ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN PENDEKATAN FUZZY SERVICE QUALITY DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

PENILAIAN KUALITAS JASA PELAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA BERDASARKAN PREFERENSI KONSUMEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI POTENSI PERBAIKAN ORGANISASI JASA DENGAN MODIFIED IPA DAN PENDEKATAN FUZZY

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DENGAN METODE FUZZY SERVICE QUALITY (STUDI KASUS DI DEPARTEMEN MATEMATIKA FMIPA USU)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB 3 METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

Kusmara Jiwantara, Agung Sutrisno, Johan S. C. Neyland Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN LAYANAN JASA MELALUI METODE SERVICE QUALITY

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

III. METODE PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

V. KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (STUDI PADA STIE TOTALWIN SEMARANG)

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

Kata kunci: Kepuasan, Logika Fuzzy, SERVQUAL. Keywords: Satisfaction, Fuzzy Logic, SERVQUAL

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

Soeharto (1989: 150) mengemukakan untuk pengambilan sampel yang tingkat homogenitasnya tinggi untuk populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sebagai sa

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

PELAYANAN PUBLIK DAN KONSEP TENTANG KEPUASAN PELANGGAN. Oleh. Juni Trisnowati. (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA) Abstraksi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang diteliti:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Dalara suatu penelitian ilmiah salah satu unsur yang cukup penting adalah

Nora Tristiana Abstrak

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

APLIKASI FUZZY-SERVQUAL UNTUK IDENTIFIKASI PREFERENSI KEPUASAN KONSUMEN

ASSESMENT TINGKAT KEPUASAN DOSEN DENGAN METODE SERVQUEL PADA UNIVERSITAS XYZ

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi DESY INTAN PERMATASARI L

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dalam keberhasilan usaha. Kualitas layanan merupakan suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA LAYANAN: STUDI KASUS PADA BANK MANDIRI DAN BANK BCA

Transkripsi:

AALISIS KEPUASA PELAGGA DEGA PEDEKATA FUZZY SERVICE QUALITY DALAM UPAYA PEIGKATA KUALITAS PELAYAA Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta email: joned7@yahoo.com Eko Setiawan Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta email: eko_setiawan04@yahoo.com Tri Haryanto Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta ABSTRAK Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas Kerjo Karanganyar untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Hal tersebut mensyaratkan adanya pengetahuan tentang kondisi pelayanan selama ini, yaitu telah sesuai dengan harapan pelanggan atau belum. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner persepsi dan harapan pelanggan terhadap pelayanan yang saat ini diberikan oleh pihak Puskesmas Kerjo. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai gap antara persepsi dan harapan yang cukup signifikan. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai gap kriteria pelayanan tertinggi adalah pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang tepat sebesar -3,. ilai gap dimensi kualitas jasa pelayanan tertinggi adalah dimensi reliability sebesar -3,1. Sedangkan nilai gap antara persepsi dan harapan pelanggan sebagai indeks pelanggan adalah sebesar -3,361. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna jasa pelayanan di Puskesmas Kerjo terhadap pelayanan yang saat ini diberikan masih belum tercapai. Kata kunci : fuzzy servqual, persepsi, harapan, kepuasan pelanggan Pendahuluan Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas Kerjo Karanganyar selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan pelanggan atau belum. 139

140 Perumusan Masalah Dengan dasar pemikiran di atas, permasalahan di dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah kualitas pelayanan yang selama ini diberikan oleh perusahaan sesuai dengan harapan konsumennya? Tinjauan Pustaka Dimensi Kualitas Jasa Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Beberapa pakar pemasaran seperti Parasuraman, Zeithaml dan Berry melakukan beberapa penelitian khusus terhadap beberapa jenis jasa dan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yang biasa disebut sebagai dimensi kualitas. Dalam perkembangannya, dimensi kualitas yang semula berjumlah sepuluh dirangkum menjadi lima dimensi pokok, sebagai berikut: 1. Reliability (bukti langsung), meliputi penampilan fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membentuk para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Assurance (jaminan), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, resiko, atau keraguraguan. 5. Emphaty (empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan. Teori Fuzzy Beberapa aspek di dunia nyata selalu atau biasanya berada di luar model matematis dan bersifat inexact. Ketidakpastian inilah yang menjadi konsep dasar munculnya logika fuzzy. Pada prinsipnya himpunan fuzzy adalah perluasan dari himpunan crisp, yaitu himpunan yang membagi sekelompok individu ke dalam dua kategori, anggota dan bukan anggota (Ross, 1995). Di dalam hampir setiap sistem rekayasa, dikenal dua sumber informasi penting: 1. Sensor yang memberikan pengukuran numerik dari suatu variabel. Pakar (manusia) yang memberikan instruksi dan deskripsi tentang linguistik Informasi yang didapatkan dari sensor adalah informasi numerik dan informasi yang berasal dari pakar manusia adalah informasi linguistik. Informasi numerik dinyatakan dalam bilangan, sedangkan informasi linguistik dinyatakan dalam katakata seperti kecil, besar, sangat besar, dan sebagainya. Pendekatan dalam rekayasa yang konvensional hanya dapat memanfaatkan informasi numerik dan mengalami kesulitan dalam memanfaatkan informasi linguistik. Alasan informasi linguistik sering digambarkan dalam istilah fuzzy adalah: a. Komunikasi yang dilakukan lebih cocok dan efisien jika dilakukan dalam istilah fuzzy. Jika pertukaran informasi dilakukan dalam angka-angka akan terasa sangat janggal, meskipun angka-angka memiliki tingkat presisi yang tinggi. Djunaidi, dkk. Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy...

b. Pengetahuan kita tentang sesuatu hal pada dasarnya adalah bersifat fuzzy. Seringkali kita mengerti akan suatu teori, tetapi kita tidak yakin secara mendetail. c. Banyak sistem nyata yang terlalu kompleks jika digambarkan dalam istilah crisp. Seringkali informasi penting mengenai suatu sistem tidak presisi. Dan kadangkala hanya informasi tersebut yang kita peroleh. 141 Triangular Fuzzy umber Fuzzy number adalah special fuzzy set F = {( x,µ F ( x) ), x R}, dimana x adalah nilai-nilai yang terletak pada garis bilangan riil R 1 : < x < + dan µ F (x) 1 merupakan suatu pemetaan kontinyu dari R ke dalam interval tertutup [0, 1] (Dubois dan Prade, 1980, dalam Chan dkk., 1999). Fuzzy number digunakan untuk menggambarkan konsep numerik yang tidak presisi, seperti mendekati 7, sekitar 8 atau 9, kurang lebih 5, dan sebagainya. Sebuah triangular fuzzy number (TF), dinyatakan dengan M = ( a, b, c), dimana a < b < c, merupakan fuzzy number khusus dan memiliki membership function berjenis triangular sebagai berikut: 0, x a atau x c µ M ( x) = ( x a) /( b a), a x b... (1) ( c x) /( c b), b x c Pengukuran Service Quality Karena sektor jasa yang menghasilkan produk berupa pelayanan memiliki sifat yang khas (Arasli dkk., 005), maka penggunaan teknik manajemen kualitas standar tidaklah sesuai (Rahman, 004). Karena sifatnya yang khas tersebut, beberapa peneliti dan akademisi mengembangkan beberapa metode untuk menemukan, mengukur, dan menganalisa determinan dari kualitas pelayanan (Arasli dkk., 005). Dr. oriaki Kano mengembangkan model Kano untuk mendapatkan preferensi pelanggan (Rahman, 004). Cronin dan Taylor (199, dalam Kim dkk., 004) mengembangkan SERVPERF. Sedangkan metode SERVPEX dikembangkan oleh Robledo (001, dalam Kim dkk., 004). Beberapa peneliti yang mengembangkan metode pengukuran kualitas pelayanan rumah sakit disebutkan di dalam Rose dkk. (004). Kualitas pelayanan perlu diukur setidaknya karena tiga alasan (Brysland dan Curry, 001): 1. Hasil pengukuran dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antara sebelum dan sesudah terjadinya perubahan pada suatu organisasi;. Pengukuran diperlukan untuk menemukan letak permasalahan yang terkait dengan kualitas; dan 3. Hasil pengukuran diperlukan untuk menetapkan standar pelayanan kualitas Metode Servqual Di antara berbagai model pengukuran kualitas pelayanan, servqual merupakan metode yang paling banyak digunakan (Wisniewski, 001; Arasli dkk., 005). Karena frekuensi penggunaannya yang tinggi, servqual dipandang memenuhi syarat validitas secara statistik (Brysland dan Curry, 001). Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 4, o. 3, April 006, hal. 139 146

14 Metode servqual terdiri atas lima dimensi kualitas pelayanan, sebagai berikut (Juwaheer, 004): 1. Reliability (keandalan), merujuk kepada kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan handal.. Assurance (jaminan), merupakan karyawan yang sopan dan berpengetahuan luas yang memberikan rasa percaya serta keyakinan. 3. Tangibles (bukti terukur), menggambarkan fasilitas fisik, perlengkapan, dan tampilan dari personalia serta kehadiran para pengguna. 4. Empathy (empati), mencakup kepedulian serta perhatian individual kepada para pengguna. 5. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kesediaan untuk membantu pelanggan serta memberikan perhatian yang tepat. Metode Penelitian Identifikasi Data Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data eksternal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua bagian: 1. Kuesioner persepsi pelanggan. Data ini dikumpulkan untuk mengetahui bagaimana penilaian pelanggan terhadap pelayanan diberikan oleh pihak penyedia jasa pelayanan saat ini.. Kuesioner harapan pelanggan. Data ini diperlukan untuk mengetahui harapan/ keinginan pelanggan setelah menggunakan pelayanan yang ada sebagai tanggapan dan masukan kepada pihak penyedia jasa pelayanan. Kuesioner persepsi dan harapan pelanggan ini diberikan kepada responden yaitu para pengguna jasa pelayanan di Puskesmas Kerjo, Karanganyar. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Sedangkan data kuesioner yang diambil mencakup aspek-aspek: 1. Tangibles (bukti langsung), meliputi penampilan fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. Reliability (keandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan 3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kesediaan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan perhatian yang tepat 4. Assurance (jaminan), merupakan karyawan yang sopan dan berpengetahuan luas yang memberikan rasa percaya serta keyakinan 5. Emphaty (empati), mencakup kepedulian serta perhatian individual kepada para pengguna Kelima aspek/ dimensi di atas dinilai dengan menggunakan lima kategori pengukuran: 1. Kategori 1: sangat tidak baik/ sangat tidak memuaskan. Kategori : tidak baik/ tidak memuaskan 3. Kategori 3: cukup baik/ cukup memuaskan 4. Kategori 4: baik/ memuaskan 5. Kategori 5: sangat baik/ sangat memuaskan Djunaidi, dkk. Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy...

143 Analisis Data Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data dilakukan untuk menguji apakah data kuesioner yang diberikan telah cukup menggambarkan populasi pelanggan keseluruhan. Besarnya sampel penelitian ditentukan dengan mendasarkan pada jumlah populasi, di mana bila subyeknya lebih dari 100, maka digunakan ukuran sampel sebesar 10%-15% (Arikunto, 1998). Uji Validitas Data Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui akurasi kuesioner yang disebarkan. Untuk mengetahui validitas instrumen, penelitian ini menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut (Singarimbun dan Effendi (eds), 1989): X iyi X i Yi i= 1 i= 1 i= 1 r =... () X i X i Yi Yi i= 1 i= 1 i= 1 i= 1 Dimana r : koefisien korelasi product momen X : skor tiap pertanyaan/ item Y : skor total : jumlah responden Uji Reliabilitas Data Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha berikut ini (Simamora, 004): k σ b r11 = 1 k 1... (3) σ t Dimana r 11 : reliabilitas kuesioner k : banyaknya butir pertanyaan σ b : jumlah variansi butir σ t : variansi total. Hasil Penelitian Setelah pengujian dan pengolahan data, bahasan berikutnya di dalam makalah ini adalah hasil penelitian. Uji Kecukupan Data Dalam penelitian ini populasi adalah pengunjung dalam jangka waktu 1 minggu, yaitu sebanyak 185 pengunjung. Dengan menetapkan besarnya jumlah data Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 4, o. 3, April 006, hal. 139 146

144 adalah sebesar 0% dari populasi, maka diperoleh besarnya sampel yaitu 40 responden. Berdasarkan Arikunto (1998), data tersebut telah mencukupi. Analisis Uji Validitas Data Dari uji validitas data baik kuesioner awal maupun kuesioner akhir untuk setiap butir pertanyaan, diperoleh r hitung > r tabel, di mana pada tingkat keyakinan 0,95, r tabel kuesioner awal = 0,514 dan r tabel kuesioner akhir = 0,31. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan tersebut adalah valid. Analisis Uji Reliabilitas Data Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan reliability analysis yang terdapat pada SPSS for Windows versi 11.5. Koefisien korelasi yang digunakan sebagai penilaian terhadap reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut: a. 0,800 1,000 = baik b. 0,600 0,799 = dapat diterima c. < 0,600 = kurang baik Dari hasil pengujian terhadap data kuesioner awal maupun kuesioner akhir persepsi dan harapan pelanggan, didapatkan nilai alpha pada rentang 0,600 0,799, sehingga kuesioner dinyatakan reliabel. Analisis Perhitungan Rata-Rata Crisp Penilaian dan Rata-Rata TF Persepsi dan Harapan Pelanggan Dengan melakukan perhitungan rata-rata crisp penilaian, dapat diketahui berapa nilai gap antara persepsi dan harapan responden untuk tiap-tiap kriteria pelayanan. Sedangkan dengan melakukan perhitungan rata-rata TF, dapat diketahui terdapat pada fungsi TF berapakah nilai crisp rata-rata penilaian yang telah didapatkan. Analisis Perhitungan ilai Gap Kriteria Pelayanan antara Persepsi dan Harapan Pelanggan Kualitas pelayanan setiap kriteria pelayanan digambarkan oleh nilai gap antara penilaian persepsi kriteria pelayanan dan penilaian harapan pelanggan terhadap kriteria yang sama. ilai gap negatif menunjukkan kualitas pelayanan suatu kriteria kurang baik sehingga perlu ditingkatkan. Idealnya, nilai gap antara persepsi dan harapan adalah nol. Dalam kondisi demikian, harapan pelanggan terhadap suatu kriteria pelayanan adalah sama dengan persepsi pelanggan terhadap kriteria yang sama. Bila nilai gap positif, maka hal itu menunjukkan bahwa persepsi pelanggan terhadap kinerja suatu kriteria pelayanan melebihi harapannya terhadap kriteria yang sama. Semakin besar nilai negatif suatu gap pada suatu kriteria pelayanan, semakin besar pula prioritas peningkatan kualitas pelayanan dari kriteria pelayanan tersebut. Berdasarkan perhitungan, nilai gap negatif tertinggi adalah pada kriteria pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat, yaitu -3,. Sedangkan nilai gap negatif terendah adalah kriteria pelayanan yang ramah dan sopan. Berikut ini disajikan lima kriteria pelayanan yang memiliki nilai gap negatif tertinggi, seperti terlihat pada tabel 1. Analisis Gap Tiap Dimensi Dengan melakukan perhitungan nilai gap tiap dimensi kualitas pelayanan, dapat diketahui sampai sejauh mana tingkat kesesuaian antara persepsi dan harapan pelanggan pada tiap-tiap dimensi tersebut. Dari hasil perhitungan, nilai gap negatif Djunaidi, dkk. Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy...

tertinggi adalah pada dimensi reliability dengan nilai gap sebesar -3,100. Sedangkan nilai gap negatif terendah terdapat pada dimensi assurance. Tabel 1. Kriteria pelayanan dengan nilai gap negatif tertinggi o. Kriteria pelayanan ilai Servqual Peringkat 1. Pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan -3,00 1 perawatan yang cepat dan tepat. Jadwal pelayanan Puskesmas dijalankan dengan tepat -3,150 3. Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang status sosial, dan lain-lain -3,100 3 4. Petugas memberikan informasi yang jelas -3,050 4 dan mudah dimengerti 5. Prosedur pelayanan tidak berbelit-belit -,950 5 Analisis Gap antara Persepsi dan Harapan Pelanggan Keseluruhan Berdasarkan perhitungan gap antara defuzzifikasi nilai persepsi pelanggan serta defuzzifikasi nilai harapan pelanggan secara keseluruhan, didapatkan angka -3,361. Hal ini menunjukkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di Puskesmas Kerjo masih belum terpenuhi, sehingga masih perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kualitas pelayanan di Puskesmas Kerjo Karanganyar secara keseluruhan masih belum memenuhi harapan pelanggan.. Untuk mencapai kepuasan pelanggan, pihak Puskesmas Kerjo Karanganyar masih perlu meningkatkan kinerja, termasuk kualitas pelayanannya. DAFTAR PUSTAKA Arasli, H.; Mehtap-Smadi, S.; dan Katircioglu, S.T. 005. Customer Service Quality in The Greek Cypriot Banking Industry. Managing Service Quality, Vol. 15 o. 1, pp. 41 56. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, edisi revisi. Rineka Cipta, Jakarta. Brysland, A.; dan Curry, A. 001. Service improvements in public services using SERVQUAL. Managing Service Quality, Vol. 11 o. 6, pp. 389 401. Chan, L.K.; Kao, H.P; g, A.; dan Wu, M.L. 1999. Rating the importance of customer needs in quality function deployment by fuzzy entropy methods. International Journal of production Research, Vol. 37 o. 11, pp. 499 518. Juwaheer, T.D. 004. Exploring international tourist s perceptions of hotel operations by using a modified SERVQUAL approach a case study of Mauritius. Managing Service Quality, Vol. 14 o. 5, pp. 350 364. Kim, Y.P.; Lee, S.H.; dan Yun, D.G. 004. Integrating current and competitive service-quality level analyses for service-quality improvement programs. Managing Service Quality, Vol. 14 o. 4, pp. 88 96. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 4, o. 3, April 006, hal. 139 146 145

146 Rahman, Z. 004. Developing customer oriented service: a case study. Managing Service Quality, Vol. 14 o. 5, pp. 46 435. Rose, R.C.; Uli, J.; And, M.A.; dan g, K.L. 004. Hospital service quality: a managerial challenge. International Journal of Health Care Quality Management, Vol. 17 o. 3, pp. 146 159. Simamora, B. 004. Riset Pemasaran: Falsafah, Teori, dan Aplikasi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Singarimbun, M.; dan Effendi, S.(eds.) 1989. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta. Wisniewski, M. 001. Using SERVQUAL to assess customer satisfaction with public sector services. Managing Service Quality, Vol. 11 o. 5, pp. 380 388. Djunaidi, dkk. Analisis Kepuasan Pelanggan dengan Pendekatan Fuzzy...