STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KULIAH 7 MANAJEMEN STRATEGIS

JENIS STRATEGI ... That set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation. Wheelen dan Hunger, 1998)

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

Materi 8. deden08m.com 1

KEUNGGULAN KOMPETITIF

Analisis Rantai Nilai dan Strategi Bersaing

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

STRATEGIC MANAGEMENT

Market Development. Produk lama/sedikit modifikasi, wilayah atau segmen pasar baru.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagian besar masyarakat, sering mengertikan pemasaran sebagai proses

3 Strategi-Strategi Perusahaan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

Pertemuan 6 PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

Strategi Umum Perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Distinctive Strategic Management

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

PERTEMUAN 1 & 2 PENGGABUNGAN USAHA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. satu kepentingan yang sama yaitu untuk memperoleh laba. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari munculnya pesaing pesaing baru maupun pesaing. pesaing yang sudah mapan dalam suatu bidang usaha.

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

Integrated Marketing Communication 2

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pernah ada masa dimana orang menyebutnya era keunggulan komparatif, yaitu era

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB IV FORMULASI STRATEGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut adalah

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC )

Integrated Marketing Communication II

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

Penerapan algoritma Greedy dalam penentuan Porter Generic Strategies untuk suatu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI RANTAI PASOKAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB 2 LANDASAN TEORI

5 Kekuatan Kompetisi Dalam Strategi Industri Menurut Michael E Porter

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

Desain Organisasi dan Strategi dalam Mengubah Lingkungan Global

Tinjauan Umum tentang Corporate dan Business Strategy Riri Satria

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

PELUANG USAHA YANG SUKSES. Dra. Entri Sulistari, M.Si

PERTEMUAN 1 PENGGABUNGAN USAHA

Strategi Penetapan Harga

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan

STRATEGI PEMASARAN PERTEMUAN 8 MUHAMMAD WADUD MANAJEMEN PEMASARAN

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan untuk melakukan kegiatan wisata ke suatu daerah.

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap PT Precision Engineering, penulis

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

MANAGEMENT SUMMARY CHAPTER 9 STRATEGIC MANAGEMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahankan terhadap kekuatan-kekuatan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAGIAN 4 STRATEGI BISNIS ECERAN (RETAIL MARKET STRATEGY)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB 1. Pendahuluan. berjuang untuk menjadi pemenang dalam memasarkan produknya. Sejalan dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

COST ANALYSIS CONSIDERATIONS AND MANAGERIAL APPLICATION OF VALUE CHAIN

Transkripsi:

STRATEGI BISNIS GUNA MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN Oleh: Juwarta Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto SH, Tembalang, Semarang 50275 Abstrak Strategi bisnis adalah suatu teknik manajemen untuk mengembangkan dalam bidang usaha agar dicapai hasil yang lebih optimal dalam waktu mendatang. Strategi bisnis ini bertujuan upaya manajemen mengarahkan aspek strategi dalam bisnis, sehingga lebih profitabel. Ada empat (4) macam strategi bisnis yang dapat diterapkan di dalam mengembangkan kewirausahaan antara lain : Pertama, strategi exspansi yaitu memperluas usaha baru dengan menambah fungsi baru, produk, dan atau pasar baru. Kedua, strategi stabilitas berarti mempertahankan bisnis yang ada dengan tingkat usaha yang sama. Ketiga, strategi penciutan berarti memperkecil bisnis yang telah digeluti. Keempat, strategi kombinasi berarti melakukan lebih dari satu strategi atau merupakan gabungan strategi pertama, kedua, dan ketiga. Kata Kunci : Exspansi, Stabilitas, Penciutan 1. Pendahuluan Sudah kita ketahui bersama bahwa bidang usaha atau kewirausahaan ada bermacam macam antara lain bidang jasa, bidang jual beli dan bidang produksi. Bidang jasa adalah suatu usaha memberikan jasa pelayanan ataupun jasa yang lain guna memperoleh penghasilan sesuai dengan besar kecilnya jasa yang diberikan kepada konsumen pengguna jasa. Bisnis bidang jual beli adalah suatu usaha menjual dan membeli suatu barang jenis tertentu agar diperoleh profit sesuai dengan yang diharapkan. Contoh: toko, apotek, swalayan, dan lain-lain. Bisnis bidang produksi adalah suatu usaha untuk membuat produk barang-barang tertentu guna memperoleh penghasilan atau profit yang sebesar-besarnya. Contoh: pabrik ban, pabrik plastik, dan lain-lain. Semua bisnis bidang apapun bertujuan dengan modal yang seminim mungkin dan profit yang sebesar mungkin. Pada dasarnya semua bidang bisnis tidak terlepas dari daya dukung yang ada dan hambatan yang timbul yang perlu ditangani, sehingga tujuan bisnis tersebut dapat dicapai, dengan demikian strategi bisnis untuk mengembangkan bisnis sangat diperlukan, tetapi jangan melupakan strategi untuk bersaing. 2. Strategi Untuk Pengembangan Bisnis Strategi ini berhubungan dengan upaya manajemen mengarahkan aspek strategis dalam bisnis sehingga lebih profitabel. Secara generik strategi pengembangan bisnis ada 4 macam strategi. Namun dari 4 strategi tersebut dapat dikembangkan berbagai macam substrategi baik yang berhubungan dengan produk, pasar maupun fungsinya. Ke empat generik strategi tersebut adalah : a. Strategi Exspansi (exspantion strategy) Strategi ini berarti memperluas usaha baru dengan menambah fungsi baru, produk, dan atau pasar baru. b. Strategi Stabilitas (stability strategy) Mempertahankan bisnis yang ada dengan tingkat usaha yang sama. c. Strategi Penciutan (retrenchment strategy) Memperkecil bisnis yang telah digeluti. d. Strategi Kombinasi (combination strategy) Melakukan lebih dari satu strategi (gabungan a,b,c) Keempat strategi di atas dilaksanakan dalam konteks orientasi bisnis yang sama. Ada kemungkinan manajemen menghendaki perubahan orientasi bisnis, dengan merubah produk, pasar dan 53

Strategi Bisnis Guna Mengembangkan Kewirausahaan.Juwarta fungsinya. Atas dasar ini strategi bisnis dapat dikembangkan sebagai berikut: 2.1. Strategi Exspansi Faktor yang mendorong dilakukannya strategi exspansi antara lain: a. Manajer melihat banyaknya peluangpeluang bisnis yang dapat dimanfaatkan b. Exspansi dilakukan untuk kelangsungan hidup di masa depan khususnya untuk menghadapi lingkungan yang labil c. Dengan exspansi dapat meningkatkan efektifitas d. Memenuhi ambisi manajemen e. Memperkuat posisi bersaing (kekuatan monopoli) f. Tuntutan pemegang saham 2.2. Strategi Stabilitas Alasan manajemen dilakukan strategi stabilitas antara lain : a. Manajemen menganggap bahwa dirinya telah sukses dalam usaha tersebut, dan perusahaan sudah berjalan dengan baik b. Memperkecil resiko, exspansi atau penciutan menghadapi resiko kegagalan c. Para eksekutif tidak mau mempertimbangkan alternatif-alternatif baru d. Pertimbangan kemudahan e. Exspansi dianggap tidak efektif 2.3. Strategi Kombinasi Dalam praktek perusahaan tidak hanya menerapkan satu strategi saja. Strategi yang diterapkan kombinasi antara exspansi dengan stabilitas exspansi dengan penciutan atau kombinasi ketiganya. Hal ini terjadi mengingat lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan berubah dengan adanya kecepatan yang tidak sama. Disamping itu daur hidup produk perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lain. 3. Strategi Bersaing Strategi bersaing berbeda dengan strategi bisnis. Strategi bersaing perusahaan berkaitan dengan metode dan inisiatif untuk menarik konsumen dan memenuhi keinginan atau harapan mereka, memperkecil tekanan persaingan dan memperkuat posisi pasar. Jadi strategi bersaing lebih sempit dibanding strategi bisnis. Strategi bersaing berhubungan secara eksklusif dengan tindakan perencanaan manajemen untuk kesuksesan bersaing dan memberikan nilai lebih pada konsumen. Sedangkan bisnis strategi tidak hanya berisi bagaimana bersaing tetapi juga berkaitan dengan bagaimana manajemen mengarahkan aspek strategis dalam bisnis, menurut Thompson beberapa strategi bersaing dengan beberapa strategi bersaing dengan beberapa opsi strategis yang melengkapi: 3.1. A Low-Cost Provider Strategy Penekanan dari strategi ini adalah mengupayakan biaya rendah untuk semua lini. Basis strategi ini adalah biaya relatif yang rendah disbanding pesaing. Strategi ini efektif diterapkan dipasar yang sensitif terhadap harga. Dengan biaya yang rendah perusahaan dapat menjual dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing, sehingga dapat merebut pelanggan. Atau dengan biaya rendah perusahaan dapat memperoleh profit margin yang lebih tinggi dengan harga pasar. Untuk mewujudkan posisi biaya rendah dapat ditempuh dengan 2 cara, yaitu: a. Controlling the cost driver b. Revamping the value chain 3.1.1. Controlling The Cost Driver Untuk mencapai biaya rendah ada 6 cost driver yang perlu pengendalian yaitu: a. Skala Ekonomis Perusahaan dapat menurunkan biaya bila berproduksi pada skala ekonomis. Skala ekonomis menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghasilkan dengan biaya yang lebih murah pada skala produksi yang besar dibanding skala produksi rendah b. Learning and experience curve effect Semakin berpengalaman dan banyak belajar suatu aktivitas dapat memperkecil biaya. Learning and experience mendorong orang 54

bekerja lebih efisien, termasuk dapat mengetahui tata letak mesin dan teknologi c. The cost of key resource inputs Besarnya biaya aktivitas perusahaan dipengaruhi pula oleh biaya apa saja yang harus dibayar untuk sumber utama input d. Link with other activities in the company or industry value chain Untuk menurunkan biaya dengan menjalin hubungan dengan aktivitas dalam perusahaan atau industri. Tujuan dari kerjasama ini untuk menghemat biaya. Penghematan biaya ini dapat membantu mencapai skala ekonomi. e. Sharing opportunities with other organisasional or business unit with the enterprice Lini produk atau unit bisnis dalam suatu perusahaan seringkali mempunyai kesamaan proses pemesanan, gudang dan fasilitas distribusi yang sama atau mempercayakan pelayanan pada pelanggan teknik support system, pengkombinasian dan kerjasama penggunaan sumber daya antar unit dapat menghemat biaya secara nyata. f. The benefit of vertical integration versus outsourcing Dengan melakukan integrasi vertical dapat menghemat biaya dibanding tanpa integrasi. 3.1.2. Revamping The Value Chain Penemuan cara inovatif untuk restrukturisasi proses atau tugas dapat menghemat biaya. Menghilangkan aktivitas yang tidak berguna, menghilangkan aktivitas yang tidak berguna dan penemuan aktivitas pokok yang lebih ekonomis merupakan bentuk revamping the value chain. Cara yang ditempuh: a. Pemanfaatan teknologi bisnis b. Penggunaan pemasaran langsung c. Penyederhanaan design produk d. Mengurangi cara yang berlebihan e. Penyederahaan proses, mengurangi kapital intensive f. Mengurangi penggunaan komponenkomponen dan material yang mahal. Produk yang menggunakan komponen dan material yang mahal dapat didesain ulang. g. Relokasi, fasilitas, mendekatkan gudang dengan pemasok atau pembeli untuk mengurangi biaya transport. h. Memfokuskan pada produk dan layanan tertentu i. Penataan ulang proses bisnis inti, untuk mengkondolisasi langkah-langkah kerja dan membuang yang kurang bermanfaat Bilamana low cost strategy efektif Strategi ini efektif bila : a. Persaingan harga antar pejual sangat hebat b. Produk yang dihasilkan industri sangat terstandardisir c. Jika perbedaan antar produk tidak banyak berarti bagi pembeli d. Jika konsumen tidak peka terhadap model dan kualitas e. Biaya untuk ganti atau pindah penjual murah f. Pembeli berjumlah banyak dan berkepentingan dengan penurunan harga g. Produsen dengan biaya rendah dapat menggunakan harga sebagai penghambat pendatang baru. Pendatang baru menjadi sulit memasuki industri karena menghadapi harga rendah Kelemahan strategi ini : a. Penurunan harga dapat memperkecil keuntungan, kecuali penurunan harga lebih kecil dibanding penurunan biaya b. Harga rendah bukan satu-satunya daya tarik pembeli c. Strategi ini tidak bermanfaat bagi konsumen yang loyal terhadap produk tertentu d. Terlalu berkonsentrasi pada biaya rendah riskan terhadap kualitas 3.2. Defferentiation Strategies Fokus dari strategi ini adalah menciptakan keunikan tertentu suatu produk keunikan dalam arti mempunyai nilai guna tertentu 55

Strategi Bisnis Guna Mengembangkan Kewirausahaan.Juwarta bagi konsumen, yang tidak dimiliki oleh produk lain. Produk yang terdefferensiasi dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, berbeda dengan kepuasan yang diperoleh dari produk yang terstandardisir, untuk menciptakan keunikan perusahaan harus meneliti apa yang diinginkan konsumen, perilaku konsumen, untuk mengetahui apa yang dianggap penting konsumen, apa yang mereka pikirkan dan apa yang mau mereka beli. Defferentiation yang sukses dapat: a. Menghasilkan harga yang tinggi b. Meningkatkan penjualan c. Menciptakan loyalitas konsumen Biaya tipe defferentiation yang dapat dilakukan antara lain : keunikan rasa, keragaman bentuk, alternative pilihan yang banyak, pelayanan yang superior, ketersediaan sparepart, prestise, desain mesin dan performance, kualitas dan sebagainya. Strategi defferentiation dapat bekerja baik dalam kondisi pasar sebagai berikut : a. Banyak cara untuk defferensiasi produk atau jasa dan pembeli merasa perbedaan tersebut bermakna b. Pembeli membutuhkan dan menggunakan produk yang berbeda c. Perusahaan pesaing menerapkan metode defferensiasi d. Perubahan teknologi dan inovasi produk yang berjalan cepat dan pergerakan persaingan secara teratur mengembangkan pola produk Kendala defferensiasi antara lain Strategi defferensiasi tidak menjamin tercapainya keunggulan bersaing. Defferensiasi tidak berguna bila : a. Pembeli hanya melihat manfaat atau nilai yang kecil dari keunikan produk b. Defferentiation tidak berguna bila keunikan produk tersebut ditiru pesaing, baik sebagian atau keseluruhan c. Defferensiasi yang sukses mendorong munculnya produk-produk imitasi, yang dapat mengancam kelangsungan bertahan produk di pasar Untuk membangun keunggulan bersaing melalui defferensiasi perusahaan harus mencari sumber keunikan yang sulit ditemukan atau diikuti pesaing. a. Defferensiasi yang tidak memperkecil biaya pembeli atau meningkatkan kesejahteraan pembeli akan diabaikan pembeli b. Defferensiasi yang berlebihan mengakibatkan harga menjadi relatif lebih tinggi disbanding pesaing atau produk service yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan pembeli c. Untuk mencapai defferensiasi seringkali mengabaikan kebutuhan dan hanya menggantungkan pada atribut barang d. Tidak mengetahui atau mengidentifikasi apa yang diperhatikan pembeli sebagai sesuatu yang bernilai 3.3. Strategi Focus Strategi focus sebenarnya merupakan bagian dari strategi biaya rendah atau defferensiasi, strategi focus berkonsentrasi pada pasar tertentu dari pasar tertentu dari pasar secara keseluruhan. Segmen pasar tertentu yang dilayani dapat didasarkan pada wilayah geografik, kebutuhan khusus dalam penggunaan produk-produk khusus yang hanya memenuhi masyarakat setempat. Sasaran dari focus strategi adalah memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pembeli di segmen pasar tersebut, basis perusahaan yang melakukan focus untuk keunggulan bersaing antara lain : a. Biaya yang lebih rendah untuk keunggulan bersaing b. Menciptakan keunikan dengan kemampuan mereka untuk melayani. Strategi focus didasarkan pada biaya rendah atau defferensiasi tergantung pada karakteristik konsumen. Strategi focus dibedakan menjadi dua : a. Focused Defferentiation 56

Merupakan strategi focus yang didasarkan pada deferensiasi dalam arti perusahaan berkonsentrasi pada segmen pembeli tertentu dan menghindari persaingan dengan rivalnya dengan memberikan atribut yang berbeda bagi segmen yang dilayani sesuai dengan citarasa dan kebutuhan yang lebih baik dari produk pesaingnya. Strategi focus didasarkan pada defferensiasi bila segmen konsumen mencari atribut produk khusus atau kemampuan pembeli tertentu. b. Fokus Low-cost provider Merupakan strategi fokus yang mendasarkan pada biaya rendah. Strategi ini berkonsentasi pada segmen pembeli tertentu dan menghindari persaingan dari pesaingnya dengan melayani segmen pembelinya dengan biaya yang lebih rendah dibanding pesaing. Strategi focus didasarkan pada low cost bila konsumen menghendaki pembiayaan yang lebih rendah atau defferensiasi tergantung pada karakteristik konsumen. Strategi focus didasarkan pada low cost bila konsumen menghendaki pembiayaan yang lebih rendah untuk mencapai kepuasan dibanding pasar yang ada. Strategi focus menarik bila : a. Segmen pasar yang menjadi target menjanjikan keuntungan yang cukup besar, potensi pertumbuhannya bagus b. Industri leader tidak melihat bahwa kehadiran merk di pasar dalam segmen pasar tertentu c. Pesaing multisegment sulit atau memerlukan biaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan khusus, target pasar focus dan dalam waktu yang bersamaan memuaskan konsumen d. Industri memiliki banyak niche dan segmen yang berbeda sehingga memungkinkan fokuser dapat memilih sebuah niche persaingannya menarik yang sesuai dengan kekuatan sumberdaya dan kemampuannya e. Hanya sedikit rival yang memfokuskan usahanya pada segmen yang sama f. Fokuser dapat bersaing secara efektif melawan pesaing Resiko Strategy Focus a. Adanya peluang pesaing menemukan cara yang efektif untuk bertemu dengan perusahaan yang melakukan strategi focus dalam melayani target niche, ini dapat ditempuh dengan menghasilkan produk yang menarik atau dengan peningkatan promosi b. Adanya perubahan-perubahan atributatribut produk yang diinginkan oleh sebagian besar pembeli pada target niche 3.4. Merger dan Akuisisi Strategi ini banyak digunakan untuk memperbaiki posisi bersaing, apabila strategi aliansi tidak mampu mencapai atau memperbaiki posisi bersaing melalui sumberdaya dan kemampuannya, maka merger atau akuisisi sebagai pilihannya. Merger dan akuisisi lebih bersifat permanen disbanding dengan aliansi. Merger merupakan penggabungan perusahaanperusahaan yang sama, yang memunculkan perusahaan baru, mungkin dengan nama baru (walaupun tidak selalu). Sedangkan Akuisisi merupakan pengkombinasian perusahaan, yang mana sebuah perusahaan sebagai akuirer membeli dan mengambil alih usaha perusahaan yang lain. Merger atau Akuisisi dengan pesaing dapat secara dramatis memperkuat posisi pasar dan membuka peluang baru untuk keunggulan bersaing. Mengkombinasikan usaha dengan pesaing dapat menghilangkan kesenjangan sumberdaya, memungkinkan perusahaan baru melakukan sesuatu yang tidak mungkin dicapai sendiri. Dengan Merger atau Akuisisi perusahaan dapat memiliki keahlian teknologi yang kuat, memperbaiki kemampuan bersaingnya, menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik, jangkauan wilayah geografis yang lebih luas, sumberdana yang cukup untuk penelitian dan pengembangan, meningkatkan kapasitas dan ekspansi ke wilayah baru. Lebih dari itu merger atau 57

Strategi Bisnis Guna Mengembangkan Kewirausahaan.Juwarta akuisisi dapat menghemat biaya, mentransformasi biaya tinggi perusahaan kepada pesaing dengan biaya rata-rata atau dibawah rata-rata. Merger perlu dipertimbangkan dari aspek hukum, keuangan dan aspek kemanusiaan. Jadi perusahaan melakukan merger paling tidak didorong untuk mencapai salah satu dari lima tujuan merger sebagai berikut : a. Merger dan akuisisi dilakukan untuk memperluas market share, untuk meningkatkan efisiensi usaha, keluar dari kombinasi perusahaan dengan menutup pabrik-pabrik yang berbiaya tinggi, serta mengeleminasi kelebihan kapasitas c. Untuk memperluas wilayah geografis perusahaan d. Memperluas usaha perusahaan dengan memproduksi produk baru atau masuk pasar internasional e. Untuk dapat cepat akses terhadap teknologi baru dan mengurangi penggunaan waktu (efisiensi waktu) untuk aktivitas riset dan pengembangan f. Mencoba untuk investasi dalam industry baru dan memperluas industri dengan menghilangkan batasan-batasan melalui perubahan teknologi dan peluang pasar baru 3.5. Strategi Integrasi Integrasi pada hakekatnya adalah kerjasama perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam rangka memperoleh input dan atau pemasaran produk. Integrasi dikelompokkan menjadi dua fungsi yaitu integrasi horizontal dan integrasi vertical. Integrasi Horizontal Integrasi horizontal merupakan kerjasama antara industri dengan industry yang terkait. Kerjasama ini merupakan kerjasama industri dengan pemasok bahan baku (backward integration) atau kerjasama industri dengan saluran distribusi (forward integration) Keuntungan dari strategi ini : a. Memperoleh kepastian bahan baku b. Penghematan biaya c. Mengurangi persaingan d. Dapat memperoleh bahan baku yang berkualitas e. Dapat memperbaiki posisi bersaing Integrasi Vertikal Integrasi vertikal merupakan kerjasama industri dengan industri sejenis. Strategi ini berguna untuk menghadapi ketidakpastian bahan baku dan ketidaksempurnaan pasar. Ada beberapa kelemahan strategi ini : a. Meningkatkan investasi kapital perusahaan dalam industri dan meningkatnya resiko industry b. Integrasi vertikal baik ke depan ataupun ke belakang menempatkan perusahaan ke dalam basis aktivitas dalam perusahaan dan sumber penawaran dan menghasilkan kurang fleksibilitasnya dalam mengakomodasi permintaan pembeli untuk keragaman produk yang lebih besar c. Integrasi vertikal dapat menimbulkan masalah keseimbangan kapasitas pada setiap perusahaan d. Integrasi sering mendatangkan perbedaan skill yang menyolok dalam kapasibilitas perusahaan e. Integrasi vertikal ke belakang dalam produksi suku cadang dan komponen dapat menurunkan fleksibilitas produksi perusahaan 4. Kesimpulan Dari uraian-uraian dan penjelasanpenjelasan dapat diambil kesimpulan : a. Dalam mengembangkan bisnis diperlukan strategi exspansi, strategi stabilitas, strategi penciutan, dan strategi kombinasi antara ketiganya. b. Strategi bisnis dalam kewirausahaan tidak dapat mengabaikan strategi bersaing. c. Strategi bersaing ada beberapa macam antara lain : a low-cost strategy, defferentiation strategies, strategi focus, merger dan akuisisi, dan strategi integrasi 58

DAFTAR PUSTAKA Amirullah Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen, Edisi Kedua, Yogyakarta : Graha Ilmu. Husaini Usman, Prof,Dr,MPd,MT, 2009. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Edisi Ketiga, Jakarta : PT Bumi Aksara. Kunartinah, Dra, MM. 2011. Manajemen Strategik. Semarang : Pasca Sarjana Unisbank 59