Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia saat ini semakin berkembang, dengan

2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 119/PMK.08/2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. bahwa untuk efektifitas dan efisiensi pengelolaan iuran program t

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

Bagaimana Menjadi Investor Saham

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

Yth. Pengurus Dana Pensiun di tempat.

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 Maret 2012

PERATURAN KSEI NOMOR VI-B TENTANG BIAYA LAYANAN JASA SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 30 September Jumlah Reksa Dana Syariah

2016 ANALISIS PERBAND INGAN TINGKAT PROFITABILITASD AN LIKUID ITAS PERUSAHAAN SEBELUM D AN SESUD AH PENERBITAN SUKUK KORPORASI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.08/2017 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

10,3% Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. Rp 162,5 triliun

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2017 TENTANG

USD FIXED INCOME FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Mempertahankan Soliditas

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan

Laporan Kinerja Bulanan

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

BAB II DESKRIPSI IHSG

Laporan Kinerja Bulanan

Inisiatif Rencana Strategis KSEI yang Tengah Dilaksanakan. Tahun Edisi. AKSes. Lebih Mudah dan Nyaman dengan Integrasi Data Investor

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

STIE DEWANTARA Pasar Modal

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Reksa Dana AXA MaestroObligasi Plus

Perkembangan Reksa Dana Syariah Jumlah

PRUlink Quarterly Newsletter

INVESTOR NEWS JUNI 2014

Khusus. Berpacu Membangun Infrastruktur Pasar Modal [ Hal. 3 ] Restrukturisasi Untuk Optimalkan Pelayanan [ Hal. 14 ]

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

I. PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Maka wajar apabila

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

Bagaimana Menjadi Investor Saham

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Per 28 September 2012

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.05/2016 TENTANG

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul REKSA DANA SYARIAH

PERKEMBANGAN REKSA DANA SYARIAH Jan Feb Mar Apr REKSA DANA SYARIAH.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28 /POJK.04/2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Laporan Kinerja Bulanan

Introduction to Stock Exchange

Investor Daily 10/06/2016, hal. 14 (Berita Photo) Kinerja Prima BNI Life EX-CC-AAJI

Laporan Kinerja Bulanan

PRUlink Newsletter. Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. Kuartal II Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal II 2008

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

REKSA DANA SYARIAH REKSA DANA SYARIAH. Perkembangan Reksadana Syariah. Reksa Dana Syariah (Rp. Miliar) (%) NAB. Pasar Uang 901,38 0,38% Saham

Laporan Kinerja Bulanan

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2013

Transkripsi:

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal Jakarta, 14 Agustus 2014 - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO), yaitu PT Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini menyelenggarakan Konferensi Pers Tengah Tahun bertempat di Main Hall BEI, Jakarta. Dalam kesempatan pada Konferensi Pers tersebut, Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI melaporkan kinerja KSEI selama periode Juli 2013 hingga Juli 2014. Total aset di KSEI sedikit mengalami penurunan sebesar 0,94% atau Rp 3.082,77 triliun per akhir Juli 2014 dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar Rp 3.111,87 triliun. Untuk SID terdapat peningkatan jumlah SID sebesar 13,13% atau 340.554 pada akhir Juli 2014 dari sebelumnya 301.021 per akhir Juli 2013. Pada kesempatan yang sama, Heri juga menyampaikan beberapa pengembangan yang telah dilakukan KSEI sepanjang semester pertama tahun 2014. Heri menegaskan bahwa pengembangan infrastruktur merupakan modal dasar yang sangat penting di setiap industri, karena dengan semakin baik infrastruktur yang dibangun, maka semakin kokoh dan konsisten pula pertumbuhannya. Sesuai dengan komitmen KSEI bahwa implementasi yang telah dilaksanakan harus terus dievaluasi dan perlu dilakukan pengembangan berikutnya untuk memenuhi kebutuhan pasar, KSEI tengah berupaya melaksanakan pengembangan fungsi beberapa infrastruktur yang telah diimplementasikan. Pengembangan yang didasarkan pada Single Investor Identification (SID) dan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) menjadi salah satu rencana pengembangan infrastruktur yang menjadi agenda KSEI sejak akhir tahun lalu. Langkah dan strategi yang tengah dilakukan adalah pengembangan infrastruktur pasar modal dengan menggandeng industri perbankan. Industri perbankan yang telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat, didukung dengan jaringan yang telah mencapai ke pelosok tanah air merupakan peluang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas yang berhubungan dengan investasi pasar modal. Kemudahan penggunaan fitur perbankan yang telah diketahui secara umum diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dengan lebih mudah. Memasuki tahun 2014, KSEI telah mencapai kesepakatan dengan PT Bank Permata Tbk (PermataBank) dalam menjalin kerja sama pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bank, yang secara resmi telah diluncurkan sejak 15 Juli 2014. Kerjasama ini merupakan babak baru pengembangan Fasilitas AKSes sekaligus tahap awal dari pengembangan Co-Branding Fasilitas AKSes. Pada pengembangan tahap selanjutnya, diharapkan kerja sama serupa dapat terjalin dengan Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang telah bekerjasama dengan KSEI (CIMB Niaga, BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Syariah Mandiri). "Terobosan ini menjadi langkah awal pengembangan lebih lanjut infrastruktur pasar modal yang bekerjasama dengan industri perbankan. Untuk saat ini melalui pemantauan portofolio investasi Fasilitas AKSes melalui ATM, namun kedepannya diharapkan akan terdapat pengembangan infrastruktur yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi di pasar modal lebih mudah melalui jaringan perbankan nasional," kata Heri. 1/5

Selain sinergi dengan industri perbankan, salah satu hal yang menjadi fokus KSEI terkait dengan pengkinian data investor pasar modal Indonesia. Untuk mendukung proses pengkinian data ini, KSEI telah menyiapkan modul Static Data Investor (SDI) pada sistem C-BEST pada Desember 2013. Sebagai upaya dalam membentuk database investor pasar modal yang lebih akurat dengan mengacu pada SID, KSEI telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri untuk menggunakan data kependudukan yang dimiliki Ditjen. Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. Database kependudukan Indonesia yang dimiliki Dukcapil yang telah dibangun melalui implementasi KTP elektronik layak dijadikan acuan karena database tersebut senantiasa diperbaharui, semisal apabila terdapat perpindahan domisili. Peresmian kerja sama antara KSEI dan Kementerian Dalam Negeri direncanakan akan dilakukan pada akhir Agustus 2014. Menanggapi rencana implementasi tersebut, Heri menyatakan "Rekonsiliasi data di KSEI yang mengacu pada database kependudukan Kementerian Dalam Negeri diharapkan akan meningkatkan kualitas database investor sekaligus menjadi solusi dari beberapa kendala yang pernah dihadapi seperti SID ganda dan unclaimed assets." Masih terkait dengan impelementasi SID, pada akhir tahun 2014, KSEI juga menargetkan penerapan pemberian nomor SID bagi pemilik Reksa Dana secara keseluruhan. Saat ini, kewajiban kepemilikan SID yang telah diterapkan di pasar modal hanya diberlakukan bagi investor yang berinvestasi saham di pasar modal. Penerapan SID Reksa Dana ini merupakan inisiatif OJK yang bekerjasama dengan KSEI selaku lembaga yang menyimpan data investor pasar modal Indonesia. SID untuk Reksa Dana ini nantinya juga akan mempermudah investor berinvestasi di Reksa Dana. Kedepannya, KSEI juga merencanakan pengembangan infrastruktur untuk mendukung perkembangan dan efisiensi industri Reksa Dana. Heri menyampaikan harapannya bahwa berbagai pengembangan infrastruktur yang tengah dilakukan tersebut dapat mendukung perkembangan pasar modal Indonesia. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi: Unit Komunikasi Perusahaan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Media Contact: Zylvia Thirda Phone. (021) 5299 1062 Fax. (021) 5299 1199 ***** 2/5

Lampiran: Data Statistik Perkembangan Kegiatan Operasional KSEI (per 25 Juli 2014) 1. Total Asset yang tercatat di C-BEST Secara keseluruhan total aset yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 25 Juli 2014 sebesar Rp 3.082,77 triliun, mengalami penurunan 0,94% dibanding dengan data per 31 Juli 2013 sebesar Rp 3.111,87 triliun. Sementara itu keseluruhan jumlah Efek yang tercatat sampai dengan 25 Juli 2013 mengalami kenaikan dibandingkan data per 31 Juli 2013. Hingga tanggal 25 Juli 2014 tercatat sejumlah 1.228 Efek dibandingkan data per 31 Juli 2013 sebanyak 1.138 Efek atau naik sebesar 7,91% Berikut rincian asset untuk masing-masing Efek: No. Jenis Efek Jumlah Asset per 31 Juli 2013 Jumlah Asset per 25 Juli 2014 Efek (dalam Rupiah) Efek (dalam Rupiah) 1. Saham 517 2.848.110.928.663.450 540 2.796.590.545.684.260 2. Dana Investasi Real Estate - - 1 400.000.000.000 3. Obligasi Korporasi 343 207.239.162.944.017 353 213.874.462.944.017 4. Obligasi Pemerintah 37 13.511.364.000.000 41 19.773.263.000.000 5. Waran 31 3.124.235.356.072 38 2.678.402.402.296 6. Medium Term Notes 90 20.450.626.000.000 116 23.724.515.666.666 7. Sukuk 33 6.974.000.000.000 33 6.958.000.000.000 8. HMETD - - 4 71.159.182.304 9. Surat Berharga Syariah Negara 10 9.328.196.000.000 12 12.672.057.000.000 10. Efek Beragun Aset 5 1.661.968.255.091 6 2.025.473.799.511 11. Reksa Dana 72 1.474.431.374.720 72 2.360.910.288.504.23 12. Negotiable Certificate of Deposit - - 12 1.645.000.000.000 Total 1.138 3.111.874.912.593.350 1.228 3.082.773.789.967.560 2. Total asset untuk Saham dan Obligasi Korporasi & SUKUK yang dimiliki oleh investor lokal dan asing. Total asset Saham yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 25 Juli 2014 masih didominasi kepemilikannya oleh investor asing, secara prosentase dan nilai mengalami peningkatan dari Rp 1.618,66 triliun (57%) pada 31 Juli 2013 menjadi Rp 1.810,48 triliun (65%) pada 25 Juli 2014, atau secara nilai meningkat sebesar 11,85%. Sedangkan untuk asset Saham yang dimiliki investor lokal secara prosentase dan nilai mengalami penurunan dari Rp 1.229,44 triliun (43%) pada 31 Juli 2013 menjadi Rp 986,10 triliun (35%) pada 25 Juli 2014 atau secara nilai mengalami penurunan sebesar 19,79%. Untuk total asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang tercatat di C-BEST sampai dengan tanggal 25 Juli 2014 masih didominasi kepemilikannya oleh investor lokal, secara prosentase mengalami sedikit penurunan dari 93% pada 31 Juli 2013 menjadi 92% pada 25 Juli 2014, namun secara nilai mengalami peningkatan dari Rp 198,57 triliun pada 31 Juli 2013 menjadi Rp 202,31 triliun pada 25 Juli 2014 atau secara nilai mengalami peningkatan sebesar 1,89%. Sedangkan untuk asset Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki investor asing secara prosentase dan nilai mengalami peningkatan dari Rp 15,63 triliun (7%) pada 31 Juli 2013 menjadi Rp 18,51 triliun (8%) pada 25 Juli 2014 atau secara nilai mengalami peningkatan sebesar 18,39%. 3/5

Data per 31 Juli 2013 (dalam triliun Rupiah) Data per 25 Juli 2014 (dalam triliun Rupiah) 3. Total Single Investor Identification (SID) Total SID per Juli 2014 mengalami peningkatan sebesar 13,13% dari sebanyak 301.021 pada 31 Juli 2013 menjadi 340.554 pada 25 Juli 2014. Berikut grafik jumlah SID (Periode 31 Juli 2013-25 Juli 2014): 350.000 340.000 330.000 320.000 319.026 319.912 320.506 320.779 328.162 331.528 334.796 338.195 340.152 340.554 310.000 300.000 301.021 299.550 307.569 290.000 280.000 270.000 Jul'13 Agt' 13 Sept' 13 Okt' 13 Nov' 13 Des' 13 Jan' 14 Feb' 14 Mar' 14 April' 14 Mei' 14 Jun' 14 Jul' 14 4/5

4. Data Jumlah SID dan Sub Rekening Efek (SRE) - per 25 Juli 2014 Keterangan SID Sub Rekening Efek Lokal Asing Institusi Individual Institusi Individual 4.444 326.278 6.765 3.067 330.722 9.832 7.377 417.402 8.693 3.349 424.779 12.042 Total 340.544 436.821 5. Kegiatan Corporate Action Selama periode Januari - Juli 2014 total dana corporate action yang telah didistribusikan KSEI sebanyak Rp 79,62 triliun dan USD 23,84 juta berupa dividen dan exercise Efek Bersifat Ekuitas serta bunga/pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah dana tersebut mengalami peningkatan dalam mata uang Rupiah namun mengalami penurunan dalam mata uang USD dibandingkan dengan distribusi dana melalui KSEI selama periode Januari - Juli 2013 dimana total dana corporate action sebesar Rp 60,49 triliun dan USD 39,74 juta. Sementara total Efek yang telah didistribusikan selama periode Januari - Juli 2014 sebanyak 105,64 miliar unit Efek dalam bentuk saham, waran dan HMETD, atau mengalami peningkatan sebesar 23,84% dibandingkan periode Januari - Juli 2013 sebesar 85,31 miliar unit Efek. Untuk kegiatan RUPS dan RUPO dalam periode Januari - Juli 2014 telah dilaksanakan sebanyak 543 kali, jumlah ini sama dengan periode sebelumnya di tahun 2013 (Januari - Juli 2013). Januari - Juli 2013 Januari - Juli 2014 Dana Jumlah Jumlah Triliun Rupiah Jutaan USD Triliun Rupiah Jutaan USD Equity (dividend & exercise) 31,15 31,31 33,28 51,40 Debt (bunga & pokok) 29,34 8,43 46,34 23,79 Total 60,49 39,74 79,62 23,84 Efek Jumlah (Unit Efek) Jumlah (Unit Efek) Saham 38.106.973.121 4.670.730.563 Waran 3.406.146.298 148.112.420 HMETD 43.799.971.713 100.825.794.018 Total 85.313.091.132 105.644.637.001 Kegiatan RUPS/RUPO Frekuensi Frekuensi RUPS/RUPO 543 543 ---***--- 5/5