BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 39 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Karya adalah sebuah perusahaan pengangkutan yang berpusat di Surabaya. Perusahaan ini bergerak dibidang pengangkutan darat dengan armada boks tertutup. Perusahaan melayani pengiriman barang-barang kebutuhan konsumen, meliputi makanan kaleng, pakaian jadi, obat-obatan, elektronik, aneka ragam plastik pembungkus, kosmetika, dan juga menawarkan jasa pemindahan rumah. Perusahaan ini didirikan berawal dari perusahaan keluarga pada tahun 1972, melayani pengiriman bahan bangunan dalam kota Surabaya, pada akhir tahun memfokuskan pelayanannya ke pengiriman barang jarak jauh meliputi Surabaya, Semarang dan Jakarta. perusahaan ini sempat vakum di dunia pengangkutan darat pada tahun 1984 dikarenakan pemilik perusahaan bersepakat untuk mengelola unit angkutan darat dari salah satu perusahaan rokok di Surabaya, hingga tahun 1998 mulai aktif kembali untuk melayani pelanggan. Pada awal masa keaktifannya, perusahaan menawarkan jasa pemindahan rumah dan kemudian lebih memfokuskan diri untuk 39

2 40 melayani jasa pengiriman barang dengan menggunakan angkutan atau armada boks tertutup dimana pada saat itu pengangkutan darat di Indonesia masih dikuasai dengan armada terbuka dengan menggunakan terpal. Wilayah pengiriman barang pada saat itu adalah Surabaya, Jakarta dan Bali. Strategi dari perusahaan ini adalah untuk melayani pengiriman barang dengan cepat, terbatas dan akurat. Pengiriman barang dengan boks tertutup adalah alternatif terbaik untuk berbagai macam barang yang bernilai tinggi. Dalam kurun waktu satu tahun, dengan strategi di kemukakan diatas, perusahaan mengalami peningkatan usaha teramat pesat dan berkembang dari satu armada truk engkel dan dua buah truk penunjang, menjadi 20 unit truk lokal, tronton dan engkel. Manajemen perusahaan melihat bahwa permintaan pengiriman barang dengan truk tertutup adalah sangat berprospek, melihat dari kecenderungan yang teramat positif tersebut, manajemen berkenan untuk berekspansi kedepan. Ekspansi yang dimaksud adalah dengan penambahan armada ditunjang pula dengan tenaga sopir, dan lain sebagainya. Pada akhir tahun 1999, truk impor atau truk buatan luar negeri diijinkan masuk ke Indonesia. Manajemen dari perusahaan dengan cepat menanggapi iklim perubahan tersebut dan

3 41 memutuskan untuk menambah armada. Truk-truk tersebut adalah truk bekas dari negara-negara berkembang seperti Singapura dan Jepang. Penambahan armada-armada tersebut berdampak positif terhadap pemasukan perusahaan, dan juga penambahan pangsa pasar atau konsumen. Pada tahun akhir 1999, perusahaan menambah jumlah armadanya menjadi 60 unit. Penjualan truk bekas dari Singapura dan Jepang ini juga pada akhirnya menjadi sarana para pengusaha pengangkutan untuk menambah armada. Manajemen perusahaan juga melihat langkah berikutnya adalah menjadikan perusahaan untuk menguasai pasar dari pengangkutan darat yang berpusat di Surabaya, Semarang, Jakarta, Palembang, Lampung, dan Bali. Saat ini, mempunyai 6 kantor perwakilan yang tersebar di pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Armada-armada dari CV. Sumber Karya meliputi truk kapasitas 4,5 ton/15 m3; 6,5 ton/19 m3; 6,5 ton/29 m3;12 ton /41 m3;40 container, 16 ton/51.6 m3. Pada awal tahun 2006 telah memenangkan suatu tender dari salah satu perusahaan internasional yang bergerak dibidang makanan dan minuman di indonesia. Oleh karena itu pihak manajemen berusaha untuk menguatkan jajaran armadanya sehingga dapat melayani tender dan tetap loyal melayani pelanggan-pelanggan lainnya. Penambahan armada akan tetap selalu dibutuhkan, tetapi manajamen juga mencermati

4 42 kemungkinan untuk mendapatkan alternatif pembiayaan yang dananya berasal dari luar perusahaan seperti meminjam atau kredit pada bank, atau alternatif pendanaan sewa guna usaha dengan hak opsi Tujuan Perusahaan Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai yaitu profit dan kemantapan perusahaan supaya dapat menjadi market leader. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mempunyai tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang yang dimaksud adalah hal-hal yang akan dicapai oleh perusahaan dalam rangka waktu tahun mendatang agar tetap terjadi keberadaannya, sedangkan tujuan jangka pendek adalah hal-hal yang akan dilakukan perusahaan agar mampu bersaing dengan perusahaan saat ini. a. Tujuan jangka panjang Mempertahankan kontinuitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Memperbaiki kualitas kendaraan yang telah ada, pengiriman kendaraan yang tepat waktu, dan dapat memuaskan selera konsumen.

5 43 Menjaga reputasi agar perusahaan memperoleh loyalitas dari konsumen. Mengadakan ekspansi atau perluasan usaha seperti perluasan gedung, penambahan armada kendaraan, serta pembukaan cabang. b. Tujuan jangka pendek Meningkatkan volume penjualan. Mencapai laba maksimum. Menjaga likuiditas perusahaan. Menjaga posisi perusahaan agar tetap mampu bersaing Struktur Organisasi Yang dimaksud dengan struktur organisasi adalah suatu bagan yang memperlihatkan tugas-tugas serta batasan wewenang dalam hubungannya antar masing-masing bagian. Dalam mencapai suatu tujuan perusahaan diperlukan adanya kerjasama yang baik antar bagian yang meliputi pengaturan dan pemberian kerja. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan menyusun struktur organisasinya berbentuk garis atau lini, artinya segala instruksi dan pengawasan berada pada suatu tangan yaitu pemimpin kepada bawahan. Dalam melaksanakan aktivitasnya, pemimpin akan memberi mandat atau perintah kepada bagian yang

6 44 ada dibawahnya dan bawahan yang diberi mandat tersebut harus memberikan pertangungjawaban kepada pemimpin perusahaan. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Sumber Karya Director (Pimpinan Perusahaan) Operation Manager (Manajer Pelaksana) Marketing Manager (Manager Pemasaran) Financial & Acc Manager (Manajer Keuangan & Pembukuaan) Operation Supervisor (Pengawas Pelaksana) Marketing Supervisor (Pengawas Pemasaran) Accounting Supervisor (Pengawas Keuangan) Driver (Sopir) Operation Control Service (Staf Reparasi & Pemeliharaan) Sales Adm Team (Tim Penjualan) Costumer Support (Pelanggan) Finance Cashier (Kasir) Akuntansi (Sumber : Internal Perusahaan telah diolah Penulis ) Segala keputusan dalam kegiatan investasi dan pendanaan berada di tangan pimpinan perusahaan pemilik). Ditangan Pimpinan Perusahaan itu juga ditetapkan visi, misi, serta target perolehan yang diinginkan oleh perusahaan. Para manajer membantu pelaksanaan tugas sehari-hari dan harus memberikan laporan pertanggungjawaban atas tugas yang diembannya.

7 45 Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut : 1. Direktur (Pimpinan Perusahaan) Adalah pimpinan tertinggi perusahaan yang mengkoordinasi, mengarahkan seta mengawasi pelaksanaan masing-masing tugas masing-masing bagian secara menyeluruh. Memutuskan diterima atau ditolaknya kontrak perjanjian serta menandatanganinya setelah mendapat masukan dari manajer pelaksana, manajer pemasaran dan manajer keuangan. 2. Operation manager (Manajer Pelaksana) Berwenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan operasional setelah mendapat perintah dan bertanggung jawab kepada Direktur. 3. Marketing manager (Manajer Pemasaran) Adalah mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan serta mengawasi proses mulai dari penawaran harga sampai ditandatanganinya kontrak perjanjian dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. 4. Financial & Acc Manager (Manajer Keuangan & Pembukuan) Bertanggung jawab kepada direktur. Merencanakan kebijaksanaan keuangan dan akuntasi perusahaan.

8 46 Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan pada bagian keuangan dan akuntansi. Bertanggung jawab atas kelancaran seluruh kagiatan operasional perusahaan yang berkaitan dengan keuangan. Menerima laporan dan mengevaluasi hasil masing-masing bagian lalu menyampaikan laporan keuangan dan analisa laporan kepada Executive Direktur secara periodik. 5. Operation Supervisor (Pengawas Pelaksana) Mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan operasional secara langsung dibawah perintah langsung manager operasional. 6. Marketing Supervisor (Pengawas Pemasaran) Mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran secara langsung dibawah perintah manager pemasaran. 7. Accounting Supervisor (Pengawas Keuangan) wewenang mengkoordinasi, serta mengawasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan semua penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan. Bertanggung jawab kepada manajer keuangan. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan perusahaan yang telah di susun bagian akuntansi, serta membuat analisa atas laporan keuangan tersebut.

9 47 8. Driver (Sopir) Bertanggung jawab kepada pengawas pelaksana Mengantar kiriman barang sampai tempat tujuan Memastikan kiriman barang terhindar dari kerusakan Memastikan dalam proses pengiriman, barang sampai tepat waktunya Memastikan barang yang sampai di tempat tujuan dalam kondisi baik Melaporkan hasil kepada atasan beserta kelengkapan data dokumen pengiriman 9. Operation Control Service (Staf Reparasi & Pemeliharaan) Memastikan dan mengawasi kondisi kendaraan apakah siap pakai atau tidak Membuat laporan service secara berkala Mengatur jumlah stock spare part umtuk memenuhi kebutuhan perbaikan kendaraan 10. Sales Adm Team (Tim Penjualan) Melakukan penjualan kepada calon pemakai jasa angkutan. Menentukan sistem pembayaran. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan penjualan dan melaporkan kepada pengawas pemasaran. Menyimpan dan memelihara arsip yang berkaitan dengan kegiatan penjualan

10 48 Bertanggung jawab kepada pengawas pemasaran 11. Customer Support (Pelanggan) Bertanggung jawab kepada pengawas pemasaran Melayani kebutuhan pelanggan Menjawab pertanyaan atau memberi informasi yang berhubungan dengan job yang ditawarkan. 12. Finance cashier (kasir) Bertanggung jawab kepada pengawas keuangan. Bertanggung jawab mengenai kas dan bank perusahaan. Memeriksa keabsahan dan kebenaran bukti pendukung kas/bank dan memberikan otorisasi pada bukti kas/bank. Mengevaluasi dan mengkoordinasi staff bawahan dalam melaksanakan sistem dan prosedur keuangan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mengatur dan mengamankan keuangan dan kekayaan perusahaan serta pengunaan keuangan yang disesuikan dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan secara optimal. Bertanggung jawab mengenai kebenaran penerimaan dan pembayaran, baik secara tunai maupun cek/bilyet giro (BG) Membuat bukti kas/bank untuk semua penerima dan pengeluaran.

11 49 Membuat laporan harian kas/bank. Membuat bon sementara dan bukti pengeluaran kas kecil serta memeriksa kelengkapan otoritasnya sebelum dilakukan pembayaran. Menolak pembayaran apabila bukti-butki pendukungnya tidak lengkap dana atau kurang legal. Meminta pertangung jawaban bon sementara apabila sudah jatuh tempo pertanggung jawaban bon sementara. 13. Akuntansi (Accounting) Bertanggung jawab kepada pengawas keuangan. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan perusahaan serta membuat analisa atas laporan keuangan tersebut. Mengorganisasi perhitungan fisik atas kas dan giro serta persediaan secara periodik. Meneliti dan memeriksa kebenaran dan keakuratan semua transaksi perusahaan. Memeriksa dan atau mengimput data semua transaksi kedalam buku harian (kas, bank, pembelian, penjualan dan umum) dan kedalam buku tambahan (hutang, piutang, persediaan barang)

12 50 Menyusun buku jurnal melalui rekapan spesifikasi account dari buku harian dan buku tambahan serta melakukan posting kedalam buku besar secara teratur. Membuat rekonsiliasi bank setiap periode. Membuat daftar atas seluruh inventaris perusahaan lengkap dengan tahun perolehan dan harga perolehannya, serta estimasi masa manfaat (untuk dipergunakan dalam penghitungan penyusutannya) Deskripsi Data Prosedur untuk transaksi Pembiayaan Secara Tunai Transaksi pembiayaan secara tunai melibatkan 2 (Dua) pihak utama yaitu : Supplier dan pembeli. Langkah-langkah yang dilakukan perusahaan jika perusahaan memilih alternatif pembiayaan secara tunai dapat dilihat pada tabel 4.2.

13 51 Tabel 4.2 Langkah-langkah Transaksi Pembiayaan secara Tunai Usulan armada baru sehubungan dengan adanya tender baru Memeriksa bagian keuangan apakah bisa mengeluarkan dana. Disetujui, dan melakukan peninjauan ke beberapa supplier. Melakukan negosiasi dengan supplier mengenai harga perolehan. Karena pembayarannya dilakukan secara tunai maka dilakukan pelunasan pembayaran secara langsung. Persyaratan pembayaran telah terpenuhi dan supplier menyerahkan surat tanda terima pembayaran dan bukti kepemilikan. (Sumber : Internal Perusahaan) Keterangan : a. Manajer pemasaran mengusulkan kepada pimpinan perusahaan bahwa perusahaan membutuhkan armada baru sehubungan dengan adanya tender baru sehingga membutuhkan lebih banyak armada. Pimpinan Perusahaan memberi tahukan kepada Manajer keuangan untuk mengecek bagian kekurangan apakah bisa mengeluarkan dana untuk membeli armada baru.

14 52 b. Setelah didiskusikan dan disetujui maka pimpinan perusahaan mulai melakukan pinjaman ke beberapa Supplier, dimana armada tersebut akan diperoleh, serta melakukan perbandingan harga. c. Setelah menemukan kesepakatan, Pimpinan perusahaan melakukan negosiasi ulang dengan Supplier yang dipilih. Negosiasi ulang ini dilakukan lebih terinci, yaitu meliputi harga perolehan, serta cara pembayaran. Karena pembayarannya secara tunai maka dilakukan pelunasan pembayaran secara langsung, meliputi : Pembeli : CV. Sumber Karya Aktiva tetap yang dibeli : 1 (Satu) unit Mitsubishi Fuso. Cara pembayaran : secara tunai Jumlah pembayaran : Rp ,00 d. Setelah semua ketentuan dan persyaratan pembelian telah dilaksanakan dan dipenuhi maka Supplier menyerahkan surat tanda terima pembayaran serta bukti-bukti pemilikian armada yang dibeli kepada pemilik Prosedur untuk Transaksi Pembiayaan secara Sewa Guna Usaha (Leasing) Transaksi sewa guna usaha melibatkan 4 (empat) pihak utama, yaitu lessor, lessee, supplier dan perusahana asuransi.

15 53 Sesuai dengan prosedur Leasing company rekanaan perusahaan, langkah-langkah yang harus dilakukan jika perusahaan memilih alternatif pembelian secara Leasing dapat dilihat pada tabel 4.3.

16 54 Tabel 4.3 Langkah-langkah Transaksi Pembiayaan melalui leasing Usulan armada baru sehubungan dengan adanya tender baru Memeriksa bagian keuangan apakah bisa mengeluarkan dana Disetujui, dan melakukan peninjauan ke beberapa supplier Melakukan negosiasi dengan supplier mengenai harga perolehan Disebabkan dana yang terbatas maka pembayaran dilakukan dengan Leasing Mengisi formulir permohonan lease Lessor mengevaluasi kelayakan kredit Melakukan perundingan syarat lease bersama lessee Hasil perundingan diikat dalam perjanjian sewa guna usaha (Lease Agreement) Melakukan penandatangan kontrak asuransi armada Melunasi biaya yang berkenan dengan penandatanganan akad perjanjian Melakukan penandatangan kontrak asuransi armada Supplier mengirim armada yang dibeli ke lokasi pemilik Lessee menandatangani tanda terima armada dan menyerahkan kepada supplier Supplier menyerahkan surat tanda terima dan bukti pembelian Lessor membayar harga perolehan armada kepada supplier Lessee membayar sewa guna usaha secara periodik sesuai jadwal yang telah ditentukan (Sumber : Internal Perusahaan)

17 55 Keterangan : a. Manajer pemasaran mengusulkan kepada Pimpinan Perusahaan bahwa perusahaan membutuhkan armada baru sehubungan dengan adanya tender baru sehingga membutuhkan lebih banyak armada. Pimpinan Perusahaan memberitahukan kepada Manajer keuangan untuk mengecek bagian keuangan apakah bisa mengeluarkan dana untuk membeli armada baru. b. Setelah didiskusikan dan disetujui maka Pimpinan Perusahaan mulai melakukan peninjauan ke beberapa Supplier, dimana armada tersebut akan diperoleh, serta melakukan perbandingan harga. c. Setelah menemukan kesepakatan, Pimpinan Perusahaan melakukan negosiasi ulang dengan Supplier yang dipilih. Negosiasi ulang ini dilakukan lebih terinci, yaitu meliputi harga perolehan, serta cara pembayarannya. Disini disebutkan bahwa pembayaran dilakukan dengan leasing. Sehingga pihak lessor yang ditunjuk yang akan membayar harga perolehan aktiva tetap tersebut dan Perusahaan akan membayar secara mengangsur kepada Lessor. d. CV. Sumber Karya sebagai lesse mengisi Formulir Permohonan Lease, lalu mengirimkannya kepada lessor dengan disertai fotokopi dokumen pelengkap, yaitu sebagai berikut :

18 56 Akta Pendirian Perusahaan dan Perubahan-perubahannya. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Departemen Perdagangan. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir (Balance Sheet dan Income Statement). Cash flow projection dari barang modal yang akan disewa guna usaha. Rekening Koran (Bank Statement) per tiga bulan terakhir. Spesifikasi atau data-data aktiva tetap yang akan disewa guna usaha. e. Lessor akan mengevaluasi kelayakan kredit dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Bonafiditas dan kredibilitas perusahaan. Situasi dan kondisi perusahaan melalui analisa laporan keuangan perusahaan. Laporan kegiatan usaha yang telah ada, mulai dari data pemasaran, data produksi, sumber-sumber bahan baku, serta jumlah pemakaiannaya. Hasil dari peminjaman langsung ke lokasi perusahaan.

19 57 Rekomendasi data-data customer atau pihak lain terhadap perusahaan. f. Setelah lessor setuju, maka dilanjutkan dengan perundingan syarat-syarat lease bersama lessee. Dalam pertemuan ini akan dirundingkan hal-hal sebagai berikut : Jenis transaksi sewa guna usaha. Harga perolehan merupakan harga beli aktiva tetap yang telah disepakati antara supplier dengan lessee. Pembayaran sewa guna usaha (lease payment). Angsuran pokok pembiayaan. Nila sisa (residual value). Simpanan Jaminan (security deposit). Masa sewa guna usaha (lease term). Tingkat bunga leasing. Cara pengikatan aktiva tetap yang disewa guna usaha. Opsi bagi penyewa guna usaha dalam hal transaksi sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease). g. Hasil perundingan tersebut diikat dalam suatu perjanjian yaitu Perjanjian Sewa Guna Usaha (Lease Agreement) yang memuat hal-hal sebagai berikut : 1. Lessee : CV. Sumber Karya 2. Jenis transaksi sewa guna usaha : sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease).

20 58 3. Aktiva tetap yang disewa guna usaha : 1 (Satu) unit Mitsubishi Fuso. 4. Harga perolehan : Mitsubishi Fuso : Rp ,00 5. Angsuran pokok pembiayaan : Mitsubishi Fuso : Rp ,00 6. Nilai sisa : Mitsubishi Fuso : Rp ,00 7. Simpanan jaminan : Mitsubishi Fuso : Rp ,00 8. Masa sewa guna usaha : 4 (empat) tahun. 9. Tingkat bunga : 22% 10. Cara pembayaran : Simpanan jaminan : dibayar pada saat penandatanganan perjanjian sewa guna usaha (lease agreement). Pembayaran pertama : pembayaran sewa guna usaha pertama. Pembayaran ke-2 sampai 48 : sesuai jadwal pembayaran (di belakang atau in arrears) 11. Pembayaran sewa guna usaha setiap bulan : Mitsubishi Fuso : Rp , Denda keterlambatan : 0,3% perhari keterlambatan, sampai setinggi-tingginya 30 hari keterlambatan.

21 Lessee dengan ini menyatakan memilih opsi beli sebesar nilai sisa (residual value) yaitu Rp , Lessor dan CV. Sumber Karya mengadakan perjanjian bahwa lessor telah setuju untuk membeli aktiva tetap tersebut atas permintaan lesse. h. Pada saat yang sama, lessee menanda tangani kontrak asuransi aktiva tetap yang disewa guna usaha dengan perusahaan asuransi yang disetujui oleh lessor, Polis asuransi dipegang oleh lessor untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan karena kerusakan barang. i. Lessee melunasi biaya-biaya yang berkenaan dengan penandatanganan perjanjian sewa guna usaha (lease agreement), termasuk pula pembayaran simpanan jaminan, biaya asuransi dan biaya administrasi. j. Kontrak pembelian aktiva tetap akan ditandatangani oleh lessor dengan supplier yang bersangkutan. k. Supplier mengirim aktiva tetap yang disewa guna usaha ketempat lessee. l. Lessee menandatangani tanda terima aktiva tetap dan menyerahkan kepada supplier. m. Supplier menyerahkan surat tanda terima (yang diterima dari lessee) serta bukti-bukti pemilikan aktiva tetap kepada lessor.

22 60 n. Lessor membayar harga perolehan aktiva tetap yang disewa guna usaha kepada supplier. o. Lessee membayar sewa guna usaha (lease payment) secara periodik sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease Deskripsi data yang digunakan dalam melakukan perbandingan. Ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh masing-masing alternatif pembelian berbeda. Agar hasil dari analisis menunjukkan perbandingan yang relevan, maka perlu dibuat ketentuanketentuan. Tabel 4.4 memperlihatkan deskripisi data yang digunakan perusahaan didalam melakukan perbandingan. Tabel 4.4 Deskripsi data yang digunakan perusahaan dalam melakukan perbandingan. Asumsi yang digunakan perusahaan Jenis barang modal yang diperoleh dengan dua alternatif pembelian Besarnya pembiayaan yang ditanggung oleh pihak bank atau lessor Suku bunga yang digunakan untuk kredit dan sewa guna usaha Bunga pinjaman dan bunga leasing Biaya penyusutan Tarif pajak penghasilan (Sumber : Internal Perusahaan) Ketentuan-ketentuan yang diberikan 1 Unit Mitsubishi Fuso 90% dari harga perolehan dan 10% sebagai simpanan jaminan Suku bunga tetap yang efektif selama jangka waktu pembiayaan dan ditetapkan pada permulaan Bunga leasing 22% (efektif) Menggunakan metode saldo menurun. Tarif pajak badan yang tertinggi yaitu sebesar 30%

23 Analisis dan Pembahasan Perolehan Aktiva Tetap Secara Tunai Apabila perusahaan melakukan pembelian aktiva tetap secara tunai maka jumlah yang dapat dibebankan sebagai biaya untuk menghitung penghasilan kena pajak adalah sebesar biaya penyusutannya. Dan untuk dapat menghitung besarnya biaya penyusutan, metode yang dapat digunakan adalah metode garis lurus (Straigth Line Method) dan metode saldo menurun. Untuk perhitungan dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode saldo menurun. Besarnya biaya penyusutan pertahun untuk aktiva tetap tersebut dapat dilihat pada lampiran 3 dibagian akhir skripsi ini. Dikarenakan pembelian aktiva tetap tersebut secara tunai maka jumlah yang boleh dibebankan sebagai biaya dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak sebesar Rp ,00 untuk kendaraan kendaraan Mitsubishi Fuso Perolehan Aktiva Tetap melalui Sewa Guna Usaha (Leasing) Jika perusahaan melakukan pembelian aktiva tetap melalui sewa guna usaha (leasing), maka semua biaya yang dikeluarkan untuk membayar sewa guna usaha (lease payment) ditambah biaya administrasi sewa guna usaha (leasing), yang meliputi pembayaran

24 62 biaya asuransi dan biaya lain-lain yang dapat dibiayakan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak. Berikut ini adalah besarnya pembayaran sewa guna usaha (lease payment) yang harus dilakukan oleh CV. Sumber Karya (lessee) setiap bulannya, yang terdiri atas unsur bunga dan angsuran pokok yang jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga tersebut akan semakin kecil sejalan dengan penurunan saldo pokok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1 dibagian akhir skripsi ini. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 1, total biaya sewa secara nominal adalah sebesar Rp ,26, sedangkan nilai tunai (present value PV) dengan tingkat diskon 20% adalah sebesar Rp ,43. Semua biaya sewa ini dapat diakui sebagai biaya dalam menghitung penghasilan kena pajak. Selain biaya sewa yang masih dapat dikurangkan adalah beban penyusutan. Setelah mengambil alih kendaraan yang disewagunausahakan dengan hak opsi, maka nilai perolehan aset (sebesar nilai opsi) dapat disusutkan oleh perusahaan sesuai dengan metode dan umur aset bersangkutan yang telah ditetapkan. Perlakuan pajak penghasilan bagi lessee ditentukan bahwa selama masa sewa guna usaha, lessee tidak boleh melakukan penyusutan atas aktiva tetap yang disewa guna usahakan. Penyusutan baru dapat dilakukan setelah lessee menggunakan hak

25 63 opsi untuk membeli aktiva tetap yang bersangkutan. Nilai residual menurut ketentuan fiskus adalah nilai aktiva tetap ada akhir masa sewa guna usaha yang telah disepakati oleh lessor dengan lessee pada awal masa sewa guna usaha. Dalam hal ini besarnya nilai sisa (residual value) sama dengan simpanan jaminan yaitu 10% dari harga perolehan aktiva tetap. Untuk menghitung biaya penyusutan, setelah mengambil alih aktiva tetap yang disewa guna usaha dengan hak opsi, metode yang digunakan adalah metode saldo menurun. Sedangkan masa manfaat (umur ekonomis) adalah 8 tahun untuk kendaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan. biaya penyusutan Secara lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2 dibagian akhir skripsi ini. Berdasarkan lampiran 1 dengan menggunakan tingkat bunga sewa guna usaha 22% dan tingkat diskon 20% maka nilai perolehan keseluruhan kendaraan (lease fee dan nilai opsi) adalah sebesar Rp ,26 dan total nilai tunai yang dapat dibiayakan adalah Rp , Analisis alternatif pembelian yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan Sebelum menentukan alternatif pembelian mana yang sebaiknya dipilih sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memperoleh aktiva tetap leasing atau secara tunai, terlebih dahulu

26 64 penulis akan melakukan perhitungan dampak atau pengaruh biaya yang dapat dikurangkan untuk masing-masing pilihan transaksi aktiva tetap terhadap pajak penghasilan yang dapat dihemat oleh perusahaan. Besarnya perbandingan penghematan pajak antara sewa guna usaha dengan pembelian langsung secara tunai dilakukan dengan cara membandingkan jumlah biaya yang dapat dikurangkan dalam rangka menghitung penghasilan kena pajak. Untuk sewa guna usaha, biaya yang dapat dikurangkan adalah seluruh biaya sewa dan beban penyusutan sebesar nilai opsi. Sedangkan untuk pembelian langsung adalah sebesar beban penyusutannya saja. Disamping dihitung berdasarkan nilai nominal juga dihitung berdasarkan nilai tunai (PV) seperti pada tabel 4.5 Tabel 4.5 Perbandingan antara Harga Perolehan dan Penghematan Pajak antara Sewa Guna Usaha dengan Pembelian Langsung Keterangan Sewa Guna Usaha dengan Bunga 22% (Rp) Beli secara Tunai (Rp) PV PV Nominal Nominal (Tingkat Diskon 20%) (Tingkat Diskon 20%) Harga Perolehan : Biaya Sewa , ,43 Nilai Opsi , ,00 Harga Kendaraan , ,08 Jumlah , , , ,08 Jumlah yang boleh dibiayakan : Biaya Sewa , ,43 Beban Penyusutan , , , ,08 Jumlah , , , ,08 PPh 30% SGU , , , ,62 PPh 30% beli tunai ( ,00) ( ,62) Penghematan Pajak , ,86 (Sumber : Internal Perusahaan telah diolah Penulis)

27 65 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada tabel 4.5 dapat diketahui besarnya penghematan pajak apabila tingkat bunga sewa guna usaha 22% dan tingkat bunga 20% secara nominal adalah Rp ,38 dan nilai tunainya adalah Rp ,86. Walaupun sewa guna usaha lebih mahal dari pembelian langsung, penghematan pajaknya juga lebih besar karena semua biaya sewa dapat dibiayakan dan jangka waktu masa sewa guna usaha (lease term) lebih pendek dari masa manfaat (umur ekonomis) sehingga perusahaan dapat membiayakan perolehan aktiva tetap lebih cepat dibandingkan apabila menggunakan penyusutan (penyusutan yang dipercepat atau accelerated). Hal ini akan mempengaruhi besarnya pajak penghasilan yang dapat dihemat oleh perusahaan. Besarnya jumlah total penghematan tunai dapat dilihat pada Tabel 4.6 Tabel 4.6 Jumlah Penghematan Tunai antara Sewa Guna Usaha dengan Pembelian Langsung Keterangan Tingkat Diskon (20%) Nilai tunai biaya sewa ,43 Penghematan dana tunai karena sewa guna usaha ( ,00) Selisih ,43 Penghematan pajak ,86 Penghematan neto ,42 Pendapatan bunga deposito* ,22 Jumlah Penghematan tunai ,64 *Bunga deposito dari penghematan dana tunai karena pembelian melalui sewa guna usaha (Sumber : Internal Perusahaan telah diolah Penulis)

28 66 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alternatif pembelian melalui sewa guna usaha (leasing) merupakan alternatif yang paling menguntungkan dibandingkan dengan alternatif pembelian secara tunai. Karena dibandingkan dengan pembelian tunai terdapat penghematan neto. Besarnya jumlah penghematan neto dengan tingkat diskon 20% adalah Rp ,64.

29 67 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengetahui dan memahami permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan mencoba untuk mencari jalan penyelesaiannya dengan perhitungan-perhitungan yang menerapkan teori-teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab 5 (lima) ini penulis akan menarik beberapa kesimpulan dan memberikan saran-saran untuk mengatasi permasalahan yang ada Kesimpulan 1. Penghematan pajak yang diperoleh antara pembiayaan secara tunai dan leasing adalah sebesar Rp , Dengan demikian alternatif pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing) merupakan alternatif yang paling menguntungkan karena penghematan pajak yang diperoleh perusahaan untuk alternatif ini lebih besar dibandingkan alternatif pembiayaan secara tunai, Sehingga pembiayaan melalui sewa guna usaha leasing) sebagai dasar pengambilan keputusan dalam memperoleh aktiva tetap Saran Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran kepada perusahaan untuk memilih alternatif pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing) sebagai dasar pengambilan keputusan 67

30 68 dalam memperoleh aktiva tetap karena dengan menggunakan pembiayaan melalui sewa guna usaha (leasing) merupakan alternatif yang selalu menguntungkan diantara alternatif pembiayaan secara tunai. Selain penghematan pajak yang besar, sewa guna usaha (leasing) menggunakan suku bunga yang tepat sehingga perusahaan tidak terganggu dengan fluktuasi suku bunga yang berlaku di pasar. Selain itu, sewa guna usaha (leasing) memungkinkan pengoptimalan dana investasi karena dana investasi barang modal dapat dialihkan untuk investasi hasil cepat lainnya, misalnya modal kerja atau investasi surat-surat berharga. Sewa guna usaha (leasing) juga dianggap lebih mempunyai nilai fleksibilitas dalam struktur kontrak, sehingga dapat dilakukan beberapa pembaharuan perjanjian yang dianggap masih menguntungkan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelian aktiva tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat meminimalkan pengeluaran perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembelian aset tetap, perusahaan harus mempertimbangkan alternatif pembiayaan mana yang paling menguntungkan agar dapat meminimalkan pengeluaran perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembiayaan Aktiva Tetap Yang Digunakan Perusahaan PT. Mustika Ratubuana Internasional yang mempunyai usaha di bidang distributor dan perdagangan sangat memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam kedaan siap dipakai atau dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang sebagai perwujudan pengabdian dan peran serta rakyat untuk membiayai negara dan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

http://www.hadiborneo.wordpress.com/ PENGERTIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (CONSUMERS FINANCE) Lembaga pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah suatu lembaga atau badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca Aditya

BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca Aditya BAB 1V PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Panca Aditya Sejahtera merupakan suatu badan usaha yang bergerak dibidang elektronik diseluruh indonesia. PT. Panca

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 2, 2008 ISSN : 1907-9958 KEPUTUSAN PEMBIAYAAN AKTIVA TETAP MELALUI LEASING DAN BANK KAITANNYA DENGAN PENGHEMATAN PAJAK Hiras Pasaribu (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam rangka mempertahankan kelangsungan dan tujuan perusahaan didalam persaingan usaha yang tinggi dengan perusahaan yang sejenis, mengharuskan suatu perusahaan dapat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1 Prosedur Transaksi Sewa Guna Usaha di PT Buana Finance Tbk Sebelum melakukan pengisian aplikasi, konsumen harus melengkapi persyaratan administrasi seperti: 1. Akta Pendirian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri). I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semua perusahaan baik yang besar maupun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Menurut Noeng (2007:3) metodologi penelitian berbeda dengan metode penelitian. Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN. ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN (Skripsi) OLEH Nama : Veronica Ratna Damayanti NPM : 0641031138 No Telp :

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar

BAB I PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah organisasi yang umumnya mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang dibebankan kepadanya. Biasanya di samping mencari laba, tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab ini akan membahas perlakuan akuntansi sewa pada PT FMA Finance. Metode pembahasan dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS) Dian Aulia Ulhusna Jurusan Akuntansi, Fakulktas Ekonomi dan Bisnis,

Lebih terperinci

AKUNTANSI UNTUK LEASING

AKUNTANSI UNTUK LEASING AKUNTANSI UNTUK LEASING Lease Lessor Lessee : Suatu perjanjian kontraktual antara Lessor dengan Lessee, yang memberikan hak kepada Lessee untuk menggunakan harta tertentu yang dimiliki oleh Lessor selama

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit 78 Tabel 5.1 Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME Jenis Kendaraan Tgl. Perolehan Umur Manfaat Harga Perolehan (Rp) Nilai Sisa Buku (Rp) Isuzu Panther 16 Juni 2006 8 tahun 59.000.000 39.947.916,69

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini, perusahaan dituntut untuk selalu bisa mengantisipasi situasi dan kemauan pasar. Menghadapi tuntutan pasar yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Aktiva Tetap 2.1.1. Pengertian Aktiva Tetap Berwujud "Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. melalui penanaman barang modal. Dana yang diterima oleh perusahaan digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dana memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan dana tersebut sebagai alat investasi melalui penanaman

Lebih terperinci

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak)

PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak) PERUSAHAAN SEWAGUNAUSAHA (PerlakuanAkuntansi dan Pajak) Rosita, SE., MM.,Ak. Abstrak Di Indonesia perusahaan sewa guna usaha berkembang sangat pesat. Hal ini membuat pemerintah berusaha untuk dapat menjaring

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN

SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN SUMBER-SUMBER PEMBELANJAAN PERTEMUAN 11 MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN ANDRI HELMI M, S.E., M.M. JENIS-JENIS 1. Sumber dana jangka pendek 2. Sumber dana jangka menengah 3. Sumber dana jangka panjang Sumber

Lebih terperinci

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ATAU HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN (STUDI PADA PT. CITRA PERDANA KENDEDES MALANG) Ika Fauzia Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai

BAB II LANDASAN TEORITIS. Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai BAB II LANDASAN TEORITIS A. Sewa Guna Usaha 1. Pengertian Sewa Guna Usaha Leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa atau lebih umum sebagai sewa-menyewa. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna

BAB II LANDASAN TEORI. suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pengguna BAB II LANDASAN TEORI A. Sewa Guna Usaha 1. Definisi Sewa Guna Usaha Leasing Definisi sewa guna usaha (Suandy, 2008), yakni "Sewa guna usaha adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Berdirinya CV. Asoka Sukses Makmur CV. Asoka Sukses Makmur berlokasi di Jl. Raya Puri Kembangan no.1, Jakarta Barat.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1169/KMK.01/1991 TENTANG KEGIATAN SEWA GUNA USAHA (LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka untuk lebih memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing Daniel Benyamin de Poere dan Siti Ita Rosita Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II AKUNTANSI SEWA BAB II AKUNTANSI SEWA 2.1. PENGERTIAN SEWA Pada awalnya sewa lebih dikenal dengan istilah leasing, leasing itu sendiri berasal dari kata lease yang berarti sewa atau yang lebih umum diartikan sebagai sewa

Lebih terperinci

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap

Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap Aspek Perpajakan atas Aktiva Tetap Aktiva Tetap Aktiva Tetap: SAK (2009) : aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain,

Lebih terperinci

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG

Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG Pembelanjaan Jangka Panjang 1 BAB 14 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG Pembelanjaan Jangka Panjang 2 PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG Terdapat beberapa alternatif sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi suatu

Lebih terperinci

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM

MAKALAH LEASING. Diajukan dan dipersentasikan. pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan. Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM MAKALAH LEASING Diajukan dan dipersentasikan pada mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan Di bawah bimbingan : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM Di Susun Oleh : Turmudi UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 6 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut Kusnadi et al. (1998:342) dalam bukunya mengatakan bahwa, Aktiva tetap adalah semua benda yang dimiliki oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masuknya era globalisasi atau era dimana tidak adanya pembatasan antar negara yang berhubungan dengan kegiatan sosial, keuangan maupun perdagangan yang membuat masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset

(lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset XV. Sewa Guna (Leasing) Leasing adalah perjanjian kontrak antara pihak yang menyewakan (lessor) dengan pihak yang menyewa aset tertentu (lessee). Penyewa mempunyai hak untuk menggunakan aset tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer

Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer L48 L.1.2.4. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Finance Lease L.1.2.5. Model Laporan Prediksi Penjualan Tiap Cabang Untuk Consumer Finance L49 L.1.2.6. Model Laporan Prediksi Jumlah Agreement

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka

Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka LEASING Leasing ialah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barangbarang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, dengan jangka waktu berdasarkan pembayaran-pembayaran berkala

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

SEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi :

SEWA GUNA USAHA. Statement of Financial Accounting Standards No. 13 mengelompokkan sewa guna usaha menjadi : SEWA GUNA USAHA LITERATUR :! US GAAP : FASB s Statement of Financial Accounting Standards No. 13, Accounting for Leases! IAI : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 30 (Revisi 2007), Sewa! IFRS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN. pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan

BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN. pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan BAB II PROFIL PT. METRO MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Metro Medan berdiri pada tahun 2007 bergerak dalam bidang usaha pemasaran dan penjualan barang barang elektronik dan furniture dengan penjualan

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa BAB AALISA SISTEM YAG BERJALA. Sejarah Organisasi PT. Berdikari Pondasi Perkasa PT. Berdikari Pondasi Perkasa didirikan pada tanggal 7 September 984 dengan akta o.8 dari otaris yonya Gretha Liestjawtie,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.

DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. ABSTRAK Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee (pemakai barang modal). Lessee dapat diberikan hak opsi (option right) untuk membeli barang modal

Lebih terperinci

MAKALAH HUKUM PERIKATAN

MAKALAH HUKUM PERIKATAN MAKALAH HUKUM PERIKATAN LEASING DAN BEBERAPA HAL MENGENAINYA Disusun Oleh: Hafizh Furqonul Amrullah 8111412280 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013-2014 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Untuk

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING)

MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING) MENTERI KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1169/KMK.01/1991 T E N T A N G KEGIATAN SEWA-GUNA-USAHA(LEASING) MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang bagi perusahaan. Mengingat bahwa tujuan dari pengadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktiva tetap merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan, selain digunakan sebagai modal kerja, aktiva tetap biasanya juga digunakan sebagai alat investasi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383

Lebih terperinci

Lembaga Keuangan: Leasing dan Factoring

Lembaga Keuangan: Leasing dan Factoring Pasar dan Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan: Leasing dan Factoring Leasing/Sewa Guna Usaha: Kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Pajak Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

Lebih terperinci

Gerson Philipi Rianto F

Gerson Philipi Rianto F Gerson Philipi Rianto F3312065 Kegiatan sewa guna usaha (leasing) diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri

Lebih terperinci

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD

NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD NERACA ASSET TETAP (LEASING) ASSET TIDAK BERWUJUD Jenis-jenis sewa menurut PSAK 30 1. Finance lease Lessor : Pihak yang membiayai penyediaan barang modal. Lessee : Lessee : - memilih barang modal yang

Lebih terperinci

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KEUANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. AKUNTANSI (119) 2. PERBANKAN

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI

AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci