LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

Daftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO

ANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015

% % % % 0.002

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Agenda. TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

KOMITE PEMANTAU RISIKO ( PIAGAM PEMANTAU RISIKO )

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2015 ENTITAS UTAMA - PT BANK INA PERDANA TBK BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PT. BANK CENTRAL ASIA, Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTE CHARTER)

PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016

PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS

PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN .. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014

PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

PEDOMAN KERJA DIREKSI

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Transkripsi:

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI GRUP SMBC POSISI 31 DESEMBER 2015 DAFTAR ISI Dasar Hukum... 4 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi... 4 A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC... 5 B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC... 8 C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi... 10 D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi... 12 E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi... 14 F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi... 16 G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi... 18 H. Peringkat dan Kesimpulan Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola... 20 II. Struktur Konglomerasi Keuangan... 24 III. Struktur Kepemilikan Saham A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI)... 27 B. Entitas Anggota B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional,Tbk. (BTPN)... 28 B.2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah)... 29 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 2

IV. Struktur Kepengurusan A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI)... 31 B. Entitas Anggota B.1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN)... 32 B.2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPN Syariah)... 33 V. Kebijakan Transaksi Intra-Grup... 35 VI. Lampiran Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan Grup SMBC Per Posisi 31 Desember 2015 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 3

DASAR HUKUM Berdasarkan : a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tanggal 19 Nopember 2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 tanggal 19 Nopember 2014 dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 perihal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) telah menerbitkan surat tertanggal 31 Maret 2015 yang menetapkan anggota Konglomerasi Keuangan Grup SMBC adalah sebagai berikut: 1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ( SMBCI ) sebagai Entitas Utama. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ) sebagai Entitas Anggota. 3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah ( BTPN Syariah atau BTPNS ) sebagai Entitas Anggota. Surat tersebut telah dikirimkan ke Otoritas Jasa Keuangan melalui nomor surat SMBCI/OJK/COD/2015/061 tertanggal 31 Maret 2015. Memenuhi ketentuan tersebut diatas, bersama ini kami sampaikan Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC posisi 31 Desember 2015. I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi meliputi tujuh faktor yaitu: A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Untuk masing-masing penjelasan mohon dilihat pada halaman berikutnya Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 4

A. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC A.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Direksi Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC (SMBCI) telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. Persyaratan perihal integritas, kompetensi dan reputasi keuangan juga telah dicantumkan secara jelas dan lengkap pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi SMBCI untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh SMBCI. Dokumentasi perihal persetujuan dari Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan tersebut telah lengkap dan diadministrasikan dengan baik oleh pihak/departemen yang terkait. Komposisi anggota Direksi Entitas Utama (SMBCI) per tanggal 31 Desember 2015 sedang dalam proses pemenuhan ketentuan yang berlaku. Komposisi Direksi Entitas Utama (SMBCI) per tanggal 31 Desember 2015 adalah terdiri dari 3 (tiga) orang Warga Negara Indonesia dan 3 (tiga) orang Warga Negara Asing, dimana menurut ketentuan pasal 12 ayat (4) PBI nomor 9/8/PBI/2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di sektor perbankan mewajibkan mayoritas anggota Direksi berkewarganegaraan Indonesia. Selanjutnya SMBCI juga telah mengirimkan permohonan pencalonan anggota Direksi SMBCI yang baru kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui surat nomor SMBCI/OJK/CLED/2015/180 tertanggal 15 Desember 2015. Adapun pada tanggal 10 Februari 2016, SMBCI telah menerima surat dari Otoritas Jasa Keuangan nomor SR.17/D.03/2016 tertanggal 5 Februari 2016 yang menyetujui permohonan calon anggota Direksi SMBCI yang baru tersebut dan sejak tanggal 10 Maret 2016 Direktur yang baru tersebut telah efektif menjabat sebagai anggota Direksi SMBCI. Dengan demikian, per tanggal 10 Maret 2016 komposisi Direksi dari SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku. 2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah). Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 5

Disamping itu, Lembaga Jasa Keuangan atau anggota dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC yaitu BTPN dan BTPN Syariah, juga bergerak dalam bidang industri perbankan yang sama dengan Entitas Utama (SMBCI), namun dengan segmentasi usaha yang berbeda (Mass Market yaitu Pensiunan, UMK, dan Small Medium Enterprise (SME) untuk BTPN serta Keluarga Pra Sejahtera untuk BTPN Syariah. Adapun informasi yang lebih lengkap perihal jenis pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan kompetensi yang telah dihadiri oleh Direksi SMBCI dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini). A.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi Dalam rangka melindungi kepentingan publik khususnya pemegang saham minoritas dari Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC yang merupakan perusahaan publik; Direksi Entitas Utama (SMBCI) dan Direksi Entitas Anggota (BTPN dan BTPN Syariah) telah menandatangani Non-Disclosure Agreement ( NDA ) atau Perjanjian Kerahasiaan dan juga pernyataan bahwa semua informasi dan data-data yang diberikan oleh Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC hanya dipergunakan untuk kepentingan Konglomerasi Keuangan. Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi, yaitu sebagai berikut: 1) Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang dimaksud kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) untuk dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan otoritas lain yang terkait. Di samping itu, juga memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC. 2) Menetapkan Direktur yang melakukan supervisi atas Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi, Direktur yang membawahkan Manajemen Risiko Terintegrasi dan Direktur yang membawahkan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi. 3) Membentuk Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung sesuai dengan ketentuan Konglomerasi Keuangan. 4) Mengadakan pertemuan koordinasi dengan Direktur dan Komisaris anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) yang terkait dalam rangka pemenuhan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Konglomerasi Keuangan. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 6

5) Mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 6) Menindaklanjuti arahan Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. 7) Memastikan bahwa temuan dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern, hasil pengawasan OJK dan/atau hasil lainnya telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC. 8) Melaporkan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi periode semesteran dan kewajiban pelaporan lainnya kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan Konglomerasi Keuangan. Selain itu juga menyetujui metodologi yang digunakan dalam menyusun Laporan Penilaian Tata Kelola Terintegrasi. A.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disempurnakan sesuai arahan dari Dewan Komisaris. 2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memastikan bahwa temuan dan rekomendasi dari: Satuan Kerja Audit Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi; Satuan Kerja Audit Intern; auditor eksternal; atau lainnya hasil pengawasan OJK atau lainnya antara lain Bank Indonesia; hasil pengawasan otoritas pengawasan terhadap Kantor Pusat Lembaga Jasa Keuangan dalam hal Lembaga Jasa Keuangan merupakan kantor cabang dari entitas yang berkedudukan di luar negeri; telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC. Masing-masing anggota dalam Konglomerasi Keuangan SMBC telah menyampaikan pernyataan bahwa temuan dan rekomendasi dari auditor internal dan eksternal, maupun hasil pengawasan otoritas dan lainnya ditindaklanjuti sampai dengan selesai. Terhadap temuan atau rekomendasi yang sedang dalam proses penyelesaian sesuai dengan target waktu yang ditentukan; dipantau dan dilaporkan secara berkala kepada Direksi dan Dewan Komisaris masing-masing Lembaga Jasa Keuangan. Tidak ada anggota dalam Konglomerasi Keuangan yang merupakan kantor cabang dari entitas yang berkedudukan di luar negeri. Terhadap aktivitas yang berkaitan dengan Konglomerasi Keuangan grup SMBC untuk periode tahun 2015 tidak terdapat temuan khusus dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi yang harus ditindaklanjuti oleh Direksi Entitas Utama (SMBCI). Namun, terhadap hal-hal telah yang diidentifikasikan oleh masingmasing Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 7

sebagai faktor kelemahan dalam pengelolaan Tata Kelola masingmasing Lembaga Jasa Keuangan dipantau oleh Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi dalam hal tindak lanjutnya dan dilaporkan kepada Direksi Entitas Utama (SMBCI). (Apabila di periode selanjutnya terdapat temuan dari Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Direksi Entitas Utama akan menindaklanjutinya). 3) Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC untuk posisi 31 Desember 2015 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Februari 2016 (sesuai dengan batas waktu penyampaian laporan). B. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) Konglomerasi Keuangan Grup SMBC B.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas (Otoritas Jasa Keuangan / Bank Indonesia). Persyaratan perihal integritas, kompetensi dan reputasi keuangan juga telah dicantumkan secara jelas dan lengkap pada Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris SMBCI untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh SMBCI. Dokumentasi perihal persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atau Bank Indonesia tersebut telah lengkap dan diadministrasikan dengan baik oleh pihak/departemen yang terkait. 2) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, termasuk pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC (BTPN and BTPN Syariah). Adapun informasi yang lebih lengkap perihal jenis pelatihan ataupun seminar untuk meningkatkan kompetensi yang telah dihadiri oleh Dewan Komisaris SMBCI dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini). B.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah menyelenggarakan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester di tahun 2015, yaitu pada tanggal 13 Februari 2015, 25 Juni 2015, 28 Agustus 2015 dan 19 November 2015. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 8

Informasi lebih lengkap perihal agenda rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dapat dilihat pada bagian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola SMBCI (di bagian lampiran dari laporan ini). 2) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka penerapan Tata Kelola Terintegrasi, yaitu sebagai berikut: a. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama (SMBCI) serta memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Entitas Utama (SMBCI) atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Antara lain melalui pembahasan dalam rapat koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI atau kunjungan secara berkala oleh anggota Dewan Komisaris yang berkewarganegaraan Indonesia. b. Melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi agar sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Antara lain melalui pembahasan dalam rapat koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi SMBCI maupun pengajuan pertanyaan secara langsung perihal penerapan Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi SMBCI. c. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengarahkan dalam rangka penyempurnaan. d. Memastikan bahwa Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memastikan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC menindaklanjuti temuan dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern terintegrasi dan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau lainnya. e. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi untuk mendukung Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif. Keanggotaan dari Komite Tata Kelola Terintegrasi terdiri dari Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah dan juga anggota Dewan Pengawas Syariah dari BTPN Syariah serta pihak Independen. B.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI). Selama tahun 2015, tidak terdapat dissenting opinions. 2) Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama atas: pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama; penerapan Tata Kelola Terintegrasi; Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 9

hasil evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris Entitas Utama; telah disampaikan kepada Direksi Entitas Utama. C. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi C.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi dimana keanggotaannya terdiri dari anggota tetap yaitu sebagai berikut: Nama Posisi dalam Komite Tata Kelola Terintegrasi Jabatan RAG Dwiedjanto Bramono Ketua merangkap Anggota Komisaris Independen SMBCI merangkap sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko SMBCI Irwan Habsjah Mahjudin Anggota Komisaris Independen BTPN Ninik Herlani Anggota Komisaris Independen SMBCI Dewie Pelitawati Anggota Komisaris Independen BTPN Syariah KH. Amidhan Anggota Ketua Dewan Pengawas Syariah BTPN Syariah Felix Soebagjo Oentoeng Anggota Pihak Independen Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masing-msing sektor jasa keuangan. C.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi C.2.1. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu: 1. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 10

Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dari masing-masing fungsi sistem pengendalian intern dan kepatuhan dan tata kelola Lembaga Jasa Keuangan Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah disampaikan kepada Entitas Utama (SMBCI) untuk diintegrasikan. Dari hasil penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan serta tata kelola terintegrasi menunjukkan bahwa Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan telah sesuai dan melaksanakan ketentuan yang diwajibkan oleh otoritas (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan lainnya). 2. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta memberikan rekomendasi untuk penyempurnaannya. 3. Mengkaji ulang metodologi yang digunakan dalam pelaporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. 4. Mengkaji ulang Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi grup SMBC yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk posisi 31 Desember 2015. 5. Menyusun Pedoman dan Tata Tertib beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2016. 6. Membuat pelaporan perihal tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi kepada Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI). C.2.2. Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menyelenggarakan rapat yaitu, sebagai berikut: Tanggal Agenda Pertemuan 24 November 2015 Kick Off Meeting Perkenalan para pihak Penunjukkan Sekretaris Komite Pembahasan awal perihal : Draft Rencana dan Jadwal Kerja Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi Draft Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi Draft Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Persiapan pelaporan ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015 (format pelaporan dan laporan pendukung/kertas kerja) 10 Februari 2016* Reinstate agenda pertemuan tanggal 24 November 2015: Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 11

Pembuatan Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi. Pembuatan Rencana dan Jadual Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2016. Pembuatan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi melalui laporan Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi serta Audit Intern Terintegrasi. Mengkaji ulang pelaporan Tata Kelola Terintegrasi untuk dikirim ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015. Lain-lain. *kami sampaikan di laporan ini karena keterkaitan dengan posisi laporan 31 Des 2015 Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Tata Kelola Terintegrasi harus mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam Semester. Demikian, semua anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah menghadiri rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi pada tanggal 10 Februari 2016. C.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Komite Tata Kelola Terintegrasi. 2) Laporan perihal tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi telah disampaikan kepada Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI). 3) Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi. Tidak terjadi dissenting opinions dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi. D. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi D.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah membentuk Fungsi Kepatuhan Terintegrasi. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 12

Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dijalankan oleh pihak yang telah ditugaskan oleh SMBCI dan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Kepatuhan SMBCI. Fungsi Kepatuhan Terintegrasi tersebut adalah independen dimana pengertiannya adalah terpisah dari satuan kerja operasional atau tidak menjalankan fungsi atau kegiatan operasional di SMBCI serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan SMBCI termasuk Tata Kelola dan Kepatuhan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC. 2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, yaitu memiliki pendidikan, sertifikasi dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan serta pengalaman kerja dalam perbankan, khususnya berkaitan dengan Tata Kelola perbankan. D.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi Fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu: 1. Menyusun metodologi yang digunakan dalam Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada bagian fungsi Kepatuhan dan Tata Kelola Terintegrasi. 2. Melakukan koordinasi dengan departemen terkait pada anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC terkait dengan Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi. 3. Mengkompilasi dari hasil evaluasi fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Tata Kelola Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko ke dalam Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. 4. Memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan pada Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC. Sebagai pelaksanaan tugasnya, fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah berkoordinasi dengan departemen Kepatuhan dan departemen Corporate Secretariat dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) dalam menyampaikan hasil evaluasi dari tata kelola dan kepatuhan di masing-masing Lembaga Jasa Keuangan untuk dievaluasi lebih lanjut dan dilaporkan kepada pejabat yang terkait. Hasil evaluasi tersebut dikaji ulang lebih lanjut oleh fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan dilaporkan kepada Dewan Direksi Entitas Utama (SMBCI), Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dan Komite Tata Kelola Terintegrasi. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 13

Hasil evaluasi tersebut juga dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam menyusun laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. D.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Fungsi Kepatuhan Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama (SMBCI). Hasil dari pelaporan tersebut menunjukkan bahwa Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) telah melakukan pengelolaan aspek-aspek dalam Tata Kelola dan kepatuhan sesuai dan memenuhi ketentuan otoritas yang terkait (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan lainnya). Tidak terdapat laporan khusus dari Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) kepada masing-masing Tim Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan yang menyebutkan bahwa terdapat suatu kebijakan atau keputusan dari Direksi yang bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan yang lainnya berlaku lainnya. Terhadap hal-hal yang perlu untuk dilakukan perbaikan oleh Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan ketentuan otoritas telah dilakukan proses tindak lanjutnya. Fungsi Kepatuhan Terintegrasi SMBCI akan memantau perihal tersebut sampai dengan penyelesaiannya untuk dilaporkan kepada pejabat yang terkait. Laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan Terintegrasi juga telah dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam penyusunan laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan Entitas Utama (SMBCI) telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI). E. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi E.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) SMBCI sebagai Entitas Utama Konglomerasi Keuangan SMBC telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 14

Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Terintegrasi dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) SMBCI. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi adalah independen, dimana pengertian independen tersebut adalah antara lain adanya pemisahan satuan kerja yang melaksanakan fungsi Audit Intern Terintegrasi dengan satuan kerja operasional (risk-taking unit) pada Entitas Utama (SMBCI) serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang melakukan fungsi pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (Direktur Utama SMBCI) dan dapat berkomunikasi langsung kepada Dewan Komisaris Utama Entitas Utama (SMBCI). 2) Direksi Entitas Utama (SMBCI) telah memenuhi memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi yaitu memiliki pendidikan, sertifikasi dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan serta pengalaman kerja dalam perbankan, khususnya berkaitan dengan bidang audit. E.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi SMBCI telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu dengan: 1. Menyusun metodologi yang digunakan dalam Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada bagian fungsi Audit Intern. 2. Mengkaji ulang informasi perihal audit intern yang disampaikan oleh Satuan Kerja Audit Intern dari masing - masing Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah). Hasil kaji ulang dari laporan Satuan Kerja Audit Terintegrasi juga dipergunakan sebagai laporan pendukung dalam penyusunan laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan. E.3.Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada: a) Direktur yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan terhadap Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (Direktur Utama SMBCI); b) Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) ; dan c) Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama (SMBCI). Hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa organisasi dan pelaksanaan audit SKAI Lembaga Jasa Keuangan (SMBCI, BTPN dan BTPN Syariah) telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia; dan tidak terdapat temuan yang bersifat signifikan (contohnya pelanggaran terhadap pengelolaan Good Corporate Governance). Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 15

2) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah bertindak obyektif dalam menganalisa data/informasi yang telah disampaikan oleh masing-masing SKAI Lembaga Jasa Keuangan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit intern. 3) Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan. F. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi F.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama (SMBCI) telah memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan, yaitu dengan: Menunjuk Direktur yang juga membawahkan fungsi manajemen risiko terintegrasi. Membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi. Fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dijalankan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko SMBCI. Membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dimana jumlah dan komposisi Direktur yang menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan grup SMBC serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dari Komite Manajemen Risiko Terintegrasi antara lain keterwakilan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan, yaitu sebagai berikut: Nama Posisi dalam Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Jabatan Henoch Munandar Ketua merangkap Anggota Direktur Manajemen Risiko SMBCI termasuk membawahkan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi Wolf Arno Kluge Anggota Direktur Manajemen Risiko BTPN Taras Siregar Wibawa Anggota Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BTPN Syariah Yenny Lim Anggota Chief of Financial and Planning SMBCI Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 16

Deni Djalil Anggota Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko SMBCI termasuk membawahkan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menyelenggarakan pertemuan yaitu sebagai berikut: Tanggal Agenda Pertemuan 03 Desember 2015 Pembentukan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Pembahasan perihal : Draft Rencana dan Jadwal Kerja Tahunan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Draft Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Persiapan pelaporan bagian manajemen risiko terintegrasi ke OJK untuk posisi 31 Desember 2015. 10 Februari 2016* Pembahasan perihal pelaporan pertama ke OJK bagian Manajemen Risiko Terintegrasi dan Kecukupan Modal Terintegrasi posisi 31 Desember 2015 *kami sampaikan di laporan ini karena keterkaitan dengan posisi laporan 31 Des 2015 Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi harus mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam Semester. Demikian, semua anggota Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah menghadiri rapat Komite Manajemen Risiko Terintegrasi tersebut. 2) Entitas Utama (SMBCI) memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang senantiasa dikaji ulang secara berkala untuk disesuaikan dengan perkembangan dan ketentuan yang berlaku. F.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama (SMBCI) menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan yang secara berkelanjutan akan dikaji ulang. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 17

Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC dalam menyusun Laporan Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi posisi 31 Desember 2015. Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah melakukan self-assessment profil risiko terintegrasi per posisi 31 Desember 2015 atas sembilan (9) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko stratejik, risiko reputasi, risiko hukum, risiko kepatuhan dan risiko transaksi intragrup. Kesimpulan dari profil risiko Konglomerasi Keuangan grup SMBC tersebut adalah berada pada tingkat risiko Low to Moderate. Konglomerasi Keuangan grup SMBC juga telah melakukan self-assessment atas Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Terintegrasi per posisi 31 Desember 2015 yang menyebutkan bahwa penyediaan modal masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC maupun secara Konglomerasi Keuangan telah berada di atas ketentuan modal minimumnya. F.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan yang akan dikaji ulang secara berkala. 2) Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib beserta Jadual dan Rencana Kerja Tahunan yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. 3) Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi dengan melakukan koordinasi dengan masingmasing Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah). 4) Laporan Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kecukupan Permodalan Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC per posisi 31 Desember 2015 telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 15 Februari 2016 (sesuai dengan batas waktu penyampaian pelaporan). G. Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi G.1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang meliputi: Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 18

kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama (SMBCI); kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah). Dimana pedoman tersebut telah dibuat berdasarkan peraturan otoritas yang terkait (Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan lainnya, contohnya Pasar Modal untuk Lembaga Jasa Keuangan yang merupakan Perusahaan Publik). 2) Kerangka Pedoman Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC bagi Entitas Utama (SMBCI) telah memuat: a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama; b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi d. Tugas dan tanggung jawab Fungsi Kepatuhan Terintegrasi e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi f. Penerapan manajemen risiko terintegrasi 3) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC bagi Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah) telah memuat: a. Persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris b. Persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah c. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris d. Struktur Dewan Pengawas Syariah e. Independensi tindakan Dewan Komisaris f. Pelaksanaan fungsi pengurusan Lembaga Jasa Keuangan oleh Direksi g. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris h. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah i. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit intern, dan pelaksanaan audit ekstern Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 19

j. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko k. Kebijakan remunerasi l. Pengelolaan benturan kepentingan G.2. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Entitas Utama (SMBCI) dan Lembaga Jasa Keuangan (BTPN dan BTPN Syariah) telah merujuk kepada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan akan secara berkelanjutan melaksanakan pedoman Tata Kelola Terintegrasi tersebut. 2) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi akan dikaji ulang secara berkala untuk disesuaikan dengan perkembangan atau ketentuan yang terkini. G.3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi grup SMBC telah disampaikan oleh Direksi Entititas Utama (SMBCI) kepada Direksi Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) untuk dipatuhi dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan otoritas lain yang terkait. 2) Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Entitas Utama (SMBCI) dan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC (BTPN dan BTPN Syariah) telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan akan secara berkelanjutan melaksanakan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi tersebut. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi 31 Des 2015 Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi grup SMBC posisi 31 Desember 2015 Peringkat Definisi Peringkat 2 (Dua) Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau Lembaga Jasa Keuangan. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 20

A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Struktur dan infrastruktur Tata Kelola Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah sesuai atau memenuhi ketentuan yang berlaku untuk mendukung pelaksanaan prinsip Tata Kelola Terintegrasi yang berjalan dengan baik. Entitas Utama (SMBCI) telah membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi. Jumlah dan kompetensi dari Satuan Kerja/Fungsi dan Komite yang dimaksud telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk komposisi dari Komite yang terkait. Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) telah melaksanakan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Tata Kelola Terintegrasi dan Manajemen Risiko Terintegrasi. Demikian juga penunjukkan Direktur yang melakukan pengawasan atas Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi grup SMBCI, Manajemen Risiko Terintegrasi, maupun Tata Kelola dan Kepatuhan Terintegrasi telah sesuai dengan ketentuan. Infrastruktur telah memadai dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akan dikaji ulang secara berkala yaitu tersedianya Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi dan Pedoman Kecukupan Modal Terintergrasi serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja serta Rencana Kerja dan Jadual Tahunan Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. Demikian juga dengan struktur dan infrastruktur lain dari Entitas Utama (SMBCI) dan anggota Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah sesuai dan memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk juga telah memiliki rencana strategis yang disesuaikan dengan visi dan misi masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Entitas Utama maupun Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Grup SMBC akan senantiasa meningkatkan praktek tata kelola yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Langkah-langkah untuk peningkatan akan senantiasa diupayakan dan dilaksanakan sehingga praktek tata kelola yang baik dapat dilaksanakan dengan baik di semua lini organisasi. B. Proses Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Proses pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah berjalan dengan didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC tercermin dari: Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 21

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari Dewan Komisaris Entitas Utama, Direksi Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab oleh Satuan Kerja Risk Management Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi dan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memenuhi yang dipersyaratkan oleh ketentuan dan senantiasa mengembangkannya. Demikian juga dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organ lain dari Entitas Utama maupun Lembaga Jasa Keuangan dari Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Termasuk juga penerapan sistem pengendalian internal yang handal serta hal transparasi kondisi keuangan dan non keuangan, informasi produk masing-masing Lembaga Jasa Keuangan, pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah yang sesuai dengan ketentuan. Evaluasi dan pengkinian kebijakan, sistem dan prosedur secara berkala telah dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC adalah: Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi faktor-faktor positif aspek proses Tata Kelola Terintegrasi, oleh karena itu tidak ditemukan nilainilai yang mencerminkan kelemahan dari aspek ini. C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: Kualitas dari hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memadai, hal ini tercermin dari: Pemilik tidak melakukan intervensi dalam pengelolaan Konglomerasi Keuangan yaitu terhadap komposisi Dewan Komisaris dan Direksi serta tugas dan tanggung jawab Dewan Direksi yang mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Bank dan/atau menyebabkan kerugian Bank. Rencana strategis masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC didukung sepenuhnya oleh pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan upaya pemilik /pemegang saham untuk memperkuat permodalan Bank. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 22

Hasil risalah rapat Dewan Komisaris Entitas Utama, Direksi Entitas Utama, Komite Tata Kelola Terintegrasi, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi telah dituangkan dalam rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk apabila terjadi dissenting opinion. Laporan-laporan Terintegrasi seperti Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, Profil Risiko Terintegrasi dan Kecukupan Modal Terintegrasi telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kinerja permodalan telah dikelola dengan baik serta mampu menghadapi risiko yang timbul dari masing-masing Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan grup SMBC maupun secara Konglomerasi Keuangan tercermin dari total permodalan berada di atas ketentuan modal minimumnya. Penyelesaian permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Jasa Keuangan seperti fraud dan pelanggaran ketentuan terkait laporan Lembaga Jasa Keuangan telah diselesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta tindakan preventif telah dilakukan agar hal tersebut tidak berulang di kemudian hari. Hasil risalah rapat Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah serta Komite dari Lembaga Jasa Keuangan grup SMBC telah dituangkan secara tertulis dan didokumentasikan dengan baik. Kewajiban pelaporan kepada Otoritas juga telah disampaikan sesuai dengan ketentuan, termasuk laporan terhadap tindak lanjut temuan atau rekomendasi hasil tim pengawasan Otoritas Jasa Keuangan telah disampaikan secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: Konglomerasi Keuangan grup SMBC telah memenuhi faktor-faktor positif aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi, oleh karena itu tidak ditemukan nilainilai yang mencerminkan kelemahan dari aspek ini. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 23

II. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN Berdasarkan surat yang telah diterbitkan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) tertanggal 31 Maret 2015 yang telah dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui nomor surat SMBCI/OJK/COD/2015/061 tertanggal 31 Maret 2015 yaitu menetapkan anggota Konglomerasi Keuangan Grup SMBC adalah sebagai berikut: 1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ( SMBCI ) sebagai Entitas Utama. 2. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. ( BTPN ) sebagai Entitas Anggota. 3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah ( BTPN Syariah atau BTPNS ) sebagai Entitas Anggota. Demikian, struktur Konglomerasi Keuangan Grup Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) secara ringkasnya adalah sebagai berikut: Sedangkan struktur Konglomerasi Keuangan grup SMBC secara detail dapat dilihat pada halaman selanjutnya. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 24

SMBC Entitas Utama - SMBCI Entitas Anggota BTPN & BTPN Syariah Dewan Komisaris Dewan Komisaris Komite Tata Kelola Terintegrasi Direksi Direktur Utama- Supervisi Manajemen Risiko, Kepatuhan &Tata Kelola Terintegrasi Direksi Dewan Pengawas Syariah (khusus untuk BTPN Syariah) Direktur yang membawahkan Direktur Manajemen Risiko - Fungsi Kepatuhan - Direktur Manajemen Risiko Direktur Kepatuhan dan Tata Terintegrasi Kelola Terintegrasi Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Satuan Kerja Audit Terintegrasi Fungsi Kepatuhan Terintegrasi Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi Corporate Secretariat Satuan Kerja Kepatuhan Satuan Kerja Audit Intern Satuan Kerja Manajemen Risiko Satuan Kerja Kepatuhan Corporate Legal Finance and Planning Pihak Independen

Struktur Konglomerasi Keuangan grup SMBC dibentuk berdasarkan ketentuanketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Konglomerasi Keuangan. Struktur Konglomerasi Keuangan tersebut menggambarkan secara sistematis dari hubungan dan peranan para pihak-pihak yang terkait dengan Konglomerasi Keuangan Grup SMBC, yaitu terdiri dari sebagai berikut: a. SMBC sebagai Pemegang Saham Pengendali dari Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas Anggota (BTPN dan BTPN Syariah). b. Berasal dari Entitas Utama (SMBCI) yaitu terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Satuan Kerja Audit Terintegrasi, Fungsi Kepatuhan Terintegrasi, Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi dan pihak pendukung lainnya yaitu Satuan Kerja Kepatuhan, Corporate Legal dan Finance and Planning. c. Berasal dari Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah) yaitu Komite Tata Kelola Terintegrasi yang berada di bawah Dewan Komisaris Entitas Utama (SMBCI) dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang berada di bawah Direksi Entitas Utama (SMBCI). d. Berasal dari Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah) terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi, Corporate Secretariat, Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko. e. Berasal dari luar Entitas Utama (SMBCI) dan Entitas anggota (BTPN dan BTPN Syariah), yaitu pihak independen sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi. Setiap bagian dari Struktur Konglomerasi tersebut menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

III. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Keuangan grup SMBC sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir (Ultimate Shareholder) untuk posisi 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: A. Entitas Utama : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) Sumitomo Mitsui Financial Group 100 % PT Bank Central Asia, Tbk Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1 % 98,48% 0.52% PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pemegang Saham Pengendali Terakhir SMBCI adalah Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) Sumitomo Mitsui Financial Group, Inc (SMFG) didirikan pada bulan Desember 2002 melalui pengalihan saham (share transfer) dari SMBC. SMFG termasuk sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di dunia. Dengan kegiatan usaha meliputi pengelolaan entitas anak dalam kelompok usaha serta usaha-usaha terkait lainnya, SMFG berkantor pusat di 1-2, Marunouchi 1-chome, Chiyoda-Ku, Tokyo, Jepang, serta tercatat di Bursa Efek Tokyo, Bursa Efek Nagoya dan Bursa Efek New York. Perusahaan yang bernaung dalam Kelompok Usaha SMFG menawarkan beragam jasa keuangan, utamanya perbankan, dan termasuk layanan kartu kredit, leasing, jasa informasi, dan sekuritas. Pemegang Saham Pengendali SMBCI adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) didirikan pada bulan April 2001 melalui penggabungan usaha (merger) dari The Sakura Bank, Limited dan The Sumitomo Bank, Limited. Sejak Desember 2002, SMBC merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SMFG, perusahaan induk. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Grup SMBC 2015 27