HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi Analisis bivariate

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB V PEMBAHASAN. kesehatan ibu, yang akhirnya akan memengaruhi perilaku hidup sehat (Rossen et

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Statistik Deskriptif STATISTIK DESKRIPTIF DALAM PENELITIAN KEPERAWATAN. Gambaran dalam Statistik. Kapan menggunakan Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB I PENDAHULUAN gram pada waktu lahir (Liewellyn dan Jones, 2001). Gejala klinisnya

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERBEDAAN STATUS GIZI BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TAROKAN KABUPATEN KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

LAMPIRAN. Arang Sekam (C)

: SUSANTI ROSMALA DEWI

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

HUBUNGAN ASUPAN SUSU SAPI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SURYA 51 VOL 2, NO.3, AGUSTUS 2009

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

BAB VI HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Widi Apriani Putri 1) Ai Sri Kosnayani, dan Lilik Hidayanti 2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum RS Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB I PENDAHULUAN. dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian terhadap 120

GASTER Vol. 11 No. 2 Februari Wahyuningsih Akademi Giri Husada Wonogiri. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KETERAMPILAN MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS. Ansik Khoiriyah* Ravita Prihatini**

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB IV ANALISIS DATA

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara

BAB V PEMBAHASAN. seseorang saat ini. Menurut Depkes untuk memudahkan penyelenggaraan terapi diet

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN METODE SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN IBU DALAM PERAWATAN PAYUDARA DI RSU BHAKTI HUSADA KRIKILAN BANYUWANGI

STUDI PENGARUH KONSUMSI SUSU KEDELAI TERHADAP KADAR KALSIUM DALAM ASI (AIR SUSU IBU)

Lampiran 1. Kuisioner/Alat Ukur Penelitian PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN UJI VALIDITAS

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

PERBEDAAN PEMBERIAN ASI DAN PASI TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 6 BULAN DI DESA KADUNGREMBUG KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian multi-center yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa MP-

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan anugerah dari Tuhan yang diberikan

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISA PENELITIAN

*Armi

PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data sebaran responden 4.1. Tabel 4.2. Kategori Rentang skor Frekuensi(f) Prosentase(%)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

2. Bak Pemeliharaan Ikan Patin (Pangasius sp)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kehidupan manusia, dengan menyusui ibu telah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang di gunakan adalah dengan mengunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik. Diikuti prospektif. Perawatan terbuka (Kontrol)

Instruksi. Deskripsi Kasus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

STATISTIKA DESKRIPTIF

Transkripsi:

HUBUNGAN BERBAGAI VARIASI NUTRISI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS USIA 10-14 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUDA BANDUNG Henny Cahyaningsih, Haris Sofyana, Nargis ABSTRAC Neonatus akan mengalami penurunan berat badan sampai dengan 10 % berat badan lahir. Berat badan harus bertambah lagi atau minimal sama dengan berat badan lahir pada usia 10-14 hari. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung, Penelitian didesain dengan desain penelitian cohort, hasil penelitian diuraikan secara analitik dengan metode uji statistic one way anova. Sampel diambil secara Accidental Sampling sebanyak 61 neonatus. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil uji analisa statistic dengan menggunakan uji statistic One way Anova memberikan nilai p=0,010, sehingga p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember 2007. A. PENDAHULUAN Masa neonatus merupakan waktu yang sangat rentan pada bayi yang sedang menyempurnakan berbagai penyesuaian fisiologis dan biokimia. Dikatakan Soetjiningsih (1998 : 18) bahwa periode transisi ini, akan menyebabkan penurunan berat badan bayi 7-10% dibawah berat badan lahirnya.markum (1996 : 20), berpendapat bahwa semua bayi baru lahir diharapkan dapat melampaui periode transisi dari intra uterin ke ekstra uterin dengan baik, sehingga pada hari ke 10-14 berat badannya dapat meningkat kembali minimal sama dengan berat lahirnya. Berat badan bayi harus bertambah atau melebihi berat badan lahir pada saat berumur dua minggu. Alternatif utama yang dapat dipilih agar berat badan neonatus dapat meningkat pada usia 10-14 hari adalah dengan pemberian nutrisi. Dalam hal ini, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan paling lengkap dan merupakan campuran yang paling seimbang dari nutrien yang dibutuhkan bayi, kebutuhan bayi telah cukup oleh ASI dan semua kebutuhan gizi akan terpenuhi secara otomatis. (Akre, 1994 : 112). Sedangkan menurut Soetjiningsih (1993 : 134), ASI merupakan nutrisi paling utama bagi bayi, karena disamping nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam zat untuk melindungi anak dari berbagai macam infeksi. Dapat difahami, dengan pemberian ASI yang cukup, nutrisi dan energi bayi yang dibutuhkan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dapat tercukupi. Oleh karena itu, jika

pertumbuhannya baik berarti tinggi badan dan berat badannya akan bertambah (Behrman, dkk, 2000 : 208). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari di wilayah kerja Puskesmas Garuda Bandung. B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain penelitian Cohort terhadap neonatus sampai dengan berusia 10-14 hari. Data diambil dengan tehnik pengambilan data secara survey terhadap neonatus usia 10-14 hari. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah semua neonatus berusia 10-14 hari yang lahir dan berada di wilayah Puskesmas Garuda Bandung pada periode bulan Oktober - Nopember 2007, dengan sample ditentukan dengan berdasarkan criteria inklusi, yaitu 1. Neonatus berusia 10 14 hari, normal, aterm, sehat dan tidak ada kelainan 2. Tidak Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sehingga didapatkan sampel sebanyak 61 responden. Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling, yaitu mengambil seluruh responden yang memenuhi syarat/criteria pada periode Oktober - Nopember. Tabel 1. Definisi Operasional No. Variabel Definisi Operasional Skala Ukur Kategori 1. Variasi Nutrisi Nominal Neonatus 2. Perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari Alternatif jenis makanan yang dapat diberikan pada neonatus usia 10-14 hari Perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari dalam penelitian ini adalah ssuatu kondisi dimana berat badan neonatus usia 10-14 hari mengalami perubahan (naik tidak naik) setelah secara fisiologis mengalami penurunan pada usia 1-7 hari pertama pasca lahir dalam satuan gram (gr). Nominal 1. ASI Ekslusive, 2. PASI 3. Kombinasi ASI PASI. 1. Tidak normal (Jika BB Turun) 2. Normal (Jika BB tetap atau naik) Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Uji analisa statistic One Way Anova.

C. HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN Perbandingan ukuran pemusatan (tendency central) Berat Badan Neonatus pada pengukuran saat lahir dan setelah usia 10 14 Tabel 2. Ukuran pemusatan (tendency central) berat badan neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari. UKURAN PEMUSATAN BERAT BADAN LAHIR BERAT BADAN USIA 10-14 HARI Mean 3125.33 3385.25 Median 3200.00 3400.00 Mode 3200 3500 Std. Deviation 311.405 425.083 Variance 96973.224 180695.355 Range 1300 2500 Sum 190645 206500 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa terjadi perubahan rata-rata berat badan neonatus dari hasil pengukuran saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari, yaitu dari 3125,33 gram menjadi 3385,25 gram atau meningkat sebesar 259, 92 gram. Nilai ini menunjukan terjadi peningkatan berat badan rata-rata 129, 96 gram setiap minggu atau 519,84 gram selama 1 bulan. Nilai standar deviasi juga meningkat dari 311,405 menjadi 425,083. Peningkatan nilai ini diikuti dengan peningkatan ukuran tendency central yang lain seperti median, modus, dan variance. 1. Klasifikasi Perubahan Berat Badan Neonatus Tabel 3. Distribusi frekwensi responden berdasarkan klasifikasi perubahan berat badan saat lahir dengan setelah berusia 10-14 hari. KLASIFIKASI PERUBAHAN BERAT BADAN FREKUENSI PROSENTASE (%) Tidak Naik 10 16,4 Naik 51 83,6 Total 61 100,0 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 51 responden (83,6%) mengalami kenaikan berat badan setelah berusia 10-14 hari. Sedangkan responden yang berat badannya tidak naik (tetap atau menurun) sebanyak 10 responden (16,4%). Untuk lebih jelasnya, bagaimana distribusi perubahan berat badan dalam hubungannya dengan jenis nutrisi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4.Tabel silang perubahan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 bulan dengan variasi nutrisi yang diberikan PERUBAHAN MAKANAN BERAT BADAN YANG DIBERIKAN TIDAK NAIK NAIK TOTAL ASI 6 26 32 PASI 0 9 9 ASI DAN PASI 4 16 20 Total 10 51 61 Secara lebih spesifik, perubahan berat badan pada berbagai variasi nutrisi tersebut dapat dilihat pada tabel 5 sampai dengan 6. Tabel 5 Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI UKURAN PEMUSATAN ASI - 1 ASI - 2 SELISIH Mean 3118.7500 3353.1250 234.3750 Median 3100.0000 3350.0000 200.0000 Mode 3200.00 3500.00 200.00 Std. Deviation 323.47658 361.65781 179.80164 Variance 104637.09677 130796.37097 32328.62903 Dari tabel 5 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI adalah 234, 375 gram dan standar deviasi 179,80. Tabel 6. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi PASI UKURAN PEMUSATAN PASI - 1 PASI - 2 SELISIH Mean 3082.7778 3605.5556 528.33 Median 3095.0000 3400.0000 350.00 Mode 2500.00(a) 3400.00(a) 100 Std. Deviation 337.24167 726.48316 598.467 Variance 113731.94444 527777.7777 358162.500 Dari tabel 6 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian PASI adalah 528,33 gram dan standar deviasi 598,467.

Tabel 7. Nilai Statistik ukuran pemusatan ( Tendency Central ) perubahan berat Badan Neonatus saat lahir dan setelah berusia 10-14 hari dengan pemberian nutrisi ASI dan PASI UKURAN PEMUSATAN ASIPASI - 1 ASIPASI - 2 SELISIH Mean 3155.0000 3164.1500 162.5000 Median 3300.0000 3375.0000 100.0000 Mode 3300.00 3300.00(a) 100.00 Std. Deviation 289.23675 805.13760 185.58230 Variance 83657.89474 648246.55526 34440.78947 Dari tabel 7 nampak bahwa rata-rata peningkatan berat badan neonatus sampai dengan usia 10-14 hari dengan pemberian ASI dan PASI adalah 162,5 gram dan standar deviasi 185,58. Tabel 3 dan 4 memberikan gambaran perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan berbagai variasi nutrisi, ternyata 51 responden (83,6%) meningkat berat badannya setelah berusia 10-14 hari. Namun demikian masih ada 10 responden (16,4%) yang berat badannya tidak naik, yaitu 8 responden berat badanya tetap dan 2 responden berat badannya menurun. Dan Tabel 4 menunjukan bahwa nutrisi kombinasi ASI + PASI memberikan nilai terbesar dalam dalam fenomena tidak naiknya berat badan responden, yaitu sebanyak 4 orang (20%), 2 responden (10%) diantaranya berat badannya menurun sampai 100 gram. Hal ini tentunya memberikan efek buruk bagi neonatus. Dan sesuai dengan pendapat Roesli, (2005), bahwa bayi yang tidak diberi ASI akan lebih cepat terjangkit penyakit, kemungkinan kurang gizi dan memiliki resiko obesitas. Namun yang menarik, adalah fenomena perubahan berat badan pada bayi yang diberikan nutrisi ASI. Tabel 4 menunjukan adanya 6 responden (18,75%) yang berat badannya tidak naik. Padahal secara konseptual, seharusnya nutrisi ASI menjamin kenaikan berat badan neonatus. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa sebab, diantaranya : kondisi bayi saat di rawat di rumah, produktifitas ASI, kualitas dan kuantitas ASI yang diberikan dan adanya beberapa persoalan teknis dalam penelitian yang menyebabkan responden tidak jujur dalam memberikan keterangan. Namun demikian, sebenarnya secara teoritis tidak naiknya berat badan neonatus usia 10 14 masih dikatakan normal jika berat badannya sama dengan berat badan saat lahir. Karena yang dikhawatirkan sebenarnya adalah berat badannya turun. Sedangkan pada kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI ini, tidak ada responden yang mengalami penurunan berat badan. Walaupun terdapat 6 responden (18,75) berat badannya tetap.

Responden yang diberikan nutrisi PASI memberikan gambaran menggembirakan. Dari 9 responden yang diberikan PASI, semuanya meningkat berat badannya (100%). Namun demikian perlu di cermati, bahwa rata-rata peningkatan berat badan pada kelompok ini sangat besar, yaitu 528, 33 gram. Artinya, jika peningkatan berat neonatus pada satu bulan pertama normalnya 120-200 gram/ minggu, maka kelompok ini termasuk kelompok kelebihan berat badan. Bahkan, salah satu responden sudah menunjukan gejala ini. Salah seorang responden pada kelompok PASI ini, meningkat berat badannya dari 3095 gram menjadi 5100 gram dalam kurun waktu 2 minggu. Berarti terjadi kenaikan berat badan sebanyak 2005 gram. Hal ini tentunya bukan hal yang baik, secara kualitas, meskipun secara kuantitas berat badannya meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Roesli, 2005, bahwa Bayi yang tidak diberikan ASI, di khwatirkan akan lebih cepat terjangkit penyakit kanker, jantung, hipertensi, Diabetes Mellitus, kemungkinan kurang gizi dan obesitas juga lebih besar. 2. Hubungan Variasi nutrisi dengan perubahan Berat Badan Neonatus Usia 10-14 hari Tabel 8. Hasil analisa data statistika Hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus 10-14 hari Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 797037.090 2 398518.545 5.042.010 Within Groups 4584487.500 58 79042.888 Total 5381524.590 60 Tabel 8 menunjukan kekuatan hubungan antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10-14 hari pada uji analisa data one way Anova, Data di analisa pada α = 0,05, df =2 diperoleh hasil nilai p = 0,010. Hasil ini menunjukan bahwa nilai p (0,010) < α (0,05), sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Dengan demikian dapat di generalisaikan bahwa pemberian variasi nutrisi berupa ASI, PASI dan kombinasi ASI + PASI memberikan perubahan berat badan yang berbeda pada neonatus usia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung. Hubungan ketiga variasi nutrisi dapat dicermati pada tabel 5 sampai dengan 7 yang menggambarkan bahwa kuantitas ketiga kelompok nutrisi memberikan kontribusi pada peningkatan berat badan neonatus usia 10 14 hari, meskipun nilainya sangat variatif. Pada kelompok responden yang diberikan ASI, terjadi rata-rata peningkatan berat badan sebesar 234,375 gram dalam rentang waktu 10-14 hari ( 2 minggu ) atau 117, 19 gram

setiap minggunya. Nilai ini sesuai dengan pendapat Angel, J, 2002, bahwa peningkatan berat badan neonatus pada 1 bulan pertama adalah 120 200 gram setiap minggu atau 500 800 gram dalam satu bulan. Selain itu, pendapat Muscari, mendukung hasil penelitian kelompok ini. Menurut Muscari, pada 6 bulan pertama akan terjadi kenaikan berat badan sekitar 623 gram setiap bulan. Pada kelompok responden yang diberikan nutrisi PASI (lihat tabel 4.6), terjadi kenaikan berat badan 528, 33 gram dalam kurun waktu 10 14 hari ( 2 minggu ) atau 264, 165 gram setiap minggu. Kondisi ini tentunya tidak sesuai dengan kondisi normal yang dianjurkan oleh Angel, J dan Muscari di atas. Pada kelompok ini, dikhawatirkan akan terjadi obesitas apabila tidak dikontrol dengan baik. Menurut Markum dan Soetjiningsih, resiko tidak terkontrolnya pemberian PASI dapat dipahami oleh kondisikondisi sebagai berikut : Jumlah pemberian yang tidak sesuai dengan takaran yang sudah ditetapkan (lebih encer atau lebih pekat), Frekwensi pemberian yang tidak terkontrol (terutama pada anak rewel). Kelompok responden yang diberikan nutrisi ASI + PASI menunjukan nilai yang berbeda dengan dua kelompok sebelumnya. Rata-rata peningkatan berat badannya relative lebih kecil, yaitu sekitar 162,5 gram dalam kurun waktu 10-14 hari ( 2 minggu), atau sekitar 81,25 gram dalam satu minggu. Nilai ini relative kecil dibandingkan dengan nilai rujukan yang diajukan oleh Angel dan Muscari. Kondisi ini dimungkinkan oleh banyak factor, selain karena factor orang tua (ibu), fdaktor lainnya adalah adanya ketidak sesuaian beberapa unsure yang terknadung dalam PASI dengan unsure lain yang ada dalam ASI. Sehingga menimbulkan reaksi allergi pada neonatus. Akibatnya bayi rewel dan mengalami anoreksia. Tabel 8 dapat menunjukan hubungan ketiga variasi nutrisi berdarkan analisa statistic. Metode uji statistic yang digunakan adalah one way Anova. Hasil uji satistik diperoleh nilai kemaknaan p = 0,010 pada α = 0,05, df =2. Nilai p=0,010 ini selanjutnya di bandingkan dengan nilai α = 0,05. Sehingga diperoleh p (0,010) < α = 0,05 artinya terdapat hubungan yang cukup berarti untuk menunjukan hubungan antara berbagai variasi nutrisi dengan perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari. Secara teoritis hasil ini dapat difahami. Dengan melihat bukti-bukti diatas. Bahwa nutrisi ASI memberikan perubahan kenaikan berat badan yang cukup stabil dibandingkan dengan kenaikan berat badan yang diperluhatkan oleh dua kelompok lainnya. Bahkan ada kecenderungan pemberian PASI akan menyebabkan terjadinya obesitas pada bayi, sedangkan kombinasi ASI dan PASI justru kenaikan berat badannya tidak optimal.

D. KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Nutrisi yang diberikan pada neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember Desember 2007 adalah ASI (32 responden), PASI (9 responden) dan kombinasi ASI + PASI (20 responden). b. Rata-rata berat badan lahir di puskesmas Garuda Bandung pada periode Nopember Desember 2007 adalah 3125,33 gram, sedang rata-rata berat badan setelah berusia 10-14 hari adalah 3385,25 gram. c. Rata-rata peningkatan berat badan neonatus setelah berusia 10-14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember 2007 adalah : d. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI rata-rata meningkat berat badannya 234, 375 gram e. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi PASI rata-rata meningkat berat badannya 528,33 gram. f. Kelompok neonatus yang diberikan nutrisi ASI + PASI rata-rata meningkat berat badannya 162,5 gram g. Dari hasil uji satistik one way anova pada program SPSS versi 11,5 diperoleh hasil p (0,010) < α (0,05), artinya terdapat hubungan yang cukup bermakna antara pemberian variasi nutrisi terhadap perubahan berat badan neonatus usia 10 14 hari di Puskesmas Garuda Bandung pada periode Oktober Nopember 2007. 2. Saran Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti merekomendasikan saran sebagai berikut : a. Bagi Pendidikan 1) Secara terus menerus dan berkesinambungan mengembangkan iklim akademik yang kondusif untuk dilaksanakan penelitian dalam berbagai tatanan kesehatan, sehingga menjadi media pengemebangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang keperawatan anak. 2) Menyampaikan dan menindaklanjuti setiap hasil penelitian, berupa desiminasi dan tukar informasi dengan teman sejawat atau dalam pengembangan bahan perkuliahan, termasuk dalam penatalaksanaan nutrisi bagi neonatus usia 10 14 hari.

3) Dilakukan penelitian lanjut dengan menggunakan metode dan perencanaan lebih baik, sehingga keterbatasan penelitian ini dapat diminimalisir. b. Bagi Lembaga Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas / pemerintah). 1) Puskesmas hendaknya memilki mekanisme atau system yang menjmin control terhadap operasionalisasi program pemberian ASI eksklusif dimasyarakat. Mekanisme yang dimaksud dapat dalam bentuk home care, control, atupun survey secara ketat pada keluarga yang memiliki neonatus sampai dengan usia 4 6 bulan. 2) Melakukan evaluasi dan penataan dalam system pendokumentasian bagi klien, khususnya klien neonatus, mengingat banyak data penting yang belum tergali dalam catatan perawatan. c. Bagi Peneliti 1) Menerapkan hasil yang diperoleh dalam proses pembelajaran, baik dalam PBM klinik maupun PBM kelas. 2) Terus menerus melakukan penelitian, sehingga dapat berperan sebagai perawat peneliti (Researcher). DAFTAR PUSTAKA Akre, James., 1994, Pemberian Makanan Untuk Bayi, Jakarta,. Perkumpulan Perinatologi Indonesia, Behrman, Kliegmen, and Kelvin., 2000, Buku Kesehatan Anak Nelson, Jakarta, EGC Markum. AH., 1996., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak I., Jakarta, FKUI Roesli, Utami., 2000., Mengenal ASI Ekslusive., Jakarta., Trubus Agriwijaya Soetjiningsih, 1997., ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta., EGC. Suradi, Dkk, 2004., Manajemen Laktasi edisi 2., Jakarta., EGC