Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular

dokumen-dokumen yang mirip
REDUKSI RANK PADA MATRIKS-MATRIKS TERTENTU

Reduksi Rank pada Matriks-Matriks Tertentu

Desain Class Dan Analisis Operator Pada Class Integer Tak Terbatas

Analisis Reduksi Model pada Sistem Linier Waktu Diskrit

ALGORITMA ADAPTIVE COVARIANCE RANK UNSCENTED KALMAN FILTER UNTUK ESTIMASI KEADAAN PADA PERSAMAAN AIR DANGKAL

BAB 1 Konsep Dasar 1

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI DOOLITTLE

PENYEDERHANAAN PEMETAAN STRUKTUR KETERGANTUNGAN VARIABEL MENGGUNAKAN TEKNIK PRINSIPAL KOMPONEN

MODEL REDUKSI UNTUK SISTEM MIMO

ANALISIS REDUKSI DATA CITRA MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

Estimasi Solusi Model Pertumbuhan Logistik dengan Metode Ensemble Kalman Filter

Metode Asimilasi Data sebagai Estimasi Penyelesaian Masalah-masalah Lingkungan

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ESTIMASI POSISI ROBOT MOBIL MENGGUNAKAN UNSCENTED KALMAN FILTER. Oleh: Miftahuddin ( )

SOLUSI PENDEKATAN TERBAIK SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR

APLIKASI DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA KOMPRESI UKURAN FILE GAMBAR

Estimasi Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Akar Kuadrat Unscented Kalman Filter (AK-UKF)

DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR DAN DISCRETE FOURIER TRANSFORM UNTUK NOISE FILTERING PADA CITRA DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perbandingan Metode Kalman Filter, Extended Kalman Filter, dan Ensemble Kalman Filter pada Model Penyebaran Virus HIV/AIDS

PERTEMUAN 8 MATRIX. Introduction Definition How is matrix stored in memory Declaration Processing

Trihastuti Agustinah

ENHANCED K-SVD ALGORITHM for IMAGE DENOISING

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN GENERALISASI METODE JACOBI

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINIER WAKTU DISKRIT. Soleha, Dian Winda Setyawati Jurusan Matematika, FMIPA Institut Teknologi Surabaya

BAB V HASIL SIMULASI

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

GENERALISASI METODE GAUSS-SEIDEL UNTUK MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER JURUSAN : TEKNIK KOMPUTER JUMLAH SKS : Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 2.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : ALJABAR LINIER KODE / SKS : IT / 2 SKS

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran??

Aplikasi Matriks Circulant Untuk Menentukan Nilai Eigen Dari Graf Sikel (Cn)

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

KARAKTERISTIK KINERJA ALGORITMA RECURSIVE DECOUPLING PADA SISTEM MULTIPROSESOR BERBASIS PVM

Sebuah algoritma tidak saja harus benar, tetapi juga harus mangkus (efisien). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang mangkus.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah untuk proses image denoising. Representasi adalah

1.1. Definisi, Notasi, dan Operasi Vektor 1.2. Susunan Koordinat Ruang R n 1.3. Vektor di dalam R n 1.4. Persamaan garis lurus dan bidang rata

Konstruksi Matriks NonNegatif Simetri dengan Spektrum Bilangan Real

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

MATEMATIKA INFORMATIKA 2 TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA FENI ANDRIANI

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan

KAJIAN MATRIKS JORDAN DAN APLIKASINYA PADA SISTEM LINEAR WAKTU DISKRIT

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

DIAGONALISASI MATRIKS HILBERT

Perbandingan Antara Metode Kohonen Neural Network dengan Metode Learning Vector Quantization Pada Pengenalan Pola Tandatangan

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear (SPL) Dengan Dekomposisi QR

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

LOGO SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Rifdatur Rusydiyah Dosen Pembimbing : DR. Subiono, M.Sc

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

BAB 4 PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Metode Langsung Metode Langsung Eliminasi Gauss (EGAUSS) Metode Eliminasi Gauss Dekomposisi LU (DECOLU),

ANALISA SIFAT-SIFAT ANTRIAN M/M/1 DENGAN WORKING VACATION

Pendahuluan Metode Numerik

Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian

IMPLEMENTASI ENSEMBLE KALMAN FILTER PADA ESTIMASI KECEPATAN KAPAL SELAM

03-Pemecahan Persamaan Linier (2)

Design and Analysis Algorithm

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Bentuk umum : SPL. Mempunyai penyelesaian disebut KONSISTEN. Tidak mempunyai penyelesaian disebut TIDAK KONSISTEN TUNGGAL BANYAK

Estimasi Variabel Dinamik Kapal Menggunakan Metode Kalman Filter

Membentuk Algoritma untuk Pemecahan Sistem Persamaan Lanjar secara Numerik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MODEL VEKTOR DAN MATRIKS DARI DOKUMEN SERTA SUDUT ANTARA DUA VEKTOR DAN DUA SUBRUANG UNTUK MENDUGA DINI PLAGIARISME DOKUMEN

Perluasan Teorema Cayley-Hamilton pada Matriks

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI QR TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA GENETIK DAN ALGORITMA BRANCH AND BOUND PADA TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: Tuban, 24 Mei 2014

DIAGONALISASI MATRIKS PERSEGI (SQUARE MATRIX) MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI SCHUR TUGAS AKHIR

Pengolahan Dasar Matriks Bagus Sartono

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

OPERASI MATRIKS. a 11 a 12 a 13 a 14 A = a 21 a 22 a 23 a 24 a 31 a 32 a 33 a 34 a 41 a 42 a 43 a 44

PENGENALAN KOMPUTER DAN SOFTWARE II. Semester: 2 Pengenalan Komputer dan Software II. Introduction to Computer and Software II

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINIER MENGGUNAKAN ANALISIS SVD SKRIPSI. Oleh : Irdam Haidir Ahmad J2A

1 Array dan Tipe Data Bentukan

OPERASI LOGIKA PADA GENERAL TREE MENGGUNAKAN FUNGSI REKURSIF

MODUL I PENGENALAN MATLAB

FILTER KALMAN SKRIPSI

MATRIKS INVERS TERGENERALISIR

ISSN (Media Cetak) ISSN (Media Online) Implementasi Metode Eliminasi Gauss Pada Rangkaian Listrik Menggunakan Matlab

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM

METODE PANGKAT DAN METODE DEFLASI DALAM MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN DARI MATRIKS

Diagonalisasi Matriks Segitiga Atas Ring komutatif Dengan Elemen Satuan

Transkripsi:

J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 3, No. 1, May 2006, 19 25 Perbandingan Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri untuk Dekomposisi Nilai Singular Dieky Adzkiya, E. Apriliani, Bandung A.S. Jurusan Matematika FMIPA ITS Surabaya adzkiyadieky@telkom.net, {april,bandung}@matematika.its.ac.id Abstrak Estimasi variabel maupun parameter pada sistem berskala besar, khususnya dengan Filter Kalman dibutuhkan waktu komputasi yang lama. Dengan melakukan reduksi rank matriks kovariansi, waktu komputasi dapat dipercepat. Reduksi rank dapat dilakukan dengan Dekomposisi nilai singular (SVD), reduksi rank ini tidak mengurangi tingkat akurasi hasil estimasi. Pada paper ini dibahas perbandingan dua algoritma untuk dekomposisi nilai singular, yaitu Golub Kahan dan QR Simetri. Dilakukan uji empiris pada berbagai macam matriks untuk membandingkan waktu kerja kedua algoritma tersebut. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa algoritma QR Simetri memerlukan waktu komputasi yang lebih cepat dibandingkan dengan algoritma Golub Kahan. Kata Kunci: reduksi rang, SVD, Golub Kahan, QR Simetri. Mhs S2 Jur. Mat. ITS 19

20 Perbandingan Algoritma Golub Kahan... 1. Pahuluan Dewasa ini banyak permasalahan yang membutuhkan perkiraan/estimasi keadaan pada masa matang, seperti estimasi ketinggian air sungai, estimasi penyebaran polusi udara, prakiraan cuaca dan sebagainya. Salah satu metode estimasi yang dapat digunakan adalah Filter Kalman. Untuk mengestimasi sistem berskala besar, Filter Kalman membutuhkan waktu komputasi yang lama, sehingga untuk mengurangi waktu komputasi tersebut dilakukan reduksi rank pada matriks kovariansi kesalahan estimasinya. Reduksi rank merupakan proses untuk mengurangi rank suatu matriks. Dekomposisi nilai singular digunakan untuk reduksi rank tanpa mengubah karakteristiknya. Sehingga estimasi yang dihasilkan tetap akurat dan waktu komputasinya lebih cepat. Terdapat beberapa metode untuk dekomposisi nilai singular, antara lain metode Golub Kahan dan QR Simetri. Pada paper ini dibandingkan jumlah kerja yang dilakukan oleh kedua algoritma dan juga waktu komputasinya. Simulasi untuk membandingkan waktu komputasi digunakan Matlab. 2. Dekomposisi Nilai Singular Dekomposisi nilai singular (Singular Value Decomposition) yang selanjutnya disingkat dengan SVD merupakan suatu metode untuk melakukan reduksi rank suatu matriks dengan cara mekomposisi matriks tersebut kedalam matriks Diagonal yang berisi nilai singular dan matriks-amtriks ortogonal dengan kolomkolom matriks berupa vektor singular yang bersesuaian dengan nilai singular. Pada paper ini dikaji dekomposisi nilai singular dengan metode Golub Kahan dan metode QR simetri. Dalam melakukan dekomposisi, Algoritma Golub Kahan mengubah matriks awal menjadi matriks bidiagonal kemudian dicari nilai singularnya sedangkan algoritma QR Simetri mengubah matriks awal menjadi matriks simetri, kemudian diubah menjadi matriks tridiagonal baru kemudian dicari nilai singularnya. Proses pencarian nilai singular dari kedua metode tersebut dapat digambarkan seperti Gambar (1). Dengan A merupakan matriks sebarang, sedangkan B dan T masing masing menyatakan matriks bidiagonal dan tridiagonal, matriks simetri dilambangkan dengan S sedangkan D merupakan matriks diagonal. Metode diagonalisasi matriks, baik bidiagonalisasi maupun tridiagonalisasi dilakukan dengan menggunakan refleksi Householder [1]. Tridiagonalisasi dapat dipercepat dengan memanfaatkan sifat simetri.

Dieky Adzkiya, Erna Apriliani, Bandung Arry Sanjoyo 21 Mulai Mulai A R m n Bidiagonalisasi Householder B R m n Golub Kahan A R m n S = A T A S R n n Tridiagonalisasi Householder D R m n Selesai T R n n QR Simetri Selesai D R n n Gambar 1: Flowchart proses SVD menggunakan Golub Kahan dan QR Simetri 3. Algoritma Golub Kahan Dekomposisi nilai singular menggunakan Golub Kahan membutuhkan rotasi Givens. Penjelasan yang lebih terperinci dapat dilihat di [1]. Algoritma Golub Kahan dapat dituliskan sebagai berikut. Input : A R m n ; m, n > 0 Output : B = U T AV R n n, matriks diagonal Golub Kahan(A, B, U, V, m, n) lakukan bidiagonalisasi pada A untuk menghitung B = (U 1 U 2... U n ) T A (V 1 V 2... V n 2 ) while q n ganti b i,i+1 dengan nol jika b i,i+1 ɛ( b i,i + b i+1,i+1 ) untuk i = 1 : n 1 cari nilai q terbesar dan nilai p terkecil sedemikian hingga jika B 11 0 0 B = 0 B 22 0 0 0 B 33

22 Perbandingan Algoritma Golub Kahan... dengan B 11 R p p, B 22 R (n p q) (n p q), B 33 R q q maka B 33 diagonal dan elemen superdiagonal B 22 tidak nol if q < n if terdapat nol pada diagonal B 22 then elemen superdiagonal sebaris diganti nol else lakukan algoritma step Golub Kahan pada B 22 B = diag(i p, U, I q+m n ) T B diag(i p, V, I q ) Golub Kahan Dalam menghitung kerja yang dilakukan algoritma Golub Kahan, operasi yang selevel dianggap sama [2], seperti penjumlahan dan pengurangan serta perkalian dan pembagian. Algoritma di atas melakukan O(mn 2 1 3 n3 ) penjumlahan, O(mn 2 1 3 n3 ) perkalian dan O(n 2 ) akar dalam worst case. Memori yang dibutuhkan untuk menyimpan matriks B, U dan V tergantung ukuran input jadi algoritmanya tidak work in place. Tetapi dengan menyimpan matriks B di matriks A dan merepresentasikan matriks U dan V dalam bentuk vektor dan disimpan di bagian nol matriks A maka algoritma tersebut menjadi work in place, karena memori ekstra yang dibutuhkan untuk menyimpan p, q dan i yang tidak tergantung ukuran input. Space yang diperlukan sebanyak mn variabel float untuk menyimpan matriks A dan lima buah variabel integer untuk menyimpan m, n dan kebutuhan memori ekstra. 4. Algoritma QR Simetri Rotasi givens juga diperlukan pada algoritma QR simetri. Di bawah ini adalah algoritma QR Simetri secara singkat. Input : A R m n ; m, n > 0 Output : D R n n, matriks diagonal; V R n n QR Simetri(A, D, V, m, n) D = A T A lakukan tridiagonalisasi pada D untuk menghitung T = (V 1 V 2... V n 2 ) T D (V 1 V 2... V n 2 ) while q n ganti t i+1,i dan t i,i+1 dengan nol jika

Dieky Adzkiya, Erna Apriliani, Bandung Arry Sanjoyo 23 t i+1,i = t i,i+1 ɛ ( t i,i + t i+1,i+1 ) untuk i = 1 : n 1 cari nilai q terbesar dan nilai p terkecil sedemikian hingga jika T 11 0 0 T = 0 T 22 0 0 0 T 33 dengan T 11 R p p, T 22 R (n p q) (n p q), T 33 R q q maka T 33 diagonal dan T 22 tidak dapat direduksi if q < n lakukan algoritma step QR Simetri pada T 22 T = diag(i p, V, I q ) T T diag(i p, V, I q ) QR Simetri Dengan menggunakan asumsi yang sama dengan algoritma Golub Kahan maka algoritma QR simetri melakukan kerja penjumlahan sebanyak O(n 3 ), kerja perkalian juga O(n 3 ) serta kerja akar O(n 2 ) dalam worst case. Algoritma tersebut tidak work in place tetapi dapat diubah menjadi work in place dengan menggunakan cara pada algoritma Golub Kahan. Memori ekstra dan space yang dibutuhkan sama dengan algoritma Golub Kahan. 5. Hasil Pengujian Algoritma Golub Kahan dan QR Simetri yang telah disusun pada bagian sebelumnya diimplementasikan menggunakan Matlab dan dibandingkan waktu komputasinya. Komputer yang digunakan untuk uji coba adalah Pentium II 400 MHz dengan memori 128 MB. Ukuran matriks yang digunakan untuk uji coba paling besar berukuran 1500 1500. Elemen-elemen matriks diambil secara acak dan setiap ukuran matriks dilakukan uji coba sebanyak 31 kali. Dari hasil simulasi seperti pada Tabel 1 dan 2 tampak bahwa waktu komputasi untuk algoritma Golub Kahan jauh lebih besar dibandingkan dengan algoritma QR simetri untuk ukuran matriks yang sama. Sedangkan dari Gambar 2, tampak bahwa untuk jumlah kolom 750, waktu komputasi Golub Kahan semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah baris, tetapi waktu komputasi untuk QR simetri cerung konstan. Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa untuk jumlah baris 750, waktu komputasi QR simetri dan Golub Kahan semakin meningkat dengan meningkatnya jumlah kolom, tetapi peningkatan waktu komputasi Golub Kahan lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan waktu komputasi QR simetri.

24 Perbandingan Algoritma Golub Kahan... Tabel 1: Waktu komputasi Algoritma QR Simetri Kolom b 600 900 1200 1500 a 600 72.775 r 900 74.748 236.08 i 1200 88.497 249.18 5594.7 s 1500 76.821 244.28 5798.4 1066.1 Tabel 2: Waktu komputasi Algoritma Golub Kahan Kolom b 600 900 1200 1500 a 600 156.675 r 900 212.316 463.046 i 1200 255.778 602.777 1033 s 1500 304.498 719.435 1291.9 1886.9 6. Kesimpulan Beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain, untuk ukuran matriks yang sama, algoritma QR Simetri lebih cepat dari pada algoritma Golub Kahan. Jumlah kerja algoritma QR Simetri dan Golub Kahan berada dalam order fungsi yang sama. Pustaka [1] Golub G.H. and Van Loan C.F., (1989), Matrix Computation, Second Edition, The John Hopkins University Press, London. [2] Shaffer C.A., (1998), A Practical Introduction to Data Structures and Algorithm Analysis, Prentice Hall Inc., New Jersey.

Dieky Adzkiya, Erna Apriliani, Bandung Arry Sanjoyo 25 800 Algoritma GolubKahan Algoritma QRsimetri 700 Waktu Komputasi (detik) 600 500 400 300 200 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 Jumlah Baris Gambar 2: Grafik waktu komputasi algoritma Golub Kahan dan QR Simetri dengan jumlah kolom 750 350 Algoritma GolubKahan Algoritma QRsimetri 300 250 Waktu Komputasi (detik) 200 150 100 50 0 0 100 200 300 400 500 600 700 Jumlah Kolom Gambar 3: Grafik waktu komputasi algoritma Golub Kahan dan QR Simetri dengan jumlah baris 750