ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PERAJIN GENTENG (Studi kasus pada industri kerajinan genteng di ceper Klaten ) Lilik Siswanta *

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA KECIL MENENGAH. (Studi Di Kota Madiun)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. SUZUKI DIANA MOTOR CABANG PALOPO. Haedar¹ Suandi Putra Syamsuddin²

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

PENGARUH INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Rudi Aditia Hartono Manajemen Ekonomi 2013

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ALAM WISATA RESTO. Ahmad Mustakim

PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING KLIKBCA TERHADAP KEPUASAN NASABAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan distribusi atau sebaran

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Iphone di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma

ARGEN PURNAREZKA EA01

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting Permana di Perumahan Harapan Baru 1

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

3. Keterangan : 4. r = koefisien korelasi X= skor pertanyaan 5. N= jumlah observasi/responden Y= skor total b). Uji Reliabilitas

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB V PEMBAHASAN. Pembahasan ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh variabel. independen (motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja) pada BPRS

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

PENGARUH MINAT DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 2 PURWOREJO

Economic Education Analysis Journal

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Neneng Badriah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Harjanto Sutedjo, SSi.MMSi

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEMAMPUAN MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Pada Perusahaan yang Masuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. antara dan bujur timur dengan luas 44,91 km². Kecamatan

PENGARUH PENGANGGURAN, KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DI PROVINSI DKI JAKARTA PERIODE

Yuniar Amalia S Manajemen Ekonomi 2015

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PHYTO KEMO AGUNG FARMA

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

PRADONO TRI PAMUNGKAS EM Dosen Pembimbing I : Maria M. Minarsih, SE, MM Dosen Pembimbing II : Aziz Fathoni, SE, MM

Nama : Bayu Aprian NPM : Pembimbing : Dr. Lies Handrijaningsih, SE., MM

: Rianto Effendi NPM : Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing: Dr. Adi Kuswanto, MBA

: Yusniar Dwi Kartika Putri NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Reni Diah Kusumawati., SE., MMSI

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BEKASI ETIN RAHMAWATI /

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA DI WILAYAH KOTA BOGOR

PENGARUH MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH INDUSTRI KECIL TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA PALOPO INDRIANTI, NURLINDA, SALJU ABSTRAK

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH SUMBER BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI 8 PURWOREJO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA DAN JUMLAH SIMPANAN TERHADAP PEROLEHAN SHU PADA KOPERASI CMU(CITRA MANDIRI UTAMA)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA SPA ISTANA PERMATA NGESONG SURABAYA

(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1- Manajemen Depok Angkatan 2013 Universitas Gunadarma)

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Produksi Kerajinan Batik di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DWI RAHMAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastrata Buana Ciracas Jakarta Timur.

Nasrul Hidayat et al., Determinasi Analisis Pengaruh Tenaga Kerja Modal dan Wilayah Pemasran Terhadap... ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana. Sampurna agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Strategi Promosi Penjualan dengan Sistem Cara Bayar yang dilakukan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang eksis di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

PENGARUH MODAL DAN HASIL PENJUALAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PADA HOME INDUSTRY CARICA KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PERAJIN GENTENG (Studi kasus Lilik Siswanta * Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja,curahan tenaga kerja terhadap pendapatan perajin genteng di kecamatan ceper Kabupaten klaten. Pengumpulan data disamping wawancara, obsevasi juga dengan menggunakan angket yang diisi oleh para perajin genteng yang ada dilokasi tersebut. Alat uji yang digunakan dengan analisis regresi berganda,analisis koefisien regresi, koefisien determinasi dengan pengujian secara parsial dan secara simultan. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil modal usaha berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perajin genteng dengan t- hitung 2,376 > t-tabel 2,060, bahan baku berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perajin genteng dengan t- hitung 3,937 > 2,060, Tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perajin genteng dengan t- hitung 1,919 > t-tabel 2,060, curahan jam kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perajin genteng dengan t- hitung 1,099> 2,060, sedangkan secara simultan modal usaha, bahan baku, tenaga kerja dan curahan jam kerja mempeunyai pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng, dengan F hitung 71,334 > F- tabel 2,76. Kata kunci : Faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan perajin genteng, modal usaha,bahan baku, tenaga kerja, curahan jam kerja. Pendahuluan Pembangunan nasional meliputi semua aspek kehidupan, salah satunya di bidang ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan jika suatu bangsa ingin meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan ekonomi tersebut harus dapat diusahakan dengan kemampuan dan kapasitas yang ada, baik dengan kemampuan bangsa itu sendiri maupun dengan bantuan negara-negara lain. Dengan kata lain, pembangunan itu sendiri merupakan suatu usaha * Lilik Siswanto adalah Dosen Prodi Manajemen Fak. Enomi UPY 74

yang sadar dan terarah dari suatu bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui pemanfaatan segala sumber daya yang ada, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pembangunan di bidang ekonomi dilaksanakan untuk mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan salah satu sektor di bidang ekonomi tersebut adalah industri kecil. Pembangunan pada sektor industri kecil diarahkan agar mampu berkembang secara mandiri dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Pada era globalisasi ini, dapat dilihat bahwa industri kecil lebih mampu bertahan hidup dari badai krisis ekonomi, karena pada industri kecil memanfaatkan sumber daya lokal sehingga dapat diandalkan untuk mendukung ketahanan ekonomi. Namun demikian industri kecil dalam perkembangannya masih menghadapi berbagai persoalan yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak antara lain meliputi rendahnya produktivitas dan sumber daya manusia, manajemen yang belum profesional, kurang tanggap terhadap perubahan teknologi dan kurangnya permodalan. Kenyataan menunjukkan kepada kita bahwa peranan industri kecil mempunyai andil yang sangat tidak kecil dalam perekonomian di masyarakat, baik di negara maju maupun negara berkembang. Besar kecilnya sumbangan sektor industri kecil dalam pembangunan perekonomian masyarakat antara negara yang satu dengan negara yang lain sering berbeda-beda, sesuai dengan kualitas industri yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Suatu industri kecil apabila dalam pengelolaannya ditangani secara profesional dan menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif akan membantu industri tersebut berkembang lebih besar dan dapat bersaing dengan industri sejenis lainnya sehingga tujuan industri kecil dapat tercapai seperti hasil industri genteng yang ada di kecamatan ceper sudah berkembang dengan baik. Dengan adanya industri kecil yang berkembang dapat memberikan peluang penyediaan kesempatan usaha, lapangan kerja, dan peningkatan ekspor, akan tetapi semakin berkembangnya kemajuan jaman dan tuntutan pasar bebas pemerintah berusaha untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan sumber manusia dengan sebaik-baiknya. 75

Selain itu, keberadaan industri kecil di Indonesia masih terjamin dan potensial untuk berkembang, terutama perusahaan kecil di daerah pedesaan. Perusahaan kecil di Indonesia dilihat dari potensi dan keberadaannya ada harapan untuk berkembang. Hal ini didukung usaha mereka untuk mengembangkan usaha perusahaan dengan cara membuka diri dan memperbaharui diri serta menyesuaikan gerak hidup usahanya dengan dasar-dasar managemen mutakhir. Kabupaten Klaten salah satu kabupaten yang padat penduduknya yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, akan tetapi tidak sedikit yang mempunyai usaha sendiri, salah satunya perajin genteng di kecamatan Ceper banyak yang mempunyai usaha sebagai perajin genteng, karena kerajinan genteng harganya relatif murah. Dari kerajinan produk, tersebut maka masyarakat dapat mengandalkan industri genteng sebagai penopang kebutuhannya dan dapat menghasilkan pendapatan secara lebih baik lagi. Sebagian besar pengrajin genteng yang ada di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten hingga sekarang masih bertahan walau produk yang dihasilkan mengalami pasang surut. Kemampuan yang dilakukan oleh perajin genteng untuk bisa mempertahankan produknya sampai sekarang ini disebabkan karena modal yang disediakan tidak terlalu besar, tenaga kerja yang digunakanpun juga tidak terlalu banyak. Industri kecil dalam kegiatan usahanya tidak lepas dari masalah-masalah yang dihadapi, antara lain masalah persaingan modal, pemasaran, pengadaan bahan baku, sumber daya manusia. Rumusan Masalah Dalam melakukan aktivitasnya para perajin genteng berupaya bekerja untuk dapat meningkatkan produktivitasnya dengan faktor-faktor produksi yang tersedia. Dengan demikian dapat merumuskan modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja, curahan jam kerja berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap pendapatan perajin genteng di kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Jawa Tengah 76

Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut ; Untuk mengetahui pengaruh modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja, curahan jam kerja secara parsial dan simultan terhadap pendapatan perajin genteng. Manfaat Penelitian 1. Bagi perajin genteng Diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan pendapatan, sehingga dari faktor tersebut dapat ditingkatkan peranannya dalam industri kecil. 2. Bagi Pemerintah Sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah dalam menumbuh kembangkan sektor usaha kecil agar berkembang secara lebih berdaya guna dan berhasil guna. Kajian Teori 1. Pengertian Industri Industri adalah kelompok usaha yang menghasilkan dan menjual barang sejenis / jasa sejenis. Industri juga bisa diartikan sebagai kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi dengan nilai lebih tinggi untuk penggunaanya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Industri bisa disebut juga dengan pengolahan bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Berdasarkan eksistensi dan dinamika, industri kecil dan kerajinan rumah tangga dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: a. Industri Kecil Industri kecil adalah kelompok industri yang menggantungkan kelangsungan hidupnya hidupnya pada pasar setempat yang terbatas, serta relatif terbesar dan lokasinya. 77

b. Industri Sentra Industri sentra adalah sekelompok jenis industri yang dari segi satuan usaha mempunyai skala kecil tetapi membentuk suatu pengelompokkan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit-unit usaha yang menghasilkan barang usaha yang sejenis. c. Industri Mandiri Industri mandiri adalah kelompok jenis industri yang masih mempunyai sifatsifat industri kecil, namun telah berkemauan mengadaptasi teknologi produksi yang cukup canggih. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan perajin genteng a. Modal Usaha Dalam ilmu ekonomi, istilah capital (modal) merupakan konsep yang pengertiannya berbeda-beda, tergantung dari konteks penggunaanya dan aliran pemikiran (school of thought) yang dianut. Secara historis konsep modal juga mengalami perubahan atau perkembangan.modal adalah bentuk kekayaan yang berupa uang dan barang yang dimiliki seseorang yang bisa digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Modal merupakan faktor produksi yang mempunyai pengaruh kuat dalam mendapatkan produktivitas atau output, secara makro modal merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara langsung pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi, sehingga mampu mendorong kenaikan produktivitas dan output. b. Bahan Baku Bahan baku merupakan faktor produksi yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi. Semakin besar jumlah bahan baku yang dimiliki, maka semakin besar pula kemungkinan jumlah produk yang dihasilkan, sehingga kemungkinan pendapatan yang diterima semakin besar dari hasil penjualan produksinya. Bahan baku merupakan 78

jumlah bahan yang diperlukan untuk melaksanakan proses produksi dalam jangka waktu tertentu. Bahan baku merupakan faktor produksi dibutuhkan dalam proses produksi. Persediaan bahan baku di dalam perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk dikendalikan dengan baik, sehingga perusahaan dapat menghasilkan pendapatan yang optimal. c. Tenaga Kerja Menurut Undang-Undang Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969 yang dimaksud tenaga kerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja merupakan faktor pendapatan yang sangat penting dan diperhatikan dalam proses produksi dan dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari ketersediananya tapi kualitas dan macam-macamnya. Setiap proses produksi harus disediakan tenaga kerja yang cukup memadai, jumlah tenaga kerja yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga optimal. d. Curahan Jam Kerja Jam kerja adalah waktu dengan satuan jam yang digunakan untuk bekerja pada kegiatan yang menghasilkan pendapatan atau penghasilan secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan curahan jam kerja rata-rata adalah jumlah jam kerja dalam menjalankan aktivitas usaha per bulan bagi dengan jumlah pekerja yang bekerja pada unit usaha tersebut. 3. Peluang dan Tantangan Industri Kecil Dalam rangka mendorong dan mempercepat pengembangan industri termasuk di dalamnya industri kecil dan menengah masih terbuka peluang yang cukup besar sebagai berikut : a. Potensi dalam negeri berupa sumber daya alam yang dapat diolah dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki serta dengan keterampilan sumber 79

daya manusia yang ada merupakan peluang untuk menjadi keunggulan kompetitif. b. Pengembangan usaha kecil merupakan salah satu kebijakan prioritas yang dilakukan pemerintah sehingga mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif. c. Perubahan tatanan ekonomi dunia, menjadi peluang bagi industri kecil untuk meningkatkan ekspor, kualitas produk dan jenis produk yang lebih baik. Sedangkan tantangan yang terjadi industri kecil adalah sebagai berikut: a. Iklim usaha yang tidak kondusif b. Pemberlakuan berbagai standar nasional dan internasional Metode Penelitian Metode Penentuan Subjek 1. Populasi Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perajin genteng di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten jawa Tengah yang berjumlah 65 perajin. 2. Sampel Penelitian ini merupakan penelitian sampel, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Teknik ini digunakan dengan asumsi bahwa anggota populasinya dianggap homogen baik dilihat dari cara berproduksi maupun sosial ekonomi para perajin genteng. Jadi dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak 30 perajin genteng. 80

Metode dan Teknik Pengumpulan Data Wawancara Wawancara dapat dilakukan dengan perajin genteng di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Kuisioner/Angket Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang identitas, pendapat dari perajin genteng tentang modal usaha, bahan baku, jumlah tenaga kerja, curahan jam kerja dan pendapatan perajin genteng. Observasi Observasi adalah mengawasi secara langsung ke objek penelitian yaitu para perajin genteng di Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten.. Sumber Data Data Primer Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab guna memperoleh informasi atau keterangan dari pengusaha/industri perajin genteng untuk mendukung tujuan penelitian. Adapun sistem yang digunakan adalah penyebaran kuisioner dan wawancara langsung. Data Sekunder Metode yang digunakan yaitu dengan metode kepustakaan yaitu dilakukan dengan cara mencari bahan-bahan, teori dari buku teks, literatur lain, serta penelitian terdahuluuntuk mendukung tujuan penelitian. Analisis Data 1. Analisis Regrasi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda membahas pengaruh antara modal usaha, bahan baku, tenaga kerja, curah jam kerja terhadap pendapatan perajin genteng. Bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut: 81

Rumus : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Keterangan : Y = Variabel Dependen (Pendapatan) X 1 X 2 X 3 X 4 a b 1, b 2, b 3 = Variabel independent (modal usaha) = Variabel independent (bahan baku) = Variabel independent (tenaga kerja) = Variabel independent (curahan jam kerja) = bilangan konstanta = koefisien regresi Model 1 (Constant) ttlmdl ttlbb ttltk ttlcjk Hasil Pengujian Regresi Berganda Unstandardized Coeff icients a. Dependent Variable: ttlpendptan Sumber : Data Primer diolah Coefficients a Coefficients a Standardized Coeff icients B Std. Error Beta t Sig. -.327.991 -.330.744.349.147.366 2.376.025.582.148.566 3.937.001.225.117.207 1.919.066 -.141.128 -.141-1.099.282 berikut: Berpedoman pada tabel koefisien di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai Y = -0,327 + 0,349X 1 + 0,582X 2 + 0,225X 3 0,141X 4 82

Dari persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut a. Konstanta ( a ) sebesar -0,327 akan menjadi nilai variabel dependen atau pendapatan perajin genteng (Y) dengan asumsi bahwa semua variabel independen yaitu modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ), curah jam kerja (X 4 ) sama dengan nol b. b 1 (koefisien regresi X 1 ) memiliki nilai 0,349 artinya apabila tanggapan perajin terhadap modal usaha kerja perajin lebih baik (naik sebesar 1,00 satuan) maka pendapatan perajin genteng akan meningkat sebesar 0,349 satuan dengan asumsi bahan baku, tenaga kerja dan curah jam kerja sama dengan nol. c. b 2 (koefisien regresi X 2 ) memiliki nilai 0,582 artinya apabila tanggapan perajin terhadap bahan baku kerja perajin lebih baik (naik sebesar 1,00 satuan) maka pendapatan perajin genteng akan meningkat sebesar 0,582 satuan dengan asumsi modal usaha, tenaga kerja dan curah jam kerja sama dengan nol. d. b 3 (koefisien regresi X 3 ) memiliki nilai 0,225 artinya apabila tanggapan perajin terhadap tenaga kerja lebih baik (naik sebesar 1,00 satuan) maka pendapatan perajin genteng akan meningkat sebesar 0,225 dengan asumsi modal usaha, bahan baku dan curah jam kerja sama dengan nol. e. b 4 (koefisien regresi X 4 ) memiliki nilai 0,141 artinya apabila tanggapan perajin terhadap curah jam kerja menurun (turun sebesar 1,00 satuan) maka pendapatan perajin genteng akan menurun sebesar 0,141 dengan asumsi modal usaha, bahan baku dan tenaga kerja sama dengan nol. 83

3. Pengujian Hipotesis Hasil Uji t riabel Independen Koefisien Regresi t-hitung t-tabel Signifikan X 1 0,366 2,376 2,060 0,025 X 2 0,566 3,937 2,060 0,001 X 3 0,207 1,919 2,060 0,066 X 4 0,141 1,099 2,060 0,282 Sumber: Data Primer diolah 1) Pengujian terhadap variabel modal usaha (X 1 ) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,376 > t- tabel sebesar 2,060,. Berarti ada pengaruh yang signifikan modal usaha terhadap pendapatan perajin genteng. 2) Pengujian terhadap variabel bahan baku (X 2 ) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,937 > t-tabel 2,060, Berarti ada pengaruh yang signifikan bahan baku terhadap pendapatan perajin genteng. 3) Pengujian terhadap variabel tenaga kerja (X 3 ) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,919 < t-tabel 2,060, Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan tenaga kerja terhadap pendapatan perajin genteng. 4) Pengujian terhadap variabel curah jam kerja (X 4 ) Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,099 < t-tabel 2,060, Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan curah jam kerja terhadap pendapatan perajin genteng. Berdasarkan hasil pengujian secara individual (uji t) dapat diketahui bahwa variabel bahan baku mempunyai nilai koefisien regresi lebih besar (b2 = 84

0,582) dibandingkan dengan variabel lain yaitu modal usaha (b1 = 0,349), tenaga kerja (b3 = 0,225) dan curah jam kerja (b4 = -0,141). Hal ini menunjukkan bahwa faktor bahan baku mempunyai pengaruh dominan terhadap pendapatan perajin genteng. c. Uji Serempak (uji F) Hasil UJi F model Sum of Squarcs df Mean square F Sig 1 regression 258,333 4 64,583 71,334 0,000 a residual 22,634 25 0,905 Total 280,967 29 Sumber : Data Primer diolah Nilai F-hitung sebesar 71,334 dengan signifikansi F sebesar 0,000, yang berarti F-hitung (71,334) > F-tabel (2,76) Dengan demikian secara serempak ke empat variabel independen, yaitu modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ) dan curah jam kerja (X 4 ) signifikan mempengaruhi pendapatan perajin genteng (Y) c. Koefisien Korelasi Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,959 maka koefisien korelasi tersebut mendekati 1 atau lebih dari 0,6 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen yaitu modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ) dan curah jam kerja (X 4 ) terhadap pendapatan perajin genteng (Y). d. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan alat analisis yang menunjukkan besarnya kontribusi dari variabel independen yaitu: modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ) dan curah jam kerja (X 4 ) dapat menjelaskan variabel 85

dependen pendapatan perajin genteng (Y). Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,919 yang menunjukkan bahwa sebesar 91,9% pendapatan perajin genteng dapat dijelaskan oleh variabel modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ) dan curah jam kerja (X 4 ), sedangkan sisanya sebesar 8,1% dijelaskan oleh faktor lain di luar model misalnya pengembangan, lingkungan kerja dan lain sebagainya. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal usaha (X 1 ), bahan baku (X 2 ), tenaga kerja (X 3 ) dan curah jam kerja (X 4 ) terhadap pendapatan perajin genteng, dengan analisa regresi berganda. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Modal usaha terbukti pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,376 > t-tabel sebesar 2,060, 2. Bahan baku terbukti pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,937 > t-tabel sebesar 2,060, 3. Tenaga kerja tidak terbukti pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 1,919 < t- tabel sebesar 2,060. 4. Curah jam kerja tidak terbukti pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng karena berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar -1,099 < t- tabel sebesar 2,060. 5. Modal usaha, bahan baku, tenaga kerja dan curah jam kerja secara simultan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan perajin genteng, karena nilai F-hitung sebesar 71,334 dengan signifikasi F sebesar 0,000, yang berarti F-hitung (71,334) > F-tabel (2,76). 86

Saran 1. Bagi para perajin genteng disarankan untuk lebih meningkatkan ketrampilanketrampilannya dalam pembuatan genteng, seperti menciptakan genteng yang berkualitas dan bermutu tinggi yaitu dengan membuat membuat motif atau model yang paling disukai oleh masyarakat. 2. Bagi pihak pemerintah, sebaiknya membantu para perajin genteng yaitu dengan membantu pengadaan modal bagi perajin yang kekurangan modal, sehingga para perajin akan dapat melanjutkan usahanya sehingga perajin genteng yang ada di Kabupaten klaten masih tetap eksis. 87

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta. Diana. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Perajin Kipas di Sleman. Skripsi. Yogyakarta: STIE YKPN. Hadi, Sutrisno. 2002. Bimbingan Menulis Skripsi-Thesis, Jilid I dan II, Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. http://jelita249.blogspot.com/2009/08/dampak-perkembangan-industri-terhadap.html. diakses tanggal 13 Agustus 2010. Lispey, Richard. G. dkk. 1991. Makro Ekonomi. Jakarta: Binarupa Aksara. Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1999. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Mustafa, Z.E.Q. 1995. Pengantar Statistik Terapan Untuk Ekonomi. Edisi Kedua. Yoghyakarta: BPFE VII. Riyadi, L.B. 2000. Perijinan dan Sertifikasi Industri Kecil dan Menengah. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional UGM. Yogyakarta: AMP YKPN. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE. Santoso. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Soedarsono. 1998. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. Sudjana, Nana. 1993. Tehnik Analisa Regresi dan Korelasi, Bandung: Tarsito. Supranto, J. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 88