Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Ima Mumpuni / Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan modal utama pembangunan bangsa karena

MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. inteligensi adalah faktor utama yang menentukan academic performance. Para

TIME MANAGEMENT TIMA MANAGEMENT EKY SETIAWAN S. Pendahuluan

SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU (TIME MANAGEMENT) Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam Undang- undang Republik Indonesia No. 20 tahun tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yaitu :

PENTINGNYA MANAJEMEN WAKTU DALAM PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN

BAB III KAUM MUDA PARUH WAKTU DAN GAYA HIDUP MODERN. banyak kaum muda yang masih berstatus sebagai mahasiswa bekerja paruh waktu dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ( RPS)

JURNAL PENELITIAN. Oleh : SOTRIADI NPM:

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Apakah Aku Seorang Manajer yang Baik?

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut untuk memiliki keahlian

USAHA GURU BK UNTUK MEMBANTU MEMENUHI KEBUTUHAN SOSIAL REMAJA DALAM BELAJAR DI SMP N 2 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA. Oleh: Fauziah Latif *)

UPAYA PENINGKATAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

DAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

BAB I PENDAHULUAN. bidang akademik, dimana hasil akhir pendidikan dapat mempengaruhi masa depan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai kebutuhanpun semakin

TIME MANAGEMENT. Materi berasal dari berbagai sumber

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

BAB I PENDAHULUAN. dan bidang kehidupan, termasuk di dalamnya bidang pekerjaan. Tidak terkecuali

Pengembangan Kepribadian Mahasiswa. Oleh: Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si

Panduan Pembimbingan Akademik

BAB I PENDAHULUAN. mendengarkan kuliah, dan disiplin mengerjakan tugas. Namun, tidak sedikit

MANAJEMEN WAKTU BELAJAR

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh

Pendahuluan. Setiawan et al., Penerapan Metode Eksperimen...

MENGELOLA WAKTU DAN MENYUSUN PRIORITAS FEB Arsektur

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

EFEKTIFITAS PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 11 PADANG. Oleh : Deni Okto Nengsi. Fitria Kasih Gusneli

By SRI SISWANTI NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. di perguruan tinggi dengan jurusan tertentu. Mahasiswa diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu yang dimiliki. Artinya, seseorang menyelesaikan pekerjaan di bawah waktu

Tesis. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

ETIK UMB. Manajemen Waktu dan Menyusun Prioritas. Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG BEKERJA PADA SAAT PENYUSUNAN SKRIPSI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Solihah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan dirinya salah satunya untuk suatu keahlian tingkat sarjana.

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN

OUTLINE MATA KULIAH Entrepreneurship Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Oleh : TIM

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastination dengan awalan

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN

menjelang minggu ujian akhir Lihat saja kepanikan temantemanmu kalau menjelang UAS, dan tentu saja, perhatikan tempat fotokopian yang bakal

ANALISIS MANAJEMEN WAKTU ORGANISASI DAN KULIAH AKTIVIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk menghafal, dan bukan untuk berpikir secara kreatif, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan sebagai sebuah genre atau jenis permainan, sebuah mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG DALAM BELAJAR DAN BERBISNIS

PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati

ETIK UMB MANAJEMEN WAKTU DAN MENYUSUN SKALA PRIORITAS. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, dan dapat mengganggu pikiran, perasaan dan aktifitas harian (Mahfar,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

HUBUNGAN ANTARA PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PERILAKU MENYONTEK SISWA KELAS VIII SMP N 1 SENTOLO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. impian masa depan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perguruan tinggi terdapat proses belajar dan mengajar, proses ini

BAB 1 PENDAHULUAN. penilaian dilakukan dengan meggunakan sebuah sistem. proses atau yang biasa disebut Sistem Informasi Monitoring.

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu lulusan pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses

Economic Education Analysis Journal

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah prokrastinasi berasal dari bahasa Inggris yaitu procrastination yang berarti

NAROTAMA SOLUSI BAGI YANG BEKERJA.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah label yang diberikan kepada seseorang yang sedang menjalani

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

E-LEARNING PIANO UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DAN MENENGAH

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan penting untuk

BUKU PANDUAN BIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

Pengantar Teknik dan Sistem Industri (PTSI) Introduction to Industrial System and Engineering. Minggu pertama, JTI ITS

HUBUNGAN MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEMESTER III DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

Transkripsi:

Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja Ima Mumpuni / 207000095 Abstrak Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan dalam melakukan manajemen waktu disini juga sangat diperlukan, tapi kenyataannya banyak mahasiswa yang bekerja kurang mampu melakukan manajemen waktu dengan baik terutama pada saat kuliah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu meningkatkan manajemen waktunya untuk bisa membagi waktu anatara aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Pembahasan mengenai meningkatkan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja, menimbulkan pertanyaan apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Artikel ini bertujuan untuk membahas pertanyaan tersebut. Kata kunci : Manajemen Waktu dan Mahasiswa bekerja Abstract In general, students who work tend to be very busy and time management skills are also very necessary here, but in fact many students who worked less able to manage time well, especially in college. Therefore, students need to be able to improve time management group should share their time doing activities. Discussion about increasing student time management at work, raises the question of whether to improve time management students to divide their time between work and college. This article aims to discuss the question. Keywords : Time Management and Working students

Pendahuluan Mahasiswa merupakan masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Hal ini ditunjukan dengan melakukan aktivitas-aktivitas di luar tugas perkuliahan, misalnya dengan bekerja. Sering kali mahasiswa melakukan kerja part time, sehingga mengurangi waktu mereka untuk belajar. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada (Timpe, 1993). Manajemen waktu pada mahasiswa sangat penting. Bagi mahasiswa yang bekerja, mereka harus memiliki ketrampilan manajemen waktu, karena mereka berkewajiban menyelesaikan kewajibannya untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan baik, sementara disisi lain mereka harus bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik pula. Jika mahasiwa yang bekerja tidak bisa mengelola manajemen waktunya dengan baik, maka mereka akan mengesampingkan tugas-tugas mereka di kuliah. Mereka cenderung untuk fokus pada pekerjaannya dari pada tugas kuliah. Untuk mengatasi hal seperti itu, maka seorang mahasiswa yang bekerja dituntut untuk bisa mengatur manajemen waktunya dengan baik. Davidson (2002) menyatakan bahwa manajemen waktu juga berarti gagasan bahwa seseorang harus bekerja lebih cerdas bukan lebih keras. Untuk meningkatkan manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana mahasiswa akan menghabiskan waktunya. Salah satu cara yang dilakukan mahasiswa ialah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini mahasiswa menilai seberapa baik mereka menjalankan rencana, seberapa akurat mahasiswa membuat rencana, seberapa tepat mahasiswa menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru (Heynes, 1994).

BPS (2008) menyatakan bahwa jumlah mahasiswa di DKI Jakarta yang memiliki peran ganda (pelajar sekaligus pekerja) sekitar 45% dan jumlah tersebut meningkat sekitar 10% dari tahun 2007. Berdasarkan data tersebut mahasiswa yang bekerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu bekerja sebagai pekerja paruh waktu (part time) dan bekerja dengan penuh waktu (full time). Mahasiswa dengan paruh waktu adalah mahasiswa yang melakukan pekerjaan dengan tujuan tertentu, tidak terkait dengan waktu yang tetap dan disesuaikan dengan kegiatan lain yaitu perkuliahan. Sedangkan bekerja penuh waktu adalah mahasiswa yang bekerja di suatu perusahaan dalam satu waktu dan menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaannya. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat mengatur waktu dalam bekerja. Pembahasan Manajamen waktu pada mahasiswa yang bekerja Menurut Misra (dalam Timpe, 1993) manajemen waktu adalah suatu cara merencanakan segala sesuatu dengan efektif, seperti menentukan sasaran pribadi, menentukan prioritas, melakukan komunikasi, dan lain-lain. Selain itu juga manajemen waktu adalah meninjau kembali dan merencanakan waktu dengan seefektif mungkin dan merupakan suatu kemampuan, keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain, atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen waktu juga mempunyai pengertian yaitu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan menitikberatkan atas kemampuan diri sendiri untuk mampu merencanakan, mengatur dan mengontrol waktu sehingga didapat hasil nya sesuai harapan (Atkinson, 1990). Terkait dengan artikel ini mahasiswa yang bekerja diharapkan mampu merencanakan, mengatur, dan mengontrol waktu di dalam perkuliahan memenuhi tugastugasnya dan juga di dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga didapatkan hasil yang memuaskan atau sesuai dengan harapan. Harapan mahasiswa diperkuliahan maupun dipekerjaan Pada umumnya mahasiswa bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan melakukan manajemen waktu sangatlah diperlukan, banyak mahasiswa yang kurang mampu dalam melakukan manajemen waktunya dengan baik terutama pada saat kuliah. Mahasiswa yang bekerja terkadang membuang-buang waktu, membolos dan suka menunda pekerjaan. Mahasiswa

melakukan penundaan biasanya karena pekerjaan yang sulit, pekerjaan sangat banyak, atau bisa juga karena ragu-ragu dalam mengerjakan. Hal ini dapat dicegah dengan cara meningkatkan manajemen waktu, dengan begitu segala aktivitas yang dilakukan mahasiswa yang bekerja dapat terjadwal dengan baik. Menurut Ahmadi (2005) Mahasiswa merupakan suatu masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Mahasiswa bekerja adalah mahasiswa yang setiap harinya melakukan aktivitas perkuliahan tetapi disisi lain juga bekerja. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada. Didukung dengan pendapat Orr (1990) bekerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosiologis, selain itu juga dapat dijadikan ajang latihan untuk bertanggung jawab karena keterkaitannya dengan orang lain dan lingkungan sosial. Mahasiswa bekerja selain melatih diri untuk bertanggung jawab, mereka bekerja juga untuk mencari pengalaman dalam bekerja, sehingga ketika mereka lulus kuliah dan bekerja mereka sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Selain itu bekerjanya mahasiswa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga saja, melainkan juga untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh serta mengembangkan dan mengaktualisasikan diri. Ditinjau dari beberapa pengertian manajemen waktu dan pengertian mahasiswa bekerja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen waktu pada mahasiswa bekerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam membagi waktu secara efektif untuk mengerjakan kegiatan-kegiatannya, seperti waktu untuk belajar dan waktu untuk bekerja, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas-aktivitasnya tanpa mengorbankan salah satu aktivitasnya. Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu Langkah untuk meningkatkan manajemen waktu yaitu membuat jadwal semester, menilai dan merencanakan jadwal mingguan, jadwal setiap hari, dan evaluasi setiap jadwal. Menggunakan empat langkah tersebut untuk meningkatkan manajemen waktu dapat diterapkan dalam beraktivitas, agar disetiap aktivitasnya lebih terencana, berikut penjelasannya (Heynes, 1994) : 1. Membuat Jadwal Semester

Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan. 2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang. 3. Jadwal Setiap Hari Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu. 4. Evaluasi Setiap Jadwal Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Evaluasi jadwal juga disetiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan. Kesimpulan Meningkatkan manajemen waktu menjadi salah satu solusi agar mahasiswa tetap terjadwal dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Meningkatkan manajemen waktu dapat membantu mahasiswa dalam mengatur setiap jadwal yang akan dilakukannya, tidak hanya mengenai pekerjaan tetapi tugas kuliah dan meluangkan waktu bersama teman-temannya. Apabila mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam mengatur waktu, mahasiswa akan terbiasa disiplin ketika menjalankan segala aktivitas. Hanya saja, dalam usaha

meningkatkan manajemen waktu di perlukan banyak kesiapan baik secara psikologis maupun fisiologis. Kekurangan dalam melakukan peningkatan manajemen waktu, mahasiswa akan terbebani dengan banyaknya jadwal yang dibuat antara aktivitas kuliah dengan aktivitas bekerja. Sehingga, perlu upaya kuat untuk menerapkan langkah-langkah dalam manajemen waktu. Saran Mahasiswa yang bekerja diharapkan bisa terus meningkatkan manajemen waktu, berikut adalah saran agar dapat meningkatkan manajemen waktu: 1. Mahasiswa dapat menetapkan tujuan 2. Mahasiswa diminta untuk membuat rencana 3. Mahasiswa dapat memantau apa yang dikerjakannya Dari keempat saran tersebut ada baiknya mahasiswa dapat menjalankan tanggung jawab perkuliahannya dan tanggung jawab di pekerjaan dengan baik. Walaupun memiliki kesulitan dalam meningkatan manajemen waktu, mahasiswa diharapkan tetap dapat me-manajemen waktu dengan semaksimal mungkin.

Daftar Pustaka Ahmadi, A.(2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Rineka Cipta Atkinson, P.E. (1990). Manajemen Waktu yang Efektif. Jakarta: Bina Aksara Badan Pusat Statistik. (2008). Keadaan Angkatan Pelajar atau Mahasiswa yang Bekerja Paruh Waktu atau Memiliki Usaha Kecil Pada Tahun 2008. Jakarta: BPS Davidson, J. (2002). Manajemen Waktu Menguasai Waktu anda dalam 10 menit. Yogyakarta:Andi Haynes, M.E. (1994). Manajemen Waktu Untuk Diri Sendiri. Jakarta:Binarupa Aksara. Orr, F. (1990). Sukses Belajar Sambil Bekerja. Jakarta: Binapura Aksara. Timpe, Dale A. (1993). Seri Ilmu dan Manajemen Bisnis : Mengelola Waktu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo