BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dukungan dana / modal yang cukup besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Dukungan dana / modal ini sangat potensial diperoleh dari kegiatan investasi melalui pasar modal yang sampai dengan saat ini masih dianggap cukup stabil sebagai sumber pendanaan pembangunan ekonomi jangka panjang. Salah satu upaya penambahan modal di pasar modal antara lain adalah mengaktifkan kegiatan masyarakat dalam ber-investasi. Pemerintah menyatakan, untuk menumbuhkan perekonomian sebesar 7 persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp.2.000 Trilyun per tahun. Investasi tersebut dipenuhi oleh investasi Penanaman Modal Asing (PMA) investasi dunia usaha domestik, investasi perorangan dan investasi oleh pemerintah. Adapun sumber pembiayaan investasi berasal dari Perbankan, Pasar Modal, Sumber Luar Negeri, APBN, dan APBD. (Eka Setyaningrum, 2012). Investasi merupakan suatu istilah yang selalu dihubungkan dengan masalah keuangan, ekonomi, dan bagaimana mengatur keduanya. Investasi merupakan bentuk lain dari tabungan dimana investasi mengharapkan return yang jauh lebih besar daripada tabungan biasa ataupun deposito. Dengan melakukan investasi, maka uang tersebut tidak dapat digunakan untuk konsumsi sekarang, namun dengan investasi uang tersebut akan berkembang, dan menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. 1
Harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang tidak luput dari risiko. Bahkan dapat dikatakan bahwa keuntungan di masa yang akan datang merupakan set off antara keuntungan dengan risiko yang dilalui selama berinvestasi. Oleh karena itu, dalam melakukan kegiatan investasinya, pemodal harus memperhitungkan pula risiko yang akan dihadapinya. Pemodal yang melakukan investasi tentu telah mempunyai perencanaan untuk kebutuhan finansial di masa yang akan datang dan mempunyai orientasi pada tujuan tertentu. Investasi tidak hanya sekedar menabung, namun investasi juga sangat diperlukan untuk mencukupi kebutuhan di masa yang akan datang seperti : harga kebutuhan yang bersifat tidak pasti / tidak terduga, inflasi, dsb. Dengan adanya beberapa alternatif instrument investasi memungkinkan seseorang dapat memenuhi kebutuhan masa depan dengan menentukan prioritas kebutuhan, menetapkan perencanaan serta meng-implementasikan nya secara disiplin. Bagi Pemodal yang ingin berinvestasi pada investasi financial namun tidak memiliki banyak waktu dan keahlian dalam menghitung risiko investasinya, melalui peraturannya BAPEPAM LK telah meluncurkan salah satu alternative instrumen untuk melakukan investasi yaitu Reksadana. Mengacu pada Undang undang Pasar Modal Nomor 8 tahun 1995, reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Hal ini juga dapat diartikan bahwa Rekasadana merupakan wadah dan pola pengelolaan dana / modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Reksadana yang dibeli ini kemudian 2
dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang, ataupun efek / sekuriti lainnya. Produk reksadana yang ditawarkan di pasar adalah Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, Reksadana Campuran, dan Reksadana Pasar Uang, Reksadana dengan Penjaminan, Reksadana Terproteksi, dan Reksadana Indeks. Dengan semakin berkembangnya reksadana di Indonesia, maka hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Dalam menjual produk reksadana, seorang manajer investasi tidak boleh menjanjikan keuntungan. Para pengelola dana hanya sebatas menyampaikan fakta historis / track record yang pernah dicapai untuk sebuah produk reksadana. Dengan demikian, agar produk reksadananya mendapatkan minat yang besar dari investor, maka para manajer investasi atau fund manajer harus dapat mengelola portofolio reksadana dengan baik sehingga menghasilkan suatu kombinasi portofolio yang menguntungkan dan berkinerja tinggi, serta dengan risiko yang dapat dimitigasi, karena ber-investasi pada reksadana pun tidak luput dari risiko. Investor selain akan memperoleh keuntungan dari reksadana, juga harus memperhitungkan unsur risiko. Semakin tinggi tingkat keuntungan yang akan diperoleh, berarti semakin besar pula risiko yang akan diterima oleh investor. Selain keuntungan yang optimal, investor juga mengharapkan adanya informasi tentang kinerja reksadana serta konsistensi kinerja reksadana yang dimilikinya. Informasi umum dan standar bagi produk reksadana yang didapatkan oleh investor hanyalah berupa prospektus dan data Nilai Aktiva Bersih (NAB). Hal ini akan menyebabkan investor tidak mengetahui informasi mengenai kinerja dari masing masing produk reksadana serta konsistensi kinerja reksadana yang menggambarkan ketepatan manajer investasi atau fund manajer dalam 3
menempatkan investasi ke dalam portofolio investasi serta ketepatan dalam melakukan diversifikasi portofolio investasi. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, informasi mengenai kinerja reksadana serta informasi mengenai konsistensi kinerja reksadana sangat penting bagi investor dalam proses pengambilan keputusan berinvestasi, maka sehubungan dengan hal tersebut penulis akan membahas mengenai kinerja reksadana yang dapat diukur dengan tiga metode yaitu : Metode Sharpe, Metode Treynor, dan Metode Jensen serta konsistensi kinerja dengan menggunakan ke-3 metode pengukuran kinerja dimaksud dengan metode uji Kendall W. Dengan adanya pemikiran tersebut, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kinerja reksadana saham periode tahun 2009 sampai dengan 2012 dengan pendekatan return yang dilakukan risk adjusted performance dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen s Performance Index 2. Bagaimanakah konsistensi kinerja reksadana saham periode tahun 2009 sampai dengan 2012 dengan pendekatan return yang dilakukan risk adjusted performance dengan metode uji konsistensi Kendall W 4
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengevaluasi kinerja reksadana saham periode tahun 2009 sampai dengan 2012 dengan pendekatan return yang dilakukan risk adjusted performance dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen s Performance Index 2. Menguji konsistensi kinerja reksadana saham periode tahun 2009 sampai dengan 2012 dengan pendekatan return yang dilakukan risk adjusted performance dengan metode uji Kendall W 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik bagi Fund Manager, investor, maupun pembaca. 1. Manfaat bagi Fund Manager Memberikan informasi kepada Fund Manager mengenai kinerja produk reksadana saham dengan pendekatan return yang dilakukan pengukuran dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen s Performance Index serta konsistensi kinerjanya sehingga dapat memberikan masukan bagi strategi penjualan produk reksadana 2. Manfaat bagi Investor Memberikan informasi mengenai kinerja produk reksadana saham yang telah diukur dengan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen s Performance Index serta konsisteni kinerjanya sehingga dapat memberikan masukan kepada investor dalam proses pengambilan keputusan untuk berinvestasi di reksadana 5
3. Manfaat bagi akademisi dan pembaca Diharapkan penelitian ini berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan implementasinya dalam praktek ber-investasi 1.5. Batasan Penelitian Penelitian ini terbatas pada analisis kinerja 48 reksadana saham aktif yang memiliki NAB produktif dan terus - menerus selama 3 tahun penelitian yaitu Juli 2009 sampai dengan Juni 2012, yang diukur dengan Metode Sharpe, Metode Treynor, dan Metode Jensen dibandingkan dengan benchmark IHSG, LQ45, BIS 27, dan Kompas 100 serta pengujian konsistensi kinerja reksadana hasil pengukuran ketiga metode tersebut dengan metode Kendall W. 1.6. Sistematika Penulisan Berikut ini akan diuraikan secara garis besar Sistematika Penulisan Thesis yang akan digunakan dalam memaparkan hasil penelitian ini : 1. BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi berbagai hal yang mendasari penulis dalam penyusunan laporan penelitian. Pada Bab I dijabarkan mengenai latar belakan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan 2. BAB II : Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis Bab ini menyajikan tinjauan pustaka yang menguraikan landasan teori yang mencakup penjelasan mengenai teori reksadana, pengukuran kinerja yang 6
telah memperhitungkan risiko yaitu metode Sharpe, Trayner, dan Jensen Alpha, benchmark sebagai pembanding kinerja, serta uji korelasi Kendall W. 3. BAB III : Metode Penelitian Bab ini akan menguraikan secara rinci pemilihan metodologi yang digunakan termasuk di dalamnya cara pengolahan data penelitian 4. BAB IV : Hasil dan Pembahasan Bab ini akan menguraikan hasil analisis data yang didapatkan dari proses pengolahan data sekunder penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasannya 5. BAB V : Kesimpulan, Keterbatasan, dan Implikasi Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dari analisis dan pembahasan yang telah dilakukan sehubungan dengan permasalahan, keterbatasan penelitian, serta saran yang proporsional sebagai masukan bagi pihak pihak yang berkepentingan 7