BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014 Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) 2014

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

Bab 5: Strategi Monev

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Bab 5: Strategi Monev Petunjuk Umum: Waktu dan tahapan Pelaksanaan Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Pemantauan atau juga dikenal sebagai monitoring bertujuan untuk:

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

PENYUSUNAN KEBIJAKAN STRATEGI SANITASI KOTA TANGERANG 1

BAB V STRATEGI MONEV

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

STRATEGI MONEV SETRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN PELALAWAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Monitoring dan evaluasi capaian ssk

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI KABUPATEN POHUWATO

VI.1. Gambaran Umum Pemantauan Dan Evaluasi Sanitasi

BAB V. STRATEGI MONEV

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Tabel Deskripsi Program / Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Bab 3 : Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

1. Sub Sektor Air Limbah

BAB V. STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Kerangka Kerja Logis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012 )

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Target. Real isasi. Real isasi 0% 10% 0%

Monitoring dan Evaluasi Capaian SSK

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Lampiran 2. Hasil Analisis SWOT

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB 5 STRATEGI MONEV

BAB IV STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Pasaman Visi : Visi : Visi dan Misi Kabupaten Pasaman

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

1. KERANGKA KERJA LOGIS (KKL) SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2016

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN PPSP STRATEGI SANITASI KOTA. III.1. Aspek Non Teknis

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

IV.1. Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian

BAB IV. Strategi Pengembangan Sanitasi

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

BAB 3 STRATEGI SANITASI KOTA (SSK) KOTA TERNATE BAB 3

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB III ISU STRATEGIS & TANTANGAN SEKTOR SANITASI KABUPATEN KLATEN

RENCANA IMPLEMENTASI BAB Kondisi Kesiapan Pelaksanaan

BAB 5 STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI

Sub Sektor : AIR LIMBAH

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

Transkripsi:

BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Strategi monitoring dan evaluasi merupakan salah satu strategi pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program pembangunan sektor sanitasi. Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan sesuai atau sedekat mungkin dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah proses dan dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, menelaah faktor-faktor penghambat yang dihadapi dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk memeriksa, mengawasi, dan menilai jalannya program mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal, perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada kegiatan penyelesaian pembangunan fisik dan pemeliharaannya. Sesuai dengan tujuan penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi ini, maka tujuan penyusunan strategi monitoring dan evaluasi sanitasi ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari kegiatan sektor sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana pengembangan dan target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan minimum yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan keputusan. Strategi monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di. Dengan terlaksananya tujuan penyusunan bab ini diharapkan akan memberikan gambaran umum tentang kerangka kerja monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi, memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses perencanaan pembangunan sanitasi, memberikan pedoman monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pembangunan sanitasi dan memberikan pedoman monitoring dan evaluasi manfaat dan dampak pembangunan sanitasi bagi. Monitoring dan evaluasi ini perlu dilakukan secara rutin oleh pokja

Hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Kegiatan dalam petunjuk praktis ini mencakup: - Menilai ulang kerangka hasil/kerangka stratejik SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran, input, kegiatan dan output. - Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja. - Memasukkan informasi kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis Nawasis PPSP. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), perlu ada keselarasan dan kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Pengendalian monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan program dengan evaluasi dampak yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Waktu dan tahapan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara kontinue dan berkala pada saat program/proyek sedang jalan. Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program/proyek atau pelaksanaan telah selesai.. Tingkat Hierarkhi harapan dalam kerangka kerja logis monitoring dan evaluasi lebih kearah tingkat keluaran (out put) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan fungsional. 3. Sifat informasi yang dibutuhkan monitoring dan evaluasi selektif, tertentu dan mempunyai peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari jadwal pelaksanaan. Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh dan tergantung pada kegiatan pengendalian (Monev). 4. Sifat kebijakan yang dijalankan bersifat korektif dan segera dilaporkan, sedangkan evaluasi dampak memandang kedepan pada program/proyek lanjutan yang akan direncanakan selanjutnya.

5. Metode Penilaian dan analisis yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan rencana. Sedangkan Evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program. 6. Orientasi Kegiatan monitoring dan evaluasi diarahkan pada program untuk memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi dampak diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai keuntungan yang diperoleh dalam kelompok sasaran. Dalam kaitan dengan monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari strategi Sanitasi terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin tercapainya tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi, tepat waktu, transparan, akuntabel, berkesinambungan dan berbasis kinerja.

Tabel. 5.1 Matriks Kerangka Logis Meningkatkan ketersediaan dan pra air yag sehat Masyarakat yang tidak memiliki jamban dan septik tank yang sesuai syarat kesehatan 100% pemilik jamban pada zona On Site Individual telah memiliki septictank yang sesuai syarat kesehatan 100% penduduk telah memiliki jamban pada Zona On Site Individual 78,00 % Data Kesehatan Lingkungan dari tahun 01 3,10 % Data Kesehatan Lingkungan dari tahun 01 78,00 % pemilik jamban yang belum memiliki septiktank yang sesuai syarat kesehatan pada zona On Site Individual 3,10 % penduduk yang tidak memiliki jamban pada zona On site Individual 014 015 016 tahun 017 018 0% 16% 15% 14% 13% 8 7.4 6.4 5.3 5 Meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat /swasta mengenai air Meningkatkan peran swasta/dunia swasta dalam Meningkatkan peran masyarakat dalam Semua perumahan telah memiliki yang memenuhi syarat kesehatan tahun 018 Lingkungan yang bebas pencemaran oleh rumah tangga tahun 018... perumahan yang dibangun developer 10, 136 Desa/ Kelurahan KLH, dan dan tahun 013 Perumahan yang dibangun oleh developer Masyarakat yang tidak peduli dengan pengelolan air 014 015 016 tahun 017 018... %... %... %... %... %

Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem air Tersedianya regulasi tentang air permukiman Adanya produk regulasi yang mengatur mengenai pengelolan air (Perda, Perbup) 1 dokumen standarisasi, 1 perda BPS, Dinas TRCK dan tahun 013 Masyarakat 014 015 016 tahun 017 018 1 dokumen standarisasi 1 ranperda 1 perda - - Meningkatkan ketersediaan dan pra air yag sehat Tersedianya air di semua Perkantoran 100% Perkantoran memiliki di tahun 018 67 gedung perkatoran pemerintahan, 10 Bank, 9 kantor swasta BPS, Dinas TRCK dan tahun 013 Sarana perkantoran yang belum memiliki 014 015 016 tahun 017 018 Tersedianya air di semua kesehatan Tersedianya air di semua pendidikan Tersedianya air di semua umum 100% kesehatan memiliki di tahun 018 100% pendidikan memiliki di tahun 018 100% umum memiliki di tahun 018 0 Puskesmas, 1 RS 530 sekolah, 10 UPTD 1 Mall, 19 pasar, tahun 013 BPS, Dinas Pendidikan, dan tahun 01 BPS, Dinas TRCK dan Sarana kesehatan yang belum memiliki Sarana pendidikan yang belum memiliki Sarana umum yang belum memiliki 5 4 4 4 4

Optimalisai semua air yang telah terbangun 100% air yang telah terbangun berfungsi optimal di tahun 018 1 IPLT dan tahun 013 Sarana air terbangun yang tidak berfungsi optimal 1 IPLT Kualitas dan kuantitas yang baik personil air permukiman Pembentukan lembaga pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor air permukiman Mewujudkan lembaga air yang berkualitas Seluruh personil air di SKPD terkait memiliki kemampuan yang baik dalam air Adanya lembaga pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor air permukiman di tiap kecamatan di tahun 018 3 SKPD KLH dan tahun 013 10 BPMD, dan tahun 013 Personil air di SKPD terkait yang memiliki kemampuan yang baik dalam air Terbentuknya lembaga pemberdayaan masyarakat yang bergerak di sektor air permukiman 014 015 016 tahun 017 018 3 SKPD 3 SKPD 3 SKPD 3 SKPD 3 SKPD Meningkatan dan mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem air permukiman Peningkatan alokasi anggaran dalam APBD II Pendanaan sanitasi dari APBD II minimal 5 % tiap tahun 5% tahun 013 Pengalokasian pendanaan sanitasi sebesar 5% dari total belanja langsung APBD II 014 015 016 tahun 017 018 5% 5% 5% 5% 5%

Sumber pembiayaan APBN, APBD Prov dan lembaga donor Sarana dan pra air yang pendanaannya berasal dari sumber pembiayaan APBN, APBD Prov dan lembaga donor 100 % Pendanaan untuk pembangunan dan pra air Memberikan pedoman dalam perencanaan pembangunan dan pra air Roadmap air di dengan pelibatan masyarakat dan pihak swasta Adanya masterplan di 10 di kabupaten 10 Masyarakat dan pihak swasta di 10 014 015 016 tahun 017 018 Meningkatkan ketersediaan dan pra yang baik Diperlukannya Peningkatan Sarana Pra Pra Pengumpulan Sampah Diperlukannya Peningkatan Sarana Pra Pra Pengangkutan Sampah 10 telah memiliki TPST dan kontainer sampah Armada pengangkutan bisa menjangkau 10 10 10 TRCK TRCK Pengadaan TPST dan kontainer sampah di 10 014 015 016 tahun 017 018 Penambahan armada pengangkutan sampah

Meningkatkan kesadaran masyarakat serta partisipasi mengenai secara mandiri dan ramah lingkungan Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia usaha/swasta Adanya investasi masuk di Investor 014 015 016 tahun 018 018 Penguatan kelembagaan masyarakat dalam Berkurangnya jumlah timbulan sampah rumah tangga yang dibuang ke sungai/selokan Adanya lembaga masyarakat mengenai di tiap kecamatan Berkurangnya jumlah sampah yang dibuang kesungai/selokan sebesar 9,9% 10 10 % Lembaga masyarakat yang terkait di tiap kecamatan Berkurangnya jumlah sampah yang dibuang kesungai/selokan Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem Tersedianya regulasi tentang Adanya produk regulasi yang mengatur mengenai pengelolan (Perda, Perbup) Seluruh penduduk dan tahun 013 Masyarakat 014 015 016 tahun 017 018 1 Perda

Memberikan pedoman dalam perencanaan pembangunan dan pra Roadmap prsampahan di dengan pelibatan masyarakat dan pihak swasta Adanya masterplan di 10 di kabupaten 10 BAPPEDA, dan Pertamanan Masyarakat dan pihak swasta di 10 014 015 016 tahun 018 018 Meningkatan dan mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem Peningkatan alokasi anggaran dalam APBD II Pendanaan sanitasi dari APBD II minimal 5 % tiap tahun 5 % tahun 013 Pengalokasian pendanaan sanitasi sebesar 5% dari total belanja langsung APBD II 014 015 016 tahun 017 018 5% 5% 5% 5% 5% Mewujudkan lembaga yang berkualitas Terbentuknya dan terbinanya kelompok pengelola pra Seluruh personil di SKPD terkait memiliki kemampuan yang baik dalam SKPD dan KLH, Personil di SKPD terkait yang memiliki kemampuan yang baik dalam 014 015 016 tahun 017 018 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD

Penetapan Perda dan pedoman teknis tentang pelaksanaan pra Optimalisasi regulasi dengan juga disertai Undangundang yang tegas menyangkut buang sampah sembarang Adanya produk regulasi yang mengatur mengenai pengelolan (Perda, Perbup) Peningkatan PAD dari retribusi sampah sebesar 8,65 % 1 perda DinasTRCK, KLH dan tahun 013 8,65 % DinasTRCK, KLH dan tahun 013 Perda/perbup pesampahan Peningkatan PAD dari retribusi sampah Memberikan pedoman dalam perencanaan pembangunan dan pra 1 Perda 8,65 % 8,65 % 8,65 % 8,65 % 8,65 % Roadmap di Adanya masterplan di 10 di kabupaten 10 BAPPEDA, Masyarakat di 10 014 015 016 tahun 018 018 Mewujudkan lembaga yang berkualitas Kualitas dan kuantitas yang baik personil Seluruh personil di SKPD terkait memiliki kemampuan yang baik dalam SKPD dan KLH tahun 013 Personil di SKPD terkait yang memiliki kemampuan yang baik dalam 014 015 016 tahun 017 018 SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD

Peningkatkan porsi belanja pembangunan Diterapkannya SPM untuk layanan lingkunngan. Kenaikan 50% anggaran di tahun 013 dan ratarata pertumbuhn 10% tiap tahun sesudahnya Adanya SPM pada tahun 014 50 % dan 10 % dan KLH tahun 013 013 KLH dan tahun 013 Menyiapkan regulasi dalam mengatur sistem Target belanja pebangunan meningkat pada tahun 014-018 Standar pelayanan minimal untuk pelayanan 50 10 10 10 10 Tersedianya regulasi tentang Adanya perda 1 perda tahun 013 Perda 014 015 016 tahun 017 018 1 Perda Meningkatkan ketersediaan dan pra lingkungan, sehingga dapat mengurangi luasan genangan Berkurangnya luas genangan akibat banjir Daerah genangan akibat banjir seluas 37,18 Ha 37,18 Ha tahun 013 Pengurangan daerah genangan akibat banjir seluas 37,18 Ha 014 015 016 tahun 017 018 8.% 8% 7.56% 7.4% 6%

Mendorong peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan dan pra permukiman yang ramah lingkungan Meningkatnya peran media dan masyarakat dalam penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat 10 % tidak buang sampah di saluran /sungai 10 % dan tahun 013 Perilaku tidak buang sampah di saluran 014 015 016 tahun 017 018 % % % % % Meningkatkan ketersediaan dan pra lingkungan Rehabilitasi saluran dari saluran tanah menjadi saluran permanen Pembangunan saluran 30.000 meter saluran galian tanah dijadikan permanen sampai tahun 018 0.000 meter saluran permanen terbangun sampai tahun 018 5.000 m tahun 013 0.000 m tahun 013 5.000 m saluran galian tanah 0.000 m saluran 014 015 016 tahun 017 018 6000 M 6000 M 6000 M 6000 M 6000 M 4000 m 4000 m 4000 m 4000 m 4000 m Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku Hidup Bersih dan Sehat Tersedianya sisitem dan fasilitas yang mendukung dalam tatanan Rumah Tangga Meningkatnya presentase PHBS tatanan rumah tangga tahun 014 sebesar 30 %, tahun 015 menjadi sebesar 37 %, 30 % dan 37 % tahun 013 Meningkatkan presentase PHBS tatanan rumah tangga 014 015 016 tahun 017 018 30% 37%

Terwujudnya tatanan PHBS di Sekolah Presentase PHBS tatanan sekolah 100 % sekolah telah memiliki jamban sehat, tempat cuci tangan dan pada tahun 018 100 % Dikmudora kabupaten tahun 013 Sekolah yang belum memiliki jamban sehat, tempat cuci tangan dan pada tahun 018 014 015 016 tahun 018 018 Mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam peningkatan PHBS Dana promosi kesehatan di Dinas Kesehatan Kab. Peningkatan dana promosi kesehatan sebesar 100% ditahun 014 dan 10% setelahnya 100 % tahun 013 Peningkatan dana promosi kesehatan 014 015 016 tahun 017 018 100% 10% 10% 10% 10% Mewujudkan lembaga promosi kesehatan masyarakat yang berkualitas 136 Desa/Kelurahan 100 % stop BABs kabupaten tahun 018 100 % tahun 01 136 Desa/Kelurahan stop BABs tahun 018 014 015 016 tahun 017 018 136 Desa

Hal terpenting yang berhubungan dengan mekanisme pelaksanaan monev adalah pemahaman bahwa sanitasi merupakan permasalahan bersama yang mana memiliki konsekuensi sistem monnitoring dan evaluasi sanitasi harus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam kebijakan sanitasi. Mekanisme monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasil ditingkat daerah terdiri atas 4 (empat komponen) yaitu : Pengumpulan data yang terdiri dari program yang berkaitan dengan sanitasi, kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan. Analisa data dan Pelaporan yang berisi penggambaran kondisi pelaksanaan Sanitasi di yaitu keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder. Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan sanitasi. Dan yang terakhir adalah tindakan pengimplementasian perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari rangkaian tahap tersebut di atas. Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan sanitasi untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan sanitasi di tingkat kabupaten, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Mekanisme Monitoring dan evaluasi ditingkat lokal dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan sanitasil yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasil di. Tabel dibawah ini menggambarkan matrik dan prosedur pelaksanaan Monev Sanitasi per subsektor berdasarkan konsep dan teknik

Tabel 5. Mekanisme Monev Implementasi SSK Obyek Pemantauan SUB-SEKTOR AIR LIMBAH Program pengembangan kinerja air minum dan air Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Pengembangan teknologi pengolahan air minum dan air Rehabilitasi/pemelihar aan dan pra air Pengujian kadar polusi padat dan cair Program Perencanaan Pengembangan Kotakota menengah dan besar Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan dan pra Puskesmas/PuKskesm as pembantu dan jaringannya SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN Penanggung jawab Penanggungjawab PengumTRCKl Pengolah Data & Data/Pemantau Dokumentasi Waktu Pelaksanaan KLH 014-018 BPMD/ BPMD 014-017 KLH DKP KLH 013-015 DKP DKP 014-017 Penerima Laporan KLH, BAPPEDA,,BPM D, Pokja PPSP KLH, Pokja PPSP DKP, Pokja PPSP, KLH, KLH, KLH 014-018, KLH BAPPEDA 014-018 014-017, BAPPEDA, Pelaporan Format Dinas TRCK /BP MD Dinas TRCK DKP, Dinas TRCK, KLH BAPPEDA Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan BAPPEDA, DKP, TRCK DKP, TRCK BAPPEDA, DKP, 014-018 BAPPEDA, DKP, Pokja PPSP BAPPEDA, Dinas TRCK, DKP Program Perencanaan Pengembangan Kotakota menengah dan besar Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan dan pra Puskesmas/Puskesma s pembantu dan jaringannya BAPPEDA 014-018 014-017, BAPPEDA, BAPPEDA

SUB-SEKTOR DRAINASE Program Pembangunan saluran /goronggorong Program Pembangunan turap/talud/brojong Program pembangunan infrastruktur perdesaaan ASPEK PHBS dan Promosi Higiene Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat KLH BPMD DKP 014-018 KLH KLH 014-018, BPMD KLH, Pokja PPSP BPMD 014-018 BPMD,, Humas, Humas, Humas 014-018, Humas, BPMD, Humas, BPMD, Humas, BPMD 014-018 Program kerjasama informsi dan media massa Humas Humas Humas 014-018 Program Perencanaan Pengembangan Kotakota BAPPEDA 014-018 menengah dan besar Sumber: Hasil Kajian Kab. tahun 013, Humas,, Humas, BPMD, Humas,, BAPPEDA Dinas TRCK Dinas TRCK, KLH BPMD, Humas, Humas, BPMD Humas BAPPEDA