Oleh : YANTI FITRIYANTI
|
|
- Yohanes Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM WRITING PADA SISWA KELAS X SMKN 1 KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh : YANTI FITRIYANTI Program Studi PBS Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Model Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Teknik Quantum Writing pada Siswa Kelas X SMKN 1 Karangpawitan Garut Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan, yaitu efektifkah pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik Quantum Writing berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X B-2 SMKN 1 Karangpawitan Garut tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 16 orang yang dijadikan sempel penelitian ini. Metode yang peneliti gunakan yaitu metode Deskriptif yaitu sebuah metode penelitian bertujuan untuk melihat dari hasil yang diteliti dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi dari subjek penelitian untuk dapat diakumulasikan sebagai suatu cara untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik Quantum Writing. Berdasarkan perbandingan hasil nilai tes awal dan tes akhir menulis deskripsi, diketahui bahwa terjadi adanya peningkatan setelah siswa mendapat perlakuan. Perolehan nilai rata-rata tes awal dan tes akhir siswa mendapat pembelajaran dengan menggunakan Teknik Quantum Writing dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil penelitian yang telah yang disertai pengolahan data, menunjukan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara hasil tulisan siswa dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Ini membuktikan bahwa penerapan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Kata Kunci : Menulis Karangan Deskripsi / Quantum Writing PENDAHULUAN Manusia merupakan makhluk zoon politicon yang selalu membutuhkan interaksi dan komunikasi dengan yang lainnya dalam menjalankan kehidupan. Proses komunikasi tersebut, tentu membutuhkan bahasa sebagai medianya. Cakupannya tidak hanya dalam kegiatan lisan tetapi juga kegiatan. Komunikasi lisan dan tulisan sangat erat berhubungan karena sifat penggunaanya yang saling berkaitan dalam bahasa. Dalam pernyataan tersebut dinyatakan bahwa komunikasi dalam bentuk tulisan sama pentingnya dengan komunikasi lisan. Namun dalam kenyataannya, keterampilan berkomunikasi lewat tulisan belum mencapai hasil yang menggembirakan. Anggapan tersebut timbul karena kegiatan menulis memang meminta banyak waktu, tenaga serta perhatian yang sungguh-sungguh. Disamping itu kegiatan menulis menuntut keterampilan yang kadang tidak dimiliki. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Tidaklah berlebihan jika dikatakan demikian karena dalam kegiatan menulis banyak persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya harus bermakna, jelas, atau lugas, merupakan satu kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Selain itu menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk -
2 berkomunikasi tidak secara tatap muka dengan orang lain. Dalam penyampaian komunikasi yang tidak langsung ini dibutuhkan sekali penulis yang mampu menuangkan gagasannya secara jelas, ringkas dan tepat. Tujuan keterampilan menulis disekolah adalah siswa dapat memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat dipergunakan untuk mengarang. Selama kegiatan ini siswa disadarkan bahwa ada berbagai kemungkinan cara penataan atau penyusunan kata. Termasuk dalam kegiatan menulis adalah kegiatan menemukan kesalahan dalam menulis (tidak hanya ejaan dan tanda baca, tetapi kelengkapan atau kejelasan kalimat bahkan pemilihan kata). Siswa tidak hanya dilatih untuk menemukan sendiri, tetapi juga untuk memperbaiki dan membenahinya. Untuk menuju kearah itu, pendidik harus memberi kesempatan kepada siswa berlatih menulis yang baik disertai dengan dorongan-dorongan yang dapat merangsang potensi dalam menulis sehingga menulis itu tidak selalu dianggap sulit dan tidak menyenangkan. Ada juga yang beranggapan bahwa kemampuan menulis merupakan bakat. Jadi, bakat ini tidak dimiliki semua orang. Dengan kata lain, keterampilan menulis hanya akan dimiliki oleh orang yang berbakat dalam hal itu. Namun ternyata anggapan seperti ini sangat berbahaya karena dapat membunuh potensi seseorang dalam menulis. Karena dilapangan terjadi hal yang sebaliknya. Banyak penulis yang lahir bukan hanya didukung oleh bakat semata, bahkan pada awalnya ada yang membenci menulis, tetapi setelah mengalami latihan terus menerus, akhirnya jadilah penulis besar. Dengan demikian, menulis adalah sebuah proses. Proses berlatih dan terus berlatih. Memang tidak dapat disangkal, bahwa dapat berpengaruh juga, namun hanya sedikit. Berkenaan dengan hal diatas, ada ungkapan yang mengatakan, Menulis itu bagaikan berenang. Betapapun seringnya seseorang mendengarkan ceramah atau membaca buku tentang renang selama ia tidak menceburkan diri kedalam kolam renang. Dari ungkapan tersebut, bisa ditarik kesimpulan jika kita ingin menulis, ya menulislah. Semakin seseorang sering menulis dia akan lebih terampil dalam menuangkan ide untuk membuat sesuatu tulisan atau cerita. Salah satu cara yang peneliti lakukan dalam hal ini yaitu dengan membiasakan siswa untuk menulis catatan harian. Pembiasaan menulis catatan harian, akan memudahkan seseorang mencurahkan ide yang ada dalam pikiran mereka melalui tulisan yang sifatnya lebih formal. Dari hasil pengamatan awal diperoleh gambaran bahwa siswa kelas X B-2 SMKN 1 Karangpawitan Garut, dalam pembelajaran menulis deskripsi belum mampu menulis gagasan, pikiran dan perasaannya. Pada kesempatan ini peneliti ingin membantu siswa untuk merangsang kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis yaitu menggunakan teknik Quantum Writing. Teknik Quantum Writing merupakan cara untuk memunculkan potensi siswa dalam mengeluarkan apa saja yang ada dalam diri mereka saat menulis yang dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup mudah dan menyenangkan bagi siswa. Kelebihan menggunakan teknik Quantum Writing ini siswa memilih teknik yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimiliki. Keterbatasan kemampuan siswa dalam menguasai keterampilan menulis bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pembelajaran menulis dikelas yang belum maksimal, kemampuan guru dalam menyokong kemampuan menulis siswa, kesadaran siswa tentang manfaat dan pentingnya menulis, dan sebagainya. Untuk itulah peneliti ingin mencoba menerapkan teknik Quantum Writing dalam pembelajaran menulis karangan, salah satunya karangan Deskripsi yang terdapat dalam KTSP KELAS X B-2 SMK. Maka peneliti mengajukan judul penelitian Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Teknik Quantum Writing Terhadap Siswa Kelas X B-2 SMKN 1 Karangpawitan Garut Tahun Ajaran 2011/2012. KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Model Model adalah suatu bentuk tiruan dari benda yang sesungguhnya sehingga memiliki bentuk dan sifat-sifat yang lain yang sama atau mirip dengan benda yang dibuatkan tiruannya, model dapat ditafsirkan sebagai suatu contoh konseptual atau prosedur dari suatu program, sistem atau proses yang dijadikan acuan atau pedoman dalam rangka memecahkan suatu masalah serta mencapai suatu tujuan. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara komponen-komponen sistem pembelajaran. Konsep dan pemahaman pembelajaran dapat dipahami dengan menganalisis aktifitas komponen pendidik, peserta didik, bahan ajar, media, alat, prosedur, dan proses belajar. Perubahan dan munculnya beberapa konsep dan pemahamannya merupakan suatu bukti bahwa pembelajaran adalah suatu proses mencari kebenaran, menggunakan kebenaran dan mengembangkannya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, khususnya yang berhubungan dengan upaya mengubah
3 perilaku, sikap pengetahuan dan pemaknaan terhadap tugas-tugas selama hidupnya. Dalam proses pembelajaran terdapat unsur-unsur yang akan menghasilkan hasil belajar. Maka pembelajaran bisa berkelanjutan sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan manusia akan terpenuhi. Pembelajaran ialah pengalaman belajar yang dialami oleh siswa dalam proses menguasai tujuan pengajaran (Tarigan, 1994 : 65). Selain itu dapat pula berarti mengalami, menghayati situasi yang aktual yang menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak pembelajaran, pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan seperti menjadi dewasa, pola perilaku, dan akan menambah informasi (Hastuti, 1997:4). Pengertian Menulis Salah satu dari keempat aspek keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan kegiatan mengungkapkan kegiatan ide, gagasan, perasaan, dan keinginan yang ingin disampaikan penulis pada pembaca. Menulis merupakan kegiatan menulis lambang-lambang yang menggambarkan suatu bahasa yang dapat disampaikan oleh seseorang sehingga yang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (1994:21) bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka mengalami bahasa grafik itu. Sedangkan Hernowo dalam bukunya Mengikat Makna berpendapat bahwa menulis bukan hanya diartikan sebagai membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur dan sebagainya). Menulis adalah sesuatu yang lebih jauh dan dalam diri sekedar menguasai bahasa dan tanda baca. Berdasarkan pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa menulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sifatnya produktif baik itu merupakan lambanglambang grafik, pikiran dan gagasan. Pendekatan Karangan Deskripsi Agar karangan sesuai dengan tujuan penulisnya, maka diperlukan pendekatan. Pendekatan adalah cara penulis melihat sesuatu yang akan ditulisnya. Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan realitas dan pendekatan impreesionistis. 1. Pendekatan Realistis Pendekatan ini penulis dituntut memotret hal/benda se-objektif mungkin sesuai dengan keadaan yang dilihatnya. Penulis harus bersikap seperti sebuah kamera yang mampu membuat detail-detail, rincian-rincian secara orisinil, tidak dibuat-buat dan harus dirasakan oleh pembaca sebagai sesuatu yang wajar. 2. Pendekatan Impresionistis Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggmbarkan sesuatu secara subjektif. Pendekatan ini dimaksud agar setiap penulis bebas dalam memberi pandangan atau interpretasi terhadap bagian-bagian yang dilihat dirasakan atau dinikmatinya. Konsep Dasar Quantum Writing Menurut D Porter (1999:16) Quantum dapat dipahami sebagai interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Teknik Quantum Writing adalah cara cepat dan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik menulis yang disajikan secara individu dengan bantuan objek atau gambar untuk menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Teknik Quantum Writing mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar. Konsep Dasar Quantum Writing diatas dapat diterapkan dalam proses belajar menulis, sesuai dengan kiat-kiat Quantum Learning diantaranya : Anggaplah menulis sebagai kreatifitas yang menyenangkan. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu observer (pengamatan), catatan lapangan, angket, dokumentasi, dan bentuk tes. Observasi dilakukan oleh para guru, kepala sekolah. Untuk mengetahui berlangsungnya pembelajaran. Setiap pertemuannya, pengamatan dilakukan dari awal kegiatan pembelajaran sampai pada kegiatan menulis karangan deskripsi. Catatan lapangan memuat tentang interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. Catatan lapangan ini mencatat semua perilaku guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah disusun dalam rencana pembelajaran dan juga perilaku siswa yang berkaitan dengan kesesuaian antara perilaku belajar yang dilaksanakan sebagai indikator tercapainya tujuan belajar yang ditetapkan. Wawancara dalam penelitian ini bertujuan sebagai alat untuk pengumpulan dan pencatatan data, informasi atau pendapat dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa secara langsung. Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah suatu pembicaraan formal yang dilakukan secara langsung antara
4 pewawancara yaitu observer dan yang diwawancara sebagai praktisi dengan proses pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk mengkaji keberhasilan perencanaa tindakan yang dilakukan. Dokumentasi ini berkaitan dengan (1) perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi, (2) karangan hasil kegiatan menulis Instrumen Penelitian Untuk memperoleh kebenaran yang obyektif dalam pengumpulan data, adanya instrumen yang tepat sehingga masalah yang diteliti akan terrefleksi dengan baik. Instrumen penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data akan diuraikan sebagai berikut: 1. Angket Salah satu alat pengumpul data yang digunakan peneliti adalah angket. Tujuan dari pembuatan angket ini adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran. 2. observasi Peneliti menggunakan lembar observasi bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai sikap siswa dalam belajar, sikap guru dalam memberikan pelajaran, serta interaksi antara siswa dengan guru dalam memberikan pembelajaran, serta interaksi antara siswa dengan guru juga antara siswa dengan siswa selama proses pembelajaran itu berlangsung. 3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengkaji keberhasilan perencanaan, tindakan yang telah dilakukan selama pembelajaran mulai dari perencanaan sampai hasil kegiatan siswa. 4. Catatan Lapangan Adalah tulisan tentang kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung, berguna untuk pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. 5. Bentuk Tes Adalah hasil karya anak berupa karangan deskripsi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Peretemuan I Hasil karangan siswa dianalisis dengan menggunakan lembar analisis. Adapun dari hasil analisis ini dapat diuraikan sebagai berikut: Yang menjadi faktor utama keberhasilan menulis karangan adalah memahami konsep, memahami proses penulisan sehingga akhirnya nanti siswa mampu menulis karangan dengan baik. Pada proses pemahaman konsep teknik Quantum Writing, terutama pada pemahaman tentang pengelompokan kalimat memberitahukan baru 15,4% dari siswa yang sudah memahami pengelompokan kalimat memberitahukan dan 46,1% siswa yang masih kurang paham dalam pengelompokan kalimat memberitahukan, sedangkan 38,4% siswa yang cukup paham dalam pengelompokan kalimat memberitahukan tapi kurang tepat. Pada dasarnya anak kebanyakan belum paham cara pengelompokan kalimat memberitahukan. Pemahaman pada karangan deskripsi dengan paragraf yang menunjukan 53,8% anak masih kurang dalam menuliskan paragraf yang menunjukan 23,07% anak cukup paham dalam memahami model karangan deskripsi dengan teknik Quantum Writing anak yang dapat menyebutkan langkah-langkah penulisan lengkap yaitu 23,07% termasuk bagus, sedangkan 30,07% anak cukup memahami langkah-langkah penulisan Writing sedangkan 46,1% anak kurang memahami teknik Quantum Writing. Hasil analisis pada fokus penulisan Writing 30,7% berkualifikasi baik, dan proses penulisan yaitu 23,07% dan yang kurang 46,1% pada dasarnya anak belum memahami proses penulisan karangan deskripsi teknik Quantum Writing. Pada fokus pembelajaran kemampuan karangan deskripsi yang harus dikuasi oleh anak pada pembelajaran ini diantaranya mendeskripsikan tempat, menggambarkan objekobjek yang ada ditempat yang diamati, ketepatan ejaan, tanda baca dan tata bahasa menggambarkan paragraf yang menunjukan bahwa 15,4% anak berkualifikasi sangat bagus, 23,07% berkualifikasi bagus, yang berkualifikasi cukup 23,07% sedangkan berkualifikasi kurang 38,4%. Hasil Penelitian Peretemuan II Hasil karangan siswa dianalisis dengan menggunakan lembar analisis. Adapun dari hasil analisis ini dapat diuraikan sebagai berikut ; yang menjadi faktor utama keberhasilan menulis karangan adalah memahami konsep, memahami proses penulisan sehingga akhirnya siswa mapu menulis karangan yang baik. Hasil tulisan siswa berupa karangan deskripsi orang dari pelaksanaan pada tahap 1 dapat diperoleh data dari fokus pemahaman konsep teknik Quantum Writing, proses penulisan dan pembentukan kemampuan menulis sudah ada peningkatan walaupun belum begitu meningkat. Pada pemahaman tentang pengelompokan kalimat memberitahukan baru 30,7% sudah sangat baik (SB), sesuai dengan tema dan dikembangkan menjadi draf kasar akan lebih terarah.
5 Pada pemahaman peroses penulisan anak masih belum ada perubahan yang mencolok, yaitu pada penerapan ejaan baru 23,07% anak termasuk kategori bagus (B), kemudian 53,8% cukup paham (C), dan 23,07% anak kurang memahami bahasa. Pada pembentukan kemampuan menulis karangan deskripsi orang yang terlihat peningkatan terutama pada paragraf yang menunjukan yaitu anak sudah 23,07% menuliskan paragraf yang menunjukan dan yang masih kurang sekitar 15,4%. Hasil Penelitian Peretemuan III Hasil penelitian selama pertemuan ini dapat disimpulkan sebagai berikut; pada pelaksanaan tahap I pemahaman konsep, membuat pengelompokan dan mengembangkan menjadi draf kasar hasil tulisan siswa dianalisis dengan menggunakan lembar analisis dan pelaksanaan tindakan tiap pertemuan diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kemampuan analisis karangan deskripsi tempat, dipertemuan III secara jelas dapat dilihat pada tabel 4.8 berdasarkan tabel tersebut jelas dapat terlihat perubahan kemampuan siswa walaupun tidak mencolok, karena masih ada yang telah sesuai dengan yang diharapkan pada penulisan deskripsi tempat dengan teknik Quantum Writing. Namun demikian kemampuan siswa mulai dari pemahaman konsep sudah ada yang berkualifikasi sangat baik (SB), kemampuan menulis karangan deskripsipun, siswa ada yang berkualifikasi sangat baik (SB). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan seperti yang dipaparkan pada Bab IV, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut: 1. Bentuk perencanaan pembelajaran menulis Writing perlu direncanakan secara seksama dengan memperhatikan karakteristik siswa. Berdasarkan ini maka perencanaan di laksanakan sebagai berikut: a. Mengenalkan konsep teknik Quantum Writing dengan memberikan model dan proses penulisan. b. Menentukan objek orang dan tempat yang dijadikan objek pengamatan. c. Membuat karangan deskripsi tempat dan deskripsi orang. 2. Bentuk pelaksanaan pembelajaran menulis Writing, pelaksanaannya perlu memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari a. Pemahaman konsep teknik Quantum Writing dengan memberikan model pengelompokan dan model karangan deskripsi. b. Pengenalan proses penulisan karangan deskripsi dengan teknik Quantum Writing untuk menanamkan pemahaman proses penulisan karangan. c. Penerapan konsep teknik Quantum Writing pada penulisan karangan deskripsi sesuai dengan langkah-langkah penulisan dan tema yang ditentukan. 3. Kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik Quantum Writing menunjukan hasil sebagai berikut : pada umum nya siswa sudah memiliki pemahaman konsep teknik Quantum Writing siswa memahami proses penulisan karangan deskripsi dengan teknik Quantum Writing, serta siswa mampu menulis karangan deskripsi dengan teknik Quantum Writing,dengan hasil yang diperoleh pada pertemuan III adalah sebagai berikut : pertemuan III ditandai dengan warna kuning dengan data sebagai berikut : 7,7% berkualifikasi kurang (K), 15,3% berkualifikasi cukup (C), dan 30,7% berkualifika si baik (B), 47,1% berkualifikasi sangat baik (SB). DAFTAR PUSTAKA Akhadian, Sabarti, dkk (1988) Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Jakarta : Erlangga De Porter B, dkk (1998) Bandung : Kaifa Quantum Learning Harnowo (2003) Quantum Writing Bandung: MTC Kasbolah, Kasihani (1998) Penelitian Tindakan Kelas Malang : Depdikbud Kosasih (2003) Ketatabahasaan dan Kesusastraan Indonesia Bandung : Yrama Widya Nursito (2002) Penuntun Pengarang Yogyakarta : Adicita Purdawarmita, WJS (2003) Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta : Balai Pustaka Purwanto Ngalim, dkk (1997) Meteodologi Pengajar Bahasa Indonesia Bandung : Rakdakarya
PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH
PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh YETI HERYATI 10.21.0432 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS CERPEN
PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM WRITING TAUFIK HIDAYAT einslovetaufik@yahoo.co.id STKIP SILIWANGI BANDUNG 2012 ABSTRAK Penelitian ini menuju kepada aspek pemebelajaran menulis
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENGARUH TEKNIK PENGELOMPOKAN KATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Widia Susanti Sihombing Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciM A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM
1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX MTs. AT-TAQWA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : IRNA IRAWATI
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
KETIDAKTEPATAN PENULISAN HURUF KAPITAL, KATA TIDAK BAKU, DAN KEMUBAZIRAN KALIMAT PADA KARANGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI GATAK 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN
PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh NEULIS ATIN 10210562 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan terjun ke masyarakat. keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada abad informasi dan globalisasi ini tuntutan zaman makin lama makin tinggi dan kompleks, sehingga siswa perlu mendapat bekal dasar pengetahuan, keterampilan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bahasa Indonesia merupakan suatu mata pelajaran yang diberikan pada siswa di sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen keterampilan
Lebih terperinciMenulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing
Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing Astin Amalia 0821. 0583 (email: adelia.setiawan@yahoo.com) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP SILIWANGI Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting peranannya bagi rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satusatunya bahasa yang dapat
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING PADA SISWA KELAS VI SDN WANASARI 09 KABUPATEN BEKASI.
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE E-LEARNING PADA SISWA KELAS VI SDN WANASARI 09 KABUPATEN BEKASI Makalah Disusun oleh : Santi Nirmala Sari NIM : 08210636 PROGRAM PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciPembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing
1 Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing Gina Rahayu Sutirya Gina_rahayu2000@yahoo.com STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Keterampilan berbahasa khususnya dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Nur Fitriana Rahmawati 1, Julia 2, Prana Dwija Iswara
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH. Oleh. Dede Anisa 1021.
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS RANGKUMAN DENGAN METODE INKUIRI DI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KADUNGORA GARUT MAKALAH Oleh Dede Anisa 1021.0537 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : BETI SUPARTINI NPM : 10.21.0985 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya. Kegiatan ini membutuhkan alat, sarana atau media yaitu bahasa. Salah satu media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah dengan berusaha meningkatkan kualitas guru melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis atau mengarang ialah kemampuan mengekspresikan pikiran, perasaan, pengalaman, dalam bentuk tulisan yang disusun secara sistematis dan logis, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tulisan merupakan sebuah hasil karya cipta manusia yang tak lekang oleh waktu. Dengan tulisan kita dapat merekam suatu peritiwa masa lampau untuk diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menjadi tempat untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu meningkatkan kecerdasan berbangsa guna mencapai sumber daya
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PESAN SINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS VII MTs. NURUL HIDAYAH SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : L E L
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI
2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG
Lebih terperinciMAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010
MAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Disusun Oleh : Nama : Setyo Puji Rahayu Utami Nim : 06.21.0249 PROGRAM
Lebih terperinci2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kegiatan pembelajaran yang mengedepankan proses dan hasil. Menulis merupakan suatu keterampilan yang kompleks dan unik yang menuntut sejumlah
Lebih terperinciPertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017
25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing
Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENGARANG EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KRANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 RIA OCKTAVIANI NIM. 1021.0515 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT Sopyah Sukmayanti 08.21.0861 Sopyah.Sukmayanti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum, pembelajaran mata kuliah bahasa Inggris diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014
ARTIKEL ILMIAH Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2 Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014 Oleh: Febriyeni A1B110019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan bersosial. Manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain melalui bahasa.
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.
BAHASA INDONESIA Modul ke: PENULISAN KARYA ILMIAH Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Drs. SUMARDI, M. Pd Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id Karya Ilmiah Adalah hasil kreasi manusia yang didasarkan atas
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AL-ILYAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM.10.21.0227 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciRANI HANDAYANI NIM
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SINOPSIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RUMPANG DI KELAS V SDN JATISARI 3 KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 RANI HANDAYANI NIM. 101.0517 PROGRAM STUDI PBSS INDONESIA
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Hurlock (1980 : 208) mengatakan bahwa masa Sekolah Menengah Atas/SMK adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa awal. Pada masa inilah pembendaharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang disadari atau tidak, selalu hidup berkelompok dan saling membutuhkan satu sama lain. Kelompok tersebut dimulai dari suatu
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bekalang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang akan senantiasa memerlukan interaksi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan media untuk berinteraksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri
Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Mire Melalui Penggunaan Media Gambar Seri Hasni Karawasa, Sahrudin Barasandji dan Budi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi bahasa Indonesia dibagi menjadi 4 aspek yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek ini saling berkaitan satu dengan yang lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan komponen utama pembelajaran Bahasa Indonesia yang kurang diminati siswa. Hal itu tampak pada kegiatan menulis siswa kelas V MI Miftahul Huda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Winda Widyanti, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah cara manusia untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, salah satu faktor yang mendukung untuk berkomunikasi adalah bahasa. Bahasa adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan saat ini mulai menurun kualitasnya, salah satu faktor menurunnya kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali potensi
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciDANI KURNIA NIM
PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Disusun oleh : DANI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciPembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung
Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning Ulfah Nuryani 08.21.00103 STKIP Siliwangi Bandung ufahza@ymail.com ABSTRAK Menulis itu butuh pengalaman, waktu, kesempatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi sosial. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi lisan terkait
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfa Mitri Suhara, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dijelaskan bahwa standar kompetensi menulis untuk kelas X untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkungannya. 1 Belajar dilakukan
Lebih terperinciJurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN 2011-2012 Iklima siti mauliddiyah imaedg@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran penting yang masuk dalam ujian nasional pada setiap jenjang pendidikan pelajaran yang lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin majunya sarana informasi dan komunikasi, serta ilmu
21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin majunya sarana informasi dan komunikasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut setiap orang memiliki kecepatan dan ketepatan yang tinggi. Kecepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang besar dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciOleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE KUANTUM MELALUI MEDIA TEKS WAWANCARA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Teguh Priyambodo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan
1 BAB I PENDAHULUAN peserta didik agar dapat mengenali siapa dirinya, lingkungannya, budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan perasaannya. Penggunaan bahan ajar yang jelas, cermat
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di bidang pendidikan dan pengajaran, Bahasa Indonesia dipelajari sejak sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Meskipun demikian,masih terdengar keluhan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan cara, perbuatan atau proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi untuk saling berinteraksi dalam kehidupan manusia baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Indonesia merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti
MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU
Lebih terperinciSUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN PEDOMAN KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA KELAS X SMA SETIA BAKTI KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011-2012 SUWANGSIH 1021.0575 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciOleh: NYIMAS LUKIAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM LEARNING DI KELAS V SD NEGERI RANCAKOLE II KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Oleh: NYIMAS LUKIAWATI 09210366 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Untuk meningkatkan keterampilan manusia dalam berbahasa, terdapat empat komponen keterampilan yang harus diperhatikan dan dilatih, yaitu keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk membangun hubungan, persahabatan, tukar pendapat, mempengaruhi dan bekerja sama dengan orang lain, dalam suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.
MODEL PEMELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 ANYURESMI GARUT MAKALAH Oleh: ERWIN SEPTIANI NIM.10.21.0935 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan yang
Lebih terperinciketerampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis
1 1 keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu kompetensi yang dikaji dan harus
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN 2011-2012 Septiana Dwi Lestari 0821.0176 alka_dira@yahoo.co.id STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi,
Lebih terperinci