Manajemen Kesehatan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi

dokumen-dokumen yang mirip
PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PENGANTAR MANAJEMEN USAHA KECIL DAN MENENGAH

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN

Catatan informasi klien

Tata Kelola E-learning (E-learning Governance)

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab

CIPP (Context, Input, Process, Product) Oleh : Hasim Asngari NIM :

RISET DAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN. Meet -1. BY.Hariyatno.SE.Mmsi

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 RENCANA PEMBELAJARAN DAN RENCANA TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN EVEN

Phase Siklus Hidup Proyek

BAB I PENDAHULUAN. lingkup usaha tersebut serta bagaimanapun bentuk perusahaan yang sudah

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIVEGAMORA. PT. Rivegamora berdiri dengan akte pendirian No.16 tanggal 22

MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

MATERI 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. panjang dan di dalamnya dijumpai banyak masalah yang harus diselesaikan.

PERTEMUAN 4 P E R E N C A N A A N (PLANNING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Konsep Dasar Manajemen

TINJAUAN MATA KULIAH...

MODUL 11: PRAKTIK TERBAIK UNTUK DESAIN PROYEK. USAID Adapt Asia-Pacific

BAB 5 PERENCANAAN GLOBAL

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

KOPI DARAT Kongkow Pendidikan: Diskusi Ahli dan Tukar Pendapat 13 Mei 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB III METODE PENELITIAN

FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat

B.IV TEKNIK PENGUKURAN KINERJA DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

Artikel : Lima Hal yang Diperlukan dalam Sebuah Program Pelatihan 0

ANALISIS SISTEMATIS TERHADAP INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM Oleh Luh Putu Ary Sri Tjahyanti, S.T., M.Kom. 8

II. Kajian Teoritis 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia.

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM HIV & AIDS

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI

STANDAR PERIKATAN AUDIT

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan. Manajemen tersebut disusun dari manajemen tingkat atas sampai

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

BAB II KAJIAN PUSTAKA

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

PERENCANAAN. By Eti Rimawati,SKM 12

Information System Design and Analysis

PROSES / FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

1. Mengkaji tempat kejadian dan kebutuhan organisasi

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

1. Penetapan dan penyediaan informasi yang bermanfaat untuk menilai keputusan alternatif;

Kebijakan Manajemen Risiko

Manajemen Resiko Dalam Dunia Perbankan

A. PENGERTIAN Hunt Jeniffer dan Mark Rencana asuhan keperawatan adalah catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana keperawatan.

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

BAB I MANAGEMENT PROYEK

Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Kerangka Tata Pemerintahan Yang Baik

BEBERAPA MODEL KEBUTUHAN KONSUMEN

MODUL 9 PENYUSUNAN RENCANA TINDAK; PEMBERDAYAAN KOPERASI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH. Dosen : M. Tasrifin,SH,MH,MM.

BAB 6 PERENCANAAN DETAIL CORPORATE EVENT

A. Pengertian Evaluasi Program

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

PANDUAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

PERAN PERAWAT HOME CARE. Disampaikan oleh Djati Santosa.

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

GEJALA MELEMAHNYA BUDAYA KESELAMATAN

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

Transkripsi:

Manajemen Kesehatan Manajamen Pelayanan Kesehatan Pelayanan kesehatan (Heath care) adalah sebuah kumpulan langkah-langkah, barang dan layanan yang dirancang untuk mempromosikan kesehatan, termasuk intervensi pencegahan, kuratif, dan paliatif, yang apakah ditujukan pada individu atau populasi. Dalam rangka memaksimalkan efek dan meminimalkan biaya layanan kesehatan, penerapan layanan kesehatan harus direncanakan. Proses perencanaan meliputi beberapa langkah yang membentuk siklus. Siklus ini dikenal dengan siklus manajemen atau siklus organisasi dan manajemen. Siklus rencana pelayanan kesehatan dapat dibagi mejadi beberapa langkah atau elemen yang berbeda, yaitu: a. Planning (Merencanakan) b. Implementing (Menerapkan) c. Evaluating (Mengevaluasi) Perencanaan Aktivitas Kesehatan Perencanaan merupakan sebuah usaha untuk menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan itu muncul, sehingga bisa mengantisipasi dan memberi jawaban masalah pada saat implementasi. Pembuat rencana harus memutuskan: - objektif tentang apa yang akan direncanakan - pendekatan atau strategi untuk mencapai objektif - aktivitas yang dibutuhkan untuk meraih objektif - halangan yang mungkin muncul saat melakukan aktivitas - sumber daya yang dibutuhkan - biaya dari aktivitas - penjadwalan mendetail dari implementasi. Untuk mengakuratkan tipe keputusan yang harus dibuat dalam menentukan perencanaan, perlu menghubungkan pertanyaan (why?, what?, which?, when?, who?, where?, which?, how?, dan how much?) dengan objektif, aktivitas, dan sumber daya. Karena kekomplekasan dari tahap ini, perencanaan sebaiknya dibagi kepada tim kelompok dan oleh perwakilan dari komunitas. Proses perencanaan mmiliki 3 fase, yaitu: 1. Memilih dan mendefinisikan tujuan dengan kebijakan dan strategi yang diberikan 2. Mengatur cara dan sarana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran 3. Merinci dan menjadwal kegiatan yang akan dilakukan. Ada beberapa langkah perencanaan aktivitas kesehatan, yaitu: 1. Melihat situasi

Untuk tujuan pelayanan perawatan kesehatan primer, informasi yang dibutuhkan adalah: - komunitas (populasi, kelahiran dan kematian, kelompok usia, perumahan, sekolah, pemimpin, organisasi, etc.) - kesehatan, illness and diseases - organisasi pelayanan kesehatan - staf kesehatan - sumber daya komunitas 2. Mengenal masalah Definisi dari masalah adalah: - kesulitan atau halangan yang ada diantara situasi sekarang dan tujuan masa depan yang diinginkan - kesenjangan yang dirasakan antara sesuatu dan sesuatu yang seharusnya (what is and what should be) Setiap orang memiliki pandangan berbeda pada sebuah masalah. Langkah dalam mengatasi masalah: - Menganilisa dan mendefinisikan hal apa yang menjadi masalah - Menemukan semua penyebab yang mungkin dengan brainstorming. - Cari cara untuk mengeleminasi penyebab masalah. Untuk meninjau masalah yang penting perlu dikelompokkan menjadi: - Masalah penyakit dan kesehatan - Masalah pelayanan kesehatan - Masalah di masyarakat. 3. Mengatur objektif Setelah memprioritaskan kesehatan, langkah selanjutnya adalah menentukan seberapa jauh masalah bisa dikurangi atau bisa diselesaikan. Beberapa masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan secara cepat. Objektif atau tujuan bisa didefinisikan sebagai suatu hasil atau pencapaian yang diinginkan dari suatu program atau kegiatan. Tujuan harus relevan, layak, bisa diukur, dan bisa diobservasi. Dengan mengatur tujuan, akan memudahkan kita untuk membuat rencana dan melakukan evaluasi terhadap hasil. 4. Meninjau halangan Setelah mengatur arah tujuan, pertanyaan yang harus dilakukan selanjutnya adalah Apakah ada alasan mengapa tujuan ini tidak bisa dicapai? Apakah ada batasan atau halangan dalam mencapai tujuan ini?.

Tipe hambatan dan batasan: - Orang tidak tertarik, atau mereka merasa memiliki kebutuhan yang lebih penting, atau mereka adalah orang yang tidak berpendidikan atau tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah aktivitas. - Peralatan tidak tersedia atau terlalu mahal. - Informasi sukar dicari; tidak adanya bukua referensi atau data statistik. - Biaya tidak bisa dipenuhi dari komunitas local. - Waktu: tenaga kerja tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan yang harusnya mereka lakukan. Selain itu juga memungkinkan hambatan dari lingkungan, seperti: - Fitur geografi, yang sangat penting untuk membuat jalanan, memasarkan barang, atau transportasi pasien ke rumah sakit. Misalnya, area pegunungan adalah salah satu hambatan bagi masyarakat atau petugas kesehatan dalam mendapatkan atau melayani kesehatan. - Iklim, mempengaruhi tipe rumah, musim panen, masalah kesehatan lingkungan, dll. - Kesulitan teknis yang berhubungan dengan perkembangan teknologi di masyarakat. Misalnya, electric centrifuge tidak bisa digunakan di daerah yang tidak memiliki listrik. - Faktor sosial, yang merupakan hambatan yang serius. Mungkin saja ada adat istiadat yang masih tabu di masyarakat sehingga menyulitkan kegiatan. Pengaturan masalah atau hambatan sangat penting karena tidak semua masalah dapat menyerang secara bersamaan. Pengaturan priotitas memerlukan rencana untuk merumuskan kriteria yang diinginkan yang digunakan dalam memilih prioritas. Ada beberapa kriteria yang sering digunakan: - Ukuran masalah - Kesukaran masalah - Keterkaitan masalah antara yang satu dengan lainnya - Biaya yang mengganggu efektivitas dan sering menjadi masalah - Ketidaklayakan teknis - Tren dalam ukuran masalah. Dalam mengatasi hambatan, perlu mengelompokkan hambatan menjadi: - Hambatan yang bisa dieleminasi karena solusi bisa ditemukan. - Hambatan yang bisa dimodifikasi atau dikurangi. - Hambatan yang tidak bisa dieleminasi atau dikurangi. 5. Membuat jadwal untuk aktivitas Setelah tujuan dan target ditetapkan, tim dan komunitas kesehatan perlu membuat rencana bagaimana tujuan dan target itu bisa dicapai.

Penetapan aktivitas untuk mencapai tujuan dan target biasa disebut sebagai sebuah strategi, yang berarti merencanakan dan menggunakan sumber daya yang memberi kesempatan baik untuk sukses. Sebelum melakukan rencana aktivitas, perlu diperhatikan: - Mempertimbangkan jalan alternative untuk menghadapi hambatan dan mencapai tujuan - Menyeimbangkan antara sumber daya dan kebutuhan - Memilih tindakan yang terbaik Kemudian: - Menjelaskan secara detail aktivitas yang dibutuhkan, berdasarkan tindakan terbaik yang dipilih. Ketika sumber daya terbatas, 2 prinsip umum yang diaplikasikan: - Permintaan terbaik harus dilakukan dari sumber daya yang tersedia sebelum permintaan lain diminta. - Penggunaan maksimum harus dilakukan dari sumber daya tang tersedia sebelum sumber daya disebarluaskan. Strategi yang berbeda bisa lebih atau kurang diandalkan pada satu jenis sumber daya dengan lainnya, seperti: - Infrastruktur - Personnel - Peralatan dan persediaan - Orang-orang - Modal belanja dan biaya berulang. Implementasi Aktivitas Kesehatan Tanpa pengimplementasian, rencana hanyalah sebuah teori. Ada 4 tipe keputusan yang harus diambil dari implementasi. Tipe pertama terdiri dari semua yang memastikan bahwa program-program dari aktivitas bisa dijalankan sesuai rencana dan pelayanan diberikan sesuai dengan yang diinginkan. Tipe kedua adalah memperhatikan penyebaran personnel dalam jumlah yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, untuk melakukan aktivitas ini. Tipe ketiga berurusan dengan mobilisasi dan alokasi dari sumber daya fisik dan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan aktivitas. Tipe keempat adalah yang berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan, prosesnya, dan dukungan komunikasi dari tipe keputusan sebelumnya dan untuk evaluasi. Sehingga keempat tipe keputusan dari implementasi ini berurusan dengan: - Koordinasi aktivitas - Penyebaran personel - Alokasi sumber daya

- Pemprosesan informasi Mengkoordinasi kerja tim kesehatan Untuk bisa mengkoordinasi secara efektif, tenaga kesehatan harus: - Mengklarifikasi perkerjaan dan hubungan sehingga orang-orang bisa bekerja secara harmonis. - Menjadwal ulang aktivitas yang dibutuhkan - Komunikasi semua masalah di pekerjaan. Memonitor dan mengarahkan perkerjaan Memonitor berarti mengawasi progress, tujuan dan standard program kerja. Memonitor bisa dilakukan oleh semua staf kerja dengan menggunakan checklist, bisa juga dengan interview dan diskusi, atau mempelajari catatan dan laporan. Pengawasan dalam kerja Tujuan dari pengawasan kerja adalah untuk membantu petugas kesehatan untuk: - Merencanakan jadwal kunjungan untuk tahun kedepan - Menyiapkan catatan untuk kunjungan - Menyiapakan kunjungan dengan hati-hati sebelum waktunya - Menggunakan checklist untuk pengawasan. Mengevaluasi Aktivitas Kesehatan Evaluasi bisa didefinisikan sebagai mencari tahu nilai dari sesuatu. Evaluasi adalah proses sistematis menilai sejauh mana prestasi atau kinerja berhasil dicapai atau dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan. Definisi yang luas ini mencakup 2 kemungkinan jenis evaluasi: yang pertama dimana tujuan tidak baik ditentukan di muka (sesuai dengan tujuan umum) dan yang kedua dimana tujuan yang telah ditetapkan secara eksplisit (dekat dengan tujuan awal). Dalam kedua situasi informasi yang dihasilkan oleh evaluasi, dilakukan umpan balik untuk perencanaan kegiatan di masa yang akan datang. Proses evaluasi terdiri dari: 1. Membandingkan tujuan dan hasil kegiatan 2. Menambahkan penilaian dari hasil yang diperoleh Evaluasi adalah proses yang berkesinambungan, tetapi untuk alas an praktis, evaluasi harus dirangkum dan dilaporkan pada waktu atau interval yang ditentukan, bertepatan dengan rutinitas pengumpulan data, penyusunan rencana baru, periode pengumpulan anggaran baru.

Dalam proyek khusus, evaluasi harus ditetapkan saat rencana selesai (evaluasi awal), selama implementasi (evaluasi formatif), dan pada akhir (evaluasi final). Evaluasi merupakan bagian dari control dan prosedur administrative, tetapi telah menjadi juga kontribusi untuk perbaikan teknis dan perubahan sosial. Evaluasi memiliki dampak pada mereka yang bekerja tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan.