BAB I PENDAHULUAN. alami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perbedaan kecepatan tumbuh dan gaya penampilannya (Sujiono, 2007). Perbedaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami lompatan perkembangan, kecepatan perkembangan yang luar. usia emas (golden age) yang tidak akan terulang lagi.

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA-SEKOLAH DI TLOGOMAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara saudara kandung (sibling rivalry) biasanya muncul ketika

BAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIBLING RIVALRY PADA ANAK SULUNG YANG DIASUH OLEH SINGLE FATHER

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA GENDONG KULON BABAT LAMONGAN TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SIBLING RIVALRY PADA BALITA DI KEMUKIMAN KANDANG KECAMATAN KLUET SELATAN ACEH SELATAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam jangka panjang. Pola hubungan yang terbangun pada masa kanak-kanak dapat

Sibling Rivalry Pada Anak Usia Todler

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pertama kalinya. Menurut Santrock 2002: 56 ( dalam Arif 2013 : 1),

BAB II TINJAUAN TEORITIS Pengertian Masa Akhir Kanak-Kanak. Masa kanak-kanak (late chilhood) berlangsung dari usia 6

PENGETAHUAN IBU DAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI KOMUNITI INDONESIA MESAIEED QATAR 2012 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP & PA) menyebutkan bahwa setiap anak merupakan aset

HUBUNGAN ATTACHMENT DAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA ASUH DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sibling Rivalry pada remaja akhir. Persaingan antar saudara kandung oleh Amijoyo dalam Kamus

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

HUBUNGAN ANTARA JARAK KELAHIRAN YANG DEKAT DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDONG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Hubungan Antara Sibling Rivarly dengan Kemampuan Penyesuaian Sosial Anak Usia Pra Sekolah di Tk Ulil Albab Mertoyudan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara

Developmental and Clinical Psychology

Jurnal Kebidanan 08 (02) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang krisis baik anak maupun keluarga. Krisis hospitalisasi

TERAPI PERILAKU UNTUK MENGURANGI PERILAKU SIBLING RIVALRY PADA ANAK. Oleh: Esty Aryani Safithry ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANAK YANG MENGALAMI SIBLING RIVALRY TERHADAP PERILAKU TOILET TRAINING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang besar, dan masing-masing individu itu sendiri harus memulai dan mencoba

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA USIA BALITA

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

KEJADIAN TEMPERTANTRUM DILIHAT DARI POLA ASUH DAN URUTAN ANAK DALAM KELUARGA. Ihda Mauliyah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

FENOMENA ANAK KEMBAR (TELAAH SIBLING RIVALRY)

SIBLING RIVALRY PADA ANAK KEMBAR YANG BERBEDA JENIS KELAMIN. Oleh : Nopijar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan. fisik, kognitif, emosi maupun psikososial (Soetjiningsih, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

FAKTOR DOMINAN PADA KEJADIAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH AUTHORITARIAN DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN SIBLING RIVALRY PADA REMAJA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diterapkan oleh orang tua subjek, dan tingkat sbling rivalry subjek.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kitamenemukan pendamping yaitu suami atau istri. Hubungan dengan. saudarakandung adalah hubungan paling dasar sebelum kita memasuki

BAB I PENDAHULUAN. dikomunikasikan secara interpersonal (Stuart, 2006). Ketika mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. bersama, terdapat kerja sama ekonomi, dan terjadi proses reproduksi (Lestari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dianggap penting untuk dikembangkan karena sebagai dasar untuk. perkembangan sosial selanjutnya (Maulana, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan psikologis individu. Pengalaman-pengalaman

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan anak dan cara mendidik anak supaya anak dapat mencapai tahapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu unik yang mempunyai kebutuhan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) Titiek Idayanti¹, Surya Mustikasari²

Lilis Maghfuroh Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

DEFENISI Keluarga : Unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di b

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENGATASI SIBLING RIVALRY DALAM KELUARGA MELALUI KONSELING RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR DENGAN TEKNIK REFRAMING PADA SISWA KELAS VII E DI MTs NU UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIAH BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2017

DAMPAK SIBLING RIVALRY (PERSAINGAN SAUDARA KANDUNG) PADA ANAK USIA DINI

Pengaruh Urutan Kelahiran pada Kecemasan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi X Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. langsung maupun tidak langsung seperti pada media massa dan media cetak. Seorang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOMAS, KECAMATAN LOWOKWARU, KOTA MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN SIKAP ORANG TUA DAN SIBLING RIVALRY PADA ANAK 1-5 TAHUN DI DUSUN SANGGRAHAN DESA MANGUNREJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEPANJEN MALANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. banyak anak yang menjadi korban perlakuan salah. United Nations Children s

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. interaksi anak dan kemampuan untuk menguasai keterampilan motorik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penentuan jarak kehamilan adalah upaya untuk menetapkan atau memberi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, komunikasi dan interaksi sosial (Mardiyono, 2010). Autisme adalah

Manusia merupakan makhluk hidup yang selalu berkembang mengikuti. selanjutnya dalam menjalani kehidupan. Tiap-tiap tahap perkembangan kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jaringan lunak secara perlahan-lahan untuk memperbaiki diri maupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor lingkungan dan bawaan yang berbeda. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya atau orang dewasa lainnya (Soetjiningsih, 1995). Kehadiran seorang saudara akan memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial dan emosional seorang anak, serta hampir tidak akan pernah bisa dihindari adanya persaingan antar saudara kandung (sibling rivalry). Sibling rivalry adalah perasaan cemburu dan benci yang biasanya di alami oleh seorang anak terhadap kehadiran atau kelahiran saudara kandungnya (Nursalam, 2005). Pada umumnya terlihat jelas ketika hadirnya adik baru yang banyak menuntut perhatian dan menghabiskan waktu orang tua. Perkembangan awal anak usia 1-5 tahun merupakan masa keemasan (golden age) yang terdiri dari masa egosentris, menentang dan imitasi. Disamping itu, anak baru mengenal dunianya sendiri dan belum memahami tentang pandangan dan perasaan orang lain. Anak tidak mampu berbagi kasih sayang dan perhatian orang tua karena masih tergantung pada orang tua dan belum dapat membangun hubungan yang mapan dengan teman-teman dan orang dewasa lainnya. Perawat pediatrik bertanggungjawab dalam melaksanakan upaya pemeliharaan kesehatan anak termasuk masalah sibling rivalry. Hal iniditujukan

untuk mempersiapkan generasi yang akandatang yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Anak yang dilahirkan wajib dibesarkan dan diasuh secara bertanggung jawab oleh orang tua, sehingga memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Permasalahan sibling rivalry pada anak muncul karena sikap orang tua yang salah kepada anak. Namun, tidak banyak dibahas secara detail dan belum pernah dibuktikan secara autentik kebenarannya. Sibling rivalry dapat terjadi pada anak minimal satu bulan sekali. Hal ini berdasarkan dari penelitian di Amerika dengan jarak usia anak dengan saudara kandung rata-rata 1,5 tahun di dapatkan hasil sebanyak 48 % mengalami sibling rivalry (Blackwell Publishing, 2008). Berdasarkan data the Demographic and Health Survey (DHS) dari tahun 1990 sampai 2001 menemukan di 55 negara termasuk Indonesia, wanita yang tinggal di pedesaan cenderung memilih jarak kelahiran lebih pendek atau kurang dari tiga tahun. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan di desa yang mendorong segera punya anak kembali. Selain itu, berdasarkan hasil survey yang dilakukan Richadson (2007), pada kenyataannya anak tidak sendirian, 78% keluarga memilki lebih dari satu anak dan suka atau tidak, sebagian besar anak mempunyai adik saat mereka masih kecil. Penelitian dari pusat Perinatologi dan Perkembangan Manusia menunjukan bahwa jarak kelahiran antara 27 sampai 32 bulan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi (BKKBN, 2009). Data di Indonesia menunjukan 36% kelahiran memiliki jarak yang kurang dari 3 tahun dan 15% yang memiliki jarak kelahiran kurang dari 24 bulan. Dan

setiap tahun di indonesia 600 wanita mengalami kegagalan KB (Soemarjati, 2004). Dari referensi yang lainnya, perasaan sibling rivalry biasanya terjadi antara 2 anak atau lebih yang usianya berdekatan. Sibling rivalry biasanya lebih lazim terjadi ketika jarak usia anak antara 1-3 tahun. Sibling rivalry akan lebih terlihat ketika umur mereka 3-5 tahun dan terjadi lagi pada umur 8-12 tahun pada usia sekolah (Millman dan Schaifer, 2007). Salah satu faktor penyebab sibling rivalry adalah sikap orang tua, hal ini disebabkan karena orang tua yang salah dalam mendidik anaknya, seperti sikap membanding-bandingkan, dan adanya anak emas diantara anak yang lain (Priatna dan Yulia, 2006). Di samping itu sikap orang tua yang khas terdiri dari melindungi secara berlebihan, permisivitas, memanjakan, penolakan, penerimaan, dominasi, tunduk pada anak, favoritisme dan ambisi orang tua (Hurlock, 2003). Sikap orang tua yang khas di rumah mempengaruhi kecenderungan seorang anak untuk bersaing dengan saudara kandungnya. Sibling rivalry sering terjadi tanpa sebab yang jelas. Semakin terasa pada anak yang sama jenis kelaminnya dan dekat jarak usianya (Millman dan Schaifer, 2007). Menurut Yulia dan Priatna (2006), terjadinya sibling rivalry berasal saat adik lahir. Perhatian yang tadinya tertumpah kepada anak sulung sekarang beralih ke adiknya. Anak sulung merasa di abaikan, frustasi, marah, dan bahkan tidak di cinta. Untuk menarik kembali perhatian dari orang tua, anak menunjukkan reaksi sibling rivalry seperti agresif, memukul/melukai si adik, membangkang, rewel, mengalami kemunduran, semula tidak mengompol sekarang

mengompol lagi, sering marah yang meledak-ledak, sering menangis tanpa sebab dan menjadi lebih kolokan/lengket ke ibu. Di usia yang sangat muda ini, anak belum mampu mencari alasan dengan benar. Dalam pandangannya, kedua orang tua mengabaikan dirinya karena kehadiran si adik. Kondisi ini sering menimbulkan sikap jengkel anak sulung pada adiknya. Karena ketidakberanian anak untuk memunculkan sikap jengkel dan kesal itu, adik yang sering menjadi sasaran amarahnya. Sibling rivalry sangat mempengaruhi sikap anak. Hal tersebut karena keluarga memang lingkungan pertama yang ditemui anak. Menurut Seto (2004), lahirnya adik baru merupakan permasalahan di mana anak harus membagi cinta, kasih sayang, dan perhatian orang tua kepada adiknya. Rasa cemburu sering kali berasal dari rasa takut yang dikombinasikan dalam rasa marah karena adanya ancaman terhadap harga diri seseorang dan hubungan itu sendiri. Permasalahan sibling rivalry merupakan hal yang sangat perlu mendapat perhatian dari orang tua dan perawat pediatrik karena merupakan suatu realita yang dapat dijumpai hampir di semua keluarga yang memiliki anak lebih dari satu. Sibling rivalry dapat menciptakan rasa cemas bagi orang tua. Jika hal ini dibiarkan berlanjut dapat membuat orang tua menjadi stres dan menantang. Perawat dapat memberikan bimbingan strategi antisipasi yang tepat terkait dengan sikap orang tua dalam menghadapi sibling rivalry pada anak. Seringkali orang tua membutuhkan bantuan dari perawat pediatrik untuk berkonsultasi yang merupakan bentuk asuhan untuk membantu orang tua yang menghadapi sibling rivalry ( Nursalam, 2005). Jika sibling rivalry tidak ditangani

dengan baik, persaingan tidak sehat dan perasaan iri hati di antara saudara kandung dapat berlangsung hingga anak beranjak remaja bahkan dewasa (Seto, 2004). Oleh karena itu, penulis mengetahui betapa pentingnya tenaga kesehatan menindak lanjuti masalah kesehatan gangguan emosional anak yaitu masalah sibling rivalry. Sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan sikap orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun. Penulis mengambil wilayah untuk penelitian di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo dengan berbagai pertimbangan. Berdasarkan survey pendahuluan pada data sekunder dari Ketua Dusun Sanggrahan yang sekaligus sebagai Ibu kader posyandu jumlah balita yang memiliki adik 23 anak. menunjukan di RT 4 terdapat 4 pasangan adik kakak dengan rentang usia rata-rata 2-4 tahun yang bisa dimungkinkan terjadi persaingan saudara kandung. Dari hasil wawancara dengan para Ibu di Dusun Sanggrahan mengemukakan bahwa sering terlihat anak bersaing dengan saudara kandung dalam merebutkan rasa cinta dan kasih sayang dari orang tua. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat di asumsikan bahwa permasalahan sibling rivalry perlu di antisipasi orang tua agar anak dapat menerima kehadiran adiknya sehingga tidak berlanjut hingga anak dewasa. Oleh karena itu, perlu di identifikasi sikap orang tua yang mempengaruhi sibling rivarly, sehingga dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik usia, jarak kelahiran dan jenis kelamin anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 2. Bagaimanakan gambaran sikap orang tua yang terdiri atas melindungi, permisifitas, memanjakan, penolakan, penerimaan, domisasi, tunduk pada anak, favoritism dan ambisi kepada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 3. Bagaimana gambaran sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 4. Adakah hubungan antara sikap orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 5. Adakah hubungan sikap orang tua melindungi secara berlebihan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 6. Adakah hubungan sikap orang tua permisifitas dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun SanggrahanDesa Mangunrejo Kepanjen? 7. Adakah hubungan sikap orang tua memanjakan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 8. Adakah hubungan sikap orang tua penolakan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 9. Adakah hubungan sikap orang tua penerimaan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 10. Adakah hubungan sikap orang tua domisasi dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 11. Adakah hubungan sikap orang tua tunduk pada anak dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen?

12. Adakah hubungan sikap orang tua favoritism dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 13. Adakah hubungan ambisi orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Wilayah Kerja Puskesmas Kepanjen. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik usia, jarak kelahiran dan jenis kelamin anak di Dusun sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. b. Mengidentifikasi sikap orang tua pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. c. Mengidentifikasi sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. d. Menganalisis hubungan sikap orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. e. Menganalisis hubungan sikap orang tua melindungi secara berlebihan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen.

f. Menganalisis hubungan sikap orang tua permisifitas dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun SanggrahanDesa Mangunrejo Kepanjen. g. Menganalisis hubungan sikap orang tua memanjakan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. h. Menganalisis hubungan sikap orang tua penolakan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. i. Menganalisis hubungan sikap orang tua penerimaan dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen j. Menganalisis hubungan sikap orang tua domisasi dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen k. Menganalisis hubungan sikap orang tua tunduk pada anak dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen l. Menganalisis hubungan sikap orang tua favoritism dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen. m. Menganalisis hubungan ambisi orang tua dengan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo Kepanjen.

1.4 Manfaat a) Bagi Puskesmas Kepanjen Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan memberi informasi yang benar tentang sibling rivalry (persaingan antara saudara kandung) bagi para ibu, keluarga, masyarakat dan petugas puskesmas di Dusun Sanggrahan Desa Mangunrejo kecamatan Kepanjen. b) Bagi Ilmu Keperawatan Untuk memajukan perkembangan ilmu keperawatan anak terkait dengan antisipasi dan strategi yang di lakukan ibu terhadap reaksi sibling rivalry pada anak. c) Bagi Orang Tua Atau Responden Menambah pengetahuan ibu mengenai upaya-upaya strategi yang harus di lakukan ibu untuk mencegah reaksi sibling rivalry pada anak, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya sibling rivalry dengan meningkatkan kesiapan untuk menghadapinya dan dapat mengantisipasi timbulnya sibling rivalry bagi para orang tua maupun calon orang tua. d) Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan yang berguna dari hasil penelitian yang dilakukan di masyarakat khususnya dalam pencegahan dan penanganan munculnya sibling rivalry serta menerapkan teori dan menambah wawasan dan pengetahuan tentang hubungan sikap orang tua dan sibling rivalry pada anak 1-5 tahun.

1.5 Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan sikap orang tua dengan sibling rivalry pada anak belum pernah dilakukan, namun penelitian yang memiliki kemiripan pernah dilakukan oleh Setiawati dan Zulkaida (2007), yaitu Sibling Rivalry Pada Anak Sulung Yang Diasuh Oleh Single Father. Menggunakan penelitian non eksperimen dengan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian yaitu 2 anak perempuan umur 9 dan 8 tahun yang diasuh oleh single father mengalami sibling rivalry yang ditunjukan dengan bentuk perlakuan fisik, verbal, maupun non verbal ketika marah, kadar sibling rivalry di antara ke-2 subjek berbeda, sibling rivalry pada subjek pertama lebih bersifat agresif dari pada subjek kedua. Penelitian tentang Sibling Rivalry ini juga dilakukan oleh Rosita (2004), berjudul Sibling Rivalry Pada Anak Kembar, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teknik pengambilan Sampel dengan teknik Snow Ball serta menggunakan metode interview observasi. Adapun teknik analisa data yaitu menggunakan verifikasi (diambil kesimpulan) dan teknik keabsahan data yaitu ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi sibling rivalry pada anak kembar yaitu marah, menangis, dan berusaha merebut milik saudara kembarnya. Penelitian tentang sibling rivalry juga pernah dilakukan oleh Santi (2006), yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Munculnya Sibling Rivalry. Jenis metode penelitian yang digunakanadalah metode Deskriptif. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sejumlah 25 orang tua yang memiliki anak lebih dari 2 dengan usia 3-6 tahun dan memiliki

jarak kelahiran kurang dari 3 tahun. Pola asuh orang tua dan munculnya sibling rivalry diukur dengan menggunakan kuestioner dan disimpulkan berdasarkan keterangan dengan analisa deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah pola asuh orang tua autoritatif muncul sibling rivalry 20%, tidak muncul sibling rivalry 72%, pola asuh orang tua otoriter muncul sibling rivalry 8%. Sedangkan pola asuh orang tua pemanja dan penelantar tidak ditemukan pada responden. Selain itu, penelitian tentang sibling rivalry jaga pernah dilakukan oleh Yuliati (2007), yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Reaksi Sibling Rivalry Pada Anak Preschool. Jenis penelitian menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner. Di dapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingakat pengetahuan ibu dengan reaksi sibling rivalry pada usia preschool. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya sibling rivalry dengan menggunakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan kuantitatif.. Perbedaannya terletak pada variabel yang digunakan yaitu penelitian ini mengkaji sikap orang tua yang mempengaruhi muncunya sibling rivalry tanpa batasan diasuh oleh orang tua yang utuh atau single father, tidak terbatas pada anak kembar atupun tidak, tidak mengidentifikasi keluarga yang tinggal satu rumah, serta tempat yang digunakan.