Daftar Isi. I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12
|
|
- Erlin Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Daftar Isi Halaman Latar Belakang I. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun II. Struktur Konglomerasi Keuangan Sequis 12 III. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Keuangan yang menggambarkan pihak-pihak yang menjadi pemegang saham Sequis dalam Konglomerasi Keuangan sampai dengan pemegang saham pengendali terakhir; 13 IV. Struktur kepengurusan pada Sequis Life sebagai Entitas Utama dan Sequis Financial dan Sequis Aset Manajemen sebagai Anak Perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan; A. Struktur Kepengurusan Entitas Utama PT. Asuransi Jiwa Sequis Life 14 B. Struktur Kepengurusan PT. Asuransi Jiwa Sequis Financial 14 C. Struktur Kepengurusan PT. Sequis Aset Manajemen 15 V. Kebijakan Transaksi Intra-Grup yang memuat kebijakan untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi Transaksi Intra-Grup. 15 2
3 I. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2017 Tujuan : 1. Memperoleh gambaran pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan; dan 2. Mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi sehingga Entitas Utama dapat menyusun rencana tindak perbaikan sesuai dengan permasalahannya. No. Indikator Analisis* 1. Direksi Entitas Utama *Nilai dan keterangan a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Direksi Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. (1) Sangat memenuhi (2) Memenuhi (3) Cukup memenuhi (4) Kurang memenuhi (5) Tidak memenuhi 2) Direksi Entitas Utama memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama, antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (1) Memiliki pengetahuan yang memadai (2) Memiliki pengetahuan (3) Cukup memiliki pengetahuan (4) Kurang memiliki pengetahuan (5) Tidak memiliki pengetahuan b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Direksi Entitas Utama menyampaikan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi LJK dalam Konglomerasi Keuangan. 2) Direksi Entitas Utama mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan Pedoman Tata Kelola 3) Direksi Entitas Utama menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan Komisaris Entitas Utama dalam rangka penyempurnaan Pedoman Tata Kelola (1) Menyampaikan dengan sangat baik (2) Menyampaikan dengan baik (3) Menyampaikan dengan cukup baik (4) Kurang Menyampaikan dengan baik (5) Tidak menyampaikan dengan baik (1) mengarahkan, memantau dan mengevaluasi dengan sangat baik (2) mengarahkan,memantau dan mengevaluasi dengan baik (3) mengarahkan,memantau dan mengevaluasi dengan cukup baik (4) kurang mengarahkan, memantau dan mengevaluasi (5) Tidak mengarahkan, memantau dan mengevaluasi (1) Menindaklanjuti dengan sangat baik (2)Menindaklanjuti dengan baik (3) Menindaklanjuti dengan cukup baik (4) Kurang menindaklanjuti (5) Tidak menindaklanjuti 3
4 4) Direksi Entitas Utama menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Kepatuhan c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah disempurnakan sesuai arahan dari Dewan Komisaris. 2) Direksi Entitas Utama telah memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi dari: (a) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi; (b) auditor eksternal; (c) hasil pengawasan OJK; (d) hasil pengawasan otoritas lainnya antara lain Bank Indonesia; dan/atau (e) hasil pengawasan otoritas pengawasan terhadap Kantor Pusat LJK dalam hal LJK merupakan kantor cabang dari entitas yang berkedudukan di luar negeri, telah ditindaklanjuti oleh LJK dalam konglomerasi Keuangan (1) Menindaklanjuti dengan sangat baik (2)Menindaklanjuti dengan baik (3) Menindaklanjuti dengan cukup baik (4) Kurang menindaklanjuti (5) Tidak menindaklanjuti (1) Sangat sempurna (2) Sempurna (3)Cukup sempurna (4) Kurang sempurna (5) Tidak sempurna (1) Menindaklanjuti dengan sangat baik (2)Menindaklanjuti dengan baik (3) Menindaklanjuti dengan cukup baik (4) Kurang menindaklanjuti (5) Tidak menindaklanjuti 2. Dewan Komisaris Entitas Utama a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama telah memenuhi persyaratan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. 2) Dewan Komisaris Entitas Utama memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama antara lain pemahaman kegiatan bisnis utama dan risiko utama dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan (1)Sangat memenuhi (2) Memenuhi (3) Cukup memenuhi (4) Kurang memenuhi (5) Tidak memenuhi (1)Memiliki pengetahuan yang memadai (2) Memiliki pengetahuan (3) Cukup memiliki pengetahuan (4) Kurang memiliki pengetahuan (5)Tidak memiliki pengetahuan b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Dewan Komisaris Entitas Utama menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris Entitas Utama secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester. 2) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan (1) Menyelenggarakan rapat dengan sangat baik setidaknya 1 kali dalam 1 semester (2)Menyelenggarakan rapat dengan baik min 1 kali dalam 1 semester (3) Cukup menyelenggarakan rapat min 1 kali dalam 1 semester (4) Kurang menyelenggarakan rapat (5) Tidak pernah menyelenggarakan rapat (1) Mengawasi dengan sangat baik 4
5 pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama. 3) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola 4) Dewan Komisaris Entitas Utama mengevaluasi Pedoman Tata Kelola (2)Mengawasi dengan baik (3) Mengawasi dengan cukup baik (4) Kurang mengawasi (5) Tidak mengawasi (1) Mengawasi dengan sangat baik (2)Mengawasi dengan baik (3) Mengawasi dengan cukup baik (4) Kurang mengawasi (5) Tidak mengawasi (1) Mengevaluasi dengan sangat baik (2)Mengevaluasi dengan baik (3) Mengevaluasi dengan cukup baik (4) Kurang mengevaluasi (5) Tidak mengevaluasi c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Dewan Komisaris Entitas Utama. 2) Rekomendasi hasil pengawasan Dewan Komisaris Entitas Utama atas: (a) pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama; (b) penerapan Tata Kelola Terintegrasi; (c) hasil evaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi oleh Dewan Komisaris Entitas Utama telah disampaikan kepada Direksi Entitas 3) Dewan Komisaris Entitas Utama telah membentuk Komite Tata Kelola (1) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan sangat baik (2)Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik (3) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan cukup baik (4) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan kurang baik (5) Tidak Dituangkan dalam risalah rapat dan tidak didokumentasikan (1) Telah disampaikan dengan sangat baik (2)Telah disampaikan dengan baik (3) Telah disampaikan dengan cukup baik (4) Kurang disampaikan dengan baik (5) Tidak disampaikan (1) Membentuk dengan sangat baik (2)Membentuk dengan baik (3) Membentuk dengan cukup baik (4) Telah membentuk tapi masih kurang lengkap (5) Belum dibentuk 3. Komite Tata Kelola Terintegrasi a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit terdiri dari: (a) seorang Komisaris Independen yang menjadi Ketua pada salah satu komite pada Entitas Utama, sebagai Ketua (1) Komite telah terbentuk dengan komposisi lengkap (2)Komite telah terbentuk dengan baik (3)Komite telah terbentuk dengan komposisi belum lengkap 5
6 merangkap anggota; (b) Komisaris Independen yang mewakili dan ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota; (c) seorang pihak independen, sebagai anggota; (d) anggota Dewan Pengawas Syariah dari LJK dalam Konglomerasi Keuangan, sebagai anggota (dalam hal Konglomerasi Keuangan memiliki LJK yang melakukan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah). (4)Komite kurang terbentuk dengan baik (5)Komite tidak terbentuk 2) Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masingmasing sektor jasa keuangan. (1) Sangat sesuai dengan kebutuhan konglomerasi keuangan (2) Sesuai dengan kebutuhan konglomerasi keuangan (3) Cukup sesuai dengan kebutuhan konglomerasi keuangan (4) Kurang sesuai dengan kebutuhan konglomerasi keuangan (5) Tidak sesuai dengan kebutuhan konglomerasi keuangan b. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. 2) Komite Tata Kelola Terintegrasi menyelenggarakan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester. (1) Melakukan evaluasi dengan sangat baik (2) Melakukan evaluasi dengan baik (3) Melakukan evaluasi dengan cukup baik (4) Kurang Melakukan evaluasi (5) Tidak Melakukan evaluasi (1) Menyelenggarakan rapat dengan sangat baik setidaknya 1 kali dalam 1 semester (2)Menyelenggarakan rapat dengan baik min 1 kali dalam 1 semester (3) Cukup menyelenggarakan rapat min 1 kali dalam 1 semester (4) Kurang menyelenggarakan rapat (5) Tidak pernah menyelenggarakan rapat c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi, paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. 2) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memberikan rekomendasi kepada Dewan (1) Melakukan evaluasi dengan sangat baik (2)Melakukan evaluasi dengan baik (3) Melakukan evaluasi dengan cukup baik (4) Kurang Melakukan evaluasi (5) Tidak Melakukan evaluasi (1) Memberikan rekomendasi dengan sangat baik 6
7 Komisaris Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata Kelola 3) Hasil rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions beserta alasannya yang terjadi dalam rapat Komite Tata Kelola (2)Memberikan rekomendasi dengan baik (3) Memberikan rekomendasi dengan cukup baik (4) Kurang Memberikan rekomendasi (5) Tidak Memberikan rekomendasi (1) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan sangat baik (2) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik (3) Dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan cukup baik (4) Dituangkan dalam risalah rapat dan kurang didokumentasikan (5) Tidak dituangkan dalam risalah rapat dan tidak didokumentasikan 4. Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional. (1) Independen dengan sangat baik (2)Independen dengan baik (3) Cukup Independen (4) Kurang Independen (5) Tidak Independen 2) Direksi Entitas Utama memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Kepatuhan (1) Memenuhi dengan sangat baik (2)Memenuhi dengan baik (3) Memenuhi dengan cukup baik (4) Kurang memenuhi (5) Tidak memenuhi b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan di LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (1) Memantau dan mengevaluasi dengan sangat baik (2)Memantau dan mengevaluasi dengan baik (3) Memantau dan mengevaluasi dengan cukup baik (4) Kurang memantau dan mengevaluasi (5) Tidak memantau dan mengevaluasi c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama atau Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK (1) Menyampaikan laporan dengan sangat baik (2)Menyampaikan laporan dengan baik (3) Menyampaikan laporan dengan cukup baik (4) Kurang menyampaikan laporan dengan baik (5) Tidak menyampaikan laporan dengan baik 7
8 dalam Konglomerasi Keuangan. 5. Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi independen terhadap satuan kerja operasional. 2) Direksi Entitas Utama telah memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai anggota Satuan Kerja Audit Intern b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit intern pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (1) Independen dengan sangat baik (2)Independen dengan baik (3) Cukup Independen (4) Kurang Independen (5) Tidak Independen (1) Sangat Memenuhi (2)Memenuhi (3) Cukup memenuhi (4) Kurang memenuhi (5) Tidak memenuhi (1) Memantau dengan sangat baik (2)Memantau dengan baik (3) Memantau dengan cukup baik (4) Kurang Memantau dengan baik (5) Tidak memantau dengan sangat baik c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada: (a) Direktur yang ditunjuk untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap LJK dalam Konglomerasi Keuangan; (b) Dewan Komisaris Entitas Utama; dan (c) Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama. (1) Menyampaikan dengan sangat baik (2)Menyampaikan dengan baik (3) Menyampaikan dengan cukup baik (4) Kurang Menyampaikan dengan baik (5) Tidak Menyampaikan dengan baik 2) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi bertindak obyektif dalam melakukan pemantauan pelaksanaan audit. 3) Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan (1) Bertindak d enga n s a ngat obyektif (2)Bertindak dengan obyektif (3) Bertindak cukup obyektif (4) Kurang bertindak dengan obyektif (5) Tidak bertindak dengan obyektif (1) Sangat sesuai dengan permasalahan (2)Sesuai dengan permasalahan (3) Cukup sesuai dengan permasalahan (4) Kurang sesuai dengan permasalahan (5) Tidak sesuai dengan permasalahan 6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama memiliki struktur organisasi (1) Struktur organisasi sangat memadai 8
9 yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. 2) Entitas Utama memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. (2)Struktur organisasi memadai (3) Struktur organisasi cukup memadai (4) Struktur organisasi kurang memadai (5) Struktur organisasi tidak memadai (1) Kebijakan, prosedur & penetapan limit risiko sangat memadai. (2) Kebijakan, prosedur & penetapan limit risiko memadai. (3)Kebijakan, prosedur & penetapan limit risiko cukup memadai. (4) Kebijakan, prosedur & penetapan limit risiko kurang memadai. (5) Kebijakan, prosedur & penetapan limit risiko tidak memadai. (1) Sangat sesuai dengan ketentuan OJK. (2) Sesuai dengan ketentuan OJK. (3) Cukup sesuai dengan ketentuan OJK. (4) Kurang sesuai dengan ketentuan OJK. (5) Tidak sesuai dengan ketentuan OJK. c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara efektif sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan. (1) Sangat efektif (2)Efektif (3) Cukup efektif (4) Kurang efektif (5) Tidak efektif 2) Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama mampu melakukan tugas dan tanggung jawabnya terkait manajemen risiko terintegrasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi (1) Sangat sesuai dengan ketentuan OJK. (2)Sesuai dengan ketentuan OJK. (3) Cukup sesuai dengan ketentuan OJK. (4) Kurang sesuai dengan ketentuan OJK. (5) Tidak sesuai dengan ketentuan OJK. 7. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi a. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1) Pedoman Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit meliputi: (a) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama; (b) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK. 2) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Utama paling sedikit memuat: (1) Tercakup dengan sangat baik (2)Tercakup dengan baik (3) Tercakup dengan cukup baik (4) Kurang Tercakup dengan baik (5) Tidak Tercakup dengan baik (1) Tercakup dengan sangat baik (2)Tercakup dengan baik 9
10 (a) persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama; (b) tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama; (c) tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi (d) tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi; (e) tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi; dan (f) penerapan manajemen risiko terintegrasi. 3) Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi LJK dalam Konglomerasi Keuangan paling sedikit memuat: (a) persyaratan calon anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris; (b) persyaratan calon anggota Dewan Pengawas Syariah *); (c) struktur Direksi dan Dewan Komisaris; (d) struktur Dewan Pengawas Syariah*); (e) independensi tindakan Dewan Komisaris; (f) pelaksanaan fungsi pengurusan LJK oleh Direksi; (g) pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris; (h) pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah*); (i) pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit intern, dan pelaksanaan audit ekstern; (j) pelaksanaan fungsi manajemen risiko; (k) kebijakan remunerasi; dan (l) pengelolaan benturan kepentingan. (3) Tercakup dengan cukup baik (4) Kurang tercakup dengan baik (5) Tidak tercakup dengan baik (1) Tercakup dengan sangat baik (2)Tercakup dengan baik (3) Tercakup dengan cukup baik (4) Kurang tercakup dengan baik (5) Tidak tercakup dengan baik *) dalam hal Konglomerasi Keuangan memiliki LJK yang melakukan kegiatan usaha berdasar prinsip syariah. b. Proses Tata Kelola Terintegrasi Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi oleh Entitas Utama dan LJK paling kurang telah mengacu pada Pedoman Tata Kelola c. Hasil Tata Kelola Terintegrasi Hasil Tata Kelola Terintegrasi telah mencerminkan bahwa Entitas Utama dan LJK dalam Konglomerasi Keuangan telah menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik sesuai dengan Pedoman Tata Kelola (1) Mengacu dengan sangat baik (2)Mengacu dengan baik (3) Mengacu dengan cukup baik (4) Kurang mengacu dengan baik (5) Tidak mengacu dengan baik (1) Telah menerapkan dengan sangat baik (2)Telah menerapkan dengan baik (3) Telah menerapkan dengan cukup baik (4) Kurang menerapkan dengan baik (5) Tidak menerapkan dengan baik 10
11 Kesimpulan : Berdasarkan analisis terhadap indikator pada seluruh faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi disimpulkan bahwa: A. Struktur Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Direksi dan Komisaris Entitas Utama memiliki integritas kompetensi, dan reputasi keuangan dan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. (b) Direksi dan Komisaris Entitas Utama memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Entitas Utama. (c) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah terbentuk dengan baik sesuai dengan aturan OJK. (d) Jumlah dan komposisi Komisaris Independen yang menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi telah sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan. (e) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi sudah sesuai dengan aturan OJK. (f) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi sudah sesuai dengan aturan OJK. (g) Entitas Utama memiliki struktur organisasi, kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko terintegrasi. 2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek struktur Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko cukup memadai namun masih perlu disempurnakan. B. Proses Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Direksi Entitas Utama menindaklanjuti temuan Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi dan Satuan Kerja Kepatuhan (b) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama. (c) Dewan Komisaris Entitas Utama melakukan pengawasan atas penerapan Tata Kelola (d) Komite Tata Kelola Terintegrasi menyelenggarakan rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester sesuai aturan OJK. (e) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memantau dan mengevaluasi fungsi kepatuhan di LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (f) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah memantau pelaksanaan audit intern pada LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (g) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan ketentuan OJK mengenai penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan. 2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek proses Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Pelaksanaan proses Tata Kelola Terintegrasi telah mengacu pada Pedoman Tata Kelola Terintegrasi sesuai ketentuan dalam peraturan OJK dan kondisi konglomerasi keuangan namun masih perlu disempurnakan. 11
12 C. Hasil Tata Kelola Terintegrasi 1. Nilai-nilai yang mencerminkan kekuatan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Direksi Entitas Utama telah memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi telah ditindaklanjuti oleh LJK dalam Konglomerasi Keuangan. (b) Hasil rapat Dewan Komisaris Entitas Utama telah dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. (c) Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melakukan evaluasi pelaksanaan penerapan Tata Kelola Terintegrasi dengan baik. (d) Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama. (e) Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi telah menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris Entitas Utama; dan Direktur yang membawahkan fungsi Kepatuhan Entitas Utama. (f) Rekomendasi hasil audit telah sesuai dengan permasalahan dan dapat digunakan sebagai acuan perbaikan. (g) Entitas Utama menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara efektif sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan. 2. Nilai-nilai yang mencerminkan kelemahan aspek hasil Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan adalah: (a) Prinsip-prinsip tata kelola yang baik telah diterapkan sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, namun pedoman tersebut masih perlu disempurnakan. II. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN SEQUIS PT. Asuransi Jiwa Sequis Life telah ditunjuk sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi Keuangan berdasarkan Surat tertanggal 19 Mei 2015 yang kemudian diubah dengan Surat Nomor 020/S/LGL-SQL/II/2016 tertanggal 17 Februari 2016 dan kedua surat tersebut telah diterima oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ). Pada surat tersebut menyebutkan bahwa anggota konglomerasi keuangan terdiri dari: 1. PT. Asuransi Jiwa Sequis Life ( Sequis Life ). 2. PT. Asuransi Jiwa Sequis Financial ( Sequis Financial ). 3. PT. Sequis Aset Manajemen ( Sequis AM ). 12
13 Untuk selanjutnya, Sequis Life, Sequis Financial, Sequis AM (konglomerasi keuangan) ini akan disebut sebagai Sequis. PT. Asuransi Jiwa Sequis Life PT. Asuransi Jiwa Sequis Financial PT. Sequis Aset Manajemen III. STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PADA KONGLOMERASI KEUANGAN YANG MENGGAMBARKAN PIHAK-PIHAK YANG MENJADI PEMEGANG SAHAM SAMPAI DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI TERAKHIR 13
14 IV. A. STRUKTUR KEPENGURUSAN ENTITAS UTAMA PT. ASURANSI JIWA SEQUIS LIFE DEWAN KOMISARIS Jabatan Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen DIREKSI Jabatan Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Nama Husodo Angkosubroto Lanny Angkosubroto Hiroyuki Nishi Mahendra Siregar Krishna Suparto Nazly Parlindungan Siregar Nama Tatang Widjaja Lilyan Hidayat Edisjah Yeoh Ah Thoo Yutaka Uozumi B. STRUKTUR KEPENGURUSAN PT. ASURANSI JIWA SEQUIS FINANCIAL DEWAN KOMISARIS Jabatan Nama Presiden Komisaris Lilyan Hidayat Komisaris Edisjah Komisaris Independen Rudy Hamdani * Komisaris Independen Lily Sudhartio DIREKSI Jabatan Nama Presiden Direktur Pieter Wattimena Direktur Rizal Prajuga Direktur Jozef Ignasius Munaba *Rudy Hamdani mengundurkan diri dan disetujui oleh RUPS pada tanggal 29 Desember
15 C. STRUKTUR KEPENGURUSAN PT. SEQUIS ASET MANAJEMEN DEWAN KOMISARIS Jabatan Presiden Komisaris Komisaris DIREKSI Jabatan Presiden Direktur Direktur Direktur Nama Santoso Widjojo Harianto Wijaya Nama TBA David Chang Yuen Fook Poniman V. KEBIJAKAN TRANSAKSI INTRA-GRUP A. Definisi dari Risiko Transaksi Intra-Grup. Risiko transaksi intra-group merupakan suatu bentuk risiko atas ketergantungan suatu entitas, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap entitas lainnya yang berada di dalam satu lingkup konglomerasi keuangan dalam memenuhi suatu bentuk kewajiban dengan diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. Beberapa bentuk kegiatan transaksi intra-grup yang terjadi di dalam lingkup Sequis adalah sebagai berikut: 1. Terdapat transaksi intragrup yang merupakan penerimaan premi dari nasabah dan pembayaran manfaat yang dilakukan oleh Anak Perusahaan yang menggunakan akun bank Sequis Life, yang mana jumlahnya tidak signifikan terhadap total aset dan kinerja konglomerasi keuangan. 2. Adanya suatu bentuk kesepakatan tertulis dengan pihak ketiga antara Sequis Life dengan pihak ketiga, yang apabila jika dilakukan oleh anak perusahaan akan menimbulkan suatu bentuk ketidak efisiensian sehingga pemenuhan atas kesepakatan tertulis tersebut dilakukan oleh Sequis Life. Pada prinsipnya atas transaksi yang disebutkan diatas tersebut (terkait dengan perpindahan dana) yaitu suatu bentuk hutang piutang antara konglomerasi keuangan itu diselesaikan dan dilunasi setiap bulannya. B. Maksud Dan Tujuan Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup. Tujuan dari Manajemen Risiko transaksi intra-grup ini adalah: 1. Memberikan pengaturan serta pengawasan sepenuhnya terhadap transaksi intra-grup konglomerasi keuangan dengan didasarkan pada prinsip kehati hatian. 15
16 2. Memastikan bahwa proses sebagaimana disebutkan diatas dapat memitigasi atau bahkan meminimalisir kemungkinan yang timbul (dampak negatif) yang diakibatkan oleh ketergantungan suatu entitas terhadap entitas lainnya dalam lingkup konglomerasi keuangan, baik secara langsung ataupun tidak langsung. C. Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup 1. Direksi Sequis Life akan menjalankan rekomendasi Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Dewan Komisaris akan melakukan pengawasan atas pelaksanaan tersebut. 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko transaksi intragrup. 3. Kecukupan dalam proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko intra-grup. 4. Melakukan suatu bentuk pengendalian internal secara menyeluruh terhadap penerapan manajemen risiko transaksi intra-grup. D.Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Risiko Transaksi Intra- Grup Kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko transaksi intra-grup mengacu kepada kebijakan, prosedur dan penetapan limit sebagaimana tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi dan/atau pedoman lainnya yang mengikat Sequis. 16
17 17
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
Lebih terperinci2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang
No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2016 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank
Lebih terperinci1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAANTATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Entitas Utama : PT. Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMF) Posisi Laporan : Mei 2017 Hasil
Lebih terperinciPENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan 2015 O u t l i n e 1 Latar Belakang 2 Cakupan Pengaturan
Lebih terperinci2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015
2015 IIA Indonesia National Conference J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, 19-20 Agustus 2015 Dasar Regulasi POJK Nomor 18/POJK.03/2014 Surat Edaran OJK Nomor 15/SEOJK.03/2015 Perihal Penerapan Tata Kelola
Lebih terperinciPENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun 2016 dikategorikan
Lebih terperinciKEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116
KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I No. COM/002/00/0116 Tanggal Efektif 4 Januari 2016 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri keuangan merupakan
Lebih terperinci1/15/2016. Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan
1/15/2016 Mitigasi Risiko dan Tata Kelola Konglomerasi Keuangan AGENDA #2 Konglomerasi Keuangan Manfaat dan Risiko Konglomerasi Keuangan Manajemen Risiko Terintegrasi Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Lebih terperinciLaporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Tahun 2015 Entitas Utama : LJK Anggota : PT Summit Oto Finance Posisi Laporan : 31 Desember 2015 Pendahuluan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang memiliki hubungan kepemilikan
Lebih terperinciATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASIBAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : /POJK.../2014 TENTANG PENERAPAN
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN GRUP SUMITOMO MITSUI BANKING CORPORATION 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk. PT Bank
Lebih terperinci2 d. bahwa untuk mengelola eksposur risiko sebagaimana dimaksud dalam huruf a, konglomerasi keuangan perlu menerapkan manajemen risiko secara terinteg
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.348, 2014 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5626) PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinci2 Dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi yang baik, Konglomerasi Keuangan perlu memiliki Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dengan mengacu pada
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 349) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: Kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS
Lebih terperinciLaporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR
Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.
Lebih terperinciREVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012
Posisi Dec 01 REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 01 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit No. Komponen GCG Nilai Bobot Perolehan Nilai
Lebih terperinciAgenda. TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
TATA KELOLA TERINTEGRASI DAN SISTEM KEUANGAN YANG TUMBUH SECARA BERKELANJUTAN Bp. Nelson Tampubolon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Disampaikan dalam Indonesian Conference on Governance and Sustainability
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA 1. Penilaian terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik Lembaga Pembiayaan Ekspor
Lebih terperinciFAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS II. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARISIS Tujuan Untuk menilai: kecukupan jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan
Lebih terperinciRANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014
Yth. 1. Perusahaan Asuransi Jiwa; 2. Perusahaan Asuransi Kerugian; dan 3. Perusahaan Reasuransi. di Indonesia RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG KOMITE YANG DIBENTUK
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH - 2 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT)
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
Yth. Perusahaan Perasuransian di Indonesia SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN Sehubungan dengan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk Komite Audit PT PP London Sumatra Indonesia Tbk ( Perusahaan ) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan
Lebih terperinciPT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit
PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Komite Audit PIAGAM KOMITE AUDIT PT FIRST MEDIA Tbk I Dasar Hukum Penyusunan Piagam Komite Audit berdasarkan: 1. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004
Lebih terperinciPedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02
bagi Konglomerasi Keuangan Maybank Indonesia ver : 02 hal : i PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN MAYBANK INDONESIA VERSI 2.0 Desember 2017 Pengantar hal : ii Pengantar Pedoman
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER
Lebih terperinciANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:
I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai: a. kecukupan komposisi, kriteria dan independensi Dewan Komisaris; b. efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Lebih terperinciTata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
iaccountax Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Prinsipprinsip Keterbukaan (transparency) Akuntabilitas (accountability) Pertanggungjawaban
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR
PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR Penjelasan Umum Tata Cara Pengisian Faktor Penilaian Profil BPR Nama BPR * PT. BPR CIPATUJAH JABAR Alamat BPR * JL. RAYA CIPATUJAH RT/RW 009/00 CIPATUJAH, KAB. TASIKMALAYA
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
Yth. 1. Direksi Bank; 2. Direksi Perusahaan Asuransi dan Reasuransi; 3. Direksi Perusahaan Efek; dan 4. Direksi Perusahaan Pembiayaan; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/07 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas Penerapan
Lebih terperinciPERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK
PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2016 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/08 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA - - Penilaian Sendiri (Self Assessment) atas
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.5626 KEUANGAN. OJK. Manajemen. Resiko. Terintegerasi. Konglomerasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 348) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2015 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta
Lebih terperinciKONGLOMERASI KEUANGAN ACE. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi. Tahun 2015
KONGLOMERASI KEUANGAN ACE Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2015 Halaman 1 dari 10 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS I. Pengantar Pedoman ini membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Direksi dan Dewan Komisaris di Perseroan, seperti : tugas, wewenang, pertanggungjawaban,
Lebih terperinciPEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI. PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak
PEDOMAN TATA KELOLA TERINTEGRASI PT Bank Central Asia Tbk dan Perusahaan Anak Terbitan 30 Juni 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi...i Latar Belakang...iii Maksud dan Tujuan...iv Prinsip-prinsip Tata Kelola Terintegrasi...v
Lebih terperinciLAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management
Lebih terperinciLAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA AGI ANK PERKREDITAN RAKYAT PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA AGI PR - 1 - Penjelasan Umum Pedoman
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 KONGLOMERASI KEUANGAN BNP PARIBAS INDONESIA DAFTAR ISI I. Pendahuluan II. III. IV. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Lebih terperinciKOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA IRAMA LT. 2, 5, 7, 8, 11 & 15 JL HR.
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS I. LATAR BELAKANG Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham untuk melakukan pengawasan serta
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi Desember Struktur Konglomerasi Keuangan BNP Paribas Indonesia
LAPORANTAHUNANPELAKSANAANTATA KELOLATERINTEGRASI 2016 KONGLOMERASIKEUANGAN BNPPARIBASINDONESIA DAFTAR ISI I. Pendahuluan II. III. IV. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Posisi
Lebih terperinciYth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.
Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.05/2014 TENTANG
Lebih terperinci-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK
-1- LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DIREKSI
PEDOMAN KERJA DIREKSI TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Direksi ini mengikat bagi setiap
Lebih terperinciLAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM
LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM - 1 - KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF-ASSESSMENT) PENERAPAN TATA KELOLA Tujuan
Lebih terperinciLAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/5/DPNP Tanggal 9 April 03 Perihal : Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Lebih terperinciPEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS
PEDOMAN KERJA DEWAN KOMISARIS TUJUAN : Sebagai pedoman kerja bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Perundang-undangan yang berlaku. Pedoman Kerja Dewan Komisaris ini
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciKERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:
Lebih terperinciPEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk
PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Pedoman dan Tata Tertib Kerja untuk anggota Dewan Komisaris PT. Bank Maspion Indonesia Tbk, yang selanjutnya disebut Bank, disusun
Lebih terperinciPT Chubb General Insurance Indonesia
PT Chubb General Insurance KONGLOMERASI KEUANGAN CHUBB Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2016 Page 1 of 10 KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2017
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tahun 2017 PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan kinerja Konglomerasi Keuangan dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan serta
Lebih terperinci- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN.
- 2 - stabilitas sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS
PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS Piagam Dewan Komisaris 1 I. Dasar Pembentukan 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,
Lebih terperinci2017, No f. bahwa sehubungan dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan jasa keuangan disektor perbankan dari Bank
No.152, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Bank. Kepatuhan. Pelaksanaan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6095) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA
LAPORAN TAHUNAN KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA MEI 2017 LAPORAN TAHUNAN KONGLOMERASI KEUANGAN MANULIFE INDONESIA Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan Manulife
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
PIAGAM KOMITE AUDIT A. DASAR PERATURAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. Peraturan Otoritas
Lebih terperinciPT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017
PT DANAREKSA (PERSERO) PIAGAM KOMITE AUDIT 2017 Daftar Isi I. Pendahuluan... 3 A. Latar Belakang... 3 B. Maksud dan Tujuan... 3 II. Komposisi dan Struktur, Persyaratan Keanggotaan dan Masa kerja... 4 A.
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN - 1 - PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Konglomerasi
Lebih terperinci-2- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan oleh
No.8, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Lembaga Penjamin. Tata Kelola Perusahaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6015) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciYth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.
Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014
Lebih terperinciNama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)
KOMITE KOMITE DEWAN KOMISARIS Komite di bawah Dewan Komisaris Perseroan terdiri atas : 1. Komite Audit 2. Komite Pemantau Risiko 3. Komite Remunerasi dan Nominasi 4. Komite Tata Kelola Terintegrasi KOMITE
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.365 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola Perusahaan. Pembiyaan. Pedoman. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5639) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2015 ENTITAS UTAMA - PT BANK INA PERDANA TBK BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN TAHUNAN PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI TAHUN 2015 ENTITAS UTAMA - PT BANK INA PERDANA TBK BAB I PENDAHULUAN Sehubungan dengan POJK No.18/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk.
PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI (NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTE) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. 1. Visi dan Misi Komite Nominasi dan Remunerasi a. Visi Komite Nominasi dan Remunerasi adalah Menjadi
Lebih terperinciPENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN
PENGAWASAN TERINTEGRASI TERHADAP KONGLOMERASI KEUANGAN Endang Kussulanjari Tri Subari Disajikan dalam rangka Seminar Nasional Internal Audit 2015 Solo, 15 April 2015 A g e n d a 1 2 3 4 Mengapa pengawasan
Lebih terperinciSelf Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG
Self Assessment GCG Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan SE
Lebih terperinciPT AXA FINANCIAL INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
PT AXA FINANCIAL INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK DAN TATA KELOLA TERINTEGRASI 2015 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Penerapan Tata Kelola Yang Baik merupakan komitmen yang dipegang teguh oleh
Lebih terperinciPEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ( PIAGAM KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)
PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT. BANK MESTIKA DHARMA, Tbk Kata Pengantar Komite Audit merupakan komite yang membantu tugas Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsinya terutama dalam meningkatkan
Lebih terperinciKOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI
Data Kehadiran Anggota KRN pada Rapat KRN Selama Tahun 2017 adalah sebagai berikut: Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Raden Pardede 5 5 100% D.E. Setijoso 5 5 100% Hendra Tanumihardja 5 5 100% K.
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Komite Audit PIAGAM KOMITE AUDIT PT LIPPO KARAWACI Tbk ( Perseroan ) I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Komite Audit berdasarkan kepada: a. Keputusan Direksi PT Bursa Efek
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk 1. DASAR Piagam ini disusun berdasarkan atas 1.1 PBI No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance. Dan 8/14/PBI/2006 tentang Perubahan
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI
PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI Menunjuk Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No.
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...
-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK..../20... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN NOMOR IX.I.6 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN
Lebih terperinciPedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Page 1 of 11 Daftar Isi 1. Organisasi 2. Independensi 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Pembentukan Komite-Komite 5. Fungsi
Lebih terperinciKOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )
2016 PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ) PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA GEDUNG GRAHA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS
Pedoman dan Tata Kerja Dewan Komisaris PEDOMAN DAN TATA KERJA Hal 1/11 RINCIAN PEDOMAN DAN TATA KERJA DAFTAR ISI 1.0 Statement of Policy..... 3 2.0 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.......... 3
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36 /POJK.05/2015 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciLAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)
LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Nama Bank BANK SULTENG Posisi Januari S.d Desember 2013 HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN
Lebih terperinci