BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. masukan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Adapun kesimpulan dan

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

Bab I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam menghadapi masyarakat pengguna jasa. Aparat birokrasi dalam

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi Daerah merupakan salah satu upaya renovasi yang dilaksanakan

LAPORAN PENILAIAN IKM BPTU-HPT DENPASAR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. administrasi pembangunan yang telah ada, sehingga merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

BAB III RERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Dewasa ini penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

PENELITIAN IMPLEMENTASI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA PERANGKAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN TINDAK LANJUT ATAS HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015 PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA BANDA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB 14 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

I. PENDAHULUAN. Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban aparatur negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat. publik yang perlu dikembangkan permerintah, agar masyarakat dapat

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dan pemerintah di daerah adalah dalam bidang public service

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Juli Desember 2015

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. publik, jasa publik, dan pelayanan administratif. informasi, komunikasi, transportasi, investasi, dan perdagangan.

BAB 5 PENUTUP. Kabupaten Pasuruan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan menyajikan LAKIP sebagai

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk lebih mendekatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat (pelayanan. demokratis sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945.

KINERJA PELAYANAN DI KANTOR IMIGRASI KELAS I TANJUNG PERAK SURABAYA Oleh : CHRISTO NANDA HIMAWAN

BAB I PENDAHULUAN. citra yang kurang baik terhadap pihak pemerintah. Mengingat fungsi utama

HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) BB PASCAPANEN. Periode Januari Juni 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

KINERJA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI KABUPATEN MERAUKE

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesionalisme merupakan kompetensi yang harus ada pada setiap pelaku

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016 A. LATAR BELAKANG

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi memberikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota

BABl PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

Kondisi Pelayanan Perizinan Sebelum. Presentasi Seminar ICT For Good Governance Jakarta 6 Desember 2011 Sistem Kepuasan Konsumen BPPT Bandung

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tentang Perizinan

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

BAB IV PENUTUP. pelaksanaannya masih ditemui adanya hambatan-hambatan, terlepas dari

PELAKSANAAN KEGIATAN

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN PELALAWAN (REVISI) TAHUN

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance), Indonesia akhirnya melakukan

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

PRESS RELEASE. (Hari Kamis tanggal 08 Desember 2014)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

Mata Kuliah Kewarganegaraan GOOD GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan sebuah fenomena bagi negara-negara di dunia

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Agribisnis merupakan suatu cara lain untuk melihat pertanian sebagai suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pendapatan, teknologi, dan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan pada hakekatnya adalah

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5

Transkripsi:

127 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan, dapat diambil kesimpulan umum yaitu secara garis besar, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat dapat dikatakan bahwa BPMPT Provinsi Jawa Barat belum dapat melaksanakan pelayanan secara efektif dan efisien, yaitu kualitas pelayanan yang diberikan dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan dinilai baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan Indeks Kepuasan Masyarakat dengan pelayanan yang diberikan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat. Dalam proses pelaksanaan pelayanan perizinan, BPMPT Provinsi Jawa Barat menyediakan tempat yang sangat representatif bagi para warga masyarakat yang mengantri di loket antrian. Sayangnya, untuk saat ini BPMPT Provinsi Jawa Barat belum dapat mengintegrasikan tempat antrian atau loket dengan tempat atau lokasi pusat administrasi untuk memproses layanan perizinan. Namun hal ini untuk sementara masih dapat diatasi dengan sistem online terpadu dengan mengoptimalkan situs resmi lembaga untuk meningkatkan kualitas pelayanan tanpa memerlukan waktu yang lama untuk dapat segera memproses perizinan yang telah didaftarkan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan. Hal ini merupakan nilai tambah bagi BPMPT untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Untuk mempercepat proses perizinan, BPMPT Provinsi Jawa Barat menyediakan tempat pembayaran bagi masyarakat dalam satu ruangan. Loket pembayaran tersebut merupakan hasil kerja sama antara BPMPT dengan salah satu bank daerah di Jawa Barat. Untuk mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat, BPMPT telah berinovasi untuk merancang sistem terintegrasi dalam pelayanan perizinan sehingga memudahkan masyarakat yang akan melakukan proses perizinan secara cepat, efektif, serta efisien.

128 Dalam rangka peningkatan sumber daya aparatur yang professional, BPMPT Provinsi Jawa Barat mewajibkan seluruh karyawannya mengikuti program diklat yang dilaksanakan setiap bulan, termasuk dengan para satuan keamanan, agar sewaktu-waktu bisa dimintai bantuan jika dibutuhkan. Selain yang telah dijelaskan di atas, sistem pelayanan yang disediakan ole BPMPT sudah bisa dikatakan baik, dengan erintegrasinya BPMPT Provinsi Jawa Barat dengan instansi yang lain di kompleks dinas yang berdekatan, memungkinkan efisiensi dan efektifitas pelayanan kepada masyarakat. Meskipun demikian, masi terdapat kendala yang dialami oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat, yakni sosialisasi sistem pelayanan terpadu dengan menggunakan layanan online melalui situs resmi lembaga yang dapat diakses oleh masyarakat pengguna layanan yang akan melakukan proses perizinan di lembaga tersebut. Selain kendala yag telah disebutkan di atas, kondisi lembaga yang baru digabung antara lembaga BPPT Provinsi Jawa Barat dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal yang berubah nama menjadi Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat belum menghasilkan perubahan yang signifikan dalam peningkatan kualitas pelayanan perizinan untuk ukuran Provinsi Jawa Barat. Adapun kendala yang lain adalah sistem pelayanan perizinan antara lembaga pelayanan perizinan terpadu antar kabupaten atau kota dalam lingkup Provinsi Jawa Barat, belum dilakukan sistem manajemen terpadu untuk menyelaraskan atau pengendalian sistem pelayanan yang memungkinkan masyarakat pengguna layanan dapat melakukan pendaftaran perizinan dalam satu waktu atau satu pintu sehingga koordinasi antar lembaga pelayanan perizinan dapat menghasilkan kualitas pelayanan yang efektif dan efisien sebagai tahapan reformasi birokrasi yang diharapkan untuk segera mewujudkan Good Governance.

129 2. Kesimpulan Khusus Dari pembahasan tentang hasil penelitian dalam Bab IV, penulis membuat beberapa kesimpulan khusus tentang kinerja Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Mengenai upaya dari BPMPT Provinsi Jawa Barat seiring reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanannya secara umum sudah bisa dikatakan efektif dan efisien. Hal ini terlihat dari proses pelaksanaan pelayanan perizinan yang dilakukan oleh BPMPT yang sudah sesuai dengan prosedur pelaksanaan standar yang telah ditetapkan oleh BPMPT. Hal ini berkaitan dengan alur atau proses pembuatan perizinan yang mencakup prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik, seperti kepastian waktu, kepuasan pelanggan, kenyamanan dan kemudahan saat pembuatan perizinan berlangsung dan lainlain. Selain itu, kinerja yang baik ini didukung pula oleh kualitas sumber daya aparatur yang professional dalam melaksanaan tugasnya sebagai abdi negara dengan memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan pelayanan secara optimal. b. Peran dan kontribusi masyarakat mengenai kinerja BPMPT khususnya yang berkaitan dengan pelayanan publik dapat dikatakan cukup baik, mengingat tugas dan tanggung jawab para pegawai BPMPT untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Meskipun diakui masih ada kendala yang dihadapi oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan pelayanan perizinan sering kali terjadi dalam hal kepastian waktu. Hal ini disinyalir menyebabkan terjadinya praktek percaloan dan oknum pegawai yang memanfaatkan situasi seperti ini. Tidak dipungkiri hal di atas bisa terjadi, akan tetapi BPMPT sendiri sudah mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti itu. Langkah antisipasi yang dilakukan oleh BPMPT

130 Provinsi Jawa Barat adalah dengan pengawasan secara ketat dari penerimaan warga dan pendaftaran pengurusan perizinan, sampai kepada proses pembuatan perizinan, dan berakhir ketika keluarnya surat izin tersebut. Hal ini diharapkan dapat meminimalisir hal-hal yyang tidak diinginkan seperti di atas. c. Adanya evaluasi dan inovasi yang dilakukan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memberikan pelayanan prima dan terciptanya good governance sudah dilakukan melalui beberapa cara. Pertama, untuk meningkatkan kualitas dan mutu serta kapabilitas para pegawai yang ada di instansi BPMPT Provinsi Jawa Barat, BPMPT Provinsi Jawa Barat membuat beberapa inovasi. Di antara inovasi tersebut adalah diadakan program pendidikan dan latihan (Diklat) bagi seluruh staf dan jajaran pegawai yang ada di BPMPT Provinsi Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat agar tercipta pelayanan publik yang prima dan pada akhirnya tercipta tata pemerintahan yang baik (good governance). Kedua, pelaksanaan survey yang dilakukan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat pengguna jasa layanan perizinan. Survey ini menjelaskan tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat, yang pada akhirnya akan memunculkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan yang diberikan oleh BPMPT sebagai lembaga pelayanan publik yang mengurusi segala perizinan dalam satu tempat (One Stop Service). Upaya lain yang dilakukan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas kinerja para pegawainya adalah menyusun laporan akuntabilitas kinerja yang dilakukan setiap bulan. Laporan akuntabilitas ini dimaksudkan agar menjaga transparansi pembuatan perizinan sesuai dengan standar operasional yang ada.

131 B. Rekomendasi Setelah penjelasan dari kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa rekomendasi terkait hasil penelitian yang telah dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Untuk BPMPT Provinsi Jawa Barat Ada pun rekomendasi dari penulis untuk BPMPT adalah sebagai berikut. a. Sebagai lembaga yang telah dikenal baik oleh masyarakat sebagai lembaga pelayanan publik yang prima dalam hal pelayanan yang optimal kepada masyarakat, BPMPT harus senantiasa melakukan evaluasi yang bersifat komprehensif kepada seluruh sektor yang terlibat dalam proses pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan yang optimal ke depannya. b. Perlu dilakukan reformasi birokrasi secara berkesinambungan agar alur pembuatan dan proses pelayanan perizinan dapat ditingkatkan kualitasnya, dalam hal kemudahan mengakses sistem pendaftaran secara online, kejelasan prosedur pendaftaran pembuatan perizinan, sampai kenyamanan saat proses pembuatan hingga keluarnya surat perizinan yang diperlukan oleh masyarakat. c. Orientasi publik perlu dikedepankan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat, karena semenjak berdirinya lembaga ini, sudah diciptakan dengan maksud untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi berkaitan dengan segala macam perizinan disertai dengan alur birokrasi yang buruk. d. Prinsip-prinsip pelayanan yang baik harus menyertai setiap kegiatan yang dilakukan oleh BPMPT, karena pada hakikatnya BPMPT ada demi masyarakat, dan pada akhirnya akan tercipta suatu sistem tata kepemerintahan yang baik yang kita dambakan keberadaannya (good governance). Tentu

132 harus disertai dengan semangat perubahan untuk menciptakan itu semua. Hal ini membutuhkan kerja sama semua stake holder yang terkait dengan perkembangan BPMPT Provinsi Jawa Barat sendiri. Apabila hal-hal yang telah diutarakan di atas sudah terlaksana, bukan tidak mungkin indeks pelayanan publik Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara yang lainnya. 2. Untuk Masyarakat Rekomendasi bagi masyarakat sebagai pengguna layanan BPMPT, atau calon pengguna layanan BPMPT, amatlah penting. Oleh karena itu, ada beberapa rekomendasi bagi masyarakat, seperti : a. Masyarakat sebagai pengguna jasa layanan pembuatan perizinan yang dilakukan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat merupakan subjek dari pelayanan publik. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara menggunakan jasa layanan sesuai dengan prosedur yang berlaku. b. Selain itu, masyarakat diharapkan aktif untuk memberikan saran untuk perkembangan BPMPT Provinsi Jawa Barat ke depannya agar kualitas pelayanan yang diberikan BPMPT semakin baik dan semakin dipercaya oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk menggunakan jasa BPMPT sebagai lembaga yang berwenang untuk memproses segala izin dan perizinan yang masyarakat butuhkan. c. Masyarakat perlu bekerja sama dengan BPMPT untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga terjadi hubungan yang sinergis dan konstruktif antara BPMPT dan masyarakat demi terciptanya pelayanan publik yang berkualitas. 3. Untuk Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Penulis perlu menyampaikan rekomendasi bagi para mahasiswa jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, karena mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan

133 dituntut untuk mampu memahami berbagai kejadian yang terjadi dalam sistem kepemerintahan di negara kita ini. Ada pun rekomendasinya adalah sebagai berikut. a. Mahasiswa perlu meningkatkan ilmu dan wawasannya mengenai sistem kepemerintahan, agar dapat memahami segala kejadian dan fenomena yang ada dalam sistem kepemerintahan negara Indonesia, dan pada akhirnya akan mendapatkan solusi atas permasalahan yang terjadi. b. Mahasiswa hendaknya melakukan berbagai kajian-kajian tentang sistem pemerintahan dan kebijakan publik yang berkaitan erat dengan kehidupan akademik. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pemikiran kritis dan konstruktif yang bisa digunakan dalam membangun kualitas sumber daya yang berguna untuk membantu meningkatkan kualitas pelayanan publik yang optimal. C. Teori/Konsep Berdasarkan temuan penelitian, serta kesimpulan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti dapat mengambil beberapa konsep yang berkaitan dengan pembahasan di atas, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan toleransi serta menjunjung tinggi rasa keadilan menjadi faktor penentu dalam keberhasilan kinerja pelayanan publik di lembaga BPMPT Provinsi Jawa Barat. 2. Implementasi nilai nilai kejujuran kedisiplinan, tanggung jawab, dan toleransi serta nilai keadilan dalam pelayanan publik yang dilakukan oleh BPMPT Prov. Jawa Barat dapat memperkokoh pengembangan kualitas pembelajaran PKn berdasarkan konteks partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah. 3. Partisipasi masyarakat merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di BPMPT Provinsi Jawa Barat.

134 4. Pemahaman nilai-nilai Pancasila diperlukan dalam mendukung reformasi birokrasi yang efektif sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan publik untuk mengembangkan kecakapan partisipasi warga negara. 5. Nilai-nilai etika dalam proses pelayanan publik dalam bidang pelayanan perizinan di BPMPT Provinsi Jawa Barat bersumber pada Pancasila sebagai penentu peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Jawa Barat. 6. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang didukung oleh pengembangan kualitas keterampilan berpartisipasi warga negara dapat dijadikan sebagai muatan kurikuler Pkn di SMA dalam pokok bahasan keterampilan berpartisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan, serta dapat dijadikan objek kajian dan pembahasan dalam mata kuliah Analisis kebijakan publik di LPTK, khususnya di FPIPS.

135