INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BENER MERIAH DAN KABUPATEN ACEH TENGAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

dokumen-dokumen yang mirip
INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN 50 KOTA DAN SIJUNJUNG, PROVINSI SUMATERA BARAT

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BOVEN DIGOEL PROVINSI PAPUA Reza Mochammad Faisal Kelompok Penyelidikan Mineral Logam SARI

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN SUBI KABUPATEN NATUNA - PROVINSI KEPULAUAN RIAU Wahyu Widodo Kelompok Penyelidikan Mineral Logam

EKSPLORASI UMUM MINERAL LOGAM MULIA DAN LOGAM DASAR DI DAERAH PERBATASAN MALAYSIA-KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. banyak terkait oleh mineralisasi endapan hidrotermal-magmatik. Dalam berbagai

SURVEY GEOKIMIA MINERAL LOGAM DI PROVINSI SUMATERA BARAT. Ernowo, Kisman, Armin T, Eko Yoan T, Syahya S. , P.Total, S.Total, H 2. , Al 2.

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2014

EKSPLORASI TIMAH DAN REE DI PULAU JEMAJA, KECAMATAN JEMAJA KABUPATEN ANAMBAS, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

EKSPLORASI MINERAL LOGAM TIPE SEDEX DI DAERAH RANTAUPANDAN DAN SEKITARNYA KABUPATEN MUARA BUNGO PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar belakang

BAB VI DISKUSI. Dewi Prihatini ( ) 46

BAB I PENDAHULUAN. bijih besi, hal tersebut dikarenakan daerah Solok Selatan memiliki kondisi geologi

termineralisasi dan tanah, akan tetapi tidak semua unsur dibahas dalam makalah ini karena tidak menunjukkan hasil yang signifikan.

EVALUASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN BAHAN GALIAN UNTUK PERTAMBANGAN SEKALA KECIL DI KABUPATEN BIMA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KAB. HALMAHERA TIMUR DAN KAB. HALMAHERA TENGAH PROVINSI MALUKU UTARA

PROVINSI MALUKU UTARA

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PENYELIDIKAN MINERAL LOGAM DASAR DAN LOGAM BESI DAN PADUAN BESI DI DAERAH LELOGAMA KABUPATEN KUPANG (TIMOR BARAT) PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR S A R I

PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Penelitian

JENIS DAN TIPE ENDAPAN BAHAN GALIAN

BAB I PENDAHULUAN. curam, hanya beberapa tempat yang berupa dataran. Secara umum daerah Pacitan

SURVEI GEOKIMIA TANAH LANJUTAN DAERAH GUNUNG SENYANG KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Bab II. Kriteria Geologi dalam Eksplorasi

POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PERTAMBANGAN RAKYAT DI NAD

KETERDAPATAN MINERALISASI EMAS YANG BERASOSIASI DENGAN SINABAR DI KECAMATAN RAROWATU KABUPATEN BOMBANA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB II TATANAN GEOLOGI

Ditulis oleh Aziz Rabu, 07 Oktober :16 - Terakhir Diperbaharui Minggu, 11 Oktober :06

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Survei Polarisasi Terimbas (IP) Dan Geomagnet Daerah Parit Tebu Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka-Belitung

EVALUASI SUMBER DAYA/CADANGAN BAHAN GALIAN UNTUK PERTAMBANGAN SEKALA KECIL, DAERAH PULAU LOMBOK, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Oleh : Rudy Gunradi

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN HALMAHERA SELATAN DAN KOTA TIDORE MALUKU UTARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. Judul penelitian Studi Karakteristik Mineralogi dan Geomagnetik Endapan

PERTAMBANGAN DAN GALIAN KABUPATEN MALUKU TENGAH

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

INVENTARISASI DAN PENYELIDIKAN BAHAN GALIAN NON LOGAM DI KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara kepulauan tergabung kedalam rangkaian sirkum

3. HASIL PENYELIDIKAN

EVALUASI SUMBER DAYA/CADANGAN BAHAN GALIAN UNTUK PERTAMBANGAN SEKALA KECIL DAERAH S. DAUN, KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT SARI

INVENTARISASI MINERAL LOGAM MULIA DAN LOGAM DASAR DI KABUPATEN WONOGIRI PROPINSI JAWATENGAH. Oleh : Sukmana Sub Dit. Mineral Logam S A R I

BAB V PENGOLAHAN DATA

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

PENELITIAN SEBARAN MERKURI DAN UNSUR LOGAM BERAT DI WILAYAH PERTAMBANGAN RAKYAT, KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI UTARA S A R I

3. HASIL PENYELIDIKAN

Bab I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia terhadap mineral logam semakin tahun semakin

PENYELIDIKAN GEOFISIKA DI DAERAH GUNUNG RAWAN, KECAMATAN SEKAYAM, KABUPATEN SANGGAU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PENELITIAN BATUAN ULTRABASA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR, PROVINSI MALUKU UTARA. Djadja Turdjaja, Martua Raja P, Ganjar Labaik

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

EKSPLORASI UMUM EMAS DAN MINERAL IKUTANNYA DI KECAMATAN BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

POTENSI ENDAPAN EMAS SEKUNDER DAERAH MALINAU, KALIMANTAN TIMUR

lajur Pegunungan Selatan Jawa yang berpotensi sebagai tempat pembentukan bahan galian mineral logam. Secara umum daerah Pegunungan Selatan ini

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN POTENSI MINERALISASI LOGAM DASAR DI DAERAH TAKENGON, NANGROE ACEH DARUSSALAM

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN KAIMANA, PROVINSI IRIAN JAYA BARAT (PAPUA BARAT)

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR PROVINSI MALUKU 2014

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU

INVENTARISASI CEBAKAN BIJIH BESI PRIMER DI KABUPATEN TANAH BUMBU DAN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN

PROSPEKSI MINERAL LOGAM MULIA DAN LOGAM DASAR KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA

KETERDAPATAN BAHAN GALIAN GALENA DI DAERAH CIGEMBLONG, KABUPATEN LEBAK, PROPINSI BANTEN

Rudy Gunradi. Kelompok Program Penelitian Konservasi S A R I

BAB I PENDAHULUAN. Penambangan (mining) dapat dilakukan dengan menguntungkan bila sudah jelas

PENYELIDIKAN POTENSI BAHAN GALIAN PADA TAILING PT FREEPORT INDONESIA DI KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDATAAN PENYEBARAN UNSUR MERKURI PADA WILAYAH PERTAMBANGAN CIBALIUNG, KABUPATEN PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN

PENDATAAN SEBARAN UNSUR MERKURI PADA WILAYAH PERTAMBANGAN GUNUNG PANI DAN SEKITARNYA KABUPATEN POHUWATO, PROVINSI GORONTALO

BIJIH BESI OLEH : YUAN JAYA PRATAMA ( ) KEOMPOK : IV (EMPAT) GENESA BIJIH BESI

PENYELIDIKAN LOGAM EMAS KABUPATEN SUMBAWA, PROVINSI NUSATENGGARA BARAT

KONTROL STRUKTUR GEOLOGI TERHADAP SEBARAN ENDAPAN KIPAS BAWAH LAUT DI DAERAH GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

FENOMENA BARU KETERDAPATAN BIJIH BESI DI KABUPATEN TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR. Oleh : Wahyu Widodo dan Bambang Pardiarto. Sari

SURVEI GEOKIMIA BERSISTEM LEMBAR TERNATE A, PULAU HALMAHERA, PROVINSI MALUKU UTARA

EKEPLORASI UMUM BESI PRIMER DI KECAMATAN RAO, KABUPATEN PASAMAN, PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PENELITIAN ASPEK KONSERVASI BAHAN GALIAN DI WILAYAH BEKAS TAMBANG DI PANGARAYAN KABUPATEN KAMPAR, RIAU

Mineralisasi Logam Dasar di Daerah Cisungsang Kabupaten Lebak, Banten. (Hasil Penelitian yang didanai oleh HIBAH BERSAING DIKTI )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GEOKIMIA REGIONAL PULAU SUMATERA CONTO ENDAPAN SUNGAI AKTIF FRAKSI -80 MESH

PENELITIAN MINERAL IKUTAN DAN UNSUR TANAH JARANG DAERAH BEKAS TAMBANG DI KABUPATEN SAMBAS, PROVINSI KALIMANTAN BARAT S A R I

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA. Wahyu Widodo Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

BAB I PENDAHULUAN. berada di Selogiri, Wonogiri yaitu prospek Randu Kuning. Mineralisasi emas

BAB II TATANAN GEOLOGI

Pusat Sumber Daya Geologi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Bandung, Maret 2015

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE UNTUK IDENTIVIKASI POTENSI SEBARAN GALENA (PBS) DAERAH-X, KABUPATEN WONOGIRI

Bab III Geologi Daerah Penelitian

INTRUSI VULKANIK DI PERAIRAN SEKOTONG LOMBOK BARAT

BAB II TATANAN GEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. administratif termasuk ke dalam provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Eksplorasi Umum Timah Hitam (Pb) Di Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara administratif, daerah penelitian termasuk dalam wilayah Jawa Barat. Secara

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM

RESUME HASIL KEGIATAN PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK PULAU LOMBOK SEKALA 1:

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN BESI DI KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN

GEOLOGI DAN POTENSI BAHAN GALIAN BIJIH BESI DAERAH ACEH BARAT DAYA

Bab I : Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL LOGAM DI DAERAH KABUPATEN DONGGALA DAN TOLITOLI PROPINSI SULAWESI SELATAN

Transkripsi:

INVENTARISASI MINERAL LOGAM DI KABUPATEN BENER MERIAH DAN KABUPATEN ACEH TENGAH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Armin Tampubolon Kelompok Kerja Mineral SARI Sejumlah indikasi endapan emas dan logam dasar telah pernah ditemukan wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Sehingga berdasar data geologi dan geokimia regional, ditetapkan dua blok sebagai sasaran uji petik yaitu Blok Isak Kabupaten Aceh Tengah dan Blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah. Pada batuan metasedimen di Blok Isak yang diperkirakan berumur Pra Tersier menindih secara tidak selaras batuan ultramafik (serpentinit) karena perbedaan umur yang sangat jauh. Pada sejumlah lokasi teramati mengandung urat-urat kwarsa mengisi bidang cleavage arah N330 o E dan sebagian berupa network. Batuan ini secara setempat mengalami ubahan silisifikasi dan khloritisasi serta mengandung sulfida logam. Pada batuan ultramafik muncul endapan laterit di permukaan secara luas dan keterdapatan endapan besi secara setempat. Indikasi mineralisasi blok Lampahan, berdasarkan basis data Pusat Sumber Daya Geologi, ditemukan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah. Mineralisasi tersebut adalah arsenik, timah hitam dan tembaga dengan kandungan As 0,1%, Pb 200 ppm dan Cu 500 ppm. Hasil analisis unsur untuk conto endapan sungai aktif menunjukkan nilai yang signifikan untuk emas (Au > 100 ppb) terdapat pada tiga lokasi conto, semuanya didalam blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah. Hal ini sangat sesuai dengan lokasi anomali geokimia regional. Dalam rangka mempromosikan indikasi sejumlah jenis bahan galian logam, disarankan agar pemda kedua kabupaten memberikan kontribusi dalam menambah atau melengkapi data-data yang lebih rinci sehingga investor menjadi lebih tertarik. PENDAHULUAN Inventarisasi mineral logam merupakan upaya menghimpun data potensi mineral logam di seluruh Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan data yang terbaru dan akurat. Hal ini juga terkait dengan peningkatan investasi di bidang eksplorasi dan eksploitasi mineral logam. Untuk tahun anggaran 2007 lokasi kegiatan meliputi dua wilayah kabupaten, Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Gambar 1). Sejumlah indikasi endapan emas dan logam dasar telah pernah ditemukan di kedua wilayah kabupaten ini. Berdasarkan data geologi dan geokimia regional, ditetapkan dua blok sebagai sasaran uji petik yaitu Blok Isak Kabupaten Aceh Tengah dan Blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah. HASUL PENYELIDIKAN Blok Isak Aceh Tengah Keadaan geologi daerah blok Isak tersusun dari 7 satuan batuan yang terdiri dari batuan marble, batuan sedimen, batuan gunung api, batuan sedimen dari anggota formasi rampang, batuan andesit, batu gamping dan batuan ultramafik (Gambar 2). Batuan ultramafik serpentinit tampak mengalami lateritisasi cukup luas. Batuan metasedimen yang diperkirakan berumur Pra Tersier menyebar di bagian Barat Laut daerah penyelidikan. Pada pengamatan lapangan batuan ini menindih secara tidak selaras batuan ultramafik (serpentinit) karena perbedaan umur yang sangat jauh. Pada sejumlah lokasi teramati mengandung urat-urat kwarsa mengisi bidang cleavage arah N330 o E dan sebagian berupa network. Batuan ini secara setempat

mengalami ubahan silisifikasi dan khloritisasi serta mengandung sulfida logam. Berdasarkan laporan PT. Miwah Tambang Emas (1996), anomali geokimia untuk emas ditemukan dekat Bukit Kemulo Daerah Isak, bagian tengah Kabupaten Aceh Tengah, pada batuan aglomerat andesitik. Kandungan emas cukup tinggi pada konsentrat, mencapai 11,2 g/t di aliran A. Lukup Atas. Kandungan Mo berkisar dari 80 ppm hingga 230 ppm. Mineralisasi tembaga bersama-sama emas ditemukan pada batugamping tersilisifikasi di Daerah Prospek Semelit Barat, Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah. Emas bersama tembaga dan molibdenum hadir pada zona barik diorit porfiritik dan urat kuarsa dengan ubahan kuarsa-serisit-pirit (phyllic) di dua lokasi di bagian tenggara Kabupaten Aceh Tengah, dengan kandungan Au 0,12 0,54 g/t dan Cu 0,13-0,21 %. Dari data literatur, indikasi bahan galian emas, tembaga dan timah hitam (1,36%) ditemukan di daerah Silih Nara, Jagong Jegel dan Linge Isak. Di tempat lain yaitu di Karang Ampar Kecamatan Ketol ditemukan indikasi emas pada areal seluas 95.000 ha Blok Lampahan Bener Meriah Litologi yang menyusun Blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 15 satuan batuan diantaranya batuan berumur kuarter berupa alluivium, konglomerat, breksi andesit serta bat tufaan dan lahar, batuan beku granit, batu gamping, dan batuan malihan (Gambar 3). Satu satunya indikasi mineralisasi logam di Kabupaten Bener Meriah berdasarkan basis data Pusat Sumber Daya Geologi, ditemukan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah. Mineralisasi tersebut adalah arsenik, timah hitam dan tembaga dengan kandungan As 0,1%, Pb 200 ppm dan Cu 500 ppm. Indikasi mineralisasi berdasarkan basis data Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, setidaknya ada 7 (tujuh) lokasi mineralisasi emas yang ditemukan, enam lokasi terletak di wilayah Kabupaten Bener Meriah dan satu lokasi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah (Gambar 6). Empat diantara lokasi emas tersebut berasosiasi dengan logam dasar dan molibdenum yaitu berada di baratlaut wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Kandungan emas umumnya rendah, berkisar dari 0,1 0,54 g/t. Berdasarkan data sekunder yang dikumpulkan terutama berasal dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi NAD dan Pemda Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, dapat dikatakan bahwa kedua wilayah kabupaten belum memiliki secara pasti cadangan bahan galian logam, yang ada baru berupa petunjuk kuat keterdapatan endapan logam di kedua wilayah kabupaten. Indikasi berbagai endapan logam tersebut akan diuraikan sebagai berikut (Tabel 1): Dari keseluruhan conto yang diambil selama kegiatan, conto yang dianalisis adalah 60 conto untuk analisis kimia unsur Cu, Pb, Zn, Au dan Ag, 15 conto untuk analisis mineralogi butir, 6 conto untuk analisis petrografi dan 6 conto untuk analisis mineragrafi. Hasil analisis unsur untuk conto endapan sungai aktif menunjukkan nilai yang signifikan untuk emas (Au > 100 ppb) terdapat pada tiga lokasi conto, semuanya didalam blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah. Hal ini sangat sesuai dengan lokasi anomali geokimia regional. Berdasarkan pengamatan lapangan, belum ada pemanfaatan endapan logam ini. Namun berdasarkan data dari pemda setempat, sejumlah perusahaan sudah mengajukan konsesi terutama disebelah timur Isak. Dengan pemunculan endapan laterit di permukaan secara luas dan keterdapatan endapan besi secara setempat di wilayah Blok Isak Kabupaten Aceh Tengah, diusulkan untuk melakukan penyelidikan lanjutan yang mengarah kepada pengungkapan potensi jenis logam lateritik apa yang ada di wilayah ini. Beberapa jenis bahan galian logam yang bisa ditingkatkan data potensinya di kedua wilayah kabupaten adalah emas, timah hitam, seng, besi dan paduan besi. Bahan galian logam emas, logam dasar dan besi/paduan besi bisa menjadi andalan untuk menarik investor luar jika melihat trend permintaan dunia akhir-akhir ini. Dalam rangka mempromosikan indikasi sejumlah jenis bahan galian logam, disarankan agar pemda kedua kabupaten memberikan kontribusi dalam menambah atau melengkapi data-data yang lebih rinci sehingga investor menjadi lebih tertarik.

DAFTAR PUSTAKA Benneth, J. D. and nine others, 1981. The geology of The Banda Aceh Quadrangle, Sumatra, Geological Research and Development Centre, Bandung, Indonesia. Cameron and others,1980, The geological evolution of Northern Sumatra. Proc. 9 th Ann. Conv. IPA, Jakarta, 149 187. Cameron, N.R., dkk, 1983, Peta Geologi Lembar Takengon, Aceh, Sumatera, sekala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung Ghazali and Hariwidjaja, 1983, Reconnaisance geological map, Northern Sumatra. Banda Aceh Quadrangle. Northern Sumatra Reconnaisance Geochemical Map Series, 1:250.000 scale, DMR, Bandung. Jansen P J, Linberg B B and Wolvekamp, 1919, Ore exploration in the Government of Aceh (Achin) and Dependencies. Translated from Jaarboek Mijnwezen 1919, verh.ii, 130 162. PT. Miwah Tambang Emas, 1996, Laporan pelepasan Daerah yang pertama periode 31 Mei 1996 Stevenson and others,1982, Regional Geochemical Atlas Series of Indonesia, Northern Sumatra. DMR, Bandung, Indonesia BGS, Keyworth, UK.

Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah Gambar 2. Peta Geologi Blok Isak Kabupaten Aceh Tengah

Gambar 3. Peta Geologi Blok Lampahan Kabupaten Bener Meriah Gambar 4. Peta Lokasi Pengambilan Conto Blok Isak Kabupaten Aceh Tengah

Gambar 5. Peta Lokasi Pengambilan Conto Blok Lampahan Bener Meriah Gambar 6. Peta sebaran mineral logam di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

Tabel 1. Tabel keterdapatan mineral logam di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah DATABASE MINERAL LOGAM KABUPATEN ACEH TENGAH DAN KABUPATEN BENER MERIAH,PROVINSI NAD - 2007 KODE KOMODITI MIN_IKUTAN LOKASI KABUPATEN KECAMATAN TPNLIDIKAN KADAR KETERANGAN X_COORD Y_COORD Emas Galena, Prospek Collins Aceh Tengah Silih Nara Eksplorasi Au 0.1ppm,Cu 1090ppm,Zn Mineralisasi sulfida disertai alterasi pada 1 sphalerit, pirit Pb 1.36% dinding batuan 96.59650428 4.8346506 Emas Molibdenit Prospek Tanga Aceh Tengah Silih Nara Eksplorasi Mo 80-230ppm,Cu 700 - Molibdenit pada zona patahan dan urat 2 2000 ppm,au 1ppm pada hornblende granit dgn lebar 2 m 96.63946596 4.79647215 Emas Kalkopirit, Prospek Semelit Aceh Tengah Silih Nara Eksplorasi Cu 1240 ppm, Au 0.16 ppm Mineralisasi terdapat di batugamping 3 kovelit, piri Barat yang tersilifikasi 96.51523392 4.83340599 Emas Galena, Prospek Semelit Aceh Tengah Silih Nara Eksplorasi Cu 500 ppm, Zn 300 ppm Andesit - Dasit dan Diorit terpropilitasi 4 sphalerit, pirit Selatan 96.57231372 4.779684 Emas Pirit Prospek Bergang Bnr.Meriah Timang Gajah Eksplorasi As 1000ppm, Pb 200ppm, 5 Cu 500ppm,Au 1ppm 96.67975752 4.74275016 CuFes2,Ma Emas Bukit Pisang mas Aceh Tengah Silih Nara - Minerals occur in altered 6 lakhit Takengon volcanic roic 96.666 4.566 7 Arsen - Lomut Aceh Tengah Linge - Belum diketahui Data dari peta geologi lbr.takengon - - 8 Besi - pasir putih Aceh Tengah Jagong-jegel - Belum diketahui/indikasi Data dari peta geologi lbr.takengon - - Emas - kmp.pameu,s.mi Rusip - aluvial,100.000 ha Ekspl.Miwah Tambang Emas 9 wah - - 10 Emas - Karang Ampar Ketol - 95.000 ha,indikasi Takengon - - 11 Emas - Kp.Kuyun Celala - indikasi Data SDM Bandung - - 12 Emas - Kp.Gegarang Jagong-jegel - indikasi - - 13 Molibden - Jamat/G.Labu Aceh Tengah Linge - indikasi Peta geologi lbr.takengon - - 14 Seng - Jamat/G.Labu Aceh Tengah Linge - indikasi Peta geologi lbr.takengon - - 15 Timbal - Jamat/G.Labu Aceh Tengah Linge - indikasi Peta geologi lbr.takengon - -