METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

I. FAKTOR INTERNAL RESPONDEN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian

PEMBAHASAN. Persepsi Anggota Tentang Peranan Pemimpin Kelompok. Tabel 12 menunjukkan bahwa persepsi anggota kelompok tentang peranan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dan Responden. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian. data melalui wawancara untuk menjelaskan hubungan yang mungkin tejadi diantara.

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode pendekatan kuantitatif yang diarahkan untuk mendeskripsikan peran

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan Komputer TIME Medan Jalan Merbabu No. 32 AA-BB Medan dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Validitas dan Reliabilitas

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Kantor. Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. diolah dengan metode statistika (Azwar, 1997: 5)

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian preeksperimental dan pendekatan one group pre test

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Hipotesis Desain Penelitian Definisi, Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel 40

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Di Lingkungan Komplek Putraco terdapat 1 TK dan 1 Pos Paud, yang. keduanya kurang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN & DATA

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota di Kecamatan Bogor Timur yang berada di bawah pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang telah ada sebelum P2KP ada. 2. Kelompok yang dipilih menjadi sampel adalah yang berjumlah antara 8-14 orang di bawah program P2KP di Kecamatan Bogor Timur. 3. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada Program penanggulangan Kemiskinan Kota (P2KP) yang bergerak dalam usaha pengembangan ekonomi. Jumlah kelompok yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan adalah 14 KSM dengan jumlah keseluruhan 105 orang dan keseluruhannya menjadi responden dalam penelitian ini. Unit analisis adalah individu yang ada dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berfungsi sebagai responden. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor pada pelaksaanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang telah ada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) khususnya pada usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin kota di Kecamatan Bogor Timur. Pengumpulan data dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan mulai Februari sampai bulan April 2004. 22

Tabel 1. Distribusi Sampel dalam Penelitian Kecamatan Kelurahan Jumlah KSM Jumlah Anggota Sampel Baranang Siang 4 43 39 Sukasari 2 19 17 Bogor Timur Katu Lampa 4 44 40 Sindang Rasa 2 21 19 Total 12 127 105 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey, yang dilaksanakan untuk melihat peranan kepemimpinan kelompok swadaya masyarakat pada program penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) dalam pemberdayaan masyarakat miskin kota di kecamatan Bogor Timur kota Bogor. Dalam penelitian ini terdapat dua peubah yaitu peubah bebas dan peubah tidak bebas. peubah bebas terdiri dari faktor internal kelompok (X1) yang meliputi; Umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pengalaman berusaha, aset usaha, kekosmopolitan, persepsi terhadap P2KP, serta pendapatan kelompok. Faktor ekstemal kelompok (X2) adalah ketersediaan modal usaha dan intensitas pendampingan, dan Peubah tidak bebas adalah (Y1) persepsi terhadap peran pemimpin kelompok yang terdiri dari: peran pemimpin dalam memotivasi dalam berusaha, peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP, peran pemimpin dalam membantu mengembangkan ketrampilan, peran pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok, peran pemimpin dalam mengembangkan wawasan, peran pemimpin dalam membantu memasarkan hasil produksi, 23

peran pemimpin sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha, dan peran pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha. Data dan Insrumentasi Data Data yang dikumpulkan penelitian ini akan dikumpulkan meliputi: data primer dan data sekunder baik kualitatif maupun kuantitatif. Data tersebut terdiri dari: a. Faktor- faktor internal kelompok yaitu: identitas kelompok yang menjadi responden meliputi: Umur adalah usia kelompok swadaya masyarakat miskin kota yang dihitung sejak lahir sampai saat menjadi responden dalam penelitian ini, diukur dalam jumlah tahun Pendidikan formal adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang berhasil dicapai responden, diukur dalam skala nominal: rendah, sedang dan tinggi yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan formal yang di capai. Pendidikan non formal adalah pendidikan (pelatihan, kursus, magang dan sebagainya) yang di terima responden diluar pendidikan formal yang dapat menunjang kegiatan usaha. diukur dalam skala nominal: pernah dan tidak pernah dikelompokkan berdasarkan tingkat frekuensi pendidikan non formal yang di ikuti. Pengalaman berusaha adalah lama berusaha yang dilakukan oleh kelompok sesuai dengan jenis usahanya, diukur dalam skala nominal dikelompokkan berdasarkan jumlah tahun bekerja. Aset usaha adalah sarana yang dimiliki atau ada pada kelompok yang dimanfaatkan untuk usaha yang ditekuninya, diukur 24

dalam skala nominal: sedikit, cukup banyak, dan banyak dikelompokkan berdasarkan status kepemilikan aset usaha. Kekosmopolitan adalah sikap keterbukaan dalam berhubungan dengan luar kelompok dalam menerima dan menolak berbagai hal-hal baru. Selanjutnya kekosmopolitan digolongkan menjadi tiga kategori yakni rendah, sedang dan tinggi. Persepsi kelompok terhadap program P2KP adalah Persepsi terhadap P2KP adalah pendapat atau gambaran kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), diukur dalam skala nominal: buruk, cukup baik dan baik terhadap mamfaat dari keberadaan P2KP. Pendapatan adalah selisih penerimaan dengan pengeluaran (Rupiah/bulan) yang bersumber dari usaha pada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di bawah P2KP, berdasarkan sebaran pendapatan diukur dengan skala nominal: rendah, sedang dan tinggi. b. Faktor eksternal kelompok meliputi: ketersediaan modal adalah ketersediaan dan kemudahan mengakses modal dari program P2KP oleh kelompok, diukur dalam skala nominal: rendah, sedang dan tinggi dalam kersediaan modal. intensitas pendampingan adalah banyaknya kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha meningkatkan kedinamisan responden diukur dalam skala nominall: rendah, sedang dan tinggi intensitas penyuluhan dalam merubah prilaku responden 25

c. Persepsi terhadap peranan pemimpin kelompok meliputi: (1) peran pemimpin dalam memotivasi dalam berusaha, (2) peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP, (3) peran pemimpin dalam membantu mengembangkan ketrampilan, (4) peran pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok, (5) peran pemimpin dalam mengembangkan wawasan, (6) peran pemimpin membantu memasarkan hasil produksi, (7) peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak lain untuk kelancaran usaha, dan (8) peran pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha. Tabel 2. Peubah-peubah, indikator dan cara Pengukuran dalam penelitian Kode var. Nama variabel/ sub variable Indikator Pengukuran 1 2 3 4 X1 Faktor internak/eksternal X1.1. Umur Lamanya tahun usia kelompok yang dihitung sejak lahir sampai saat menjadi responden dalam penelitian X1.2. X1.3. X1.4. Pendidikan formal Pendidikan non formal Pengalaman usaha Tingkat pendidikan tertinggi yang telah dicapai responden Jenis kursus, pelatihan, magang atau sekolah lapang yang diikuti oleh responden Lamanya pelaksanaan masing-masing jenis pendidikan non formal dalam satuan hari Lamanya responden mengelola usaha sejak mulai sampai sekarang. Jumlah tahun usia kelompok, kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi jumlah tahun pendidikan formal yang berhasil ditempuh, kemudian diklasifikasikan menjadi rendah, sedang dan tinggi Jumlah jenis pendidikan non formal, kemudian berdasarkan sebaran populasi diklasifikasikan: rendah, Lama masing-masing pendidikan non formal dalam satuan hari, kemudian berdasarkan sebaran Jumlah tahun pengalaman usaha, kemudian sedikit, sedang dan banyak 26

1 2 3 4 X1.5 Aset usaha Sarana yang dimiliki atau ada pada kelompok yang dimanfaatkan untuk usaha yang ditekuninya X1.6 Kosmopolitan keterbukaan terhadap sumber informasi atau lembaga diluar kelompok untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan pengembangan usaha status kepemilikan sarana : milik sendiri, sewa, kontark, menunpang pada keluarga. kemudian berdasarkan sebaran Modal usaha: milik sendiri,p2kp dan sumber lain. kemudian berdasarkan sebaran diklasifikasikan menjadi sedikit, cukup banyak, dan banyak Frekuensi responden mengunjungi sumber informasi dan memanfaatkan media massa yang berhubungan dengan usaha. kemudian berdasarkan sebaran X1.7 Persepsi terhadap P2KP X1.8 Ketersedian dan kemudahan mengakses modal X1.9 Intensitas pendampingan pendapat atau pengertian kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Ketersediaan dan kemudahan mengakses modal dari program P2KP oleh Banyaknya kegiatankegiatan pendampingan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha dan kesesuaian kebutuhan pendapat atau pengertian kelompok terhadap Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), kemudian diklasifikasikan menjadi buruk, cukup baik, dan baik. Ketersediaan dan jenis modal dan kemudahan dalam mengakses program P2KP oleh kemudian Banyaknya kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) responden dalam usaha dan kesesuiaan dengan tujuan kemudian X110 Pendapatan Keseluruhan pendapatan (Rupiah/bulan) yang bersumber dari usaha kelompok di bawah P2KP Selisih penerimaan dan pengeluaran (Rupiah/bulan) yang bersumber dari usaha KSM di bawah P2KP, kemudian Y1 Persepsi terhadap Peran pemimpin 27

1 2 3 4 Y1.1 Memotivasi dalam berusaha Y1.2 Peran pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP Y1.3 Mengembangkan wawasan dan ketrampilan Y1.4 Peranan pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok Y 1.5 Peranan pemimpin dalam mengembangka n wawasan Y1.6 Peranan pemimpin dalam membantu memasarkan hasil produksi terhadap usaha pemimpin kelompok memotivasi dalam berusaha dan mamfaat yang dirasakan terhadap usaha pemimpin kelompok sebagai penghubung dengan pihak P2KP dan mamfaat yang dirasakan terhadap usaha pemimpin kelompok mengembangkan wawasan dan ketrampilan dalam usaha kelompok dan mamfaat yang dirasakan terhadap usaha menjaga kekompakan kelompok dan mamfaat yang dirasakan terhadap usaha mengembangkan wawasan terhadap usaha membantu memasarkan hasil produksi dan mamfaat yang dirasakan Pendapat atau gambaran pemimpin kelompok memotivasi dalam berusaha dan mamfaat yang dirasakan kemudian Pendapat atau gambaran pemimpin kelompok berinteraksi sebagai penghubung dengan pihak P2KP dan mamfaat yang dirasakan kemudian Pendapat atau gambaran mengembangkan wasasan dan ketrampilan pada usaha kelompok dan mamfaat yang dirasakan kemudian Pendapat atau gambaran menjaga kekompakan kelompok dan mamfaat yang dirasakan kemudian berdasarkan sebarannya diklasifikasikan menjadi rendah, Pendapat atau gambaran mengembangkan wawasan dan mamfaat yang dirasakan kemudian Pendapat atau gambaran membantu memasarkan hasil produksi dan mamfaat yang dirasakan kemudian 28

1 2 3 4 Y1.7 Peranan pemimpin sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha Y1.8 Peranan pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha terhadap usaha pemimpin kelompok sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha dan mamfaat yang dirasakan terhadap usaha menjabarkan ide-ide pengembangan usaha dan mamfaat yang dirasakan Pendapat atau gambaran pemimpin kelompok sebagai penghubung dengn pihak lain untuk kelancaran usaha dan mamfaat yang dirasakan kemudian Pendapat atau gambaran menjabarkan ide-ide pengembangan usaha dan mamfaat yang dirasakan kemudian Instrumentasi Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dilakukan wawancara dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan yang berhubungan dengan peubah-peubah yang diamati dalam obyek penelitian. Kuesioner disusun terdiri dari 4 (empat) bagian yaitu: (1) faktor internal kelompok, (2) Persepsi terhadap peranan pemimpin kelompok, (3) faktor eksternal kelompok, dan (4) pendapatan kelompok. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mendapatkan instrumen yang dapat mengukur sesuatu yang seharusnya dapat diukur dengan tepat. Uji validitas instumen meliputi isi (content validity) dan validitas kerangka (construct validity). Uji validitas isi dilakukan dengan cara mencermati tingkat isi instrumen yang mewakili seluruh aspek yang merupakan kerangka konsep. Semakin lengkap aspek 29

yang merupakan kerangka konsep penelitian dapat terkandung dalam instrumen penelitian, maka akan semakin tinggi pula validitas instrumen tersebut. Dalam menguji validitas kerangka (construct validity) dapat dilakukan dengan menetapkan kerangka-kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian, kemudian atas dasar konsep-konsep itulah disusun tolok ukur operasionalnya. Usaha untuk mendapatkan instrumen penelitian yang sahih, maka dalam penyusunan kuesioner berpedoman kepada: (1) menyesuaikan isi pertanyaan dengan keadaan responsen penelitian, (2) mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan empiris sebagai rujukan, (3) mempertimbangkan hasil penelitian sebelumnya sebagai rujukan, dan (4) memperhatikan pendapat, tanggapan dan sasan-saran dari para pembimbing. Hasil pengumpulan data uji coba tersebut selanjutnya dianalisis dengan mengunakan tehnis korelasi product moment dengan formula sebagai berikut: r = N N( XY ) ( XY ) 2 2 2 2 [ X ( X ) ][ NY ( Y ) ] Keterangan: N = Jumlah Responden X = Skor pertanyaan No.1 Y = Skor Total XY= skor pertanyaan No.1 dikalikan skor total. Uji Reliabilitas Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 140) Reliabilitas menunjuk kepada konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dalam waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan instrumen dengan keterandalan yang tinggi dalam pengukuran variabel penelitian. Uji reliabilitas instrumen dilakukan di Kecamatan Bogor Timur sebanyak dua kali. Pengambilan sampel pada uji ini sebanyak 10 orang diluar sampel penelitian. Uji reliabilitas dilaksanakan untuk tahap pertama pada minggu pertama januari 2004 dan pengukuran kedua dilaksanakan setelah selang waktu 2 minggu (14 hari). 30

Metode yang digunakan untuk mendapatkan alat ukur dengan keterandalan yang tinggi diuji dengan metode test dan retest, artinya alat ukur yang sama diuji coba pada responden yang sama dalam waktu yang berbeda. Kemudian hasil pengukuran yang pertama dengan hasil pengukuran yang kedua di korelasikan dengan metode korelasi product moment atau dikenal juga dengan tehnik korelasi Parson. Nilai keterandalan yang didapatkkan adalah 0.632 dan 0.765. Angka ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dapat dipercaya. Variabel penelitian yang di uji reliabilitas adalah: (1) faktor internal dengan sub variabelnya: pendidikan formal, pendidikan informal, aset usaha, kekosmopolitan dan persepsi terhadap P2KP, serta pendapatan (2) faktor eksternal meliputi sub variabel: ketersediaan modal dan intensitas penyuluhan (3) Peranan pemimpin meliputi sub variabel: (1) peranan pemimpin dalam memotivasi dalam berusaha, (2) peranan pemimpin sebagai penghubung dengan pihak P2KP, (3) peranan pemimpin dalam membantu mengembangkan ketrampilan, (4) peranan pemimpin dalam menjaga kekompakan kelompok, (5) peranan pemimpin dalam mengembangkan wawasan, (6) peranan pemimpin dalam membantu memasarkan hasil produksi, (7) peranan pemimpin sebagai penghubung dengan pihak lain untuk kelancaran usaha, dan (8) peranan pemimpin dalam menjabarkan ide-ide pengembangan usaha. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang akan diklarifikasi melalui wawancara mendalam (indepth interviewed) dan wawancara bebas dengan responden. Dalam pengisian daftar pertanyaan, jawaban responden digali dari wawancara yang berpedoman pada pertanyaan dalam daftar 31

pertanyaan. Wawancara ini dibantu oleh 4 (empat) asisten peneliti dengan latar belakang pendidikan sarjana pertanian, kemudian dibekali ketrampilan untuk mewancarai responden untuk mendapatkan data di lokasi penelitian. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan instansi terkait antara lain : BAPPED kota Bogor, PJOK P2KP Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Sukasari, Kelurahan Baranangsiang, Kelurahan Katulampa, Kelurahan Sindangrasa, BKM P2KP se Bogor Timur, dan Konsultan Manajemen Wilayah P2KP SWK 3 (tiga), serta P2KP Pusat. Pengumpulan data secara keseluruhan dilaksanakan selama 3 (tiga ) bulan mulai Februari sampai April 2004. Analisis Data Data yang dikumpulkan terlebih dahulu diperlakukan melalui prosedur: 1. Penyuntingan data, meliputi : Memeriksa kelengkapan pengisian daftar pertanyaan. Memeriksa kesesuaian jawaban satu dengan yang lainnya. 2. mengadakan tabulasi data yang kemudian di pindahkan dalam tabel kerja yang telah disediakan dan selanjutnya di analisis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekakatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah melakukan analisis deskriptif terhadap data dan hasil pengamatan. Sedangkan untuk melihat hubungan-hubungan variabel-variabel yang diamati, dianalisis dengan menggunakan tehnik korelasi Kendall Tau-b (Siegel 1994: 253). Pengujian menggunakan tingkat singnifikasi pada taraf kepercayaan 0.05 dan 0.01. Untuk memudahkan pengolahan data digunakan program SPSS. 32

33