Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Transkripsi

1 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya angka kunjungan balita ke Posyandu menandakan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang pembangunan kesehatan masih kurang. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan balita ke Posyandu, diantaranya pendidikan, pekerjaan dan motivasi ibu balita, serta peran kader Posyandu. Pendidikan adalah perubahan sikap melalui upaya pengajaran secara formal. Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Kader adalah seseorang yang dilatih untuk menangani masalah kesehatan. Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jenis penelitian ini adalah korelasional. Populasi dalam penelitian adalah semua ibu dari balita yang terdaftar di Posyandu minimal 1 tahun, berjumlah 324 orang, sampel penelitian sebanyak 173 orang. Pengambilan sampel dengan cluster sampling. Analisis statistik menggunakan koefisien kontingensi. Hasil penelitian menunjukan persentase kunjungan sebagian besar tidak teratur (50,9%). Variabel pendidikan, pekerjaan dan motivasi dinyatakan berpengaruh dengan nilai p-value < 0,05, peran kader tidak berpengaruh karena nilai p-value nya > 0,05. Terdapat pengaruh pendidikan, status pekerjaan, motivasi ibu terhadap kunjungan balita ke Posyandu, tidak terdapat pengaruh peran kader terhadap kunjungan balita. Diharapkan pihak Puskesmas dapat melakukan penyuluhan secara rutin mengenai pentingnya berkunjung ke Posyandu. Kata kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Peran Kader, Motivasi, Kunjungan, Posyandu PENDAHULUAN Peningkatan pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai hal, salah satunya melalui program Posyandu. Posyandu merupakan suatu upaya memberdayakan masyarakat untuk menunjang pembangunan kesehatan, khususnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Purwandari, 2011). Jumlah Posyandu di Indonesia sampai dengan tahun 2012, tercatat sebanyak Posyandu (Profil Kesehatan Indonesia 2012). Adapun persentase cakupan penimbangan Balita di Indonesia tahun 2012 adalah sebesar 71,4%, sedangkan di Jawa Barat presentasenya sebesar 7,3% ( Cakupan penimbangan Balita di seluruh wilayah kerja Puskesmas di Kota Sukabumi pada tahun 2012 adalah sebesar 2,4% (Program KIA Dinkes Kota Sukabumi, 2012). Hal ini menandakan bahwa cakupan kunjungan Balita atau angka D/S (jumlah balita yang datang dibagi jumlah seluruh balita yang ada dikalikan 100 persen) di Indonesia saat ini masih belum memenuhi target 1

2 2 yang diharapkan yaitu sebesar 100% untuk wilayah Nasional dan Jawa Barat, serta sebesar 0% untuk wilayah Kota Sukabumi (Program KIA Dinkes Kota Sukabumi, 2014.) Berdasarkan data yang ada diketahui bahwa rata-rata kunjungan Balita ke Posyandu di Kota Sukabumi masih rendah dan belum mencapai target. Puskesmas Baros merupakan salah satu Puskesmas di Kota Sukabumi yang cakupan D/S nya masih rawan karena baru mencapai target Kota Sukabumi yaitu sebesar 0,2%, dan belum bisa melebihi target Jawa Barat dan Nasional sehingga masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Ibu Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi. METODE PENELITIAN Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan ibu Balita, status pekerjaan ibu Balita, peran Kader Posyandu dan motivasi ibu Balita, sedangkan variabel tak bebas dalam penelitian ini adalah Kunjungan Balita ke Posyandu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki balita yaitu sebanyak 314 orang, dengan ukuran sampel sebesar 173 responden (dihitung berdasarkan rumus Isaac dan Michael). Tekhnik sampling dalam penelitian ini menggunakan Cluster Random Sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan metode analisis koefisien kontingensi. HASIL DAN PEMBAHASAN berikut : Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini sebagai

3 3 1. Analisa Univariat a. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Karakteristik n % SD 51 29,5 Pendidikan SMP 61 35,3 SMA 50 2,9 PT 11 6,3 Bekerja 27 15,6 Status Pekerjaan Tidak Bekerja 146 4,4 Jumlah 1 anak 46 26,6 Anak 2-3 anak ,4 4 anak 20 11,56 Usia Balita 1-3 tahun , tahun 5 33,53 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan Sekolah Menegah Pertama (SMP), yaitu sebanyak 61 responden atau sebesar 35,3%, dengan status pekerjaan sebagian besar tidak bekerja sebanyak 146 responden atau 4,4%. Jumlah anak responden saat ini sebagian besar 2-3 anak, yaitu sejumlah 107 responden (61,4%) dengan sebagian besar usia Balita 1-3 tahun sebanyak 115 responden atau sebesar 66,47%. Sebagian besar Balita tidak dibawa ke Posyandu dengan alasan lain sejumlah 91 responden atau sebesar 52,6%. b. Peran Kader Posyandu Tabel 2 Distribusi Frekuensi Peran Kader di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Peran Kader Posyandu n Persentase (%) Aktif 67 3,7 Cukup aktif 95 54,9 Tidak aktif 11 6,4

4 4 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar kader Posyandu berperan dengan cukup aktif yaitu sebanyak 95 responden (54,9). Menurut Yulifah tahun 2009, salah satu peran dari kader Posyandu adalah memberikan informasi dan motivasi tatap muka (kunjungan) kepada masyarakat serta sebagai role model atau menjadi contoh bagi masyarakat. Hal ini jika dihubungkan dengan hasil penelitian maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian sudah cukup memuaskan, karena kader Posyandu di Kelurahan Jayaraksa berperan dengan cukup aktif, sehingga masyarakat kemungkinan akan lebih memperhatikan kesehatannya karena mengikuti anjuran kader. c. Motivasi Ibu Balita Tabel 3 Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu Balita di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Motivasi n Persentase (%) Kuat 43 24,9 Sedang , Lemah 23 13,3 Motivasi ibu Balita terhadap kunjungan balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa sudah cukup baik karena hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi sedang yaitu sebesar 61,%, dan hanya sebagian kecil yang memiliki motivasi lemah yaitu sebesar 13,3%. Dengan diketahuinya hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa ibu Balita dengan motivasi kuat maupun sedang akan lebih memperhatikan kesehatannya serta lebih antusias dalam melakukan kunjungan Balita ke Posyandu dibandingkan dengan yang memiliki motivasi lemah. Hal ini didukung dengan adanya teori menurut Amzah tahun 2014, yang menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang. d. Gambaran Kunjungan Balita ke Posyandu Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kunjungan Balita ke Posyandu n % Teratur 5 49,13 Tidak Teratur 50,7

5 5 Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa sebagian besar Balita di Kelurahan Jayaraksa tidak teratur dalam melakukan kunjungan ke Posyandu yaitu sebanyak Balita (50,7%), dibandingkan dengan yang teratur melakukan kunjungan ke Posyandu yaitu sebanyak 5 Balita (49,13%). Sebagian besar pendidikan responden dalam penelitian ini adalah SMP, yang berarti termasuk ke dalam kategori pendidikan dasar menurut UU No.20 tahun Pemahaman seseorang dengan pendidikan dasar akan berbeda dengan pendidikan menengah maupun atas, sehingga akan berpengaruh pula terhadap perilakunya ( pendidikan ). Perilaku Posyandu. yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kunjungan Balita ke 2. Analisa Bivariat Pengaruh Pendidikan Ibu Balita, Status Pekerjaan Ibu Balita, Peran Kader Posyandu serta Motivasi Ibu Balita Terhadap Kunjungan Balita ke Posyandu Tabel 5 Pengaruh Pendidikan Ibu Balita, Status Pekerjaan Ibu Balita, Peran Kader Posyandu serta Motivasi Ibu Balita Terhadap Kunjungan Balita ke Posyandu Variabel Pendidik an Status Pekerjaa n Peran Kader Posyandu Motivasi Kunjungan Ke Posyandu Tida Terat k % ur Tera % tur SD 15 29, 70, n p- value *) Q Kd (%) , 44, 6 SMP SMA ,009 0,353 6,25 PT 6 54, 45, Beker 29, 70, 2 19 ja Tidak 1 0,027 0,233 2,72 52, 47, Beker ja 6 Aktif 33 49, 50, Cuku 46, 53, p ,253 0,176 Tidak 72, 27, 1 3 Aktif Kuat 30 69, 30, ,006 0,336 5,66 Sedan 47 43, 60 56, 1

6 6 g Lema 34, 65, 2 15 h 2 3 Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa p-value variabel pendidikan, status pekerjaan dan motivasi ibu Balita adalah < 0,05 sehingga dinyatakan berpengaruh terhadap kunjungan Balita ke Posyandu, sedangkan variabel peran kader Posyandu dinyatakan tidak berpengaruh dengan p-value > 0,05. Variabel pendidikan ibu Balita dinyatakan paling berpengaruh karena memiliki nilai Kd paling tinggi yaitu sebesar 6,25%. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin luas pula wawasan yang ia punya, sesuai dengan teori menurut Azwar tahun 2007 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah menentukan dan menerima informasi. Informasi yang dimaksud disini adalah informasi yang didapatkan responden baik dari petugas kesehatan maupun dari kader, sehingga berpengaruh pula terhadap kesadaran ibu balita mengenai kebutuhan akan kesehatan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, pihak Puskesmas menyatakan bahwa mereka sudah melakukan berbagai upaya untuk menunjang pengetahuan ibu Balita yang sebagian besar berpendidikan dasar, salah satunya dengan mengadakan berbagai penyuluhan agar wawasan ibu Balita mengenai kesehatan semakin luas. Selain penyuluhan kepada ibu Balita, diperlukan juga adanya pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini seperti dengan memperkenalkan Posyandu kepada anak sekolah dalam kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), namun hal tersebut belum dilakukan oleh pihak Puskesmas. Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, ketentuan jam kerja telah diatur dalam 2 sistem, yaitu 7 jam kerja dalam 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu; atau jam kerja dalam 1 hari untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu. Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa seorang ibu yang bekerja akan menghabiskan banyak waktunya diluar rumah dan mempengaruhi perilakunya seharihari, salah satunya adalah ketidakhadiran di fasilitas kesehatan seperti Posyandu. Menurut Yulifah tahun 2009, salah satu peran kader dalam kegiatan Posyandu adalah melaksanakan sistem 5 meja, dan seorang kader berperan dalam kegiatan di meja 1 sampai meja 4. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, kader Posyandu di Kelurahan Jayaraksa telah berperan dengan cukup aktif, namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap kunjungan Balita ke Posyandu. Jika dikaitkan dengan metode atau

7 7 instrument yang peneliti gunakan kemungkinan instrument yang peneliti gunakan kurang dapat mewakili apa yang seharusnya diteliti. Untuk meneliti peran kader Posyandu seharusnya dilakukan oleh peneliti langsung atau oleh bidan wilayah setempat, sedangkan instrument yang peneliti gunakan dalam penelitian ini hanya menilai dari sudut pandang responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan motivasi sedang dan lemah sebagian besar tidak teratur dalam melakukan kunjungan Balita ke Posyandu, sedangkan responden yang memiliki motivasi kuat sebagian besar teratur dalam melakukan kunjungan Balita ke Posyandu. Menurut Amzah tahun 2007, terdapat beberapa faktor penyebab munculnya perilaku manusia, antara lain disebabkan oleh adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan yang mengarah pada tujuan atau bisa disebut juga sebagai motivasi. Dengan adanya teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa terdapat kesesuaian antara teori yang ada dengan hasil penelitian, karena semakin kuat motivasi seseorang maka akan semakin kuat dorongan seseorang untuk berperilaku. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh pendidikan ibu Balita, status pekerjaan ibu Balita, motivasi ibu Balita terhadap kunjungan balita ke Posyandu, dan tidak terdapat pengaruh peran kader Posyandu terhadap kunjungan balita ke Posyandu. SARAN Adanya suatu upaya untuk memperkenalkan Posyandu lebih dini pada pasangan calon pengantin, sehingga mereka akan paham tentang pentingnya Posyandu bagi keluarga mereka yang ahkirnya akan memanfaatkan Posyandu di tempat mereka tinggal. Selain itu kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai variabel peran kader Posyandu dengan menggunakan metode atau instrumen yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Alwi, H. dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Nasional Balai Pustaka, Amzah, H. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara, Pendidikan Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta, Azwar, S. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2007.

8 Budhiana, J. Modul Metodologi dan Analisis Data Penelitian. Sukabumi, Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas, Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : 200. Hasibuan, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara, Hidayat, AA. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika, Kartini, K. Perkembangan Psikologi Anak. Jakarta : Erlangga, Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta: Kozier, B. Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses dan Prakik. Jakarta: EGC, 2010 Marimbi, H. Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta, 2007 Nursalam, Dkk. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, Purwandari, A. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kebidanan. Jakarta: EGC, Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC, Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : Alfabeta, Yulifah, R. Dkk. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika, diakses tanggal diakses tanggal online/102/pendidikan/3973/teori-motivasi-danpengukurannya-kajian-dan-analisis-di-bidang