TANGKI BERPENGADUK (TGK)

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: fluida, impeller, pengadukan, sekat, vorteks.

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA SOLID-LIQUID MIXING

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Percobaan 1.2 Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA ALIRAN FLUIDA (ALF)

MIXING. I. Tujuan Percobaan Untuk menghomogenkan larutan dengan mengetahui kebutuhan energi pengaduk yang dibutuhkan.

DISTILASI SEDERHANA (DIS)

SIFAT FISIK CAMPURAN MULTIKOMPONEN (MUL)

DISTILASI BERTAHAP BATCH (DBB)

METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FILTRASI (FIL)

BAB II MIXING APARATUS

PENUKAR PANAS GAS-GAS (HXG)

DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicampur gula merah aren dan santan kelapa. Ketiga bahan baku tersebut. kematangan tertentu. Ketiga komposisi yaitu

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA WAKTU PENCAMPURAN

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

ELEKTROLISIS AIR (ELS)

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

PENGERINGAN BAHAN PANGAN (KER)

RANGKAIAN POMPA (POM)

EKSTRAKSI BAHAN NABATI (EKS)

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

PERANCANGAN MIXER MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB RYN MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

ANALISIS LAJU ALIRAN PANAS PADA REAKTOR TANKI ALIR BERPENGADUK DENGAN HALF - COIL PIPE

REYNOLDS NUMBER K E L O M P O K 4

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA REFRIGERASI (REF) Koordinator LabTK Dr. Pramujo Widiatmoko

I. TUJUAN. Menghitung Nilai Power Number Menjelaskan pengaruh viskositas, densitas, dan rate pengadudukan terhadap Power pengsadukana

KLASIFIKASI PADATAN MENGGUNAKAN ALIRAN FLUIDA

HIDRODINAMIKA UNGGUN DIAM (MODUL: HUD) disusun oleh: Joko Waluyo ST, MT

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA FLUIDISASI [FLU]

Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:

Prarancangan Pabrik Asam Nitrat Dari Asam Sulfat Dan Natrium Nitrat Kapasitas Ton/Tahun LAMPIRAN

KINETIKA REAKSI FASA CAIR (KIN)

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Teori

RANGKAIAN POMPA (POM)

Teori Koagulasi-Flokulasi

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) / GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) E-LEARNING MATA KULIAH FENOMENA TRANSPORT

KONVERSI ENZIMATIK (ENZ)

Aliran Turbulen (Turbulent Flow)

MODUL PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA

TEKNIK POLIMERISASI (POL)

MODUL 1.06 SEDIMENTASI

ANALISIS REAKTOR ALIR TANGKI PENGADUK pada KAPASITAS 20 M 3 dengan TEMPERATUR C

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

KESETIMBANGAN UAP CAIR (KUC)

BAB I PENDAHULUAN I.1.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang 1. 2 Tujuan Percobaan

LAMPIRAN 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA DATA

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA I EFFLUX TIME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

PEMBUATAN PRODUK (PRD)

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA BATERAI (BAT)

METODOLOGI PENELITIAN

Laporan Praktikum Teknik Kimia I Sedimentasi

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

Kajian Pola Aliran Berayun dalam Kolom Bersekat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

BAB I DISTILASI BATCH

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN (MEM)

KINETIKA STERILISASI (STR)

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Kuliah Awal Semester Lab Instruksional Teknik Kimia Pengolahan Data & Penulisan Laporan. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. beberapa sifat yang dapat digunakan untuk mengetahui berbagai parameter pada

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

VI. DASAR PERANCANGAN BIOREAKTOR. Kompetensi: Setelah mengikuti kuliah mahasiswa dapat membuat dasar rancangan bioproses skala laboratorium

Transkripsi:

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA TANGKI BERPENGADUK (TGK) Koordinator LabTK Dr. Dianika Lestari / Dr. Pramujo Widiatmoko PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2016

Kontributor: Dr. IDG Arsa Putrawan, Dr. Sanggono Adisasmito, Dr. Ardiyan Harimawan, Yoga Sujatnika, Dinna Rizqi Awalia TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 2

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 4 DAFTAR GAMBAR... 5 BAB I PENDAHULUAN... 6 BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN... 7 BAB III RANCANGAN PERCOBAAN... 8 BAB IV PROSEDUR KERJA... 10 DAFTAR PUSTAKA... 12 LAMPIRAN A... 13 LAMPIRAN B... 15 LAMPIRAN C... 17 TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 3

DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Penentuan Densitas dan Viskositas Air Keran........................ 13 Tabel 2. Dimensi Tangki Berpengaduk........................................ 13 Tabel 3. Data Karakteristik Impeller.......................................... 13 Tabel 4. Data Percobaan Utama.............................................. 14 Tabel 5. Gambar Observasi Pola Aliran........................................ 14 TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 4

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Sederhana Tangki Pengaduk.................................. 8 Gambar 2. Jenis Pengaduk (a) propeller, (b) turbine, (c) paddle......................8 Gambar 3. Diagram Alir Percobaan Pendahuluan................................11 Gambar 4. Diagram Alir Percobaan Utama...................................11 TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 5

BAB I PENDAHULUAN Pengadukan adalah operasi yang menciptakan gerakan dari bahan-bahan yang diaduk, umumnya dilakukan untuk mencampur dan mendispersikan bahan. Bahan yang diaduk bisa berupa dua cairan yang saling melarut, padatan dalam cairan, gas dalam cairan dalam bentuk gelembung. Pengadukan juga dapat dilakukan untuk mempercepat perpindahan panas, contohnya pada pemanasan fluida dengan koil dan/atau jaket pemanas. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan dan pencampuran antara lain konfigurasi tangki, jenis dan geometri pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan putaran pengaduk, dan sifat fisik fluida yang diaduk. Jenis dan geometri pengaduk erat kaitannya dengan pola aliran pengadukan yang terjadi. Pencampuran dalam tangki terjadi karena adanya gerak rotasi dari pengaduk dalam fluida. Gerak pengaduk ini memotong fluida tersebut dan dapat menimbulkan arus eddy yang bergerak, menciptakan aliran di seluruh bagian fluida. Pemilihan jenis dan geometri pengaduk dilakukan berdasarkan sifat fisik fluida, terutama viskositas. Selain jenis dan geometri pengaduk, kecepatan pengadukan juga mempengaruhi pola aliran melingkar. Kecepatan yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pusaran atau biasa disebut vorteks. Vorteks ini tidak diharapkan dalam pengadukan karena menyebabkan penurunan kualitas pengadukan, masuknya udara ke dalam fluida, dan tumpahnya fluida akibat kenaikan permukaan fluida. TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 6

BAB II TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN Tujuan percobaan modul tangki berpengaduk adalah: 1. Mempelajari proses pencampuran komponen dalam fluida yang diselenggarakan pada sistem tangki berpengaduk. 2. Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi efektivitas pencampuran. Sasaran percobaan ini adalah praktikan mampu: 1. Menurunkan korelasi waktu pencampuran dengan kecepatan putaran melalui analisis bilangan tak berdimensi. 2. Menurunkan korelasi waktu pencampuran dengan kecepatan putaran dan waktu melalui analisis bilangan tak berdimensi. 3. Melaksanakan observasi visual pola aliran dan memberikan analisis terhadap pola aliran yang terjadi. 4. Menentukan kondisi optimum pencampuran. TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 7

BAB III RANCANGAN PERCOBAAN Diagram skematik rangkaian sistem tangki berpengaduk yang digunakan untuk percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 1. Jenis pengaduk terdiri dari 3, dapat dilihat pada Gambar 2. Keterangan gambar C = tinggi pengaduk dari dasar tangki D = diameter sudu pengaduk D t H J W = diameter tangki = tinggi fluida dalam tangki = lebar baffle = lebar sudu pengaduk Gambar 1. Skema Sederhana Tangki Pengaduk Gambar 2. Jenis Pengaduk (a) propeller, (b) turbine, (c) paddle TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 8

Alat-alat yang dibutuhkan untuk praktikum ini adalah: 1. Set alat tangki berpengaduk 6. Voltmeter 2. Stopwatch 7. Multimeter sebagai amperemeter 3. Viskometer 8. Pipet 4. Piknometer 25 ml 9. Impeller 5. Gelas ukur Daftar bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan praktikum ini adalah: 1. Air keran 2. Aqua DM 3. Butiran padat yang tidak larut dalam air 4. Pewarna Variasi yang dilakukan pada percobaan ini adalah: 1. Kecepatan putaran pengaduk 2. Jenis dan ukuran pengaduk, yaitu propeller, turbin, dan paddle. 3. Posisi impeller yaitu center dan off-center. 4. Penggunaan baffle. 5. Ketinggian impeller TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 9

BAB IV PROSEDUR KERJA Percobaan modul pengadukan ini terdiri dari 2 bagian yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama. Diagram alir percobaan tangki berpengaduk terdapat dalam Gambar 3 dan 4. Percobaan pendahuluan dilakukan untuk mengukur sifat fisik cairan dalam tangki berpengaduk, yaitu densitas dan viskositas. Pengukuran densitas cairan dilakukan dengan piknometer, sedangkan penentuan viskositas dilakukan dengan viskometer Ostwald. Kedua alat tersebut dipilih karena sederhana dan memberikan hasil yang cukup akurat untuk cairan yang encer. Percobaan utama dilakukan untuk mengamati mixing time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mencapai keseragaman komponen fluida di dalam tangki. Mixing time ini dianalisa dengan pengamatan kehomogenan warna. Variasi kecepatan pengadukan dilakukan dengan speed regulator (tetapi kecepatan tercatat adalah yang tertera dalam speed display). Daya yang diperlukan untuk pengadukan dapat dihitung dengan mengukur tegangan dan arus yang digunakan oleh motor pengaduk. Pengukuran tegangan dan arus ini dilakukan dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter yang terpasang pada pengaduk. Setelah mengukur mixing time, percobaan adalah pengamatan pola aliran. Pengamatan dilakukan dengan mengamati pergerakan butiran di dalam fluida saat pengadukan berlangsung. TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 10

Pengukuran temperatur fluida dengan termometer Penentuan densitas fluida dengan piknometer Penentuan viskositas fluida dengan viskometer Ostwald Gambar 3. Diagram Alir Percobaan Pendahuluan Persiapan alat dan bahan Impeller dipasangkan pada sumbu pengaduk. Sumbu pengaduk dipasangkan ke motor pengaduk. Sambungkan ke listrik dan dinyalakan. Kecepatan pengaduk diatur sesuai variasi yang direncanakan Pembacaan arus awal (Io) dan tegangan awal (Vo) Air keran dimasukkan ke dalam tangki sesuai volume yang ditetapkan. Pewarna dimasukkan sesuai volume yang ditetapkan. Waktu pencampuran hingga homogen dicatat. Pembacaan arus akhir (I) dan tegangan akhir (V) Butiran padat dimasukkan untuk pengamatan pola aliran. Pola aliran kemudian digambar dan atau direkam. Rangkaian percobaan di atas diulang untuk variasi jenis pengaduk, kecepatan pengaduk, posisi sumbu, dan penggunaan baffle. Gambar 4. Diagram Alir Percobaan Utama TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 11

DAFTAR PUSTAKA 1. Mc Cabe, W.L., Unit Operation of Chemical Engineering, 3rd Edition, McGraw-Hill Book Co., New York, 1978 2. Perry, R., Green, D.W., and Maloney, J.O., Perry s Chemical Engineers Handbook, 6th Edition, McGraw-Hill, Japan, 1984 3. Brodley, and Hershey, Transport Phenomena: A Unified Approach, McGaw-Hill Book Co., New York, 1988, Chapter: Application of Mixing 4. Moo-Young et al., The Blending Efficiencies of Some Impellers in Batch Mixing, AIChEJ, 18 (1), 1972, pp. 178-182 5. Tatterson, and Gary, B., Fluid Mixing and Gas Dispersion in Agitated Tanks, McGraw- Hill Book Co., New York, 1991, Chapter 1,2, and 4 TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 12

LAMPIRAN A TABEL DATA MENTAH A.1. Penentuan Densitas dan Viskositas Air Keran Tabel 1. Data Penentuan Densitas dan Viskositas Air Keran Pengulangan I II Temperatur aqua dm ( o C) Massa piknometer kosong (g) Massa piknometer + aqua dm (g) Massa piknometer + air keran (g) Waktu retensi aqua dm (s) Waktu retensi air keran (s) A.2. Konfigurasi Alat Karakteristik Diameter Tinggi Tangki Jumlah Baffle Lebar Baffle Tebal Baffle Panjang Baffle Tabel 2. Dimensi Tangki Berpengaduk Nilai Tabel 3. Data Karakteristik Pengaduk Jenis Turbin Paddle Propeller Diameter Jumlah daun Lebar daun Panjang daun Tebal daun TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 13

A.3. Percobaan Utama Tabel 4. Data Percobaan Utama Jenis Pengaduk : Posisi pengaduk : Baffle/non-baffle : N (rpm) Vo (volt) Io (ma) Vo (volt) Io (ma) Waktu (s) A.4. Observasi Pola Aliran Jenis Pengaduk : Tabel 5. Gambar Observasi Pola Aliran Kecepatan Tinggi (...rpm) Kecepatan rendah (...rpm) Baffle Centre Off-centre Non-baffle Centre Off-centre TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 14

LAMPIRAN B PROSEDUR PERHITUNGAN B.1. Penentuan Densitas dan Viskositas (1) (2) B.2. Analisis Bilangan Tidak Berdimensi 1. Bilangan Reynolds Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dan gaya viskos. Untuk sistem dengan pengadukan, bilangan Reynold (Re) dinyatakan sebagai: dengan ρ = densitas fluida, μ = viskositas fluida, dan D = diameter pengaduk. (3) Terdapat 3 jenis rejim aliran dalam sistem pengadukan, yaitu laminar, transisi dan turbulen. Rejim aliran laminar diperoleh pada bilangan Reynolds 10, sedangkan turbulen terjadi pada bilangan Reynolds di atas 104 [Broadkey, 1988]. 2. Bilangan Fraude Bilangan Fraude (Fr) menunjukkan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi, dinyatakan sebagai: (4) TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 15

dengan Fr = bilangan Fraude, N = kecepatan putaran pengaduk, D = diameter pengaduk, dan g = percepatan gravitasi Bilangan Fraude terutama diperhitungkan pada sistem pengadukan tanpa baffled. Pada sistem ini, bentuk permukaan cairan dalam tangki dipengaruhi gravitasi, dapat menyebabkan terbentuknya vorteks. Vorteks menunjukkan keseimbangan antara gaya gravitasi dengan gaya inersia. 3. Bilangan Power Bilangan Power (Po) menunjukkan perbandingan antara daya yang dihasilkan aliran dengan gaya inersianya. Perubahan tekanan akibat distribusi aliran pada permukaan pengaduk dapat diintegrasikan menghasilkan torsi total dan kecepatan pengaduk. Bilangan power dinyatakan sebagai: (5) dengan Po = bilangan Power, N = kecepatan putaran pengaduk, dan ρ = densitas fluida. Daya yang digunakan adalah daya efektif, yaitu: P eff = V.I Vo.Io (6) Korelasi antara bilangan Power dengan Reynold dan Fraude dinyatakan dalam persamaanpersamaan berikut: Untuk sistem tanpa baffle : Po = a Re b Fr c Untuk sistem dengan baffle : Po = a Re b dengan a, b, c = konstanta eksperimental. Persamaan tersebut dapat dilinearkan dengan logaritma natural sehingga memudahkan perhitungan. B.3. Pembuatan Grafik Kurva korelasi waktu pencampuran dan aliran pengadukan dibuat dengan mengalurkan data ln (N.t) terhadap ln (NRe). Kurva korelasi kebutuhan daya terhadap aliran pengadukan merupakan aluran ln (NPo) terhadap ln(nre), sedangkan kondisi optimum merupakan titik potong antara grafik N terhadap t dan P terhadap t. TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 16

LAMPIRAN C DATA LITERATUR C.1. Data Densitas Air pada Berbagai Temperatur Sumber: Perry s Chemical Engineers Handbook TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 17

Lembar Kendali Keselamatan Kerja dan MSDS Laboratorium Instruksional Modul Percobaan TGK Tangki Berpengaduk Nama Bahan Fluida berviskositas rendah Sifat Bahan Air Titik leleh 0 C Titik didih 100 C Pelarut yang baik Viskositas (0,86 cp pada 26 C) Cair tak berwarna, tak berbau Pelarut polar Bahaya dantindakan Penanggulangan Penanganan umum bahan praktikum Kecelakaan yang mungkin terjadi Air tumpah Kontak arus pendek pada peralatan yang menggunakan listrik. Penanggulangan Dibersihkan menggunakan kain pel. Segera matikan alat, putuskan hubungan listrik. Perlengkapan keselamatan kerja Jaslab Google Tahapan Percobaan Persiapan Alat dan Bahan Pastikan sumber listrik terpasang dengan baik pada motor pengaduk dan motor pengaduk terpasang baik pada batang penyangga. Percobaan Pastikan kembali batang pengaduk terpasang baik ketika mengganti jenis batang pengaduk. Pastikan roda rak percobaan dalam keadaan terkunci Pasca Percobaan Putuskan semua hubungan arus pada alat yang memakai listrik Matikan multimeter TGK diperbaharui 19/1/2016 oleh PW 18