III. PROSEDUR PERCOBAAN. XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis merupakan suatu lapisan dari bahan organik, anorganik, metal,

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan penelitian ini maka dipilih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik-Fisik Universitas

BAB III METODE PELAKSANAAN. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan eksperimen murni yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di Kelompok Bidang Bahan Dasar PTNBR-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

Bab III Metoda Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

3 Metodologi penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III EKSPERIMEN. 1. Bahan dan Alat

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai dengan April 2015 di

BAB III METODOLOGI III.1

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan material keramik komposit LSM-YSZ-GDC

III. METODOLOGI PENELITIAN. analisis komposisi unsur (EDX) dilakukan di. Laboratorium Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) Batan Serpong,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2005 sampai Juni 2006, bertempat di

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilakukan pembuatan keramik komposit CSZ-Ni dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

SINTESIS LAPISAN TiO 2 MENGGUNAKAN PREKURSOR TiCl 4 UNTUK APLIKASI KACA SELF CLEANING DAN ANTI FOGGING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Februari hingga Mei

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

2 SINTESA MATERIAL SEMIKONDUKTOR BERBASIS BAHAN FERROELEKTRIK FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

III. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan THP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

3 Metodologi Percobaan

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli hingga September 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

Transkripsi:

29 III. PROSEDUR PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan Desember 2012, di Laboratorium Fisika Material FMIPA Universitas Lampung. Karakterisasi XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung dan karakterisasi SEM serta UV-Vis dilakukan di Laboratorium Biomasa Kimia FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah beaker gelas 250 ml, magnetik stirrer, gelas ukur, pipet tetes, lemari pendingin, tissu, dan plastik penutup beaker gelas (plastik press). 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah titanium (IV) isopropoxide (Ti(OCH(CH3)2)4, 97 %, Aldrich), etanol (99,9 %), acetic acid (99 %), aquades, detergen, kaca preparat, motor stepper, mikrokontroler ATMEGA 16, resistor, transistor, kabel pelangi, PCB, header, adaptor dan dioda.

30 Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 merupakan rangkaian motor stepper dan rangkaian mikrokontroler ATMEGA 16. Gambar 3.1. Rangkaian motor stepper. Gambar 3.2. Rangkaian mikrokontroler ATMEGA 16.

31 C. Prosedur Eksperimen Langkah-langkah dalam pembuatan lapisan tipis TiO2 adalah: 1. Preparasi substrat kaca preparat Langkah-langkah dalam mempreparasi kaca preparat adalah: a) Mencuci substrat kaca preparat dengan detergen, kemudian dibilas dengan aquades. b) Membersihkan seluruh permukaan substrat kaca dengan aseton. c) Mengeringkan substrat kaca preparat di ruangan bebas udara kotor. d) Membungkus kaca preparat dengan alumunium foil agar tetap bersih. 2. Preparasi Larutan Langkah-langkah pada preparasi larutan adalah: a) Menyiapkan larutan titanium (IV) isopropoxide sebanyak 9 ml, ethanol sebanyak 180 ml, acetic acid sebanyak 3,8 ml, dan aquades sebanyak 1 ml. b) Mencampurkan etanol, aquades, dan acetic acid pada beaker gelas 250 ml dan menambahkan titanium (IV) isopropoxide secara perlahan. c) Mengaduk campuran bahan dengan magnetik stirrer selama 16 jam dengan beaker glass ditutup dengan plastik press. d) Mendinginkan campuran bahan pada lemari es selama 3 hari pada suhu 4 ºC.

32 3. Pembuatan Lapisan Tipis TiO2 Penumbuhan film TiO2 dilakukan dengan metode pelapisan celup. Percobaan ini dimulai dengan membuat larutan campuran 180 ml etanol, 3,8 ml acetic acid, dan 1 ml aquades di dalam beaker gelas 250 ml. Kemudian menambahkan titanium (IV) isopropoxide secara perlahan. Selanjutnya campuran diaduk dengan magnetic stirrer selama 16 jam dan didinginkan selama 3 hari pada suhu 4 ºC pada lemari pendingin. Proses pelapisan kaca dilakukan dengan metode pelapisan celup. Lama waktu penarikan dikontrol secara elektronika dengan menggunakan motor dinamo. Proses pelapisan dilakukan selama 6 kali pencelupan dengan lama pencelupan masing-masing 10 menit. Setelah dilakukan proses pelapisan, sampel dikeringkan pada suhu 120 C dan dikalsinasi selama 4 jam pada temperatur 500 C. Proses pembuatan lapisan tipis TiO2 ditunjukkan pada Gambar 3.3. (a) (b) (c) (d) Gambar 3.3. Proses pembuatan lapisan tipis TiO2, (a) pencampuran bahan, proses penarikan sampel, (c) proses pengeringan dan (d) proses kalsinasi.

33 Tabel variasi pembuatan lapisan tipis TiO2 ditunjukkan pada Tabel 3.1 dibawah ini. Tabel 3.1. Variasi pembuatan lapisan tipis TiO2 Nama Sampel Lama Pencelupan (menit) Waktu Penarikan (menit) A 10 1 B 10 2 C 10 3 D 10 4 E 10 5 F 10 6 Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan lapisan tipis TiO2 yaitu: 1. Menyiapkan substrat kaca yang telah dibersihkan. 2. Menyiapkan alat pelapisan celup. 3. Meletakkan substrat kaca pada alat pelapisan celup. 4. Pencelupan dilakukan selama 6 kali dengan variasi waktu yang berbeda, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 menit. 5. Mengeringkan substrat kaca dengan oven pada suhu 120 ºC. 6. Subsrat kaca dikalsinasi pada temperatur 500 ºC selama 4 jam. D. Karakterisasi dengan XRD Untuk mengetahui struktur kristal yang terbentuk dari lapisan tipis TiO2 dilakukan karakterisasi XRD. Karakterisasi XRD dilakukan di Laboratorium Pusat Survey Geologi, Bandung menggunakan PANalytical Type X Pert PRO Pw 3040/xo. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh pola difraksi sampel adalah: 1. Tegangan dan arus yang digunakan sebesar 30 kv dan arus 30 ma dengan panjang gelombang (λ) logam target Cu sebesar 1,54506 Å.

34 2. Memasang celah divergen pada 1. 3. Memilih rentang data difraksi (θ) dalam rentang 20-80 dengan ukuran langkah 0,05 dan waktu per step adalah 1 detik. 4. Mengambil data difraksi, sedangkan pola difraksi sampel dapat diperoleh secara langsung dari komputer. E. Karakterisasi dengan SEM Untuk mengetahui struktur mikro dari lapisan tipis TiO2 dilakukan karakterisasi SEM. Karakterisasi SEM dilakukan di Laboratorium Biomassa Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung menggunakan Carl Zeis Type EVO MA 10. Langkah-langkah pengambilan gambar dalam uji SEM adalah: 1. Menyiapkan sampel yang akan di analisa kemudian merekatkannya pada specimen holder. 2. Membersihkan sampel yang sudah dipasang pada holder dengan hand blower. 3. Memasukkan sampel dalam mesin coating untuk diberi lapisan tipis berupa gold-paladium selama empat menit sehingga menghasilkan lapisan dengan ketebalan 200-400 Å. 4. Memasukkan sampel dalam specimen chamber (ruang sampel). Pengamatan gambar pada layar SEM dengan mengatur perbesaran sesuai yang diinginkan. 5. Pemotretan gambar.

35 F. Analisis Sifat Optis Untuk mengukur parameter sifat optis dari lapisan tipis TiO2 menggunakan spektrometer UV-Vis yg dilakukan di Laboratorium Biomassa Kimia Jurusan Kimia Universitas Lampung menggunakan Varian Type Cary 50. Pada pengukuran parameter sifat optis didapatkan data berupa panjang gelombang maksimum dan besarnya nilai absorbansi dari masing-masing sampel lapisan tipis TiO2. G. Pengukuran Resistivitas Sampel Untuk mengetahui resistivitas lapisan tipis TiO2 dilakuan pengukuran resistivitas (ρ) sampel dilakukan. Pengujian dilakukan menggunakan metode pengukuran empat titik (four probe). Pada metode ini probe diletakkan pada garis lurus sejajar diatas permukaan sampel, dengan mengalirkan arus I melalui dua elektroda terluar dan tegangan V diukur melalui dua elektroda terdalam. Langkah-langkah pengukuran sampel adalah sebagai berikut: 1. Menghubungkan empat buah kawat tembaga dengan empat buah elektroda pada permukaan sampel menggunakan pasta perak tipe ESL 9912A sebagai kontak ohmik dengan posisi sejajar. 2. Menghubungkan empat buah kawat dengan empat buah elektroda pada papan PCB. 3. Menghubungkan dua elektroda terluar dengan sumber tegangan dan ampermeter untuk mengetahui arus I yang mengalir dan menghubungkan dua elektroda terdalam dengan voltmeter untuk mengetahui tegangannya.

36 4. Mengukur besarnya arus I yang mengalir dan besarnya tegangan, sehingga nilai resistivitasnya dapat dihitung dengan persamaaan (2.1).

37 H. Diagram Alir Penelitian Secara sederhana diagram alir penelitian pembuatan lapisan tipis TiO2 sebagai pengaruh waktu penarikan dapat dilihat pada Gambar 3.4 di bawah ini. Pembersihan kaca preparat Preparasi larutan Titanium (IV) isopropoxide, etanol dan acetid acid Pembuatan larutan lapisan tipis TiO2 dengan magnetik stirrer selama 16 jam Pendinginan larutan selama 3 hari pada suhu 4 C Pelapisan kaca preparat dengan metode pelapisan celup Substrat kaca dipanaskan dengan oven pada suhu 120 C selama 1 hari Substrat kaca dikalsinasi pada temperatur 500 C selama 4 jam Karakterisasi lapisan tipis TiO2 XRD SEM Spektrofotometer UV-Vis Resistansi Analis kesimpulan Gambar 3.4. Diagram alir penelitian.