HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

HUBUNGAN PEKERJAAN DENGAN PENGELOLAAN SAMPAH DI DUSUN MENGAI DESA SUKOREJO KARANGBINANGUN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan anak saat ini. Akan tetapi pelaksanaan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. usia dini, 50% akan mencapai kemampuan kemudian, 75% anak akan mencapai

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH DI TK NIDZAMIYAH KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN 2017

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU BALITA BERKUNJUNG DI POSYANDU

PENGARUH STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA TODDLER

Nisa khoiriah INTISARI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

STUDI TENTANG FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BALITA DI DESA PENGALANGAN RW 03 MENGANTI GRESIK

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

Transkripsi:

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN Kurnia Indriyanti Purnama Sari Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email : kurniaindriyanti@gmail.com ABSTRAK Stimulus merupakan bagian dari kebutuhan dasar dari anak yaitu asah. Anak yang memperoleh stimulus yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang memperoleh stimulus dan apabila orang tua mematikan inisiatif anak, maka hal tersebut akan membuat anak bersalah. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun. Sehingga judul ini layak untuk diteliti. Desain penelitian adalah analitik, dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen adalah stimulasi orang tua, variabel dependen adalah perkembangan anak. Populasi adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 5 6 tahun yang berjumlah 61 di TK MUSLIMAT SUNAN AMPEL Sidomulyo Bangsal Mojokerto, dengan jumlah sampel 52, yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan KPSP. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 4 Mei s/d 25 Mei 2013. Analisis menggunakan uji Fisher Probability Exact. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki stimulasi positif yaitu 35 responden (67,3 %) dengan perkembangan sesuai yaitu 29 anak (55,8 %). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 0,026 < 0,05 maka H 0 ditolak jadi ada hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun. Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih bermakna peneliti membuat crosstab antara karakteristik umum dengan stimulasi perkembangan. Dari hasil crosstab dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang mempunyai stimulasi positif berpendidikan SMA, dan tidak bekerja. Menurut teori Andriana bahwa tumbuh dan kembang secara optimal dipengaruhi oleh faktor stimulasi orang tua. Hasil tersebut menunjukkan bahwa stimulasi orang tua mempunyai hubungan dengan perkembangan anak. Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan, dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak. Kata kunci : Stimulasi orang tua, perkembangan, anak usia 5 6 tahun Hal 51

Latar Belakang Perkembangan merupakan perubahanperubahan yang dialami individu atau oganisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis (Yusuf Syamsu, 2011). Menurut teori Erikson, pada usia tersebut anak berada pada fase inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilty). Pada masa ini, anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan daya imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu di sekelilingnya yang tidak diketahui. Apabila orang tua mematikan inisiatif anak, maka hal tersebut akan membuat anak bersalah. Anak juga mulai mengenal cita-cita, belajar menggambar, menulis, dan mengenal angka serta bentuk/warna benda. Pada tahap ini, orang tua perlu mulai mempersiapkan anak untuk masuk sekolah. Bimbingan, pengawasan, pengaturan yang bijaksana, perawatan kesehatan, dan kasih sayang dari orang tua serta orang-orang disekelilingnya sangat diperlukan oleh anak (Nursalam,2005). Untuk memberikan stimulasi perkembangan anak dikatakan perlu mainan.terangkan bahwa bermain/mainan merupakan kebutuhan anak seperti makanan, sandang, kasih syang, papan dan sebagainya (Ngastiyah, 2005). Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik, stimulasi yang memadai (KemenKes RI,2010). Data analisa situasi orang tua dan anak di dinas kesehatan tingkat 1 propinsi Jawa Timur 2009 untuk deteksi tumbuh kembang balita di jawa timur ditetapkan 80%. Tetapi cakupan diperiksa sebanyak 40,19% dan yang mengalami perkembangan tidak normal sebanyak 0,14% (Ika,2010). Tatik, Wiwit & Nurul (2012) menyatakan hasil penelitian terhadap 43 responden (55,1%) memberikan stimulasi baik, dan 12 anak (15,4%) mengalami perkembangan abnormal, 20 anak (25,6 %) dengan perkembangan Questionabel, 15 anak (19,2%) dengan perkembangan Untestabel, dan 31 anak (39,7%) dengan perkembangan normal. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di TK MUSLIMAT SUNAN AMPEL Sidomulyo Bangsal Mojokerto tanggal 23-25 Februari 2013 didapatkan dari 5 ibu yaitu 2 ibu memberikan stimulasi dengan cara berbicara dan belajar menulis, 3 ibu membiarkan anaknya bermain sendiri, dan didapatkan 2 anak tersebut perkembangan sesuai umur, 1 anak perkembangan meragukan dan 2 anak perkembangan menyimpang. Stimulus merupakan bagian dari kebutuhan dasar dari anak yaitu asah. Mengasah kemampuan anak secara terusmenerus, kemampuan anak akan semakin meningkat. Pemberian stimulus dapat dilakukan dengan latihan dan bermain. Anak yang memperoleh stimulus yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang memperoleh stimulus. Aktifitas bermain tidak selalu menggunakan alat-alat permainan, meskipun alat permainan penting untuk merangsang perkembangan anak. Membelai, bercanda, petak umpet, dan sejenisnya yang dilakukan oleh orang tua pada anaknya merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan pada masa bayi dan balita serta memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan anak (Nursalam,2005). Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan, pendidikan, dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. Indikator keberhasilan pembinaan tumbuh kembang ank tidak hanya meningkatnya status gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian berkembang secara optimal (KemenKes RI,2010). Orang tua atau keluarga diharapakan dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan (KemenKes RI, 2010). Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang hubungan stimulasi orang tua pada anak dengan perkembangan anak usia 5-6 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stimulasi Orang tua dengan perkembangan Anak usia 5-6 tahun di Hal 52

TK MUSLIMAT SUNAN AMPEL Sidomulyo Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik, dengan desain yang digunakan adalah cross sectional. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah stimulasi orang tua. Variabel terikat ini dalam penelitian ini adalah perkembangan anak. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak usia 5-6 tahun yang berjumlah 61 di TK MUSLIMAT SUNAN AMPEL Sidomulyo Bangsal Mojokerto. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 orang tua yang mempunyai anak usia 5-6 tahun di TK MUSLIMAT SUNAN AMPEL Sidomulyo Bangsal Mojokerto. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan cara simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini untuk variabel independen adalah dengan menggunakan kuesioner yang digunakan yaitu jenis pertanyaan close ended (tertutup) yang berjumlah 17 soal tentang stimulasi dan untuk variabel dependen menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan). Derajat kemaknaan ditentukan dengan 0,01 < p < 0,05. Jika p hasilnya sesuai ketentuan maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara kedua variabel. Jika p hasilnya diluar ketentuan maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara kedua variabel. Hasil Penelitian 1. Distribusi responden berdasarkan pendidikan No. Pendidikan frekuensi Prosentase (%) 1. SD 2 3,8 2. SMP 11 21,2 3. SMA 30 57,7 4. Perguruan Tinggi 9 17,3 Jumlah 52 100 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 30 reponden (57,7 %) 2. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan No. Pekerjaan frekuensi Prosentase (%) 1. Bekerja 16 30,8 2. Tidak bekerja 36 69,2 Jumlah 52 100 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang tidak bekerja 52 responden (69,2 %) 3. Distribusi responden berdasarkan stimulasi orang tua No. Stimulasi Frekuensi Prosentase (%) 1. Negatif 17 32,7 2. Positif 35 67,3 Jumlah 52 100 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden yang memiliki stimulasi positif yaitu sebanyak 35 responden (67,3 %) 4. Distribusi responden berdasarkan perkembangan anak No. Perkembangan frekuensi Prosentase (%) 1. Sesuai 38 73,1 2. Meragukan 9 17,3 3. Penyimpangan 5 9,6 Jumlah 52 100,0 Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa sebagian besar anak usia 5 6 tahun dalam kategori sesuai yaitu sebanyak 38 anak (73,1 %) Hal 53

5. Distribusi responden berdasarkan hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun Stimulasi Perkembangan Anak Usia 5 6 Tahun Penyimpangan % Meragukan % Sesuai % Total (%) Negatif 4 7,7 4 7,7 9 17,3 17 (32,7) Positif 1 1,9 5 9,6 29 55,8 35 (67,3) Total 5 9,6 9 17,3 38 73,1 52 (100) Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat sebagian besar responden memiliki stimulasi positif yaitu 35 responden (67,3 %) dengan perkembangan sesuai yaitu 29 anak (55,8 %) PEMBAHASAN 1. Stimulasi Orang tua pada perkembangan anak Berdasarkan tabel 3 hasil penelitian yang dilakukan terhadap 52 responden didapatkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 35 responden (67,3 %) mempunyai stimulasi positif. Stimulasi menurut Moersintowarti (2002) yang dikutip oleh Nursalam (2005), stimulasi adalah perangsangan dan latihan- latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan diluar anak. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang tua,anggota keluarga,atau orang dewasa lain disekitar anak. Orang tua hendaknya menyadari pentingnya memberi stimulasi bagi perkembangan anak (Nursalam, 2005). Stimulasi berperan penting dalam perkembangan anak, semakin orang tua sering memberikan stimulasi yang positif maka dalam hal ini perkembangan anak akan berkembang secara optimal 2. Perkembangan Anak Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 38 responden (73,1%) perkembangannya sesuai. Menurut Andriana (2011) Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Hasil penelitian di atas sesuai dengan teori Andriana bahwa tumbuh dan kembang secara optimal dipengaruhi oleh faktor stimulasi orang tua dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan anak yang sesuai dipengaruhi oleh stimulasi orang tua. Dalam hal ini peran orang tua atau keluarga juga menentukan dalam proses perkembangan anak 3. Hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak Berdasarkan tabel 5 tabulasi silang antara stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5-6 tahun menunjukkan bahwa dari 52 responden didapatkan sebagian besar yang berstimulasi positif dan perkembangan anak sesuai sebanyak 29 orang (55,8%) sedangkan dari 52 responden hampir setengah yang berstimulasi negatif dan perkembangan menyimpang sebanyak 4 orang (7,7%). Berdasarkan hasil uji statistik Fisher Probability Exact Test, diperoleh exact Sid 0,026. Jadi, 0,026 < 0,05 maka H 0 ditolak, ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun. Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi ank, serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak (Andriana, 2011). Stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diberikan oleh orang tua/keluarga sesuai dengan pemberian kelompok umur stimulasi. Hasil tabulasi silang pada lampiran menunjukkan bahwa dari 52 reponden, didapatkan sebagian besar responden yang berpendidikan SMA sebanyak 30 responden (57,7%) mempunyai stimulasi positif. Menurut Michael J,Gibney (2009) Perkembangan anak bersifat multifaktorial yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti genetik, karakteristik anak (temperamen anak), keadaan biologis anak (misalnya status kesehatan dan gizi, lingkungan yang berhubungan dekat (misalnya tingkat stimulasi dirumah, kualitas interaksi ibu dan anak), serta lingkungan yang berhubungan jauh (misalnya pendidikan orang tua, budaya, tempat tinggal didesa, jenis tetangga Hal 54

disekeliling rumah. Sebagian faktor besifat protektif, sementara sebagian lainnya membuat anak lebih rentan sebagai contoh tingkat pendidikan, serta intelegensi ibu yang tinggi, dan stimulasi yang baik dirumah dapat bertindak sebagai faktor protektif yang mengurangi efek merugikan terhadap perkembangan anak. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan tanggapan yang lebih rasional atau akan memberikan stimulasi dengan baik pada anak dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan sama sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 responden didapatkan sebagian besar dari responden yang tidak bekerja sebanyak 36 responden (69,2%) yang mempunyai stimulasi positif. Menurut Dr.Supardi dan Aqila Smart banyak orang tua yang super sibuk mengeluh tidak dapat menyeimbangkan peran antara bekerja di luar dengan mengurus anak. Aktivitas pekerjaan menuntut para orang tua menghabiskan hampir sebagian waktu kesehariannya. Akibatnya, pengawasan dan perhatian pada anak menjadi berkurang (Supardi,2010). Maka dari itu, masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit untuk menstimulasi anaknya, sehingga perkembangan anak menjadi tidak optimal. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian dan keterkaitan antara stimulasi orang tua yang positif terhadap perkembangan anak usia 5 6 tahun di TK Muslimat. Hal ini dapat dilihat adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulasi yaitu dengan banyaknya responden yang berstimulasi positif. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa stimulasi orang tua mempunyai hubungan perkembangan anak. Agar anak mencapai perkembangan yang lebih optimal, stimulasi yang diberikan kepada anak dalam rangka merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diberikan oleh orang tua/keluarga sesuai dengan pemberian kelompok umur stimulasi anak (Kemenkes RI, 2010) Simpulan 1. Stimulasi orang tua yang didapatkan sebagian besar responden yang mempunyai stimulasi positif 67,3 % (35 responden) 2. Perkembangan pada anak usia 5 6 tahun didapatkan sebagian besar anak dengan perkembangan sesuai 73,1 % (38 anak) 3. Berdasarkan hasil uji statistik Fisher Probability Exact Test, diperoleh nilai signifikasi 0,026. Jadi, 0,026 < 0,05 maka H 0 ditolak, ini berarti menunjukkan bahwa ada hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang lebih jauh lagi mengenai faktor faktor yang mempengaruhi tentang stimulasi dengan menggunakan sampel yang lebih banyak agar diperoleh hasil yang lebih represotatif dan referensi yang lebih lengkap. 2. Bagi Masyarakat Khususnya bagi Ibu yang mempunyai anak usia 5 6 tahun meningkatkan dan mempertahankan stimulasi perkembangan anak tersebut dan diharapkan juga bagi Ibu utuk selalu membawa anaknya ke posyandu. 3. Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan lebih meningkatnya kinerjanya dalam memberikan komunikasi informasi dan edukasi tentang pentingnya stimulasi perkembangan pada perkembangan anak dengan cara mengajarkan orang tua tentang cara memberikan stimulasi. 4. Bagi Institusi Diharapkan bagi profesi kebidanan lebih mengembangkan ilmu kebidanan khususnya tentang stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 5 6 tahun. 5. Bagi Profesi kebidanan Diharapkan bagi ilmu kebidanan digunakan sebagai bahan pertimbangan profesi kebidanan untuk dapat memberikan penyuluhan atau informasi tentang stimulasi orang tua pada anak dengan perkembangan anak usia 5-6 tahun. DAFTAR PUSTAKA Andriana, Dian (2011). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba Medika Hal 55

Azwar, Saifudin (2011). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Donna L, Wong (2004) Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC Hidayat, A.Aziz Alimul (2008). Metode Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta: Salemba Medika Ika, Aulia (2012). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Perkembangan Dengan Perkembangan Anak Usia Toddler Mulyorejo Kraton Pasuruan. Kemenkes RI (2010). Stimulasi,Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Michael J.Gibney (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC Ngastiyah (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC Notoatmodjo, Soekidjo (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo (2010) Nursalam (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam (2005). Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak. Jakarta: Salemba Medika Rangkuti, Freddy (2007), Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Setiadi (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Smart, Aqila, & Supardi (2010). Mendidik Anak Bagi Orang Tua Sibuk. Jogjakarta: Kata Hati Vivin, Nanny Lia Dewi (2010). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika Yusuf, Syamsu (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya Hal 56