ABSTRAK. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )
|
|
- Verawati Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 ABSTRAK Siti Rohmatul Khusna Hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi Keperawatan, Fakultas ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Suwarly Mobiliu S.Kp, M.Kep, Pembimbing II dr.sri A. Ibrahim, M.Kes. Status Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus karena anak yang memiliki gizi baik, perkembangannya akan baik. Status gizi baik akan mempengaruhi perkembangannya dimana syaraf-syaraf anak dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus anak di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jumlah sampel 45 anak. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 30 anak (66,7%) dan status gizi kurang 15 anak (33,3%). Anak yang memiliki perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 28 anak (62,2%) dan anak yang memiliki perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 17 anak (37,8%). Berdasarkan analisis data menggunakan uji Chi-Square didapatkan P Value=0,000 menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak. Kesimpulannya ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus,. dan di sarankan orang tua menambah wawasan tentang kebutuhan nutrisi anak dan perkembangan motorik halus anak, sehingga orang tua dapat menerapkan pola asuh yang lebih baik, dan dapat memberikan stimulasi perkembangan anak secara optimal. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus Daftar Pustaka: ( )
4
5 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Siti Rohmatul Khusna, Suwarly Mobiliu, Sri A. Ibrahim. Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK UNG sitirohmatulkhusnakhusna@yahoo.com ABSTRAK Status Gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik halus karena anak yang memiliki gizi baik, perkembangannya akan baik. Status gizi baik akan mempengaruhi perkembangannya dimana syaraf-syaraf anak dapat berfungsi dengan baik dalam melakukan tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus anak di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jumlah sampel 45 anak.hasil penelitian menunjukkan sebagian besar anak memiliki status gizi baik yaitu sebanyak 30 anak (66,7%) dan status gizi kurang 15 anak (33,3%). Anak yang memiliki perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 28 anak (62,2%) dan anak yang memiliki perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 17 anak (37,8%). Berdasarkan analisis data menggunakan uji Chi-Square didapatkan P Value=0,000 menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak. Kesimpulannya ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus,. dan di sarankan orang tua menambah wawasan tentang kebutuhan nutrisi anak dan perkembangan motorik halus anak, sehingga orang tua dapat menerapkan pola asuh yang lebih baik, dan dapat memberikan stimulasi perkembangan anak secara optimal. Kata Kunci : Status Gizi, Perkembangan Motorik Halus 1 1 Siti Rohmatul Khusna,2015.Keperawatan UNG Pembimbing 1 Suwarly Mobiliu Pembimbing II Sry A.Ibrharim
6 PENDAHULUAN Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan dan jari yang terkoordinasi dengan penglihatan. Pada bayi, perkembangan motorik halus harus selalu dipantau dan dirangsang, sehingga bayi dapat berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik halus pada anak usia toddler merupakan suatu hal yang penting bagi perkembangan anak. Anak membutuhkan belajar menggunakan tangan dengan baik agar dapat menggerakkan mainan dan untuk ketrampilan hidup seperti makan dan memakai pakaian sendiri. Mereka belajar mengkoordinasikan mata dan gerakan tangan sehingga dapat menggunakan bermacam alat permainan (Toho Cholik Mutohir dan Gusril, 2005). Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Gangguan pada perkembangan motorik halus biasanya menyebabkan anak-anak mengalami kesulitan belajar (Santrock, 2007). Jadi secara anatomis, perkembangan akan terjadi pada struktur tubuh individu yang berubah secara proporsional seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Status gizi yang kurang akan menghambat laju perkembangan yang dialami individu, akibatnya proporsi struktur tubuh menjadi tidak sesuai dengan usianya yang pada akhirnya semua itu akan berimplikasi pada perkembangan aspek lain Mahendra dan Saputra ( dalam Lindawati, 2013). Usia toodler (1-3 tahun) merupakan masa awal anak berkembang, dimana mereka menjadi manusia yang utuh, yang belajar berjalan, berbicara, memecahkan masalah, berhubungan dengan orang dewasa dan anak seusianya. Usia 1-3 tahun anak sudah bisa melakukan apa yang mereka inginkan, sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk menanganinya. Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan halus) serta fungsi ekskresi (Kemenkes, 2010). Menurut Lindawati (2013) dalam penelitiannya didapatkan hasil akhir analisis multivariat dari empat variabel (status gizi, pola asuh ibu, umur anak, dan lama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ternyata variabel status gizi dan variabel umur merupakan variabel yang paling berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. Dari kedua variabel tersebut, 2 variabel satus gizi merupakan variabel yang paling berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah. 3 3 Toho Cholik Mutohir dan Gusril.2004.Jakarta: Depdiknas. Santrock, J.W Jakarta: Erlangga. Lindawati Kemenkes, 2010
7 Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. United Nations Children s Fund (UNICEF) melaporkan Indonesia berada di peringkat kelima dunia untuk Negara dengan jumlah anak yang terhambat pertumbuhannya paling besar dengan perkiraan sebanyak 7,7 juta balita. Tahun 2011 prevalensi status gizi masih seperti tahun 2010 sebesar (4,9%) 4 gizi buruk, gizi kurang (13%), walaupun tidak terjadi kenaikan akan tetapi 5 prevalensi status gizi kurang di Indonesia masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 10%.(Kemenkes RI, 2012:345) Diketahui bahwa presentase balita pada tahun 2012 dengan status gizi buruk 4,18%, dan gizi kurang 13,15%. (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo :2012).Sedangakan Di Provinsi Gorontalo prevalensi kasus gizi balita berdasarkan berat badan menurut umur (BB/U) dengan kasus gizi buruk sebesar 6,9% dan kasus gizi kurang sebesar 19,2% (Riskesdas:2013). Berdasarkan data awal yang diperoleh dari puskesmas Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada September 2014 prevalensi untuk gizi kurang dan gizi buruk yaitu: Dari prevalensi balita yang mengalami gizi buruk untuk BB/TB 4,49% dan BB/U 6,63% sedangkan balita yang mengalami gizi kurang untuk BB/TB 5,16% dan BB/U 8,8%. Dari 8 desa didapatkan bahwa didesa Tabumela yang paling banyak mengalami masalah gizi yaitu dari sebanyak 309 anak,untuk gizi buruk sebanyak 9 anak, gizi kurang sebanyak 18 anak dan 282 gizi baik. Pada Bulan Maret 2015 untuk jumlah anak usia 1-3 tahun ada 49 anak, dimana penderita gizi kurang 18 anak, jumlah penderita gizi Buruk 5 anak, dan jumlah balita dengan gizi baik 26 anak. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Status Gizi Dengan perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 1-3 tahun di Desa Tabumela kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun. Populasi dalam penelitian ini yaitu anak yang berusia 1-3 tahun di wilayah Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 45 balita.sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, yaitu tehnik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (sugiono, 2009). Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 balita. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Tabumela Kecamatan Tilango dan waktu penelitian yaitu dilaksanakan pada tanggal 18 sampai dengan 23 Mei 2015 dengan menggunakan data primer, diperoleh dari lembar kuesioner berisi pertanyaan yang akan ditanyakan langsung kepada ibu ibu yang memiliki balita 1-3 tahun.instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist. Data 5 Kemenkes RI, 2012:345 Riskesdas:2013
8 dianalisis menggunakan analisa univariat dan bivariat derngan menggunakan uji statistic Chi-Square. HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Umur Frekuensi % 12 Bulan 15 Bulan 18 Bulan 21 Bulan 24 Bulan 30 Bulan 36 Bulan ,1 8,9 6,7 26,7 8,9 11,1 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.1 menunjukkan responden berdasarkan umur, dimana sebagian besar responden berumur 12 bulan 12 responden (26,7%), Responden berumur 15 bulan responden (11,1%), responden berumur 18 bulan 4 responden (8,9%), responden berumur 21 bulan 3 responden (6,7%), responden berumur 24 bulan 12 responden (26,7%), responden berumur 30 bulan 4 responden (8,9%), dan responden berumur 36 bulan 5 responden (11,1%). Tabel 4.2 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Jenis Frekuensi % Kelamin Laki-laki Perempuan ,0 40,0 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.2 menunjukkan jenis kelamin responden, sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 27 responden (60,0%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 18 responden (40,0%). Tabel 4.3 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Pendidikan Jumlah % SD SMP SMA ,9 44,4 6,7 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.5 menunjukkan pendidikan ibu sebagian besar responden yang berpendidikan SD 22 responden (48,9%), SMP 20 responden (44,4%) dan SMA 3 responden (6,7%).
9 Tabel 4.4 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Pekerjaan Jumlah % IRT ,0 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.6 menunjukkan pekerjaan ibu sebagian besar responden yang memiliki pekerjaan IRT 45 responden (100,0%). Analisa Univariat Tabel 4.5 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Status Gizi Jumlah Presentase % Gizi Baik Gizi Kurang ,7 33,3 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.3 menunjukkan karakteristik status gizi responden, dimana sebagian besar responden berstatus gizi baik berjumlah 30 responden (66,7%), status gizi kurang 15 responden (33,3%). Tabel 4.6 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Motorik Halus di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabaputen Gorontalo Perkembangan Jumlah % Kurang Baik ,8 62,2 Total % Sumber : Data Primer 2015 Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan motorik halus sebagian besar responden yang memiliki perkembangan motorik halus dengan kategori kurang 17 responden (37,8%), dan perkembangan motorik halus dengan kategori baik 28 responden (62,2%). 4.4 Analisis Bivariat Tabel 4.7 Tabel Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo
10 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 45 responden di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, memiliki distribusi responden Status Gizi baik dan perkembangan Motorik Halus dengan kategori Kurang sebanyak 3 Responden (17,7%), responden yang memiliki Status Gizi baik dan Perkembangan Motorik Halus dengan kategori Baik sebanyak 27 Responden (96,4%), responden yang memiliki Status Gizi kurang dan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 14 responden (82,3%), dan responden yang memiliki status gizi kurang dan perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 1 responden (3,6%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0.000 atau Artinya terdapat hubungan antara Status Gizi dengan perkembangan motorik halus Anak Usia 1-3 tahun di Desa tabumela Kecamatan Tilango kabupaten Gorontalo. PEMBAHASAN 4.1.Status Gizi pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Berdasarkan karakteristik responden status gizi di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dari 45 responden didapatkan untuk kategori Status gizi baik sebanyak 30 responden (66,7 %), dan Status Gizi Kurang sebanyak 15 responden (33,3%). Menurut asumsi peneliti, Status gizi kurang akan mengakibatkan anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat, dimana menandakan ketidakseimbangan antara jumlah asupan gizi yang didapat dengan kebutuhan penggunaan zat-zat gizi oleh tubuh terutama oleh otak, akibatnya akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Kemampuan motorik halus memerlukan kinerja otak dan otot yang baik, karena itu tubuh sangat memerlukan asupan nutrisi yang baik. Sesuai hasil observasi yang dilakukan sebagian rumah warga yang lantainya masih terbuat dari tanah, lingkungannya yang masih kotor dan berdekatan dengan danau Limboto, anak mudah untuk terkena penyakit sehingga sistem imun anak akan menurun yang nantinya akan mempengaruhi perkembangan anak tersebut akan terganggu. Berdasarkan hasil wawancara kepada orang tua anak sebagian besar pekerjaan ayah dari anak adalah Nelayan. Begitu pula dengan penghasilannya sangat mempengaruhi status gizi dan perkembangan motorik halus anak. Sebab apabila ekonomi keluarga rendah, maka asupan makanan yang diberikan kepada
11 anak juga rendah, hal ini dapat mengakibatkan anak kekurangan gizi sehingga perkembangan motorik halus anak akan terhambat sehingga anak tidak dapat berkembang sesuai dengan umurnya. Menurut Almastsier (2010) rendahnya status gizi di sebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung, penyebab langsung salah satunya adalah konsumsi makanan yang kurang, sedangkan penyebab tidak langsung yang dominan meliputi tingkat ekonomi dan pendidikan gizi yang kurang.proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita merupakan proses yang teramat penting dalam menentukan masa depan anak baik secara fisik, mental maupun perilaku. Laju pertumbuhan dan perkembangan pada setiap tahapan usia tidak sama, tergantung dari faktor keturunan, konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan lingkungan terhadap anak (Sunartyo, 2007). Menurut Anwar (2000), zat-zat gizi yang dikonsumsi anak akan berpengaruh pada status gizi anak. Perbedaan status gizi anak memiliki pengaruh yang berbeda pada setiap perkembangan anak, dimana jika gizi yang dikonsumsi tidak terpenuhi dengan baik maka perkembangan anak akan terhambat. 4.2 Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Berdasarkan Karakteristik responden menunjukan bahwa responden dengan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 17 responden (37,8%). Menurut asumsi peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan anak terlihat tidak dapat melakukan beberapa tahapan perkembangan motorik halus seperti anak pertama usia 36 bulan tidak bisa membuat garis sesuai perintah, anak kedua usia 24 bulan tidak dapat memegang sendiri cangkir/gelas sehingga anak meminumnya dengan tumpah, dan anak yang ketiga anak usia 30 bulan tidak dapat meletakkan 4 buah kubus satu persatu diatas kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus. Rendahnya status gizi di sebabkan oleh penyebab langsung dan tidak langsung, penyebab langsung salah satunya adalah konsumsi makanan yang kurang, sedangkan penyebab tidak langsung yang dominan meliputi tingkat ekonomi dan pendidikan gizi yang kurang (Almatsier :2010). Responden yang memiliki perkembangan baik sebanyak 28 responden (62,2%), menurut asumsi peneliti berdasarkan observasi yang dilakukan di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo, anak yang memiliki perkembangan baik dapat melakukan sebagian besar tahapan perkembangan anak bisa melakukan sesuai instrument yang diperintahkan. Hal tersebut terjadi mengingat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dengan perkembangan motorik halus anak. Untuk yang termasuk dalam kategori status gizi baik tetapi mempunyai perkembangan motorik halus yang tidak sesuai dipengaruhi oleh faktor pola asuh, lingkungan, kesehatan dan stimulasi (Soetjiningsih, 2012). 6 6 Almatsier, S, 2010.Jakarta: Gramedia Sunartyo, 2007,Jakarta: UI Press Anwar, H Jakarta: Rineka Citra Soetjiningsih Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
12 4.3 Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Hasil analisis menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil P Value= 0,000 0,05, artinya ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan karakteristik responden yang memiliki Status gizi baik dengan perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 27 responden (96,4%), hal ini disebabkan anak yang memiliki gizi baik maka perkembangannya pun akan baik. Sesuai instrument penelitian yang digunakan sebagian besar responden memiliki Status gizi baik perkembangan motorik halusnya juga baik, dan responden yang mempunyai status gizi kurang perkembangan motorik halusnya juga kurang. Peneliti berasumsi bahwa Semakin baik status gizi seseorang maka semakin baik pula tingkat perkembangan motorik halus anak. Karena status gizi tersebut dapat mempengaruhi kemampuan otot-otot kecil yang sesuai dengan perkembangan anak, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat. Hal ini sesuai dengan teori Hasdianah (2014), anak yang mendapatkan asupan gizi yang baik biasanya terlihat lebih aktif dan cerdas. Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Apabila kebutuhan nutrisi seseorang tidak atau kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan (Hidayat, 2007). Status gizi baik dan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 3 responden (17,7%), hal ini disebabkan karena pola asuh orang tua dan kurang stimulasi. Mnurut Asumsi peneliti Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang kurang kasih sayang dan kurang stimulasi akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Stimulasi yang diberikan pada anak selama tiga tahun pertama (golden age) akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan otaknya dan menjadi dasar pembentuk kehidupan yang akan datang. Semakin dini stimulasi yang diberikan, maka perkembangan anak akan semakin baik. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka pengetahuan anak akan menjadi luas sehingga perkembangan anak semakin optimal (Herawati,2011). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dalam perkembangan anak.ibu yang mempunyai pengetahuan kurang maka tidak akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan terhambat, 7 7 Hasdianah,2014.Yogyakarta : Nuha Medika. Hidayah, A Jakarta : Salemba Medika Herawati.2011.Bandung :PGTK UPI
13 sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik maka akan memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya. Anak yang mempunyai ibu yang kurang berpengaetahuan baik akan cenderung 8 baik pula perkembangannya karena mendapatkan stimulasi yang terarah ibunya (Soetjiningsih,2010). Pengetahuan ibu dalam mengatur konsumsi makanan dengan pola menu seimbang sangat diperlukan pada masa tumbuh kembang balita, karena kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua,khususnya ibu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada balita. Di pedesaan makanan banyak dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi dan kebudayaan ( Balawati, 2004 ). Responden yang memiliki status gizi kurang dengan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 14 responden (82,3%).Menurut asumsi peneliti, anak dengan status gizi kurang maka perkembangannya anak pun kurang. Hal ini didukung oleh teori Menurut Depkes (2005) kualitas perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor dari luar dan dari dalam. Salah satu faktor luar yang mempengaruhi perkembangan yaitu status gizi atau pemenuhan kebutuhan nutrisi. Responden Status Gizi kurang dan perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 1 responden (3,6%), hal ini disebabkan dari pengaruh stimulasi yang diberikan orang tua terhadap anak sesuai dengan tahapan perkembangan. Laju pertumbuhan dan perkembangan pada setiap tahapan usia tidak sama, tergantung dari faktor keturunan, konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan lingkungan terhadap anak (Sunartyo, 2007). Melalui keterampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang, seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola, atau memainkan alat-alat mainan lainnya (Hurlock, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Dewi & Nyoman (2012) dari 111 responden menunjukan hasil uji statistik dengan pendekatan Cross Sectional diperoleh hasil p=0,000 (p<α), yang menunjukan terdapat hubungan antara status gizi dengan tingkat perkembanagan usia Toddler (12-36 bulan) di Kelurahan Sanur wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. 9 9 Soetjiningsih Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Baliwati,Y. F, dkk Jakarta: Penebar Swadaya Depkes 2005 Sunartyo, 2007,Jakarta: UI Press Hurlock, Jakarta: EGC Dewi, P. P. & Nyoman, N. 2012
14 Penelitian lainnya yang dilakukan oleht Khasanah (2009). Tentang hubungan antara status gizi dengan perkembangan usia toddler (1-3 tahun) desa Karangwungu Kecamatan Kroya Kabupaten Cilacap. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crosseksional. Keterkaitan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengetahui hubungan status gizi anak dengan perkembangan anak usia toddler, dan perbedaanya pada variabelnya yaitu dengan memiliki riwayat BBLR. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa responden memiliki status gizi baik dan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 3 responden (17,7%), responden yang memiliki status gizi baik dan perkembangan motorik halus dengan kategori Baik Sebanyak 27 responden (96,4%), responden yang memiliki status gizi kurang dan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang sebanyak 14 responden (82,3%), dan responden yang memiliki status gizi kurang dan perkembangan motorik halus dengan kategori baik sebanyak 1 responden (3,6%), SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Tabumela Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Status Gizi pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo didapatkan Status Gizi baik (66,7%), dan status gizi kurang (33,3%). Perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo didapatkan perkembangan motorik halus dengan kategori baik (62,2%) dan perkembangan motorik halus dengan kategori kurang (37,8%).Terdapat hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo.Dengan uji Chi-Square nilai p value = 0,000 atau SARAN Berdasarkan Kesimpulan hasil penelitian hubungan status gizi dengan perkembangan motorik halus pada anak usia 1-3 tahun di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Responden Diharapkan orang tua dapat menambah wawasan tentang kebutuhan nutrisi anak dan perkembangan motorik halus anak, sehingga orang tua dapat menerapkan pola asuh yang lebih baik, dapat memberikan stimulasi perkembangan anak secara optimal dan menjamin tubuh kembang anak dapat berlangsung dengan baik dari segi fisik, mental maupun psikososial.
15 2. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan,khususnya pemantauan status gizi anak dan upaya deteksi dini penyimpangan perkembangan anak secara rutin. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti variabel yang belum diteliti. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S, Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Anwar, H Peranan Gizi dan Pola Asuh dalam Meningkat Kualitas Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Rineka Citra Baliwati,Y. F, dkk Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya Dewi, P. P. & Nyoman, N Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Perkembangan Usia Toddler (12-36 Bulan) di Kelurahan Sanur Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Selatan. Fatoni, Ridwan Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Tingkat Perkembangan Personal Sosial pada Anak Usia Prasekolah di TK PDHI Banguntapan Bantul Yogyakarta. Hidayah, A Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan Jakarta : Salemba Medika. Hasdianah, H. R., Siyoto, S., & Peristyowati, Y Gizi, Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Hurlock, Perkembangan motorik. Jakarta: EGC Herawati.2011.Psikologi Perkembangan III.Bandung :PGTK UPI Lindawati Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perkembangan Motorik Anak UsiaPra Sekolah.( Diakses Tanggal 28 Februari Mustika, Dewi Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan.Bandung: Alfabeta. Santrock, J.W Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup (edisi kelima). (Penerj. Achmad Chusairi, Juda Damanik; Ed. Herman Sinaga, Yati Sumiharti). Jakarta: Erlangga. Sunartyo, 2007, Pangan, Gizi, dan Pertanian, Jakarta: UI Press Soetjiningsih Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Soetjiningsih Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Supariasa,Dkk Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC Toho Cholik Mutohir dan Gusril. (2004). Perkembangan Motorik pada Masa Anak-anak. Jakarta: Depdiknas.
BAB I PENDAHULUAN. Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motorik halus adalah pergerakan yang melibatkan otot-otot halus pada tangan dan jari yang terkoordinasi dengan penglihatan. Pada bayi, perkembangan motorik halus harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting karena pada masa ini berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRA SEKOLAH USIA 5 TAHUN DI TK KARTINI DESA TOTO SELATAN KECAMATAN KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh MELISRIAWATI GANI (NIM.
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU
PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN Raudatul Jannah *, Anggrita Sari 1, Mohdari 1 AKBID Sari Mulia Banjarmasin Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG
PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan SDM yang berkualitas dimasa yang akan mendatang. Status gizi berhubungan dengan kecerdasan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012
46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang
Lebih terperinciPersetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO
Persetujuan Pembimbing Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Oleh PURNAWATI DAI (NIM. 841410148, Jurusan Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN
PENELITIAN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN Rohayati *, Purwati * Gangguan tumbuh kembang pada anak batita di Indonesia tahun 2010 adalah 53,3%, tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi gelombang II setelah krisis ekonomi tahun 1997 kembali terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global. Krisis ekonomi tersebut
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL. Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Hubungan Peran Ibu dalam Stimulasi Dini dengan Perkembangan Anak Usia Toddler di Desa Hutabohu Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo Oleh Nurnaningsih Ayuba NIM : 8414
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN Anggrita Sari 1, RR Dwi Sogi Sri Redjeki 2, Rizky Puteri Anggarani 2 1 Akademi Kebidanan Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan upaya mengusahakan
Lebih terperinciHUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG Nunung Nurjanah * Tiara Dewi Septiani** Keperawatan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciPERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II
WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.2 JULI-DES 2017 ISSN : 2089-8592 PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II Saiful Batubara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan makanan dan penggunaan zat gizi. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2014
GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN TAHUN 2014 Yuliarti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Dampak gizi buruk apabila tidak diatasi akan menyebabkan infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak adalah dambaan dari setiap orang tua untuk melanjutkan keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN 1* Marinawati, 2 Rosmeri Bukit 1 STIKes Prima Prodi D III Kebidanan 2 Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru *Korespondensi penulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN PADA SALAH SATU DESA DI WILAYAH LAMPUNG TIMUR Damayanti*, Siti Fatonah* *Alumni Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN BITUNG KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN
e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 2, Juli 216 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN BITUNG KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012
HUBUNGAN SIKAP IBU BALITA TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAN HERAN KECAMATAN RENGAT BARAT TAHUN 2012 Oleh: Yulizawati dan Venny Rismawanti Akademi Kebidanan
Lebih terperinciREPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK BALITA USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU DESA CISAYONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CISAYONG KABUPATEN TASIKMALAYA REPI SEPTIANI RUHENDI MA0712020 INTISARI Setiap
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA Siti Nur Kholifah, Nikmatul Fadillah, Hasyim As ari, Taufik Hidayat Program Studi D III Keperawatan Kampus Sutopo Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting dan perlu perhatian serius, karena pada masa ini berlangsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang, gizi baik, dan gizi lebih (William, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Makanan yang diberikan sehari-hari harus mengandung zat gizi sesuai kebutuhan, sehingga menunjang pertumbuhan
Lebih terperinciSerambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :
Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN : 2337-9952 50 HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, PENGETAHUAN, PENDAPATAN DAN POLA ASUH DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI DESA MEUDHEUN KECAMATAN JAYA
Lebih terperinciSTATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN
STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN Margiyati, Mirza Fauzie, Dzulfa Diyana Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan Bantul e-mail: ugiklia@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu
Jurnal KesMas Untika Vol. Nomor Juni ISSN. 8- HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN ABSTRAK Juwita dan Erni Yusnita Lalusu Perkembangan merupakan hasil
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciPOLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI
POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI Perilaku sosial ( personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD) DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLOBAL TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh SRI
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT
GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT Fiktina Vifri Ismiriyam 1), Anggun Trisnasari 2), Desti Endang Kartikasari 3) Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN Endang Wahyuningsih, Sri Handayani ABSTRAK Latar Belakang Penelitian,
Lebih terperinciHUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN
HUBUNGAN PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN Irwani Saputri 1*) dan Dewi Lisnianti 2) 1) Dosen Program Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciFaktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi Pramanik Gantini, Dewi Hanifah, S.SIT., M.Keb Abstrak Rendahnya
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA CORRELATION BETWEEN MOTHER KNOWLEDGE ABOUT NUTRITION WITH DEVELOPMENT OF SOFT MOTOR MUSCLE IN CHILDREN UNDER FIVE YEARS
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah
ABSTRAK Yunita Mohamad. 2014. Hubungan Peran Ibu dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Tk Aisyiyah Bustanul Atfal 3 Kelurahan Bugis Kecamatan Dumbo Raya Kota
Lebih terperinciPERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL
PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL NASKAH PUBLIKASI DISUSUN OLEH : FAJAR RAHAYUNINGTYAS 201310104159
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan anak dan menyebabkan rendahnya perkembangan kognitif. Jika
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurang Energi Protein (KEP) sebagai salah satu masalah gizi utama yang terjadi pada balita sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak. Kurang gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan anak yang optimal, sehingga sejak dini, deteksi, stimulasi dan intervensi berbagai
Lebih terperinci: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 12 24 BULAN DI POSYANDU TLOGOWATU KEMALANG KLATEN Anna Uswatun Q.S 1), Annisa Wulandari 2) Abstrak : Berdasarkan hasil pelayanan Stimulasi Deteksi
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Khahfie Ramadhan Al Khaidar, Sri Janatri, S.Kp., M.Kep Abstrak Penelitian
Lebih terperinciHikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI KELURAHAN SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBERSARI BANTUL METRO SELATAN PERIODE FEBRUARI-APRIL TAHUN 2017 ABSTRAK Hikmatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kematian bayi dan anak merupakan ciri yang umum dijumpai di negara negara berkembang termasuk Indonesia. Status gizi yang buruk pada bayi dan anak
Lebih terperinciHUBUNGAN PARTISIPASI IBU MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
HUBUNGAN PARTISIPASI IBU MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Nurlelastasia Daud, dr.vivien Novarina A Kasim, M.Kes, Ns. Abd Wahab Pakaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Almatsier (2002), zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Almatsier (2002), zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciPERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA
PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciNaili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )
GAMBARAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BAYI USIA 6-12 BULAN YANG DIBERIKAN ASI DAN YANG DIBERIKAN SUSU FORMULA DI KELURAHAN LEBAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL PROVINSI JAWA TENGAH Naili Nur Meifanna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan
Lebih terperinciVolume 4 No. 2, September 2013 ISSN :
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAAN IBU TENTANG TAHAPAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU NUSA INDAH DESA PELEMKEREP KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA Ita Rahmawati 1, dan Devi Rosita 2 INTISARI Dari data BKKBN
Lebih terperinciDinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG Ina Qoriah Mardikaningsih *) *) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : abdi_husada@yahoo.co.id
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BANYUANYAR KECAMATAN KALIBARU BANYUWANGI
ANALISIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB GIZI KURANG PADA BALITA DI DESA BANYUANYAR KECAMATAN KALIBARU BANYUWANGI Firdawsyi Nuzula 1, Maulida Nurfazriah Oktaviana 1, Roshinta Sony Anggari 1 1. Prodi D
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI ANAK BATITA MALNUTRISI DI POSYANDU DESA SEMBUNGAN BOYOLALI Anisa Dewati 1, Irdawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Bukti empiris
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan
Lebih terperinciGAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG
GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG GROWTH OF LESS NUTRITION AT BALITA AT CUKIR HEALTH PRIMERY JOMBANG Rini Hayu L 1, Amalia R 2, Effy Kurniati 3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK 4 Abdul Muchid *, Amin Samiasih **, Mariyam *** Abstrak Latar belakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN ANTARA POLA PEMBERIAN ASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI DESA BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL Anggorowati 1), Prilla Runi Alfitra 2), Windyastuti 3) 1 Departemen Keperawatan
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU
HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Mika Oktarina Program Studi D III Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Status gizi adalah ekspresi
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN
JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN MENU SEIMBANG PADA BALITA DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Lilik Supianti 1610104465 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stimulasi perkembangan sangat dibutuhkan oleh anak. Stimulasi perkembangan pada anak harus sesuai dengan tugas perkembangannya. Sesuai denganpetunjuk yang terdapat
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN Arifah Istiqomah, Titin Maisaroh Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : ariffah@yahoo.com
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO Andesia Maliana Akademi Kebidanan Gemilang Husada andesia.maliana@yahoo.com
Lebih terperinciHubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA PAPRINGAN KECAMATAN
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I
PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Eka Fitriana 1610104422 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo
1 2 3 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA Aswinda Miolo 841411052 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Balita atau yang dikenal juga dengan anak prasekolah adalah anak yang berusia antara satu sampai lima tahun. Masa periode di usia ini, balita mempunyai dorongan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan
Lebih terperinciHUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.
HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN Lilis Maghfuroh.......ABSTRAK....... Stimulasi merupakan kegiatan merangsang secara
Lebih terperinciPENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa menjadi suatu peluang yang menguntungkan bagi Indonesia bila diikuti dengan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat diulang lagi, maka masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiesi bentuk atau fungsi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah kembang berhubungan dengan aspek diferensiesi bentuk atau fungsi, termasuk perubahan emosi dan sosial. Pada masa tumbuh kembang seorang anak faktor genetik
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Suciarti 201410104150 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masingmasing anak berbeda,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, situasi gizi dunia menunjukkan dua kondisi yang ekstrem. Mulai dari kelaparan sampai pola makan yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah serat dan tinggi kalori,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013 Nurbaiti Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abstrak Penyebab anemia adalah kurangnya konsumsi
Lebih terperinciOleh : Suyanti ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TERHADAP PELAKSANAAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 0-5 TAHUN DI PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Proses pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN ORANGTUA SERTA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KOTA DAN KABUPATEN TANGERANG, BANTEN Ony Linda, M.Kes Dian Kholika Hamal, M.Kes Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA Nova Yulita Sellia Juwita Universitas Abdurrab Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru 085376039565 nova.yulita@univrab.ac.id
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar
OPTIMALISASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN UKURAN ANTROPOMETRI ANAK BALITA DI POSYANDU BALITAKU SAYANG KELURAHAN JANGLI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG Ali Rosidi, Agustin Syamsianah Prodi S1 Gizi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, periode ini merupakan masa yang
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati*) Frida Cahyaningrum*) *)Akademi kebidanan
Lebih terperinci