Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN. 1.1. Latar Belakang



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

Lampiran Meningkatnya cakupan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN... I-1

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BINTAN TAHUN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

1.1. LATAR BELAKANG...

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

D A F T A R I S I Halaman

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Transkripsi:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 1 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 25 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 2008, mengamanatkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, maka Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Sebagai dokumen rencana tahunan daerah, RKPD mempunyai kedudukan yang strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan alasan sebagai berikut: a. RKPD merupakan dokumen yang secara substansial merupakan penerjemahan dari visi, misi dan program kepala daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kedalam program dan kegiatan pembangunan tahunan daerah. b. RKPD memuat arahan operasional pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan tahunan bagi seluruh satuan kerja perangkat daerah dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ). c. RKPD merupakan acuan Kepala Daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD dan penentuan prioritas serta pagu anggaran yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) d. RKPD merupakan salah satu instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui evaluasi terhadap pelaksanaan RKPD ini dapat diketahui sampai sejauh mana capaian kinerja RPJMD sebagai wujud dari kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah hingga tahun berkenaan. Mengingat posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka perhatian yang besar pantas diberikan sejak awal tahapan penyusunan hingga penetapan dokumen RKPD sehingga dapat dihasilkan dokumen RKPD yang berkualitas. Berkualitas dalam hal ini adalah telah memenuhi kriteria sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 merupakan penjabaran tahun pertama dari sasaran strategis yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare 2013-2018 dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 2 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Parepare 2005-2025, dengan memperhatikan hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya sehingga RKPD sebagai dokumen perencanaan tahunan daerah, perlu menggambarkan permasalahan pembangunan daerah serta indikasi daftar program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, untuk memecahkan permasalahan pembangunan daerah secara terencana melalui sumber pembiayaan baik melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). RKPD disusun dengan tahapan : i) persiapan penyusunan RKPD, ii) penyusunan rancangan awal RKPD, iii) penyusunan rancangan RKPD, iv) pelaksanaan Musrenbang RKPD, v) perumusan rancangan akhir RKPD, dan vi) penetapan RKPD. Fenomena yang ada dan isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD, mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah serta penjaringan aspirasi secara bertahap melalui pendekatan partisipatif yang diwujudkan dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbag) yang dilakukan berjenjang mulai dari tingkat kelurahan hingga ke tingkat kota, bahkan sebelum Musrenbang Kelurahan juga telah dilaksanakan Pra-Musrenbang yang pelaksanaannya ditekankan di tingkat RT/RW yang bertujuan untuk menjaring seluruh aspirasi masyarakat ditingkat bawah sehingga perencanaan pembangunan yang ditetapkan akan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Aspek penting yang perlu mendapat perhatian dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan nasional adalah keselarasan antara rencana pembangunan daerah dengan rencana pembangunan nasional. Terkait dengan hal tersebut maka pada tanggal 31 Maret 2010 telah dikeluarkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 2010, Nomor 0199/MPPN/04/2010 dan Nomor 95/PMK 07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. RKPD selanjutnya menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan oleh seluruh perangkat daerah, yang secara substansial memuat rencana kerja, program, dan indikasi kegiatan yang bersifat terukur dan berorientasi pada pendekatan fungsi/sub fungsi pembangunan dan Peraturan Pemerintah No. 58 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta pelaksanaan program yang mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia. RKPD Kota Parepare 2014 merupakan pedoman perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan tahunan daerah serta sebagai acuan dalam proses penyusunan rancangan KUA dan rancangan PPAS Anggaran 2014. Proses perumusan RKPD Kota Parepare 2014 dapat dilihat pada bagan alir berikut : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

encana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 4 PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA PENYUSUNAN RANCANGAN RKPD KABUPATEN/KOTA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN/KOTA PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR RKPD KABUPATEN/ KOTA PENETAPAN RKPD PROVINSI Pengolahan data dan informasi Penelaahan terhadap RPJMN dan RPJMD provinsi Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD Kab/Kota Hasil Musrenbangnas RKP/RKP Hasil Musrenbang RKPD Provinsi Persiapan Penyusunan RKPD Kab/ Kota Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Analisis Ekonomi dan Keuangan Daerah Evaluasi kinerja RKPD lalu Perumusan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah beserta pagu indikatif Perumusan permasalahan Pembangunan Daerah kab/ kota Perumusan Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif Evaluasi Rancangan Awal RKP & RKPD Provinsi Integrasi Renja SKPD Verifikasi sesuai Penyelarasan Penyajian Ranc RKPD Persiapan Musrenbang RKPD Perumusan hasil Musrenbang RKPD Kabupaten/ Kota Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten/Kota Evaluasi Musrenbangnas RKP & RKPD Kab/ Kota Sinkronisasi hasil Musrenbang RKPD Kecamatan Penyelarasan Penyajian Ranc Akhir RKPD Persetujuan rancangan akhir RKPD Kab/Kota oleh Bupati/ Walikota Konsultasi Konsultasi Rancangan Rancangan akhir akhir RKPD RKPD Kab/Kota Kab/Kota ke ke PemProv. PemProv. Penetapan PerKDH ttg RKPD Kabupaten/Kota RPJMD Kab/ Kota Evaluasi dokumen RKPD kab/ kota tahun lalu dokumen RKPD Kab/ Kota tahun berjalan Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta Pagu Indikatif RANCANGAN AWAL RKPD KABUPATEN/KOTA pendahuluan; evaluasi Hasil pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan; rancangan kerangka ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran pembangunan daerah; rencana program dan kegiatan prioritas Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-skpd) agenda penyusunan RKPD, agenda forum SKPD, agenda musrenbang RKPD, batas waktu penyampaian rancangan renja-skpd kepada Bappeda Penyusunan Rancangan Renja SKPD Kab/Kota tidak Rancangan Renja-SKPD Kab/Kota Rancangan RKPD Kabupaten/Kota pendahuluan; evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan; rancangan kerangka ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran pembangunan daerah; rencana program dan kegiatan prioritas. Berita Acara Hasil Kesepakatan Musrenbang RKPD Kabupaten/Kota Rancangan Akhir RKPD pendahuluan; Analisis dan evaluasi ; Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja RPJMD; Rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah; Prioritas dan sasaran pembangunan daerah PerKDH tentang RKPD Kabupaten/ Kota Rancangan Akhir RKPD pendahuluan; analisis dan evaluasi; evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capain kinerja RPJMD; rencana kerangka ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran pembangunan Daerah rencana program dan kegiatan prioritas daerah Penyusunan KUA dan PPAS Kesepakatan KUA KUA dan dan PPAS PPAS antara antara KDH KDH dan dan DPRD DPRD Penyusunan RAPBD RAPBD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 5 Keedudukan RKPD diantara Dokumen Perencanaan Lainnya Kedudukan RKPD diantara dokumen perencanaan lainnya secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut : RKP Nasional RPJP RPJM Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) Peraturan lain yang bersifat umum/ Paradigmatis (Desentralisasi, Good Governance) & Regulatif RKP Propinsi RPJP Prop. RPJM Propinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) Perda Propinsi yang bersifat umum / (Non Spasial) & Regulatif RPJP KAB/KOTA RPJM Kab/Kota Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Parepare Perda Kabupaten yang bersifat umum (Non Spasial) & Regulatif RKPD RTR Kawasan 1.2. Dasar Hukum Dasar hukum bagi pemerintah daerah untuk menyusun RKPD sebagai dasar dan acuan penyusunan RAPBD diamanatkan melalui beberapa peraturan perundangan, antara lain: 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 2008 tentang Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemeritahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 6 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 2006; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 13 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah 2008 No.13) 1.3. Hubungan Antar Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Parepare 2014 memiliki hubungan dengan berbagai dokumen perencanaan lainnya, yakni disusun dengan memperhatikan RPJM Nasional 2009-2014 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 2010, dan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018. Selain itu juga perlu mempertimbangkan asas kesinambungan dari penjabaran program-program pembangunan yang akan termuat dalam RPJMD Kota Parepare 2013-2018 dan juga mempertimbangkan arah pembangunan kewilayahan yang telah dimuat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Parepare, serta mempertimbangkan pula hasil kajian dan konsepsi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Parepare 2005-2025. Rencana Kegiatan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2014 yang berisi sasaran, arah kebijakan, program, dan prioritas kegiatan, menjadi rujukan sekaligus landasan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS), Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) kepala daerah, sekaligus menjadi tolok ukur kinerja kepala daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

pedoman Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 7 Hubungan antara RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya secara lebih jelas pada gambar berikut : RPJP Daerah pedoman RPJM dijabarkan RKP pedoman KUA - pedoman Daerah Daerah PPAS RAPBD APBD RENSTRA SKPD pedoman RENJA SKPD pedoman RKA SKPD PENJABARAN APBD 1.4. Sistematika Dokumen RKPD Proses penyusunan RKPD di dahului dengan rancangan draft RKPD Kota Parepare yang tetap mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), yang di susun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare dengan memperhatikan perkembangan kondisi dan perubahan lingkungan strategis dengan tetap memperhatikan kesesuaian sumber daya yang tersedia. Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2014, diselenggarakan melalui proses kegiatan yang konsultatif dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta seluruh stakeholder melalui musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan, Forum SKPD, dan kota). RKPD disempurnakan melalui masukan-masukan dari hasil forum musyawarah SKPD dan Para Delegasi Masyarakat serta di kaji lebih lanjut oleh Tim Penyusun RKPD Kota Parepare yang selanjutnya dirumuskan kembali menjadi RKPD Final yang ditetapkan dalam bentuk Peraturan Walikota Parepare. BAB I PENDAHULUAN : memuat tentang Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD dan Maksud dan Tujuan. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU: memuat tentang Gambaran Umum Kondisi Daerah, Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Berjalan dan Realisasi RPJMD, serta Permasalahan Pembangunan. BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH : memuat tentang Arah Kebijakan Ekonomi Daerah dan Arah Kebijakan Keuangan Daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 8 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH : memuat tentang Tujuan dan Sasaran Pembangunan serta Prioritas Pembangunan. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH : memuat tentang Perencanaan Program dan Kegiatan,, Target, Satuan, Pagu Indikatif, Lokasi, dan SKPD Penanggung Jawab. BAB VI PENUTUP 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen RKPD dimaksudkan untuk menghasilkan suatu dokumen rencana tahunan yang akan menjadi acuan bagi Pemerintah Daerah dan DPRD Kota Parepare dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014 yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta penentuan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2014. RKPD tahun 2014 juga menjadi pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Parepare dalam menyusun Rencana Kerja SKPD tahun 2014. Oleh karena itu, RKPD akan memuat beberapa pembahasan antara lain Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Lalu, Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan, Program dan Sasaran Pembangunan Daerah 2014, Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah. Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Parepare 2014 adalah Sebagai Landasan Operasional bagi seluruh SKPD dalam menyusun Rencana Kerja tahun 2014 agar terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, serta menciptakan sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 9 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Secara geografis, Kota Parepare terletak pada jalur perlintasan transportasi darat maupun laut untuk bagian tengah Propinsi Sulawesi Selatan, baik arah Utara - Selatan maupun arah Timur - Barat. Kota Parepare terletak antara 3 o 57 39-4 o 04 49 Lintang Selatan dan 119 o 36 24-119 o 43 40 Bujur Timur. Waktu yang digunakan di Kota Parepare adalah WITA atau waktu Indonesia Bagian Tengah yakni 1 (satu) jam lebih cepat dari waktu ibukota Negara Jakarta dan delapan jam lebih cepat dari Greenwich Mean Time (GMT). Luas wilayah Kota Parepare adalah ± 99,33 Km 2, Batas wilayah Kota Parepare adalah: sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Pinrang; sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru; dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar dan secara administratif terbagi menjadi empat kecamatan dan 22 kelurahan. Kecamatan Bacukiki Barat meliputi enam kelurahan, yakni: Bumi Harapan, Cappa Galung, Kampung Baru, Sumpang MinangaE, Tiro Sompe dan LumpuE. Kecamatan Bacukiki meliputi empat kelurahan yakni: LemoE, LompoE, Watang Bacukiki dan Galung Maloang. Kecamatan Ujung meliputi lima kelurahan yakni Mallusetasi, Labukkang, Lapadde, Ujung Bulu dan Ujung Sabbang. Kecamatan Soreang meliputi tujuh kelurahan yakni Bukit Harapan, Bukit Indah, Kampung Pisang, Lakessi, Ujung Baru, Ujung Lare dan Watang Soreang. Kondisi iklim dan cuaca Kota Parepare berdasarkan catatan Stasiun Klimatologi menunjukkan tipe iklim C2 (Schmidt-Ferguson) yaitu jumlah bulan basah 5-6 bulan, jumlah bulan kering 2-3 bulan. Yang termasuk zona iklim tersebut menempati wilayah bagian barat sampai pesisir pantai seluas ± 60% dari luas Kota Parepare. Tipe iklim D2 (Oldeman) yaitu jumlah bulan basah 3-4 bulan, jumlah bulan kering 2-3 bulan. Zona iklim tersebut menempati wilayah bagian timur Kota Parepare seluas kurang 40% dari luas wilayah Kota Parepare. Curah hujan tertinggi adalah 556 mm/tahun dan yang terendah menunjukan angka 0 mm/tahun atau nol hari pada bulan Agustus di Kecamatan Bacukiki. Rata-rata temperatur Kota Parepare sekitar 28,5 O C dengan suhu minimum 25,6 o C dan suhu maksimum 31,5 o C, rata-rata kecepatan angin berkisar antara 2,5-5,8 m/detik yang bertiup dari arah barat ke timur selama bulan November sampai April. Kota Parepare mempunyai dua jenis musim yaitu musim hujan umumnya terjadi pada bulan November - April dan musim kemarau umumnya terjadi pada bulan Mei - Oktober setiap tahunnya, dimana kondisi tersebut juga terjadi pada daerah lain di Indonesia. Berdasarkan Susenas tahun 2012, penduduk Kota Parepare 2011 berjumlah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 10 130.582 jiwa yang tersebar di 4 kecamatan dan 22 kelurahan, yaitu Kecamatan Bacukiki dengan 14.622 jiwa. Bacukiki Barat 39.486 jiwa, Ujung 32.562 dan Kec. Soreang 43.912 jiwa. Tabel 2.1. Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk dan Kepadatannya Tiap Kecamatan di Kota Parepare 2011 No Kecamatan Luas Wilayah (Km 2 ) Jumlah Kelurahan Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk 1. Bacukiki 66,70 4 14.622 219 2. Bacukiki Barat 13,00 6 39.486 3.037 3. Ujung 11,30 5 32.562 2.881 4. Soreang 8,33 7 43.912 5.271 Jumlah 99,33 22 130.582 1.314 Sumber : BPS Kota Parepare Tingkat kepadatan penduduk Kota Parepare sebesar 1.314 jiwa /Km 2 jauh diatas tingkat kepadatan penduduk Propinsi Sulawesi Selatan yang hanya 173 jiwa/km 2. Kecamatan Soreang merupakan kecamatan terpadat dengan tingkat kepadatan 5.271/Km 2 berbanding terbalik Kecamatan Bacukiki dengan tingkat kepadata terendah sebesar 219 jiwa / Km 2. Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Per Kecamatan (Keadaan 2007 2011) No Kecamatan 2007 2008 2009 2010 2011 1. Bacukiki 48.369 13.857 14.068 14.477 14.622 2. Bacukiki Barat ---- 36.482 37.036 39.085 39.486 3. Ujung 29.681 29.150 29.593 32.231 32.562 4. Soreang 38.259 37.574 38.145 43.469 43.912 Kota Parepare 116.309 117.063 118.842 129.262 130.582 Sumber : BPS Kota Parepare Peningkatan jumlah penduduk Kota Parepare dalam waktu 5 tahun (2007 2011) sebesar 14.063 jiwa atau rata-rata per tahun mengalami peningkatan 2.812 jiwa dengan peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2010 sebesar 10.420 jiwa. Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin 2011 No Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 0-4 6.782 6.871 13.654 2 5-9 7.096 6.834 13.930 3 10-14 7.322 6.641 13.962 4 15-19 5.587 6.276 11.863 5 20-24 4.426 5.249 9.676 6 25 29 5.093 5.126 10.219 7 30 34 4.644 5.525 10.170 8 35 39 4.898 4.548 9.445 9 40-44 3.749 5.035 8.788 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 11 10 45-49 3.713 3.104 6.817 11 50-54 2.935 3.315 6.249 12 55-59 1.708 2.548 4.256 13 60 64 2.134 1.751 3.885 14 65+ 2.967 4.700 7.667 Jumlah 63.481 67.527 130.582 Sumber : BPS Kota Parepare Struktur umum penduduk Kota Parepare dapat menggambarkan tingkat produktifitas penduduk Kota Parepare. Usia produktif berkisar antara 15 64 tahun atau sekitar 62,3 % dari jumlah penduduk, dimana diharapkan penduduk pada usia ini memiliki kemampuan untuk berusaha/melalukan pekerjaannya secara mandiri untuk memperoleh penghasilan. 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Perkembangan ekonomi adalah persentase perubahan angka PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya, sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Angka perkembangan ekonomi memperlihatkan kemampuan suatu daerah secara nominal dalam berproduksi karena dipengaruhi oleh perubahan harga (inflasi) dan perubahan jumlah produksi (output). Sedangkan angka pertumbuhan ekonomi mengindikasikan seberapa besar kemampuan suatu daerah secara riil dalam berproduksi karena hanya dipengaruhi oleh perubahan ouput tanpa dipengaruhi besarnya perubahan harga. Namun pada dasarnya baik angka perkembangan maupun angka pertumbuhan, keduanya sama-sama menunjukkan kondisi perubahan. Perkembangan dan pertumbuhan PDRB Kota Parepare tahun 2007 s.d tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4 Perkembangan dan Pertumbuhan PDRB Kota Parepare 2007 2011 PDRB ADH Berlaku (Juta Rp) Perkembangan (%) PDRB ADH Konstan Pertumbuhan (%) 2007 1.063.435,37 19,29 609.224,94 6,98 2008 1.298.778,61 22,13 655.255,15 7,56 2009 1.519.156,10 16,97 707.234,85 7,93 2010 1.796.670,56 18,27 767.162,91 8,47 2011* 2.073.555,94 15,46 826.486,23 7,79 2012** 2.376.521,26 14,61 891.923,09 7,92 Rata-rata 17,79 7,78 Sumber : BPS Kota Parepare * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 12 Dari tabel di atas terlihat bahwa menunjukkan peningkatan. pembangunan ekonomi Kota Parepare semakin Besarnya laju perkembangan dan pertumbuhan ekonomi, selama kurun waktu enam tahun terakhir (2007-2012) memperlihatkan kondisi ekonomi yang sehat dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 7,78%. Rata-rata pertumbuhan ini masih di atas pertumbuhan nasional yang hanya 6,23%. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang secara signifikan. Secara riil PDRB berdasarkan harga berlaku untuk setiap lapangan usaha dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha (Sektor Ekonomi) 2008 2012 (Juta Rp) Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012** 1 Pertanian 93.229,80 107.242,19 120.160,60 138.016,90 151.591,43 2 Pertambangan 4.368,65 4.722,87 5.157,44 6.261,53 7.375,45 dan penggalian 3 Industri 34.175,33 37.241,68 40.814,95 45.922,23 50.448,48 pengolahan 4 Listrik, Gas dan 18.221,91 20.715,07 24.084,06 27.256,41 30.898,31 Air Bersih 5 Konstruksi 114.086,07 128.422,27 146.975,52 174.606,92 203.940,88 6 Perdagangan, 361.881,47 406.075,01 450.358,45 526.383,69 598.957,37 Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan 292.341,35 321.493,73 410.202,88 449.123,68 365.748,64 dan Komunikasi 8 Keuangan, sewa, 160.321,75 201.031,87 266.652,39 309.690,79 374.342,65 dan jasa perusahaan 9 Jasa-jasa lainnya 220.152,28 291.211,41 376.718,49 435.214,58 509.843,02 Total PDRB 891.489,11 1.063.435,37 1.298.778,61 2.073.555,94 2.376.521,26 Sumber : BPS Kota Parepare * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Adapun perkembangan PDRB atas dasar harga konstan untuk setiap lapangan usaha dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.6 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 menurut Lapangan Usaha (Sektor Ekonomi) 2008 2012 (Juta Rp) Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012** 1 Pertanian 51.185,76 55.074,72 54.764,82 56.107,27 57.503,56 2 3 4 Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih 2.064,81 2.155,95 2.277,01 2.452,79 2.558,25 19.214,46 20.078,18 20.607,28 21.747,12 22.979,24 9.540,92 10.185.56 11.125,57 11.784,30 12.573,28 5 Konstruksi 55.548,28 58.969,33 64.621,46 70.954,37 76.488,81 6 7 8 Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, sewa, dan jasa perusahaan 193.250,01 204.544,36 217.743,12 236.354,80 257.269,01 154.484,50 163.957,44 174.473,43 185.732,67 195.676,78 84.639,19 99.914,84 124.473,43 140.369,03 161.769,37 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 13 9 Jasa-jasa lainnya 85.327,23 92.354,47 96.801,62 100.983,88 105.104,78 Total PDRB 609.224,94 655.255,15 707.234,86 826.486,23 891.923,09 Sumber : BPS Kota Parepare * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara Untuk Distribusi Pendapatan Regional Bruto Kota Parepare 2008 2012, sektor perdagangan, hotel dan restaurant memberikan kontribusi tertinggi rata-rata 28,85% diikuti sektor angkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa lainnya, secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.7 Distribusi Pendapatan Regional Bruto Kota Parepare Atas Dasar Harga Konstan 2000 2008-2012 Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012** Ratarata 1 Pertanian 7,81 7,79 7,14 6,79 6,45 7,20 2 Pertambangan dan 0,32 0,30 0,30 0,30 0,29 0,30 penggalian 3 Industri pengolahan 2,93 2,84 2,69 2,63 2,58 2,73 4 Listrik, Gas dan Air 1,46 1,44 1,45 1,43 1,41 1,44 Bersih 5 Konstruksi 8,48 8,34 8,42 8,59 8,58 8,48 6 Perdagangan, Hotel 29,49 28,92 28,38 28,60 28,84 28,85 dan Restoran 7 Pengangkutan dan 23,18 23,28 22,74 22,47 21,94 22,72 Komunikasi 8 Keuangan, sewa, dan 12,92 14,13 16,26 16,98 18,14 15,69 jasa perusahaan 9 Jasa-jasa lainnya 13,02 13,06 12,62 12,22 11,78 12,54 Total PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Kota Parepare Perbandingan antara nilai PDRB perkapita atas dasar harga berlaku antara Kota Parepare dan Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut. Tabel 2.8 Perbandingan Nilai PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku antara Kota Parepare dan Propinsi Sulawesi Selatan Parepare (Juta Rupiah) Sulawesi Selatan (Juta Rupiah) Persentase PDRB Parepare Terhadap Sulsel 2006 891.489,09 60.756.420,07 1,47 2007 1.063.435,37 69.107.119,49 1,54 2008 1.298.778,61 84.966.308,76 1,53 2009 1.519.156,10 99.757.707,25 1,52 2010* 1.796.670,56 117.612.050,92 1,53 Sumber : BPS Kota Parepare *) Angka Sementara 2. Fokus Kesejahteraan Sosial Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi dan peningkatan pendapatan perkapita merupakan suatu kemajuan, akan tetapi harus diukur dari keberhasilan mengangkat harkat dan martabat rakyat ke tempat yang lebih baik dan manusiawi secara keseluruhan. Ini berarti pembangunan harus difokuskan pada manusia sebagai titik sentralnya sehingga akan tercipta kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 14 Untuk mengetahui dampak pembangunan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat maka dapat mengacu pada perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Peningkatan IPM Kota Parepare dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.9 Tabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Parepare 2008-2011 No Uraian 2008 2009 2010 2011 1 Indeks Pendidikan 85,33 86,11 86,17 86,46 Angka Melek Huruf (%) 96,49 97,06 97,16 97,17 Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 9,45 9,63 9,63 9,76 2 Indeks Kesehatan 80,93 81,53 82,12 82,48 Angka Harapan Hidup (tahun) 73,56 73,92 74,27 74,49 3 Indeks Daya Beli 64,64 77,45 77,78 78,19 4 Rata-rata Pengeluaran Riil Perkapita ( Rp 000) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 639,69 640,04 641,55 644,04 76,97 77,45 77,78 78,19 Sumber : BPS Kota Parepare Indeks Pembangunan Manusia Kota Parepare berada diurutan kedua setelah Kota Makassar, dimana IPM Kota Parepare masih jauh di atas rata-rata IPM Propinsi Sulawesi Selatan yang hanya sebesar 71,98. 3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Analisis seni budaya dan olah raga dilakukan terrhadap indicator jumlah grup kesenian, jumlah klub olah raga dan jumlah gedung olah raga. Hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.10 Perkembangan Seni Budaya dan Olah Raga 2008-2012 No Capaian Pembangunan 2008 2009 2010 2011 2012 1 2 3 Jumlah grup kesenian per 10.000 penduduk Jumlah klub olah raga per 10.000 penduduk Jumlah gedung olah raga per 10.000 penduduk 30 40 45 50 115 - - 60 60 60 - - 5 5 5 Sumber : Dinas OPP 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 15 Dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kota Parepare telah melaksanakan pelayanan publik/pelayanan umum. Pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Pelayanan umum ini pada dasanya terbagi 2 (dua) urusan yaitu layanan urusan wajib dan layanan urusan pilihan. a. Layanan Urusan Wajib Analisis kinerja layanan urusan wajib yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Parepare di lakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan wajib pemerintah daerah, yaitu : (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3) Pekerjaan Umum; (4) Perumahan; (5) Penataan Ruang; (6) Perencanaan Pembangunan; (7) Perhubungan; (8) Lingkungan Hidup; (9) Pertanahan; (10) Kependudukan dan Catatan Sipil; (11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; (12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; (13) Sosial; (14) Ketenagakerjaan; (15) Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah; (16) Penanaman Modal; (17) Kebudayaan; (18) Kepemudaan dan Olah Raga; (19) Kesatuan Bangsa, dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian; (20) Ketahanan Pangan; (21) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; (22) Statistik; (23) Kearsipan; (24) Komunikasi dan Informatika; dan (25) Perpustakaan. 1. Pendidikan Uraian Tabel 2.8 Pencapaian Bidang Pendidikan Kota Parepare 2008-2012 Thn 2008 2009 2010 2011 Target 2012 Renc. 2013 Proyeksi 2014 Angka Melek Huruf (AMH) (%) 96,49 97,06 100% 100% 100% 100% 100% Pendidikan Anak Usia Dini 59,04% 51,02% 47,52% 30,03% 25% 75,82% 80% (PAUD) Penduduk usia >15 tahun 99,69% 99,95% 99,09 % 100% - - - melek huruf Angka partisipasi murni 102,74% 100,33% 103,61% 93,59% 93,59% 119,56% 120% SD/MI/Paket A Angka partisipasi murni 84,28% 76,99% 89,28% 75,85% 75,85% 116,68% 118% SMP/MTs/Paket B Angka partisipasi murni 117,56% 65,18% 88,26% 65,94% 65,94% 118,14% 120% SMA/SMK/MA/Paket C Angka Putus Sekolah (APS) 0,09% 0,11% 0,08 % 0,11% 0,11% 0,50% 0,30% SD/MI Angka Putus Sekolah (APS) 0,34% 0,35% 0,33 % 0,24% 0,24% 0,20% 0,00% SMP/MTs Angka Putus Sekolah (APS) 1,67% 3,75% 1,84 % 1,67% 1,67% 0,23% 0,15% SMA/SMK/MA Angka kelulusan SD/MI 90,47% 99,29% 91,00% 96,17% 96% 100% 100% Angka kelulusan SMP/MTs 59,47% 92,71% 95% 95,22% 95,22% 98% 100% Angka kelulusan SMA/SMK/MA 90,65% 91,59% 88,42% 89,69% 89,69% 98% 100% Angka melanjutkan (AM) dari 98,83% 114,53% 109,31% 108,28% 108,28% 113,59% 118% SD/MI ke SMP/MTs Angka melanjutkan (AM) dari 221,00 215,03% 129,67% 134,15% 134,15% 166,14% 120% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 16 SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D IV 66,79% 68,62% 73,21% 79,21% 2514 2.741 2900 2. Kesehatan Tabel 2.9 Pencapaian Bidang Kesehatan Kota Parepare 2008-2011 2008 2009 2010 2011 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100% 21,18% 100 % 100% Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi 99,25% 81,17% 90 % 96,53% kebidanan Cakupan kelurahan universal child immunization (UCI) 54,54% 81,82 50 % 100% Cakupan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100 % 100% Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 55,19% 71,07% 83,4 % 83,4% Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100% 100% 100 % 100% Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 55,83% 95,28% 109,95% 21,15% Cakupan kunjungan bayi 99,08% 100% 90,26 % 93,45% 3. Pekerjaan Umum Tabel 2.10 Pencapaian Bidang Pekerjaan Umum Kota Parepare 2007-2011 2007 2008 2009 2010 2011 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik - 95,10% 88,73 % 99,73 % 62,13% Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik 219,504 174,209 179,350 Panjang Jalan Dalam Kondisi Sedang 36,175 37,675 38,481 Panjang Jaland Dalam Kondisi Rusak Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk Kawasan kumuh 4. Perumahan Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga pengguna listrik 94,620 92,725 92,725 - - - 197,421 39,624 80,725-4,98 4,98 4,98 5,26-0,16% 0,12% 0,09% 0,02% Tabel 2.11 Pencapaian Bidang Perumahan Kota Parepare 2008-2012 2008 2009 2010 2011 2012 Proyeksi 2013 Proyeksi 2014 68,72% 61,46% 61,46% 80 % 85,15% 85,50% 86,10% 21.710 23.835 - - - - - Rumah tangga bersanitasi 68,82 % 85,26% 86,73% 84,48% 84,48% - - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 17 Lingkungan pemukiman kumuh Rumah layak huni 75,12% 75,49% 75,49% 5. Penataan Ruang 12,60% 12% 9,06% 17,66% 17,88% 16,00% 14.00% 75,96 % 98,50 % 98,70% 99.00% Tabel 2.12 Pencapaian Bidang Penataan Ruang Kota Parepare 2008-2012 Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH) Per satuan luas wilayah ber HPH/HGB Rasio bangunan ber-imb per satuan bangunan 2008 17,87 % 18,23 % 2009 17,87 % 20,63 % Sumber : Dinas Tata Ruang dan Wasbang 6. Perencanaan Pembangunan 2010 17,87 % 17,2 % 2011 20,52 % 22,94 % 2012 Proyek si 2013 Proyeksi 2014 18,43% 18,90% 19,65% 26,21% 27,00% 29,00% Tabel 2.13 Pencapaian Bidang Perencanaan Pembangunan Kota Parepare 2008-2012 2008 2009 2010 2011 2012 Tersedianya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan Ada Ada Ada Ada Ada Perda Tersedianya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dengan Ada Ada Ada Ada Ada Perkada/Perda Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dengan Ada Ada Ada Ada Ada Perkada Penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD - 94,44% 94,44% 94,44% 100% Sumber : Bappeda Kota Parepare 7. Perhubungan Tabel 2.14. Pencapaian Bidang Perhubungan Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 Jumlah arus penumpang angkutan umum 5.980 7.448 5.104 2.550 4.488 4.712 4.948 2 Rasio ijin trayek 95,20% 39,20% 56,80% 22,30% 1/7 1/4 1/3 3 4 Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/ Terminal bus 1.033 1.076 990 1.015 1.539 1.550 1.600 6 6 6 6 6 6 6 5 Angkutan darat 5,10% 12,01% 15,03% 8,07% 1/15 1/15 1/20 6 Kepemilikan KIR angkutan umum 1.033 unit 1.076 unit 990 unit 1.015 unit 196 200 210 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 18 7 8 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum Pemasangan ramburambu 9 Sumber :Dinas Perhubungan 10 menit 10 menit 10 menit 10 menit 6 bulan 6 bulan 6 bulan 67.500 67.500 67.500 67.500 Rp.57.000 s/d Rp.67.000 Rp.47.500 s/d Rp.57.500 Rp.47.500 s/d Rp.57.500 40 Buah 38 Buah 34 Buah 46 Buah 32 Buah 40 Buah 30 Buah 8. Lingkungan Hidup Tabel 2.15 Pencapaian Bidang Lingkungan Hidup Kota Parepare 2008-2011 Persentase penanganan sampah Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk Penegakan hukum lingkungan Sumber : Badan Lingkungan Hidup 9. Pertanahan 2008 2009 2010 2011 97,53% 98,67% 98,67% 83,44% 33% 100% 100% 100% 4,98 5,22 5,22 5,26 100% 100% 100% 100% Tabel 2.16 Pencapaian Bidang Pertanahan Kota Parepare 2008-2011 Penyelesaian kasus tanah Negara Penyelesaian izin lokasi Luas Lahan Bersertifikat 2008 2009 2010 2011 71,43% 50% 71,43% 100% 97,96% 100% 100% 100% - - - 83,49% Sumber :LPPD Kota Parepare 10. Kependudukan dan Catatan Sipil Tabel 2.17 Pencapaian Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Parepare 2008-2011 Kepemilikan KTP Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sumber :LPPD Kota Parepare 2008 2009 2010 2011-85,90% 88% 80,21% 649,81 731,32 742,62 546,54 Belum Belum Belum Belum 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 19 Tabel 2.18 Pencapaian Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Parepare 2008-2011 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Rasio KDRT 2008 2009 2010 2011 25,99% 15,78% 54,95% 56,63% 18% 16% 18% 4,85% Persentase jumlah tenaga kerja di bawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan 43% 42% 33% 34% 30,21% 83,20% 45,26% 47,20% Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dan tindakan 18% 16% 18% 17,04% kekerasan Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 12. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Tabel 2.19 Pencapaian Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota Parepare 2007-2011 Rata-rata jumlah anak per keluarga Prevalensi peserta KB aktif Cakupan peserta KB aktif 2007 2008 2009 2,005 2,003 2,002 2010 2,001 2011 2,002 58,57% 62,16% 65,12% 65,12% 67,36% 10.969 10.930 10.458 11.934 12,787 Keluarga Pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 40,74% 36,70% 36,70% 36,70% 43,38% Sumber : 1) LPPD Kota Parepare 2) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 13. Sosial Tabel 2.20. Pencapaian Bidang Sosial Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 Sarana sosial seperti panti asuhan panti jompo dan panti rehabilitasi 10 Buah 10 Buah 10 Buah 10 Buah 11 Buah 11 Buah 11 Buah 2 3 PMKS yang memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial Sumber : Dinas Sosial 23,14% 5,72% 17,13% 31,22% 442 729 400 29,35% 6,14% 18,94% 33,03% 442 729 400 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 20 Pencapaian indikator kinerja pada bidang sosial di 2014 diproyeksikan mengalami peningkatan dari realisasi di tahun-tahun sebelumnya diantaranya adalah Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial diproyeksikan pada 2014 mengalami penurunan yaitu sekitar 400 orang hal ini disebabkan karena realisasi di tahun 2012 sudah mencapai 442 orang kemudian direncanakan pada tahun 2013 nanti targetnya adalah 729 orang PMKS yang memperoleh bantuan sosial sehingga di 2014 nanti jumlahnya bisa berkurang. Hal ini berlaku juga indikator kinerja penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang diproyeksikan pada 2014 sudah mengalami penurunan. 14. Ketenagakerjaan Tabel 2.21. Pencapaian Bidang Ketenagakerjaan Kota Parepare 2008-2014 N O 1 URAIAN Angka partisipasi angkatan kerja TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014-82.097 68.639 58.522 45,92% 50,00% 60,00% 2 Angka Sengketa pengusaha - pekerja per tahun 14 Kasus 16 Kasus 20 Kasus 20 Kasus 13 Kasus 26 Kasus 30 Kasus 3 4 5 6 Tingkat partisipasi angkatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan - 53,68% 51,03% 68,63% 62% 65,00% 70,00% 65,54% 52,12% 40,24% 394 org 500 org 650 org 6,26% 19,00% 28,00% 5,67% 8,00% 12,00% 17,00% 23,00% 4401 org 32 Perusah aan 5500 org 6000 org 82 Perusahaan 90 Perusahaan Pada bidang ketenagakerjaan, proyeksi pencapaian indikator kinerja di 2014 juga mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya diantaranya adalah meningkatnya penyelesaian kasus sengketa antara pengusaha dan pekerja sebanyak 30 kasus, penempatan pencari kerja meningkat sebanyak 650 orang serta tingkat pengangguran terbuka sebanyak 6000 orang. 15. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Tabel 2.22. Pencapaian Bidang Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 Persentase koperasi aktif 62,01% 65,95% 67,91% 68,70% 50,70% 65,00% 75,00% 2 Usaha Mikro Kecil 100% 100% 51,68% 52,06% 17.339 unit 19.073 unit 19.940 unit 3 Pertumbuhan Industri - - - - 17,00% 20,00% 25,00% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 21 Realisasi pencapaian indikator kinerja Bidang Koperasi dan UKM pada tahun 2012 berusaha ditingkatkan pada tahun 2014 nanti, diantaranya Usaha Mikro Kecil bisa meningkat sebesar 19.940 unit demikian juga dengan persentase koperasi aktif sebesar 75%. Sedangka untuk pertumbuhan Industri pada tahun 2014 nanti diproyeksikan bisa meningkat hingga 25%, hal ini disebabkan karena Industri di Kota Parepare masih didominasi oleh Industri Kecil dan Industri Menengah sedangkan untuk Industri Berat belum ada di Kota Parepare. 16. Kebudayaan Tabel 2.23. Pencapaian Bidang Kebudayaan Kota Parepare 2008-2014 NO 1 2 3 URAIAN Jumlah Grup Kesenian per 10.000 penduduk Sarana penyelenggraan seni dan budaya Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 - - - - 115 130 145 4 Buah 4 Buah 5 Buah 5 Buah 8 Buah 10 Buah 15 Buah 100% 100% 100% 100% 42 50 57 Pada 2014 nanti, diproyeksikan jumlah grup kesenian bisa meningkat menjadi 145 grup, hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran Pemerintah Daerah yang memberikan dorongan kepada masyarakat untuk menumbuhkan budaya Kota Parepare yang nantinya juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan seni budaya, oleh karena itu peningkatan sarana dan prasarana juga diperlukan untuk mendukung upaya ini. 17. Kepemudaan dan Olahraga Tabel 2.24. Pencapaian Bidang Kepemudaan dan Olahraga Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 2 3 4 5 Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah klub olahraga per 10.000 penduduk Jumlah Gedung olahraga per 10.000 penduduk - - 29 29 29 29 29 - - 28 29 29 29 29 34 34 36 36 36 36 36 - - - - 60 60 60 - - - - 5 5 5 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 22 6 Gelanggang/balai remaja (selain swasta) 0,01% 0,01% 0,01% 2 2 2 2 7 Lapangan olahraga 0,77 0,81% 0,49% 174 174 174 174 Sumber : Dinas Olah raga, Pemuda dan Pariwisata Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa dibidang Kepemudaan untuk pencapaian indikator kinerjanya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan khususnya di tahun 2014 karena dari realisasi di 2012, rencana target tahun 2013 hingga proyeksi di tahun 2014, nilai dari indikator kinerja tersebut tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu diharapkan di tahun 2014 nanti Pemerintah Daerah bisa lebih mendorong kegiatan-kegiatan olahraga dan kepemudaan sehingga pencapaian indikator pada Bidang Kepemudaan ini bisa meningkat di 2015. 18. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Tabel 2.25 Pencapaian Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kota Parepare 2008-2011 Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah 2008 2009 2010 2011 8 kali 8 kali 12 Keg. 19 Keg 1 kali 1 kali 2 Keg. 2 Keg 19. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Tabel 2.26 Pencapaian Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Kota Parepare 2007-2011 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per 10.000 penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan 2007 2008 2009 2010 2011 6,4 6,6 6,6 6,6 3,56 53 54 54 54 12 12 12 12 Sistem Informasi Pelayanan Ada Ada Ada Ada Ada Perizinan dan Administrasi Pemerintah Penegakan PERDA 10 10 10 10 10 Tingkat penyelesaian 95% 95% 95% 95% 95% pelanggaran K3 (Ketertiban, ketentraman, dan Keindahan) Kota Rasio Petugas Linmas 4845 4845 4845 4845 - Cakupan sarana prasarana perkantoran pemerintahan kelurahan yang baik 100% 100% 100% 100% 100% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 23 Jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemda Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat - 8 buah 9 buah 8 buah 7 buah - Ada Ada Ada Ada 20. Ketahanan Pangan Tabel 2.27 Pencapaian Bidang Ketahanan Pangan Kota Parepare 2008-2011 Ketersediaan regulasi ketahanan pangan 2008 2009 2010 2011 Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ketersediaan pangan utama 22,37 23,43 23,78 31,06 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1 2 NO Tabel 2.29. Pencapaian Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan Kota Parepare 2008-2014 URAIAN Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 8 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10 10 5 PKK aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6 Posyandu aktif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Pada 2014 diproyeksikan pencapaian indikator kinerja pada bidang pemberdayaan masyarakat dan desa/kelurahan tidak mengalami perubahan atau masih tetap seperti pada realisasi di 2012 demikian juga dengan rencana target di 2013 tidak mengalami peningkatan misalnya rata-rata jumlah kelompok binaan PKK yang sejak tahun 2008 hingga proyeksi 2014 tidak mengalami peningkatan sedangkan untuk indikator kinerja PKK dan Posyandu yang aktif tetap mencapai 100% hingga 2014 nanti. 22. Statistik Tabel 2.30. Pencapaian Bidang Statistik Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 2 Buku "Kota Parepare Dalam Angka" Buku " PDRB Kota Parepare" Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 24 23. Kearsipan Tabel 2.31 Pencapaian Bidang Kearsipan Kota Parepare 2008-2011 Persentase SKPD yang menerapkan Pengelolaan arsip secara baku Jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan 2008 2009 2010 2011 62,50% 78,12% 84% 84% 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 24. Komunikasi dan Informatika Tabel 2.32 Pencapaian Bidang Komunikasi dan Informatika Kota Parepare 2007-2011 Jumlah jaringan komunikasi Rasio wartel/warnet terhadap penduduk Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/tv lokal Website milik pemerintah daerah Jumlah pameran / expo 2007 2008 2009 2010 2011 - - - 84 85 1,553 1,555 1,589 1,605 1,891 2/5 3/5 3/5 3/5 3/5-6/1 6/1 6/1 6/1 - Ada Ada Ada Ada 3 kali 2 kali 2 kali 2 kali 3 kali 25. Perpustakaan Tabel 2.33 Pencapaian Bidang Perpustakaan Kota Parepare 2008-2011 2008 2009 2010 2011 Jumlah perpustakaan kota 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah 252,96 253 201 30.616 39,09% 38,61% 39% 34,99% b. Layanan Urusan Pilihan Disamping urusan wajib, Pemerintah Kota Parepare juga menyelenggarakan layanan urusan pilihan yang merupakan amanat dari peraturan perundangundangan. Layanan urusan pilihan meliputi beberapa bidang, yaitu : (1) Pertanian; (2) Kehutanan; (3) Energi dan Sumber Daya Mineral; (4) Pariwisata; (5) Kelautan dan Perikanan; (6) Perdagangan; dan (7) Industri. Adapun pencapaian indikator kinerja masing-masing bidang tersebut adalah sebagai berikut : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 25 1. Pertanian Tabel 2.34 Pencapaian Bidang Pertanian Kota Parepare 2007-2011 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Kontribusi sektor pertanian /perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB Kontribusi sektor Perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB 2. Kehutanan 2007 2008 2009 2010 2011-5,62 5,62% 5,26% 5,25% 2,22 % 2,20% 2,16% 1.04% 1.07%* 1,25 % 1,24% 1,21% 0.96% 0.98%* 0,97% 0,96% 0,95% 0.08% 0.09%* Tabel 2.35 Pencapaian Bidang Kehutanan Kota Parepare 2008-2011 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan kawasan hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB 2008 2009 2010 2011 20,13% 20,13% 74,74% 93,42% 1,03% 1,03% 39,74% 19,87% 0 % 0 % 0 % 0% 3. Energi dan Sumber Daya Mineral Tabel 2.36 Pencapaian Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Parepare 2008-2011 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB (Harga Konstan) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB (Harga Berlaku) 4. Pariwisata 2007 2008 2009 2010 2011 0,31% 0,32% 0,30% 0,31% 0,27% 0,32% 0,34% 0,31% 0,32% 0,31% Tabel 2.37. Pencapaian Bidang Pariwisata Kota Parepare 2008-2014 NO URAIAN TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 RENCANA TARGET 2013 PROYEKSI 2014 1 2 Kunjungan Wisata(orang) Kontribusi sektor Pariwisata terhadap PDRB (Harga Konstan) - - - - 489.580 528.538 634.244 - - - - 30,25% 35,00% 40,00% Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 26 5. Kelautan dan Perikanan Tabel 2.38 Pencapaian Bidang Kelautan dan Perikanan Kota Parepare 2008-2011 2008 2009 2010 2011 Produksi perikanan 56,04% 47,63% 90,92% 88,19% Konsumsi ikan 66,67% 66,67% 60,50% 98,43% 6. Perdagangan Tabel 2.39 Pencapaian Bidang Perdagangan Kota Parepare 2007-2012 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (Harga konstan) Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB (Harga berlaku) 22,83% 23,19% 22,70% 22.06% 22,16% 28,84% 21,40% 21,26% 20,36% 18.54% 22,56% 25,20% 7. Industri Tabel 2.40 Pencapaian Bidang Industri Kota Parepare 2007-2012 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Kontribusi sector industry terhadap PDRB (Harga Konstan) Kontribusi sektor industry terhadap PDRB (Harga berlaku) 3,01% 2,93% 2,63% 2,45% 2,61% 2,58% 1,20% 3,83% 3,50% 3.14% 2,21% 2,12% Kontribusi sector industri rumah tangga terhadap PDRB sector industry (Harga konstan) 5.778.970.000 6.029.9 90.000 6.335.960. 000 - - Kontribusi sector industri rumah tangga terhadap PDRB sector industry (Harga berlaku) 8.583.730.000 10.120. 830.000 11.278.26. 000 - - Pertumbuhan industri - 2,23% 21,64% 2,67% 1,08% 2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan terbuka pada persaingan dengan daerah lainnya yang berdekatan atau domestik. Aspek daya saing Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 27 daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia. 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Berjalan dan Realisasi RPJMD Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Parepare 2013 ditetapkan melalui Peratuean Walikota Parepare Nomor 13 2012 tanggal 30 Mei 2012. Dalam RKPD tersebut telah dipaparkan prioritas-prioritas pembangunan yang diimplementasikan kedalam sejumlah program dan kegiatan beserta indikator capaian kinerjanya. Namun, dalam pembahasan selanjutnya, beberapa program/kegiatan tidak diakomodir dalam APBD Kota Parepare tahun 2013. 1. Dinas Pendidikan Dalam RKPD 2013, Dinas Pendidikan sebagai SKPD yang menyelenggarakan urusan wajib bidang pendidikan, merencanakan akan melaksanakan 14 program dan 107 kegiatan dengan pagu indikatif sebesar Rp. 46.068.497.800,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 45.747.017.361. 2. Dinas Kesehatan Pagu indikatif yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan dalam RKPD 2013 adalah sebesar Rp. 12.191.411.041,- untuk menyelenggarakan urusan kesehatan yang terdiri atas 9 program dan 66 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 13.097.998.989. 3. RSUD. A. Makkasau Dalam RKPD 2013, RSUD. A. Makkasau hanya melaksanakan 1 program dan 2 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 28.676.300.000,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 40.742.053.550. 4. Dinas Pekerjaan Umum Dalam RKPD tahun 2013, Dinas Pekerjaan Umum merencanakan 14 program dan 50 kegiatan dengan pagu indikatif sebesar Rp. 27.222.045.680,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp.64.010.182.105. 5. Dinas Tata Ruang dan Pengawasan Bangunan Dinas Tata Ruang dan Pengawasan Bangunan menyelenggarakan urusan wajib penataan ruang, dimana dalam RKPD tahun 2013 alokasi anggaran yang disediakan adalah sebesar Rp. 7.474.738.500,- untuk melaksanakan 13 program dan 58 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 18.324.902.350. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 28 6. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam hal urusan wajib maka, Badan Perencanaan Pembangunan menyelenggarakan urusan perencanaan pembangunan, penataan ruang dan statistik, dimana dalam RKPD merencanakan pagu indikatif sebesar Rp. 2.905.980.000,- dengan 18 program dan 67 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp.2.993.996.700. 7. Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan dalam RKPD tahun 2013 merencanakan 7 program dan 28 kegiatan dengan pagu indikatif sebesar Rp. 1.548.394.600,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.857.863.500. 8. Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan urusan lingkungan hidup bersama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Dalam RKPD tahun 2013, SKPD ini merencanakan pagu indikatif sebesar Rp. 3.778.212.900,- untuk membiayai 12 program dan 40 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.285.985.000. 9. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam RKPD tahun 2013, Dinas Kebersihan merencanakan anggaran sebesar Rp. 5.423.586.800,- dengan 7 program dan 29 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp.5.887.412.350. 10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Penyelenggaraan urusan kependudukan dan catatan sipil dilaksanakan oleh Dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Anggaran dalam RKPD tahun 2013 sebesar Rp. 848.991.000,- dengan 5 program dan 26 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.004.823.900. 11. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan menyelenggarakan dua urusan, yaitu (1) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; dan (2) Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak. Dalam RKPD tahun 2013, SKPD ini merencanakan anggaran sebesar Rp. 2.212.726.300,- dengan 14 program dan 36 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.653.713.400. 12. Dinas Sosial Dinas Sosial menyelenggarakan urusan sosial, dimana dalam RKPD tahun 2013 merencanakan anggaran Rp. 1.697.041.500,- dengan 14 program dan 61 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.545.198.400. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 29 13. Dinas Tenaga Kerja Urusan Ketenagakerjaan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja, dimana dalam RKPD tahun 2013 merencanakan akan melaksanakan 7 program dan 41 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.339.750.000,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.136.910.750. 14. Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan, yaitu : (1) Kepemudaan dan olahraga; dan (2) pariwisata. Dalam RKPD 2013 merencanakan 10 program dan 36 kegiatan dengan jumlah anggaran Rp. 1.423.000.000,- Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.552.995.750. 15. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam RKPD tahun 2013, SKPD ini merencanakan anggaran sebesar Rp. 1.006.000.000,- dengan 9 program dan 38 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.346.106.000. 16. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Satpol Pamong Praja merencanakan dalam RKPD tahun 2013 anggaran sebesar Rp. 1.130.655.000,- untuk membiayai pelaksanaan 7 program dan 26 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.968.636.000. 17. Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Kota Parepare menyelenggarakan urusan Kesatuan Bangsa, dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, dalam RKPD 2013 dialokasikan pagu indikatif Rp. 20.882.700.000 dengan 31 program dan 183 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 22.945.501.795. 18. Sekretariat DPRD Dalam RKPD tahun 2013, Sekretariat DPRD mengalokasi anggaran sebesar Rp. 9.755.750.000,- untuk melaksanakan 7 program dan 50 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 12.648.910.500. 19. Dinas Pendapatan Dinas Pendapatan daerah merencanakan anggaran Rp. 5.966.000.000,- dalam RKPD 2013 dengan 5 program dan 39 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 9.693.628.250. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 30 20. Inspektorat Daerah Inspektorat Daerah mengusulkan anggaran dalam RKPD tahun 2013 sebesar Rp. 1.008.000.000,- dengan 7 program dan 34 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.462.400.000. 21. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Dalam RKPD tahun 2013, Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah mengusulkan 6 program dan 45 kegiatan dengan anggaran Rp. 1.905.330.000,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.165.452.000. 22. Kantor Pelayanan Perizinan Dalam RKPD 2013, Kantor Pelayanan Perizinan mengusulkan masing-masing 6 program dan 23 kegiatan dengan jumlah anggaran Rp. 633.000.000. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 702.536.900. 23. Kecamatan Bacukiki Kecamatan Bacukiki mengusulkan anggaran dalam RKPD 2013 sebesar Rp. 782.016.450,- dengan 5 program dan 27 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.333.416.450. 24. Kecamatan Bacukiki Barat Kecamatan Bacukiki Barat mengusulkan anggaran dalam RKPD 2013 sebesar Rp. 1.215.201.500,- dengan 5 program dan 34 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.686.476.500. 25. Kecamatan Ujung Kecamatan Ujung mengusulkan anggaran dalam RKPD 2013 sebesar Rp. 1.124.265.000,- dengan 5 program dan 28 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.463.525.000. 26. Kecamatan Soreang Kecamatan Soreang mengusulkan anggaran dalam RKPD 2013 sebesar Rp. 1.370.970.000,- dengan 5 program dan 31 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.115.105.000. 27. Sekretariat KORPRI Dalam RKPD 2013, Sekretariat Korpri mengusulkan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- dengan 5 program dan 21 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 485.679.500. 28. Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Penyelenggaraan urusan ketahanan pangan dilaksanakan oleh Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan dimana dalam RKPD 2013 mengusulkan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.403.670.750,- dengan 8 program dan 34 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.145.232.150. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 31 29. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan Dalam RKPD tahun 2013 mengusulkan 6 program dan 32 kegiatan yang membutuhkan anggaran Rp. 1.146.000.000,-. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.359.137.500. 30. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi menyelenggarakan 2 (dua) urusan, yakni urusan kearsipan dan perpustakaan. Untuk meningkatkan kinerjanya, SKPD ini mengusulkan dalam RKPD tahun 2013 anggaran sebesar Rp. 753.500.000,- dengan 8 program dan 33 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 816.100.000. 31. Dinas Komunikasi dan Informatika Penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, yang dalam RKPD tahun 2013 merencanakan anggaran sebesar Rp. 856.000.000,- dengan 6 program dan 35 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 945.800.000. 32. Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan Dinas Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan menyelenggarakan 3 (tiga) urusan pilihan, yaitu : Pertanian, Kehutanan, kelautan dan perikanan. Dalam RKPD tahun 2013 mengusulkan anggaran sebesar Rp. 7.678.961.750,- untuk membiayai 18 program dan 48 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 11.781.418.640. 33. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM menyelenggarakan urusan wajib (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) dan urusan pilihan (perindustrian dan perdagangan). Dalam RKPD tahun 2013 dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.320.500.000,- dengan 15 program dan 76 kegiatan. Dalam APBD 2013, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.024.280.000. Sedangkan hasil evaluasi program / kegiatan tahun 2012 terhadap pencapaian sasaran strategis yang telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepate tahun 2008 2013, dapat dilihat pada tabel berikut : No Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi yang memungkinkan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya beli masyarakat yang menjamin hidup bermartabat (Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat) Capaian (%) 101,08 2. Penanggulangan Kemiskinan Daerah 90,61 3. Peningkatan Penanggulangan Masalah Kesejahteraan Sosial 61,38 4. Meningkatnya Layanan dan Kualitas Pendidikan 82,92 5. Meningkatnya Derajat Kesehatan 86,16 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 32 6. Peningkatan Apresiasi masyarakat terhadap seni budaya 100,00 7. Meningkatnya sarana dan prestasi kepemudaan dan olah raga 89,70 8. Sarana dan prasarana transportasi kota tercukupi secara fungsional dalam 91,56 menunjang perekonomian daerah dan kebutuhan publik 9. Terciptanya tata air kota yang efektif melindungi kota dari bencana banjir 99,22 dan longsor serta memelihara lingkungan pemukiman 10. Pengelolaan Sumberdaya air kota efektif dalam memenuhi kebutuhan 62,00 rumah tangga dan pelaku usaha secara berkelanjutan 11. Peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat dan pemangku 106,67 kepentingan lainnya dalam memelihara lingkungan hidup 12. Penanggulangan Dampak Lingkungan 80,00 13. Peningkatan efektifitas upaya rehabilitasi dan pemeliharaan fungsi 84,64 lingkungan hidup 14. Kebersihan dan keindahan kota tertata efektif, terpadu dan berkelanjutan 84,64 15. Peningkatan Kehidupan spiritual-keagamaan 84,67 16. Berfungsinya Kelembagaan masyarakat pada berbagai bidang kehidupan 79,88 secara efektif dalam pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat 17. Peningkatan kapasitas dan kompetensi Aparatur negara dalam 92,74 menjalankan tugas pokok dan fungsinya 18. Terciptanya efektivitas bagi berjalannya fungsi pemerintahan, pelayanan 94,12 dan pembangunan 19. Terciptanya Kondisi pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui 49,64 penerapan norma akuntabilitas, transparansi, partisipatif dan patuh kepada hukum terwujud pada semua unit Rata-rata capaian indikator kinerja 85,34% Sumber : LAKIP Kota Parepare 2012 Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2012, progres atau capaian pelaksanaan program dan kegiatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Parepare yakni untuk program pembangunan dari jumlah total sebanyak 184 program telah tersentuh sebanyak 100%, sedangkan untuk kegiatan pembangunan dari jumlah total sebanyak 1.062 kegiatan telah terlaksana sebanyak 82% atau 866 kegiatan. Sampai dengan akhir tahun 2012 sekitar 18% atau 196 kegiatan belum dapat terlaksana. Untuk lebih jelasnya, capaian program dan kegiatan berdasarkan kebijakan yang tertuang dalam RPJMD sampai dengan berakhirnya tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel 2.10 Capaian Program dan Kegiatan sampai dengan 2012 Berdasarkan Kebijakan Dalam RPJMD Kota Parepare PROGRAM KEGIATAN NO KEBIJAKAN JML TERLAKSANA TDK TERLAKSANA CAPAIAN (%) JML TERLAKSANA TDK TERLAKSANA CAPAIAN (%) 1 2 3 4 Peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat Peningkatan Kualitas Manusia Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan Penataan Lingkungan Hidup Berkelanjutan 41 41-100 305 218 87 71 60 60-100 314 267 47 85 14 14-100 92 81 11 88 17 17-100 60 44 16 73 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 33 5 6 Penguatan Kehidupan Beragama dan Kelembagaan Masyarakat Perbaikan Tata Kelola dan Penguatan Kelembagaan Pemerintah 17 17-100 77 60 17 78 35 35-100 214 196 18 92 JUMLAH 184 184-100 1.062 866 196 82 Sumber : Bappeda Kota Parepare Berdasarkan tabel tersebut, nampak bahwa sampai dengan berakhirnya tahun 2012, semua program yang ada dalam RPJMD telah dilaksanakan namun kegiatan yang ada baru mencapai 82% sehingga ditargetkan semua kegiatan tersebut bisa dilaksanakan pada tahun 2013 mengingat bahwa tahun 2013 ini merupakan tahun terakhir dari periode RPJMD Kota Parepare 2008-2013 untuk selanjutnya memasuki tahap RPJMD Periode tahun 2013-2018. 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Program dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Parepare telah membawa kemajuan yang signifikan bagi pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Parepare 2008 2013. Permasalahanpermasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan pembangunan daerah perlu mendapatkan perhatian yang serius dengan mengidentifikasi substansi masalahnya kemudian memberikan solusi yang cerdas sehingga pencapaian target indikator kinerja dapat terealisasi keseluruhan di tahun berikutnya. Hasil identifikasi masalah ini akan menjadi informasi yang penting dalam merumuskan visi, misi, prioritas pembangunan dan sasaran strategis yang akan dituangkan dalam RPJMD Kota Parepare 2013 2018. 2.3.1. Permasalahan Capaian Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Dari hasil evaluasi pencapaian target sasaran strategis ada beberapa sektor yang perlu mendapatkan perhatian yang lebih fokus oleh seluruh stakeholders pembangunan di Kota Parepare. Apabila permasalahan ini tidak diatasi sedini mungkin akan mempengaruhi secara negatif pencapaian visi dan misi pembangunan. a. Pendidikan Pelaksanaan program / kegiatan bidang pendidikan telah berhasil mendukung program pendidikan gratis dari pemerintah propinsi. Sebagai salah satu barometer perkembangan pendidikan di Sulawesi Selatan, pemerintah berupaya untuk meningkatkan layanan dan kualitas pendidikan. Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan telah berhasil melaksanakan program program peningkatan layanan dan kualitas pendidikan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya capaian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 34 Indeks Pendidikan, antara lain Angka Melek Huruf pada tahun 2008 adalah 96,20%, meningkat menjadi 97,17% pada tahun 2011. Pada tahun 2008, angka Rata-rata Lama Sekolah sebesar 9,45 tahun, meningkat menjadi 9,76 tahun pada tahu 2011. Namun demikian, masih ada beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain : 1) Ketersediaan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Parepare cukup banyak, namun dari data yang diperoleh baru sekitar 25% anak usia dini yang dapat mengakses PAUD. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya PAUD serta biaya PAUD relatif masih tinggi. 2) Rata-rata lama sekolah baru dicapai pada tingkat Kelas 1 SLTA. Lama sekolah merupakan indikator pendidikan suatu daerah dimana pemerintah Kota Parepare berharap agar rata-rata lama sekolah mencapai 12 tahun. 3) Angka Putus Sekolah untuk tingkat SMA/SMK/MA tergolong masing tinggi sebesar 1,67 %, artinya dari 100 siswa SMA/SMK/MA terdapat 1 2 yang gagal menyelesaikan studinya. 4) Ketersediaan guru sudah memadai, demikian pula tingkat pendidikan guru yang strata satu sudah tinggi (2.514) guru. Kendala yang dihadapi adalah distribusi guru yang belum merata di tiap sekolah bahkan di beberapa bidang studi ketersediaan tenaga guru sudah melampaui kebutuhan sehingga untuk memenuhi kewajiban jam mengajar, tidak sedikit guru yang mengampuh bidang studi lain yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya untuk kebutuhan sertifikasi. 5) Peningkatan jumlah guru yang telah bersertifikasi belum dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, masalah ini juga merupakan masalah nasional yang diakibatkan karena pelaksanaan sertifikasi guru terkesan hanya mengejar target tahun 2015 sehingga banyak guru yang tidak berkompeten lulus sertifikasi. 6) Kemampuan guru untuk berinovasi dalam proses pembelajaran juga masih rendah khususnya dalam menyusun materi pembelajaran yang disesuaikan perkembangan informasi teknologi di sekolah. b. Kesehatan Pelaksanaan program kesehatan telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, ini tercermin dari capaian kinerja indikator kesehatan pada tahun 2011. Angka harapan hidup (AHH) untuk tahun 2008 mencapai 72,90 tahun meningkat menjadi 74,49 tahun pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi dibanding AHH Propinsi Sulawesi Selatan yang hanya 69,83. Namun masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian, meliputi : 1) Pelayanan kesehatan dasar baik di Puskesmas maupun pada unit layanan masyarakat (Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Poskeskel) masih memiliki Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 35 keterbatasan peralatan deteksi dini jenis penyakit khususnya malaria, DBD dan penyakit lainnya. 2) Pelayanan kesehatan penyakit menular melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) yang belum memiliki peta sumber penyakit menular, seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan penyakit menular lainnya. 3) Masih ditemukannya angka kematian bayi menunjukkan belum maksimalnya penanganan neonatus komplikasi (BBLR dan asfeksia). Hal ini disebabkan masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan dasar dan rujukan serta kemampuan petugas dalam penanganan neonates komplikasi. 4) Pelayanan kesehatan lingkungan dan gizi masyarakat masih rendah dalam upaya peningkatan gizi balita, ibu hamil dan pemantauan jajanan anak sekolah. c. Pekerjaan Umum / Infrastruktur 1) Panjang jalan dalam kondisi rusak masih cukup tinggi (sekitar 25%) 2) Belum maksimalnya sistem drainase kota dalam mencegah banjir sehingga pada saat musim hujan masih banyak daerah/jalan yang tergenang air. 3) Ketersediaan sumber air baku bagi PDAM sangat kurang ditambah peralatan distribusi air yang masinh terbatas menyebabkan penyaluran air bersih ke rumah penduduk sering kali terputus. d. Perencanaan Pembangunan Daerah 1) Ketersediaan data pendukung perencanaan pembangunan daerah baik data dari SKPD dan BPS sangat kurang sehingga menyulitkan Bappeda dalam melakukan evaluasi dan perencanaan pembangunan. 2) Masih terbatasnya kemampuan dan kapasitas para perencana di masing-masing SKPD dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, sehingga Rencana Kerja SKPD dalam lima tahun terakhir cenderung masih sama. 3) Belum semua dokumen perencanaan pembangunan daerah menjadi pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah yang dilaksanakan oleh SKPD. 4) Sinkronisasi antara RPJMD dengan Renstra SKPD tidak terwujud sehingga pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh SKPD tidak dapat bersinergi. Kekurangan ini akan diatasi dalam penyusunan RPJMD dan Renstra SKPD tahun 2013 2018. e. Koperasi dan UMKM 1) Iklim usaha yang mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah belum kondusif, ditandai pelayanan perijinan UMKM yang belum optimal, dan sulitnya akses terhadap peluang pasar produk UMKM, dan persaingan usaha yang kurang sehat. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 36 2) Pengembangan Abon ikan menjadi produk unggulan UKM belum sesuai harapan. Produk ini belum menjadi ikon produk UKM karena kurangnya promosi dan akses penjualan sehingga belum dikenal oleh masyarakat luas. 3) Rendahnya semangat kewirausahaan, dan rendahnya daya saing produk UMKM dalam hal kualitas produk yang rata-rata kurang bagus, dan harga yang kurang kompetitif, dan pemasaran produk masih sebatas local area, belum mampu melakukan pemasaran keluar daerah. f. Penanggulangan Kemiskinan Daerah Penanggulangan Kemiskinan merupakan salah satu program prioritas pembangunan daerah Kota Parepare. Program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Parepare telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2008, jumlah penduduk miskin mencapai 8.320 jiwa, mengami penurunan jika dibanding tahun 2011 yang mencatat angka 7.741 jiwa dan pada tahun 2012 angka ini berkurang hanya 7.720 jiwa. Walaupun berkurang, namun angka ini masih cukup tinggi yaitu 5,62 % dari jumlah keseluruhan penduduk Kota Parepare. Penanggulangan kemiskinan masih berfokus pada pemberian bantuan langsung dan masih rendahnya keterpaduan program-program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh SKPD terkait. 2.3.2. Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah a. Pemerintahan Umum Pemerintahan daerah dituntut untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah yang baik dan bersih (good governance and clean government). Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih harus didukung oleh birokrasi yang mempunyai komitmen kuat dan kemampuan sumber daya aparatur pemerintah yang berkualitas. Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui terkait hal tersebut, antara lain : 1) Pola penerimaan pegawai masih monoton dalam melakukan seleksi CPNS, sehingga tidak menghasilkan pegawai yang memiliki kemampuan kompetensi baik ditunjang oleh latar belakang pendidikan maupun keterampilannya. Pemerintah daerah belum menetapkan tambahan kompetensi pada lulusan atau Calon PNS untuk ditempatkan sesuai kompetensi berdasarkan seleksi lokal pemerintah daerah. Diharapkan pemerintah daerah dapat menyusun pola rekruitmen yang lebih mengutamakan uji kompetensi bagi peserta sehingga pembangunan aparatur yang profesional dapat terwujud. 2) Pola pengisian jabatan belum transparan dan profesional dimana pengisian jabatan belum dilaksanakan secara obyektif. Penempatan aparat pada jabatan tertentu belum sepenuhnya disesuaikan dengan standar keahlian dan pengalaman serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 37 pendidikan formal dan non formal yang telah dimiliki terkait jabatan tersebut sehingga terkadang penempatan seseorang tidak sesuai dengan kapasitas yang dimiliki yang berakibat pada kurangnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsinya. Koordinasi antar SKPD juga merupakan masalah lain yang dihadapi. Ego-ego sektoral masih biasa tampak dalam pelaksanaan program/kegiatan pembangunan. Lemahnya kerjasama / koordinasi antar SKPD menyebabkan masalah pembangunan yang seharusnya lintas sektoral diselesaikan secara parsial. Ketersediaan data base dari setiap SKPD juga menjadi kendala dalam penyusunan dokumen perencanaan. Padahal, data potensi setiap SKPD sangat berguna untuk merumuskan kebijakan dan sasaran strategi bagi daerah maupun SKPD pada tahun berikutnya. Kapasitas aparatur pemerintah daerah yang masih rendah merupakan dampak dari pola rekruitmen, promosi dan pengisian jabatan yang tidak berdasarkan pada uji kompetensi. Akibatnya, penguasaan pada tugas pokok dan fungsinya masih rendah yang berdampak pula pada pelayanan masyarakat. Peningkatan kapasitas aparatur melalui jenjang pendidikan formal juga belum terencana dengan baik, sehingga banyak aparat yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi tidak sesuai dengan kebutuhan daerah. Aparat cenderung memilih sendiri pendidikan formal lanjutan yang dianggap mudah tamat dan tidak didasarkan pada kebutuhan keahlian sesuai dengan tupoksinya. Akibatnya, banyak aparat yang memperoleh gelar kesarjanaan S2 hanya bertumpuk pada satu bidang keahlian saja, sedangkan kompleksitas tugas pemerintahan daerah menuntut adanya sinergitas keahlian personil dari berbagai bidang keahlian. b. Pelayanan Publik Penyelenggaraan pelayanan publik terkait dalam proses aktivitas perekonomian khususnya dalam bidang investasi, perdagangan dan jasa terkait proses perizinan usaha belum dikelola secara maksimal. Kondisi ini menghambat dan memperlemah kinerja aparatur dalam menyelenggarakan pelayan publik. Ditambah pula belum adanya tindak lanjut terhadap Standar Pelayanan Minimal yang baku dan disepakati untuk semua SKPD sesuai PP Nomor 65 2005, Permendagri Nomor 6 2007, serta permendagri No. 27 2007. Dengan permasalahan sebagaimana diuraikan diatas, maka tantangan bagi pemerintah bagaimana menentukan langkah langkah kebijakan yang efektif dan strategis dalam menyelenggarakan pelayanan publik serta kewajiban bagi SKPD untuk menyusun Standar Pelayanan Minimal SPM) dan Standar Operasional Pelaksanaan (SOP). Upaya pemerintah ini harus didukung oleh peran serta masyarakat dalam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 38 perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan jalannya pembangunan khsusnya dalam mengoptimalkan pelayanan publik. c. Perencanaan dan Penganggaran Daerah Desentralisasi fiskal sebagai salah satu prinsip otonomi daerah telah memberikan keleluasaan daerah dalam mengatur penerimaan dan pengeluarannya sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan aspirasi masyarakat. Agar belanja atau pengeluaran dilaksanakan secara efektif dan efisien maka dikeluarkan Undang-Undang Nomor 25 2004 dan Perda Nomor 1 2010 yang memberi penegasan bahwa harus ada keterkaitan antara perencanaan dan penganggaran dalam arti semua belanja kegiatan harus dapat menyelesaikan permasalahan dan mencapai sasaran yang ditetapkan dalam rencana. Dalam tiga tahun terakhir, terlihat bahwa kemampuan fiskal daerah mengalami penurunan hal ini diakibatkan oleh tingginya proyeksi pendapatan daerah sehingga sangat sulit untuk direalisasikan. Akibatnya, pemerintah daerah mempunyai utang belanja yang cukup besar sehingga mempengaruhi kemampuan pemerintah dalam membiayai belanja daerah. Kendala lain yang dihadapi dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran daerah selama ini, antara lain : a. Kurang jelasnya target yang akan dicapai dalam RPJMD Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Parepare terdapat sasaran sasaran strategis yang akan dicapai 5 (lima) tahun ke depan dilengkapi dengan indikator kinerjanya. Namun, tahapan tahapan pencapaian sasaran strategis tersebut tidak secara jelas dibreakdown menjadi sasaran strategis tahunan, ditambah pula indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD tidak semuanya menjadi indikator kinerja dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD terkait. Yang paling mengkhawatirkan adalah indikator kinerja yang ditetapkan tidak dilengkapi dengan target yang akan dicapai. Hal ini menyebabkan SKPD melakukan improvisasi sendiri dalam menetapkan target terhadap sasaran strategis tersebut. Hal ini menyebabkan dokumen perencanaan dan penganggaran yang menjadi turunan RPJMD secara substansi telah kehilangan sasaran. b. Tidak adanya konsistensi antara dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran. Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran selama tidak berfungsi sebagaimana mestinya tetapi fungsinya hanya sebatas pemenuhan persyaratan administrasi saja. Hal ini menyebabkan banyak program / kegiatan yang tertuang dalam APBD tidak tercantum dalam RKPD atau sebaliknya program/kegiatan prioritas yang ada dalam RKPD tidak tertuang dalam APBD. Hal ini menyebabkan pengalokasian anggaran bagi SKPD tidak sesuai dengan sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 39 yang akan dicapai. Ke depan diharapakan agar Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Badan Anggaran DPRD bersepakat untuk tidak mengakomodir program / kegiatan dalam APBD yang tidak tertuang dalam RKPD, sehingga dapat menciptakan terwujudnya konsistensi antara dokumen dokumen perencanaan dan penganggaran. c. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah penetapan indikator kinerja yang selama ini masih terfokus pada pencapaian output. Padahal pencapaian kinerja output sangatlah naïf untuk dijadikan indikator pencapaian sasaran strategis. Seharusnya, pemerintah daerah melalui SKPD lebih banyak menampilkan pencapaian kinerja outcome bahkan jika memungkinkan pencapaian kinerja impact, sebab indikator kinerja inilah yang dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan suatu program/kegiatan dalam mencapai sasaran strategis. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 40 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Arah kebijakan ekonomi daerah Kota Parepare ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis daerah, sebagai payung untuk perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014. Saat ini perekonomian Kota Parepare tidak dapat terlepas dari perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Terdapat berbagai faktor perekonomian yang tidak dapat dikendalikan oleh daerah seperti menyangkut kebijakan pemerintah pusat di sektor moneter maupun sektor riil. Disamping itu perekonomian daerah juga dipengaruhi perekonomian global seperti naik turunnya harga minyak dunia, dan nilai tukar mata uang asing, serta pengaruh krisis keuangan global yang telah berdampak pada meningkatnya pemutusan hubungan kerja dan kelesuan pasar ekspor. 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah 2012 dan Perkiraan 2013 Perkembangan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari kondisi ekonomi dunia. Selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh tekanan eksternal yang berat yang bersumber dari ketidakpastian penyelesaian krisis keuangan Eropa, masih lambatnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat, perlambatan ekonomi negara-negara maju maupun berkembang, serta gejolak harga komoditas dunia. Namun demikian, ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap terjaga dan stabilitas ekonomi yang didukung oleh daya beli masyarakat, perekonomian Indonesia dapat tumbuh sebesar 6,2 persen pada tahun 2010, 6,5 persen pada tahun 2011, dan 6,2 persen pada tahun 2012. Secara rata-rata, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,3 persen selama tiga tahun pertama pelaksanaan RPJMN tahun 2010 2014. Pada triwulan I tahun 2013, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 1,4 persen (q-t-q) atau 6,0 persen (y-o-y). Dari sisi produksi, sektor pengangkutan dan komunikasi; keuangan, real estat dan jasa perusahaan; serta konstruksi tumbuh tinggi masing-masing sebesar 10,0 persen; 8,4 persen; dan 7,2 persen. Sedangkan sektor pertanian dan industri pengolahan masing-masing tumbuh sebesar 3,9 persen dan 5,7 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi terutama didorong pembentukan modal tetap bruto (PMTB) serta konsumsi rumah tangga yang masing-masing tumbuh sebesar 5,9 persen dan 5,2 persen. Adapun pengeluaran pemerintah, ekspor barang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 41 jasa, serta impor barang dan jasa masing-masing tumbuh sebesar 0,4 persen, 3,4 persen, dan menurun sebesar 0,4 persen. Adapun Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada 2012 sampai akhir triwulan IV sebesar 8,58 persen bila dibanding triwulan yang sama pada tahun 2011 (y-o-y). Pertumbuhan tersebut masih lebih baik dibanding dengan pertumbuhan rata-rata nasional yang hanya mencapai 6,23 persen. Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Sulsel terutama masih didukung oleh kinerja investasi dan konsumsi. Sementara dari sisi penawaran (sektoral), kinerja perekonomian Sulsel lebih banyak didorong oleh sektor pertanian. Selanjutnya, untuk tahun 2013 diharapkan dapat mencapai di atas 8 persen sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RKPD. Jika melihat kinerja perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan dalam tahun terakhir ini, tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga momentum pertumbuhan, dan bahkan meningkatkannya. Peningkatan indikator pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya akan berimplikasi pada meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat dari Rp. 16,82 juta pada 2011 meningkat menjadi Rp.19,19 juta pada tahun 2012 dan telah melampaui target yang ditetapkan pada 2013 sebesar 17,8 Juta. Demikian pula dengan Pendapatan Asli Daerah yang telah mencapai Rp. 2,3 Trilyun lebih pada tahun 2012. Apa yang dicapai tersebut mengalami peningkatan sebesar 35,7 persen dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai Rp. 1,4 Trilyun, dan untuk 2013 mencapai Rp. 2,5 triliun lebih Kondisi perekonomian nasional dan propinsi secara langsung mempengaruhi kondisi perekonomian daerah. Demikian halnya dengan Kota Parepare dimana pendapatan daerah sangat bergantung dari jumlah dana transfer dari pemerintah pusat. Kondisi perekonomian Kota Parepare dalam kurun waktu 2008-2012 bergerak tanpa fluktuasi yang menyolok, kestabilan harga juga terjaga dengan baik. Artinya kondisi perekonomian dengan laju pertumbuhan diberengi terkendalinya inflasi memperlihatkan kestabilan perekonomian. a. Pertumbuhan Ekonomi Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah dapat dicerminkan dari beberapa indikator makro ekonomi, salah satunya yang paling sering digunakan adalah pertumbuhan ekonomi dengan tolak ukur pertumbuhan PDRB. Besarnya nilai PDRB yang berhasil dicapai dan perkembangannya merupakan refleksi dari kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun, oleh karena itu laju pertumbuhan ekonomi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 42 Kota Parepare dapat dihitung berdasarkan besarnya nilai PDRB atas dasar harga (ADH) Konstan pada tahun tertentu dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya sehingga di Kota Parepare sendiri pertumbuhan ekonomi pada 2011 sebesar 7,79%. Angka tersebut sedikit melambat bila dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar 8,41%. Namun pertumbuhan ekonomi di 2011 lebih tinggi 0,14% daripada Provinsi Sulawesi Selatan. Secara keseluruhan dalam kurun waktu lima tahun terakhir (tahun 2007-2011), pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare menunjukkan trend yang terus mengalami kenaikan yaitu dari level enam persen menembus delapan persen atau rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu tersebut adalah 7,73%. Lebih jelasnya pertumbuhan ekonomi di Kota Parepare dalam kurun waktu 5 tahun dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan riil dari setiap sektor terhadap PDRB Kota Parepare dapat dilihat pada tabel berikut ini. No Tabel 3.1. Pertumbuhan Riil Setiap Sektoral PDRB Kota Parepare Atas Dasas Harga Konstan 2009-2011 (%) Sektor 2009 Struktur Ekonomi (%) 2010 2011 1 Pertanian 7,60 (1,32) 3,24 2 Pertambangan dan Penggalian 4,41 5,62 7,72 3 Industri Pengolahan 4,50 2,64 5,53 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 6,76 9,23 5,92 5 Bangunan 6,16 9,58 9,80 6 Perdagangan, hotel dan restaurant 5,84 6,45 8,55 7 Pengangkutan dan Komunikasi 6,13 6,41 6,45 8 Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan 18,05 24,85 12,52 9 Jasa-jasa 8,24 4,82 4,32 Sumber : BPS Kota Parepare 2013 JUMLAH 7,93 8,41 7,79 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 43 Berdasarkan tabel di atas, nampak bahwa sejak tahun 2009 hingga 2011, pertumbuhan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan selalu lebih tinggi bila dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya sehingga sehingg sektor ini sangat memegang peranan penting dalam pembentukan PDRB per tahunnya. Sedangkan pada tahun 2011 sektor yang sangat rendah pertumbuhannya adalah pada sektor pertanian yaitu hanya sebesar 3,24%. b. Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB di Kota Parepare baik atas dasar harga berlaku maupun konstan menunjukkan adanya dinamika. Pada tahun 2010 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 1.795.963,76 (juta) dan pada tahun 2011 mencapai Rp.2.073.555,94 (juta). Sementara PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2010 mencapai Rp. 766.745,34 (juta) dan pada tahun 2011 mencapai Rp. 826.486,23 (juta). Sumber : BPS Kota Parepare 2013 Pertumbuhan PDRB ini tentu saja mempengaruhi perkembangan ekonomi di Kota Parepare dengan melihat PDRB ADH Berlaku seperti pada gambar dibawah ini : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 44 Sumber : BPS Kota Parepare 2013 Berdasarkan gambar di atas, nampak bahwa perkembangan ekonomi di Kota Parepare cukup bagus meskipun pada tahun-tahun tertentu mengalami penurunan termasuk pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 15,46% namun pada tahun 2008 mengalami kenaikan yang cukup tinggi yaitu sebesar 22,13%. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi di Kota Parepare sifatnya dinamis atau berkembang seiring dengan majunya sektor-sektor yang mendukung PDRB Kota Parepare setiap tahunnya. c. PDRB Perkapita Salah satu indikator makro ekonomi yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah yang menggambarkan penerimaan penduduk secara nyata dan merata adalah PDRB Per Kapita. PDRB Perkapita di Kota Parepare Atas dasar Harga Berlaku (HB) dalam kurun waktu tiga tahun sejak tahun 2009 2011 terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2011 mencapai Rp. 15.881.650,84 (juta). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Parepare 2014 45 d. Tingkat Inflasi Salah satu analisis kinerja pembangunan ekonomi di suatu daerah adalah perubahan harga barang dan jasa (inflasi). Di Kota Parepare nilai inflasi pada tahun 2011 mencapai 0,69% dan diproyeksikan pada tahun 2013 mencapai 1,50 %. e. Sumbangan Sektoral Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku per sektor ekonomi, maka sumbangan sektoral di Kota Parepare dalam kurun waktu lima tahun masih didominasi oleh sektor perdagangan, hotel dan restaurant dimana pada tahun 2011 kotribusinya terhadap PDRB adalah sebesar 25,39% sedangkan sektor ekonomi yang paling sedikit kontribusinya terhadap PDRB adalah sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,30% pada tahun 2011. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.2. Perkembangan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kota Parepare 2009 2012 Struktur Ekonomi (%) No Sub Sektor 2009 2010 2011 1 Pertanian 7,06 6,65 6,66 2 Pertambangan dan Penggalian 0,31 0,29 0,30 3 Industri Pengolahan 2,45 2,27 2,21 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,36 1,34 1,31 5 Bangunan 8,45 8,18 8,42 6 Perdagangan, hotel dan restaurant 26,73 25,08 25,39 7 Pengangkutan dan Komunikasi 21,23 20,37 19,78 8 Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan 13,23 14,85 14,94 9 Jasa-jasa 19,17 20,98 20,99 Sumber : PDRB Kota Parepare 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare 2013