% (yoy) Oct'15 Nov'15*

Transkripsi

1 Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar aruhi wa ember Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada ember tumbuh sebesar 9,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 10,4% (yoy). Berdasarkan komponennya, perlambatan M2 bersumber dari pertumbuhan M1 (uang kartal dan simpanan giro rupiah) dan pertumbuhan Uang Kuasi (simpanan berjangka dan tabungan, baik dalam rupiah maupun valas, serta simpanan giro valas) yang masing-masing turun dari 10,2% (yoy) dan 10,6% (yoy) pada ober menjadi 10,0% (yoy) dan 9,2% (yoy) pada ember. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perlambatan M2 terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan Aktiva Luar Negeri Bersih dan pertumbuhan tagihan kepada sektor lainnya khususnya kredit. Aktiva Luar Negeri Bersih tumbuh melambat dari 2,6% (yoy) pada ober menjadi 2,4% (yoy) pada ember. Selain itu, perlambatan M2 juga dipengaruhi oleh kembali melambatnya pertumbuhan kredit yang pada ember tumbuh sebesar 9,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 10,1% (yoy). Suku bunga kredit kembali turun, sementara suku bunga deposito bergerak beragam. Pada ember, suku bunga kredit tercatat sebesar 12,89%, sedikit menurun dibandingkan dengan ober sebesar 12,90%. Suku bunga simpanan berjangka 3, 6, dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,90%, 8,50%, dan 8,44% pada ember, turun tipis dibandingkan dengan ober sebesar 7,99%, 8,51%, dan 8,51%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan mengalami kenaikan dari 7,48% pada ober menjadi 7,50% pada ember. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit Tabel 1. Uang Beredar Oct % (yoy) Oct'15 '15* Uang Beredar Luas (M2) 4, , Uang Beredar Sempit (M1) 1, , o/w Uang kartal di luar Bank Umum dan BPR Uang Kuasi 3, , Surat Berharga Selain Saham (12.5) (31.5) Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode ober KOMPONEN UANG BEREDAR Pertumbuhan M2 (uang( beredar dalam arti luas) 1 kembali mengalami perlambatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi M2 pada ember tercatat sebesar Rp4.451,6 triliun, tumbuh melambat dari 10,4% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 9,2% (yoy). Perlambatan pertumbuhan M2 tersebut terjadi pada komponen M1 dan uang kuasi 2, sementara surat berharga selain saham terkontraksi lebih dalam. Komponen M1 tercatat sebesar Rp1.051,3 triliun, tumbuh melambat dari 10,2% (yoy) pada ober menjadi 10,0% (yoy). Perlambatan M1 tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan pertumbuhan uang kartal dari 9.8% (yoy) menjadi 7.9% (yoy), sementara simpanan giro rupiah meningkat. Sementara itu, posisi uang kuasi pada ember tercatat sebesar Rp3.385,4 triliun, tumbuh 1 2 Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 1

2 Tabel 2. Penghimpunan Dana DPK % (yoy) Rupiah 3, , Giro Tabungan 1, , Simpanan Berjangka 1, , Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan 4, , Giro Tabungan 1, , Simpanan Berjangka 1, , *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode ober Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) % yoy Oct Oct'15 '15* Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4, , Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1, , Aktiva Dalam Negeri Bersih 3, , Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat (0.5) (3.0) Tagihan Kepada Sektor Lainnya 4, , o/w: Kredit 4 3, , Saham dan Modal Lainnya (1,136.6) (1,156.8) Lainnya bersih (20.8) 89.8 Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode ober Tabel 4. Pinjaman kepada Sektor Industri Pengolahan dan Kontruksi Keterangan % yoy Kredit Modal Kerja (KMK) 1, , o/w Industri Pengolahan Konstruksi (12.5) Kredit Investasi (KI) o/w Industri Pengolahan Konstruksi *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode ober melambat dari 10,6% (yoy) pada ober menjadi 9,2% (yoy). Perlambatan tersebut terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan simpanan berjangka dan simpanan giro valas. Sejalan dengan perkembangan tersebut, penghimpunan simpanan masyarakat di bank (DPK) 3 juga mengalami perlambatan. Pada ember posisi DPK tercatat sebesar Rp4.247,2 triliun, tumbuh melambat dari 9,0% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 8,0% (yoy), terutama karena melambatnya pertumbuhan DPK valas (Tabel 2). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Perlambatan M2 dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan kredit dan Aktiva Luar Negeri Bersih. Posisi kredit pada akhir ember tercatat sebesar Rp3.977,3 triliun, tumbuh melambat dari 10,1% (yoy) pada ober menjadi 9,5% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan Aktiva Luar Negeri Bersih melambat dari 2,6% (yoy) pada ober menjadi 2,4% (yoy) pada ember (Tabel 3). Perlambatan pertumbuhan kredit terjadi pada kredit produktif berupa kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI). Posisi KMK tercatat sebesar Rp1.852,8 triliun, tumbuh 7,6% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan ober sebesar 8,6% (yoy). Sementara itu, KI tercatat sebesar Rp982,8 triliun, tumbuh 10,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan bulan ober sebesar 12,7% (yoy) (Tabel 4). Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terutama terjadi pada kredit konstruksi dan properti, sejalan dengan moderasi pertumbuhan ekonomi domestik. Kredit konstruksi pada kelompok KMK tumbuh -12.5% (yoy) berkebalikan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 15.5%. Sedangkan kredit konstruksi pada kelompok kredit investasi tumbuh 3 DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 2

3 Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum yoy (%) '15 '15 Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM Grafik 2. Pertumbuhan Kredit Perdagangan P Hotel dan Restauran (PHR),, Properti, dan Industri Pengolahan Tabel 6. Kredit Properti % (yoy) Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode ober 15.9% (yoy), melambat dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 20.5% (yoy). Sejalan dengan itu, pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga melambat dari 9,4% (yoy) pada ober menjadi 9,2% (yoy) sehingga posisinya mencapai Rp721,5 triliun pada ember. Perlambatan pertumbuhan kredit tersebut terjadi pada kredit dengan skala usaha kecil yang tumbuh melambat dari 5,5% (yoy) pada ober menjadi 3,5% (yoy), (Tabel 5). Pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti juga mengalami perlambatan. Pada ember, penyaluran kredit pada sektor tersebut tercatat sebesar Rp614,6 triliun, tumbuh 11,5% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan ober (12,1%, yoy). Perlambatan tersebut terjadi pada kredit KPR dan KPA, konstruksi, serta real estate (Tabel 6). SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT Suku bunga 4 kredit kembali turun pada ember, sementara suku bunga deposito bergerak mix. Suku bunga kredit tercatat sebesar 12,89%, sedikit menurun dibandingkan dengan ober sebesar 12,90%. Suku bunga simpanan berjangka 3, 6, dan 12 bulan masing-masing tercatat sebesar 7,90%, 8,50%, dan 8,44% pada ember, turun tipis dibandingkan dengan ober sebesar 7,99%, 8,51%, dan 8,51%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1 bulan mengalami kenaikan dari 7,48% pada ober menjadi 7,50% (Grafik 3). JANUARI 2016 DIVISI STATISTIK MONETER DAN FISKAL DEPARTEMEN STATISTIK Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit 4 Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR. DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 3

4 Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Uang Beredar Luas (M2) 4, , , , , , , , , , , , ,451.6 Uang Beredar Sempit (M1) , , , , , ,051.3 Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi 3, , , , , , , , , , , , ,385.4 Simpanan Berjangka 1, , , , , , , , , , , , ,835.2 Rupiah 1, , , , , , , , , , , , ,583.2 Valas Tabungan 1, , , , , , , , , , , , ,275.6 Rupiah 1, , , , , , , , , , , , ,158.6 Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4, , , , , , , , , , , , ,451.6 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1, , , , , , , , , , , , ,128.8 Aktiva Dalam Negeri Bersih 2, , , , , , , , , , , , ,322.8 Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya 3, , , , , , , , , , , , ,243.9 Tagihan k/lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta 3, , , , , , , , , , , , ,753.7 Pinjaman yang Diberikan 3, , , , , , , , , , , , ,587.2 Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya (1,006.4) (1,027.3) (1,060.1) (1,075.0) (1,076.7) (1,058.1) (1,071.8) (1,082.9) (1,095.1) (1,138.1) (1,187.5) (1,136.6) (1,156.8) Lainnya bersih Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker s Acceptances) dan Tagihan Repo. * Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data ober DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 4

5 Lampiran Pertumbuhan Uang Beredar dan Faktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Uraian Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR (4.7) Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing (4.8) Surat Berharga Selain Saham (11.8) (5.2) 2.9 (16.0) (4.1) (12.5) (31.5) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat (5.9) (1.4) (15.9) (9.8) 2.9 (2.5) (6.3) 1.7 (14.6) (0.5) (3.0) Tagihan Kepada Sektor Lainnya Tagihan k/lembaga Keuangan Lainnya: (1) Pinjaman yang Diberikan (1) (5) Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: (1) (2) (3) Pinjaman yang Diberikan (1) (2) (3) Tagihan Lainnya (21) (21) (21) (21) (21) (21) Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: (2) Pinjaman yang Diberikan (8) (2) (3) Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya (15.4) Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih (48.8) (7.9) (20.8) 89.8 Sejak data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker s Acceptances) dan Tagihan Repo. * Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data ober Lampiran 3.. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun ( Rp) DPK Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Rupiah 3, , , , , , , , , , , , ,544.9 Giro Tabungan 1, , , , , , , , , , , , ,193.3 Simpanan Berjangka 1, , , , , , , , , , , , ,694.4 Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan 3, , , , , , , , , , , , ,247.2 Giro , , Tabungan 1, , , , , , , , , , , , ,312.0 Simpanan Berjangka 1, , , , , , , , , , , , ,971.5 Kurs Rp/USD 12, , , , , , , , , , , , ,840.0 *Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data ober DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 5

6 Lampiran 4.. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan *Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data ober Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Jenis Valuta Rupiah 3, , , , , , , , , , , , ,404.2 Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK 1, , , , , , , , , , , , ,852.8 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK 1, , , , , , , , , , , , ,141.7 Total 3, , , , , , , , , , , , ,977.3 DSta Divisi Statistik Moneter dan Fiskal 6