BAB I PENDAHULUAN. memproklamirkan kemerdekaan menjadi sebuah negara yang Independen pada

dokumen-dokumen yang mirip
Alasan. Kroasia Bergabung dengan Uni Eropa

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak Arab Saudi didirikan pada tahun 1932, kebijakan luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB V KESIMPULAN. European Coal and Steel Community (ECSC), European Economic. Community (EEC), dan European Atomic Community (Euratom), kemudian

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

Eropa Pasca Perang Dingin.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan Eropa Barat membuat suatu kebijakan dengan memberikan

KEPENTINGAN EKONOMI KROASIA MASUK ANGGOTA UNI EROPA ( ) DEVI HERLIN & AFRIZAL. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB V. Kesimpulan. Identitas ini menentukan kepentingan dan dasar dari perilaku antar aktor. Aktor tidak

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB V. Kesimpulan. Seperti negara-negara lain, Republik Turki juga telah menjalin kerja sama

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB V KESIMPULAN. yang diperlukan bergantung pada keberhasilan kegiatan mitigasi. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

POLITIK & SISTEM POLITIK

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

untuk memastikan agar liberalisasi tetap menjamin kesejahteraan sektor swasta. Hasil dari interaksi tersebut adalah rekomendasi sektor swasta yang

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. J. Suatma, Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi ASEAN Economic Community 2015, Jurnal STIE Semarang, vol.4 no.1, 2012.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

GLOBAL FRAMEWORK AND LOCAL REALITIES

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

MASUKNYA KROASIA DALAM KEANGGOTAAN UNI EROPA

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB I - PENDAHULUAN. 1 Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 menciptakan konsep kedaulatan Westphalia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB IV OPINI PUBLIK SEBAGAI PENYEBAB INGGRIS KELUAR DARI UNI EROPA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

Orang-Orang Tanpa Kewarganegaraan. Melindungi Hak-Hak

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dilakukan negara untuk menjalin kerjasama perdagangan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. disusun dalam suatu sistem pertahanan semesta, tidak agresif dan tidak. besar Indonesia ke dalam jajaran militer terkuat di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditimbulkan dapat menyentuh berbagai bidang kehidupan. Korupsi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Pajak Badan lainnya (Sarwedi, 2012). Dengan melihat realita ini maka pemerintah

BAB I. masalah yang populer dalam isu lingkungan, karena masalah-masalah tersebut

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

1.1 Latar Belakang. BAB I : Pendahuluan

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

1. PENDAHULUAN. 1 Occupation of Japan : Policy and Progress (New York: Greenwood Prees,1969), hlm 38.

(Tempo.co, 4 Juni 2012) mengatakan perusahaan perusahaan milik negara (BUMN) menjadi berantakan setelah dicampuri orang orang dari partai politik.

REGULASI PENYIARAN DI INDONESIA

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

BAB IV BANTUAN FINANSIAL DAN PENERAPAN GOOD GOVERNANCE KEPADA KROASIA. merupakan stimulus bagi kemakmuran dan pertumbuhan di negara-negara anggota

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

RESUME. bagian selatan yang juga merupakan benua terkecil di dunia. Di sebelah. barat Australia berbatasan dengan Indonesia dan Papua New Guinea,

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

BAB III SISTEM PEMERINTAHAN JEPANG DAN TRANFORMASI KEBIJAKAN KEAMANAN DAN DEPARTEMEN KEAMANAN JEPANG

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

Pada periode keempat ini Joint Parliamentary Commission berubah menjadi Mercosur Parliament yang secara resmi meminta delegasi dari tiap parlemen di n

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua yang dimenangkan oleh tentara sekutu

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EUROPEAN UNION PERHIMPUNAN MASYARAKAT EROPA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kroasia merupakan negara pecahan dari yugoslavia, setelah resmi memproklamirkan kemerdekaan menjadi sebuah negara yang Independen pada tahun 1991 ditandai dengan kekalahan partai Komunis oleh partai nasionalis yang dipimpin oleh Franjo Tudjman. Parlemen Yugoslavia memberikan deklarasi kemerdekaan pada Kroasia, namun pada tahun 1992 Kroasia baru mendapatkan pengakuan dari PBB sebagai negara merdeka yang berdaulat. 1 Pertempuran antara Kroasia dan Serbia terjadi setelah enam bulan negara ini merdeka, pertempuran ini terjadi di perbatasan antara Kroasia dan Serbia yang mendapatkan bantuan dari tentara Yugoslavia pada saat itu. Dewan Keamanan PBB pada Februari menyetujui mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk gencatan senjata yang diatur PBB untuk memantau perjanjian dan melindungi minoritas Serbia di Kroasia. Beberapa tahun berikutnya, tepatnya pada Mei 1995 dalam sebuah operasi, tentara Kroasia merebut kembali Slovenia barat. Dampak yang ditimbulkan dari peperangan tersebut hampir tidak dapat dihitung, ratusan ribu pekerja telah menjadi pengangguran sebagai hasil dari pemboman pabrik-pabrik di Kroasia. Penyerangan berulang-ulang atas kilang- 1 Alemka Vrcan, 2011, Republic Of Croatia, http://www.osce.org/odihr/83611.pdf diakses pada: (28/01/14, jam 16:57 WIB) 1

kilang minyak di Slovenia barat dan Kroasia juga menyebabkan berhentinya kegiatan ekonomi negara tersebut. 2 Menanggapi akibat dari peperangan yang mengakibatkan banyak kerugian dan pengangguran di internal Kroasia, serta besarnya angka hutang luar negeri yang tidak dapat ditekan melalui pendapatan dalam Negeri, ditambah krisis ekonomi yang terjadi di tahun 2008/2009 yang menunjukkan bahwa ekonomi Kroasia yang tidak stabil. Meskipun transaksi berjalan membaik, hutang eksternal belum turun dan menimbulkan kebutuhan pembiayaan eksternal yang besar. Berikut grafik hutang luar negeri Kroasia: Grafik 1.1 3 Hutang Luar Negeri Kroasia Grafik diatas menjelaskan tentang hutang luar negeri Kroasia yang melonjak dari tahun 2001 hingga tahun 2009, grafik balok menjelaskan Pinjaman 2 Ibid. 3 Sebastian Andrei,2013, A decade in the making: Croatia to join EU on July 1st, http://nabataeans.com/a-decade-in-the-making-croatia-joins-the-european-union/ diakses pada: (28/01/14 jam 17:00 WIB) 2

luar negeri Kroasia, sedangkan grafik garis, menunjukkan pergerakan transaksi Kroasia dengan Negara lain. Tingginya hutang luar negeri bukan hanya beresiko namun juga menghambat pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Untuk keluar dari zona perekonomian yang tidak stabil dan untuk membangun ekonomi negara yang baik. Kroasia harus melakukan kemitraan dibidang ekonomi dengan negara lain terutama dengan negara di kawasan Balkan Barat dan negara-negara dikawasan Eropa, karena 27 negara di Eropa merupakan mitra Kroasia selama ini. 4 Disitus Uni Eropa untuk Kroasia EU Bilateral Trade and Trade With the World ini juga menunjukkan bahwa mitra dagang utama Kroasia adalah ke-27 negara-negara Uni Eropa. Total 61,3% perdagangan Kroasia dilakukan dengan negara-negara tersebut, namun perdagangan tersebut mengharuskan Kroasia untuk membayar biaya produksi yang tinggi dikarenakan Kroasia belum terdaftar sebagai anggota Uni Eropa yang notabennya memiliki single market atau pasar tunggal dimana biaya produksi minim untuk setiap anggota Uni Eropa. 5 hal Ini menunjukkan pentingnya Kroasia untuk menjadi anggota di Uni Eropa agar dapat memperbaiki perekonomian negara ini. Salah satu keuntungan jika Kroasia masuk ke Uni Eropa adalah adanya single market Uni Eropa yang memiliki tipe blok perdagangan yang terdiri dari perdagangan bebas (perdagangan untuk barang) melalaui kebijakan umum Uni Eropa tentang peraturan produk, dan kebebasan untuk pergerakan dari faktor- 4 EU Bilateral Trade and Trade With the World, http://www.trade.ec.europa.eu/doclib/html/113370.htm, diakses pada: (29 /01/ 14 jam, 23:30 WIB) 5 ibid 3

faktor produksi (dari modal maupun tenaga kerja) dan membebaskan badan usaha serta jasa. Fungsi dari semua itu untuk menggerakan modal, barang, tenaga kerja, barang dan jasa antar anggota Uni Eropa menjadi lebih mudah. Hambatan fisik seperti pembatasan tarif perdagangan, standarisasi dan pajak antar negara anggota Uni Eropa dihapuskan untuk memungkinkan keluasan maksimal. Pasar tunggal akan membantu menciptakan jutaan pekerjaan. 6 Meskipun kemajuan yang dibuat sejak pembentukan pada tahun 1992, masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan. Single Market Act I (Undangundang Pasar Tunggal I), diadopsi oleh Komisi Eropa pada bulan April 2011. Single Market Act ini mengedepankan 12 tindakan utama untuk menghidupkan kembali pasar tunggal. Ke 12 tindakan ini difungsikan untuk pertumbuhan dan juga termasuk memfasilitasi mobilitas pekerja, membiayai usaha kecil dan menengah, perlindungan konsumen, perpajakan, transportasi Eropa dan jaringan energi. 7 Tahap awal yang dilakukan Parlemen Kroasia untuk bergabung dengan Uni Eropa adalah melalui penandatanganan perjanjian stabilisasi dan asosiasi pada 2001 namun perjanjian ini baru berjalan pada tahun 2005. Pada Desember 2002 parlemen Kroasia mengadopsi Resolution on the Accession of the Republic of Croatia to the European Union atau Resolusi Aksesi Republik Kroasia yang diberikan oleh Uni Eropa untuk Kroasia. Parlemen Kroasia sebagai badan yang dipilih oleh kehendak warga Republik Kroasia dan mendasarkan kegiatannya 6 European Commission, 2012, Single Market Act II: Together for new growth, http://ec.europa.eu/internal_market/smact/docs/single-market-act2_en.pdf diakses pada (05/01/14 jam 19:15 WIB) 7 Ibid. 4

dalam menjaga dan melaksanakan Undang-Undang Dasar Republik Kroasia, berdasarkan dari Pasal 141 tahun 2002 Konstitusi Republik Kroasia menyatakan bahwa prioritas kebijakan luar negeri strategis Republik Kroasia adalah keanggotaan penuh di Uni Eropa. 8 Penelitian ini di fokuskan terhadap bagaimana pengaruh partai dalam koalisi yang mengusung kepentingan yang sama yaitu bergabung dengan Uni Eropa, setelah koalisi partai tersebut menang dan mendominasi dalam parlemen Kroasia, maka pertimbangan-pertimbangan masalah tidak stabilnya ekonomi dan politik yang terjadi menjadi alasan Kroasia untuk bergabung dalam Uni Eropa. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang diatas, memaparkan perekonomian Krosia yang tidak stabil, dan membutuhkan langkah-langkah yang harus diambil dalam memperbaiki perekonomiannya. Penulis menarik rumusan masalah yaitu: Mengapa Kroasia bergabung dengan Uni Eropa? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui alasan Kroasia berggabung dengan Uni Eropa. 8 Croatian Parliament, 2012, Resolution on the Accession of the Republic of Croatia to the European Union (18 December 2002), http://www.sabor.hr/default.aspx?art=2491 diakses pada: (05/05/2014 jam 02:03 WIB) 5

1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan pengetahuan tentang alasan pemerintah Kroasia untuk bergabung dengan Uni Eropa. Kebijakan Kroasia bergabung dengan Uni Eropa untuk memperbaiki perekonomiannya yang tidak stabil pasca. Penelitian ini juga didedikasikan kepada mereka yang ingin memperdalam tentang disiplin ilmu Hubungan Internasional degan kajian Kawasan Eropa pada umumnya tentang alasan Kroasia untuk bergabung dengan Uni Eropa. 1.4 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang penulis dapatkan menjadi perbandingan dalam penelitian ini, penelitian pertama dari Mladen Staničić, yang berjudul Croatian and NATO. 9 Dalam penelitian ini Mladen memaparkan setelah perang Balkan yang terjadi dari tahun 1991-1995 antara beberapa negara yaitu Slovenia, Serbia, Macedonia dan Kroasia. Kroasia melakukan ekspansi ke negara Slovenia barat yang pada akhirnya memicu perang terbuka, serangan oleh Kroasia adalah sebagai bentuk nasionalisasi. Setelah perang tersebut Kroasia diakui kemerdekaannya oleh PBB pada tahun 1992, pasca peperangan tersebut NATO mengajak Kroasia bergabug untuk melakukan peacekeeping pada tahun 2009 Kroasia resmi menjadi anggota NATO dan ikut serta dalam program perdamaian di Benua Eropa. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstraktivis, melihat sejarah peperangan yang dialami negara Kroasia yang menyebabkan Kroasia mengalami 9 Mladen Staničić, 2007, Croatian and NATO, http://www.cpi.hr/download/links/hr/3151.pdf (diakses pada 14/01/2014 jam 02:10 WIB ) 6

krisis adalam berbagai aspek, dalam penelitian ini melihat kepada aspek keamanan. Dalam perkembangannya Kroasia pada tahun 2009 bergabung ke dalam anggota NATO untuk meningkatkan keamanannya setelah perang Balkan. Penelitian ke dua yang didapatkan oleh penulis adalah penelitian Radovan Vukadinovic yang berjudul Croatian Foreign Policy: From State to the Regional Power. 10 Dalam penelitian ini Radovon menganalisa dengan pendekatan kontraktivis terhadap kerjasama yang dicanangkan di Balkan awalya dimulai dari kawasan Balkan barat karena memiliki common interest (kesamaan dalam tujuan perdagangan). Kerjasama yang dicanangkan berdasarkan identitas antara negaranegara yang berada di wilayah Balkan barat, pada perkembangannya kerjasama tersebut tidak dapat berjalan. Dalam penelitian ini memaparkan juga kepentingan yang dimiliki Kroasia dalam politik luar negerinya untuk bergabung dengan Uni Eropa. Kroasia bergabung dengan Uni Eropa karena melihat kondisi ekonomi yang buruk pasca perang dan bergabung dengan Uni Eropa untuk memperbaiki kondisi ekonominya. Dalam penelitian ini melihat kepentingan yang dimiliki Kroasia bergabung dengan Uni Eropa tidak melihat proses kebijakan yang akan diambil Kroasia maupun upaya Kroasia untuk bergabung dalam Uni Eropa untuk memperbaiki perekonomiannya. Dalam penelitian melihat sejarah perekonomian Kroasia yang jatuh diakibatkan perang Balkan sehingga melihat kepentingan Kroasia untuk memperbaiki perekonomiannya. Penelitian ini memberikan solusi pada Kroasia dalam memperbaiki perekonomiannya dengan cara bergabung dalam Uni Eropa, 10 Radovan Vukadinovic, 1997, Croatian Foreign Policy: From State to the Regional Power, http://hrcak.srce.hr/file/155701 diakses pada (14/01/2014 jam 02:35 WIB) 7

dikarenakan canangan dalam kerjasama Balkan barat dalam aspek ekonomi tidak terjadi. Penelitian ke tiga yang didapatkan penulis adalah David Albright yang berjudul Understanding the IAEA s Mandate in Iran: Avoiding Misinterpretations. 11 Dalam penelitian ini menjelasakan pengembangan Nuklir Iran Mendapat respon keras dunia Internasioanal. Menjelaskan Iran menyetujui bergabung dengan IAEA menggunakan konsep Policy Influence System berdasarkan pengaruh partai-partai politik yang mendukung perdamaian. Partaipartai yang berada di Iran menekan kebijakan luar negeri dalam aspek kepemilikan nuklir, para pengambil kebijakan Iran mempertimbangkan kondisikondisi yang ada dikarenakan melihat kepentingan para elit politik membutuhkan suara dari mayoritas partai tersebut. Pada perkembangannya Iran bergabung dengan IAEA dikarenakan untuk menjaga agar Kerjasama Internasionalnya terjamin dan kepentingan pemerintah terhadap suara yang masih mereka butuhkan dalam mayoritas partai-partai di Iran. Berdasarkan ke tiga penelitian terdahulu yang merupakan literatur riview yang penulis temukan, bahwa penelitian yang akan dilakukan penulis adalah berbeda. Penulis melakukan penelitian ini dengan menekankan pada kebijakan yang diambil Kroasia untuk memperbaiki perekonomiannya dengan upaya bergabung dalam Uni Eropa. 11 David Albright, 2012, Understanding the IAEA s Mandate in Iran: Avoiding Misinterpretations, http://isis-online.org/uploads/isis-reports/documents/misinterpreting_the_iaea_27nov2012.pdf diakses pada (14/01/2014 jam 03:15 WIB) 8

Tabel. 1.4 Penelitian Terdahulu No. NAMA (Judul Penelitian) Metodelogi HASIL 1. Mladen Staničić, Croatian and NATO (Jurnal) Penelitian ini bersifat deskriptif, Menggunakan pendekatan Konstraktivis Setelah Kroasia merdeka, Mereka melakukan Ekspansi ke negara Slovenia barat yang pada akhirnya memicu perang terbuka. Serangan oleh Kroasia adalah sebagai bentuk nasionalisasi, namun pasca peperangan NATO mengajak Kroasia bergabug untuk melakukan peace keeping Pada thn 2009 Kroasia resmi menjadi anggota NATO dan ikut serta dalam program perdamaian di Benua Eropa 2 Radovan Vukadinovic, Croatian Foreign Policy: From State Building to regional power (Jurnal) Penelitian ini bersifat deskriptif, Menggunakan pendekatan kontraktivis Kerjasama dicanangkan berdasarkan identitas, karena memiliki common interest (kesamaan dalam tujuan perdagangan) di Balkan barat Melihat Kroasia berdasarkan kepentingan dalam politik luar negerinya untuk bergabung dengan Uni Eropa. Kroasia mengalami kondisi Ekonomi yang buruk pasca perang memiliki kepentingan 9

bergabung dengan Uni Eropa untuk memperbaiki kondisi ekonominya. 3 David Albright, Understanding the IAEA s Mandate in Iran: Avoiding Misinterpretations (Jurnal) Penelitian ini bersifat deskriptif, Menggunakan policy Influence System, (model Partisan Influencer) Pengembangan Nuklir Iran Mendapat Respon keras dunia Internasioanal Iran menyetujui bergabung dengan IAEA karena pengaruh partai-partai politik yang mendukung perdamaian 4. Muhammad Fauzan, Alasan Kroasia Bergabung dengan Uni Eropa Penelitian ini bersifat eksplanatif, Menggunakan konsep Policy Influence System dan Beaurucratic Model Iran bergabung dengan IAEA dikarenakan untuk menjaga agar Kerjasama Internasionalnya terjamin Kroasia mengalami krisis ekonomi pasca perang Balkan 1991-1995 Kroasia mengeluarkan kebijakan untuk bergabung dengan Uni Eropa untuk meningkatkan sektor perekomian Krosia berhasil bergabung dalam Uni Eropa yang berpengaruh terhadap peningkatan perekonomiannya. 10

1.5 Landasan Konsep dan Teori Untuk menganalisa kebijakan luar negeri kroasia bergabung dengan Uni Eropa penulis akan gunakan Konsep dan teori yang memberikan kerangka dasar untuk menganalisa peran politik luar negeri negara-negara melalui hubungan antara masalah domestik yang menetukan penyusunan kebijakan luar negeri dengan cara memfokuskan perhatian kepada persamaan serta perbedaan perilaku serta dampak policy influencers atau yang mempengaruhi suatu kebijakan, penulis menggunakan teori Bureaucratic Politics Model atau Model Politik Birokrasi. 1.5.1 Konsep Policy Influence System Hubungan antara aktor-aktor dalam negeri ini dengan para pengambil keputusan disebut policy influence system atau biasa disebut dengan sistem pengaruh kebijakan. Policy influence system negara manapun merupakan serangkaian hubungan timbal balik yang sangat kompleks, antara pengambil kebijakan dengan policy influencers-nya. Policy influencers sering dianggap vital, karena merupakan sumber dukungan bagi para pembuat kebijakan dalam mengeksekusi kebijakan. 12 Dalam bukunya yang berjudul Introduction to International Politic / Pengantar Politik Internasional, Coplin menganalisis struktur sistem pengaruh kebijakan menjadi empat kategori, yaitu: 12 William D.Coplin, 2003, Pengantar Politik Internasional: Suatu Telaah Teoritis, Sinar Baru, Bandung, hal: 75 11

1. Birokrat (bereaucratic influencer). Istilah ini digunakan untuk menunjuk kepada berbagai individu dan serta oganisasi didalam lembaga eksekutif pemerintahan yang membantu para pengambil keputusan dalam menyususn, serta melaksanakan kebijakan. 2. Partisan (partisan influencer). Influencers ini bretujuan menerjemahkan tuntutan-tuntutan masyarakat menjadi tuntutan-tuntuntan politis, yaitu tuntutantuntutan kepada para pengambil keputusan yang menyangkut kebijakan-kebijakan pemerintah. 3. Kelompok kepentingan (interest influencer), Terdiri dari sekelompok orang yang bergabung bersama melalui serangkaian kepentingan yang sama. Kelompok ini sangat dibutuhkan untuk menyerahkan sumber-sumber untuk mendapatkan dukungan dari pengambil keputusan. Dalam hal ini sumber yang dimaksud adalah dukungan finansial. 4. Media massa (mass influencer), terbentuknya iklim opini atau opini publik, yang di gunakan oleh pembuat kebijakan melalui media massa. Penulis melihat fenomena ini melalui model yang kedua yaitu: Penggunaan konsep Policy Influence System berdasarkan model Partisan Influencer dilihat penulis dari kebijakan untuk bergabung di Uni Eropa sendiri Pada pemilihan legislatif Koalisi dari 2 partai besar yaitu SDP dan HSLS, dan mengusung ketua SDP pada saat itu Ivica Racan sebagai calon perdana menteri Kroasia pada pemilihan legislatif tahun 2000. Koalisi ini mengajak serta 4 partai lainnya yaitu Partai Buruh Kroasia (HSS), Partai Liberal (LS), Partai Rakyat Kroasia (HNS), serta Majelis Demokratik Istrian (IDS). Koalisi partai tersebut 12

mengalahkan partai oposisi (HDZ) serta memenangkan suara sebanyak 38,7 persen pemilih dan merebut 71 dari total 151 kursi yang tersedia di parlemen Kroasia. yang merebut kekuasaan otoriter dari pemerintahan sebelumnya di parlemen. Koalisi partai tersebut berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan parlemen menandatangani SAA atau perjanjian stabilisasi kawasan dengan Dewan Uni Eropa agar Kroasia masuk Uni Eropa. Parlemen melakukan upaya untuk mempercepat aksesi bergabung Uni Eropa. 1.5.2 Teori Bureaucratic Politics Model Dalam model ini politik luar negeri dipandang bukan sebagai hasil dari proses intelektual yang menghubungkan tujuan dan sarana secara rasional, melainkan adalah hasil dari proses interaksi, penyesuaian diri dan perpolitikan di antara berbagai aktor dan organisasi. Dengan kata lain pembuatan keputusan politik luar negeri adalah proses sosial, bukan intelektual. Model ini juga menjelaskan bahwa suatu proses dimana masing-masing pemain berusaha bertindak secara rasional, setiap aktor negara berusaha menetapkan tujuannya. 13 Kroasia menanggapi masalah ekonominya harus mengeluarkan kebijakan luar negeri berdasarkan tindakan rasional untuk memperbaiki keadaan yang menyebabkan negaranya mengalami kerugian, proses ini juga didasarkan dari interaksi antar birokrasi dan pada akhirnya menghasilkan kebijakan luar negeri sebagai hasil akhir. 13 Mohtar Mas oed,1990, Ilmu Hubungan Internasional, LP3S, Jakarta hal. 135 13

Pemerintah Kroasia dalam upaya memperbaiki perokonomiannya yang tidak stabil membuat pemerintahan harus mengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan perokonomiannya. Para pengambil kebijakan di Kroasia melihat kondisi-kondisi yang memungkinkan dalam meningkatkan perekonomiannya, bukan hanya dalam aspek politik tetapi melihat pada sosial di dalam domestik Kroasia harus diperbaiki dalam aspek ekonomi. Dalam upaya tersebut pemerintah Kroasia membuat kebijakan untuk ikut bergabung dalam Uni Eropa. Hal yang positif dilakukan pemerintah Kroasia dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan perekonomiannya. Penggunaan teori Bearucratic Politics Model sangat tepat untuk menjelaskan upaya pemerintah Kroasia dalam mengambil kebijakan luar negeri bergabung dalam Uni Eropa untuk meningkatkan perekonomiannya. 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian eksplanatif adalah tipe penelitian dengan menganalisis data, dimana penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara eksplanasi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu 14

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. 14 1.6.2 Level Analisa Level analisa ini dalam bentuk Korelasionis karena unit eksplanasi dan unit analisa memiliki hubungan yang sama. Melihat proses pembuatan kebijakan dan negara 1.6.3 Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. 15 Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui lintas disiplin ilmu, dari berbagai buku buku yang dianggap penting dan didalamnya memuat tentang alasan Kroasia untuk bergabung dengan Uni Eropa. 1.6.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Library Research), Studi pustaka dimaksudkan untuk mendokumentasikan berbagai bahan penelitian yang bersifat empiris (penelitian praktis dari peneliti terdahulu) maupun berbagai kajian teoritis dari para ahli yang relevan, dengan cara mengumpulkan data-data dari literatur seperti buku, e-book, 14 Sutopo, Heribertus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar Teoritis dan Praktis. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. 15 Patton, Qualitative Evaluation Methods (Beverly Hills:Sage Publications. 1980) hal 268. 15

jurnal, majalah, internet, surat kabar yang berkaitan dengan kajian yang diteliti dan kemudian peneliti jadikan referensi untuk mendukung penelitian ini. 1.6.5 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.5.1 Batasan Waktu Perang kemerdekaan yang dialami Kroasia dengan Serbia dan Bosnia Heerzegovina pada tahun 1992 sampai 1995 menyebabkan ketidakstabilan terhadap ekonomi dan politik. Hingga akhirnya Kroasia mendaftar sebagai anggota Uni Eropa pada tahun 2003. Pada tahun ini dilihat sebagai bentuk input dari pengaruh dari partai hingga akhirnya dibuatnya kebijakan untuk bergabung dengan Uni Eropa. Penelitian ini memiliki batasan waktu semenjak perang Kroasia pada tahun 1992 hingga Kroasia mendaftar sebagai anggota Uni Eropa pada tahun 2003 dan tidak menutup kemungkinan serangkaian peristiwa sebelum perang serta sesudah pendaftaran Kroasia sebagai anggota Uni Eropa tersebut juga akan menjadi bagian dari kajian dalam penelitian ini demi kesinambungan serta kejelasan data yang nantinya akan disampaikan. 1.6.5.2 Batasan Materi Untuk memfokuskan penelitian maka dibutuhkan batasan materi yang akan dibahas, penulis menganalisa alasan-alasan dan apa saja yang mempengaruhi kebijakan yang dibuat Kroasia sampai pada akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk bergabung dengan Uni Eropa. 16

1.7 Hipotesa Alasan Kroasia berinisiasi untuk bergabung dengan Uni Eropa adalah harapan untuk perbaikan ketidakstabilan ekonomi Kroasia yang disebabkan besarnya hutang luar negeri pasca perang dengan beberapa negara diperbatsan Kroasia. Gagasan untuk bergabung dengan Uni Eropa sebagai jalan keluar terhadap ketidakstabilan ekonomi untuk memperbaiki kelembagaan ekonomi negara serta kelembagaan politik di Kroasia ini berasal dari Koalisi partai SDP dan HSLS bersama empat partai lainnya yaitu Partai Buruh Kroasia (HSS), Partai Liberal (LS), Partai Rakyat Kroasia (HNS), serta Majelis Demokratik Istrian (IDS). Merebut kekuasaan otoriter dari pemerintahan. Parlemen melakukan upaya untuk mempercepat aksesi bergabung Uni Eropa. Pengambilan kebijakan yang diambil Kroasia untuk masuk ke dalam Uni Eropa dalam rangka meningkatkan perekonomiannya berdasarkan beberapa pertimbangan berdasarkan dari birokrasinya. 17

1.8 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan BAB II Dinamika Perekonomian Kroasia dan Pertimbangan Bergabung Dengan Uni Eropa 2.1 Kilas Balik Ekonomi 1995-2003 2.1.1 Kerugian Hancurnya Bangunan dan Infrastruktur 2.1.2 Kerugian di Bidang Pariwisata 2.2 Sistem Politik Pemerintahan Kroasia 2.3 Dinamika Partai Politik Kroasia 2.3.1 Uni Demokratik Kroasia (HDZ) 2.3.2 Pergantian rezim pemerintahan SDP dan koalisi 2000-2003 2.4 Persiapan Kroasia Untuk Bergabung Dengan Uni Eropa BAB III Alasan Kroasia Untuk Bergabung dengan Uni Eropa 3.1 Program Uni Eropa 3.2 Pelembagaan Politik dan Pemerintahan Negara 3.2.1 Masalah Perang dan Hak Asasi Manusia 3.2.2 Masalah Kebebasan Media 3.2.3 Masalah Demokrasi Semu dan Kepemimpinan Otoriter 3.3 Pelembagaan Ekonomi Negara 3.3.1 Masalah Sektor Pariwisata 3.3.2 Masalah Pengangguran di Kroasia 3.3.3 Perombakan Industri Pasca Perang 18

3.4 Proses Input Partai Politik SDP Melalui Koalisi BAB IV Penutup 4.1 Kesimpulan 19