BAB III PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK DI PASAR KAYEN PATI. Pasar Kayen adalah pasar induk masyarakat Kecamatan Kayen. Pasar

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN JUAL BELI KIOS (MILIK UMUM) PASAR DI PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tentang latar belakang berdirinya pasar ini, pasar Gorong ini sudah ada

BAB III PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No.6/ 25 /DPU Jakarta, 30 Juni 2004 SURAT EDARAN. Perihal : Penukaran Uang Rupiah

No.10/8/DPU Jakarta, 28 Februari 2008 SURAT EDARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar memegang peran penting dalam menggerakkan ekonomi masyarakat

PANDUAN PENUKARAN RUPIAH TIDAK LAYAK EDAR

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Daftar Pertanyaan untuk Pelaku Usaha

BAB III DESKRIPSI PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DI DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plaza,

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. Daftar Alamat Lokasi Pasar Tengah Tanjung Karang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu interaksi yang terjadi adalah yang disebut dengan transaksi. Transaksi

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. baik. Selain itu pasar juga menjadi alternatif utama untuk memperkenalkan dan

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/13/PADG/2017 TENTANG PENUKARAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

NASKAH SOAL MATEMATIKA JMSO Tingkat SD/MI 2015

BAB V GAMBARAN UMUM UPTD PASAR BARU BOGOR

BPSPROVINSI JAWATIMUR

Kuisioner untuk konsumen pesaing ( Konsumen Restoran Super Gepeng Pekalongan )

Dan juga dalam Q.S An-Nisa;

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN TENTANG PASAR MODERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

BAB VII KETERKAITAN ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN LUAR PERTANIAN DI PULAU PRAMUKA

PANDUAN WAWANCARA. Wawancara kepada kepala Pasar Juwana :

BAB III PRAKTEK TIMBANGAN PARA PEDAGANG MUSLIM DI PASAR GODONG KABUPATEN GROBOGAN. A. Gambaran Umum Pasar Godong Kab. Grobogan

TAHU JELETOT PELUANG USAHA MAKANAN RINGAN MODAL KECIL

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

UANG A. Sejarah Uang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 6. Uang. Peta Konsep. Kata Kunci. Uang. Sejarah uang Uang kartal Uang giral. Barter. Manfaat uang. Barter. Meliputi. Sejarah Uang. Uang.

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut (Putra et. al., 2015). Usaha

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional, terutama dalam aspek-aspek seperti: peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan primer masyarakat seperti kebutuhan akan sandang, pangan dan papan merupakan kebutuhan yang

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

Oleh : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan bersaing secara

PROFIL KEMISKINAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

V. GAMBARAN UMUM PASAR BUNGA RAWABELONG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR :117 TAHUN 2008 TENTANG TARIF JASA PELAYANAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR BERMARTABAT KOTA BANDUNG WALIKOTA BANDUNG,

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari, karena kedua hal tersebut adalah kebutuhan yang

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri,

BAB III PRAKTIK JUAL BELI TAS SISTEM DISTRIBUSI SATU PINTU DI PASAR NGORO KABUPATEN JOMBANG

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

KUESIONER Pertanyaan Untuk Pebelanja. Kelurahan :.. Kecamatan :.. Kota :.. DKI Jakarta

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYALURAN SUBSIDI SEMBAKO KEGIATAN BAZAR/ PASAR MURAH SEMBAKO DI KOTA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPSPROVINSI JAWATIMUR

Transkrip Wawancara. Lampiran 2

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

ditawarkan sesuai dengan luas sawah serta subur atau tidaknya padi yang akan ditebas. Tawar menawar harga diperlukan untuk mencapai kesepakatan harga

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

Kegiatan Jual Beli. kompetensi dasar. Peta Konsep. Kata Kunci

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

BPSPROVINSI JAWATIMUR

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

DOKUMENTASI WAWANCARA

BPSPROVINSI JAWATIMUR

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Solikhin. Jenis kelamin : laki-laki. Pendidikan terakhir : SD

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB VIII ALIH SUMBERDAYA DALAM PEMANFAATAN PELUANG USAHA DAN KERJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BE YOUNG SALON. 1. Latar Belakang Berdirinya Be Young Salon

VI SALURAN DAN FUNGSI TATANIAGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh dunia kini menghadapi era baru yang ditandai kecenderungan

KEADAAN UMUM WILAYAH. ke selatan dengan batas paling utara adalah Gunung Merapi.

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun

BAB I PENDAHULUAN. Nilai modal awal, asetatau jumlah pekerja itu bergantung kepada definisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

Transkripsi:

BAB III PRAKTEK JUAL BELI UANG RUSAK DI PASAR KAYEN PATI 1. Profil Pasar Kayen 1 Pasar Kayen adalah pasar induk masyarakat Kecamatan Kayen. Pasar ini berlokasi di Desa Kayen, tepatnya di pertigaan jalan raya yang menuju arah Pati Kota, Purwodadi-Kudus dan Pucakwangi. Pasar Kayen didirikan pada tahun 1921 dan semenjak 1995 berstatus sebagai Pasar Daerah, yakni Pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Pati. 2 Luas lahan yang digunakan sebagai lokasi Pasar Kayen adalah + 17.500 m 2 dengan rincian 9.802,55 m 2 berupa pelataran dan sisanya seluas 7.697,45 m 2 berupa bangunan dengan klasifikasi bangunan sebagai berikut: 1 Dipaparkan berdasarkan Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Pati, Profil Pasar Kayen Baru 2007, Pemerintah Kabupaten Pati, 2007. 2 Tepatnya setelah keluarnya Putusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Pati No. 511.2/1021/1995 tentang Status dan Klasifikasi Pasar di Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Pati. Ibid., hlm,. 1-3. 39

40 TABEL 3.1 KLASIFIKASI DAN JUMLAH BANGUNAN DI PASAR KAYEN 3 No Bangunan Jumlah 1 Kios 152 2 Los 698 3 Kantor 1 4 WC / Toilet 2 5 Mushalla 1 Jumlah 854 Tidak seluruh bangunan yang diperuntukkan bagi pedagang digunakan oleh pedagang. Seluruh kios memang telah dihuni dan digunakan oleh pedagang, namun tidak demikian dengan los-los yang disediakan oleh Dinas Pengelola Pasar. Dari 698 los yang tersedia, hanya 683 yang digunakan oleh para pedagang. Sebaliknya, tidak sedikit pedagang yang memilih tempat berdagang di pelataran pasar. Sejumlah 60 pedagang memanfaatkan pelataran Pasar Kayen sebagai lokasi berdagang mereka. Berikut ini adalah klasifikasi pedagang berdasarkan tempat berdagang: 3 Ibid., hlm. 4-5.

41 TABEL 3.2 KLASIFIKASI DAN JUMLAH PEDAGANG DI PASAR KAYEN BERDASARKAN TEMPAT BERDAGANG 4 No Bangunan Jumlah 1 Kios 152 2 Los 683 3 Pelataran 60 Jumlah 895 Jenis barang dagangan yang diperjualbelikan di Pasar Kayen terdiri dari bahan makanan dan juga keperluan sekunder dan tersier dari masyarakat. Barang-barang dagangan yang ada di Pasar Kayen meliputi beras, gula, sayur, ikan, daging, telur, daging ayam, terasi, tempe tahu, buah-buahan, pakaian, plastik, gerabah dan emas. 5 Keberadaan Pasar Kayen bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar Kayen, Pati, Gabus, Tambakromo dan Sukolilo. 6 Pengelolaan Pasar Kayen dilaksanakan oleh petugas sejumlah 17 orang. Dari ke-17 petugas tersebut, hanya 3 orang yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil. Berikut ini klasifikasi tugas dan jabatan petugas pengelola pasar. 4 Ibid., hlm. 6. 5 Ibid., hlm. 7. 6 Ibid., hlm. 8.

42 TABEL 3.2 STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA PASAR KAYEN 7 No Jabatan Jumlah 1 Kepala Pasar 1 2 Staff Administrasi - 3 Juru Tarik 11 4 Juru bersih 5 Jumlah 17 Pasar Kayen memiliki potensi pendapatan yang cukup bagus. Idealitas pendapatan tahunan Pasar Kayen adalah sebesar Rp. 329.396.280,00 yang terdiri dari pendapatan sewa lahan dan pendapatan kebersihan. Hingga saat ini idealitas pendapatan tersebut belum terealisasi secara penuh dan baru mencapai pendapatan sejumlah Rp. 187.549.000,00. 8 2. Praktek Jual Beli Uang Rusak Di Pasar Kayen Pati Praktek jual beli uang rusak telah berlangsung cukup lama di Pasar Kayen. Suyatmi, salah satu pelaku jual beli (pembeli) uang rusak telah melakukan aktifitas tersebut sejak tahun 2008. Secara garis besar, praktek jual beli uang rusak yang terjadi di Pasar Kayen berlangsung antara para pedagang dengan para pembeli uang rusak yang berkeliling pasar untuk melakukan 7 Ibid., hlm. 6. 8 Lampiran IV, Kantor Pengelolaan Pasar Kabupaten Pati, Profil Pasar Kayen Baru 2007, Pemerintah Kabupaten Pati, 2007.

43 pembelian uang rusak. Sebuah uang dapat dikatakan rusak manakala memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Robek dan hilang pada bagian nomor registrasi uang b. Robek dan hilang sebagian dari uang pada bagian yang lebar c. Terdapat lubang pada bagian uang d. Warna uang luntur dan agak sulit dikenali sebagiannya Harga beli uang rusak juga bervariasi. Nilai beli tertinggi terhadap uang rusak tidak lebih 70% dari nilai mata uang. Jika uang rusak yang menjadi obyek jual beli rusak parah, bisa jadi harga belinya turun hingga 40% dari nilai mata uang. Sebenarnya jika uang rusak itu ditukarkan di bank, semuanya dapat ganti dengan uang yang sama nilai mata uangnya. Kalau yang rusak itu Rp. 1000,00 ya dapat ganti seribu juga mbak. Variasi harga beli yang disesuaikan dengan kerusakan uang diberlakukan sebagai pengganti uang lelah kami yang harus menata uang-uang rusak sesuai dengan kondisinya. Kan dalam penukaran uang rusak tidak dibendel secara asal-asalan tetapi harus ditata secara rapi. 9 Tetapi tidak semua pembeli uang rusak memberlakukan ketentuan tersebut. Ada juga pembeli uang rusak yang memberlakukan harga yang hampir sama dengan nilai uang rusak yang dibelinya. Hal ini seperti dituturkan oleh Ibu Sudartik: 10 Semuanya sama tho mbak, kan nantinya pada waktu kita menukarkan uang yang rusak di bank, kita dapat ganti sesuai dengan nilai uang rusak yang kita tukar. Kalau kita membeli uang rusak dengan harga yang terlalu murah, kan kasihan juga para pedagang. Toh kerusakan uang itu juga tidak disengaja dan para pedagang juga menerima dari orang-orang yang membeli dagangan mereka. Kalau dibeli dengan 9 Wawancara dengan Ibu Suyatmi, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 4 Oktober 2012. 10 Wawancara dengan Ibu Riskika Sudartik, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 2 Oktober 2012.

44 harga yang terlalu rendah, terus para pedagang dapat untung berapa mbak? Umumnya para pembeli uang rusak menukarkan uang yang telah diperoleh dua hari sekali. Tetapi ada juga yang melakukan penukaran setelah terkumpul nominal tertentu. Nilai tukar yang diperoleh juga sama dengan nilai mata uang yang ditukarkan. 11 Nilai pembelian uang rusak yang tidak sepadan dengan nilai mata uang yang menjadi obyek jual beli tidak begitu menjadi permasalahan bagi para pedagang Pasar Kayen. Hal ini tidak terlepas dari keengganan para pedagang untuk menukarkan sendiri uang yang rusak tersebut. Malas mbak untuk menukarkan uang yang rusak. Selain terlalu jauh, masak ke bank cuma mau nukar uang sepuluh ribu, lima ribu atau bahkan cuma seribu, kan ya nggak cucuk dengan biaya transportasinya. Lebih baik kan ditukarkan di pembeli uang rusak. Meskipun hanya mendapat ganti yang tidak sama dengan nilai mata uang tidak mengapa daripada harus antri di bank dan hanya menukarkan uang rusak dalam jumlah yang tidak banyak. 12 Praktek jual beli uang rusak di Pasar Kayen tidak berbeda jauh dengan praktek jual beli bahan sembako atau barang dagangan lain di Pasar Kayen. Dalam praktek ini juga berlaku aspek tawar menawar harga. Apabila yang ditukarkan dalam jumlah banyak, harga yang diminta juga tidak kecil. Semakin banyak atau semakin tinggi nilai mata uang rusak yang ditukarkan, maka akan semakin tinggi pula harga belinya meskipun tidak mencapai lebih dari 90%. Sebaliknya, jika uang yang rusak nominalnya rendah, maka nilai belinya juga rendah. 11 Hal ini disetujui oleh para pelaku pembelian uang rusak di Pasar Kayen. Sebagaimana hasil wawancara dengan Ibu Suyatmi dan Ibu Riskika Sudartik. 12 Wawancara dengan Ibu Kaminah, pedagang sembako di Pasar Kayen, tanggal 3 Oktober 2012.

45 Saya pernah dapat uang Rp. 100.000,00 rusak. Oleh Ibu Yatmi (Suyatmi red) uang itu ditawar sebesar Rp. 85.000,00 tetapi saya tidak mau. Saya jualan nantinya tidak dapat untung malah buntung kan. Lalu saya minta untuk dibeli seharga Rp. 95.000,00 namun Ibu Yatmi tidak mau. Akhirnya kami berdua sepakat pada harga Rp. 90.000,00. 13 Di Pasar Kayen peredaran uang rusak cukup tinggi. Karena dalam sehari pembeli uang rusak mengakui bahwa mereka bisa mendapatkan pendapatan uang rusak mencapai 400.000,00 bahkan 800.000,00. Seperti yang di akui oleh Ibu Suyatmi : Saya mbak sehari mendapatkan uang rusak itu mencapai 450.000,00 mbak, kadang 760.000,00. Saya datang kesini tidak tiap hari mbak. Hanya seminggu sekali. Tapi ya gantian mbak ada pembeli lain juga mbak 14 Peredaran uang rusak yang tinggi juga di alami oleh pembeli lain yaitu Ibu Riskika Sudartik. Dia bilang bahwa dia pernah mendapatkan pendapatan uang rusak mencapai 800.000,00 1.000.000,00 perhari 15. Dari penghasilan perhari uang rusak yang di hasilkan pun bermacam-macam kreteria seperti Pengakuan dari Ibu Suyatmi: Saya perhari mendapatkan uang 450.000,00-760.000,00 uang rusak mbak. Yang recehan mulai dari 1.000,00, 2.000,00, 5000,00 dan nominal besar pun Saya dapat mulai dari 10.000,00, 20.000,00, 50.000,00 dan 100.000,00 16. 13 Wawancara dengan Ibu Tia Amalia, pedagang pakaian di Pasar Kayen, tanggal 3 Oktober 2012. 14 Wawancara dengan Ibu Suyatmi, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 4 Oktober 2012. 15 Wawancara dengan Ibu Riskika Sudartik, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 2 Oktober 2012. 16 Wawancara dengan Ibu Suyatmi, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 4 Oktober 2012.

46 Hal yang sama juga di alami oleh Ibu Riskika Sudartik. Dia juga mendapatkan penghasilan yang lumayan tinggi. Baik itu uang rusaknya mulai dari nominal pecahan sampai nominal besar. Saya pendapatannya Alhamdulillah lumayan banyak. Mulai dari recehan sampai yang nominal besar, uang recehannya itu, 1000,00, 2000,00, 5000,00. Sedangkan nominal yang besar 10.000,00. 20.000,00, 50.000,00 dan 100.000,00 17. Mengenai penukaran uang ini juga diakui oleh Pak Judi seorang pedagang Mainan di pasar kayen yang sudah langganan sama Ibu Riskika Sudartik. Saya sering mbak menukarkan uang di Ibu Riskika Sudartik, Ibunya baik mbak. Potongannya uang yang di beli sedikit mbak. Saya juga sering di titipin temen-temen mbak. Kadang uang yang Saya tukarkan 5000,00, 10.000,00, 20.000,00, 50.000,00 dan 100.000,00 mbak 18. 17 Wawancara dengan Ibu Riskika Sudartik, pembeli uang rusak di Pasar Kayen, tanggal 2 Oktober 2012. 18 Wawancara dengan Pak Judi, penjual mainan di Pasar Kayen, tanggal 7 Oktober 2012