BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Kaskus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Penelitian Gambaran Umum Kaskus Rekening Bersama pada FJB Kaskus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang internet, sangat banyak komunitas-komunitas virtual yang bermunculan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kaskus Rekening Bersama Blackpanda

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS JUAL/BELI ONLINE (KASKUS)

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo KASKUS Sumber : (Diakses pada 24 Maret 2014)

BISNIS JUAL BELI ONLINE VIA FJB KASKUS

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan rekan virtual lainnya. Istilah virtual sendiri. bisa kita artikan sesuatu yang bersifat maya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Bukalapak Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara perusahaan dengan pelanggan secara langsung. Hal ini menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Internet di Indonesia melesat begitu cepat sejak tahun 2006,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet yang semakin maju merupakan salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya penipuan yang terjadi di beberapa komunitas online seperti Forum Jual

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik sesuai dengan pertanyaan penelitian adalah: menggunakan uang elektronik pada transaksi e-commerce.

BAB I PENDAHULUAN. produk maupun gagasan. Khususnya untuk internet yang dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Tentang Traveloka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru memberikan serangkaian kemampuan yang sama sekali baru ke tangan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI ONLINE DI

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan produk atau jasa yang perusahaan miliki dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. diikuti oleh Jeff Bezos dengan mendirikan laman jual-beli Amazon.com, serta

BAB I PENDAHULUAN. minoritas bahasa), pemerintah dan dunia pendidikan. Mempelajari bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Pengguna Internet di Indonesia dan Penetrasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar. perusahaan tersebut dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Nama resminya adalah PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir dan menjadi salah. satu perusahaan kurir terbesar di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Teknologi Pelayanan Jasa Internet Mandiri atau Internet Self-

BAB VI MODAL SOSIAL. terkait erat dengan sistem reputasi. Penyebab utamanya adalah karena kerahasiaan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat tajam. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya pebisnis-pebisnis baru yang

Gambar 1.1 Sumber: Wifi.id (2015)

BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING YANG DIUSULKAN. 4.1 Crafting the Customer Interface (Merancang hubungan antar muka

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun. Hal tersebut ditandai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mobile Phones, lebih dari 50 juta Pages dan 10 juta Applications di Facebook. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

E-COMMERCE. Achmad Dwi Saputro S.Kom, MM

BAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Ouval Research Sumber: Ouval Research, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kaskus merupakan salah satu forum diskusi dan jual beli online yang ada di Indonesia. Kaskus didirikan pada tanggal 6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. Pada awalnya, para pendiri Kaskus membuat Kaskus hanya untuk pemenuhan tugas kuliah yang pada saat itu sedang melanjutkan studi di Seattle, Amerika Serikat. Gambar 1.1 Logo Kaskus Kaskus dikenal pula sebagai forum diskusi dan forum jual beli online terbesar di Indonesia dimana, seperti yang dikemukakan oleh Chief Marketing Officer Kaskus, Ronny Sughiada, pada wawancara menurut media elektronik teknoliputan6, terdapat 8 juta member setelah berdiri sejak 6 November 1999. Eksistensi Kaskus sebagai forum diskusi online terbesar di Indonesia dijelaskan lebih lanjut oleh Ronny bahwa Kaskus memiliki setidaknya 28 juta pengunjung unik di setiap bulannya, serta mampu meraih 120.000 anggota terdaftar di Kaskus untuk setiap bulan (teknoliputan6, 2015). Kaskus sebagai media komunitas untuk bersosialisasi memfasilitasi user-nya dengan menyediakan fitur Forum dimana terdapat kategori yang merupakan topiktopik bahasan. Terdapat 59 kategori dan lebih dari 200 sub-kategori pada fitur Forum dimana topik bahasannya merupakan sebuah perbincangan antar pengguna dalam suatu komunitas atau peminatan. Gambar 1.2 menunjukan tampilan fitur Forum beserta subforum yang tersedia: 1

Gambar 1.2 Kategori Fitur Forum Diawali sebagai wadah komunitas (social) yang kemudian berkembang dengan adanya aktivitas Jual Beli (commerce) diantara kaskuser (istilah yang digunakan dalam menyebut pengguna kaskus), kemudian Kaskus memfasilitasi keduanya dengan menghadirkan Forum dan Forum Jual Beli (FJB) sebagai platform. Forum Jual Beli (FJB) sendiri merupakan sebuah marketplace dimana kaskuser dapat melakukan kegiatan transaksi jual beli. Berikut pada gambar 1.3 adalah tampilan Forum Jual Beli Kaskus : 2

Gambar 1.3 Tampilan Forum Jual Beli Kaskus Di akhir tahun 2015, Kaskus memperkuat identitasnya sebagai social commerce platform dengan melakukan rebranding dan penyuluhan tentang fitur-fitur yang tersedia di Forum maupun Forum Jual Beli Kaskus. Tujuannya untuk memisahkan platform Forum dan Forum Jual Beli (FJB) agar lebih memfasilitasi para anggota (trendtekrepublika, 2015). Kaskus merealisasikan penguatan identitas sebagai social commerce platform dengan menghadirkan berbagai macam layanan baru ataupun rebranding fitur yang mendukung kegiatan pengguna. Menurut Ronny Sughiada sebagai Chief Marketing Officer kepada media elektronik republika, fitur yang diperkenalkan adalah: 1. KasPay yang merupakan bentuk transaksi online dengan opsi ewallet dan sistem rekening Bersama (RekBer) BranKas. Berikut adalah penjelasannya: 3

a. ewallet bisa digunakan kaskuser untuk menyimpan uang dalam bentuk virtual money. Pengguna bisa melakukan transaksi online di Kaskus atau beberapa merchant lain yang menjadi partner Kaskus. Pembelian bisa langsung dilakukan dengan ewallet ada jumlah transaksi minimum (trendtekrepublika, 2015). b. BranKas merupakan sistem pembayaran dimana Kaskus menjadi pihak perantara diantara penjual dan pembeli dimana uang akan diteruskan kepada pihak penjual setelah barang tiba kepada pembeli. BranKas memudahkan kaskuser yang masih ragu untuk bertranksaksi online. (trendtekrepublika, 2015). 2. KasAds merupakan fitur iklan baris di Kaskus dimana pengiklan, dari seluruh segmen, baik perseorangan atau advertiser dapat beriklan di Kaskus. Pemisahan antara forum diskusi dan FJB juga memudahkan para pengiklan (trendtekrepublika, 2015). 3. Kaskus Plus adalah layanan premium membership kepada Kaskuser yang tidak segan membayar biaya berlangganan. Premium membership memberikan layanan-layanan khusus yang hanya dan diprioritaskan untuk yang berlangganan. 1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi berjalan seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia yang beragam. Saat ini, dunia internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama pada seluruh bidang di dunia seperti bisnis, pendidikan, hiburan, industry, dan aspek lainnya. Pada bidang-bidang tersebut internet digunakan sebagai media untuk membantu pekerjaan orang-orang. Internet memiliki berbagai macam fungsi seperti fungsi komunikasi, pertukaran data, dan media pencari informasi. (kompasiana, 2015). Berikut data pengguna internet di Indonesia yang dipaparkan oleh website wearesocial, sebuah situs yang mengkombinasikan media sosial dengan keahlian pemasaran, public relation, dan digital. (wearesocial, 2016) 4

Gambar 1.4 Grafik Pengguna internet di Indonesia Sumber: Rosabel (wearesocial.com), 2016 Berdasarkan gambar 1.4, pada awal tahun 2016, Indonesia tercatat memiliki 88.1 juta jiwa penduduk yang aktif menggunakan internet. Dengan berkembangnya teknologi dan seperti yang diungkapkan Sopian dan Setyaji (2012:5) bahwa jumlah pengguna internet yang besar serta terus berkembang, maka akan terciptalah budaya internet. Internet juga berpengaruh besar atas ilmu dan pandangan dunia. Berdasarkan pencatatan data faktual oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) bersama Puskakom (Pusat Kajian Komunikasi) UI, tren pertumbuhan penetrasi dan pengguna internet di Indonesia dari tahun 2005-2014 terus menunjukan peningkatan (log.viva, 2016). Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.5. 5

Gambar 1.5 Pertumbuhan Pengguna Internet di Indonesia Sumber: APJII, 2012 Fakta peningkatan pengguna internet di Indonesia diperkuat oleh pencatatan data oleh APJII beserta proyeksi pertumbuhan pengguna internet seperti pada gambar 1.5. Director of Marketing & Sales PT Infomedia Nusantara Andang Ashari mengatakan, ada sebanyak 88.1 juta pengguna internet dari total 255.5 juta jiwa populasi di Indonesia (markeeters.com, 2015). Pada tahun 2015, Indonesia memiliki 79 juta pengguna media sosial aktif dimana 66 juta pengguna media sosial tersebut mengaksesnya melalui perangkat mobile (wearesocial, 2016). Walaupun tidak sesuai dengan proyeksi, dimana APJII menyatakan bahwa pada tahun 2015 Indonesia akan mencapai 139 juta pengguna, namun pengguna internet di Indonesia tetap berkembang. Hal ini dipertegas dengan bertumbuhnya pengguna internet aktif sebesar 15.4 juta jiwa dihitung dari than 2015 ke tahun 2016 (wearesocial, 2015). Media sosial selalu melibatkan user experience saat pengguna (user) memanfaatkan media sosial. Menurut Tullis dan Albert (2013:4), User Experience setidaknya memiliki tiga karakteristik yaitu pengguna terlibat, pengguna berinteraksi 6

dengan produk, sistem, atau hal-hal yang berhubungan dengan interface, dan user experience bersifat menarik serta dapat diobservasi ataupun diukur. Studi yang dilakukan mengenai tantangan, strategi, dan langkah-langkah untuk menciptakan user experience yang diselenggarakan oleh Oracle menemukan bahwa 97 persen responden menyetujui bahwa user experience adalah hal yang krusial bagi profitablilitas perusahaan. Selain mengemukakan pentingnya user experience, riset ini juga menunjukkan bahwa media sosial berperan besar dalam memberikan pelayanan dan produk terbaik bagi konsumen. 81 persen eksekutif percaya bahwa pengalaman pelanggan dapat ditingkatkan melalui media sosial (marketeers, 2013). Media sosial menurut Albarran (2013:3) merepresentasikan teknologi ataupun aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan dan menjaga jaringan sosial. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tidak terbatas(kompasiana, 2016). Pada penelitian ini, objek penelitian merupakan suatu website media sosial dimana pengguna media atau user dapat berbagi informasi, memberikan komentar, dalam waktu yang cepat. Dengan tagline The Largest Indonesian Community, Kaskus saat ini memiliki pengguna lebih dari 28 juta dengan 8 juta pengguna aktif/ member (merdeka, 2016). Tagline Kaskus yang memiliki arti komunitas terbesar di Indonesia didukung dengan gambar 1.6 yang menunjukan peringkat kepopuleran suatu website berdasarkan tingkat pengunjung. 7

Gambar 1.6 Peringkat Kaskus di Indonesia dan Dunia Sumber: alexa, 2016 Kaskus menduduki peringkat 8 sebagai website yang paling sering dikunjungi di Indonesia sedangkan menduduki peringkat 317 secara global. Kepopuleran Kaskus tidak lepas dari ciri khas Kaskus yang menggabungkan media sosial dengan commerce dimana user dapat berinteraksi di Forum dan melakukan kegiatan jual beli di Forum Jual Beli. Perpaduan aktivitas sosial dan commerce diantara Kaskuser (istilah lain dari pengguna kaskus) itulah yang kemudian membuat Kaskus berkembang menjadi social commerce platform dan menjadikannya berbeda dengan commerce lainnya (tekno.liputan6, 2015). Istilah Social Commerce merujuk kepada bagian dari perdagangan elektronik yang prosesnya melibatkan penggunaan media sosial ataupun media online yang mendukung interaksi sosial dan kontribusi user untuk membantu dalam membeli ataupun menjual produk dan jasa (digitalintellegencetoday, 2011). Menurut Andrew Darwis, Chief Community Officer (COO) Kaskus, secara statistik Kaskus terdiri atas sekitar 60% Forum Komunitas dan sekitar 40% Forum Jual Beli (FJB) (merdeka, 2015). Untuk memperkuat identitas sebagai social commerce platform, Ronny Sugiadha, Chief Marketing Officer Kaskus, menyatakan bahwa Kaskus akan terus melakukan improvisasi dan inovasi dalam fitur-fitur yang ditawarkan. Tepat pada 8

tanggal 6 November 2015, berkenaan dengan perayaan ke-16 tahun Kaskus, Kaskus merilis salah satu fitur premium membership yang dinamai KASKUS PLUS. KASKUS PLUS memberikan fitur istimewa yang dapat dimanfaatkan dalam transaksi FJB maupun beraktivitas dalam Forum (teknojurnal, 2015). Menurut website resmi dengan subdomain KASKUS PLUS terdapat setidaknya 9 fitur istimewa. Berikut ilustrasi fitur-fitur istemewa pada gambar 1.7 Gambar 1.7 Fitur KASKUS PLUS Secara total ada 10 fitur yang bisa didapatkan oleh member KASKUS PLUS. Fitur-fitur tersebut tak hanya memberikan pengalaman berinteraksi dalam forum yang lebih sempurna, tetapi juga membawa sejumlah keuntungan bagi para penjual di Forum Jual Beli alias FJB Kaskus. Berikut adalah penjelasan kesembilan fitur tersebut: 1. Prioritas Verified Seller Dengan pemberian label sebagai penjual terverifikasi, pembeli di FJB Kaskus akan lebih mempercayai penjual. 9

2. Sundul 8x/ Hari Member KASKUS PLUS dapat menyundul produk hingga 8x per hari fitur ini berguna untuk menampilkan produk yang dijual pada urutan teratas di masing-masing sub-forum. 3. Highlight Lapak Lapak FJB milik member Kaskus Plus akan tampak lebih menonjol dengan warna highlight hijau. Gambar 1.8 Ilustrasi Highlight Lapak 4. Kirim Cendol tiga kali per hari Pengguna fitur KASKUS PLUS dapat memberikan poin reputasi baik ataupun buruk yang dikenal sebagai cendol dan bata sebanyak tiga kali dalam sehari. 5. Emoticon Eksklusif Dengan menjadi Member KASKUS PLUS, user dapat mem-posting emoticon yang hanya dapat post oleh member KASKUS PLUS. 10

6. Tag KASKUS PLUS Kaskuser mendapatkan tag berupa lencana di profile khusus sebagai member KASKUS PLUS. 7. Kapasitas 500 Inbox Dengan mendaftar KASKUS PLUS, kapasitas inbox meningkat dari standard 50 kapasitas inbox menjadi 500 inbox. 8. Pantau Pemberi Cendol/Bata Kaskuser juga dapat mencari tahu siapa saja user yang memberinya Cendol/Bata istilah reputasi baik-buruk yang ada di dalam Kaskus. 9. Akses Forum Kaskus Plus Member KASKUS PLUS akan mendapatkan akses eksklusif ke sejumlah forum khusus. 10. Lapak Tampil di Channel Official Fitur ini memberikan keistimewaan kepadan setiap penjual yang berkeinginan untuk mengekspos produk yang ditawarkan pada suatu wadah resmi yang di sediakan khusus oleh Kaskus. Fitur yang baru diperkenalkan Kaskus pada akhir November 2015 yang bernama KASKUS PLUS tersebut tidak terlepas dari keluhan pengguna fitur tersebut. Gambar 1.9 menunjukan keluhan pengguna fitur KASKUS PLUS Gambar 1.9 Keluhan Pengguna Kaskus Plus 11

Gambar 1.9 menunjukan keluhan pengguna fitur KASKUS PLUS dimana terdapat indikasi kesalahan sistem yang berakibat kepada kerugian pengguna. Proses User experience muncul saat terjadi kegiatan interaksi dengan produk (Kraft, 2012: 1). Pengguna fitur KASKUS PLUS pada gambar 1.9 mengasosiakan kekecewaan saat berinteraksi dengan produk. Gambar 1.10 Keluhan Registerasi Kaskus Plus Gambar 1.10 menunjukan keluhan pengguna dimana tidak adanya konfirmasi saaat melakukan pembayaran untuk meregisterasi account untuk menikmati fitur KASKUS PLUS. Gambar 1.11 Keluhan Terkait Prioritas Verified Seller 12

Pada gambar 1.11, terdapat keluhan pengguna KASKUS PLUS dimana terdapat permasalahan pada tidak munculnya icon prioritas verified seller dimana fitur tersebut merupakan salah satu fitur yang dapat dinikmati jika penggunanya menggunakan fitur KASKUS PLUS. Gambar 1.12 Keluhan Penonaktifan Verified Seller Gambar1.12 menunjukan penonaktifan icon prioritas verified seller pada saat memanfaatkan fitur KASKUS PLUS. Indikasi user experience yang belum sesuai ekspektasi dapat diukur untuk mengetahui tingkat perbaikannya (Tullis& Albert 2013: 7). Kaskus perlu mengevaluasi user experience dalam menyediakan fitur KASKUS PLUS karena jika user experience tidak timbul secara positif, maka kemungkinan besar pengguna layanan tidak akan menggunakan produk yang ditawarkan (Garret 2011: 17). Melihat fenomena inovasi yang dilakukan Kaskus untuk menjaga eksistensi sebagai salah satu platform media sosial terbesar di Indonesia dengan menghadirkan berbagai macam fitur, dan dari beberapa penjelasan serta data yang telah peneliti tampilkan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana tingkat kepentingan dan performansi user experience pada fitur KASKUS PLUS menurut penggunanya dengan 13

menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) serta mengetahui indeks kepuasan pengguna fitur KASKUS PLUS. Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih dalam lagi sehingga untuk mengakomodasi semua itu, maka peneliti mengambil judul penelitian ANALISIS USER EXPERIENCE PENGGUNA FITUR KASKUS PLUS PADA KASKUS MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka muncul perumusan masalah sebagai berikut: 1. Berapa indeks kepuasan pengguna fitur KASKUS PLUS pada Kaskus? 2. Indikator apa saja yang perlu ditingkatkan prioritasnya oleh Kaskus dalam menyediakan fitur KASKUS PLUS? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui indeks kepuasan pengguna fitur KASKUS PLUS pada Kaskus. 2. Untuk mengetahui indikator yang perlu ditingkatkan prioritasnya oleh Kaskus dalam menyediakan fitur KASKUS PLUS. 1.5 Kegunaan Penelitian 1. Aspek Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu serta pengetahuan yang terkait dengan telekomunikasi dan informatika pada umumnya serta khususnya mengenai aspek user experience fitur KASKUS PLUS melalui metode Customer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi penelitian berikutnya. 14

2. Aspek Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengguna Kaskus agar mengetahui aspek user experience fitur KASKUS PLUS melalui metode Customer Satisfaction Index Importance Performance Analysis. 3. Aspek Umum Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta tambahan ilmu bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan kegiatan penelitian lainnya. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab ini berisi uraian umum mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan masalah. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, variable operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pembahasan berdasarkan perhitungan yang dilakukan, sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil penelitian dan berisi saran-saran yang berguna dan dianggap perlu dalam penelitian. 15

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN 16