RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan III

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan I

Hukum II Kirchhoff berbunyi : Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

Assalamuaalaikum Wr. Wb

LEMBAR VALIDASI SOAL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)

BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

-1- RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan teoritis yang diperoleh melalui observasi, eksperimen,

Rangkaian Listrik Arus Searah. Nama : Zullyandri NIM :

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

GAYA GERAK LISTRIK KELOMPOK 5

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No.

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

BAB II Listrik Dinamis

LKPD PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

c). I 1 = I 2 = I 3 =

MENU PENGERTIAN HUKUM KIRCHHOFF HUKUM OHM RANGKAIAN LISTRIK ALAT UKUR TEGANGAN DC DAN AC GGL DAN TEGANGAN JEPIT ENERGI DAN DAYA LISTRIK

Rangkaian Seri Perhatikan rangkaian hambatan seri pada Gambar 6. Gambar 6

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB 6 INDUKSI ELEKTROMAGNET

RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC)

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2. Rangkaian Hambatan Paralel. Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

BAB I PENDAHULUAN. Judul Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Web Dengan exe Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Untuk SMA.

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Tegangan Gerak Listrik dan Kaidah Kirchhoff

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

RANGKAIAN SERI-PARALEL

Antiremed Kelas 10 FISIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

LISTRIK ARUS SEARAH (Oleh : Sumarna)

Rangkaian Arus Searah II: Hukum Kirchoff

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

RANGKAIAN ARUS SEARAH

Jurnal Hukum Kirchoff

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC

Bab 4. Metoda Analisis Rangkaian. oleh : M. Ramdhani

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pendekatan inkuiri terbimbing yang mencakup perencanaan, pelaksanaan,

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 12 Fisika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

HAMBATAN & ARUS LISTRIK MINGGU KE-6 2 X PERTEMUAN

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 4 ( Analisa Arus Cabang dan Simpul DC )

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

PETA MATERI FISIKA SMA UN 2015

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2016/2017

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pengantar Rangkaian Listrik. Dedi Nurcipto, MT.

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

LISTRIK DINAMIS I. Mata Pelajaran : Fisika Kelas : II (Dua) Nomor Modul : Fis.X.13. : Dra. Nia Ainawati Haesin

Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

RPP 04. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

Lampiran 1. Instrumen Penelitian 1.1 RPP Kelas Eksperimen Pertama 1.2 RPP Kelas Eksperimen Kedua 1.3 LKS Kelas Eksperimen Pertama 1.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Arus dan Hambatan. Oleh: Ahmad Firdaus Rakhmat Andriyani

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

SILABUS MATAKULIAH. Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktivitas Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP: Listrik Dinamis. Kelas : IX ( Sembilan )

Bahan Kuliah Minggu I ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2015

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. membahas. Pengukuran. Arus Listrik. diukur dengan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. :Fluida Dinamik (Fluida Ideal dan Kontinuitas)

: Jenis Keseimbangan

DAN TEGANGAN LISTRIK

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Operasi hitung bilangan bulat

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

Transkripsi:

Kelas Free-Problem Posing RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan III Oleh: Emilia Dwi Oktavia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( Pertemuan III ) A. Identitas Mata Pelajaran: 1. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ngaglik 2. Kelas/Semester : X/dua 3. Mata Pelajaran : Fisika 4. Materi Pelajaran : Listrik Dinamis 5. Jumlah Pertemuan : 2 x pertemuan B. Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. C. Kompetensi Dasar 5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). D. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Memaparkan konsep hukum I Kirchoff dengan benar. 2. Memaparkan konsep hukum II Kirchoff dengan benar. 3. Memformulasikan besaran dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum II Kirchhoff.

E. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat: 1. Menyebutkan konsep Hukum I Kirchoff. 2. Menyebutkan konsep Hukum II Kirchoff. 3. Menentukan nilai kuat arus yang masuk maupun keluar suatu titik percabangan menggunakan hukum I Kirchoff. 4. Menentukan nilai arus pada rangkaian yang memiliki beberapa hambatan dan sumber tegangan. 5. Mengaplikasikan hukum Kirchoff dalam menyelesaikan soal-soal rangkaian satu loop dan dua loop. F. Materi Ajar 1. Hukum I Kirchoff Hukum Arus Kirchhoff membicarakan arus listrik pada titik percabangan kawat. Hukum I Kirchoff menyatakan bahwa, Pada rangkaian listrik yang bercabang, jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang itu. I masuk = I keluar Tinjau sebuah titik percabangan kawat, sebut titik A, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.

Arus I 1 dan I 2 menuju (masuk ke) titik A, sedangkan I 3 dan I 4 menjauhi (keluar dari) titik A. Jika aliran arus dianalogikan sebagai aliran air dalam pipa, Anda tentu akan yakin bahwa jumlah aliran air sebelum melewati titik A akan sama dengan jumlah air sesudah melewati titik A. Demikian pula dengan arus listrik, jumlah arus listrik yang menuju (masuk ke) titik percabangan (titik A) sama dengan jumlah arus yang menjauhi (keluar dari) titik percabangan tersebut. Dengan demikian, pada gambar di atas, secara matematis diperoleh I masuk = I keluar I 1 + I 2 = I 3 + I 4 atau I 1 + I 2 - I 3 - I 4 = 0 Persamaan terakhir secara matematis dapat ditulis Σ I = 0 Artinya jumlah arus listrik pada suatu titik percabangan sama dengan nol. Persamaan di atas disebut Hukum Pertama Kirchhoff atau Hukum Arus Kirchhoff. Perlu diingat bahwa ketika Anda menggunakan persamaan Σ I = 0, arus yang masuk ke titik percabangan diberi tanda positif, sedangkan arus yang keluar dari titik percabangan diberi tanda negatif. Contoh Dari gambar berikut ini, tentukanlah besarnya nilai I.

Penyelesaian: Diketahui: I masuk = 4 A dan 2A I keluar = 3 A dan I Ditanya: I =..? Jawab: Menggunakan Hukum Kirchhoff I. ΣI = 0 4 A 3 A + 2 A I = 0 3A I = 0 I = 3A Jadi besarnya I adalah 3A. 2. Hukum II Kirchoff Hukum II Kirchoff disebut juga Hukum Tegangan Kirchoff, didasarkan pada Hukum Kekekalan Energi. Masih ingatkah kalian tentang Hukum Kekekalan Energi? Ketika muatan listrik Q berpindah dari potensial tinggi ke potensial rendah dengan beda potensial V, energi muatan itu akan turun sebesar QV. Ingat kembali hubungan antara energi W, beda potensial V, dan muatan Q dinyatakan dengan, =

dengan, V = beda potensial listrik(volt) W = energy (J) Q = muatan listrik (C) Perhatikan gambar rangkaian berikut ini! Gambar 12. Muatan listrik yang mengalir melalui rangkaian tertutup memenuhi hukum kekekalan energi. Sesuai dengan Hukum Kekekalan Energi, penurunan ini harus sama dengan energi yang dilepaskan oleh baterai, QV. Dengan demikian berlaku QV = QV 1 +QV 2 +QV 3 V V 1 V 2 V 3 = 0

Persamaan terakhir dapat ditulis, ΣV = 0 yang berarti bahwa jumlah tegangan pada sebuah loop (lintasan tertutup) sama dengan nol. Persamaan tersebut disebut Hukum II Kirchhoff atau Hukum Tegangan Kirchhoff. 3. Aplikasi Hukum Kirchoff pada Rangkaian Satu Loop Rangkaian sederhana adalah rangkaian yang terdiri dari satu loop. Sebagai contoh, tinjau rangkaian pada gambar di bawah ini. Gambar 14. Rangkaian listrik sederhana. Pada gambar 14, tidak ada titik percabangan di sini sehingga arus pada setiap hambatan sama, yakni I dengan arah seperti pada gambar. Pilihlah loop a-b-c-d-a. Ketika Anda bergerak dari a ke b, Anda menemui kutub negatif baterai terlebih dahulu sehingga GGLnya ditulis V ab = E 1. Ketika Anda melanjutkan gerakan dari b ke c, Anda mendapati arah

arus sama dengan arah gerakan Anda sehingga tegangan pada R 1 diberi tanda positif, yakni V bc = +I R 1. Dari c ke d kembali Anda menemui GGL dan kali ini kutub positifnya terlebih dahulu sehingga diperoleh V cd = +E 2. Selanjutnya, tegangan antara d dan a diperoleh V da = +I R 2. Hasil tersebut kemudian dimasukkan ke dalam Persamaan hukum Kirchoff, dimana ΣV = 0 V ab + V bc + V cd + V da = 0 E + IR 1 + E + IR 2 = 0 atau I(R 1 + R 2 ) = E 1 + E 2 sehingga diperoleh persamaan berikut ini. = + Persamaan terakhir dapat ditulis sebagai berikut. = Dengan demikian, untuk rangkaian listrik sederhana, besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat dicari menggunakan persamaan di atas dengan cermat.

4. Aplikasi Hukum I dan II Kirchoff pada Rangkaian Dua Loop Rangkaian majemuk adalah rangkaian arus searah yang lebih dari satu loop. Perhatikan gambar di bawah ini! Salah satu cara untuk menganalisis rangkaian majemuk adalah analisis loop. Analisis ini pada dasarnya menerapkan Hukumhukum Kirchhoff, baik tentang arus maupun tegangan. Agar lebih mudah dalam menganalisis rangkaian majemuk pada gambar menggunakan analisis loop maka gunakan langkah-langkah dibawah ini. Langkah-langkah analisis loop: a. Tandai titik-titik sudut atau titik cabang rangkaian, misalnya titik a, b, c, d, e, dan f. b. Tentukan arah arus pada tiap cabang, sebarang saja, sesuai keinginan Anda. Lalu, gunakan Persamaan Hukum I Kirchoff untuk mendapatkan persamaan arusnya. I = 0

c. Tentukan titik tempat Anda mulai bergerak dan lintasan yang akan Anda lalui. Misalnya, Anda ingin memulai dari titik a menuju titik b, c, dan d lalu ke a lagi maka yang dimaksud satu loop adalah lintasan a-b-c-d-a. Lakukan hal yang serupa untuk loop c-d-e-f-c. Jika Anda melewati sebuah baterai dengan kutub positif terlebih dahulu, GGL E diberi tanda positif (+E). Sebaliknya, jika kutub negatif lebih dulu, GGL E diberi tanda negatif ( E). Jika Anda melewati sebuah hambatan R dengan arus I searah loop Anda, tegangannya diberi tanda positif (+I R). Sebaliknya, jika arah arus I berlawanan dengan arah loop Anda, tegangannya diberi tanda negatif (I R). d. Masukkan hasil pada langkah c ke Persamaan V = 0. e. Dari beberapa persamaan yang Anda dapatkan, Anda dapat melakukan eliminasi untuk memperoleh nilai arus pada tiap cabang. Contoh Soal Perhatikan gambar di bawah ini! Jika diketahui E 1 = 6V, r 1 = 1, E 2 = 3 V, r 2 = 1 Ω, E 3 = 3 V, r 3 = 1 Ω, R 1 = 3 Ω, R 2 = 2 Ω, R 3 = 2 Ω, R 4 = 1Ω, dan R 5 = 1 Ω, tentukan kuat arus yang melalui setiap baterai.

Penyelesaian: Skema: Langkah (a) dan (b) sudah dilakukan seperti terlihat pada gambar. Pada titik cabang c berlaku ΣI = 0 I 1 I 2 I 3 = 0 (1) Langkah (c): pilih loop a-b-c-d-a. Dengan bergerak dari a ke b ke c ke d ke a, Anda akan menemukan kutub positif E 2 dan kutub negatif E 1 terlebih dahulu. Selain itu, arah gerakan Anda sama dengan arah I 1 dan I 2 maka kedua arus ini positif. Selanjutnya, langkah (d) ΣV = 0 +E 2 E 1 + I 1 (r 1 + R 1 + R 2 ) + I 2 (r 2 + R 3 ) = 0 +3 6 + I 1 (1 + 3 + 2) + I 2 (1 + 2) = 0

3 + 6 I 1 + 3 I 2 = 0 (3) 1 + 2I 1 + I 2 = 0. (2) Ulangi langkah (c) dan langkah (d) untuk loop c-d-e-f-c maka akan diperoleh ΣV = 0 +E 3 E 2 I 2 (r 2 + R 3 ) + I 3 (r 3 + R 4 + R 5 ) = 0 +3 3 I 2 (1 + 2) + I 3 (1 + 1 + 1) = 0 3I 2 + 3I 3 = 0 (3) -I 2 + I 3 = 0 (3) Langkah (e): eliminasi I 1 dari Persamaan (1) dan (2). Kalikan terlebih dahulu Persamaan (1) dengan 2 lalu jumlahkan dengan Persamaan (2): 2I 1 2I 2 2 I 3 = 0.(1) 1 + 2 I 1 + I 2 = 0. (2) 1 + 0 3 I 2 2 I 3 = 0 (4) Eliminasi Persamaan (3) dan (4): Persamaan (3) terlebih dahulu dikalikan dengan 3. 3 I 2 + 3 I 3 = 0 (3) 1 3 I 2 2 I 3 = 0 (4) 1 + 0 + 5 I 3 = 0 I 3 = I 3 = 0,2 A

Diperoleh nilai I 3 sebesar 0,2 A. Masukkan hasil ini ke Persamaan (3), diperoleh I 3 = I 2 = 0,2 A. Terakhir, masukkan nilai I 3 = I 2 = 0,2 A ke Persamaan (1) maka diperoleh I 1 = I 2 + I 3 = 0,2 + 0,2 = 0,4 A. Dengan demikian, arus yang mengalir pada tiap cabang masing-masing adalah I 1 = 0,4 A; I 2 = I 3 = 0,2 A G. Alokasi Waktu (2 x 45 menit) H. Metode Pembelajaran - Ceramah - Tanya jawab I. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (±10 menit) Kegiatan Guru Guru mengucapkan salam dengan ramah Guru memimpin siswa berdoa sebelum memulai pelajaran. Kegiatan Siswa Siswa menjawab salam dari guru dengan santun Siswa berdoa sebelum pelajaran dimulai.

Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru membimbing siswa untuk mengingat materi apa saja yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. (Hambatan Penghantar dan Rangkaian hambatan) Guru menyampaikan apersepsi : Apersepsi: Disajikan pipa berbentuk Y, pipa dialiri air. Apakah jumlah air dalam pipa sebelum melewati cabang sama dengan jumlah air setelah melewati cabang? Siswa memperhatikan pemaparan guru tentang kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Siswa menjawab pertanyaan mengenai yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru. Kemungkinan jawaban siswa: Siswa akan menjawab, Dapat. Karena dapat teramati dengan jelas bahwa jumlah air dalam pipa sebelum melewati cabang sama dengan jumlah air setelah melewati cabang jumlah air dalam pipa sebelum melewati cabang sama dengan jumlah air setelah melewati cabang. 2. Kegiatan Inti (±70 menit) Kegiatan Guru Guru menjelaskan materi Hukum I dan II Kirchoff. Guru menugaskan siswa untuk membuat minimal 3 permasalahan beserta jawaban, baik permasalahan matematis maupun permasalahan sehari-hari, mengenai konsep Hukum I dan II Kirchoff (Tugas Problem posing 3) Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam Kegiatan Siswa Siswa memperhatikan materi yang disampaikan dengan cermat. Siswa berkelompok dan membuat beberapa pertanyaan beserta jawaban, baik pertanyaan teoritis maupun pertanyaan berdasar pengalaman sehari-hari, yang berhubungan dengan materi konsep Hukum I dan II Kirchoff (Tugas Problem posing 3) Siswa memperhatikan penjelasan guru dan bertanya

membuat permasalahan beserta jawaban. Guru memeriksa soal dan jawaban yang dibuat oleh siswa kemudian menugaskan beberapa siswa untuk mempesentasikan masalah/soal yang mereka buat tentang Hukun I dan II Kirchoff. Guru mengkonfirmasi masalah yang diajukan oleh siswa dengan teori yang benar. kepada guru jika ada kesulitan dalam membuat permasalahan/soal dan jawaban. Siswa mempesentasikan soal yang mereka buat di depan kelas. Siswa memperhatikan apa yang disampaikan guru. 3. Kegiatan Akhir (±10 menit) Kegiatan Guru Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman tentang materi Hukun I dan II Kirchoff. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi mengenai listrik dinamis dan berlatih mengerjakan soal-soal latihan. Kegiatan Siswa Siswa bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang Hukun I dan II Kirchoff. Siswa memperhatikan instruksi dari guru untuk dikerjakan. J. Penilaian Hasil Belajar - K. Sumber Belajar dan Alat/Bahan 1. Sumber Belajar: Buku pegangan siswa (diktat) pokok bahasan listrik dinamis BSE Fisika 2012 Tugas 3 Problem Posing

2. Alat/Bahan : Spidol dan penghapus Papan tulis Yogyakarta, April 2012 Mahasiswa, EMILIA DWI OKTAVIA NIM 08302241031