Tanda Kematian Tidak Pasti Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis )

dokumen-dokumen yang mirip
MATI. Mati : penghentian penuh menyeluruh dari semua fungsi vital tanpa kemungkinan dihidupkan lagi Ada beberapa istilah :

MODUL FORENSIK TANATOLOGI. Penulis : Dr.dr. Rika Susanti, Sp.F Dr. Citra Manela, Sp.F Dr. Taufik Hidayat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup (WHO). Menurut Undang-Undang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan jaman. Oleh karena itu ilmu kedokteran forensik bermanfaat bagi

MAKALAH UJIAN KASUS PATOLOGI FORENSIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai 200 buah. Panjangnya antara 2-6 μm dengan diameter 0,3 μm. Sel-sel silia

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian menurut World Health Organization (WHO) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) kematian merupakan

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014

Ilmu Pengetahuan Alam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) kematian merupakan

Pengaruh kadar hemoglobin terhadap lebam mayat (livor mortis)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

Mutiara Nugraheni

Luka Akibat Trauma Benda Tumpul a Luka Lecet (Abrasi)

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

- TEMPERATUR - Temperatur inti tubuh manusia berada pada kisaran nilai 37 o C (khususnya bagian otak dan rongga dada) 30/10/2011

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

TEORI FENOMENA ORGAN

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dalam proses hukum untuk kasus kecelakaan lalu. lintas, peran dokter sangat penting, baik itu

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

VISUM ET REPERTUM VER/01/XII/2014/Reskrim

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK (CLINICAL SKILL LEARNING) DEPARTEMEN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL PEMERIKSAAN LUAR PADA JENAZAH

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

GAMBARAN KECEPATAN PEMBUSUKAN HEWAN COBA DI DAERAH PESISIR PANTAI MANADO

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

Hubungan antara perubahan gambaran histologis kulit dengan tingkat kesukaran terlepasnya bulu pada tikus putih (rattus norvegicus)

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Awal Kanker Rongga Mulut; Jangan Sepelekan Sariawan

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

KASUS III. Pertanyaan:

I. PENDAHULUAN. Broiler adalah ayam yang memiliki karakteristik ekonomis, memiliki

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

NEONATUS BERESIKO TINGGI

Manfaat Minum Air Putih

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bronkus merupakan saluran nafas yang terbentuk dari belahan dua trakea

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.3

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian merupakan fase akhir dalam kehidupan tiap manusia. Menurut

PENGUJIAN TINGKAT KESEGARAN MUTU IKAN DISUSUN OLEH: NAMA : F. I. RAMADHAN NATSIR NIM : G KELOMPOK : IV (EMPAT)

PERAWATAN JENAZAH DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian pengaruh penambahan garam terhadap nilai organoleptik

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Sistem Pencernaan Manusia

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Makalah Forensik Kematian Mendadak Karena Kerusakan Sistem Saraf Pusat

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

Nova Nurfauziawati Kelompok 11 A V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Global Warming. Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

INVESTIGATION AT THE SCENE OF DEATH

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.4

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII

Transkripsi:

Tanatologi merupakan bagian dari ilmu kedokteran forensik yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Dalam tanatologi, didapatkan beberapa jenis istilah kematian, yaitu mati somatis, mati suri, mati seluler, mati serebral, dan mati otak. Dalam mengenali apakah seseorang sudah benar-benar mati atau belum, seorang dokter dapat mengetahuinya dengan melihat keadaan klinis korban tersebut. Menurut tanatologi, tandatanda kematian dibagi menjadi dua, yaitu tanda kematian pasti dan tanda kematian tidak pasti. Tanda Kematian Tidak Pasti Penapasan yang tehenti setelah dilakukan pemeriksaan berupa inspeksi, palpasi, auskultasi selama 10 menit Terhentinya sirkulasi selama 15 menit yang ditandai dengan hilangnya denyut pada karotis. Kulit pucat Hilangnya tonus otot dan terjadi relaksasi. Lemasnya otot sebenarnya merupakan bentuk dari relaksasi primer. Hal ini akan terlihat dengan adanya pendataran pada daerahdaerah yang tertekan. Misalnya pada bokong jenazah yang terlentang. Segmentasi pembuluh darah retina Keringnya kornea yang menyebabkan kornea menjadi keruh yang biasa terjadi 10 menit setelah kematian. Tanda Kematian Pasti Lebam Mayat ( Livor Mortis ) Terjadinya kematian klinis akan menyebabkan eritrosit bergerak menempati lapisan terbawah akibat adanya gaya gravitasi. Eritrosit tersebut kemudian akan mengisi vena dan venula yang nantinya akan membentuk bercak berwarna merah keunguan atau yang disebut jugalivide. Livide akan terlihat pada seluruh bagian bawah tubuh, kecuali bagian tersebut tertekan alas keras. Adanya aktivitas dari fibrinolisin akan menyebabkan darah tetap cair. Lebam mayat pertama akan terbentuk pada 20-30 menit setelah kematian dan akan mbertambah dan menetap setelah 8-12 jam. Sebelum lebam mayat lengkap dan menetap, lebam yang timbul biasanya hanya berwarna pucat dan masih dapat hilang dengan penekanan. Sempurnanya lebam mayat akan dipercepat dengan adanya perubahan posisi tubuh yang terjadi dalam 6 jam pertama setelah mati klinis. Menetapnya lebam mayat dapat terjadi karena adanya timbunan sel-sel darah dalam jumlah yang cukup banyak. Pemeriksaan lebam mayat biasa digunakan untuk memastikan kematian seseorang. Selain itu, lebam mayat juga dapat digunakan untuk menentukan sebab kematian. Kematian akibat keracunan CO atau CN akan menimbulkan warna lebam menjadi merah, sedangkan keracunan anilin, nitrit, nitrat, sulfonal akan membuat lebam berwarna coklat.lebammayat dapat digunakan sebagai tanda pasti kematian, memperkirakan sebab kematian, dan memperkirakan saat kematian. Karena sistem peredaran darah sudah tidak berfungsi lagi, setelah mati klinis eritrosit akan menempati tempat terbawah tubuh akibat gaya gravitasi. Lebam ini biasanya berwarna

merah keunguan (livid) dan menempati tempat terbawah sesuai dengan posisi kematian pasien, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas yang keras. Lebam mayat biasanya mulai terbentuk 20-30 menit pasca kematian lalu menetap setelah 8-12 jam. Sebelum waktu ini, lebam mayat ini masih hilang pada penekanan dan dapat berpindah jika posisi mayat diubah. Menetapnya lebam mayat ini disebabkan oleh bertumpuknya eritrosit dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit untuk berpindah lagi. Selain itu, hal tersebut juga diakibatkan oleh kekakun dinding pembuluh darah. Kaku Mayat ( Rigor Mortis ) Merupakan kekakuan pada mayat yang terjadi karena cadangan glikogen pada otot sudah habis. Keadaan ini biasa terjadi 2 jam setelah mati klinis. Kaku mayat, tidak langsung terjadi sesaat setelah kematian. Hal ini terjadi karena, pada saat kematian baru saja berlangsung, tubuh masih memiliki cadangan glikogen yang nantinya akan menghasilkan energi. Energi ini kemudian akan digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP, dan membuat serabut aktin dan miosin masih tetap lentur. Kelenturan otot setelah kematian terjadi karena adanya pemecahan cadangan glikogen otot yang menghasilkan energi. Selanjutnya energi ini diguunakan unutk mengubah ADP menjadi ATP. Serabut aktin dan miosin pada otot akan tetap lentur selama keadaan kaku mayat biasanya ditemukan pada otot-otot kecil terlebih dahulu. Kaku mayat akantetap dipertahankan selama 12 jam setelah mati klinis yang kemudian akan menghilang. Aktivitas fisik, suhu tubuh yang tinggi, bentuk tubuh kurus, dan suhu lingkungan yang tinggi dapat meempercepat proses terjadinya kaku mayat. Penilaian kaku mayat dapat berguna dalam menentukan tanda pasti kematian dan waktu kematian. Ada beberapa keeadaan yang harus dibedakan dengan kaku mayat, antara lain cadaveric spasm, heat stiffening, cold stiffening. Penurunan Suhu ( Algor Mortis ) Hal ini dapat terjadi karena adanya perpindahan kalor (panas) dari suatu benda panas ke benda lainnya yang lebih dingin. Proses perpindahan panas bervariasi, baik melalui radiasi, konduski, evaporasi dan konveksi. Pembusukan ( Decomposition ) Pembusukan terjadi karena adanya degradasi jaringan yang terjadi akibat autolisis ( perlunakan jaringan ) dan kerja bakteri. Pada saat orang meninggal, bakteri normal yang tadinya tidak dapat masuk ke dalam jaringan, akan mulai menembus jaringan bahkan sampai masuk ke dalam darah. Bakteri tersebut yang nantinya akan tumbuh dan berkembang biak di dalam darah. Tempat penyumbang bakteri terbanyak adalah bagian usus (Clostridium welchii ). Pada saat pembusukan tejadi, gas-gas seperti alkana, H 2S dan HCN, asam amino dan asam lemak akan terkumpul. Pembusukan baru akan terjadi setelah 24 jam kematian berlangsung. Bagian tubuh pertama yang akan timbul pembusukan adalah bagian perut kanan bawah, dekat dengan sekum, dimana komposisi terbesar adalah cairan dan merupakan tempat yang paling banyak mengandung bakteri. Terbentuknya warna kehijauan karena adanya

pembentukan sulf-met-hemoglobin. Warna kehijauan ini nantinya akan menyebar mulai dari perut hingga rongga dada dan bau busuk mulai tercium. Selanjutnya akan terjadi proses pengelapasan kulit ari atau terbentuknya gelembung yang berisi cairan kemerahan berabu busuk. Adanya pembentukan gas yang berasal dari perut akan menyebabkan perut menjadi tegang dan cairan keluar dari lubang telinga atau hidung. Gas inilah yang kemudian akan memunculkan suara krepitasi. Adanya gas ini akan menyebabkan pembengkakan pada bagian tubh, terutama pada bagian tubuh yang memiliki jaringan yang longgar sepeti skrotum, dan payudara. Kumpulan gas ini yang kemudian akan menyebabkan posisi tubuh menjadi seperti petinju ( pugilstic attitude ). Proses berikutnya yang terjadi adalah rambut akan menajdi mudah tercabut, kuku mudah terlepas, dawajah menggembung, dan berwarna ungu kehijauan, diikuti dengan pembengkakan kelopak mata, pipi tembem, bibir tebal,lidah membengkak dan terjulur. Larva lalat kemudian juga dapat timbul setelah pembentukan gas mutlak terjadi. Larva lalat akan mulai timbul kira-kira 36-8 jam pasca mati. Alis mata, sudut matalubang hidung dan diantara bibir merupakan tempat terseing ditemukannya telur lalat. Telur lalat kemudian akan mulai menetas pada 24 jam kemudian. Identifikasi jenis lalat merupakan suatu hal yang penting dilakukan untuk mengetahui siklus hidup lalat. Pembusukan organ tubuh akan terjadi dengan waktu yang berbeda. Pada lambung, perubahan yang terjadi adalah perubahan warna menjadi ungu kecoklatan. Perubahan ini terjadi paling sering di bagian fundus, dan usus. Mukosa saluran napas, endokardium, intima pembuluh darah juga akan berubah menjadi kemerahan. Adanya difusi empedu menyebabkan timbulnya warna coklat kehijauan di jaringan sekitar. Otak melunak, hati berongga seperti spons limpa melunak dan mudah robek juga akan terjadi. Pengerutan organ tubuh juga terjadi. Prostat dan uterus non gravid merupakan organ yang paling lama bertahan dari pembusukan. Pembusukan akan lebih cepat terjadi pada suhu lingkungan yang optimal, kelembapan udara yang cukup, banyak terdapat bakteri pembusuk, tubuh gemuk, ataupun hal lain yang menyebabkan bakteri berumpuk ( infeksi dan sepsis ). Tempat ditemukan mayat juga akan mempengaruhi proses pembusukan. Proses pembuskan yang terjadi pada mayat yang ditemukan di dalam tanah, air dan udara memiliki perbandingan 1 : 2 : 8. Pada bayi yang baru lahir, proses pembusukan akan lebih lambat karena jumlah bakteri yang sedikit. Adiposera Adiposera adalah kondisi terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak atau berminyak, dan berbau tengik yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh pasca mati. Pada waktu 4 minggu pasca mati, kadar lemak dalam tubuh akan naik hingga 20% dan pada 12 minggu akan bertambah menjadi 70% atau lebih. Mummifikasi

Mummifikasi merupakan proses penguapan cairan atau dehidrasi jaringan yang cukup cepat. Hal ini menyebabkan terjadinya pengeringan jaringan yang dapat menghentikan pembusukan. Mummifikasi jarang terjadi pada cuaca yang normal. Mumifikasi baru dapat terjadi bila suhu hangat, kelembapan rendah, aliran dara yang baik, tubuh yang dehidrasi lama (12-14 minggu). Daftar Pustaka 1. Budiyanto A, et al. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik FKUI; 1997.p.3-11, 15-16, 26-33, 55-57, 64-70. 2. Peraturan Perundang-undangan Bidang Kedokteran. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik FKUI; 1994. p.11-12,14

Please download full document at www.docfoc.com Thanks