BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan berdampak pada ketidakstabilan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN Perusahaan Asuransi Umum dengan Prinsip Syariah Perusahaan Asuransi Jiwa yang memiliki Unit Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis keuangan mengakibatkan likuiditas sektor perbankan dan institusi

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen untuk menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. Era modern ini, instrumen investasi telah tersedia cukup banyak di

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. harus memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhannya. Kondisi yang demikian

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Produk asuransi unit link mulai diperkenalkan di Inggris pada

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu yang panjang. Dengan adanya metode seleksi dan. kompetitif untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. alternatif investasi tersebut. Besarnya return yang didapat memiliki korelasi yang

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

TM Maximum Investment Plan Premium

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi kebutuhan yang belum pasti di masa yang akan datang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, yaitu modal sendiri dan utang. Utang bisa didapatkan melalui

Solution for your wealth accumulation needs

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

Solution for your wealth accumulation needs

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja masing-masing unit

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

PRUlink Quarterly Newsletter

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

Jakarta, 25 Agustus Penulis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk

Investing Today, Investing Tomorrow.

BAB V PENUTUP. maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

Manajemen Investasi. Pertemuan ke-6 Manajemen Dana Bank Magister Manajemen Univ. Gunadarma. by Dr. Peni Sawitri, Dra., MM

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor bersedia menanamkan dananya di suatu investasi jika

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi mengenai investasi dan deregulasi pemerintah sehingga meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Investasi merupakan suatu bentuk pengelolaan dana atau modal untuk

BAB I. PENDAHULUAN. perbankan konvensional dan sistem perbankan syariah yang berjalan secara

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang dirasakan semakin cepat telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

INFORMASI PORTOFOLIO Alokasi Portofolio Ekuitas/RD Saham : 76% Obligasi/RD Pendapatan Tetap : 0 % Kas/RD Pasar Uang : 24% Kinerja Portofolio

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jaminan finansial bagi dirinya sendiri dan atau ahli warisnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

INFORMASI PORTOFOLIO Alokasi Portofolio Ekuitas/RD Saham : 61% Bonds/RD Pendapatan Tetap : 0 % Cash/RD Pasar Uang : 39% Kinerja Portofolio

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

BAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan investasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam. kemajuan perekonomian suatu negara. Krisis moneter pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Persaingan di dalam dunia bisnis berkembang begitu pesat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga penelitian ini dilakukan. Bagian ini juga terdiri dari 7 bagian sub-bab yaitu


BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

BAB I PENDAHULUAN. Brown (Investment Analysis snd Portofolio Management,5) mendefinisikan

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (pihak yang membutuhkan dana) melalui penjualan saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

PRUlink Newsletter Kuartal III 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

Harian Kontan 25/02/2017, Hal. 11 Kerjasama Taspen Life dan Kementerian Pariwisata

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2). Proses investasi terlebih dahulu harus


BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat dari tahun

Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Per Dollar AS, Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap IHSG di Bursa Efek Indonesia.

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan komitmen uang untuk suatu periode waktu dalam rangka untuk memperoleh pembayaran di masa depan yang akan mengkompensasikan investor atas, (1) waktu dari uang yang diinvestasikan, (2) tingkat inflasi yang diharapkan, dan (3) ketidakpastian pembayaran di masa depan (Brown dan Reilly, 2009). Dalam berinvestasi, terdapat dua macam jenis aset, yaitu aset riil dan aset finansial yang dapat digunakan sebagai sarana berinvestasi dalam rangka mencapai tujuan keuangan seseorang. Aset riil adalah aset yang memiliki wujud seperti tanah, rumah, emas, dan logam mulia lainnya. Sedangkan aset finansial merupakan aset yang wujudnya tidak terlihat, tetapi tetap memiliki nilai. Umumnya aset finansial terdapat di dunia perbankan dan di pasar keuangan seperti instrumen pasar uang, obligasi, saham, dan reksadana. Harus selalu diingat oleh seorang investor bahwa selalu terdapat risiko akan kehilangan modal yang telah diinvestasikan dalam melakukan suatu investasi. Jadi mengetahui dengan benar aset-aset yang akan dipilih untuk berinvestasi merupakan kebutuhan bagi investor. Semakin banyak instrumen investasi menyebabkan kebingungan di kalangan investor dalam melakukan investasi atas dana yang mereka miliki, karena masing-masing instrumen memiliki risiko dan imbal hasil (return) yang berbeda-beda. Dalam investasi, berlaku prinsip risk-return trade off, yaitu higher risk maka akan berdampak higher return, dan sebaliknya lower risk maka akan berdampak lower return. Oleh karena itu, seorang investor harus mampu memahami dan mengerti manfaat dari masing-masing jenis investasi agar dapat memperoleh return yang sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan berkembangnya zaman, maka perkembangan di bidang keuangan khususnya investasi pun semakin marak, dengan munculnya beragam instrumen 1

investasi baru. Salah satunya dengan munculnya unit link, sebuah kombinasi antara asuransi dengan investasi pada aset finansial yaitu intrumen pasar uang, obligasi, maupun saham. Unit link dikelola oleh manager investasi yang diberikan tanggung jawab oleh perusahaan investasi, baik yang merupakan anak perusahaan maupun yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi, untuk mengelola dana dari nasabah dengan mengupayakan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Melihat cara kerja tersebut, dapat dikatakan bahwa unit link hampir menyerupai reksadana (tanpa asuransi) yang sudah dikenal luas di masyarakat. Berbicara mengenai unit link tentu tidak terlepas dari asuransi. Sejarah asuransi bermula dari apa yang dikenal sekarang sebagai Marine Insurance. Berdasarkan catatan yang ada, praktek pertanggungan dalam pengangkutan barang melalui laut sudah dikenal sejak 1000 tahun sebelum masehi di kalangan para pedagang dari Phunisia. Semacam polis asuransi pengangkutan barang melalui laut, pertama kali dikenal pada sekitar abad ke dua belas di Italia Utara. Salah satu polis pengangkutan barang yang pernah terungkap adalah pada tahun 1347 yang terkait pelayaran di Laut Tengah. Pada tahun 1400-an, para saudagar kopi di Inggris juga mempraktekkan pertanggungan serupa di kedai kopi kota London (Lloyd s Coffee House). Mereka melakukan semacam urunan yang sekarang ini identik dengan premi asuransi dan dari hasil pengumpulan urunan tersebut akan dibayarkan kepada saudagar yang komoditasnya mengalami musibah sewaktu diangkut dalam perjalanan melalui laut. Selain para saudagar, yang biasa berkumpul di kedai kopi tersebut adalah orang-orang kaya dan kaum bangsawan. Pada tahun 1583, penduduk kota London terjangkit penyakit menular. Seorang warga kota London bernama William Gybbons yang biasa ikut berkumpul di kedai kopi tersebut, mempertanggungkan jiwanya senilai 400 pound karena khawatir meninggal akibat penyakit tersebut. Untuk itu, ia membayar premi sebesar 32 selama setahun pertanggungan dan premi dibayarkan kepada beberapa pemodal yang menjadi tertanggung. Hal ini mirip seperti sistem perasuransian jiwa secara sederhana sekarang ini. Untuk unit link atau dalam 2

dunia perasuransian jiwa lebih dikenal sebagai polis asuransi jiwa unit linked ini pertama kali dimulai di Inggris tahun 1957 dan berkembang pesat di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Polis unit linked ini mulai aktif dipasarkan di Indonesia sejak 1998. Menurut Institute Financial Planning Indonesia (Team IFPI, 2006) polis asuransi jiwa unit linked atau invesment linked adalah polis asuransi jiwa individu yang memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa dan juga kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengelolaan investasi yang setiap saat nilai polis bervariasi sesuai dengan nilai aset investasinya. Produk asuransi unit link sendiri diciptakan untuk menarik minat masyarakat yang belum insuranced minded untuk ikut berasuransi, karena dana yang terkumpul dari polis akan diinvestasikan dalam bentuk reksadana. Menurut Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia dalam konferensi persnya di Ruang Training AAJI di Plaza Tower Jakarta (09/07/12), industri asuransi jiwa terus mencatat hasil positif pada awal tahun 2012. Tabel 1.1 Perbandingan Pendapatan Asuransi Jiwa Q1 2011 dan 2012 Q1 2011 Q1 2012 Total pendapatan perusahaan asuransi Jiwa Rp 24,1 triliun Rp 33,1 triliun Pendapatan premi produksi baru Rp 14,8 triliun Rp 16,6 triliun Premi produksi baru unit link Rp 9,2 triliun Rp 7,8 triliun Pendapatan unit link premi lanjutan Rp 3,4 triliun Rp 4,4 triliun (Sumber : finance.detik.com, diolah) Total pendapatan dari 44 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI pada triwulan pertama 2012 mencapai Rp 33,1 triliun atau tumbuh 37,3% dari posisi triwulan pertama tahun 2011 yang sebesar Rp 24,1 triliun. AAJI juga mencatat bahwa pendapatan premi produksi baru pada triwulan I-2012 mencapai Rp 16,6 triliun atau meningkat sebesar 12,1% jika dibandingkan dengan triwulan I-2011 yang sebesar Rp 14,8 triliun. Dari angka tersebut, sumbangan premi produksi baru unit link memang mencatat penurunan hingga 15,2% yakni dari posisi Rp 9,2 triliun di triwulan I-2011 menjadi Rp 7,8 triliun di triwulan I-2012. Namun hal tersebut 3

lebih disebabkan oleh penurunan produk unit link premi tunggal, sementara unit link premi reguler masih mengalami pertumbuhan. Sumbangan pendapatan unit link dari premi lanjutan sepanjang Q1/2012 tercatat sebesar Rp 4,4 triliun tumbuh 29,4% jika dibandingkan periode Q1/2011 yang hanya sebesar Rp 3,4 triliun. Dengan data pada Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia semakin tertarik dengan instrumen investasi unit link. Atas dasar ketertarikan dalam fenomena tersebut, penelitian ini akan berlangsung dua tahap. Tahap pertama dilakukan untuk menganalisis bagaimana pengaruh dari berbagai faktor terhadap return atau imbal hasil dari suatu nilai aset bersih (NAB) produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia. Sedangkan tahap kedua untuk membandingkan coefficient of variation (CoV) unit link berbasis pasar uang dengan coefficient of variation unit link berbasis obligasi, dan coefficient of variation unit link berbasis obligasi dengan coefficient of variation unit link berbasis saham menggunakan metode uji Mann-Whitney. PT. Great Eastern Life Indonesia dipilih karena potensi yang besar untuk berkembang di Indonesia, terbukti dengan perkembangannya di Singapura dan Malaysia yang merupakan perusahaan nomor satu dalam bidang life insurance. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Antolis dan Dossugi (2008), yang berjudul Pengaruh Fluktuasi IHSG, Inflasi, dan Suku Bunga terhadap Imbal Hasil Unit Link Berbasis Saham, ada pengaruh yang signifikan dari variabel Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap return dari unit link berbasis saham. Mereka melakukan penelitian terhadap enam perusahaan asuransi di Indonesia yakni PT. BNI Life Insurance, PT. Asuransi Allianz Life Indonesia, PT. Prudential Life Assurance, PT. AXA Life Indonesia, PT. Great Eastern Life Indonesia, dan PT. Sun Life Financial Indonesia. Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa IHSG berpengaruh positif terhadap return unit link berbasis saham dari ke enam perusahaan tersebut, sedangkan inflasi yang menggunakan consumer price index berpengaruh negatif pada return unit link berbasis saham dari PT. Sun Life Financial Indonesia saja dan suku bunga yang diwakili BI rate tidak memberikan pengaruh apapun. 4

Dalam skripsi ini, faktor-faktor yang akan diteliti meliputi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tingkat inflasi, dan BI rate yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Oleh karena variabel-variabel independen adalah variabel makroekonomi, karenanya tidak dapat menggunakan data cross sectional, sehingga harus menggunakan data time series yaitu data bulanan dari Januari 2009 Desember 2011. Penelitian ini juga akan melakukan uji stasioneritas untuk data time series, sedangkan penelitian dari jurnal acuan tidak nampak adanya uji tersebut. Pelaksanaan uji stasioneritas bertujuan agar hasil regresi tidak spurious. Jika return unit link berbasis saham dari PT. Great Eastern Life Indonesia dapat diprediksi oleh variabel-variabel independen di atas, maka return unit link dapat diprediksi dengan menggunakan informasi publik. Dengan demikian penelitian skripsi ini dapat dikaitkan dengan hipotesis efisiensi pasar modal bentuk setengah kuat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di bagian latar belakang, menjadi sebuah kebutuhan bagi investor dan calon investor untuk dapat menentukan jenis investasi yang dapat memberikan return optimal. Oleh karena itu, penelitian dengan judul Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Imbal Hasil Unit Link Berbasis Saham: Studi Kasus Pada PT. Great Eastern Life Indonesia Periode Januari 2009 Desember 2011 dilaksanakan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian. Rumusan masalah dibedakan sesuai dengan tahapan penelitian: Rumusan Masalah untuk Penelitian Tahap Pertama: 1) Bagaimana pengaruh return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011? 2) Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011? 5

3) Bagaimana pengaruh BI rate terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011? Rumusan Masalah untuk Penelitian Tahap Kedua: 1) Apakah coefficient of variation dari unit link berbasis pasar uang berbeda dengan coefficient of variation unit link berbasis obligasi? 2) Apakah coefficient of variation dari unit link berbasis obligasi berbeda dengan coefficient of variation unit link berbasis saham? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah di dalam penelitian skripsi ini adalah return unit link yang akan dibahas hanyalah return unit link berbasis saham dari produk PT. Great Eastern Life Indonesia yaitu produk GreatLink Equity Fund. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat ditentukan bahwa tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: Tahap Pertama: 1) Menjelaskan pengaruh return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011. 2) Menjelaskan pengaruh tingkat inflasi terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011. 3) Menjelaskan pengaruh BI rate terhadap return produk unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia pada periode 2009-2011. Tahap Kedua: 1) Menunjukkan bahwa coefficient of variation dari unit link berbasis pasar uang berbeda dengan coefficient of variation unit link berbasis obligasi. 6

2) Menunjukkan bahwa coefficient of variation dari unit link berbasis obligasi berbeda dengan coefficient of variation unit link berbasis saham. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Akademisi Sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan mengenai pengaruh dari return IHSG, tingkat inflasi, dan BI rate terhadap return unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia. 2) Bagi Investor dan Calon Investor Dapat mengetahui pengaruh dari return IHSG, tingkat inflasi, dan BI rate terhadap return unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemilihan instrumen investasi unit link yang dapat memberikan return sesuai dengan yang diisyaratkan oleh sang investor. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan rencana isi skripsi yang akan ditulis sebagai gambaran awal untuk menilai kerangka materi yang akan disusun. Adapun susunannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika dalam penulisan skripsi. 7

BAB II TELAAH LITERATUR Bab ini berisikan penjelasan dan pembahasan mengenai kajian kepustakaan yang meliputi hasil penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka pemikiran teoritis. Sehingga ketiga inti ini dapat diformulasikan menjadi hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan berbagai hal mengenai metode penelitian, diantaranya: gambaran umum dari unit analisis, definisi variabel penelitian, metode analisis data, dan pengujian hipotesis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berisi tentang tampilan data dan informasi, pengolahan data, pembahasan hasil penelitian, dan pengaruh return IHSG, tingkat inflasi, dan BI rate terhadap unit link berbasis saham PT. Great Eastern Life Indonesia selama periode penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, implikasi penelitian, serta memberikan saran bagi penelitian berikutnya. 8