BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca Aditya

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

PT GARUDA METALINDO Tbk

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, industri konstruksi merupakan industri yang paling diwarnai

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa


BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

30 Juni 31 Desember

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

JUMLAH AKTIVA

ANALISIS DAMPAK REVALUASI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGHEMATAN PAJAK PADA. PT SEPATU BATA Tbk. SKRIPSI. Program Studi Akuntansi

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

BAB III METODOLOGI ANALISIS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

TUGAS TERSTRUKTUR MATAKULIAH AUDITING 2 CONTOH AUDIT PLAN PERUSAHAAN DEALER

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 30 JUNI ASET Semester I 2017 Semester II 2016

BAB IV PEMBAHASAN. dalam pengembangan solusi inovatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dan

Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

DANA PENSIUN GEREJA KRISTEN INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI A S E T N E T O Per 30 Juni 2017

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

DANA PENSIUN BANK DKI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO PER 31 DESEMBER ASET Semester II 2015 Semester I 2015

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. design penelitian menyatakan, baik struktural masalah penelitian maupun. mengenai hubungan hubungan dalam masalah.

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN TUGU MANDIRI LAPORAN KEUANGAN DAN INFORMASI TAMBAHAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

ABSTRAK. Kata kunci : Leasing, kredit dari bank. Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang (long term return) kepada para pemegang saham yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. BANK OMEGA NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 20XX

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAGIAN IX ASET

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

30 September 31 Desember Catatan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

Transkripsi:

BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Panca Aditya Sejahtera merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca Aditya Sejahtera didirikan pada tanggal 10 juli 2006 oleh bapak willy sunjoto yang mempunyai cita-cita mulia,yaitu apabila usahanya berhasil beliau akan membagikan keuntungan buat anak fakir miskin. Perusahaan yang bertempat di Jl.Raya Manukan kulon 258 Surabaya,dengan bermodalkan uang tunai senilai Rp. 325.000.000,00 bapak willy sunjoto memulai usahanya dengan beranggotakan 250 karyawan.hingga saat ini, perusahaan sudah berjalan 5 tahun dengan beranggotakan 1200 karyawan. a. Visi perusahaan Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari tiap pelanggan pada tiap segmen pasar yang ada, dengan standar kualitas terbaik yang didukung oleh sumber daya terlatih dan terpecaya. 43

44 b. Misi Perusahaan 1. Memberikan kepada masyarakat jasa yang unggul 2. Inovasi dan solusi yang memenuhi kubutuhan pelanggan dan meningkatkan mutu 3.Memberikan kepada karyawan pekerjaan yang berarti dan kesempatan untuk maju 4.Memberikan kepada investor/pemegang saham tingkat pengembalian yang tinggi. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Direktur Utama Manajer Wakil Direktor Marketing Costumer Service Administrasi Sales Accounting Gambar 2.2 Struktur Organisasi

45 Struktur organisasi adalah alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerja sama yang mempunyai bentuk susunan secara jelas dan formal, merumuskan bidang tugasnya masing masing untuk menegaskan hubungan yang satu dengan yang lain. Setiap perusahaan pada umumnya membuat struktur organisasi tertentu, karena struktur organisasi berfungsi untuk menspesifikan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan tingkat spesialisasi aktifitas yang beraneka macam. Berikut penjabaran fungsi satuan kerja karyawan bagian Head Office 1. Direktur Utama General manajer sekaligus sebagai pemimpin perusahaan yang membawahi 4 departemen yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi operasional diperusahaan. 2. Wakil Direktur Sebagai staff ahli dalam membantu direktur utama untuk mengatur dan mengawasi operasional diperusahaan. 3. Accounting Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi arus masuk/ keluar keuangan, serta pembuatan laporan keuangan dan perpajakan.

46 4. Marketing Bertanggung jawab atas kebijakan yang menyangkut penjualan beserta segala strategi yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian target penjualan. 5. Manager Bertanggung jawab mengatur hubungan ketenaga kerjaan antara karyawan dan perusahaan, serta operasional cabang dalam hal pengadaan barang dan perijinan. Setiap cabang terminik dipimpin oleh seorang branch manajer yang bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional cabang baik secara internal maupun eksternal untuk mencapai target penjualan, produksi dan pemasukan uang bagi perusahaan berdasarkan budget cabang. Dalam menjalankan tanggung jawab tersebut, branch manajer membawahi tiga departemen dengan ruang lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 6. Costumer Service Melaksanakan penjualan atas jasa pengendalian sesuai pada setiap costumer sesuai dengan target dan standart perusahaan, service Supervisor membawahi Service Techician dan Service Administrator.

47 7. Sales Melaksanakan penjualan atas jasa pengendalian sesuai dengan standart dan target perusahaan,dan membawahi Pest & Termite consultant. 8. Administrasi Bertanggung jawab atas arus uang keluar dan masuk, termasuk penagihan dan administrasi laporan keuangan cabang sesuai standart perusahaan, Accounting membawahi collector dan office boy. 4.1.3 Analisis Hasil Penelitian Dalam Tax Planning selain meminimalkan pajak, hal lain yang harus diperhatikan adalah meminimalkan biaya yang menurut Undang- Undang yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.semakin besar biaya fiskal yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto menyebabkan semakin kecil laba bersih sebelum pajak dan otomatis akan mengurangi pajak yang terutang. PT Panca Aditya Sejahtera Surabaya merupakan perusahaan yang juga melakukan penghematan pajak dalam rangka meminimalkan pajak perusahaan, yang dalam pemenuhan kewajiban perpajakan PT Panca Aditya Sejahtera memperoleh penghasilannya dari kegiatannya jual beli produk lampu yang meliputi : 1. Jenis lampu High End a) ACR spiral

48 b) ACR 2U c) ACR 3U d) ACR Quatro 2. Jenis lampu Mid End a) Schein b) Trosse c) Atama Extra d) Tiger Head 3. Jenis lampu Low End a) Atama b) Fluro c) Foeltix d) Metafora e) Secheinnet Daerah layanan PT Panca Aditya Sejahtera meliputi : 1. Layanan perumahan 2. Layanan komersial 3. Pertokoan 4. Manajemen properti perkantoran Dalam kegiatan operasional perusahaan,biaya pajak merupakan biaya yang harus diperhitungkan oleh PT Panca Aditya Sejahtera dalam mencabai laba maksimal yang telah ditetapkan. Dalam hal ini sesuai dengan struktur organisasi yang telah dipaparkan sebelumnya, PT Panca Aditya Sejahtera tidak memiliki staff khusus untuk menangani pajak. Accounting yang bertugas untuk menangani masuk dan keluarnya uang dan bertugas mempersiapkan laporan keuangan yang selanjutnya akan ditangani secara khusus oleh Wakil manager.

49 Secara khusus untuk menangani perpajakan tidak ada, staff hanya melakukan kewajiban dan melakukan perhitungan berdasarkan permintaan dan yang menjadi staff keuangan bukan dengan background pendidikan perpajakan. Hal ini sebenarnya kurang menguntungkan bagi perusahaan karena dengan kondisi seperti ini ada kemungkinan-kemungkinan tertentu dari kebijakan perpajakan yang tidak dimanfaatkan oleh perusahaan yang mungkin dapat mengurangi biaya pajak terutang. Dalam hal ini perencanaan pajak dapat digunakan untuk asset tetap yang baru akan dibeli maupun asset tetap yang telah dimiliki. Untuk aset yang baru akan dibeli pertimbangannya adalah membawa secara langsung (tunai atau kredit) atau dengan menyewa. Untuk aset tetap yang telah dimiliki pertimbangannya adalah mempertahankannya, melakukan revaluasi dan disewagunausahakan kembali. 4.1.4 Membeli secara Langsung atau Melalui Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi Hal pokok yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pajak untuk hal lain, antara lain sebagai berikut : 1. Apabila membeli secara langsung maka jumlah yang dapat dibiayakan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak adalah beban penyusutan. 2. Besarnya beban penyusutan antara lain ditentukan oleh metode penyusutan dan umur ekonomis yang telah ditetapkan oleh peraturan perpajakan.

50 3. Apabila membeli secara sewa guna usaha, maka semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa guna usaha tersebut dapat dibiayakan pada tahun yang bersangkutan. Masa sewa guna usaha bisa lebih pendek dari umur ekonomis sehingga perusahaan dapat membiayakan perolehan aset tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan penyusutan ( penyusutan yang dipercepat). Masa sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun untuk barang modal golongan 1,3 (tiga) tahun untuk barang modal golongan II dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk golongan bangunan. Berikut ini contoh kasus pada perusahan PT Panca Aditya Sejahtera : PT PAS untuk meningkatkan produksi merencanakan menambah mesin B, dengan harga Rp1.000.000.000. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli langsung atau menggunakan sewagunausaha dengan hak opsi. Mesin tersebut termasuk aset tetap kelompok 2. 4.1.5 Pengadaan Mesin Baru 4.1.5.1 Pengadaan mesin Melalui Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi Langkah pertama dalam analisis ini adalah menentukan tingkat suku bunga yang akan digunakan sebagai berikut. Bunga deposito : 16% Bunga pinjaman : 20% ( digunakan sebagai tingkat diskon)

51 Bunga sewa guna usaha : 22% Bunga sewa guna usaha dihitung berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan sewa guna usaha yang menjadi sampel dalam penelitian. Tingkat bunga sewa guna usaha rata-rata adaah 10%(sepuluh persen) diatas bunga pinjaman, karena sebagian besar perusahaan sewa guna usaha sumber dananya berasal dari pinjman bank. Setelah mengetahui tingkat suku bunga, langkah berikutnya adalah menghitung besarnya angsuran biaya sewa yang harus dibayar setiap bulannya. Dalam perhitungan ini diasumsikan bahwa jangka waktu sewa 4 tahun dan jaminan (security deposit) sama dengan nilai opsi, yaitu 10% (sepuluh persen) dari nilai mesin yang disewagunausahakan (lihat Tabel 4.1) Tabel 4.1 Skedul pembayaran Biaya Sewa dan Nilai Tunainya Jaminan : Rp 100.000.000.000 Nilai sewa guna usaha : Rp 900.000.000 Tingkat Bunga : 22% p.a. Tingkat diskon : 20% Umur aset : 4 tahun

52 Tabel 4.1 Periode Angsuran A B C D E F Angsuran per bulan ( Rp ) Angsuran bunga ( Rp ) Angsuran Pokok ( Rp) Sisa Pinjaman (Rp) Tingkat Diskon (Rp) Nilai Tunai Biaya sewa Guna Usaha (Rp) 1 28.355.470,05 16.500.000,00 11.855.470,05 888.144.529,95 1,00000 28.355.470,05 2 28.355.470,05 16.282.649,72 12.072.820,34 876.071.709,61 0,98361 27.890.626,28 3 28.355.470,05 16.061.314,68 12.294.155,38 863.777.554,23 0,96748 27.433.402,90 4 28.355.470,05 15.835.921,83 12.519.548,22 851.258.006,01 0,95162 26.983.674,98 5 28.355.470,05 15.606.396,78 12.749.073,28 838.508.932,73 0,93602 26.541.319,66 6 28.355.470,05 15.372.663,77 12.982.806,29 825.526.126,45 0,92068 26.106.216,05 7 28.355.470,05 15.134.645,65 13.220.824,40 812.305.302,05 0,90558 25.678.245,30 8 28.355.470,05 14.892.263,87 13.463.206,18 798.842.095,87 0,89074 25.257.290,46 9 28.355.470,05 14.645.438,42 13.710.031,63 785.132.064,24 0,87614 24.843.236,52 10 28.355.470,05 14.394.087,84 13.961.382,21 771.170.682,03 0,86000 24.435.970,34 11 28.355.470,05 14.138.129,17 14.217.340,88 756.953.341,15 0,84765 24.035.380,67 12 28.355.470,05 13.877.477,92 14.477.992,13 742.475.349,02 0,83375 23.641.358,03 13 28.355.470,05 13.612.048,07 14.743.421,99 727.731.927,03 0,82008 23.253.794,79 14 28.355.470,05 13.341.752,00 15.013.718,06 712.718.208,97 0,80664 22.872.585,04 15 28.355.470,05 13.066.500,50 15.288.969,55 697.429.239,42 0,79341 22.497.624,63 16 28.355.470,05 12.786.202,72 15.569.267,33 681.859.972,09 0,78041 22.128.811,11 17 28.355.470,05 12.500.766,15 15.854.703,90 666.005.268,19 0,76761 21.766.043,71 18 28.355.470,05 12.210.096,58 16.154.373,47 649.859.894,72 0,75503 21.409.223,32 19 28.355.470,05 11.914.098,07 16.441.371,98 633.418.522,74 0,74265 21.058.252,45 20 28.355.470,05 11.612.672,92 16.742.797,14 616.675.725,60 0,73048 20.713.035,20 21 28.355.470,05 11.305.721,64 17.049.748,42 599.625.977,19 0,71850 20.373.477,24 22 28.355.470,05 10.993.142,92 17.362.327,14 582.263.650,05 0,70672 20.039.485,81 23 28.355.470,05 10.674.833,58 17.680.636,47 564.583.013,58 0,69514 19.710.969,65 24 28.355.470,05 10.350.688,58 18.004.781,47 546.578.232,11 0,68374 19.387.839,00 25 28.355.470,05 10.020.600,92 18.334.869,13 528.243.362,98 0,67253 19.070.005,57 26 28.355.470,05 9.684.461,65 18.671.008,40 509.572.354,58 0,66151 18.757.382,53 27 28.355.470,05 9.342.159,83 19.013.310,22 490.559.044,36 0,65066 18.449.884,46 28 28.355.470,05 8.993.582,48 19.361.887,57 471.197.156,79 0,64000 18.147.427,34 29 28.355.470,05 8.638.614,54 19.716.855,51 451.480.301,28 0,62951 17.849.928,53 30 28.355.470,05 8.277.138,86 20.078.331,20 431.401.970,08 0,61919 17.557.306,75 31 28.355.470,05 7.909.036,12 20.446.433,93 410.955.536,15 0,60904 17.269.482,05 32 28.355.470,05 7.534.184,83 20.821.285,22 390.134.250,93 0,59905 16.986.375,78 33 28.355.470,05 7.152.461,27 21.203.008,79 368.931.242,14 0,58923 16.707.910,61 34 28.355.470,05 6.763.739,44 21.591.730,61 347.339.511,53 0,57957 16.434.010,43 35 28.355.470,05 6.367.891,04 21.987.579,01 325.351.932,52 0,57007 16.164.600,43 36 28.355.470,05 5.964.785,43 22.390.684,62 301.961.247,90 0,56072 15.899.606,98 37 28.355.470,05 5.554.289,54 22.801.180,51 280.160.067,39 0,55153 15.638.957,68 38 28.355.470,05 5.136.267,90 23.219.202,15 256.940.865,24 0,54249 15.382.581,33 39 28.355.470,05 4.710.582,53 23.644.877,52 233.295.977,72 0,53360 15.130.407,86 40 28.355.470,05 4.277.092,92 24.078.377,13 209.217.600,59 0,52485 14.882.368,39 41 28.355.470,05 3.835.656,01 24.519.814,04 184.697.786,55 0,51625 14.638.395,14 42 28.355.470,05 3.386.126,09 24.969.343,97 159.728.442,58 0,50778 14.398.421,45 43 28.355.470,05 2.928.354,78 25.427.115,27 134.301.327,31 0,49946 14.162.381,75 44 28.355.470,05 2.462.191,00 25.893.279,05 108.408.048,26 0,49127 13.930.211,56 45 28.355.470,05 1.987.480,88 26.367.989,17 82.040.059,09 0,48322 13.701.847,43 46 28.355.470,05 1.504.067,75 26.851.402,30 55.188.656,79 0,47530 13.477.226,98 47 28.355.470,05 1.011.792,04 27.343.678,01 27.844.978,77 0,46750 13.256.288,84 48 28.355.470,05 510.491,28 27.844.978,77-0,45984 13.038.972,63 Jumlah 1.361.062.562,40 461.062.562,51 900.000.000,00 947.345.315,69

53 Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.1 total biaya sewa pada nominal adalah sebesar Rp. 1.1361.062.562,40, sedangkan nilai tunai (present value PV ) dengan tingkat diskon 20% adalah sebesar Rp.947.345.315,69. Semua biaya sewa ini dapat diakui sebagai biaya dalam menghitung penghasilan kena pajak. Selain biaya sewa yang masih dapat dikurangkan adalah beban penyusutan. Setelah mengambil alih mesin yang disewagunausahakan dengan hak opsi, maka nilai perolehan aset (sebesar nilai Opsi) yang dapat disusutkan oleh perusahaan sesuai dengan metode dan umur aset bersangkutan yang telah ditetapkan. Berikut adalah perhitungan beban penyusutan nilai Opsi (lihat tabel 4.2) Tabel 4.2 Penyusutan mesin yang dibeli dan yang disewagunausahakan dengna hak opsi dengan tingkat diskon 20% Nilai Aset : Rp. 100.000.000.000,- Metode Penyusutan Umur Aset : Saldo Menurun : 8 th Tabel 4.2 Tahun Nilai Buku Beban Penyusutan Saldo Nilai Tunai Beban Tingkat Diskon (Rp) (Rp) (Rp) Penyusutan (Rp) Tahun 1-4 tidak ada penyusutan karena sewa guna usaha 5 100.000.000,00 25.000.000,00 75.000.000,00 0,401878 10.046.939,30 6 75.000.000,00 18.750.000,00 56.250.000,00 0,334898 6.279.337,06 7 56.250.000,00 14.062.500,00 42.187.500,00 0,279082 3.924.585,66 8 42.187.500,00 10.546.875,00 31.640.625,00 0,232568 2.452.866,04 9 31.640.625,00 7.910.156,25 23.730.468,75 0,193807 1.533.041,28 10 2.373.046.875,00 5.932.617,19 17.797.851,56 0,161506 958.150,80 11 1.779.785.156,00 4.449.462,89 13.348.388,67 0,134588 598.844,25 12 1.334.838.867,00 13.348.388,67 0,00 0,112157 1.497.110,62 Sumber : Data Diolah

54 Berdasakan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dengan menggunakan tingkat bunga sewa guna usahan 22% dan tingkat diskon 20% maka nilai perolehan keseluruhan mesin ( laase fee dan nilai opsi) adalah sebesar Rp.1.461.062.562,52 dan total nilai tunai yang dapat dibiayakan adalah Rp.974.636.190,66 4.1.5.2 Pengadaan Mesin dengan Pembelian Langsung Jika perusahaan melakukan pembelian mesin secara langsung,maka yang dapat diakui sebagai biaya adalah beban penyusutan. Untuk menghitung besarnya beban penyusutan metode yang dapat digunakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun. Untuk perhitungan dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode saldo menurun, karena berdasarkan perhitungan sebelumnya metode saldo menurun lebih menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan umur aset 8 (delapan) tahun sesuai dengan ketentuan. Besarnya biaya per tahun penyusutan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Beban penyusutan dan Nilai Tunainya Nilai aset : Rp 1.000.000.000 Umur mesin : 8 tahun Metode penyusutan : Saldo Menurun Tingkat diskon : 20%

55 Tabel 4.3 Tahun Nilai Buku Beban Penyusutan Saldo Nilai Tunai Beban Tingkat Diskon (Rp) (Rp) (Rp) Penyusutan (Rp) 1 1.000.000.000,00 250.000.000,00 750.000.000,00 0,833333 208.333.333,33 2 750.000.000,00 187.500.000,00 562.500.000,00 0,694444 130.208.333,33 3 562.500.000,00 140.625.000,00 421.875.000,00 0,578704 81.380.208,33 4 421.875.000,00 105.468.750,00 316.406.250,00 0,482253 50.862.630,21 5 316.406.250,00 79.101.562,50 237.304.687,50 0,401878 31.789.143,88 6 237.304.687,50 59.326.171,88 177.978.515,62 0,334898 19.868.214,93 7 177.978.515,63 44.494.628,91 133.483.886,72 0,279082 12.417.634,33 8 133.483.886,71 133.483.886,71 0,00 0,232568 31.044.085,82 Sumber : Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa nilai tunai dari akumulasi penyusutan dengan tingkat diskon 20% adalah Rp 565.903.584,16 4.1.5.3 Perbandingan antara Sewa Guna Usaha dengan Pembelian Langsung Besarnya perbandingan penghematan pajak antara sewa guna usaha dengan pembelian langsung secara tunai dilakukan dengan cara membandingkan jumlah biaya yang didapat dikurangkan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak. Untuk sewa guna usaha, biaya yang dapat dikurangkan adalah seluruh biaya sewa dan beban penyusutannya saja. Disamping dihitung berdasarkan nilai nominal juga dihitung berdasarkan nilai tunai ( PV) seperti pada tabel 4.4 Hitungan yang dilakukan pada tabel 4.4 dapat diketahui besarnya penghematan pajak apabila tingkat bunga sewa guna usaha 22% dan tingkat bunga 20% secara nominal adalah Rp 138.318.768,76 dan nilai tunainya adalah Rp 122.619.781,95.

56 Walaupun sewa guna usaha lebih mahal dari pembelian langsung, penghematan pajaknya juga lebih besar karena semua biaya sewa dapat dibiayakan dan jangka waktu sewa guna usaha lebih pendek dari umur ekonomisnya. Besarnya jumlah total penghematan tunai dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.4 Perbandingan antara Harga Perolehan dan Penghematan Pajak antara Sewa Guna Usaha dengan Pembelian Langsung Keterangan Sewa Guna Usaha dengan Bunga 22% (Rp) Nominal PV (Tingkat Diskon 20%) Nominal Beli secara Tunai (Rp) PV (Tingkat Diskon 20%) Harga Perolehan Biaya Sewa 1.361.062.562,52 947.345.315,65 Nilai Opsi 100.000.000,00 100.000.000,00 Harga Mesin 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Jumlah 1.461.062.562,52 1.047.345.315,65 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Jumlah yang boleh dibiayakan : Biaya Sewa 1.361.062.562,52 947.345.315,65 Biaya penyusutan 100.000.000,00 100.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 Jumlah 1.461.062.562,52 1.047.345.315,65 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 PPh 30% SGU 438.318.768,76 292.390.857,20 300.000.000,00 300.000.000,00 PPh 30% beli tunai (300.000.000,00) (169.771.075,25) Penghematan pajak 138.318.768,76 122.619.781,95 Tabel 4.5 Jumlah Penghematan Tunai antara sewa Guna Usaha dengan pembelian Langsung Keterangan Tingkat Diskonto ( 20%) Nilai tunai biaya sewa 947.345.315,65 Penghematan dana tunai karena sewa guna usaha 900.000.000,00 - Selisih 47.345.315,65 Penghematan Pajak 122.619.781,95 + penghematan Neto 75.274.466,30 Pendapatan bunga deposito 228.371.616,43 + Jumlah penghematan tunai 303.646.082,73 * bunga deposito dari penghematan dana tunai karena pembelian melalui sewa guna usaha