PPh Pasal 24. Pengertian. Andi Wijayanto, S.Sos., M.Si



dokumen-dokumen yang mirip
Modul ke: PERPAJAKAN I. PPh PASAL Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Pajak Penghasilan. Pasal 24

PERTEMUAN 12: PPh Pasal 24 (Umum /Perhitungan)

Landasan Hukum: Pasal 24 UU PPh, KMK No. 164/ KMK.03/ 2002

PPh Pasal 26. Pengantar

PERPAJAKAN LANJUTAN. by Ely Suhayati SE MSi Ak

Kredit Pajak Luar Negeri

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENT ERI KEUANGAN REPUBLIK INDON ESIA NOMOR 164/KMK.03/2002 TENTANG KREDITPAJAK LUAR NEGERI

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI PERPAJAKAN KELOMPOK : IV APRIDA DEWI DEVI JUNIANTY ( ) TASLIM GOTAMI

LAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

PERTEMUAN 7 By Ely Suhayati SE MSi Ak PENGKREDITAN PPH PASAL 24 DAN ANGSURAN PPH PASAL 25

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RENCANA PEMBELAJARANSEMESTER (RPS) MATA KULIAH P E R P A J A K A N II

PERTEMUAN 13: PPh Pasal 25 (Umum /Perhitungan)

Satuan Acara Perkuliahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PPh Pasal 23 Penghasilan dari Modal, Jasa dan Kegiatan


Pajak Penghasilan. Pasal 25

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

Penjelasan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.03/2010

Selamat Datang dan Selamat Mengikuti Pelatihan

PAJAK ATAS BUNGA PINJAMAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

PELATIHAN PENGISIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA USAHA KECIL

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

3) Penundaan atau Perpanjangan Penyampaian SPT

PPh Pasal 25. Rp Rp. Angsuran PPh pada tahun Berjalan

PERTEMUAN KE-5 PAJAK PENGHASILAN UMUM

Ilustrasi TAX PLANNING. Oleh BAMBANG KESIT

Lampiran I.a. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP. 229/PJ Tanggal : 22 Maret 2001 Lembar ke-1 : Untuk Kantor

Pertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

Y. PEMBERITAHUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN PPh WP ORANG PRIBADI FORMULIR TAHUN PAJAK

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh wajib pajak badan setelah memperoleh NPWP

Jumlah pajak yang harus diangsur tahun ini. PPh Pasal 25 = Jumlah pajak yang harus diangsur tahun ini dibagi dua belas.

Pertemuan 5 PAJAK PENGHASILAN PASAL 23, 25, & 26

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

lebih pada konteks Pajak Penghasilan (PPh), karena dalam PPh ada Perampungan yang dilakukan setiap akhir tahun

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/KMK.03/2002 TENTANG KREDIT PAJAK LUAR NEGERI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PAJAK PENGHASILAN. Oleh Emmawati, S.Pd

PAJAK PENGHASILAN UMUM DAN NORMA PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN

LEMBAR ISIAN HASIL PEMERIKSAAN PROGRAM PENGKAJIAN PENGISIAN SPT WAJIB PAJAK BADAN. 6. Status Badan : (a) Pusat (b) Pusat (c) BUT

Surat Ketetapan Pajak. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Modul ke: Manajemen Perpajakan

(Dr) Piutang 55,000,000 (Cr) PPN Keluaran 5,000,000 Penjualan 50,000,000. (Dr) Kas/Bank 55,000,000 (Cr) Piutang 55,000,000

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 568/KMK.04/2000 TENTANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Sistem/Cara Pemungutan Pajak ada 3, yaitu:

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Koordinator : Budi Santoso SE., MM.

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

2

PAJAK PENGHASILAN. Tujuan Instruksional :

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

AKUNTANSI PPN & PPnBM

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

13/01/2015 AKUNTANSI PAJAK INVESTASI PADA EFEK TERTENTU

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

Lampiran 1 Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor : SE-13/PJ.51/1998 Tanggal : 22 Juni 1998

PAJAK PENGHASILAN PASAL 26. Disusun guna memenuhi tugas : Mata Kuliah : Perpajakan Dosen Pengampu : Agus Arwani, M. Ag

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) (4) Kemampuan Akhir yang diharapkan

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

ISSN Rudy. STIE Gentiaras Bandar Lampung

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72/PMK.03/2010 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2015

PAJAK PENGHASILAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

BAB III PAJAK PENGHASILAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

256/PMK.03/2008 PENETAPAN SAAT DIPEROLEHNYA DIVIDEN OLEH WAJIB PAJAK DALAM NEGERI ATAS PENYERTAAN MO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PPh Pasal 24 Andi Wijayanto, S.Sos., M.Si Pengertian Pajak penghasilan pasal 24 mengatur tentang perhitungan besarnya Pajak atas penghasilan yang terutang atau dibayarkan di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak penghasilan yang terhutang atas seluruh wajib pajak dalam negeri. Pajak atas penghasilan yang terutang di luar negeri adalah pajak yang berkenaan atas usaha atau pekerjaan di luar negeri. Pajak atas penghasilan yang dibayarkan di luar negeri adalah pajak atas penghasilan dari modal dan penghasilan lainnya di luar negeri misalnya bunga,deviden,royalty. 1

Tujuan dan Metode Tujuan: meringankan beban pajak ganda yang dapat terjadi karena pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri. Metode: Penggabungan penghasilan dari luar negeri dengan penghasilan di Indonesia. Penggabungan Penghasilan Penggabungan penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak diperolehnya penghasilan (accrual basis) Penggabungan penghasilan berupa dividen dilakukan dalam tahun pajak pada saat perolehan dividen tersebut ditetapkan sesuai dengan keputusan Menkeu. Penggabungan penghasilan lainnya dilakukan dalam tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut (cash basis). Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh digabungkan dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak di Indonesia. 2

Contoh: PT Mandiri menerima dan memperoleh penghasilan neto dari sumber LN dalam tahun 2008 sebagai berikut: 1. Hasil usaha di Jerman sebesar Rp. 700 jt. 2. Memperoleh dividen di Belanda atas kepemilikan sahamnya di ABC Corp sebesar Rp. 1 M, yaitu keuntungan th 2005 yang baru dibayarkan th 2008. 3. Memperoleh dividen di Inggris atas kepemilikan sahamnya di DEF Corp sebesar Rp. 2 M. Saham tsb tdk diperdagangkan di Bursa Efek. Dividen tsb berasal dari keuntungan th 2007 yang berdasarkan Kepmenkeu ditetapkan diperoleh th 2008. 4. Penghasilan bunga semester II th 2008 Rp. 500 jt dari Bangkok Bank di Thailand yang baru akan diterima April 2009. Contoh: Penghasilan PT MandiridariLN yang digabung dengan penghasilan dari DN dalam tahun pajak 2008 adalah penghasilan pada angka 1, 2, dan 3. Penghasilan PT MandiridariLN yang digabung dengan penghasilan dari DN dalam tahun pajak 2009 adalah penghasilan pada angka 4. 3

Batas Maksimum Kredit Pajak Batas maksimum kredit pajak diambil yang terendah dari 3 unsur/pertimbangan sebagai berikut: Jumlah pajak yang terutang atau dibayarkan di luar negeri. (Penghasilan LN : Seluruh PKP) x PPh atas seluruh yang dikenakan tarif pasal 17. Jumlah pajak yang terutang untuk seluruh PKP (dalam hal PKP < penghasilan LN) Contoh: PT Cemara memperoleh penghasilan neto dalam th 2008 sebagai berikut: Penghasilan dari LN Rp. 5M dengan tarif pajak 40%. Penghasilan dari DN Rp. 3M. Maka jumlah penghasilan neto: Rp 5M + Rp 3M = Rp 8M 4

Contoh: Batas maksimum kredit diambil yang terendah dari 3 pertimbangan berikut ini: PPh terutang atau dibayar di LN adalah: 40% x Rp. 5M = Rp 2M (Rp 5M : Rp 8M) x Rp. 2.382.500.000 = Rp 1.489.062.500 PPh terutang (menurut Ps 17) = Rp. 2.382.500.000 10% x Rp 50jt = Rp 5.000.000, 15% x Rp 50jt = Rp 7.500.000, 30% x Rp 7,9M = Rp 2.370.000.000, + Total PPh terutang Rp 2.382.500.000, Kesimpulan: tarif pajaknya adalahrp 1.489.062.500 Keterangan: Pajak Terutang No. 1 2 3 4 5 1 2 3 Tarif Progresif PPh WP Pribadi Jumlah Penghasilan s.d. Rp. 25.000.000,00 >Rp. 25.000.000,00 s.d Rp. 50.000.000,00 >Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 >Rp. 100.000.000,00 s.d. Rp. 200.000.000,00 >Rp. 200.000.000,00 Tarif Progresif PPh WP Badan dan BUT s.d. Rp. 50.000.000,00 >Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 >Rp. 100.000.000,00 Tarif 5% 10% 15% 25% 35% 10% 15% 30% 5

Batas Maksimum Kredit Pajak Tiap Negara (Per Country Limitation) Bila penghasilan LN berasal dari beberapa negara, maka penghitungan batas maksimum kredit pajak dilakukan untuk masing masing negara. Contoh: PT Diaswati memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2002 sebagai berikut: Di negara A memperoleh penghasilan (laba) Rp 2M dg tarif pajak 35% (Rp 700jt). Di negara B memperoleh penghasilan (laba) Rp 1M dg tarif pajak 20% (Rp 200jt). Penghasilan usaha di Indonesia Rp 5M. 6

Contoh: Penghitungan kredit pajak LN sebagai berikut: Penghasilan LN: Laba di Negara A = Rp 2 M Laba di Negara B = Rp 1 M + Jumlah Penghasilan LN = Rp 3 M Penghasilan DN Rp 5M Penghasilan neto (PKP) = Rp 3M + Rp 5M = Rp 8M PPh terutang =? Contoh: Batas max kredit pajak untuk masing masing negara: Negara A: Negara B: Jumlah kredit pajak LN yang diperkenankan adalah = 595.625.000 + 200.000.000 = Rp. 795.625.000, 7

Rugi Usaha di Luar Negeri Penghitungan PKP tidak diperhitungkan kerugian yang diderita di Luar Negeri. Contoh: PT Fiskal memperoleh penghasilan sebagai berikut: Negara A: memperoleh penghasilan (laba) Rp 1M dengan tarif pajak 35% (350jt). Negara B: memperoleh penghasilan (laba) Rp 3M dengan tarif pajak 20% (600jt). Negara C: rugi Rp 3M. Penghasilan usaha di Indonesia Rp 4M 8

Contoh: Penghitungan kredit pajak LN Penghasilan LN Laba di negara A = Rp 1.000.000.000 Laba di negara B = Rp 3.000.000.000 Rugi di negara C = Rp + Jumlah penghasilan LN = Rp 4.000.000.000, Penghasilan DN = Rp 4M Penghasilan Neto/PKP = 4M + 4M = Rp 8M PPh terutang: Contoh: Batas max kredit pajak untuk masing masing negara: Negara A: (hitunglah) = Negara B: (hitunglah) = Negara C: Tidak dimasukkan dalam PKP dan tidak dikompensasi. Jumlah kredit LN yang diperkenankan adalah: Rp 297.812.500 + 600.000.000 = Rp 897.812.500, 9

Cara Melaksanakan Kredit Pajak Luar Negeri Untuk melaksanakan pengkreditan pajak yang terutang atau dibayar di LN, WP wajib menyampaikan permohonan kepada Dirjen Pajak dengan dilampiri: Laporan keuangan dari penghasilan yang berasal dari LN. FC Surat Pemberitahuan Pajak yang disampaikan di LN. DokumenpembayaranpajakdiLN. Soal PT.Snellco berkedudukan di Semarang mempunyai penghasilan sebagai berikut: a. Di Amerika memperoleh Laba Rp 2.000.000.000 dengan tarif pajak sebesar 40%(Rp 800jt) b. Di Hongkong memperoleh Laba Rp3.000.000.000 dengan tarif pajak sebesar 25% (Rp 1M) c. Di China rugi Rp 1.000.000.000 d. Penghasilan Usaha dalam negeri Rp 4.000.000.000 Hitung PPh 24 (batas max kredit pajak masing2 negara) 10

Soal PT Permata di Semarang memperoleh penghasilan neto dalam tahun 2008 sebagai berikut: Penghasilan Dalam Negeri Rp 400.000.000 Penghasilan dari LN (tarif pajak 20%)Rp 200.000.000 Hitung Kredit pajak Luar negeri (PPh pasal 24)! Soal PT ABC pada tahun 2006 memperoleh penghasilan neto sebagai berikut: Penghasilan beruba laba usaha di dalam negeri Rp300.000.000. Penghasilan berupa laba usaha dari negara A Rp200.000.000. Penghasilan berupa laba usaha dari negara B Rp400.000.000 dan rugi usaha dari negara C Rp250.000.000. Jika tarif pajak yang berlaku di negara A, B dan C masingmasing 20%, 30% dan 40%. Hitung PPh pasal 24 yang dapat dikreditkan di Indonesia! 11

Referensi Mardiasmo. 2004. Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 210/Pmk.03/2008 Tentang Perubahan Kelima Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 254/KMK.03/2001 Tentang Penunjukan Pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22, Sifat dan Besarnya Pungutan Serta Tata Cara Penyetoran dan Pelaporannya. Peraturan Menteri Keuangan No. 253/PMK.03/2008, Tgl.31 Desember 2008 Tentang Wajib Pajak Badan Tertentu sebagai Pemungut Pajak Penghasilan dari Pembeli atas Penjualan Barang yang Tergolong Sangat Mewah Terima Kasih Slide ini dapat anda download di: http://andiwijayanto.blog.undip.ac.id 12