48 BAB IV ANALII IMPLEMENTAI METODE EDUTAINMENT BELANBE TERHADAP MOTIVAI BELAJAR KI MATERI FATHU MAKKAH KELA V MI DARUALAM UMOWONO KABUPATEN EMARANG TAHUN 00 A. Deskripsi Penelitian. Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimen yang lebih dikenal dengan one group pretest-posttest design, desain dalam penelitian ini membandingkan perubahan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan yakni sebelum menerapkan metode Edutainment Belanbe dan sesudah menerapkannya dalam pembelajaran. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tgl 3 Maret sampai dengan tgl 7 April 009. Dan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan peneliti menentukan pokok materi yang dalam hal ini adalah Fathu Makkah karena sesuai dengan Program semester II (PROME), serta menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).. Data Penskoran Angket a. ebelum implementasi metode Edutainment Belanbe ebelum implementasi metode Edutainment Belanbe, Peneliti menyebarkan angket tentang motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam pada responden yaitu kelas V MI Darussalam umowono Kabupaten semarang dengan 5 item pertanyaan. Adapun hasil dari penskoran angket pertama (pre-test ) adalah sebagai berikut Tabel 6 Hasil Penskoran Angket ebelum Perlakuan NO Frekuensi Nilai Jumlah A B C D A B C D 3 8 8 6 6 8 48 3 0 6 6 0 6 40 48
49 Frekuensi Nilai NO Jumlah A B C D A B C D 3 5 3 5 0 6 6 5 57 4 9 0 4 36 6 0 4 68 5 8 9 6 3 6 8 6 6 6 6 0 7 4 0 4 7 55 7 6 3 5 4 9 30 64 8 3 5 6 3 30 6 5 9 7 9 5 4 8 7 0 4 69 0 6 9 6 4 4 7 4 67 0 3 0 8 0 6 0 44 6 6 0 3 4 8 0 3 58 3 6 0 5 4 4 0 30 4 58 4 7 4 8 4 66 5 4 0 6 5 0 5 39 6 5 0 4 6 0 0 8 6 54 7 0 4 0 4 40 8 6 6 4 8 4 6 5 9 5 7 8 3 30 7 48 0 3 5 7 3 30 7 5 b. esudah implementasi metode Edutainment Belanbe esudah implementasi metode Edutainment Belanbe, Peneliti menyebarkan angket tentang motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam kembali pada responden yaitu kelas V MI Darussalam umowono Kabupaten semarang dengan 5 item pertanyaan. Adapun hasil dari penskoran angket kedua (post-tes) adalah sebagai berikut:
50 Tabel 7 Hasil Penskoran Angket esudah perlakuan NO Frekuensi Nilai Jumlah A B C D A B C D 8 6 7 4 3 8 4 4 68 4 4 0 7 6 0 7 55 3 4 5 5 6 5 5 58 4 9 3 44 7 4 3 78 5 8 9 4 4 3 7 8 4 7 6 5 6 9 5 0 8 8 5 6 7 9 7 9 0 36 8 0 75 8 9 9 4 3 36 7 8 3 74 9 0 8 5 40 4 0 76 0 8 9 5 3 3 7 0 3 7 4 9 8 4 6 7 6 4 63 8 8 7 3 4 4 7 3 7 8 9 8 4 8 7 4 9 9 5 36 7 0 75 5 5 7 8 5 0 6 5 6 6 5 8 0 33 6 70 7 3 9 6 7 7 7 58 8 4 8 9 5 6 4 8 5 63 9 5 8 9 3 0 4 8 3 65 0 6 3 5 4 33 6 5 68 B. Pengujian Hipotesis. Analisis Pendahuluan Dari hasil penskoran angket di atas peneliti melakukan analisis pendahuluan dengan menentukan kualifikasi dan interval nilai motivasi belajar. Adapun
5 dalam menentukan kategori tinggi rendahnya motivasi ditentukan nilai sebagai berikut : a. Nilai A adalah untuk nilai dengan kategori tinggi berkisar antara nilai 8-00 b. Nilai B adalah untuk nilai dengan kategori sedang, berkisar antara nilai 65-80 c. Nilai C adalah untuk nilai dengan kategori rendah, berkisar antara nilai 50-64 d. Nilai D adalah untuk nilai dengan kategori sangat rendah, berkisar dari nilai 49 ke bawah. Berdasarkan kriteria tersebut, maka motivasi belajar KI sebelum implementasi Edutainment Belanbe sebagai berikut : Tabel 8 Frekuensi kriteria motivasi belajar KI sebelum implementasi metode Edutainment Belanbe NO Interval Frekuensi Nominasi 0-49 6 D 50-64 9 C 3 64-80 5 B 4 8-00 0 A Tabel 9 Frekuensi kriteria motivasi belajar KI sesudah implementasi metode Edutainment Belanbe NO Interval Frekuensi Nominasi 0-49 0 D 50-64 7 C 3 64-80 3 B 4 8-00 0 A
5. Analisis Hipotesis Dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa langkah yaitu: a. Menentukan rata-rata dari nilai angket sesudah perlakuan (X) dan sebelum perlakuan (X) N0 Tabel 0 kor angket sesudah dan sebelum perlakuan ( Post-test dan pre-test) Pos-test X Pre-test X X X X ( X ) ( ) X X X X 68 48 0,5-6,6 0,065 43,56 55 40 -,75-4,6 6,565 3,6 3 58 57-9,75,4 95,065 5,76 4 78 68 0,5 3,4 0,565 79,56 5 7 6 3,5 7,4 45,565 54,76 6 6 55-6,75 0,4 5,565 0,6 7 75 64 7,5 9,4 39,065 88,36 8 74 5 6,5-3,6 68,065,96 9 76 69 8,5 4,4 8,065 07,36 0 7 67 4,5,4,565 53,76 63 44-4,75-0,6 8,065,36 7 58 4,5 3,4 0,565,56 3 7 58 3,5 3,4 5,565,56 4 75 66 7,5,4 33,065 9,96 5 6 39-5,75-5,6 5,065 43,36 6 70 54,5-0,6 95,065 0,36 7 58 40-9,75-4,6 95,065 3,6 8 63 5-4,75 -,6,565 6,76 9 65 48 -,75-6,6 7,565 43,56 0 68 5 0,5 -,6 0,065 6,76 jumlah 355 09 0 0,00 863,75 738,8 Rata-rata 67,75 54,6
53 b. Menentukan Varians ( ) dan varians ( ( ) dan standar deviasi pre-test ( ). ( X X ) ) n 863,75 0 863,75 9 45,4605663 45,4605663 6,7444643 ( X X ) ) n 738,8 0 738,8 9 9,557895 ) serta standar deviasi pos-test 9,557895 9,566388596385 c. Menentukan tandar Deviasi Gabungan ( n ) + ( n ) n + n ( 0 ) 45,4605660 + ( 0 ) 9,557895 0 + 0 (9)45,4605663 + (9)9,557895 38 863,7499997 + 738,8000005 38
54 60,550000 68,488579 68,488579 8,757574077 d. Membandingkan dua nilai dari angket motivasi belajar KI sesudah dan sebelum implementasi metode Edutainment Belanbe dengan uji t (t-test). t ( X X ) n + n 67,75 54,6 8.757574077 3,5 8.757574077 0 0, 0 3,5 8.757574077 0,367766068 3,5,6704490 5,047908846 dibulatkan menjadi 5,05 + Adapun bentuk rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : ) H0 : Tidak ada perbedaan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam siswa kelas V MI Darussalam umowono Kabupaten emarang Tahun 00 baik sebelum menerapkan metode Edutainment Belanbe maupun sesudah menerapkannya. H : Ada perbedaan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam siswa kelas V MI Darussalam umowono ebelum dan sesudah menerapkan metode Edutainment Belanbe. ) Menentukan α 5 % 0,05
55 3) Menentukan daerah kritis DK H0 diterima jika nilai t hitung < t tabel dan H0 ditolak t hitung > t tabel. 4) tatistik uji Dari uji dua sisi pada distribusi student (t) dk 38 diperoleh ttab,0. dari hasil perhitungan t 5,05 berada pada daerah penolakan H0. 5) impulan Karena perhitungan t 5,05 >,0 maka Ho ditolak. Jadi, terdapat perbedaan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam sesudah dengan sebelum menggunakan metode Edutainment Belanbe adalah signifikan. 3. Analisis Lanjut Pada analisis ini peneliti menguji hasil dari analisis hipotesis melalui P di Laboratorium Matematika IAIN Walisongo emarang, adapun hasil dan analis datanya adalah sebagai berikut : a. Dari Group tatistic Tabel Group tatistic Jenis Perlakuan N Mean td.deviation td.error Mean Motivasi belajar dengan metode EB 0 67.7500 6.7444.50766 tanpa metode EB 0 54.6000 9.56639.39 ). Jumlah data (N) Motivasi siswa kelas V dengan EB 0 ). Jumlah data (N) Motivasi siswa kelas V tanpa EB 0 3). Nilai rata-rat (mean) Motivasi siswa dengan EB 67,75 4). Nilai rata-rat (mean) Motivasi siswa tanpa EB 54,60 5). tandar deviasi motivasi kelas dengan EB 6,74 6). tandar deviasi motivasi kelas tanpa EB 9,56
56 b. Dari table Independent ample Test Tabel Independent ample Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95 % confidence interval of the Difference ig.(- Mean td.error Lower Upper F ig. t df tailed) Difference Difference Motivasi belajar Equal variances.77.40 5.05 38.000 3.5000.670 7.85 8.44789 assumed equal Variances not 5.05 34.40.000 3.5000.670 7.8337 8.46763 assumed Nilai t tabel dengan df 38; 0,05,0. berarti nilai t hitung 5,05 > ttabel,0, hal ini berarti H0 DITOLAK, artinya: rata-rata (mean) motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam siswa kelas V MI Darussalam umowono dengan implentasi metode Edutainment Belanbe dan motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam siswa kelas V MI Darussalam umowono sebelum implementasi metode Edutainment Belanbe adalah tidak identik atau berbeda. C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari penghitungan di atas dapat diketahui bahwa : ) iswa kelas V MI Darussalam umowono Kabupaten emarang Tahun 00 tidak ada yang memiliki motivasi tinggi baik sebelum diterapkan
57 metode Edutainment Belanbe maupun sesudah diterapkannya metode tersebut. ) ebanyak 5 siswa memiliki motivasi sedang sebelum diterapkan metode Edutainment Belanbe dan ada 3 siswa yang memiliki motivasi sedang sesudah implementasi metode tersebut. 3) Yang memiliki motivasi rendah sebelum diterapkan metode Edutainment Belanbe yaitu sebanyak 9 siswa dan sesudah implementasi metode Edutainment Belanbe yaitu tinggal 7 siswa. 4) Yang memiliki motivasi sangat rendah sebelum diterapkan metode Edutainment Belanbe yaitu sebanyak 6 siswa, tetapi sesudah diterapkan metode tersebut tidak ada lagi yang memiliki motivasi rendah. Meskipun tidak ada yang mencapai pada kriteria motivasi yang tinggi, namun sudah ada perbedaan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam sesudah diterapkannya metode Edutainment Belanbe, dari tabel t untuk uji dua sisi pada distribusi student (t) dengan df 38 diperoleh,0 dan perhitungan t dari rerata kedua nilai diperoleh 5,05. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel yaitu 5,05 >,0, jadi signifikan ada perbedaan pada motivasi belajar ejarah Kebudayaan Islam sesudah dengan sebelum implementasi metode Edutainment Belanbe.