TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

BAB I PENDAHULUAN. pada satu objek tertentu agar pikiran dapat lebih fokus. Dalam bahasa Pāli

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

D. ucapan benar E. usaha benar

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

agenda special events regular events contents puja bhakti minggu olahraga pagi minggu latihan meditasi kamis

BAB III KONSEP DANA DALAM BUDDHA

KEPUTUSAN SIDANG MAHASANGHASABHA (PERSAMUHAN AGUNG) TAHUN 2007 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 01/PA/VII/2007

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

MEDITASI VIPASSANĀ CERAMAH MENGENAI MEDITASI PANDANGAN TERANG

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Kata Kunci : Spiritual, Delapan Jalan Mulia

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY

Peran umat Buddha terhadap masyarakat ARNHANTYO DAMARSETO, SEMARANG

MANFAATKANLAH WAKTU ANDA

Pengembara yang Tersesat

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

4 Macam Manusia. oleh U Sikkhānanda

Ceramah Dhamma: "Dapatkah penderitaan berakhir, sekarang?" (tuntunan meditasi vipassana)

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

TIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha--

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (8) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 21 Agustus 2004 s.d. tanggal 09 Oktober 2004

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Kembali kepada Ketulusan Hati untuk Berbuat Baik

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Samatha & Vipassanā Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi)

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

PROPOSAL SPONSORSHIP KATHINA PUJA 2561 B.E./2017 KELUARGA MAHASISWA BUDDHIS DHAMMAVADDHANA BINUS UNIVERSITY

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (15) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 05 Agustus 2005 s.d. tanggal 23 September 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (16) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 24 September 2005 s.d.

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (5) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 23 Maret 2004 s.d.

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

Written by Administrator Wednesday, 25 January :43 - Last Updated Saturday, 28 January :28

Bhante Dhammavuddho Maha Thera. terbatas untuk kalangan sendiri

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

SUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (2)

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (3) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN VIHARA MAHANAMA DUSUN SEMANDING DESA CANDIGARON

VIHARA DHAMMA MANGGALA

KEPUTUSAN RAPAT KARAKA SANGHA SABHA (DEWAN PIMPINAN) II/2006 SANGHA THERAVADA INDONESIA

62 PANDANGAN SALAH (1)

Perkembangan Pandangan Terang

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku dalam bentuk apapun tanpa seizin penerbit.

Karaniya Metta Sutta. Mereka lalu duduk diam di bawah pohon. Tetapi keesokkan harinya setelah para bhikkhu. Diposkan pada 02 Januari 2016

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

E. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

PEMANFAATAAN GUNUNG SRANDIL SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN ASPEK SADDHA UMAT BUDDHA DI DAERAH CILACAP MELALUI MORAL ACTION ARTIKEL

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

E. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Satuan Pendidikan : SD

SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA

LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia)

Bab 2. Landasan Teori. Buddhisme dengan suatu citra tertentu, sedangkan dalam komunitas Buddhis tradisional

1. Mengapa bermeditasi?

Abhidhammatthasaṅgaha

Akusalacetasika. Dhammavihārī Buddhist Studies

Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan

Membuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi

Nasihat Praktis bagi Meditator. Oleh Bhikkhu Khantipalo

Transkripsi:

Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan Delapan Sila) yang mendatangkan kebahagiaan, menciptakan suasana yang damai, tentram, rukun, harmonis, berbahagia di dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan berumah tangga. Dalam kehidupan kita sering melihat setiap orang berbeda-beda. Untuk memahami kelebihan (keistimewa), kekurangan orang tidaklah mudah. Kadang-kadang ada keistimewaan dalam diri tiap orang tentu hal yang baik. Hanya saja kita cenderung kurang bisa melihat dengan jelas apa itu? memang tidak mudah mengerti dan memahami nya. Perlu waktu, kesabaran, usaha, niat, belajar, kemauan untuk mengerti diri kita sendiri, jadi dapat memahami keistimewaan (hal yang baik dalam diri), tentu dapat memberi kan manfaat buat diri sendiri, keluarga, dan semua makhluk. Tidaklah mudah bisa memperolehnya, tetapi bukan berarti tidak bisa, hanya perlu praktek, selalu berusaha melatih diri dalam praktek Dana (Memberi), Sila (Moralitas) dan Samadhi (Meditasi Ketenangan dan Pandangan Terang) meskipun banyak kekurangan dan belum sempurna tapi kita sudah berusaha. Jadi Marilah kita selalu semangat dalam praktek melatih diri, karena setelah kita praktek (menjalankan) dengan berlalu nya waktu, 4 SHARING DHAMMA DARI KITA OLEH KITA UNTUK KITA banyak hal sudah di lewati dan dikerjakan, mulai jelas dapat melihat dalam diri sendiri, jadi tahu harus bagaimana, memahami diri apa adanya, jadi tahu apa itu keistimewaan dan berbagi kebahagiaan bagi semua makhluk. Bermanfaat bagi kita semua. 0817647xxxx Dapat melihat diri sendiri dan memahami diri sendiri berarti dapat melihat ke dalam diri sendiri apa adanya. Bisa menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri berarti juga dapat menerima kelebihan orang lain dan kekurangan orang lain. Tiap orang beda-beda ada yang aktif belajar, berusaha praktek, dll. Ada yang pasif (belum kepikiran, yang terpikir melihat keluar mis :keluarga, teman, dll). Ada yang kalo lagi perlu baru mencari tahu dan ada juga yang lagi punya persoalan, lagi bingung mau apa, baru cari solusi pemecahan nya. Jadi jalan tiap orang memang berbeda-beda terserah pada masing-masing orang. Dengan praktek dan latihan Dana (memberi),sīla(pañcasīla,atthangasīla), Samadhi (Meditasi Ketenangan dan Pandangan Terang) Disini saya selalu berusaha mengajak saudara-saudari untuk berbuat baik, supaya kita bisa tenang, bahagia, damai, tenteram, dan sejahtera. 0817647xxxx Informasi Saudara - saudari Se-Dhamma bisa melihat Lembaran Dhamma Mingguan Milis: http://groups.yahoo.com/ group/lembaran_dhamma_mingguan www.dhammacitta.org Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā Semoga Semua Makhluk Berbahagia, Sādhu, Sādhu, Sādhu, Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā Sambuddhassa Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna. Sabbadanam Dhammadanam Jinati Pemberian Dhamma Melebihi Segala Pemberian Lainnya. Tahun III * Edisi 57 * No.0057 * Oktober 2008 Dicetak dan dibagikan Cuma-Cuma Oleh : Penulis Viriyani Mariyati (Meditator) Alamat Via Pos : Apotik Sejahtera Jl. Kanjeng Dalem No. 29 Rt. 004 Rw. 006 Kel. Sukarasa Kec. Kota Tangerang - 15111 Telp. 021-91480761 VIA SMS, Hp. 08176473735 TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN Membahas Dhamma Pada Saat Yang Sesuai, Itulah Berkah Utama (Manggala Sutta) I.Maksud Umum Saudara-saudari Se-Dhamma tentunya sudah mengetahui didalam masyarakat berpandangan bahwa segala sesuatu muncul karena keberadaan. Lain halnya dengan pandangan Buddha Dhamma yang berdasarkan Kebenaran Mutlak di mana Sang Buddha menyatakan bahwa sesuatu muncul karena ketidakberadaan, seperti: a. Seorang pelukis akan menghasilkan lukisan yang indah apabila ia melukis diatas sehelas kertas yang bersih, kertas yang ketidakadaan sesuatu. b. Seorang penyanyi akan menghasilkan suara yang merdu apabila menyanyi di dalam suatu kamar rekaman yang tenang, kamar yang tiadaan sesuatu. c. Air yang dituangkan kedalam gelas yang ketidakadaan sesuatu akan segera dapat diminum karena gelas itu bersih, tanpa ada kotoran yang melekat didalamnya. Berdasarkan contoh-contoh di atas kini terbukti bahwa ketidakadaan akan menghasilkan sesuatu yang indah dan ketidakadaan juga merupakan dasar kebaikan. Demikian pula halnya dengan perbuatan-perbuatan baik, seperti menjalankan sila, berdana, melaksanakan meditasi, belajar, bekerja dan lainnya bersifat kebaikan merupakan ketiadaan. Yaitu: pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan perasaan: Alobha (tanpa keserakahan), Adosa (tanpa kebencian), Amoha (tanpa kebodohan). E-mail : viriyanim@yahoo.com ( viriyani.mariyati@gmail.com ) Milis : lembaran_dhamma_mingguan@yahoogroups.com 1

II. Tujuan Sumber segala kebaikan disebut Kusalamula (Tiga Akar Kebaikan) yang terdiri dari: 1. Alobha: tidak serakah atau tidak ingin memiliki barang orang lain. 2. Adosa: tidak ingin menyakiti orang lain, tidak membenci. 3. Amoha: tidak bodoh, tidak selalu dirintangi oleh kegelapan batin atau kebijaksanaan. Jika salah satu dari tiga Kusalamula ini muncul, maka hal-hal yang baik (kusala) yang belum muncul akan muncul dan apa yang telah timbul akan berkembang dengan subur dalam waktu selanjutnya. Cara mempraktekkan ketika Dhamma tersebut dengan cara menyucikan batin/pikiran agar dapat bebas dari Lobha, Dosa dan Moha. Cara menyucikan batin itu adalah dengan melaksanakan Ariya Magga (Delapan Jalan Utama), yang terdiri dari: 1. Pandangan benar (Samma-ditthi). 2. Pikiran benar (Samma-sankappa). 3. Ucapan benar (Samma-vaca). 3. Perbuatan benar (Samma-kammanta). 4. Mata pencaharian benar (Samma-ajiva). 5. Usaha benar (Samma-vayama). 6. Kesadaran benar (Samma-sati). 7. Meditasi benar (Samma-samadhi). III. Kesimpulan Demikianlah Tiga Kusalamula yaitu tiga akar kebaikan berdasarkan ketidakadaan. Dhamma ini perlu dikembangkan agar dapat tertanam dalam batin dan lambat laun menjadi bagian dari sifat kita. Sumber: Ajaran Bagi Pemula Oleh: Ven Phra Vidhurdhammabhorn Ulangan Edisi 5 MEDITASI PERHATIANPENUH PADA NAFAS [ samatha ānāpānassati pabbam] DAN MEDITASI BEROBJEKAN EMPAT ELEMEN [ vipassanā dhātumanasikāra pabbam] Bagian 1 Cara Mengembangkan Perhatianpenuh Pada Nafas Untuk melakukan hal ini anda harus berkemauan untuk bernafas tenanglembut, dan terus melanjutkan menyadari secara berkesinambungan nafas dari awal hingga akhir. Anda jangan melakukan hal apapun untuk membuat nafas menjadi tenang-lembut, karena jika hal ini anda lakukan anda akan dapati bahwa konsentrasi anda terpecah dan lemah menghilang. Ada empat faktor yang dijelaskan di dalam Kitab Visuddhimagga sehingga nafas menjadi tenang-lembut, yaitu: 1. pencerminan (ābhoga), 2. bawa ke pikiran (samannāhāra) 3. perhatikan (manasikāra) 4. penelitian (vīmamsa) Jadi di tahap ini yang harus anda lakukan hanyalah menetapkan untuk mentenang-lembutkan nafas, dan secara berkesinambungan menyadari nafas. Melatih dalam cara demikian, akan anda dapati bahwa nafas menjadi makin tenang-lembut dan nimitta akan muncul. Sesaat sebelum munculnya nimitta, banyak meditator mengalami kesulitankesulitan. Kebanyakan meditator mendapati nafas menjadi begitu halus, dan menjadi tidak begitu jelas. Jika ini terjadi, anda harus mempertahankan kesadaran di tempat dimana anda terakhir dapat memperhatikan nafas dan pertahankan di tempat sana. Anda harus bercermin pada fakta bahwa anda bukan seseorang yang sedang bernafas, tapi faktanya anda bernafas, dan perhatianpenuh anda lah yang masih kurang kuat untuk menyadari nafas. Orang mati, embrio yang telah berbentuk lengkap dalam rahim, orang yang tenggelam, orang yang pingsan, orang yang berada dalam jhāna keempat, orang yang mengalami pencapaian pemadaman (nirodhasamāpatti) (pencapaian dimana kesadaran, faktor-faktor mental, dan jasmani yang dihasilkan oleh kesadaran mengalami penghentian), dan brahmā. Hanya tujuh tipe orang ini tidak bernafas, dan anda bukan satu dari tujuh itu. Jadi anda bernafas, hanya anda kurang perhatian untuk menyadarinya. Sambungan Edisi 58 Oleh: Ven. Pa-Auk Sayadaw, Myanmar. Diterjemahkan oleh: Usman Tjandra DHAMMAPADA KISAH-KISAH DHAMMAPADA Kisah Pertanyaan Yang Diajukan Oleh Ananda Thera Pada suatu saat, Ananda Thera bertanya kepada Sang Buddha apakah pelajaran-pelajaran dasar yang diberikan kepada para bhikkhu oleh para Buddha terdahulu adalah sama seperti pelajaran Sang Buddha sendiri sekarang. Kepadanya Sang Buddha menjawab bahwa pelajaran-pelajaran yang dibabarkan oleh seluruh Buddha adalah seperti yang diberikan pada syair 183, 184, dan 185 berikut ini: Tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan dan membersihkan batin: inilah ajaran para Buddha. Kesabaran adalah praktek bertapa yang paling tinggi. Nibbana adalah yang tertinggi. Begitulah sabda para Buddha. Dia yang masih menyakiti orang lain sesungguhnya bukanlah seorang pertapa (samana). Tidak menghina, tidak menyakiti, dapat mengendalikan diri sesuai dengan peraturan, memiliki sikap madya dalam hal makan, berdiam di tempat yang sunyi serta giat mengembangkan batin nan luhur: inilah Ajaran Para Buddha. Sumber: Dhammapada Atthakatha Oleh: Tim PenerjemahVidyasena Ulangan Edisi 7 Cerita-Cerita Buddhist Orang Pincang dan Orang Buta Seorang pincang dan seorang buta tinggal bersama disebuah rumah. Ketika terjadi kebakaran mereka berdua sangat takut. Orang yang buta tidak dapat melihat jalan keluar. Orang yang pincang tidak dapat berjalan ketempat jalan keluarnya. Mereka memutuskan untuk saling tolong menolong. Orang yang buta mengendong orang yang pincang di punggungnya. Orang yang pincang memberitahukan orang yang buta untuk arah jalannya. Bersama-sama mereka keluar dari rumah yang terbakar. Jika kita saling tolong menolong, kita semua akan menang. Sumber: Buddhism Key Strage I Published by (UK) Ulangan Edisi 8 2 Dhamma Indah pada Permulaannya Indah pada Pertengahan dan Indah pada Akhirnya 3

Foto-Foto Meditasi Vipassana Bhavana di Vihara Saddhavana, Sidikalang Medan. Sumatera-Utara Diadakan pada Tanggal 24 Desember 2006 s/d 31 Desember 2006 diikuti oleh umat peserta meditasi Kira-kira ada 107 orang dan panitia serta Bhikkhu Sangha. Guru pembimbing meditasi adalah Y A Jinadhammo Mahathera (07) Y A Jinadhammo Mahathera (08) Y A Jinadhammo Mahathera (01) Poster Meditasi Vipassana Bhavana (02) Tenda Peserta Meditasi (03) Tenda Peserta Meditasi (04) Tenda Peserta Meditasi (09) Y A Jinadhammo Mahathera (10) Uposatthagara (05) Tenda Peserta Meditasi (06) Peserta Meditasi (11) Buddharupang di Uposatthagara (12) Y A Jinadhammo Mahathera Sedang pasang lilin dan dupa

(13) Amisa-Puja-Bhikkhu Sangha (14) Bhikkhu Sangha (21) Meditasi Duduk (22) Meditasi Jalan (15) Peserta Meditasi-Atthangasila (16) Peserta Meditasi-Atthangasila (23) Meditasi Duduk (24) Meditasi Duduk (17) Meditasi Duduk (18) Meditasi Duduk (25) Meditasi Jalan (26) Peserta Meditasi-Makan (19) Meditasi Duduk (20) Meditasi Duduk (27) Peserta Meditasi-Makan (28) YA Jinadhammo Mahathera

(29) Bhikkhu Sangha meninggalkan Uposatthagara (30) Foto bersama Bhikkhu Sangha dan peserta (31) Foto bersama Bhikkhu Sangha dan Panitia Vihara Saddhavana, Sidikalang, Medan 2008