PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

dokumen-dokumen yang mirip
PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Metodologi Penelitian

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

LOGO TEORI ASAM BASA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

KIMIA (2-1)

BAB 7. ASAM DAN BASA

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

wanibesak.wordpress.com 1

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Bab IV Hasil dan Pembahasan

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Laporan Praktikum Kimia Dasar II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 M dan Penggunaannya Dalam Penentuan Kadar Asam Cuka Perdagangan.

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

kimia TITRASI ASAM BASA

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Laporan Praktikum Kimia ~Titrasi asam basa~

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

KESEIMBANGAN ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

Teori Asam-Basa Arrhenius

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

Larutan Penyangga XI MIA

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ANALISIS. Waktu 150 menit

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

M 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -

PERCOBAAN I PEMBUATAN DAN PENENTUAN KONSENTRASI LARUTAN

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

Bab II Studi Pustaka

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

TITRASI POTENSIOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN H 2 SO 4 DAN KONSENTRASI LARUTAN CH 3 COOH DENGAN TITRASI ASAM BASA (ASIDI-ALKALIMETRI)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

Transkripsi:

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA I. Teori Dasar Kita sering menjumpai asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari. Buah-buahan, seperti jeruk, apel, dll., mengandung asam. Amonia rumah tangga, bahan pembersih, dan cairan Plumber adalah basa. Asam adalah senyawa yang dapat mendonasikan proton (ion hidrogen). Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton. Sistem klasifikasi ini diusulkan bersama oleh Johannes Brønsted dan Thomas Lowry pada 1923, dan dikenal sebagai teori Brønsted-Lowry. Sehingga, donor proton apapun adalah asam, dan akseptor proton adalah basa. Ketika HCl bereaksi dengan air HCl + + HCl adalah asam dan adalah basa karena HCl mendonasikan proton sehingga menjadi, dan air menerima proton sehingga menjadi. Pada reaksi sebaliknya (dari kanan ke kiri) adalah asam dan adalah basa. Seperti diindikasikan oleh panah, kesetimbangan pada reaksi ini berada jauh ke sebelah kanan. Yaitu, dari setiap 1000 molekul HCl yang dilarutkan dalam air, 990 dikonversi menjadi kesetimbangan. Namun dan hanya 10 yang tetap dalam bentuk HCl pada (ion hidronium) juga adalah asam dan mampu mendonasikan proton ke basa,. Mengapa ion hidronium tidak melepaskan proton ke dengan tingkat kemudahan yang sama dan membentuk HCl? Hal ini dikarenakan asam dan basa yang berbeda memiliki kekuatan yang berbeda pula. 1

HCl adalah asam yang lebih kuat daripada ion hidronium, dan air adalah basa yang lebih kuat dibanding. Dalam teori Brønsted-Lowry, setiap reaksi asam-basa membentuk pasangan asambasa konjugasinya. Pada reaksi di atas HCl adalah asam yang, setelah melepaskan proton, menjadi basa konjugasi,. Dengan cara yang sama, air adalah basa yang, setelah menerima proton, menjadi asam konjugasi, yaitu ion hidronium. Beberapa asam hanya mampu memberikan satu proton. Senyawa-senyawa ini adalah asam monoprotik. Contohnya adalah HCl, HNO 3, HCOOH, dan CH 3 COOH. Hidrogen adalah yang didonasikan. Asam lainnya melepaskan dua atau tiga proton. Senyawa-senyawa ini disebut asam diprotik atau triprotik. Contohnya adalah are,, dan. Meskipun demikian, dalam teori Brønsted-Lowry, setiap asam dianggap monoprotik, dan asam diprotik (seperti asam karbonat) mendonasikan proton-protonnya melalui dua langkah: 1. + + 2. Sehingga senyawa adalah basa konjugasi pada reaksi pertama dan asam pada reaksi kedua. Senyawa yang mampu bekerja sebagai asam maupun basa disebut amfiprotik. Dalam reaksi ionisasi diri: Satu molekul air bekerja sebagai asam (donor proton) dan yang lain sebagai basa (akseptor proton). Dalam air murni, kesetimbangan berada jauh ke arah kiri, yaitu, 2

hanya sangat sedikit ion hidronium dan hidroksida yang terbentuk. Faktanya, mol ion hidronium dan mol ion hidroksida yang ditemukan dalam satu liter air. Konstanta disosiasi untuk ionisasi diri dari air adalah: Ini dapat ditulis ulang menjadi:, ion produk dari air, tetap konstan karena sangat sedikit molekul air yang bereaksi menghasilkan ion hidronium dan ion hidroksida; sehingga konsentrasi air dapat dianggap tetap sama. Pada temperatur ruangan, memiliki nilai Nilai dari ion produk dari air ini berlaku tidak hanya untuk air muni, tetapi untuk larutan aquaeous (air) apapun. Ini menjadi sangat memudahkan, karena jika kita tahu konsentrasi ion hidronium, kita bisa langsung mengetahui konsentrasi ion hidroksida dan sebaliknya. Sebagai contoh, jika dalam larutan HCl 0.01 M HCl terdisosiasi sempurna, konsentrasi ion hidronium adalah Ini berarti adalah Untuk menghitung kekuatan dari larutan asam ataupun basa, P. L. Sorensen memperkenalkan skala ph. Dalam air murni, kita telah melihat bahwa konsentrasi ion hidronium M. Logaritma dari ini adalah -7 dan, sehingga, ph air murni adalah 7. Karena air adalah senyawa amfiprotik, ph 7 berarti larutan netral. Pada sisi lain, dalam 0.01 3

M larutan HCl (terdisosiasi sempurna), kita memiliki Jadi, phnya adalah 2. Skala ph menunjukkan bahwa larutan asam memiliki ph dibawah 7 dan larutan basa memiliki ph diatas 7. ph larutan dapat dihitung dengan mudah menggunakan alat khusus yang disebut ph meter. Yang harus dilakukan hanyalah memasukkan elektroda ph meter ke dalam larutan untuk dihitung dan membaca nilai phnya dari skala. ph larrutan juga bisa didapatkan, meskipun kurang tepat, dengan menggunakan kertas ph indikator. Kertas tersebut mengandung senyawa organik yang berubah warna pada nilai ph yang berbeda. Warna yang ditunjukkan oleh kertas kemudian dibandingkan dengan bagan yang disediakan oleh pembuatnya. Ada larutan-larutan tertentu yang menahan perubahan ph meskipun ketika kita menambahkan asam atau basa ke dalamnya. Sistem seperti itu disebut buffer. Sebuah campuran antara asam lemah dan basa konjugasinya biasanya membentuk sistem buffer yang baik. Contohnya adalah asam karbonat, yang mana merupakan buffer paling penting dalam darah kita dan menjaga phnya tetap sekitar 7.4. Buffer menahan perubahan besar pada ph karena prinsip Le Chatelier yang mengatur kondisi kesetimbangan. Dalam sistem buffer asam karbonat-bikarbonat (asam lemah-basa konjugasi): + + Penambahan asam,, akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Ini mengurangi konsentrasi ion hidronium, mengembalikannya ke nilai awal sehingga nilainya tetap konstan; sehingga perubahan ph kecil. Jika basa, sistem buffer itu, dia akan bereaksi dengan,ditambahkan ke pada buffer. Namun kesetimbangan kemudian bergeser ke kanan, menggantikan ion hidronium yang bereaksi, sehingga perubahan ph tetap kecil. 4

Buffer menstabilisasi larutan pada ph tertentu. Ini bergantung pada sifat buffer dan konsentrasinya. Contoh, sistem asam karbonat-bikarbonat memiliki ph 6.37 ketika kedua bahan berada pada konstentrasi molar yang sama. Perubahan pada konstentrasi dari asam karbonat relatif terhadap basa konjugasinya dapat menggeser ph buffer. Persamaan Henderson-Hasselbalch di bawah ini menunjukkan hubungan antara ph dan konsentrasi. Dalam persamaan ini adalah, di mana adalah konstanta disosiasi asam karbonat adalah konsentrasi asam dan konsentrasi basa konjugasinya. sistem asam karbonat dan bikarbonat adalah 6.37. Ketika kondisi ekuimolar ada, maka Dalam kasus ini, term kedua dalam persamaan Henderson- Hasselbalch adalah 0. Ini dikarenakan, dan log 1=0. Sehingga pada konsentrasi ekuimolar dari asam-basa konjugasi, ph buffer sama dengan ; dalam sistem asam karbonat-bikarbonat nilainya adalah 6.37. Jika, kita memiliki sepuluh kali lebih banyak bikarbonat daripada asam karbonat, sehingga log 10=1 dan ph buffer akan menjadi II. Tujuan Percobaan Mengidentifikasi asam dan basa dengan cara mengukur ph dari beberapa larutan. 5

Mengetahui pengaruh dari konsentrasi terhadap ph larutan. Menghitung konsentrasi dan stokiometri dari asam dan basa. III. Prosedur Percobaan A. Sifat-Sifat Asam dan Basa 1. Meminta 6 jenis larutan yang terdiri dari 3 larutan asam dan 3 larutan basa pada asisten laboratorium. Mengamati dan mencatat warna dari tiap larutan. 2. Mengambil tiap larutan sebanyak 5ml dan memasukkannya terpisah ke dalam tabung reaksi yang diberi nama L1 sampai L6. 3. Mengukur ph menggunakan kertas ph dengan cara memasukkannya ke dalam tabung reaksi hingga mengenai larutan (Jangan sampai terkena jari!). Mengeringkan kertas ph tersebut dan mencocokkannya warnanya dengan tabel warna ph yang berada di kotak kertas ph. Mencatat ph larutan tersebut dan menentukan larutan tersebut asam atau basa. 4. Mengulangi langkah ke 3 pada tiap larutan dan memberikan dasar dalam menentukan larutan tersebut asam atau basa. 5. Mengambil 5ml larutan dari asam dan basa, kemudian melarutkannya dengan rasio 1:1, 1:10, 1:100, 1:1000 dan menamainya dengan A1-A4 dan B1-B4. Dalam pembuatan larutan 1:10 menggunakan 1ml larutan 1:1 dan melarutkannya dengan 9ml pelarut. Begitu pula dalam pembuatan larutan 1:100 menggunakan larutan 1:10 dan pembuatan larutan 1:1000 dengan menggunakan larutan 1:100. 6. Mengukur ph dari tiap larutan seperti langkah 3. Mencatatnya berdasarkan tingkat konsentrasi larutan. 7. Membuat grafik hubungan antara konsentrasi dengan ph larutan dan membuat kesimpulan dari grafik tersebut. B. Reaksi Asam dan Basa 1. Membuat larutan 0,1M HCl, NaOH, dan Asam Asetat sebanyak 100ml dan membuat cara pembuatan dalam laporan. 2. Menggunakan pipet volum, memindahkan 5ml 0,1M HCl ke dalam labu Erlenmeyer. Kemudian, meneteskan 1-2 tetes indicator fenolftalein dan mencatat perubahan warnanya. 3. Mengisi buret dengan NaOH lalu mencatat volumnya. 6

IV. 4. Melakukan proses titrasi HCl dengan NaOH sedikit demi sedikit dan mengocoknya setiap penambahan. Setelah terjadi perubahan, menghentikan proses titrasi dan mencatat volum NaOH yang tersisa. 5. Menuliskan reaksi asam-basa dan menghitung mol dari HCl berdasarkan data hasil titrasi lalu membandingkannya dengan perhitungan. 6. Mengulangi proses 2-5 dengan mengganti HCl dengan CH 3 COOH. Alat dan Bahan A. Alat 1. Labu Erlenmeyer 2. Gelas Beaker 3. Buret 4. Penjepit 5. Kaca Pengaduk 6. Labu Volumetric 7. Pipet, Pipet Volume, Pelolos Pipet B. Bahan 1. Beberapa asam dan basa; lemah dan kuat 2. Asam: HCl, HNO 3, CH 3 COOH 3. Basa: NaOH, Ba(OH) 2, Mg(OH) 2 4. Indikator fenolftaein 5. Kristal NaOH V. Pertanyaan Sebelum Praktikum 1. Sebutkan dan jelaskan 3 teori asam basa yang sudah anda pelajari. 2. Bagaimana cara menghasilkan larutan penyangga, tuliskan beserta reaksinya. 3. Jelaskan hubungan antara PH dari suatu larutan dengan konsentrasinya? 4. Jelaskan karakteristik dan cara kerja dari indikator yang digunakan dalam percobaan. 5. Apa itu titrasi dan mengapa titrasi perlu dilakukan dalam percobaan ini. VI. Pertanyaan Setelah Praktikum 1. Pada proses titrasi, mengapa CH 3 COOH lebih cepat bereaksi ( berubah warna ) daripada HCl? 2. Jelaskan bagaimana indikator phenolphthalein dapat mengubah warna dari larutan titrasi dari bening menjadi merah muda? Tuliskan reaksinya! 3. Bagaimana cara membedakan senyawa asam dan basa? gunakan teori bronsted lowry untuk mendukung jawabanmu 7

4. Tuliskan bagaimana cara melakukan proses pengenceran terhadap larutan asam/basa dengan ratio 1:1, 1:10 dan 1:100, dan apakah fungsi dari pengenceran tersebut pada percobaan diatas? 5. Apakah yang dimaksud dengan larutan buffer? Dan apakah fungsi dari larutan buffer tersebut? VII. Laporan Percobaan Nama Hari/Tanggal Rekan Kerja Asisten Lab LAPORAN PRAKTIKUM Karakteristik Asam dan Basa ph L1 = (asam/basa) ph L3 = (asam/basa) ph L2 = (asam/basa) ph L4 = (asam/basa) ph L3 = (asam/basa) ph L5 = (asam/basa) A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 molaritas ph 8

Grafik: Molaritas ph Reaksi Asam Basa HCl Volume NaOH yang dibutuhkan = Persamaan reaksi = Mol HCl = Asam Asetat Volume NaOH yang dibutuhkan = Persamaan reaksi = Mol asam asetat = 9

10