Doc. No 1 Revised Date Departemen Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Pengembangan Data Perhubungan Darat Propinsi DKI Jakarta
1 KONDISI WILAYAH DAFTAR ISI 2 3 KONDISI TRANSPORTASI JALAN KONDISI TRANSPORTASI SDP 4 RENCANA PENGEMBANGAN 1
1. KONDISI WILAYAH 2
KONDISI WILAYAH A. GEOGRAFIS Garis Lintang : 5 19 12 LU - 6 23 54 LS Garis Bujur : 106º22 42-106º58 18 Batas Wilayah DKI Jakarta Batas Barat : Propinsi Banten Batas Timur : Propinsi Jawa Barat Batas Utara : Laut Jawa Batas Selatan : Propinsi Jawa Barat B. DEMOGRAFI Jumlah Penduduk Tahun 2008 (posisi Februari) : 8.492.832 jiwa Tingkat Pertumbuhan : 0.92 % Jumlah Penduduk Terbesar (Jakarta Timur) : 2.596.500 jiwa Jumlah Penduduk Terendah (21.472) : 21.217 jiwa Tingkat Kepadatan : 13.014 jiwa/km 2 Sumber : BPS. Prop. DKI Tahun 2008 terdiri atas 1 Kota Administratif, 5 kota dan 44 kecamatan dengan luas area 740,29 km2 3
DATA WILAYAH PROPINSI DKI TAHUN 2008 NO NAMA JUMLAH LUAS JUMLAH KABUPATEN / KOTA KEC KEL DESA WILAYAH (Km 2 ) PENDUDUK (JIWA) 1 3 4 5 6 7 8 1 KAB.ADM.KEP.SERIBU 2 6 8,69 21.472 2 KODYA JAKARTA PUSAT 8 44 50,56 930.372 3 KODYA JAKARTA UTARA 6 31 162,95 1.420.827 4 KODYA JAKARTA BARAT 8 56 212,39 1.633.555 5 KODYA JAKARTA SELATAN 10 65 122,46 1.887.479 6 KODYA JAKARTA TIMUR 10 65 183,24 2.596.500 JUMLAH 44 267 740,29 8.490.160 Sumber : BPS, 2008 4
KONDISI WILAYAH C. SOSIO EKONOMI Kondisi sosio ekonomi DKI Jakarta didukung oleh pertumbuhan seluruh lapangan usaha yang positif kecuali pertanian. Tercatat nilai PDRB 2008 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp. 165,15 triliun,- pada triwulan II D. NILAI PDRB HARGA BERLAKU (000) Tahun 2003 334.331.300 Tahun 2004 375.561.523 Tahun 2005 436.250.721 Tahun 2006 522.810.000 Tahun 2007 Tahun 2008 Sumber : BPS. Prop. DKI 144.110.000 (sampai triwulan ke 3) 165.150.000 (sampai triwulan ke -2) 5
2. KONDISI TRANSPORTASI JALAN 6
PETA DKI JAKARTA 7
INFORMASI JARINGAN JALAN 8 Sumber : Ditjen Bina Marga Dep. PU
TERMINAL PENUMPANG DKI No. Kab/Kota Lokasi Terminal Nama Terminal Tipe 1 Jakarta Selatan Lebak Bulus Lebak Bulus A 2 Jakarta Barat Kalideres Kalideres A 3 Jakarta Timur Rawamangun Rawamangun A 4 Jakarta Timur Kampung Rambutan Kampung Rambutan A 5 Jakarta Timur Pulo Gadung Pulo Gadung A No. Kab/Kota Lokasi Terminal Nama Terminal Tipe 1 Jakarta Selatan Blok M Blok M B 2 Jakarta Selatan Pasar Minggu Pasar Minggu B 3 Jakarta Timur Cililitan Cililitan B 4 Jakarta Timur Kampung Melayu Kampung Melayu B 5 Jakarta Pusat Senen Senen B 6 Jakarta Utara Tanjung Priok Tanjung Priok B Sumber : Dit. LLAJ Ditjen Hubdat 9
TERMINAL PENUMPANG DKI TERMINAL BERDASARKAN TYPE TAHUN 2007 TIPE B; 6 buah; 55% TIPE A; 5 buah; 45% W TIPE C; 0 buah; 0% 10
INFORMASI PKB Pengujian Kendaraan Bermotor yang beroperasi tahun 2006 sebanyak 15 unit dengan rincian : Pengujian Mekanik 13 unit, Pengujian Non Mekanik 2 unit dan Keliling 0 unit. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut: NO. LOKASI JUMLAH PENGUJI JENIS ALAT LUAS TAMAN (PROVINSI/KABUPATEN/KOTA) 1 2 3 4 NMk Mk Ke l. (m2) KEND. Provinsi DKI Jakarta 1 1 1 NA NA 1 Kab. Adm. Kepulauan Seribu 1 NA NA 2 Kota Jakarta Selatan 2 22 5 NA NA 3 Kota Jakarta Timur 12 62 5 42,477 156,276 4 Kota Jakarta Pusat 1 NA NA 5 Kota Jakarta Barat 5 32 3 2 NA NA 6 Kota Jakarta Utara 2 19 1 1 NA NA Jumlah 0 22 136 5 2 13 0 42,477 156,276 Sumber : Dit. LLAJ Ditjen Hubdat Keterangan : 1. Jabatan Fungsional Pemula NMK : Non Mekanis M.Bus : Mbl Bus Krt. Tem : Kereta Tempel 2. Jabatan Fungsional Pelaksana MK : Mekanis M.Brg : Mbl Barang 3. Jabatan Regional Pelaksana Lanjutan Kel : Keliling KK : Kendaraan Khusus 4. Jabatan Fungsional Penyelia MP : Mbl Penumpang Krt.Gan : Kereta Gandengan 11
INFORMASI SARANA PERKEMBANGAN BUS DAN PO ARMADA AKAP PER TAHUN 2002-2007 JUMLAH KENDARAAN UMUM DKI JAKARTA TAHUN 2001 S/D 2006 4000 Jum lah ( kend) 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 14, 612 14, 612 14, 612 14, 586 14, 542 14, 353 3, 361 3, 424 3, 443 3, 497 3, 524 3, 559 2001 2002 2003 2004 2005 2006 KENDARAAN 2000 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 AKAP 3409 3552 3579 3561 3559 3503 PO. AKAP 70 70 68 66 67 67 TAHUN 2000 0 970 967 967 1, 054 1, 072 1, 072 500 500 500 500 500 428 TAXI MOBIL BARANG BUS PARIWISATA BUS AKAP Jenis Kendaraan PERKEMBANGAN JUMLAH DAN PO ARMADA PARIWISATA PER TAHUN 2002-2007 4000 KENDARAAN 2000 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 PARIWISATA 3090 3352 3382 3184 3489 3731 PO. PARIWISATA 113 119 128 63 66 61 TAHUN 12
INFORMASI SARANA Jumlah Bus Kota untuk jenis Bus Besar yang beroperasi menurut perusahaan tahun 2006 13
INFORMASI SARANA Jumlah Bus Kota (Bus Sedang) yang beroperasi menurut perusahaan tahun 2006 Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta 14
INFORMASI SARANA Jumlah Angkutan Kota yang beroperasi menurut perusahaan tahun 2006 Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta 15
INFORMASI KESELAMATAN LALU LINTAS Kecelakaan dan Kendaraan Terlibat 2003-2007 Tahun Kecelakaan Kendaraan Terlibat Kerugian Materi 2003 1300 1429 4539265000 2004 1688 4375 4873394000 2005 4060 6534 9545157000 2006 4395 7245 9843526000 2007 4961 8729 12139547000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 2003 2004 2005 2006 2007 Kecelakaan Kendaraan Terlibat Sumber : Dit. KTD Ditjen Hubdat 3500 Fatalitas Kecelakaan 2003-2007 Tahun Meninggal Luka Berat Luka Ringan 3000 2500 2000 1500 1000 Meninggal Luka Berat Luka Ringan 2003 503 615 601 2004 1379 859 1513 2005 526 3124 3236 500 0 2003 2004 2005 2006 2007 2006 1089 2814 2799 2007 997 2246 3460 Sumber : Dit. KTD Ditjen Hubdat 16
3. KONDISI TRANSPORTASI SDP 17
WILAYAH PELAYANAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DKI JAKARTA Sumber : Dit. LLASDP 18
LINTAS PENYEBERANGAN TAHUN 2007 No. Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Jarak Waktu Tempuh Keputusan (mile) Pelabuhan 1 Pelabuhan 2 Jam Kec Tahun Operasi Fungsi 1 TJ. PRIOK - PONTIANAK JAKARTA KALBAR - - - - - LP 2 JAKARTA - PULAU KELAPA JAKARTA DKI JAKARTA - 38 - - 1994 LK 3 JAKARTA - PULAU TIDUNG JAKARTA DKI JAKARTA KM 49 / 1994 27 - - 1994 LK 4 MARINA - PULAU PRAMUKA JAKARTA DKI JAKARTA KM 13 / 1997 29 - - - LK 5 PULAU PRAMUKA - PULAU KELAPA P. PRAMUKA DKI JAKARTA KM 13 / 1997 8 - - - DK 6 PULAU PRAMUKA - PULAU TIDUNG P. PRAMUKA DKI JAKARTA KM 13 / 1997 95 8 11 - DK 7 MARINA - PULAU UNTUNG JAWA JAKARTA DKI JAKARTA KM 82 / 1998 - - - - LK 8 P. UNTUNG JAWA - P. TIDUNG Sumber : Dit. LLASDP P. UNTUNG JAWA DKI JAKARTA KM 82 / 1998-36 - - DK 19
PELABUHAN PENYEBERANGAN No 1 2 Nama Pelabuhan PULAU KELAPA PULAU TIDUNG Lokasi Kabupaten Kota Pulau Pemilik KODYA Botabek Kelapa Dinas JAKARTA Perhubungan TIMUR KODYA JAKARTA TIMUR Botabek Tidung Dinas Perhubungan Penyelenggara Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Tahun Mooring Fas. Pemb. (GRT) Bongkar 1993 150 MOVABLE BRIDGE 1992 150 MOVABLE BRIDGE Kontruksi Dermaga BETON BETON Lintasan Yang Di Layani JAKARTA - PULAU KELAPA PULAU PRAMUKA - PULAU KELAPA JAKARTA - PULAU TIDUNG PULAU PRAMUKA - PULAU TIDUNG PULAU UNTUNG JAWA - PULAU TIDUNG 3 JAKARTA KODYA JAKARTA TIMUR Jakarta Jawa Swasta Dinas Perhubungan 1992 - MOVABLE BRIDGE BETON JAKARTA - PULAU TIDUNG MARINA - PULAU PRAMUKA MARINA - PULAU UNTUNG JAWA JAKARTA - PULAU KELAPA TJ. PRIOK - PONTIANAK 4 5 PULAU UNTUNG JAWA PULAU PRAMUKA KODYA JAKARTA TIMUR KODYA JAKARTA TIMUR Jakarta Untung Jawa Dinas Perhubungan Jakarta Pramuka Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan - - - - PULAU UNTUNG JAWA - PULAU TIDUNG MARINA - PULAU UNTUNG JAWA - - - - PULAU PRAMUKA - PULAU KELAPA PULAU PRAMUKA - PULAU TIDUNG MARINA - PULAU PRAMUKA Sumber : Dit. LLASDP 20
4. RENCANA PENGEMBANGAN 21
RENCANA PENGEMBANGAN 1. Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabotabek (SITRAMP) Phase I a. Pengembangan Koridor Angkutan Barang Antar wilayah b. Pengembangan Koridor Angkutan Penumpang Antar Wilayah c. Pengembangan Koridor Angkutan Strategis Barat Timur d. Penguatan Hubungan antara Jakarta dan Pusat-pusat kota dalam wilayah botabek dan antar pusat-pusat kota dalam wilayah bodetabek e. Pengembangan Sistem Hirarki Jalan 2. Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabotabek (SITRAMP) Phase II a. Pengembangan 4 (empat) koridor Bus Rapit Transit (BRT) dalam bentuk jalur khusus bus (busway), yaitu koridor Lebak Bulus Kota, koridor Kota Ragunan, koridor Kota Kampung Rambutan dan koridor Kalideres Pulogadung sebagai koridor yang dikembangkan setelah koridor Blok M Kota. b. Peningkatan jalur akses kereta api Serpong (Serpong Line Double Tracking) dan integrasinya dengan pembangunan lahan sekitarnya. 22
RENCANA PENGEMBANGAN 3. Perencanaan Transportasi Makro di Wilayah DKI Jakarta tahun 2003 a. Sistem Jaringan Jalan Skenario sistem jaringan jalan untuk tahun 2007 diprioritaskan pada peningkatan kapasitas ruas-ruas jalan dan simpang (dengan pembangunan flyover/underpass) serta penyelesaian jalan tol ingkar luar. b. Sistem Angkutan Umum Bus Pengembangan sistem angkutan bus diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur untuk jaringan dengan prioritas untuk bus (bus priority), dan pengembangan sistem persinyalan yang secara keseluruhan didukung dengan kebijakan restrukturisasi dan reformasi sistem pengoperasian bus. 23
RENCANA PENGEMBANGAN 3. Perencanaan Transportasi Makro di Wilayah DKI Jakarta tahun 2003 Pada tahun 2010 diprakirakan pertumbuhan demand pada koridor Blok M Kota relatif sudah tidak dapat diakomodasikan oleh busway sistem sehingga perlu dikonversikan menjadi sistem dengan kapasitas tinggi, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) Skenario sistem angkutan umum massal tahun 2010 terdiri dari : 1) Jaringan Kereta Rel Jabotabek 2) Busway Blok M Kota dikonversikan menjadi MRT Blok M Kota 3) Koridor MRT Timur Barat (Duri Bekasi) 4) Jaringan Bus Priority 5) Jaringan Trayek Bus Besar 24
RENCANA PENGEMBANGAN 3. Perencanaan Transportasi Makro di Wilayah DKI Jakarta tahun 2003 a. Skenario Jaringan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) Tahun 2007 Jaringan pelayanan terdiri dari jaringan trayek bus mixed traffic dan jaringan dengan bus priority. Pengembangan sistem angkutan bus pada tahun 2010 diprioritaskan pada pengembangan jaringan prioritas untuk bus (bus priority) pada koridor-koridor utama. Pengembangan bus priority merupakan kelanjutan dari pengembangan sistem angkutan umum bus pada skenario tahun 2007. 25
RENCANA PENGEMBANGAN 4. Kawasan Pembatas Lalu Lintas (Road Pricing) Penentuan Kawasan Pembatas Lalu lintas (KPL) mempertimbangkan aspek sistem lalu lintas yang krusial dan kemungkinan respon dari pengguna terhadap KPL dalam lingkup jaringan. Hal ini terkait dengan skala waktu (pendek-menengah-panjang) penerapan pembatasan lalu lintas secara bertahap sesuai dengan obyektif dan sumber yang ada. Bentuk pembatasan lalu lintas tidak harus permanen, melainkan dapat berubah sesuai dengan kebutuhan atau perkembangan lalu lintas. 5. Revised Implementation Program for Jakarta MRT System Rute alinyemen vertikal dalam studi tersebut yaitu : a. Elevated Structure : Lebak Bulus Istora b. Tuneling Through : Istora Bendungan Hilir c. Underground Station : Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas Sumber : SITRAMP Phase I tahun 2000 26
Diterbitkan oleh Bagian Perencanaan Ditjen Hubdat www.hubdat.web.id Desember 2008