PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN NEGERI 3 NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR. Ugan Hermawan NIM :
|
|
- Lanny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN (CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 NARINGGUL KECAMATAN NARINGGUL KABUPATEN CIANJUR Ugan Hermawan NIM : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia HP : uganhermawan@ymail.com ABSTRAK Menulis merupakan satu aspek keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, membaca. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus diajarkan dan dikuasai siswa di sekolah. Penerapan model pembelajaran kontekstual merangsang siswa untuk melakukan aktivitasnya. Pembelajaran pada siswa. Dengan latar belakang itu, penulis mengujicobakan model pembelajaran kontekstual dalam menulis narasi. Masalah yang dibahas dalam peneliti ini yaitu apakah model pembelajaran konstektual efektif bila diterapkan dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas VII-F SMP Negeri 3 Naringgul, Cianjur Tahun Pelajaran , apakah model pendekatan konstektual dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran menulis narasi di kelas VII-F SMP Negeri 3 Naringgul (Tahun Pelajaran ). Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran konstektual dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas VII-F SMP Negeri 3 Naringgul. Metode yang digunakan yaitu eksperimen semu. Data diolah dengan menggunakan uji statistik. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII-F sebanyak 35 siswa. Dari analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran konstektual efektif dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas VII-F SMP Negeri 3 Naringgul. Hal ini terbukti dari perhitungan statistik yang membuktikan bahwa nilai siswa meningkat 28% dari 50%. Pendekatan Kontekstual ektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan Narasi. Ditunjukan dengan pernyataan siswa bahwa pembelajaran ini menyenangkan dengan bervariasi metode yang digunakan. Kata kunci : Pembelajaran, Menulis, Karangan Narasi, CONTEKSTUAL 1
2 A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi utrama untuk menyampaikan pesan baik secara tertulis maupun lisan. Keraf (2001:1) memberikan pengertian bahwa bahasa adalah sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Sebagai alat kominikasi bahasa mrupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan, dan memungkinkan menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Menulis merupakan salah satu bagian keterampilan berbahasa. Tarigan (1982:3) mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tida secara tatap muka dengan orang lain. Menulis artinya mengorganisasikan kalimat menjadi suatu ide atau pendapat tentang pengalaman yang ingin disampaikan kepada pembaca (yang diajak berbahasa). Sutari dkk, (1997:24) mengemukakan bahwa menulis adalah mengekpresikan pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan media bahasa tulis dengan harapan dapat dibaca oleh pembaca. Di dalam pengajaran bahasa Indonesia, siswa diperkenalkan pada keterampilan mengarang melalui jenis karangan, yaitu narasi (cerita rekaan/khayalaan), eksposisi (paparan), deskripsi (gambaran /lukisan), argumentasi (gagasan/alasan), dan persuasi (bujukan). Dari kelima jenis karangan tersebut hanya karangan narasi yang mempunyai peminat yang banyak karena dalam wadah narasi, siswa tidak terbebani oleh segala batas-batas aturan yang pada kenyataanya lebih membelenggu kreativitas. Hal tersebut, terlepas benar atau tidak, masuk akal atau sebaliknya. Sswa tidak perlu dipusingkan oleh-oleh pembelokan-pembelokan ide yang bissa dijadikan karangan dari memasuki wilayah karangan lain. Narasi mempunyai kebebasan kepada siswa dalam berimprovisasi dan mengoktimalkan imajinasinya. Meskipun demikian, tidak semua siswa bissa menulis narasi dengan baik. Tidak semua cerita yang dihasilkan mampu menggetarkan pembaca sehingga tulisan itu paling tidak dapat memiliki muatan sastra. Salah satu model pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mempermudah belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terutama pada keterampilan menulis karangan narasai ialah pendekatan kontekstual. Dalam hal ini, siswa dapat menggunakan situasi alam sekitar (konteks) untuk dijadikan media pembelajaran. Pendekatan yang memberdayakan alam ini dapat mernciptakan suasana yang interaktif, dimana siswa tidak lagi bersifat reseptif tehadap materi. Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti, dan agar langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan tepat, penulis membatasi masalah pada keefektifan pembelajaran menulis karangan Narasi dengan menggunakan Kontekstual pada siswa kelas VII SMPN 3 Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur, sebagai upaya peningkatan kreatifitas siswa dalam proses pembelajarannya. Berdasarkan batasan masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut 1) Berapa besar daya serap siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur Tahun Pelajaran dalam dengan menggunakan teknik kontekstual? 2) Efektifkah teknik kontekstual dipergunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur? 2
3 3) Termotivasikah minat siswa dalam dengan menggunakan teknik kontekstual? 4) Termotivasikah minat siswa dalam dengan menggunakan teknik kontekstual? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur. 2) Untuk mengetahui keefektifan teknik kontekstual pada pembelajaran menulis karangan narasi. 3) Untuk mengetahui Motivasi minat siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik kontekstual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan masukan bagi peneliti sendiri dan bagi guru bidang studi bahasa Indonesia. Adapun manfaat yang penulis harapkan dalam melaksanakan penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Siswa Bagi siswa dapat meningkatkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan lebih baik. 2. Bagi Guru Bagi guru dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan pembelajaran yang lebih baik melalui penelitian tindakan kelas 3. Bagi Penulis Manfaat bagi penulis yaitu: a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan model pembelajaran menulis karangan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. b. Menambah pengalaman memilih bahan ajar menulis puisi. 4. Bagi Sekolah (Dunia Pendidikan) Bagi sekolah penelitian ini dapat dijadikan bahan awal dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah kearah yang lebih baik. Dalam suatu penelitian perlu merumuskan anggapan dasar agar ada dasar berpijak bagi masalah yang sedang diteliti. Berdasarkan hal tersebut maka anggapan dasar penelitian ini adalah: a. Keberhasilan pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik kontekstual dikatakan berhasil apabila kemampuan siswa meningkat. b. Teknik kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. c. Minat belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur termotivasi saat pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik kontekstual. Dengan memperhatikan dan bertitik tolak dan pada rumusan anggapan dasar di atas, penulis dapat merumuskan hipotesis atau jawaban sementara yang akan diujicobakan sebagai berikut : 1) Siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur pada tahun pelajaran lebih meningkat dalam menyerap materi pelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan teknik kontekstual. 2) Teknik kontekstual lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VII SMPN 3 Naringgul Cianjur tahun pelajaran ) Minat siswa sangat termotivasi dalam 3
4 dengan menggunakan teknik kontekstual. Agar terjalin penafsiran dan pemahaman yang utuh dan menyeluruh terhadap penelitian, penulis akan menguraikan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut : 1) Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang memeungkinkan siswa untuk menuangkan gagasan secara sistematik kedalam sebuah tulisan serta mengungkapkan tujuan dengan bahasa yang komunikatif sehingga orang lain dapat memahami bacaan tersebut. 2) Narasi adalah karangan yang berusasha menggambarkan atau mengisahkan dengan jelas-jelasnya suatu peristiwa yang telah terjadi. 3) Pendekatan kontekstual (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa agar membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat yang melibatkan 7 komponen utama pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme (contrutivism), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi ( reflection), dan penilaian sebenarnya ( authentic assement). Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan narasi dengan teknik kontekstual dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menuangkan gagasan kedalam sebuah tulisan yang menggambarkan suatu peristiwa atau pengalaman yang dialami oleh siswa kelas VII SMPN 3 Naringgul. Dalam penelitian ini melibatkan 7 komponen utama pembelajaran efektif, yaitu konstuktivisme (contructivism), bertanya (questioning), menemukan ( inquiry), masyarakat belajar ( learning community), permodelan ( modeling), refleksi ( reflection) dan penelitian yang sebenarnya ( authentic assesment). B. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Menulis Sutari dkk (1997:36) mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, pengalaman, dengan menggunakan bahasa tulis sehingga menjadi tulisan yang mudah dipahami pembaca, sesuai dengan tujuan yang telah digariskan penulisnya. 2. Pengertian Narasi Parera ( 1993:5 ) mengemukakan bahwa narasi merupakan bentuk perkembangan karangan dan tulisan yang bersifat mensejarahkan sesuatu berdasarkan perkenbangan dari waktu kewaktu. Narasi mementingkan urutan kronologis suatu peristiwa. Pengarang bertindak sebagai sejarawan atau tukang cerita. Sementara itu Keraf ( 2003:136 ) mengemukakan bahwa karangan narasi merupakan suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya merupakan sutau tindaktanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjalin dalam suatu kesatuan waktu. Rusyana (1978:3-4) menyebutkan bahwa narasi adalah karangan kisahan yang isinya memaparkan terjadinya peristiwa, baik peristiwa kenyataan atau rekaan. 3. Ciri-ciri Narasi a) Dari segi sisi Isi karangan narasi berupa cerita yang memaparkan suatu peristiwa baik 4
5 peristiwa rekaan kenyataan (Rusyana, 1984:135). b) Dari segi dasar pembentukan. Dasar pembentukan karangan narasi adalah perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu (Keraf, 2003:136 ). c) Dari segi tujuan atau sasaran. Karangan narasi bertujuan memperluas pengetahuan orang. Selain itu, karangan narasi berusaha untuk memberikan maksud tertentu, menyampaikan maksud terselubung kepada pembaca atau pendengar. d) Dari segi unsur Karangan narasi ditandai dengan adanya penokohan, jalan cxerita atau konflik. e) Dari segi penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan penulis bersifat subjektif. Kata-kata yang digunakan sangat dipengaruhi oleh jiwa pengarangnya. 4. Bentuk-bentuk Narasi a) Sejarah Dalam KBBI (1988:794), sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau dalam kurun waktu tertentu tanpa ditambah satu cerita sampingan. b) Biografi Biografi adalah buku yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh (KBBI, 1988:120). c) Autobiografi Autobiografi adalah riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri (KBBI,1988:57). d) Roman Roman adalah karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masingmasing (KBBI, 1988:752). e) Novel Novel adalah prosa yang panjang yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun ( Sudjiman, 1984:53). f) Cerita Pendek Cerita pendek adalah cerita rekaan yang pendek. Arti pendek di sini adalah relatif. Sudjiman (1984:15), mengartikan sebagai kisahan pendek (kurang dari kata) yang dimaksudkan memberikan kesan tunggal yang dominan. g) Dongeng Sudjiman (1984:16), mengemukakan bahwa dongeng adalah cerita tentang penuh mahluk hayat. 5. Unsur-unsur Narasi a) Tema b) Latar c) Penokohan d) Alur e) Sudut pandang f) Amanat 6. Pembelajaran Pendekatan Kotekstual Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transper pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. (Depdisnas 2003:1). 5
6 a. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Mendengarkan b. Berbicara c. Membaca dan d. Menulis. 1 METODE PENELITIAN a) Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran tentang menulis puisi pada siswa kelas VII SMPN 3 Naringgul Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur dengan menggunakan Contekstual. Melalui metode pembelajaran menulis karangan Narasi yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pretes-postes pada satu kelompok. b) Teknik Penelitian penulis menggunakan beberapa teknik penelitian, seperti berikut ini : a. Teknik Studi Pustaka b. Teknik Eksperimen c) Teknik Pengumpulan Data a. Tes Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu berupa pretes dan postes. b. Nontes Adapun non tes yang peneliti gunakan yaitu wawancara dan observasi. 4. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kecenderungan memusat. Teknik kecenderungan memusat terdiri dari 3 macam yaitu modus, median, mean atau ratarata hitung. Tetapi yang dipergunakan penulis dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah mean atau rata-rata hitung. Untuk mengetahui mean atau ratarata hitung terlebih dahulu penulis menggunakan distribusi frekuensi. Kemudian menggunakan rumus statistik yaitu : Ẋ= F (X) n Keterengan : Ẋ individu 5. Populasi F (X) = rata-rata hitung. = jumlah skore n = jumlah frekuensi / Menurut Arikunto (1993:102) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan hal itu, maka populasi yang penulis ambil adalah sejumlah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Naringgul Cianjur. 6. Sampel Pengambilan sampel dilakukan pada Siswa kelas VII SMPN 3 Naringgul yang berjumlah 29 orang. 2 ANALISIS HASIL PENELITIAN a) Deskripsi Proses Pembelajaran Penulis mendeskripsikan data hasil dari penelitian di lapangan yang di antaranya deskripsi data hasil kuesioner dan data hasil pre tes dan pos tes siswa. b) Analisis Hasil Pretes Siswa Penghitungan Rata Rata hasil pretes 6
7 Siswa Kelas VII SMPN 3 Naringgul Kecamatan Naringgul Skor (X) Frekuensi (F) F(X) Berdasarkan data diatas dapat diketahui F (X) = 2380 dan N sebanyak 29, maka nilai rata-rata pretes. X = F(X)Sudjana,1987 :138 ) X = 2380 X= N 3. Analisis Hasil Postes Siswa Siswa Kelas VII SMPN 3 Naringgul Kecamatan Naringgul Skor (X) Frekuensi (F) F(X) Berdasarkan data diatas dapat diketahui F (X) = 2820 dan N sebanyak 29, maka nilai rata-rata berdasarkan teknik pengujian atau analisis data, yaitu : X = F(X)Sudjana,1987 :138 ) N X = X= 97 d) Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil analisis data hasil pretes dan postes siswa SMPN 3 Naringgul kelas VII mendapatkanrata-rata dari pretes sebesar 82 dan dari postes sebesar 97. Dilihat dari perbandingan antara nilai rata-rata pretest dan posttes maka penulis simpulkan bahwa hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, dalam arti bahwa pembelajran menulis narasi dengan teknik latihan dapat berhasil dengan baik dan efektif serta terdapat yang signifikan antara hasil pre test siswa dengan hasil post test siswa walaupun perlu peningkatan supaya pengetahuan dan keterampilan menulis siswa lebih baik dan meningkat. 3 SIMPULAN DAN SARAN 1 Simpulan Berdasarkan pembahasan, diperoleh hasil penelitian yang selanjutnya disebut sebagai kesimpulan pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran menulis karangan narasi dengan pendekatan kontekstual berhasil meningkat keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Naringgul Kabupaten Cianjur ditunjukan dengan peroleh nilai siswa meningkat 28 % dari 50 % pada pretes sebelum diberi perlakukan menjadi 78 % pada postes setelah diberikan perlakukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. 7
8 2. Pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada siswa kelas VII F SMP Negeri 3 Naringgul Kabupaten Cianjur ditunjukan dengan pernyataan siswa bahwa pembelajaran ini menyenangkan dengan bervariasi metode yang digunakan. 2 Saran Setelah dilaksanakan, penulis memberikan saran sebagaiberikut. 1. Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dalam kegiatan menulis karangan narasi. 2. Guru hendaknya melatih siswa untuk gemar menulis dengan memberikan latihan membuat kalimat ejaan dan tanda baca yang benar. 3. Bagi siswa hendaknya lebih peka terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru yang selanjutnya bisa mengungkapkan mengusulkan bentuk pembelajaran yang diinginkan kepada guru sehingga guru bisa memilih metode dan pendekatan yang cocok yang diinginkan pada akhir pembelajaran bisa lebih menyenangkan dan efektif. 4. Untuk peneliti hendaknya melakukan penelitian lanjutan dari penelitian ini dengan aspek yang lain, untuk khasanahh ilmu bahasa dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 4 DAFTAR PUSTAKA Aminudin. (1995). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kurikulum KTSP Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke tiga. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2008). Model Penyelenggaraan Sekolah Kategori Mandiri Sekolah Standar Nasional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah. Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Parera,Jos Daniel. (1993). Menulis tertip dan sistematis.jakarta:erlangga. Rusyana.(1978).Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan.bandung:cv Diponegoro. Sudjana, Prof, Dr. (2002). Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito. Sutari.(1997).Dasar-Dasar Menulis.Bandung. Kemampuan Tarigan, Henri. G. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. 8
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI Yayan Yayan 56@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN
PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh NEULIS ATIN 10210562 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BATUKARUT 2 KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Cucu Cunayasari cucucunayasari@yahoo.co.id PROGRAM
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) SITI MAISAROH NPM:0621.0257 SDN MARGA MULYA IV BEKASI UTARA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Adapun
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING DI KELAS VII SMPN II TAROGONG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Saotih 1021.049 DAN SEKOLAH T INGG I KEGURUAN
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik
Lebih terperinciOleh : Eneng Monawarotul Fuadah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VI SD. MATHLA UL KHAIRIYAH BANDUNG Oleh : Eneng Monawarotul Fuadah e-mail
Lebih terperinciTITIK ARIYANI HALIMAH A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH I SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI MERDEKA 5/3 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PEMBELAJARA MEULIS KARAGA ARASI DEGA PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SD EGERI MERDEKA 5/3 KOTA BADUG TAHU PELAJARA 2011/2012 IMAS JUMIATY RUSOMA IM. 07.21.0451 iimasjumiatyrusoma@yahoo.com STKIP SILIWAGI
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V Isdianti Isdianti15@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP perlu diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi yang dimaksud
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciPembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : 10210 948 Email : - PROGRAM STUDI
Lebih terperinciMAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF NARASI DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH KADUNGORA KABUPATEN GARUT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK LATIHAN BERDASARKAN KTSP TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu 1021.0447
Lebih terperinciOLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KOTARIH TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK NIA ELCERIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciRANI HANDAYANI NIM
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS SINOPSIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RUMPANG DI KELAS V SDN JATISARI 3 KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 RANI HANDAYANI NIM. 101.0517 PROGRAM STUDI PBSS INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciOleh: Mukhlisotun Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DARI TEKS WAWANCARA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 10 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014
Lebih terperinciYUNICA ANGGRAENI A
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 ULUJAMI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciM A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM
1 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMETAAN PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX MTs. AT-TAQWA SINGAJAYA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 M A K A L A H Disusun oleh : IRNA IRAWATI
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh NURDIANTI
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CERITA PERMULAAN DISKUSI (DISCUSSION STARTER STORY) DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh NURDIANTI 10.21.0892
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JETIS 4 NUSAWUNGU CILACAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Indiarti Purnamasari Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Problem pembelajaran sastra di sekolah, lagi-lagi harus berkait
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Problem pembelajaran sastra di sekolah, lagi-lagi harus berkait dengan ketersediaan karya sastra. Sistem pengajaran, kurikulum yang kurang memberi ruang
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IX SMP ISLAM AN-NISA CILAKU CIANJUR Ledi Muh. Muttaqin 0810419 email: mh_ledy@yahoo.co.id PROGRAM STUDI PBS INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI
2 MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI Oleh : RATIA RATNASARI NIM : 09210385 STKIP SILIWANGI BANDUNG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP secara umum adalah sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa Indonesia,
Lebih terperinciOleh Try Annisa Lestari ABSTRAK
PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSURE-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Try Annisa Lestari 2103111075 ABSTRAK
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS WACANA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK INKUIRI DI KELAS VIII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : LILIS HERLINA NPM : 10.21.0519 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI Disusun oleh : Ihat Solihat Nim : 10210110 PROGRAM STUDI PBS INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013. ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ispurwaningrum Nim 080320717088 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR
PEMBELAJARAN MENULIS SURAT PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 CIDAUN KABUPATEN CIANJUR Muhamad Syaiful Muklis 121912 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum
Lebih terperinciBunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK
0 KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF BERBAGAI JENIS WACANA DALAM NASKAH SOAL UJIAN NASIONAL OLEH SISWA KELAS IX SMP SWASTA BANDUNG SUMATERA UTARA TAHUN PEMBELAJARAN2017/2018 Bunga Lestari (bungalestariyy@gmail.com)
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME
KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna
Lebih terperinciMAKALAH. Oleh RINA HERLINA NPM :
MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI MODERN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMPN 1 CIKAJANG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh RINA HERLINA NPM : 1021.1031 PROGRAM
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti Tahun Pelajaran 2011 2012 ) NAMA : NENENG WULANSARI ALAMAT Email : wulansari@land.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang penting dalam kehidupan manusia, tanpa bahasa komunikasi akan lumpuh. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan ide,
Lebih terperinciKemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang
Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Rosmeri Saragih Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemanpuan
Lebih terperinciOleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita,
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh Yani Kusmayani 1021.0473 DAN SEKOLAH
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh: NAMA : BETI SUPARTINI NPM : 10.21.0985 PROGRAM
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciPembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari
Pembelajaran Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) Pada Siswa Kelas V di SDN 2 Neglasari Nama : Susilawati Imas NIM : 10210 948 Email : susilawati.imas@yahoo.com
Lebih terperinciDANI KURNIA NIM
PENERAPAN MODEL TANDUR BERBASIS INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 011/01 M A K A L A H Disusun oleh : DANI
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Reza Pahlevi, 208311104 ABSTRAK REZA PAHLEVI, NIM 208311104,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INQUIRY
Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Perkembangan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi sudah semakin meningkat, meskipun belum signifikan sesuai dengan Kompetensi
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI) Icah 08210351 Icah1964@gmail.com Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
Lebih terperinciOleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak
0 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KONSEP KALIMAT (CONCEPT SENTENCE)TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI OLEH SISWAKELAS X SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh : Novita Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat saling
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti
MODEL PEMBELAJARA MEULIS PARAGRAF IDUKTIF MELALUI PEDEKATA KOTEKSTUAL DI KELAS V SDS WIDU PUTRA Wiwin Widianti wwidianti70@yahoo.com Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia SEKOLAH TIGGI KEGURUA DA ILMU
Lebih terperinciDwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK
1 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X MAS HIDAYATUL ISLAM BP MANDOGE, ASAHAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Swie Indarti, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Program pembelajaran di masa sekarang ini seakan-akan belum memberikan hasil yang memuaskan. Tampak yang sering ditemui di kelas, suasana kelas tampak
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AL-ILYAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM.10.21.0227 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciMALAKAH. Oleh : WIWIN WIDANINGSIH
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMETAAN PIKIRAN DI KELAS VII SMPN 1 SUKAWENING KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MALAKAH Oleh : WIWIN WIDANINGSIH 10.21.0444 PROGRAM
Lebih terperinciUSMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKAN SARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198
Lebih terperinciMenggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya.
Pembelajaran Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V di SDN 1 Sindanglaya Nama : Aris Jatnika Sujana NIM : 10210 690 Email : aris_js@ymail.com PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
0 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUTDOOR STUDY) DI NDAYU PARK PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2008 / 2009 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Seorang penulis berkomunikasi melalui tulisan mereka untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa siswa secara lisan dan tertulis. Keterampilan berbahasa tersebut
Lebih terperinciEFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX
EFEKTIVITAS METODE PEMODELAN TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF OLEH SISWA KELAS IX MTs RIYADHUS SALIHIN SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 SYAHDI AZHARI ABSTRAK Pemodelan dalam pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan salah satu pokok yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah, pelajaran bahasa Indonesia juga merupakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Muslimah Kurniawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD
MAKALAH PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD Oleh : NAMA : EKA KARTIKA NIM : 1021.0735 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PROSA DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS IXA SMP PASUNDAN 2 KOTA BANDUNG TAHUN AJARAN 2011-2012 Eka Permata Sari 10211014 STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Skripsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi
9 BAB METODE PENELITIAN. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena bahasa merupakan alat komunikasi antar manusia. Secara luas dapat diartikan bahwa komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses yang cukup panjang. Menulis memerlukan adanya pengetahuan, waktu dan pengalaman. Selain
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Yuda Permana 08210122 Permanayuda57@yahoo.com STKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V DINI NURSARI nursaridini@yahoo.com Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT
PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV MI AL MUHAJIRIEN JAKAPERMAI KECAMATAN BEKASI BARAT Sopyah Sukmayanti 08.21.0861 Sopyah.Sukmayanti@yahoo.com
Lebih terperinciMAKALAH PENELITIAN. diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada program studi PBS Indonesia dan Daerah
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Hosana Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012) MAKALAH PENELITIAN diajukan untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO Oleh: Eni Kustanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian
Lebih terperinciMARLINA BAKRI (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNCP)
Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 2 Palopo MARLINA BAKRI (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan pokok pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi siswa pada dasarnya adalah peningkatan kemampuan empat aspek keterampilan bahasa. Pada umumnya
Lebih terperinci2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung.
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinci