Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

dokumen-dokumen yang mirip
aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

meningkat % (yoy) Feb'15

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

% yoy. Jan*

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

KREDIT PERBANKAN MASIH SEPERTI LINGKARAN SETAN EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

No. Sektor No. Sektor No. Jenis Penggunaan

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

(%, SBT) (%, qtq)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

(%, SBT) (%, qtq)

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

P u s d a l i s b a n g B a p p e d a J a w a B a r a t

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan I-2007

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

M E T A D A T A INFORMASI DASAR

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Kondisi Perekonomian Indonesia

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.


SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

UMKM & Prospek Ekonomi 2006

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

3. Perkembangan dan Kebijakan Moneter Triwulan III-2006

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Lampiran 1. Hasil Analisi Regressi

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (

DAMPAK PENERAPAN GCG DALAM BISNIS BPR DI MASA DATANG EKO B SUPRIYANTO/INFOBANK INSTITUTE

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat pembayaran dengan menggunakan sistem non cash seperti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

BAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. usaha kecil atau usaha mikro dan sektor informal, terutama di daerah pedesaan.

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seorang investor dalam melakukan pembelian dan penjualan suatu saham

Banking Weekly Hotlist (9 April 13 April 2018)

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

Tinjauan Kebijakan Moneter Februari 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA

Transkripsi:

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi wa Juli Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau tumbuh 12,7% (yoy), dimana mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada Juni yang sebesar 13,0% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen Uang Kuasi (Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing) yang tercatat sebesar Rp3.324,9 T, atau tumbuh 12,3% (yoy), melambat dari pada bulan sebelumnya yang sebesar 13,9% (yoy). Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, melambatnya pertumbuhan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit yang disalurkan perbankan. Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Juli tercatat sebesar Rp3.859,6 T, atau tumbuh 9,4% (yoy), melambat dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,5% (yoy) sejalan dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi. Perlambatan kredit tersebut terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). Suku bunga simpanan dan suku bunga kredit mengalami penurunan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit. Pada Juli, suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan masing masing tercatat sebesar 8,13% dan 8,71%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 8,27% dan 8,73%. Sementara itu, rata-rata suku bunga kredit turun dari 12,97% pada Juni menjadi 12,92% pada Juli. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit Tabel 1. Uang Beredar % (yoy) Jun Jul* Jun'15 Jul'15* Uang Beredar Luas (M2) 4,358.8 4,383.0 13.0 12.7 Uang Beredar Sempit (M1) 1,039.5 1,042.7 9.9 13.5 o/w:simpanan Giro Rupiah 629.8 600.4 11.7 28.9 Uang Kuasi 3,305.6 3,324.9 13.9 12.3 Surat Berharga Selain Saham 13.6 15.4 54.5 69.0 Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan likuiditas perekonomian Uang Beredar (M2) 1 kembali melambat. Posisi M2 pada akhir Juli tercatat sebesar Rp4.383,0 T, atau tumbuh 12,7% (yoy), mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan pertumbuhan M2 pada Juni yang sebesar 13,0% (yoy). Perlambatan tersebut bersumber dari komponen Uang Kuasi 2 yang tumbuh 12,3% (yoy), turun dari 13,9% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penurunan Uang Kuasi tersebut terutama dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka baik dalam rupiah maupun valas. Namun demikian, perlambatan M2 tersebut dapat tertahan oleh pertumbuhan M1 yang naik dari 9,9% (yoy) menjadi 13,5% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan simpanan masyarakat di bank (DPK) 3 pada Juli meningkat menjadi 13,8% (yoy), lebih tinggi 1 2 3 Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi Rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juni Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Jun Jul* Jun Jul* Rupiah 3,493.5 3,476.6 11.3 12.3 Giro 670.6 636.5 10.0 25.8 Tabungan 1,131.3 1,158.1 3.6 3.0 Simpanan Berjangka 1,691.5 1,681.9 17.7 14.7 Valas 731.0 710.9 23.2 21.7 Giro 331.2 323.8 34.2 34.3 Tabungan 102.0 102.7 17.5 13.5 Simpanan Berjangka 297.8 284.3 14.6 12.5 Total Jenis Simpanan 4,224.5 4,187.4 13.2 13.8 Giro 1,001.9 960.4 17.0 28.5 Tabungan 1,233.3 1,260.8 4.6 3.7 Simpanan Berjangka 1,989.3 1,966.2 17.2 14.4 Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) % yoy Jun Jul* Jun'15 Jul'15* Faktor- faktor Yang Mempengaruhi 4,358.8 4,383.0 13.0 12.7 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,190.3 1,177.6 11.0 12.0 Aktiva Dalam Negeri Bersih 3,168.5 3,205.4 13.8 13.0 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 408.2 407.3 25.5 38.7 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 677.6 689.4 12.6 15.9 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 269.3 282.1 (2.5) (6.3) Tagihan Kepada Sektor Lainnya 4,157.4 4,155.0 11.8 10.9 o/w: Kredit 4 3,875.1 3,859.6 10.5 9.4 Lainnya bersih 25.8 58.1 7.8 27.4 Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Juni Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan dibandingkan periode Juni (13,2%;yoy). Peningkatan tersebut didukung oleh naiknya pertumbuhan simpanan dalam bentuk Giro baik rupiah maupun valas. Posisi Giro tercatat sebesar Rp960,4 T, tumbuh 28,5% (yoy), meningkat dibanding 17,0% (yoy) pada Juni. Disisi lain, posisi Tabungan dan Simpanan Berjangka masing masing tercatat sebesar Rp1.260,8 T dan Rp1.966,2 T, tumbuh 3,7% (yoy) dan 14,4% (yoy), turun dibanding 4,6% (yoy) dan 17,2% (yoy) pada bulan sebelumnya (Tabel 2). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan berpengaruh terhadap perkembangan M2. Posisi kredit 4 yang disalurkan oleh perbankan pada Juli tercatat sebesar Rp3.859,6 T, atau tumbuh 9,4% (yoy), melambat dibandingkan bulan sebelumnya (10,5%;yoy) (Tabel 3). Perlambatan kredit tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI) yang melemah. Pada Juli, KMK tercatat sebesar Rp1.826,4 T, atau tumbuh 8,4% (yoy) lebih rendah dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya (10,4%;yoy). Perlambatan pertumbuhan KMK antara lain terjadi pada sektor Industri Pengolahan dan PHR (Perdagangan, Hotel, dan Restoran) yang masing masing tumbuh 14,0% (yoy) dan 6,8% (yoy), turun dibanding 16,0% (yoy) dan 8,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara itu, KI tercatat sebesar Rp936,7 T tumbuh melambat dari 11,3% (yoy) menjadi 10,8% (yoy) pada Juli. Perlambatan KI tersebut antara lain terjadi pada Industri Pengolahan dan Konstruksi yang masing-masing tumbuh 15,6% (yoy) dan 32,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan 16,5% (yoy) dan 36,5% (yoy) pada Juni (Tabel 4). Perlambatan pertumbuhan kredit juga terjadi pada kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasukinstrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

Keterangan % yoy Jun Jul* Jun Jul* Kredit Modal Kerja (KMK) 1,836.5 1,826.4 10.4 8.4 o/w Industri Pengolahan 499.3 495.7 16.0 14.0 Perdagangan, Hotel dan Restoran 679.1 668.3 8.6 6.8 Kredit Investasi (KI) 946.5 936.7 11.3 10.8 o/w Industri Pengolahan 200.3 197.3 16.5 15.6 Konstruksi 50.7 49.5 36.5 32.3 Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum yoy (% ) Jun Jul Jun'15 Jul'15 Skala Usaha Mikro 155.1 155.7 18.6 16.8 Kecil 203.7 201.6 4.7 3.5 Menengah 352.0 351.0 8.0 8.6 Jenis Penggunaan Modal Kerja 521.9 518.4 10.1 9.8 Investasi 188.9 189.9 6.5 6.1 Total UMKM 710.9 708.3 9.2 8.8 Grafik 2. Pertumbuhan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan % Tabel 6. Kredit Properti % (yoy) Jun Jul* Jun Jul* Kredit Properti 586.0 591.6 14.1 13.6 KPR dan KPA 327.7 329.0 6.9 7.6 Konstruksi 163.0 165.3 27.9 24.3 Real estate 95.3 97.3 19.3 18.6 *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Jul (UMKM), serta kredit properti. Kredit yang disalurkan kepada UMKM pada Juli tercatat sebesar Rp708,3 T, tumbuh 8,8% (yoy), lebih rendah dibanding pertumbuhan Juni (9,2%;yoy) (Tabel 5). Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM dipicu oleh kredit pada skala usaha Mikro dan Kecil yang tumbuh melemah dari 18,6% (yoy) dan 4,7% (yoy) menjadi 16,8% (yoy) dan 3,5% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit pada sektor properti tercatat sebesar Rp591,6 T, atau tumbuh 13,6% (yoy), lebih rendah dibanding 14,1% (yoy) pada Juni. Perlambatan tersebut terjadi pada kredit Konstruksi maupun Real Estate, yang masing masing tumbuh 24,3% (yoy), dan 18,6% (yoy), turun dari 27,9% (yoy) dan 19,3% (yoy) pada Juni (Tabel 6). Suku bunga simpanan dan suku bunga 5 kredit mengalami penurunan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit. Pada Juli, suku bunga deposito berjangka 3 dan 6 bulan masing masing tercatat sebesar 8,13% dan 8,71%, atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 8,27% dan 8,73%. Sementara itu, ratarata suku bunga kredit turun dari 12,97% pada Juni menjadi 12,92% pada Juli (Grafik 3). Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit SEPTEMBER DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK 5 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian 2014 Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul* Uang Beredar Luas (M2) 3,858.0 3,887.4 3,886.5 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,275.7 4,288.4 4,358.8 4,383.0 Uang Beredar Sempit (M1) 945.7 918.6 895.8 949.2 940.3 955.5 942.2 918.1 927.8 957.6 959.4 980.9 1,039.5 1,042.7 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR 381.6 452.8 399.3 395.2 396.1 405.7 419.3 391.3 387.9 382.0 395.7 406.5 409.7 442.3 Simpanan Giro Rupiah 564.1 465.8 496.6 553.9 544.2 549.8 523.0 526.8 540.0 575.6 563.7 574.4 629.8 600.4 Uang Kuasi 2,903.4 2,959.7 2,982.7 3,044.8 3,066.4 3,099.4 3,209.5 3,233.9 3,278.9 3,275.5 3,302.2 3,293.1 3,305.6 3,324.9 Simpanan Berjangka 1,569.8 1,598.0 1,629.4 1,665.8 1,680.6 1,694.6 1,729.9 1,788.6 1,846.8 1,849.3 1,862.4 1,858.2 1,829.2 1,827.1 Rupiah 1,331.1 1,364.9 1,396.8 1,418.0 1,444.5 1,456.5 1,475.4 1,523.8 1,570.2 1,572.2 1,589.2 1,578.2 1,558.9 1,567.2 Valas 238.7 233.1 232.6 247.8 236.2 238.0 254.5 264.8 276.6 277.1 273.2 280.0 270.3 259.9 Tabungan 1,106.1 1,144.1 1,132.3 1,143.1 1,138.9 1,158.9 1,234.6 1,184.8 1,182.0 1,171.0 1,176.8 1,169.0 1,190.4 1,219.2 Rupiah 1,021.8 1,056.2 1,044.4 1,055.5 1,053.9 1,070.3 1,144.3 1,093.3 1,090.3 1,077.7 1,082.1 1,077.0 1,094.2 1,122.7 Valas 84.4 87.9 87.8 87.6 85.0 88.6 90.3 91.5 91.6 93.3 94.7 92.0 96.2 96.5 Simpanan Giro Valuta Asing 227.5 217.6 221.0 235.9 246.9 245.9 245.0 260.4 250.2 255.2 263.0 265.9 286.0 278.6 Surat Berharga Selain Saham 8.8 9.1 8.0 16.1 17.7 21.8 21.6 22.9 11.3 13.3 14.1 14.3 13.6 15.4 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi 3,858.0 3,887.4 3,886.5 4,010.1 4,024.5 4,076.7 4,173.3 4,174.8 4,218.1 4,246.4 4,275.7 4,288.4 4,358.8 4,383.0 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,072.5 1,051.1 1,063.3 1,114.2 1,096.3 1,102.3 1,105.8 1,194.2 1,207.6 1,189.2 1,160.8 1,189.0 1,190.3 1,177.6 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2,785.5 2,836.3 2,823.2 2,895.9 2,928.2 2,974.3 3,067.5 2,980.6 3,010.5 3,057.2 3,114.9 3,099.4 3,168.5 3,205.4 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 325.3 293.7 306.3 345.8 380.0 394.5 416.6 363.5 382.6 426.4 417.4 365.1 408.2 407.3 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 601.5 594.7 596.0 619.3 606.1 609.1 615.8 620.2 646.7 664.9 672.8 668.6 677.6 689.4 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 276.2 301.0 289.7 273.5 226.1 214.6 199.2 256.8 264.0 238.5 255.3 303.5 269.3 282.1 Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3,717.7 3,747.9 3,757.1 3,823.5 3,845.0 3,913.5 3,961.6 3,936.2 3,958.6 3,981.4 4,026.4 4,079.7 4,157.4 4,155.0 Tagihan k/lembaga Keuangan - - - - - - - - - - - - - - Lainnya: 236 241 239 240 241 250 253 248 257 257 261 259 261 263 Pinjaman yang Diberikan 182 183 181 183 181 185 189 184 188 183 183 183 187 190 Tagihan Lainnya 55 58 58 57 60 65 64 65 70 74 77 76 74 73 Tagihan kepada Pemerintah - - - - - - - - - - - - - - Daerah: 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 Pinjaman yang Diberikan 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 Tagihan Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan - - - - - - - - - - - - - - BUMN: 216 227 220 228 210 214 214 227 223 209 219 230 239 241 Pinjaman yang Diberikan 197 208 202 206 190 195 194 206 197 181 191 202 211 214 Tagihan Lainnya 19 19 18 22 20 20 19 21 26 28 29 28 28 27 Tagihan kepada Sektor Swasta 3,259.7 3,274.5 3,292.7 3,349.7 3,387.5 3,442.8 3,488.7 3,454.7 3,471.9 3,509.1 3,540.6 3,585.0 3,651.3 3,644.6 Pinjaman yang Diberikan 3,122.0 3,133.4 3,144.6 3,200.7 3,215.9 3,246.0 3,318.9 3,272.6 3,309.1 3,345.4 3,368.6 3,404.1 3,463.0 3,460.6 Tagihan Lainnya 137.6 141.2 148.2 149.0 171.6 196.8 169.8 182.1 162.8 163.7 172.0 181.0 188.3 184.1 Saham dan Modal Lainnya (967.2) (944.3) (959.6) (988.5) (991.5) (1,006.4) (1,027.3) (1,060.1) (1,075.0) (1,076.7) (1,058.1) (1,071.8) (1,082.9) (1,094.8) Lainnya bersih 23.9 45.6 35.6 42.6 26.0 10.0 49.7 43.8 44.4 32.3 39.6 47.1 25.8 58.1 Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker s Acceptances) dan Tagihan Repo. *Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Juni Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun Rp) DPK 2014 Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul* Rupiah 3,097.0 3,157.7 3,260.6 3,277.3 3,312.4 3,376.0 3,346.4 3,398.7 3,424.2 3,431.5 3,426.6 3,493.5 3,476.6 Giro 506.1 539.4 601.1 590.3 601.3 576.9 561.6 576.6 614.6 602.6 612.7 670.6 636.5 Tabungan 1,124.9 1,114.8 1,127.2 1,125.6 1,138.0 1,204.1 1,142.6 1,135.3 1,119.3 1,119.6 1,114.4 1,131.3 1,158.1 Simpanan Berjangka 1,466.0 1,503.6 1,532.3 1,561.4 1,573.0 1,595.0 1,642.2 1,686.9 1,690.3 1,709.3 1,699.6 1,691.5 1,681.9 Valas 584.2 587.5 615.9 613.3 621.5 637.9 663.9 669.1 681.8 694.5 709.4 731.0 710.9 Giro 241.1 244.0 256.2 269.1 271.7 268.8 283.3 275.8 286.4 301.4 306.9 331.2 323.8 Tabungan 90.5 90.3 90.9 88.1 91.9 94.2 94.8 95.2 96.9 98.2 98.7 102.0 102.7 Simpanan Berjangka 252.6 253.1 268.8 256.1 257.9 274.9 285.7 298.1 298.4 294.9 303.9 297.8 284.3 Total Jenis Simpanan 3,681.2 3,745.2 3,876.5 3,890.6 3,933.9 4,013.8 4,010.2 4,067.8 4,106.0 4,126.0 4,136.0 4,224.5 4,187.4 Giro 747.2 783.4 857.3 859.4 873.0 845.7 844.9 852.3 901.1 904.0 919.5 1,001.9 960.4 Tabungan 1,215.4 1,205.1 1,218.1 1,213.7 1,229.9 1,298.3 1,237.4 1,230.5 1,216.2 1,217.8 1,213.0 1,233.3 1,260.8 Simpanan Berjangka 1,718.6 1,756.7 1,801.1 1,817.5 1,830.9 1,869.8 1,927.9 1,985.0 1,988.7 2,004.2 2,003.5 1,989.3 1,966.2 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5

Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan 2014 Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul* Jenis Valuta Rupiah 2,963.1 2,992.7 2,988.8 3,029.0 3,037.6 3,068.9 3,126.4 3,078.3 3,105.8 3,133.5 3,161.0 3,195.9 3,259.2 3,256.8 Valas 542.5 536.7 543.0 566.1 555.1 562.3 581.5 589.4 593.8 581.2 586.3 598.2 606.2 612.5 Jenis Penggunaan KI 850.6 845.5 850.3 864.3 861.5 873.7 894.6 900.5 905.8 915.9 915.2 932.1 946.5 936.7 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 122.5 123.6 124.7 125.2 126.0 130.2 132.2 133.0 133.1 134.3 135.5 137.9 143.5 141.1 Pertambangan dan Penggalian 39.7 38.7 40.1 42.4 41.6 40.5 46.6 47.0 48.2 46.8 47.1 49.6 49.4 48.6 Industri Pengolahan 171.8 170.7 171.8 175.9 175.3 178.8 180.8 186.6 188.8 191.3 189.4 193.8 200.3 197.3 Listrik, Gas dan Air Bersih 68.1 68.2 68.1 69.0 66.2 68.0 70.3 70.1 71.7 71.5 71.9 74.4 74.0 72.8 Konstruksi 37.1 37.4 38.2 38.7 41.9 43.3 44.9 45.7 45.8 46.8 47.1 47.6 50.7 49.5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 154.0 153.9 154.2 156.2 155.3 157.4 163.5 163.1 164.6 168.8 170.6 172.2 173.8 174.5 Pengangkutan dan Komunikasi 105.5 101.5 101.9 103.5 102.2 101.0 99.3 98.8 97.5 98.0 95.6 98.8 94.2 94.8 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 93.5 93.8 93.4 94.9 95.6 94.4 94.2 93.8 94.7 95.6 95.5 95.1 96.5 94.2 Jasa- jasa 58.4 57.6 58.1 58.6 57.3 59.9 62.8 62.4 61.6 62.7 62.7 62.6 64.1 64.0 KMK 1,663.3 1,684.5 1,679.4 1,716.9 1,707.2 1,722.5 1,765.3 1,719.8 1,740.4 1,737.0 1,762.3 1,785.9 1,836.5 1,826.4 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 81.7 82.9 83.8 84.8 84.9 85.5 89.7 88.0 86.3 87.3 88.3 89.3 90.6 91.5 Pertambangan dan Penggalian 73.6 80.3 85.7 88.8 81.6 85.9 92.9 93.3 86.4 77.7 83.4 84.1 89.0 86.1 Industri Pengolahan 430.3 434.9 431.9 448.6 451.7 454.5 474.2 464.4 477.0 476.3 479.3 484.4 499.3 495.7 Listrik, Gas dan Air Bersih 14.6 17.9 20.0 18.6 9.9 10.2 10.3 13.6 16.8 13.4 11.0 13.6 14.9 18.4 Konstruksi 92.2 97.5 101.1 105.9 108.2 107.4 103.6 97.0 99.1 103.8 107.7 110.1 115.3 116.5 Perdagangan, Hotel dan Restoran 625.5 625.8 619.4 625.5 629.8 637.5 640.5 628.1 636.6 642.7 651.1 662.0 679.1 668.3 Pengangkutan dan Komunikasi 65.1 67.5 67.8 69.2 65.7 65.1 66.3 63.6 65.0 66.9 73.7 73.5 73.4 75.3 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 213.9 210.7 203.4 207.4 207.7 208.3 211.1 204.2 207.7 205.1 203.6 204.3 208.5 208.5 Jasa- jasa 66.4 67.0 66.3 68.2 67.6 68.2 76.7 67.4 65.6 63.7 64.1 64.6 66.3 66.0 KK 991.7 999.4 1,002.1 1,013.9 1,024.0 1,035.0 1,048.0 1,047.5 1,053.3 1,061.9 1,069.8 1,076.0 1,092.2 1,096.4 Total 3,505.6 3,529.5 3,531.8 3,595.1 3,592.6 3,631.2 3,707.9 3,667.7 3,699.6 3,714.8 3,747.3 3,794.0 3,875.1 3,859.6 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 6