ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PIUTANG DAGANG PADA PT. SURYA MITRA SENTOSA PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas. Pengertian Penendalian Intern

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

ICQ. Internal Control Questionaire. No Pertanyaan Y T Keterangan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PENJUALAN TUNAI (STUDI KASUS PADA CV RESTU IBU BANJARMASIN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

A. Prosedur Pemesanan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT. My Rasch Indonesia. Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi saat ini sangat cepat da

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk

LAMPIRAN 1 KUESIONER ICQ. Internal Control Questionaire. Apakah perusahaan memiliki pedoman. penerimaan persediaan secara tertulis?

BAB II BAHAN RUJUKAN

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

PDF created with pdffactory Pro trial version

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

Evaluasi Sistem Penjualan Kredit pada PT Wahana Semesta Lampung. Evaluation of Credit Sales System onpt WahanaSemesta Lampung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

Bab II Dasar Teori 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi 2.2 Pengertian Penjualan Kredit 2.3 Pengertian Sistem Penjualan Kredit

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Seminar Nasional IENACO ISSN: EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP PENJUALAN KREDIT PADA AL-IKHLAS STATIONERY SURAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DI DEALER YAMAHA ASLI MOTOR II ROZANA ( ) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT.SMART MULTI FINANCE KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT ABSTRACT

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PIUTANG PERUSAHAAN METRO PADANGSIDIMPUAN TAHUN ANGGARAN 2014

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN. Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA PT. WOM FINANCE TEBING TINGGI

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. saling berintegritas satu sama lain.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLING SYSTEM OF CREDIT SALES IN PRIMKOPAL SESKOAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Penelitian. Dunia bisnis di Indonesia mengalami kemunduran setelah terjadi krisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENGELOLAAN PIUTANG USAHA PADA PT MOTO PRIMA

a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL INSTANSI. menggantikan PT. Duta Putra Sumatera sebagai main dealer sepeda motor Suzuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PIUTANG DAGANG PADA PT. SURYA MITRA SENTOSA PONTIANAK Fara Dina Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak Jl. Abdurrahman Saleh No. 18A, Pontianak, Indonesia Email :fara.fad@bsi.ac.id ABSTRACT In this research, the writer used case study method with PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak, as the research object, with the direct involvement of the writer into the field to gain the data in order to study the company s condition based on fact. To analyze the data, the writer rised organization structure, sales flowchart and elimination of receivables and internal control questionnaire. Base on the result of internal control questionnaire, at can be concluded that internal control over receivables and credit sales in PT. Surya Mitra Sentosa is necessarily effective. Keywords : Analyze Internal Control over Account Receivable of PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan salah satu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, karena penjualan merupakan sumber keuangan perusahaan. Peningkatan volume penjualan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan. Didalam kondisi sekarang ini, dimana persaingan bisnis sangat ketat dari perusahaan yang bergerak dibidang yang sama maka perusahaan harus berupaya menarik pelanggan/konsumen sebanyak mungkin yang sama dapat dilakukan dengan cara memberikan kemudahan atau fasilitas bagi para konsumen. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memberikan fasilitas penjualan secara kredit, harga cukup bersaing dan diskon penjualan. Penjualan secara kredit umumnya dilakukan agar dapat menarik banyak pelanggan sehingga penjualan dapat ditingkatkan. PT. Surya Mitra Sentosa adalah sebuah perusahaan yang bergerak didalam bidang penjualan sepeda motor merk Jialing. Dalam upaya memasarkan produknya perusahaan menggunakan dua macam cara yaitu dengan penjualan kredit dan tunai. Untuk mengetahui perkembangan penjualan secara tunai maupun kredit selama dua tahun terakhir dapat dilihat dalam perincian sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Penjualan Tahun 2011 2012 (dalam rupiah) Tahun Penjulan Tunai Penjualan Kredit Potongan Penjualan Total Penjualan 2011 293.650.000 477.308.000 8.700.000 762.258.000 2012 304.575.000 876.955.200 12.050.000 1.169.480.200 Sumber : Data Olahan Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah penjualan pada tahun 2012 sebesar Rp 407.222.200,- atau 53,42% dari tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah penjualan disebabkan oleh penjualan yang dilakukan dengan memberikan kredit kepada konsumen. 1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas yang menjadi 43

permasalahan adalah : Apakah sistem dan prosedur pemberian kredit yang diterapkan oleh perusahaan dan pengendalian intern atas piutang telah memadai?. Sedangkan tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur pemberian piutang yang ditetapkan perusahaan dan sistem pengendalian intern atas piutang dagang serta kelemahankelemahan atas pengendalian tersebut. 1.2 Pembatasan Masalah Agar arah penelitian tidak menyimpang dari tujuan, maka permasalahan dibatasi hanya pada Analisis Sistem Pengendalian Intern Piutang Dagang Pada PT. Surya Mitra Sentosa, Pontianak pada tahun 2011-2012. 1.3 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti kuliah serta menambah pengalaman dalam menganalisis suatu masalah ilmiah dengan masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang menjadi objek penelitian. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi pihak perusahaan sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan-kebijakan dimasa yang akan datang mengenai pentingnya pengendalian intern perusahaan yang akan mempermudah kinerja perusahaan dalam pengawasan dan pembentukan cadangan operasionalnya. 2. LANDASAN TEORI Menurut Baridwan (2008;13) menerangkan pengertian pengendalian intern mempunyai dua pengetian pokok, yaitu pengendalian intern dalam arti sempit, pengendalian intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun. Sedangkan dalam arti luas pengawasan intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara yang dikoordinasikan digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efesiensi didalam operasi dan membantu menjaga dipenuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dulu. Pengertian piutang usaha menurut standar akuntansi keuangan adalah piutang yang timbul karena penjualan produk, penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan (IAI, 2009 : 9.4). Menurut Mulyadi tentang unsurunsur pokok dalam sistem pengendalian intern adalah : a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. b. Sistem wewenang dan prosedur pembukuan. c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi. d. Karyawan yang bermutu. 3. METODE PENELITIAN a. Bentuk Penelitian, dalam hal ini metode studi kasus dengan mengambil objek penelitian pada PT Surya Mitra Sentosa. b. Metode Pengumpulan Data, berupa Interview, Observasi, Studi Kepustakaan dan Metode Analisis data yang terdiri dari Questioner Internal Control, Struktur Organisasi dan Flow Chart. 44

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Gambaran Singkat Berdirinya Perusahaan PT. Surya Mitra Sentosa merupakan perusahaan Main Dealer sepeda motor merk Jialing Kalimantan Barat. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Steven Suryadi Lie pada tanggal 18 Oktober 2004. PT. Surya Mitra Sentosa didalam menjalankan usahanya mempunyai showroom yang juga merangkap kantor terbesar serta sebaai sale agent dan distributor oleh PT. Buana Jialing Sakti Motor di Jakarta. PT. Surya Mitra Sentosa merupakan perusahaan yang ketiga kalinya didirikan di Kota Pontianak yang bergerak didalam bidang yang sama yaitu penjualan sepeda motor Jialing dengan pimpinan atau pemilik yang berbeda. 4.1.2. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, agar perusahaannya dapat berjalan dengan lancer, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. PT. Surya Mitra Sentosa memiliki struktur organisasi garis atau lini, dimana pimpinan perusahaan secara langsung membawahi bagian-bagian yang ada. Semua tugas baik perencanaan, pengorganisasian, pergerekan dan pengendalian berada pada satu tangan yaitu pimpinan. Sifat hubungan kerja antara atasan dan bawahan adalah langsung. Adapun struktur organisasi ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini : ADM ACC PEMILIK MENEJER K Sumber : PT. Surya Mitra Sentosa Gambar 1.Struktur Organisasi G M Secara garis besar adapun personilpersonil yang terdapat didalam perusahaan PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak adalah sebagai berikut : 1. Pemilik a. Menentukan kebijaksanaan perusahaan, membuat keputusan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan dan demi kemajuan perusahaan. b. Sebagai pimpinan perusahaan dalam hal ini bertugas mengelola perusahaan. 2. Menejer a. Membantu pimpinan dalam menyusun dan merumuskan rencana kerja, program kerja serta strategi pemasaran untuk mencapai target dalam perusahaan. b. Mengawasi semua kegiatan bawahan serta membina kerjasama yang baik antar sesama bawahan serta intern dan ekstern perusahaan. c. Bertanggung jawab kepada pimpinan dan membawahi bagian administrasi, bagian accounting, bagian pengkreditan, bagian gudang dan bagian mekanik. d. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap pesanan yang dilakukan secara kredit. 3. Bagian Administrasi a. Sales Counter berfungsi melayani semua konsumen yang datang secara langsung ke showroom dengan tujuan untuk membeli sepeda motor. b. Administrasi sales berfungsi melaksanakan dan menyelesaikan semua administrasi baik itu formulir atau faktur yang berhubungan dengan penjualan sepeda motor baik secara tunai maupun kredit. c. Penagihan berfungsi melakukan penagihan kepada pelanggan melalui telepon sebelum pelanggan jatuh tempo guna mengingatkan 45

pelanggan untuk melakukan pembayaran angsuran kredit dan kepada pelanggan yang telah jatuh tempo serta membuat surat penagihan kepada pelanggan yang angsuran kreditnya tertunggak. d. Kasir berfungsi merima semua uang yang masuk baik dari penjulan tunai maupun pembayaran piutang yang tidak tertunggak dan piutang yang tertunggak dari collector serta membuat kwitansi bukti pembayaran. 4. Bagian Accounting a. Mencatat semua transaksi berdasarkan bukti transaksi penjualan kredit maupun transaksi penerimaan uang yang dibuat oleh bagian administrasi kedalam jurnal. b. Mencatat dan memeriksa piutang yang sedang jatuh tempo. c. Membuat laporan keuangan. 5. Bagian Pengkreditan a. Salesman adalah mencari dan melayani konsumen yang berada diluar showroom yaitu di lapangan. b. Surveyor adalah melakukan survey terhadap konsumen yang ingin membeli sepeda motor secara kredit, memeriksa dan mempelajari identitas calon konsumen. c. Collector/penagihan melakukan penagihan kepada konsumen yang telah jatuh tempo dengan mendatangi rumah konsumen untuk melakukan pembayaran angsuran kredit yang tertunggak. d. Supir adalah melakukan pengiriman atau penyerahan sepeda motor kepada pembeli sesuai dengan order pengiriman yang telah diterima dari bagian administrasi. 6. Gudang Sparepart a. Bertanggung jawab atas fisik sparepart digudang. b. Menerima semua barang yang dibeli oleh perusahaan dengan mencocokkan sparepart yang diterima dengan yang tertera didalam faktur dan menandatangani faktur tersebut. c. Mengeluarkan sparepart yang akan dijual berdasarkan faktur. d. Mengontrol dan memeriksa untuk mengorder pembelian sparepart. e. Mengontrol keadaan sparepart dan meminta bagian administrasi untuk melakukan pesanan sparepart yang dianggap perlu. f. Mengisi kartu persediaan sparepart. 7. Mekanik a. Melaksanakan tugas perbaikan sepeda motor/sevice. 4.1.3. Aspek Keuangan Perusahaan PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak adalah merupakan perusahaan perseorangan dimana hanya dimiliki oleh satu orang. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Steven Suryadi Lie dengan sumber modal yang berasal dari milik pribadi dan begitu juga dengan keuntungan yang diperoleh akan dihasilkan oleh perusahaan. 4.1.4. Aspek Pemasaran PT. Surya Mitra Sentosa adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor merk Jialing dan merupakan Main dealer Jialing satusatunya di Kalimantan Barat. Persediaan sepeda motor didatangkan oleh PT. Buana Jialing Sakti Motor, Jakarta. Perusahaan PT. Surya Mitra Sentosa tidak mempunyi persediaan sepeda motor digudang tersendiri melainkan hanya persediaan sepeda motor yang berada di showroom. Dalam menjalankan usahanya perusahaan PT. Surya Mitra Sentosa memasarkan produknya hanya dikawasan dimana dealer ini berada, yaitu di Pontianak. Dalam usaha untuk meningkatkan volume penjualan, perusahaan melakukan beberapa strategi pemasaran, seperti melaksanakan sistem penjualan kredit, 46

menetapkan harga jual yang bersaing serta batas minimum pemberian kredit, memberikan potongan harga kepada konsumen yang dapat membayar jangka waktu yang lebih pendek serta memberikan kemudahan dalam prosedur pemberian kredit. 4.1.5. Formulir yang Dipergunakan Formulir yang digunakan dalam sistem dan prosedur penjualan adalah sebagai berikut : a. Faktur b. Surat Berita Acara Serah Terima Barang c. Kwitansi Bukti Pembayaran d. Surat Jalan e. Surat Tanda Kendaraan Bermotor f. Formulir Permohonan Kredit atau Sewa-Beli g. Berkas Data Survey dan Analisis Surat Perjanjian Sewa-Beli 4.2. Analisis Pengendalian Intern PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak dalam menjalankan usaha untuk memperoleh laba dengan menerapkan sistem penjualan kredit yang volumenya lebih besar dari penjualan tunai. Penjualan kredit yang diterapkan oleh perusahaan akan menimbulkan piutang dagang bagi perusahaan. Dengan adanya piutang tersebut untuk menghindari terjadinya resiko yang tidak diinginkan oleh perusahaan seperti penyelewengan, kecurangan dan kesalahan atau kelalaian dari pihak intern maupun ekstern perusahaan, maka perusahaan dalam hal ini memerlukan suatu sistem pengendalian intern mengenai piutang tersebut yang akan mengawasi jalannya mekanisme penjualan kredit dan piutang dagang yang dilaksanakan perusahaan. Analisis sistem pengendalian intern terdiri dari : a. Analisis Struktur Organisasi Analisis struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, maka tugas, fungsi, kedudukan maupun hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitas dalam organisasi yang lebih jelas. b. Analisis data Flow Chart Flow Chart merupakan arus daripada konsumen yang juga mencerminkan urutan daripada perindustrian dokumen. Evaluasi terhadap Flow Chart adalah memeriksa arus dokumen dalam sistem dan prosedur operasional perusahaan. c. Analisis Internal Control Quesioner Questioner Internal Control merupakan alat yang dapat digunakan dalam menganalisa penerapan sistem pengendalian intern oleh perusahaan yang bersangkutan. Questioner Internal Control berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan standar Internal Control dan dilengkapi denga jawaban yang harus diisi oleh perusahaan. Jawaban dari Questioner adalah Ya dan Tidak dimana jawaban Ya berarti perusahaan telah menerapkan Internal Control yang memadai dan jawaban Tidak berarti perusahaan masih memiliki kelemahan didalam penerapan Internal Control tersebut. Berikut tabel kuesioner pengendalian intern pada PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak. No. 1 2 Pertanyaan Ya Tidak UMUM Apakah Perusahaan memiliki bagian administrasi? Apakah prosedur akuntansi dan administrasi sudah disusun secara tertulis? 47

Apakah pencatatan 3 kedalam buku jurnal dilakukan oleh karyawan yang berwenang? Apakah secara 4 periodik disusun secara laporan keuangan untuk keperluan pimpinan? 5 Apakah terdapat job description? Apakah keputusan 6 dipegang oleh pimpinan? Apakah terdapat 7 penggandaan tugas dalam suatu rentetan kegiatan perusahaan? Apakah syarat 8 perjanjian kredit selalu mendapatkan perhatian yang cukup? Apakah diterapkan 9 sistem rolling atau perputaran karyawan dari satu bagian ke bagian lain? Apakah pimpinan 10 memperhatikan perusahaannya secara terperinci? Apakah karyawan 11 memakai absensi jam kerja? Apakah karyawn 12 mendapatkan tunjangan kesehatan? Apakah gaji karyawan 13 sesuai dengan peraturan pemerintah? Apakah semua 14 transaksi perusahaan dilakukan pencatatan kedalam jurnal? 15 menentukan jumlah pengambilan motor dalam satu nama 16 pelanggan? Apakah mempunyai diluar kota? dealer cabang B. PENJUALAN KREDIT Apakah fungsi penjualan sudah terpisah dari : 17 Fungsi memberi otorisasi kredit? 18 Administrasi? 19 Akuntansi? Pengeluaran dan 20 pengiriman barang? 21 menggunakan daftar harga dalam setiap pembelian? Apakah daftar harga 22 di cap oleh perusahaan? 23 mempunyai sales? 24 mempunyai nomor urut? Apakah setiap 25 penyimpangan dari harga harus disea tertulis?tujui oleh yang berwenang? 26 mempunyai pedoman pemberian potongan harga secara tertulis? Apakah faktur 27 penjualan sudah bernomor urut bercetak? Apakah setiap 28 penjualan kredit disetujui oleh bagian yang berwenang? 29 mempunyai batas kredit maksimal? 30 mempunyai batas unit 48

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 kredit sepeda motor? Apakah setiap pengeluaran dan pengiriman barang selalu dicatat oleh bagian gudang dalam kartu gudang? Apakah setiap pengiriman barang disertai dokumendokumen? Apakah diadakan konfirmasi terhadap tiap pesanan sebelum dikirim? memberikan pengkreditan di luar kota? Retur Penjualan : Apakah harus mendapatkan persetujuan dari pegawai yang berwenang? Apakah barang yang dikembalikan/ditukar dicatat dan disesuaikan dengan kartu gudang? Apakah faktur yang batal tersimpan untuk pemeriksaan? Apakah prosedur penjualan kredit tampak cukup efisien? Apakah penarikan dilakukan sesuai dengan pertauran perusahaan? Apakah pembelian dapat ditukar setelah plat nomor jadi? Apakah surat-surat penting kendaraan dipegang oleh pimpinan perusahaan? 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 C. PIUTANG DAGANG Apakah ada pemisahan fungsi yang jelas antara yang menerima tagihan/kasir dengan bagian penagihan? Apakah ada pemisahan fungsi penagihan, keuangan dan akuntansi? Apakah pencatatan dikartu piutang, bila ya : Apakah pencatatan dikartu piutang dilakukan satu orang? Apakah terpisah dari mengerjakan buku besar? Apakah secara periodic dicocokkan dengan buku besar piutang? Apakah pengamanan fisik kartu piutang cukup? Apakah saldo piutang dicocokkan setiap bulan antara kasir dengan bagian akuntansi? Apakah dibuat daftar umur piutang secara periodic? Apakah pencatatan piutang diteliti kembali mengenai perhitungannya? mengirimkan konfirmasi piutang kepada pelanggan secara periodik? Apakah ada ketentuan yang jelas mengenai syarat pembayaran dan sangsi yang 49

53 54 55 56 57 58 59 60 dikenakan pada pelanggan yang lalai mematuhinya? Apakah untuk pembayaran penagihan piutang dibuatkan bukti seperti kwitansi? Apakah penarikan kendaraan dicek oleh pimpinan perusahaan? Apakah bukti transaksi dibuat setelah diperiksa lebih dahulu ke saldo piutang masingmasing pelanggan? Apakah hasil penagihan langsung diserahkan ke bagian kasir dalam jumlah yang seharusnya diterima? Apakah terdapat kebijakan tentang penghapusan piutang? membuat cadangan kerugian piutang untuk mengantisipasi piutang tak tertagih? Apakah motor konsumen yang ditarik dianggap mengurangi piutang? Apakah selisih harga motor konsumen yang ditarik dengan jumlah piutang dianggap keuntungan/kerugian perusahaan? Adapun hasil dari tabel pertanyaan pengendalian intern yang diajukan terhadap PT. Surya Mitra Sentosa dari seluruh pertanyaan yang berjumlah 60 pertanyaan, jawaban Ya sebanyak 28 pertanyaan dan untuk jawaban Tidak sebanyak 32 pertanyaan. Dari hasil tersebut maka dapat diuraikan bahwa kekuatan sistem pengendalian intern perusahaan sebesar 46% (28/60 x 100%) dan kelemahan dari sistem pengendalian intern sebesar 54% (32/60 x 100%). Jadi penulis menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur pengendalian intern perusahaan tersebut sudah dijalankan dengan tidak efektif. Agar lebih memahami kekuatan dan kelemahan dari sistem dan prosedur pengendalian intern perusahaan, maka penulis akan menguraikan lebih lanjut dari hasil evaluasi daftar pertanyaan pengendalian intern perusahaan. 4.3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Tidak Efektifnya Sistem Pengendalian Intern Terhadap Pemberian Kredit dan Piutang Adapun factor-faktor yang dapat menyebabkan lemahnya sistem pengendalian intern terhadap pemberian kredit dan piutang pada PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak, adalah: a. Meskipun perusahaan telah memiliki struktur organisasi tetapi pada pelaksanaannya masih terdapat pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas sehingga sering terjadi perangkapan tugas. b. Belum diterapkannya pedoman atau acuan dalam pemberian kredit secara maksimal seperti meneliti kelayakan calon pelanggan yang melakukan pembelian secara kredit untuk mengetahui tingkat kemampuan pelanggan dalam mengembalikan pembelian secara kredit. c. Adanya sistem kepercayaan dan kekeluargaan terhadap para pelanggan tertentu yang melakukan pembelian secara kredit, baik itu kenalan maupun kerabat pimpinan sehingga banyak 50

kredit yang tertunggak atau sulit ditagih oleh perusahaan. d. Tidak adanya kesadaran atau inisiatif dari para karyawan bagian administrasi untuk membuat catatan keuangan khususnya untuk membuat catatan keuangan yang baik agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Sistem pengendalian intern pemberian kredit dan piutang dagang secara umum dapat dikatakan sudah cukup memadai. Berdasarkan jawaban yang diperoleh dari Questioner Internal Control pada PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak cukup efektif. Dari 60 pertanyaan yang diberikan dalam Questioner Internal Control diperoleh 28 pertanyaan menjawab Ya (46%) dan 32 pertanyaan menjawab Tidak (54%). Sesuai denga kriteria penilaian efektifitas maka sistem pengendalian intern yang ada pada PT. Surya Mitra Sentosa Pontianak dapat dikatakan tidak memadai. integritas karyawan agar efektivitas dan efisiensi serta kedisiplinan karyawan dalam menjalankan tugas dapat mencapai hasil yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki, 2008, Sistem Akuntansi Penyusunan dan Metode, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi, Penerbit Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta. Mulyadi, 2010, Auditing, Penerbit Salemba Empat, Edisi Keenam, Jakarta 5.2. Saran Penulis dapat memberikan beberapa pendapat yang kiranya dapat berguna bagi perusahaan, antara lain: a. Perlu adanya suatu bagian pengawasan yang khusus bertanggung jawab menangani serta mengawasi aktivitas pemberian kredit agar dilakukan penilaian yang lebih ketat terhadap konsumen yang mengajukan pembelian secara kredit tanpa adanya sistem kepercayaan semata dan sistem kekeluargaan. b. Perlu adanya pemisahan jabatan yang tegas antara bagian surveyor dan bagian collector atau penagihan serta pembagian tugas yang jelas antara bagian administrasi, bagian accounting dan bagian gudang. c. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran dan 51

52