Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi. I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan. 3 Mesin pembuat cream

dokumen-dokumen yang mirip
Pada hari ini, tanggal bulan tahun. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA ( PERUSAHAAN)

Analisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR TIDAK MASUK BEKERJA (2014)

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Produksi Kantong Plastik dan APAL Tahun

PDF created with pdffactory Pro trial version

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

QUESTIONNAIRE UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN. 1. PT. Arindo Garmentama bergerak dibidang apa?

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

STANDARD OPERATION PROCEDURE TIDAK MASUK BEKERJA

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

1. Bergerak di bidang apakah Triple Jeans, Surabaya? Triple Jeans adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang garment (jeans)

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

JOB DESCRIPTION Jabatan : Manager Pabrik

2016, No Hak Asasi Manusia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian, dan Perpanjangan Masa Ja

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

Kepada Yth. Bapak/Ibu. Dalam rangka penyelesaian tugas akhir program Strata 1 (S1) jurusan

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT X,

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN. jadi pada PT Indo Semar Sakti dibatasi pada hal-hal berikut ini:

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

Manajer Pembelian Manajer Personalia Manajer Produksi Departemen Service Manajer Akuntansi. Spinning Weaving Engineering

Manual Prosedur Pelaksanaan Ujian Susulan

PENANGANAN LlMBAH RADIOAKTIF PADAT AKTIVITAS RENDAH PASCA PENGGANTIAN HEPA FILTER DI IRM

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Penerapan Pengendalian Internal Sistem Informasi Akuntansi. Pembelian pada PT Pondok Pujian Sejahtera

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB IV PEMBAHASAN. merupakan rerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unitunit

BAB II URAIAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

SIKLUS PENJUALAN PT RHD. Gambar 4.2 Flowchart Siklus Penjualan Sumber: Dokumen Internal Perusahaan

STANDARD OPERATION PROCEDURE CUTI

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

PERSONALIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 19 Tahun : 2014

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

LAMPIRAN SATU SURAT KETERANGAN

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1 PROSEDUR AKTIVITAS PERSEDIAAN BARANG MASUK. PT. SUMBER REJEKI Jalan Gembong Sekolahan No.14 Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1961 TENTANG PENDIRIAN BADAN PIMPINAN UMUM PERUSAHAAN DAGANG NEGARA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB KERJA PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Usulan Formulir Sales Order

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB III OBYEK PENELITIAN. bergerak di bidang usaha produksi dan perdagangan tepung dan sagu. Di dalam CV

PROSEDUR MUTU PERMINTAAN DAN PEMBERIAN CUTI

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

BAB 5 ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN

ALUR PENGISIAN KRS. 1. Memiliki NPM 2017 NPM belum ada karena 1) Belum Registrasi 2) Data Belum Lengkap

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. masakan yang terdiri dari indonesian food, Chienes food, dan Japanes food Tahu

CV. WARNET FAUZAN TANGERANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat dan Keterangan Perusahaan. PT. PT. Intan Nasional Iron Industri merupakan sebuah perusahaan yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBERDAYA MANUSIA

2016, No Bawahnya, tidak lagi dapat diterapkan untuk penegakkan disiplin kerja Hakim; c. bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a dan huru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di PT Sukasari, berikut

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

HALAMAN JUDUL PROSEDUR OPERASIONAL BAKU LABORATORIUM KIMIA

Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 Nevember 2001 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN PANGAN HALAL

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR : 004.K/DIR/2006 TENTANG MUTASI JABATAN DI LINGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA RESTORAN, RUMAH MAKAN, TEMPAT MAKAN DAN JASA BOGA

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

MANUAL PROSEDUR MANAJEMEN LABORATORIUM SIMULASI DAN APLIKASI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Tugas Individu Farmasi Industri. Uraian Tugas Kepala Bagian Produksi, Pengawasan Mutu dan Pemastian Mutu

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENDAFTARAN AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pembagian tugas untuk teknisi I. Mesin pada PT BSC Kyra Boga : 4 Mesin manual penggulungan 3 Mesin pembuat cream 4 Mesin untuk mengaduk bahan 4 Mesin foil (pengemasan) II. Teknisi yang bekerja di PT BSC Kyra Boga : 10 orang (nama disesuai urutan abjad) III. Sesuai dengan rekomendasi maka : Teknisi A Mesin manual penggulungan 1 Teknisi B Mesin manual penggulungan 2 Teknisi C Mesin manual penggulungan 3 Teknisi D Mesin manual penggulungan 4 Teknisi E Mesin pembuat cream 1 Teknisi F Mesin pembuat cream 2 Teknisi G Mesin pembuat cream 3 Teknisi H Mesin pengaduk bahan 1, Mesin pengaduk bahan 2 Teknisi I Mesin pengaduk bahan 3, Mesin pengaduk bahan 4 Teknisi J Mesin foil 1, mesin foil 2, mesin foil 3, mesi foil 4

IV. Tujuan Meningkatkan konsentrasi dan tanggung jawab teknisi sehingga dalam melaksanakan tugasnya teknisi akan lebih fokus jika pembagian tugas dilakukan. Untuk kinerja dari teknisi mesin manual penggulungan akan terlihat apakah kinerja sudah benar atau belum pada jumlah rontokan yang dicatat dalam setiap pergantian shift. Untuk teknisi H, I, dan J diberikan tanggung jawab lebih dari 1 mesin dikarenakan mesin foil dan mesin pengaduk bahan tidak memerlukan perhatian khusus dalam artian teknisi tidak perlu melakukan pengawasan setiap saat selama mesin berjalan karena dalam kedua mesin tersebut jarang mengalami masalah dalam pengerjaannya. Sehingga diharapkan teknisi dapat mengkontrol lebih dari mesin. V. Job description untuk masing-masing teknisi sebagai berikut : Teknisi mesin manual penggulungan : 1. Pada saat mesin bekerja, teknisi harus berada di mesin untuk memantau proses pengisian cream ke kulit. 2. Apabila terjadi proses penggulungan yang tidak sempurna maka teknisi harus segera membersihkan dan membuang agar tidak mempengaruhi proses produksi selanjutnya. 3. Melakukan pembersihan mesin manual penggulungan setiap satu atau tiga jam sekali dari rontokan yang menumpuk.

4. Setelah melakukan pembersihan mesin teknisi harus mengisi kartu kebersihan mesin yang sudah berada di setiap mesin dengan lengkap. Teknisi mesin pembuat cream 1. Teknisi membuat cream sesuai dengan rencana produksi yang sudah disiapkan dan mengambil bahan dari bagian timbang. 2. Dalam proses pembuatan cream, teknisi perlu memantau tingkat kepanasan cream untuk menghindari cream menjadi rusak karena panas dari mesin. 3. Teknisi akan membersihkan mesin (tabung hingga selang) cream disetiap proses pembuatan cream selesai agar rasa cream tidak tercampur. 4. Setelah cream jadi, cream akan dimasukan kedalam tempat yang sudah diberi label sesuai dengan rasa dan akan dikirim ke bagian gudang. Teknisi mesin pengaduk bahan 1. Teknisi mengambil bahan dari bagian timbang sesuai dengan rencana produksi. 2. Proses mixing akan dilakukan dan teknisi harus memeriksa tingkat kekentalan sesuai dengan standar perusahaan. 3. Setelah adonan jadi akan dimasukan kedalam tempat yang sudah disediankan untuk diberikan ke mesin penggulungan

Teknisi mesin foil 1. Teknisi perlu memantau apabila proses pengemasan tidak rapi (tidak rapat, isi terlalu sedikit atau banyak, dll) 2. Pembersihan mesin foil akan dilakukan disetiap akhir shift.

Lampiran 2 - SOP Supervisi STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Supervisi Nomor : Revisi : Judul : Pegawasan Bagian Produksi Berlaku : Halaman : 1 dari 3 I. Unit Kerja Terkait 1. Bagian Supervisi II. Tujuan Prosedur ini merupakan pedoman proses pengawasan pada bagian produksi. III. Ruang Lingkup 1. Prosedur ini mencakup proses pengawasan supervisor kepada bagian produksi 2. Prosedur ini berlaku pada PT BSC Kyra Boga IV. Refrensi 1. Peraturan yang berlaku pada PT BSC Kyra Boga V. Prosedur 1. Memimpin seluruh karyawan bagian produksi dalam proses produksi dari proses menimbang bahan baku hingga pengemasan. 2. Menyampaikan kebijakan produksi perusahaan kepada seluruh bagian produksi dari proses menimbang bahan baku hingga pada proses pengemasan. 3. Mengatur seluruh sub-bagian produksi agar bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang dipegang. 4. Memastikan aturan perusahaan dilaksanakan oleh bagian produksi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Supervisi Nomor : Revisi : Judul : Pegawasan Bagian Produksi Berlaku : Halaman : 2 dari 3 5. Mencatat siapa saja karyawan bagian produksi yang telah mendapatkan SP (yang telah diberikan SP oleh bag. Personalia) untuk lebih diperhatikan lagi kinerja yang dilakukan selama bekerja. 6. Melakukan evaluasi kinerja 3 bulan sekali untuk seluruh karyawan bagian produksi. 7. Melakukan evaluasi kinerja teknisi di tiap minggu dengan ketentuan dikatakan baik apabila : Teknisi mesin manual penggulungan: jumlah rontokan tidak melebihi 20% dari total produksi. Teknisi mesin cream: tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan atau pembuatan cream. Teknisi pengaduk bahan: tidak terjadi kesalahan dalam pencampuran bahan baku menjadi adonan. Teknisi mesin foil: foil rusak tidak lebih dari 10% dari total pembelian. 8. Memberikan informasi terkait kinerja dari bagian produksi kepada manajer produksi untuk sebagai perantara antara karyawan bagian produksi dengan manajer produksi. 9. Melakukan check list pada kartu kebersihan setelah teknisi membersihkan mesin dengan mengisi kolom hasil dan keterangan bila masih ada bagian mesin yang kotor.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Supervisi Nomor : Revisi : Judul : Pegawasan Bagian Produksi Berlaku : Halaman : 2 dari 3 VI. Indikator Ukuran Keberhasilan Proses produksi berjalan dengan lancar dan terkendali tanpa ada permasalahan Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Manajer Produksi Manajer personalia Direktur produksi

Lampiran 3 - Kartu Kebersihan Mesin KARTU KEBERSIHAN Mesin: Tipe: No. Mesin: Tgl Shift Bagian mesin Hasil Keterangan & TTD Teknisi: Supervisior:

Lampiran 4 Kebijakan Punishment dan Reward Dalam menertibkan teknisi untuk bekerja dengan baik Punishment : Punishment akan diberikan kepada teknisi apabila melakukan pelanggaran pada job description dan aturan kerja yang sudah ditetapkan oleh PT BSC Kyra Boga. Setiap teknisi yang melakukan pelanggaran aturan kerja dapat dikenakan hukuman sebagai berikut : 1. Surat Peringatan 1 : Teknisi akan diberikan surat peringatan 1 apabila teknisi melakukan merusak bagian mesin, tidak membersihkan mesin secara tepat waktu, dalam melaksanakan pembersihan mesin masih tergolong kotor, tidak memakai alat keselamatan kerja secara lengkap, dan melanggar tata tertib dan larangan perusahaan. 2. Surat Peringatan 2 : Teknisi akan diberikan surat peringatan 2 apabila dalam kurun waktu enam bulan setelah diberikan SP 1, teknisi masih melakukan kesalahan yang sama yaitu merusak bagian mesin, tidak membersihkan mesin secara tepat waktu, dalam melaksanakan pembersihan mesin masih tergolong kotor, tidak memakai alat keselamatan kerja secara lengkap, dan melanggar tata tertib dan larangan perusahaan. 3. Surat Peringatan 3 : Teknisi akan diberikan surat peringatan 3 apabila dalam kurun waktu enam bulan setelah diberikan SP 2, teknisi masih melakukan kesalahan yang sama yaitu merusak bagian mesin, tidak membersihkan mesin secara tepat waktu, dalam melaksanakan pembersihan mesin masih tergolong kotor, tidak memakai alat keselamatan kerja secara lengkap, dan melanggar tata tertib dan larangan perusahaan. Pemberian SP 3 juga akan diberikan apabila teknisi melakukan kesalahan yang merugikan perusahaan secara langsung

4. Putus Hubungan Kerja : Dikenakan bagi teknisi yang masih melakukan kesalahan yang sama dalam kurun waktu enam bulan setelah diberikan SP 3 dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perusahaan. Reward : Teknisi akan diberikan reward berupa bonus yang akan diberikan pada akhir tahun setelah dilakukannya evaluasi kinerja teknisi dan penghitungan produk rusak pada akhir periode. Perusahaan akan memberikan bonus dengan kriteria sebagai berikut : a. Teknisi tidak melakukan kesalahan kerja yang dikategorikan fatal oleh supervisi produksi selama satu tahun kerja dengan minimal teknisi tidak mendapatkan surat peringatan. b. Teknisi mengikuti seluruh peraturan pekerjaan yang diatur oleh perusahaan. c. Persentase produk rusak yang dihitung pada akhir tahun berada pada dibawah 10% terhadap total produksi. Apabila teknisi dapat memenuhi syarat tersebut maka reward akan diberikan kepada teknisi dengan penghitungan berdasarkan kebijakan persentase produk rusak perusahaan, sebagai berikut: Reward = [(10% - persentase produk rusak) x rata-rata produksi tahun i x ratarata cost produksi per kilogram tahun itu] x 0.5 Dengan ilustrasi sebagai berikut berdasarkan data tahun 2015: Reward = [(10% - 7%) x 130,681 x 17,937] x 0.5 = Rp 35,161,619 Aturan Kerja : 1. Teknisi harus melakukan pekerjaan sesuai dengan job description masingmasing mesin yang sudah dibebankan kepada teknisi.

2. Teknisi harus berpakaian rapi dan memakai alat kemanan kerja ketika masuk kedalam bagian produksi (masker, topi, baju, dan sepatu boot karet) selama melakukan pekerjaan untuk mencegah terjadinya tindakan atau keadaan yang dapat menimbulkan kesalamatan kerja di dalam perusahaan. 3. Teknisi akan diberikan cuti dengan ketentuan sebagai berikut : Cuti akan diberikan selama 12 (dua belas) hari ketika teknisi sudah bekerja dalam 1 (satu) tahun kerja. Ketika teknisi akan mengambil cuti, teknisi harus melakukan pemberitahuan selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum cuti diambil untuk melakukan penyesuaian tanggung jawab kepada teknisi lainnya. Ketika terjadi hal-hal yang tidak bisa dihindari (keluarga inti meninggal dunia atau kecelakan, istri melahirkan) dan teknisi harus mengambil cuti mendadak perusahaan akan memberikan maksimal 2 hari cuti tanpa diperlukan pengisian form dan persetujuan tetapi tetap diperlukan pemberitahuan. Cuti yang diambil dikarenakan sakit maksimal diberikan selama 2 hari berturut-turut dengan disertai surat dokter. Aturan cuti (kecuali cuti mendadak dan cuti sakit) harus diikuti dengan mengisi form cuti secara lengkap yang akan diserahkan kepada bagian personalia untuk disetujui ijin cuti. Bagian personalia berhak untuk menolak atau menyetujui permohonan cuti melalui pertimbangan perusahaan. Penyerahan form diberikan selambat-lambatnya 3 hari sebelum cuti diambil.

Lampiran 5 - Kartu Stock Gudang KARTU GUDANG No Kode: Barang: Gudang: Satuan: Diterima Dipakai Sisa Tgl No. Bukti Kuantitas Tgl No. Bukti Kuantitas Kuantitas Keterangan & TTD Bag. Gudang: Manajer Pembelian:

Lampiran 6 - SOP Gudang STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Gudang Persediaan Judul : Proses pemasukan bahan baku ke gudang Nomor : Revisi : Berlaku : Halaman : 1 dari 2 I. Unit Kerja Terkait 1. Bagian gudang persediaan II. Tujuan Prosedur ini merupakan pedoman proses pemasukan barang ke gudang persediaan. III. Ruang Lingkup 1. Prosedur ini mencakup seluruh proses pemasukan bahan baku persediaan ke gudang. 2. Prosedur ini berlaku pada PT BSC Kyra Boga IV. Refrensi 1. Peraturan yang berlaku di PT BSC Kyra Boga V. Kebijakan 1. Waktu Pelaksanaan Proses ini dilaksanakan ketika pembelian bahan baku sampai di gudang. 2. Pihak Berwenang Staf pembelian Staf gudang Tukang angkut VI. Prosedur 1. Bagian gudang menerima salinan order pembelian dari bagian pembelian.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Gudang Persediaan Judul : Proses pemasukan bahan baku ke gudang Nomor : Revisi : Berlaku : Halaman : 2 dari 2 VII. 2. Ketika bahan baku datang pastikan penghitungan bahan baku sesuai dengan salinan order pembelian yang sudah diberikan oleh bagian pembelian. 3. Bukti penerimaan barang akan diisi pada kartu stock gudang untuk diisi jumlah nya pada kolom diterima beserta dengan nomer bukti. Indikator Ukuran Kebersilan Proses pemasukan barang seusai dengan order pembelian. Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Manajer Pembelian Manajer personalia Direktur Keuangan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Gudang Persediaan Judul : Proses pengeluaran bahan baku produksi dari gudang Nomor : Revisi : Berlaku : Halaman : 1 dari 2 I. Unit Kerja Terkait II. III. IV. 1. Bagian gudang persediaan Tujuan Prosedur ini merupakan pedoman proses pengeluaran barang dari gudang persediaan ke bagian timbang. Ruang Lingkup 1. Prosedur ini mencakup seluruh proses pengeluaran bahan baku persediaan dari gudang. 2. Prosedur ini berlaku pada PT BSC Kyra Boga Refrensi V. Kebijakan VI. 1. Peraturan yang berlaku di PT BSC Kyra Boga 1. Waktu Pelaksanaan Proses ini dilaksanakan ketika bahan baku akan 2. Pihak berwenang dikirim ke bagian timbangan. Bagian staf gudang Bagian staf timbangan Bagian Quality Control Prosedur 1. Bagian produksi membuat rencana produksi harian yang berisi jumlah bahan baku yang akan digunakan dan jumlah pesanan yang akan dibuat dan disetujui oleh Manajer produksi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Unit Kerja : Bagian Gudang Persediaan Judul : Proses pengeluaran bahan baku produksi dari gudang Nomor : Revisi : Berlaku : Halaman : 2 dari 2 VII. 2. Rencana produksi akan diberikan kepada bagian gudang untuk menyiapkan bahan baku yang akan digunakan. 3. Staf bagian gudang akan mencatat pengeluaran bahan baku pada kartu stock gudang kolom dipakai dan kolom sisa. Nomer bukti diisi sesuai dengan nomer rencana produksi harian yang tertera. 4. Bahan baku diserahkan kepada bagian timbangan. Indikator Ukuran Kebersilan Proses pengeluaran barang seusai dengan rencana produksi. Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Manajer Pembelian Manajer personalia Direktur Keuangan

Lampiran 7 Poster larangan masuk DILARANG MASUK!!! selain bagian gudang, QC, dan kuli panggul

Lampiran 8 Poster SEGALA BENTUK PENCURIAN AKAN DITINDAK LANJUT KE PIHAK BERWAJIB lxxxv