PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT Sopyah Sukmayanti 08.21.0861 Sopyah.Sukmayanti@yahoo.com STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki aspek menjadi standar kompetensi aspek kemampuan berbahasa terdiri dari aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Penulis mendapat inisiatif mengadakan penelitian skripsi dengan judul Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Pendekatan Kontekstual untuk siswa Kelas IV MI AL-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekasi Barat. Penelitian menggunakan metode deskriptif, karena melihat permasalahan dan tujuan. Bahan populasi penulis mengadakan penelitian terhadap siswa kelas IV A dengan jumlah 20 siswa. Data yang diambil diolah dari penelitian berupa tulisan paragraf argumentasi melalui tes awal dan tes akhir. Hasil tulisan menulis paragraf argumentasi dideskripsikan, kemudian diskor menjadi nilai untuk mengetahui perbedaan rata-rata tes awal dan tes akhir. Hasil pengolahan dan pembahasan pembelajaran kontekstual lebih baik. Telah terbukti perbedaan nilai rata-rata tes awal sebesar 62 dan nilai rata-rata tes akhir sebesar 84 selisih mean 26. Maka, disimpilkan pembelajaran kontekstual meningkatkan kemampuan siswa, sehingga pendekatan kontekstual lebih efektif untuk pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Kata kunci : Argumentasi, CTL (Contextual Teaching and Learning) PENDAHULUAN Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, bahwa belajar bahasa adalah belajar komunikasi Oleh karna itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Diharapkan standar kompetensi ini dapat mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan minatnya. Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia memiliki aspek yang menjadi standar kompetensi, yaitu aspek kemampuan berbahasa terdiri dari sub aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Seseorang yang mahir dalam keterampilan menulis akan menggunakan pilihan kata yang tersusun dalam suatu kalimat yang baik, dan mengembangkan menjadi suatu pola paragraf yang memiliki kesatuan dan keterpaduan. Salah satu materi dalam standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas IV MI AL-Muhajirien yang perlu dipelajari dan dipraktikan melalui tulisan yaitu keterampilan menulis paragraf argumentasi. Melalui praktik dan latihan menulis, diharapkan kemampuan siswa dapat terasah, tanpa mengesampingkan sistematika penulisan, pilihan kata yang baik, EYD, tata bahasa baku bahasa Indonesia sehingga menghasilkan paragraf yang baik. Menurut Soedjito dan Hasan ( 1994:30) syarat-syarat paragraf yang baik adalah sebagai berikut: Paragraf yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) kesatuan, (2 koherensi, dan 3) pengembangan. Sebuah paragraf memenuhi kesatuan yang baik jika semua kalimat yang membangunya hanya menyatakan satu pikiran atau gagasan pokok ( satu, ide, tema). Koherensi ialah kepaduan atau kekompakan hubungan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainya. Pengembangan ialah rincian pikiran pokok kedalam pikiran-pikiran penjelas dan pengurutan secara teratur. Untuk menguasai keterampilan menulis yang baik siswa memerlukan belajar dan latihan, untuk melatih siswa dalam menulis dengan merangkai kata menjadi kalimat yang baik.
Pemilihan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat, paragraf dan karangan menjadi kurang efektif dan tidak sistematis dalam penyusunanya. Model bahan ajar sangat diperlukan oleh penulis sebagai strategi dalam mengajar dan membina siswa menjadi anak yang terampil, terutama terampil dalam menulis paragraf argumentasi. Bahan ajar dikatakan baik apabila sesuai dengan kurikulum KTSP, dan aspekaspeknya. Oleh karena itu penting sekali bagi penulis bahan ajar yang merupakan salah satu strategi untuk menarik minat siswa dalam belajar dan meningkatkan pengetahuan penulis dalam membuat bahan ajar. Dari uraian di atas, maka penelitian yang hendak dilaksanakan oleh penulis mengenai model bahan ajar yang akan dijadikan acuan dalam proses pembelajaran tanpa terlepas dari kurikulum KTSP dan materi bahan ajar, sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul pembelajaran menulis paragraf agumentasi dengan pendekatan kontekstual untuk siswa kelas IV MI AL-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekas Barat Dalam hal ini penulis rancang adalah menulis paragraf argumentasi dengan pendekatan kontekstual yang diambil dari alam pisik MI AL-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekasi Barat. Berdasarkan masalah di atas, penulis merumuskan, pembelajaran kontekstual hasilnya akan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV MI Al-Muhajirien Jakapermai Bekasi Barat. Adapun manfaat penelitian yang akan penulis lakukan adalah siswa mendapatkan pengetahuan dalam menulis paragraf argumentasi yang penulisanya sesuai dengan kaidah-kaidah tertentu. KAJIAN TEORI DAN METODE Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. Menurut Komarudin (2002: 152), model dapat dipahami sebagai berikut: Suatu tipe desain, suatu deskripsi atau analogi, suatu system atau asumsi-asumsi, suatu desain yang disederhanakan dari suatu system kerja. Joy dan Will dalam Sagala, (2000:13) mengemukakan model pembelajaran sebagai model mengajar, yaitu suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan suatu perencanaan kurikulum. Atas dasar pngertian tersebut, maka model mengajar dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar. Wiyanto, (2004:2) menyatakan: yang dimaksud menulis mengungkapkan gagasan secara tertulis. Nurdin, dkk (2004:2) berpendapat bahwa: yang dimaksud dengan paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan sesuatu. Melalui pengamatan, penelitian, analisis, dan sintesis. Wiyanto (2004:670) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alas an, contoh dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Berdasarkan paparan di atas kesimpulan penulis bahwa yang dimaksud dengan paragraf argumentasi adalah menulis suatu paragraf yang mengungkapkan gagasan berupa alasan dan buktibukti yang meyakinkan para pembaca. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama, yaitu: (1) contructivisme (kontruktivisme, membangun, membentuk), (2) question ing (berta nya), (3) inquiri (menyelidiki, menemukan), (4) learning commulity (masyarakat belajar), (5) modeling (pemodelan), (6) replection (refleksi atau umpan balik), dan (7) authentic assessment (penilaian yang sebenarnya). Apabila ketujuh komponen ini diterapkan dalam pembelajaran, terlihat pada realitas berikut: Kegiatan yang mengembangkan pemikiran bahwa pembelajaran akan lebih bermakna, Kegiatan belajar yang bersikap keingin tahuan siswa lewat bertanya, Kegiatan belajar yang bisa mengkondisikan siswa itu mengamati, Kegiatan belajar yang bisa menunjukan model, Kegiatan belajar yang memberikan refleksi atau umpan balik dalam bentuk tanya jawab dengan siswa tentang kesulitan, Kegiatan belajar yang bisa diamati secara periodik perkembangan konpetensi siswa melalui kegiatan-kegiatan. Metode penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif karena memang penulis meneliti masalah yang ada pada masa sekarang, yaitu pembelajaran kontekstual untuk siswa kelas IV MI AL-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekasi Barat, sehingga dapat
diketahui apakah pembelajaran yang penulis susun tersebut dapat dipahami siswa sesuai tujuan yang penulis terapkan dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui hasil penelitian, dan peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran kontekstual, maka penulis mengujicobakan kepada siswa dengan cara tes awal dan tes akhir. Penilaian tes awal yakni tes dilaksanakan sebelum penulis memberikan materi pembelajaran kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa sebelum proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan penilaian secara tes akhir dilaksanakan kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran setelah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Penilaian hasil menulis paragraf argumentasi yang berupa data dalam penelitian ini tidak lepas dari aspek-aspek menulis paragraf argumentasi yang sudah dijelaskan sebelumnya. Aspek yang dinilai ada empat aspek yaitu : Kesesuaian judul, kesesuaian isi, struktur kalimat, dan ejaan. Data yang diperoleh dari hasil tes dipergunakan untuk menjawab masalah-masalah, diantaranya adalah : 1. Mengetahui keefektifan pendekatan kontekstual terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi. 2. Mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam menulis paragraf argumentasi dengan menggunakan pendekaran kontekstual Berdasarkan hasil penelitian penulis memperoleh data berupa nilai tes awal dan nilai tes akhir, nilai tes awal tertinggi yang diperoleh siswa adalah 70, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50. Nilai rata-ratayang diperoleh adalah 62, dan nilai tes akhir yang diperoleh siswa adalah 90 sedangkan nilai terendah adalah 80, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan hasil menulis paragraf argumentasi sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual memberikan hasil yang lebih baik dan dapat dikatakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan pendekatan kontekstual efektif SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis peningkatan kemampuan menulis paragraf argumentasi melalui pendekatan kontekstual siswa kelas IV MI AL- Muhajirien Jakapermai maka hasilnya dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan menulis paragraf argumentasi melalui pendekatan kontekstual cukup berhasil digunakan pada siswa kelas IV MI AL-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekasi Barat Berdasarkan penelitian penulis, perbedaan hasil tesawal dan tes akhir cukup tinggi terlihat dari hasil rata-rata 62 dapat meningkatkan dengan hasil rata-rata tes akhir 84, dengan selisih mean 26. 2. Peningkatan kemampuan menulis paragraf argumentasi melalui pendekatan kontekstual cukup efektif digunakan pada siswa kelas IV MI Al-Muhajirien Jakapermai Kecamatan Bekasi Barat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bhineka Cipta. Hidayat, 1990. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta. Komarudin, 2000. Model Pembelajaran. Bandung: Bina Cipta. Kosasih, 2003. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan Cremat Berbahasa Indonesia. Bandung: Irma Widia. KTSP, 2006. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bp Dharma Bhakti. Majid, Abdul 2008. Perencanaan Pembelajaran. Remaja Rosda Karya. Nurdin Dkk. 2002. Intisari Bahasa dan sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Pusat Bahasa. 2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Gramedia. Sagala, 2000. Metode Pengajaran. Bandung: Gunung Larang.
Sudjana, Nana. 2008. Model-model Pembelajaran.. Bandung: Sinar Baru. Tarigan, Guntur 1944. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung:Angkasa. Wiyanto, 2004. Terampil Menuli Paragraf. Jakarta:Brasindo.