HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

KERANGKA ACUAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) ANAK

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

ISSN Vol 2, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Oleh : Suyanti ABSTRAK

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

ABSTRAK. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN BITUNG KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

HUBUNGAN STATUS GIZI BAWAH NORMAL DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-60 BULAN SRI SUHARTININGSIH, MEGA ARIANTI PUTRI

NURJANNAH NIM

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas anak sebagai penerus bangsa (1). Periode seribu hari,

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sumber daya yang berkualitas tidak hanya dilihat secara fisik namun

BAB I PENDAHULUAN. Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan anak saat ini. Akan tetapi pelaksanaan untuk meningkatkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dengan segala hasil yang ingin dicapai, di setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dukungan gizi yang memenuhi kebutuhan sangat berarti

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Anak prasekolah adalah anak berusia dua sampai lima tahun. Rentang usia

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA JOTOSANUR KECAMATAN TIKUNG TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB I PENDAHULUAN. gizi yang terdiri dari 5,7% balita yang gizi buruk dan 13,9% berstatus gizi

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). Ketersediaan pangan yang cukup belum dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) ialah. menurunkan angka kematian anak (Bappenas, 2007). Kurang gizi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

KERANGKA ACUAN KERJA STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

PINTAR BANANA SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI KUALITAS BALITA DI RW 04 DAN RW 05 DESA ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiesi bentuk atau fungsi,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mental inteligensi serta perilaku anak (Mansjoer, 2000).

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL GENDINGAN YOGYAKARTA TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK BAYI USIA 0-6 BULAN ANTARA YANG DIBERI ASI DENGAN YANG DIBERI PASI DI DESA GLAGAH JATINOM KLATEN

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kembang. Semarang. : Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada. bulan April-Mei 2015

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN KARANGANYAR

Transkripsi:

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN ABSTRAK Juwita dan Erni Yusnita Lalusu Perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya sehingga perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan manusia Pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik dipengaruhi oleh asupan gizi yang seimbang baik kualitas maupun kuantitasnya meliputi air karbohidrat lemak protein vitamin dan mineral untuk memperoleh energi yang cukup. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Prasekolah di TK Al-Mustaqim Luwuk. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah di TK Al-Mustaqim Luwuk dengan jumlah anak Data status gizi diperoleh melalui pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan serta data perkembangan anak (sampel) melalui observasi tahapan perkembangan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil analisis berdasarkan status gizi responden menunjukan bahwa sebagian besar anak dengan status gizi normal yaitu sebanyak anak (98%) status gizi gemuk yaitu sebanyak anak (%) dan status gizi kurus yaitu sebanyak anak ( %). Hasil analisis berdasarkan tingkat perkembangan anak menunjukan bahwa % perkembangan sesuai sedangkan 9 % perkembangan menyimpang. Hasil analisis bivariat antara status gizi dengan tingkat perkembangan menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan nilai ρ=. Hal ini dikarenakan status gizi sangat berhubungan erat dengan perkembangan. Perkembangan Seorang anak akan semakin baik apabila status gizinyapun baik atau normal. Diharapkan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai agar dapat melakukan upaya-upaya promosi kesehatan berkaitan dengan tingkat perkembangan dan asupan makanan di Taman Kanak-kanak yang ada di kabupaten banggai. Dan bagi orang tua khususnya ibu agar lebih memberikan perhatian kepada buah hatinya terutama mengenai asupan makanan dan juga tingkat perkembangan anak. Kata kunci : Status gizi tingkat perkembangan Daftar pustaka : 8 (-)

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- PENDAHULUAN Anak adalah buah hati yang senantiasa didambakan setiap pasangan. Pada tiga tahun pertama kehidupan atau pada usia balita terjadi masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dimana usia balita sangat peka terhadap lingkungan. Pada usia ini otak manusia berkembang cepat dan kritis dimana otak memiliki kemampuan untuk menyerap informasi sebesar %. Semua informasi yang diterima pada masa ini akan berdampak pada perkembangan IQ sampai % sehingga masa balita adalah masa terbaik saat penanaman prinsip-prinsip kehidupan dan penghidupan yang baik (BKKBN ). Berbeda dengan otak orang dewasa otak balita (bawah lima tahun) lebih plastis. Plastisitas otak pada balita mempunyai sisi positif dan negatif. Sisi positifnya otak balita lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan pengkayaan. Sisi negatifnya otak balita lebih peka terhadap lingkungan utamanya lingkungan yang tidak mendukung seperti asupan gizi yang tidak adekuat kurang stimulasi dan tidak mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Oleh karena masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi maka masa balita disebut sebagai masa keemasan ( golden period) jendela kesempatan (window of opportunity) dan masa kritis (critical period). (Kemenkes RI ) Dari hasil wawancara dan buku penilaian perkembangan yang peneliti dapatkan dari guru kelas di TK al-mustaqim Luwuk didapatkan bahwa dari siswa ada 9 siswa yang baru mulai berkembang dan siswa yang belum berkembang baik dari aspek motorik kasar motorik halus sosialisasi dan kemandirian maupun bicara dan bahasa. Mengingat jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar persen dari seluruh populasi maka sebagai calon generasi penerus bangsa kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu mendapat gizi yang baik stimulasi yang memadai serta terjangkau oleh pelayanan kesehatan berkualitas termasuk deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. Selain hal-hal tersebut berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak juga perlu dieliminasi. (Kemenkes RI ) Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Gangguan gizi juga menimbulkan berbagai keterbatasan antara lain pertumbuhan datar berat badan dan tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal dan akibat lainnya adalah turunnya produktivitas menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian (Waryana ). Anak usia pra-sekolah ( - tahun) merupakan kelompok yang sangat perlu diperhatikan akan kebutuhan gizinya karena mereka dalam masa pertumbuhan. Kekurangan akan kebutuhan gizi pada masa anak-anak selain akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan jasmaninya juga akan menyebabkan gangguan perkembangan mental anak. Anak-anak yang menderita kurang gizi setelah mencapai usia dewasa tubuhnya tidak akan tinggi yang seharusnya dapat dicapai serta jaringanjaringan otot yang kurang berkembang. (Lindawati ) Salah satu indikator kesehatan yang dinilai pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi anak balita diukur berdasarkan umur berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel umur BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri yaitu : berat badan menurut umur (BB/U) tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator status gizi berdasarkan indeks BB/U memberikan

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- indikasi masalah gizi secara umum. (Profil kesehatan RI ) Berdasarkan data profil kesehatan Kabupaten Banggai kasus gizi kurang dan gizi buruk menunjukkan trend peningkatan selama dua tahun terakhir (-). Pada tahun kasus gizi buruk yaitu sebesar % dan pada tahun mengalami peningkatan sebesar 8%. Sedangkan kasus gizi kurang di tahun yaitu sebesar 98% dan pada tahun mengalami peningkatan sebesar %. Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan status gizi dengan perkembangan anak Prasekolah di TK Al-Mustakim Luwuk karena Dari hasil pengambilan data yang dilakukan oleh peneliti di Dinas Pendidikan dan Olahraga Di kecamatan Luwuk di dapatkan bahwa jumlah siswa TK yang terbanyak adalah di TK Al-Mustaqim Luwuk dengan jumlah sebesar siswa. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional dimana deteksi perkembangan dan pengukuran status gizi anak dilakukan dalam satu waktu. menggunakan timbangan injak / berdiri untuk mengukur berat badan (BB) dan microtoice untuk mengukur tinggi badan (TB) serta lembar isian. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Metode observasi Penggunaan metode observasi untuk memperoleh data status gizi melalui pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan serta data perkembangan anak (sampel) melalui observasi tahapan perkembangan dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Metode Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru wali kelas yang siswanya menjadi sampel dalam peneltian ini. Dokumentasi Digunakan untuk memperoleh data umum siswa maupun orang tua siswa di TK Al-Mustaqim Luwuk seperti tanggal / bulan / tahun lahir siswa latar belakang pendidikan orang tua pekerjaan orang tua dan lain-lain. Pengolahan Analisis dan Penyajian Data Lokasi dan Waktu Penelitian. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Al- Mustakim Luwuk.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus tahun. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah di TK Al- Mustaqim Luwuk dengan jumlah anak. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian untuk pemeriksaan perkembangan menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan untuk mengukur status gizi. Pengolahan Data Pengolahan data dimulai dari proses edeting coding dan entry data secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS... Analisis Data Untuk mengukur asosiasi antara dua atau lebih variabel kuantitatif dipakai tes statistik X. Data masing-masing sub variabel dimasukkan ke dalam tabel kontingensi (tabel silang). Kemudian tabel-tabel kontingensi tersebut dianalisa dengan menggunakan uji statistik X

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- Keterangan: O = frekuensi observasi E = frekuensi harapan X merupakan teknik analisa korelasi yang sesuai untuk penelitian ini karena variabel dependen dan independen pada penelitian ini dalam bentuk data deskrit (data frekuensi atau data kategori). Interpretasi hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut: a. Ho diterima (tolak Ha) apabila ρ > α () artinya tidak ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di Tk Al-mustaqim luwuk. b. Ho ditolak (terima Ha) apabila ρ < α () artinya ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di Tk Al-mustaqim luwuk.. Penyajian Data Hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi disertai narasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Analisis Univariat Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di TK Al-Mustaqim Luwuk Kabupaten Banggai No Jenis Kelamin n % Laki-laki 9 Perempuan Total Sumber; Data Primer Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa dari sampel siswa TK yang diteliti siswa dengan jenis kelamin laki-laki yakni sebanyak 9 orang ( %) dan siswa dengan jenis kelamin perempuan yakni sebanyak orang ( %). Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Kelas Di TK Al-Mustaqim Luwuk Kabupaten Banggai No Kelas n % B B B 9 A A 9 Total Sumber; Data Primer Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa dari sampel siswa TK yang diteliti terdapat kelas dimana responden terbanyak terdapat pada kelas B dan B yakni sebanyak orang ( %) dan yang paling sedikit terdapat pada kelas B yakni sebanyak orang ( %)..) Status gizi Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Berat Badan / Tinggi Badan Di TK Al- Mustaqim Luwuk Kabupaten Banggai No Status Gizi n % Gemuk Normal 98 Kurus Total Sumber; Data Primer Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa dari sampel siswa yang diteliti diperoleh status gizi gemuk sebanyak orang (%) siswa yang status gizi normal sebanyak orang (98 %) dan siswa yang status gizi kurus sebanyak orang ( %)..) Tingkat Perkembangan Anak

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Perkembangan di TK Al-Mustaqim Luwuk Kabupaten Banggai Tingkat No n % Perkembangan Sesuai Meragukan Menyimpang 9 N o St at us Gi zi Ge m uk Total Sumber; Data Primer Berdasarkan Tabel di atas menunjukan bahwa dari siswa yang diteliti sebagian besar siswa dengan perkembangan sesuai yakni sebanyak orang ( %) sedangkan paling sedikit pada siswa yang perkembangan menyimpang yakni sebanyak orang (9 %). b. Analisis Bivariat ) Hubungan antara satatus gizi dengan tingkat perkembangan Tabel Hubungan Status Gizi Berat Badan / Tinggi Badan Dengan Tingkat Perkembangan Anak Prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk No rm al Ku rus Tingkat Perkembangan Sesua i Mera guka n Meny impa ng Juml ah n % n % n % n % 9 9 8 N i l a i ρ Jumlah Sumber; Data Primer Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dengan status gizi normal dan memiliki perkembangan yang sesuai yaitu sebanyak anak ( %) dibandingkan dengan anak yang perkembangan menyimpang hanya berjumlah anak (9 %). Sedangkan anak yang tergolong kurus dan memiliki perkembangan yang menyimpang yaitu sebanyak anak (%). Berdasarkan hasil uji chi-squer diperoleh nilai ρ< Yaitu. Interpretasi dari uji statistik tersebut dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan anak prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk. Pembahasan Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Akibat kekurangan gizi akan menyebabkan beberapa efek serius seperti kegagalan pertumbuhan fisik serta tidak optimalnya perkembangan dan kecerdasan. Gangguan gizi juga menimbulkan berbagai keterbatasan antara lain pertumbuhan datar berat badan dan tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal dan akibat lainnya adalah turunnya produktivitas menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit yang akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian. Berdasarkan hasil penelitian pada Anak prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk Kabupaten Banggai yang berjumlah orang didapatkan hasil sebagai berikut :. Status Gizi Hasil penelitian status gizi responden menunjukan bahwa sebagian besar dengan status gizi normal yaitu sebanyak anak (98%) sedangkan yang paling sedikit 9

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- adalah status gizi gemuk anak (%) dan kurus yaitu sebanyak anak ( %).. Tingkat Perkembangan Hasil penelitian untuk tingkat perkembangan anak yang terbanyak adalah perkembangan sesuai yaitu anak ( %) sedangkan perkembangan menyimpang yaitu sebanyak anak (9 %).. Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Perkembangan Dalam penelitian ini juga dilakukan uji bivariat untuk menentukan hubungan status gizi dengan tingkat perkembangan anak prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk. Hasil analisis hubungan status gizi berdasarkan berat badan / tinggi badan dengan tingkat perkembangan yaitu terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan nilai ρ = dimana dapat dilihat pada hubungan status gizi berdasarkan BB/TB dengan perkembangan responden yang berstatus gizi normal dan memiliki perkembangan sesuai lebih banyak dibandingkan dengan yang memiliki perkembangan meraguan dan menyimpang. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian besar orang tua yang anaknya bersekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik dan dari segi ekonomi pun sebagian besar termasuk ekonomi menengah keatas serta lingkungan sekolah pun mempunyai fasilitas yang memadai dari segi sarana dan prasarana maupun pengajar. Selain itu ada beberapa fakta dilapangan yang peneliti dapatkan dari segi polah yaitu orang tua selalu membawakan bekal atau makanan untuk anaknya dan jarang sekali membelikan jajanan diluar. Hal ini sesuai dengan penelitian Listriana () bahwa terdapat hubungan pola asuh dengan perkembangan psikomotor anak. Menurut Djiwandono orang tua selalu mempunyai pengaruh yang paling kuat pada anak. Setiap orang tua mempunyai pola asuh tersendiri dari segi asuh asah dan asih dalam hubungannya dengan anakanaknyadan ini mempengaruhi perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak sehingga memberi pengaruh terbesar bagi perkembangan anak. Keluarga terutama ayah dan ibu memberikan dasar pembentukan tingkah laku watak moral dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat (Soetjiningsih). Selain itu Status gizi yang kurang akan mengakibatkan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat dimana menandakan ketidakseimbangan antara jumlah asupan gizi yang didapat dengan kebutuhan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh terutama oleh otak akibatnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitia ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lindawati () Tentang Hubungan Status Gizi Dengan Tumbuh Kembang Anak Usia Pra Sekolah Di Taman Kanak-Kanak Semai Benih Bangsa Tgk. Daud Beureueh Perumnas Lhok Keutapang Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie yang menyimpulkan bahwa Status gizi berhubungan signifikan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. Status gizi yang kurang berpotensi untuk terjadi perkembangan yang tidak sesuai. Hal ini menjelaskan bahwa anak yang mengalami kekurangan makanan bergizi akan menyebabkan anak lemah dan tidak aktif sehingga terjadi retardasi pertumbuhan dan perkembangan anak.. Jadi status gizi anak yang baik akan mempengaruhi syaraf-syaraf anak agar dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya sebagai satu kesatuan keterampilan yang harus dicapai. Sudah banyak penelitian mengenai hal ini. Dan didapatkan hasil yang sama yaitu ada hubungan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan teori Hasdianah () anak yang mendapatkan asupan gizi yang baik biasanya terlihat lebih aktif dan cerdas. Sedangkan anak yang mendapatkan asupan zat gizi yang kurang atau tidak sesuai akan menyebabkan gangguan perkembangan karena mempengaruhi tingkat kecerdasan dan perkembangan otak.

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- Menurut Papilia et al. tahun 989 dalam Choirunnisa ( ) gizi dapat mempengaruhi proses perkembangan anak. Hal ini terbukti bahwa pada anak-anak yang berstatus gizi kurang terjadi penghambatan perkembangan. Penghambatan ini terjadi karena penurunan jumlah dan ukuran sel otak. Kemampuan sistem saraf pada otak untuk membuat dan melepaskan neurotransmitter tergantung pada konsentrasi zat gizi tertentu dalam darah yang diperoleh dari komposisi makanan yang dikonsumsi. Menurut Soetjiningsih () tingkat perkembangan dan pertumbuhan seorang anak dipengaruhi status gizinya dimana status gizinya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya adalah tingkat pengetahuan. Menurut Soetjiningsih () stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat stimulasi. Pada penelitian ini semua anak diasuh oleh ibu mereka sehingga stimulasi yang diberikan pada anak menjadi lebih optimal Ini dibuktikan dengan sebagian besar anak memiliki perkembangan sesuai dibandingkan dengan yang anak memiliki perkembangan meragukan dan menyimpang. Dari beberapa penelitian dan teori yang ada membukti bahwa antara status gizi dengan tingkat perkembangan mempunyai hubungan yang sangat erat hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan tingkat perkembangan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Setelah melakukan survey dan pengkajian terhadap yang diteliti yaitu hubungan status gizi dengan tingkat perkembangan anak prasekolah di Tk Al- Mustaqim Luwuk diperoleh kesimpulan :. Status gizi anak prasekolah di Tk Al- Mustaqim Luwuk yakni sebagian besar memiliki status gizi normal dibandingkan dengan yang berstatus gizi gemuk dan kurus.. Tingkat perkembangan anak prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk sebagian besar memiliki perkembangan yang sesuai yakni orang ( %) dibandingkan perkembangan meragukan yaitu orang ( %) dan yang menyimpang sebanyak 9 orang ( %).. Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi berdasarkan BB/TB dengan tingkat perkembangan anak prasekolah di Tk Al-Mustaqim Luwuk dengan nilai ρ< yaitu. Hal ini dikarenakan status gizi sangat berhubungan erat dengan perkembangan. Perkembangan Seorang anak akan semakin baik apabila status gizinyapun baik atau normal. SARAN. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Diharapkan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai agar dapat melakukan upaya-upaya promosi kesehatan berkaitan dengan tingkat perkembangan dan asupan makanan di Taman Kanak-kanak yang ada di kabupaten banggai.. Bagi TK Al-Mustaqim Luwuk Diharapkan bagi setiap guru di TK Al- Mustaqim Luwuk agar mempertahankan perkembangan dan status gizi anak-anak yang sudah sesuai dan lebih meningkatkan Stimulasi perkembangan dan memberitahukan kepada orang tua tentang kondisis perkembangan dan status gizi anak karena ada beberapa anak yang masih memiliki perkembangan yang meragukan menyimpang dan status gizi tegolong kurus.. Bagi Orang Tua Diharapkan bagi orang tua khususnya ibu agar lebih memberikan perhatian kepada buah hatinya terutama mengenai asupan makanan dan juga tingkat perkembangan anak karena ada beberapa anak yang

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- belum sesuai perkembangannya dan status gizi tergolong kurus.. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya dalam bentuk yang lebih kompleks dan rinci tentang pengaruh status gizi dengan perkembangan anak. DAFTAR PUSTAKA Ati Adhi Choirunnisa. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Balita Di Rsud Tugurejo Semarang. Diakses pada tanggal September.Program Studi S Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang BKKBN. Masa Balita Masa Emas The Golden Age (online) (http://www.bkkbn.go.id/masa- Balita-Masa-Emas-TheGolden- Age.aspx diakses januari ). Depkes RI.. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Republik Indonesia Dewi L. Hubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia Tahun Di Puskesmas Purwantoro I Wonogiri. Di akses pada tanggal 8 Oktober. Jurnal Penelitian Dosen Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta Desmika Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia - Tahun Di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Di akses pada tanggal September. Skripsi Stikes U budiyah Banda Aceh Hasdianah H. R. Siyoto S. & Peristyowati Y.. Gizi Pemanfaatan Gizi Diet dan Obesitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Inayah Nur. Pengertian Peran Status Nilai Norma dan Budaya/Kebudayaan. http://www.scribd.com/peranstatus-nilai-norma-dan-budayakebudayaan (diakses pada tanggal januari ). Kemenkes. Pemantauan Pertumbuhan Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Lindawati. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Health Quality Vol. No. Nopember Hal.. Jakarta. Michael G. 8. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Muchtadi Deddy 9. Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta IKAPI. Notoatmodjo Soekidjo.. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo Soekidjo.. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Edisi Rineka Cipta. SantosoS Ranti. Kesehatan dan Gizi Jakarta: Rineka Cipta. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak Jakarta: EGC. 8

Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- Supariasa B.. Penilaian Status Gizi Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Waryana Gizi reproduksi Yogyakarta: Pustaka Rihama. 9