PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PERANAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

CHAPTER 5 INDUCTION AND RECURSION

Induksi Matematika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Contoh-contoh soal induksi matematika

induksi matematik /Nurain Suryadinata, M.Pd

INDUKSI MATEMATIS Drs. C. Jacob, M.Pd Pengantar Apakah suatu formula untuk jumlah dari n bilangan bulat positif ganjil

Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Induksi Matematik. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

Induksi 1 Matematika

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Induksi Matematik. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Induksi Matematik Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB

PENGEMBANGAN METODE INDUKSI MATEMATIKA DAN PENERAPANNYA DALAM RUANG LINGKUP MATEMATIKA DISKRIT

MATEMATIKA DISKRIT. 1 Induksi Matematik

INF-104 Matematika Diskrit

3. Induksi Matematika Source : Rinaldi Munir. Discrete Mathematics 1

A. PRINSIP INDUKSI SEDERHANA

Logika Pembuktian. Matematika Informatika 3 Onggo

Matematika Diskret (Induksi Matematik) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Induksi Matematika. Nur Hasanah, M.Cs

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

INDUKSI MATEMATIKA PERTEMUAN KE- 4

5.3 RECURSIVE DEFINITIONS AND STRUCTURAL INDUCTION

1 INDUKSI MATEMATIKA

1.6 RULES OF INFERENCE

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEMESTER 3 DOSEN : HARISON, S.Pd, M.Kom KODE / SKS : TIS3233/3

Teori Dasar Himpunan. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember

INDUKSI MATEMATIKA A. Penalaran Induktif dan Deduktif Penalaran dalam matematika ada dua jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. 1.

Logika Proposisi. Adri Priadana ilkomadri.com

5.3 RECURSIVE DEFINITIONS AND STRUCTURAL INDUCTION

Teori Peluang Diskrit

PEMBAHASAN. Teorema 1. Tidak ada bilangan asli N yang lebih besar dari semua bilangan bulat lainnya.

Kombinatorial. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika ITB

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

Aturan Penilaian & Grade Penilaian. Deskripsi. Matematika Diskrit 9/7/2011

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

1. Ubahlah pernyataan ke dalam berikut ke dalam bentuk Jika p maka q.

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

Rasa ingin tahu adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta

Matematika Diskrit. Rudi Susanto

Pembuktian dengan Induksi Matematik

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRIT

2 BILANGAN PRIMA. 2.1 Teorema Fundamental Aritmatika

Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram

TEKNIK BUKTI: I Drs. C. Jacob, M.Pd

Pengantar Matematika Diskrit

TEOREMA CAYLEY DAN PEMBUKTIANNYA

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Problematika dalam Pembuktian Pernyataan Menggunakan Prinsip Induksi Matematika serta Alternatif Penyelesaiannya

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

R. Rosnawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

PENGGUNAAN ALGORITMA HUNGARIAN DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN MATRIKS BERBOBOT

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SILABUS MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

Kata Pengantar... Daftar Isi... Apakah Matematika Diskrit Itu? Logika... 1

Pertemuan 14. Kombinatorial

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

1 SISTEM BILANGAN REAL

RENCANA PEMBELAJARAN

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

1.6 RULES OF INFERENCE

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

TEKNIK PEMBUKTIAN. (Yus Mochamad Cholily)

Contoh : 1..Buktikan bahwa untuk semua bilangan bulat n, jika n adalah bilangan ganjil, maka n 2 adalah bilangan ganjil! Jawab :

INF-104 Matematika Diskrit

Kombinatorial. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika ITB

1.3 Pembuktian Tautologi dan Kontradiksi. Pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar bagaimanapun nilai proposisi

BAB III PELABELAN KOMBINASI

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

Metoda Pembuktian: Induksi Matematika

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Matematika Industri I

STUDI PENALARAN DEDUKTIF MAHASISWA PGMI STAIN PURWOKERTO DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIKA. Mutijah

TEKNIK MEMBILANG. b T U V W

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

Penyelesaian Masalah Josephus Sederhana dalam Bentuk Eksplisit

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Teorema Cayley pada Pohon Berlabel dan Pembuktiannya

PENGANTAR MATEMATIKA DISKRIT DAN HIMPUNAN PERTEMUAN I

kusnawi.s.kom, M.Eng version

BAB III INDUKSI MATEMATIK dan KOMBINATORIK

KOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

LANDASAN TEORI. disebut dengan suku-suku. Perubahan antara suku-suku berurutan ditentukan oleh

SISTEM BILANGAN REAL

Pengantar Matematika. Diskrit. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diksrit RINALDI MUNIR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Kombinatorial. Pendahuluan. Definisi. Kaidah Dasar Menghitung. Sesi 04-05

Transkripsi:

Penerapan Induksi Matematika Dalam Pembuktian.. PENERAPAN INDUKSI MATEMATIKA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA Miksalmina, S.Pd ABSTRAK Induksi matematika merupakan sebuah teknik pembuktian pernyataan yang berkaitan dengan objek diskrit yang sangat penting. Penerapan induksi matematika di dalam matematika yang menjadi pokok bahasan utama untuk menjabarkan bagaimana induksi matematika dapat membuktikan sebuah masalah matematika. Induksi matematika merupakan metoda pembuktian yang dapat pula digunakan dalam pembuktian kebenaran algoritma. Induksi matematika memiliki tiga tahapan pembuktian. Tahap pertama, ialah langkah basis dimana tahapan ini untuk membuktikan bila p(n), n = 1 benar. Tahap kedua, merupakan tahap langkah induksi, tahapan yang membuktikan bila p(n) benar maka p(n+1) benar. Tahapan terakhir ialah konklusi, yang menyatakan bahwa semua p(n) adalah benar bila kedua tahapan sebelumnya benar. Pembuktian matematika membahas tentang strategi pembuktian. Bukti langsung, bukti tak langsung, dan bukti kontradiksi. Proses yang digunakan dalam melakukan proses pembuktian ialah proses majumundur, yaitu proses yang memerlukan titik awal. Penerapan induksi matematika dalam pembuktian sebuah masalah matematika memiliki empat prinsip induksi. Pertama; induksi matematika sederhana, sebuah pembuktian dengan metode bukti langsung; induksi matematika yang dirampatkan; induksi kuat dan induksi umum matematika. Induksi matematika sebuah metoda pembuktian matematika yang valid. Kata Kunci: Penerapan, Induksi Matematika dan Pembuktian Matematika Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 69

Miksalmina Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh A. PENDAHULUAN Banyak preposisi-preposisi dalam matematika memiliki bentuk preposisi umum, yaitu tingkat kebenarannya dijamin untuk semua elemen dari sebuah himpunan. Untuk membuktikan kebenaran dari proposisi tersebut, tentunya diperlukan suatu metode yang efektif dan tidak cenderung untuk mengecek kebenaran proposisi pada setiap elemen himpunan tersebut baik yang memiliki banyak elemen berhingga maupun tak hingga. Untuk membuktikan proposisi-proposisi dalam ruang lingkup himpunan sedemikian, muncullah suatu metode pembuktian yang dinamakan prinsip induksi matematika. Pada awalnya prinsip induksi matematika hanya mengambil pada ruang lingkup proposisi-proposisi yang benar-benar berkaitan pada bilangan bulat, seperti jumlah dari suatu deret sepanjang n suku. Dengan berkembangnya metode dalam induksi matematika ini, induksi menjadi salah satu metode yang ampuh dalam menyelesaikan masalah-masalah yang tidak hanya berkaitan dengan bilangan bulat. Contohnya induksi matematika dapat digunakan untuk membuktikan indentitas-identitas dalam peluang (kombinatorial), graf, bahkan geometri. Prinsip induksi matematika sendiri berdiri sebagai sebuah aksioma, artinya kita menerima kebenaran dari prinsip tersebut tanpa meminta buktinya, dan memang pada kenyataannya, Prinsip Induksi Matematika dianggap sebagai salah satu dasar aksioma dalam beberapa teori matematika yang melibatkan bilangan asli (jacobs,1996). Tulisan ini memaparkan bagaimana induksi matematika berperan dalam pembuktian matematika. Kenyataan ini hendaknya memberikan inspirasi bagi kita untuk mempelajari lebih mendalam, sehingga ketika kita dihadapkan pada sebuah permasalahan dalam matematika kita dapat menyelesaikan sesuai aturan. B. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pembuktian Matematika 70 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Miksalmina Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Matematikawan memformulasikan konjektur dan kemudian mencoba membuktikan bahwa konjektur tersebut benar atau salah. Ketika dihadapkan dengan pernyataan yang akan dibuktikan yaitu: menerjemahkan setiap istilah dengan defenisinya, menganalisa arti dari hipotesis dan kesimpulan, dan mencoba membuktikan dengan menggunakan salah satu dari metode pembuktian. Jika pernyataan berupa implikasi; coba buktikan dengan bukti langsung. Bila gagal, coba dengan bukti tak langsung. Bila tidak berhasil juga coba dengan bukti kontradiksi. 2. Induksi Matematika Induksi matematika ialah sebuah teknik pembuktian pernyataan yang berkaitan dengan objek diskrit (kompleksitas algoritma, teorema mengenai graf, identitas dan ketidaksaman yang melibatkan bilangan bulat, dsb) yang sangat penting. Induksi matematika tidak dapat digunakan untuk menemukan rumus atau teorema tetapi hanya sekedar untuk melakukan pembuktian. Doerr (Munir, 2005:149) mengemukakan bahwa: induksi matematika berawal pada akhir abad ke-19, dua orang matematikawan yang mempelopori perkembangan induksi matematika adalah R.Dedekind dan G.Peano. Dedekind mengembangkan sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif. Peano memperbaiki aksioma tersebut dan memberikannya interpretasi logis. Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan postulat peano. Induksi matematika memiliki tiga tahapan pembuktian yaitu: (1) langkah basis; (2) langkah induksi; (3) konklusi. Pembuktian induksi matematika dapat diilustrasikan dengan fenomena: sederetan orang menyebarkan rahasia; efek domino yang dijajarkan dan kemudian dijatuhkan. 3. Penerapan induksi Matematika dalam Pembuktian Matematika 70 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Penerapan Induksi Matematika Dalam Pembuktian.. a. Induksi Matematika Sederhana Induksi matematika ialah teknik untuk membuktikan proposisi dalam bentuk n P(n), dengan semesta pembicaraan adalah himpunan bilangan bulat positif. Suatu bukti dengan menggunakan induksi matematika bahwa P(n) benar untuk setiap n bilangan bulat positif terdiri dari tiga langkah: (1) Langkah basis: tunjukkan bahwa P(1) benar; (2) Langkah induktif: tunjukkan bahwa P(n) P(n+1) benar untuk setiap n; (3) Konklusi: n P(n) bernilai benar. Contoh kasus: Berapakah jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama? Solusi: Tebakan: jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n 2. Bukti: Misalkan P(n): proposisi jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n 2 1. Langkah basis: P(1) benar, karena 1=1 2 2. Langkah induktif: Asumsikan bahwa P(n) benar untuk semua k, yaitu 1+ 3 + 5 +... + (2n-1) = n 2. Kita perlu menunjukkan bahwa P(n+1) benar, yaitu: 1+ 3+ 5+...+ (2n-1)+ (2n+1) = (n+1) 2. 1+ 3+ 5+...+ (2n-1)+ (2n+1) = n 2 + (2n+1) 3.Konklusi Jumlah dari n bilangan ganjil positif pertama adalah n 2 b. Induksi yang Dirampatkan Induksi yang dirampatkan merupakan prinsip kedua dalam induksi matematika. Misalkan P(n) adalah pernyataan perihal bilangan bulat dan kita ingin membuktikan bahwa P(n) benar untuk semua bilangan bulat n n o. Untuk membuktikan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: (1) P(n o ) benar, dan; (2) untuk semua bilangan bulat n n o, jika P(n) benar maka P(n+1) juga benar. Contoh kasus: Untuk semua bilangan bulat tidaknegatif n, buktikan dengan induksi matematik bahwa Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 71

Miksalmina Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh 2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n = 2 n+1 1 Solusi : 1. Basis induksi. Untuk n = 0 (bilangan bulat tidak negatif pertama), kita peroleh: 2 0 = 2 0 +1-1. Ini jelas benar, sebab 2 0 = 1 = 2 0 +1-1= 2 1-1 = 2 1 = 1 2. Langkah induksi. Andaikan bahwa untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, 2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n = 2 n+1 1 adalah benar (hipotesis induksi). Kita harus menunjukkan bahwa 2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n + 2 n+1 = 2 (n+1) + 1-1juga benar. Ini kita tunjukkan sebagai berikut: 2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n + 2 n+1 = (2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n ) + 2 n+1 = (2 n+1-1) + 2 n+1 (dari hipotesis induksi) = (2 n+1 + 2 n+1 ) 1 = (2. 2 n+1) - 1 = 2 n+2 1 = 2 (n+1) + 1-1 3. Konklusi Karena langkah 1 dan 2 keduanya telah diperlihatkan benar, maka untuk semua bilangan bulat tidak-negatif n, terbukti bahwa 2 0 + 2 1 + 2 2 + + 2 n = 2 n+1-1 c. Induksi Kuat Bentuk lain dari induksi matematika yang sering dipergunakan dalam bukti yaitu induksi kuat atau prinsip ketiga dari induksi matematika. Tahapan pengerjaannya yaitu: (1) Langkah basis: Tunjukkan bahwa P(0) benar; (2) Langkah induktif: Tunjukkan bahwa jika P(0) dan P(1)... dan P(n) benar, maka P(n+1) untuk setiap n N; (3) konklusi: n P(n) bernilai benar. Contoh Kasus: Tunjukkan bahwa setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan -bilangan prima. Solusi : Misalkan : P(n): proposisi setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima. 1. Langkah basis: 72 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Penerapan Induksi Matematika Dalam Pembuktian.. P(2) benar, karena 2 adalah hasil kali dari satu bilangan prima, dirinya sendiri. 2. Langkah induktif: Asumsikan P(j) benar untuk semua bilangan bulat j, 1 < j n. Harus ditunjukkan bahwa P(n+1) juga benar. Ada dua kasus yang mungkin: Jika (n + 1) bilangan prima, maka jelas P(n + 1) benar. Jika (n + 1) bilangan komposit, (n+1) dapat ditulis sebagai perkalian dua buah bilangan bulat a dan b sehingga 2 a b < n + 1. Oleh hipotesa induksi, a dan b keduanya dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan prima. Jadi, n + 1 = a b dapat ditulis sebagai hasil kali bilangan prima. 3. Konklusi: Setiap bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dapat dituliskan sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima. d. Induksi Umum Matematika Hingga saat ini kita selalu menerapkan metode induksi hanya untuk permasalahan dengan parameter induksi berupa bilangan bulat posiif yang tentu saja sifat-sifat keterurutannya dapat kita telusuri dengan mudah. Sebenarnya PIM dapat digunakan dalam himpunan obyek yang lebih umum, hanya saja kita harus menjamin bahwa himpunan objek tersebut memiliki sifat keterurutan dan memiliki elemen terkecil (Munir,2005) Bentuk induksi secara umum dapat dituliskan sebagai berikut: Misalkan X terurut dengan baik oleh "<", dan p(x) adalah pernyataan perihal elemen x dari X. Kita ingin membuktikan bahwa p(x) benar untuk semua x X. Untuk menunjukkan ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa: 1. p(x) benar, yang dalam hal ini x 0 adalah elemen terkecil di dalam X, dan 2. Jika p(y) benar untuk y < x, maka p(x) juga benar untuk setiap x > x 0 di dalam X, sehingga p(x) benar untuk semua x X. Contoh Kasus: Tinjau barisan bilangan yang didefenisikan sebagai berikut: Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 73

Miksalmina Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh 0 jika m= 0 dan n= 0 S m,n = S m-1, n + 1 jika n = 0 S m, n-1 + 1 jika n 0 Buktikanlah dengan induksi matematika bahwa untuk pasangan tidak negatif m dan n, S m,n = m + n Solusi: 1. Langkah basis induksi: karena (0,0) adalah elemen terkecil di dalam X, maka S 0,0 = 0+0=0. Ini benar dari defenisi S 0,0 2. Langkah induksi: Buktikan untuk semua (m,n) > (0,0) di dalam X bahwa jika S m,n = m + n benar untuk semua (m,n ) < (m,n) maka S m,n = m + n juga benar. Andaikan bahwa S m,n = m + n benar untuk semua (m,n ). Ini adalah hipotesis induksi.kita perlu menunjukkan bahwa: S m,n = m + n, baik untuk n = 0 atau n 0. Kasus I: Jika n=0, maka dari defenisi S m,n = S m-1, n + 1, karena (m-1,n) < (m,n), maka dari hipotesis induksi, S m-1, n = (m-1) + n sehingga S m,n = S m-1, n + 1= (m-1) + n + 1 = m+n Kasus II: Jika n 0, maka dari defenisi S m,n = S m, n-1 + 1, karena (m,n-1) < (m,n), maka dari hipotesis induksi, S m, n-1 = m + (n-1) sehingga S m,n = S m, n-1 + 1 = m + (n-1) +1 = m+n. Karena kasus I dan kasus II sudah diperlihatkan benar, maka terbukti bahwa untuk pasangan tidak negatif m dan n, S m,n = m + n C. KESIMPULAN 1. 77 Prinsip induksi matematika merupakan metode yang handal dalam menyelesaikan masalahmasalah dalam matematika. 2. PIM dapat diterapkan secara bervariasi dan tidak kaku. Sejauh apa kita dapat menggunakan PIM bergantung pada kreativitas kita dan 74 Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012

Penerapan Induksi Matematika Dalam Pembuktian.. kebutuhan dari permasalahan yang akan dipecahkan. 3. Dalam beberapa persoalan, tidak semua parameter yang terlibat dapat dijadikan parameter induksi. Kita harus memilih parameter yang dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah. 4. PIM dapat digunakan dalam himpunan obyek yang lebih umum, hanya saja kita harus menjamin bahwa himpunan obyek tersebut memiliki sifat keterurutan dan memiliki elemen terkecil. <http://www.math.itb.ac.id/diskr it/kuliah4baru.ppt>. Matematika ITB. 2006. Metode Pembuktian. <http://www.math.itb.ac.id/diskr it/kuliah2.ppt>. Matematika ITB. 2006. Strategi Pembuktian. <http://www.math.itb.ac.id/diskr it/kuliah3baru.ppt>. DAFTAR PUSTAKA Munir, Rinaldi. 2006. Buku Teks Ilmu Komputer Matematika Diskrit. Bandung: Informatika. Wikipedia.2006.Mathematica induction. <http://en.wikipedia.org/wiki/m athematical_induction>. Wisnu. 2005. Persoalan atau Persoalan yang Lebih Sederhana. <http://www.geocities.com/akarnaise/pa per/ak4-0.pdf>. Matematika ITB. 2006. Induksi Matematika. Volume III. Nomor 2. Juli Desember 2012 75