BAB III PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK PADA PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH 20KV

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV

ANALISIS PENGARUH MEDAN LISTRIK LOKAL TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL XLPE SKRIPSI

KUAT MEDAN ELEKTRIK DI PERMUKAAN ISOLATOR PENDUKUNG

BAB II BUSUR API LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. minim gangguan. Partial discharge menurut definisi IEEE adalah terjadinya

Medan Gravitasi Dan Medan Listrik

I. Pendahuluan Listrik Magnet Listrik berkaitan dengan teknologi modern: komputer, motor dsb. Bukan hanya itu

BAB II TEGANGAN TINGGI. sehingga perlu penjelasan khusus mengenai pengukuran ini. Ada tiga jenis tegangan

Tujuan. Untuk memahami: 1. Energi Potensial Listrik 2. Potensial Listrik 3. Permukaan Ekuipotensial 4. Tabung Sinar Katoda

Ulangan Harian 1 : Elektrostatis 1

Hukum Coulomb dan Medan Listrik

Hukum Gauss. Minggu 3 2 x pertemuan

Muatan dan Gaya Listrik

Hukum Gauss. Pekan #2. Hukum Gauss Pekan #2 1 / 17

LATIHAN FISIKA DASAR 2012 LISTRIK STATIS

BEBAN DAN FLUKS ELEKTRIK. Muatan positif dalam kotak menghasilkan fluks listrik luar melalui permukaan kotak.

BAB 16. MEDAN LISTRIK

MEDAN LISTRIK OLEH DISTRIBUSI MUATAN. Tri Rahajoeningroem, MT T. Elektro - UNIKOM

RINGKASAN DAN LATIHAN - - LISTRIK STATIS - LISTRIK STATI S

BAB I PENDAHULUAN. konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena dengan menaikkan tegangan maka

LATIHAN UAS 2012 LISTRIK STATIS

Medan Listrik, Potensial Listik dan Kapasitansi. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

BAB I PENDAHULUAN. fenomena partial discharge tersebut. Namun baru sedikit penelitian tentang

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

Rangkuman Listrik Statis

Uraian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

4.4. KERAPATAN FLUKS LISTRIK

PELATIHAN OSN JAKARTA 2016 LISTRIK MAGNET (BAGIAN 1)

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kegagalan alat-alat listrik yang bertegangan tinggi ketika dipakai

1. Dalam suatu ruang terdapat dua buah benda bermuatan listrik yang sama besar seperti ditunjukkan pada gambar...

Elektrostatik. atom netral bila jumlah proton = jumlah elektron

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

Absensi/kehadiran minimal 80% dari jumlah pertemuan. Teloransi Keterlambatan 0 menit.

Medan Elektromagnetik 3 SKS. M. Hariansyah Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor

BAB II PEMBUMIAN PERALATAN LISTRIK DENGAN ELEKTRODA BATANG. Tindakan-tindakan pengamanan perlu dilakukan pada instalasi rumah tangga

Fisika Dasar. Pertemuan 11 Muatan & Gaya Elektrostatis

V. Medan Magnet. Ditemukan sebuah kota di Asia Kecil (bernama Magnesia) lebih dahulu dari listrik

POTENSIAL LISTRIK MINGGU KE-4

Materi Pembinaan. Terdapat dua jenis muatan listrik: muatan positif dan muatan negatif. Besar gaya antara dua muatan diberikan oleh hukum Coulomb:

KUMPULAN SOAL FISIKA KELAS XII

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

SIMAK UI Fisika

Kerjakan soal dibawah ini, jangan hanya pilih kecuali yang materi konsep

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Menganalisis rangkaian listrik. Mendeskripsikan konsep rangkaian listrik

PETA KONSEP ELEKTROSTATIS ENERGI KUAT MEDAN LISTRIK KEPING SEJAJAR HUKUM GAUSS POTENSIAL LISTRIK KAPASITOR POTENSIAL LISTRIK MEDAN LISTRIK DUA KEPING

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia saat ini,

Perkuliahan PLPG Fisika tahun D.E Tarigan Drs MSi Jurusan Fisika FPMIPA UPI 1

Pengaruh Arus Bocor Terhadap Perubahan Temperatur Pada Kabel Bawah Tanah 20 Kv

X. LISTRIK STATIS. X.1 Hukum Coulomb

Bab 6 Konduktor dalam Medan Elektrostatik. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Tegangan tinggi dapat diukur dengan menggunakan alat ukur elektroda bola-bola.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain. Pada saat sistem isolasi menahan electrical stresses, isolasi

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dibangkitkan oleh sebuah sistem pembangkit perlu mengalami peningkatan nilai

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

OLEH: I MADE TISNA SAGITA

BAB 1 ANALISA SKALAR DANVEKTOR

Bab 2 Hukum Coulomb A. Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Isolator. Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki

Kelas XII Semester 1

Keep running VEKTOR. 3/8/2007 Fisika I 1

FISIKA. Sesi DUA KEPING SEJAJAR DAN KAPASITOR A. DUA KEPING SEJAJAR

1 Energi Potensial Listrik

SOAL REVIEW MATERI FISIKA DASAR JURUSAN INFORMATIKA 2013/2014

ARUS LISTRIK. Di dalam konduktor / penghantar terdapat elektron bebas (muatan negatif) yang bergerak dalam arah sembarang (random motion)

Copyright all right reserved

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

MUATAN, MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK DEPARTEMEN FISIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

Rudi Susanto

LATIHAN UJIAN NASIONAL

RANCANG BANGUN VOLTMETER ELEKTROSTATIK UNTUK PENGUKURAN NILAI EFEKTIF TEGANGAN TINGGI AC 100 KV

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan listrik, salah satunya adalah isolasi. Isolasi adalah suatu alat

1 BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan kebutuhan utama dan komponen penting dalam

BINOVATIF LISTRIK DAN MAGNET. Hani Nurbiantoro Santosa, PhD.

BAB II SALURAN TRANSMISI

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

Pertambahan arus ΔI yang melalui pertambahan permukaan ΔS yang normal pada rapatan arus ialah

Terpaan Tegangan Listrik Dan Temperatur terhadap Kualitas Isolasi Kabel Bawah Tanah

Mesin sinar-x MOSFET. LCD vs CRT Touchpad

Gerak Melingkar Pendahuluan

Listrik Statis Paket A

Listrik Statis BAB BAB LISTRIK STATIS. Sumber

A. 100 N B. 200 N C. 250 N D. 400 N E. 500 N

. A KAPASIT OR. Struktur Kapasitor 2008/11/19. Dosen: Suharyanto Asisten: Andhang

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-3 CAKUPAN MATERI 1. HUKUM GAUSS 2. ENERGI DAN POTENSIAL LISTRIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - MEDAN MAGNET - MEDAN MAGNET

Prediksi 1 UN SMA IPA Fisika

Soal dan Solusi Materi Elektrostatika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Transkripsi:

24 BAB III PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK PADA PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH 20K 3.1 TEKANAN MEDAN LISTRIK Pada aplikasi tegangan listrik, tekanan medan listrik bertambah besar ketika mengalami tegangan yang tinggi. Tekanan medan listrik pada bahan isolasi besarnya sama dengan gradien tegangan dan sama dengan kuat medan listrik E (3.1) E = kuat medan listrik = tegangan yang diterapkan ax ay az (3.2) x y z Kekuatan dielektrik suatu bahan isolasi didefinisikan sebagai tekanan dielektrik maksimum bahan isolasi masih dapat bertahan terhadap tekanan tersebut. Ketahanan terhadap kegagalan (electrical breakdown) suatu bahan tergantung pada tekanan, temperatur, kelembaban, konfigurasi medan, tegangan yang diterapkan pada bahan, ketidaksempurnaan bahan dielektrik, bahan elektroda, kondisi permukaan elektroda, dan sebagainya 3.1.1 Arah Medan Listrik Karakteristik konduktor pada keadaan keseimbangan elektrostatik adalah bahwa medan listrik pada permukaan konduktor memiliki arah yang tegak lurus terhadap permukaan. Tidak ada komponen medan listrik atau gaya listrik yang sejajar dengan permukaan. Jika suatu benda memiliki bentuk yang tidak beraturan, maka arah medan listrik pada titik tertentu adalah tegak lurus terhadap garis singgung pada permukaan di titik tersebut. Alasan mengapa arah medan listrik

25 tegak lurus terhadap permukaan benda adalah karena jika ada komponen medan listrik yang sejajar dengan permukaan maka akan ada muatan yang terdorong oleh komponen ini sehingga dapat dikatakan bahwa benda tersebut tidak dalam keadaan keseimbangan elektrostatik. Oleh karena itu arah medan listrik harus tegak lurus terhadap permukaan benda/konduktogar mencapai keseimbangan elektrostatik. Tentu saja benda yang mengalami kelebihan muatan mempunyai komponen medan listrik yang sejajar dengan permukaan. Namun komponenini kemudian menyebarkan kelebihan muatan pada permukaan sehingga mencapai keseimbangan elektrostatik. Pada saat keseimbangan elektrostatik tercapai, maka tidak ada lagi komponen medan listrik yang sejajar dengan permukaan dan tidak ada lagi pergerakan muatan. Gambar 3.1 Komponen medan listrik E pada permukaan. (a) Komponen E sejajar dengan permukaan yang menggerakkan muatan lebih. (b) Jika benda telah mencapai keseimbangan elektrostatik, maka tidak ada lagi komponen E yang sejajar permukaan. (c) Arah medan listrik tegak lurus terhadap setiap titik pada permukaan. 3.1.2 Medan Listrik pada Lekukan (Tonjolan) Sebuah Permukaan Karakteristik benda yang berada pada keseimbangan elektrostatik adalah bahwa medan listrik yang paling besaerada di titik permukaan yang paling menonjol. Lokasi permukaan yang datar memiliki medan listrik yang lemah. Di sisi lain, titik pada permukaan yang paling menonjol memiliki medan listrik yang kuat. Benda berbentuk bola yang bentuk lekukannya seragam di sepanjang permukaan, memiliki kekuatan medan listrik pada permukaan yang sama besar. Untuk memahami alasan karakteristik ini, kita menganggap benda yang bentuknya tidak teratuermuatan negatif. Benda tersebut memiliki kelebihan elektron. Elektron-elektron ini akan menyebar sedemikian rupa untuk mengurangi

26 gaya tolak-menolak. Karena gaya elektrostatik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, maka elektron-elektron ini cenderung memperbesar jarak satu sama lain. Pada permukaan bola yang teratur, jarak antara elektron adalah sama. Tetapi pada permukaan benda yang tidak teratur, elektron akan cenderung berkumpul di daerah dengan kepadatan muatan yang lebih besar di sepanjang lekukan (tonjolan) yang paling tajam. Perhatikan gambar di bawah ini Gambar 3.2 Muatan elektron pada permukaan benda yang tidak teratur. Elektron A dan B berada di daerah permukaan yang lebih datar. Keduanya tolak-menolak gaya tolak-menolaknya searah dengan garisyang menghubungkan kedua elektron sehingga arah gaya tersebut sejajar dengan permukaan. Di sisi lain, elektron C dan D berada di permukaan yanglekukannya paling tajam. Elektron-elektron juga saling menolak dengan gayayangsearah dengan garis yang menghubungkan kedua elektron tersebut. Akan tetapigaya yang sejajar dengan permukaan lebih kecil. Sebagian besar gaya tolak-menolak antara elektron C dan D adalah tegak lurus terhadap permukaan. Komponen gaya tolak-menolak yang sejajar ini akan menggerakkan elektron sepanjang permukaan. Elektron akan bergerak dan menyebar sampai keseimbangan elektro statik tercapai. Pada saat keseimbangan elektrostatik tercapai, resultan dari komponen gaya yang sejajar ini harus bernilai nol.untuk jarak pemisah yang sama, komponen gaya tolak-menolak yang sejajaryangpaling besadalah antara elektron A dan B. Jadi untuk mencapai keseimbangan,jarak antara elektron A dan B harus lebih jauh bila dibandingkan jarakantara elektron C dan D. Dengan demikian jarak antara elektron lebih berdekatanbilaberada di lekukan (tonjolan) yang paling tajam. Hal ini berarti pada lekukan (tonjolan) yang

27 paling tajam terdapat kepadatan muatan yang lebih besar yang berarti medan listrik pada daerah tersebut juga lebih besar. Perhatikan gambaerikut : Gambar 3.3 Muatan cenderung berkumpul di daerah lekukan (tonjolan)yang lebih tajam. 3.2 PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK PADA KABEL TANAH [5] Medan listrik dikatakan terjadi di sebuah titik jika ada gaya listrik yang dialami oleh sebuah benda bermuatan yang ditempatkan di titik tersebut. Medan listrik dari kabel saluran transmisi ini ditentukan melalui tinjauan elektrostatik medan listrik tersebut merupakan medan listrik sesaat. Penelitian mengenai hukum gaya antara benda bermuatan pertama kali dilakukan oleh Coulomb pada tahun 1784. Hukum yang kemudian dikenal dengan nama hukum Coulomb tersebut berbunyi : Gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan titik berbanding lurus dengan hasil kali kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan tersebut. Persamaan untuk gaya antara dua muatan titik adalah sebagai berikut : : 1 qq' F 2 (3.3) 4 ε 0 r F q,q = gaya antara dua muatan titik (Newton) = besar muatan (Coulomb) r = jarak antara kedua muatan (Meter) Hukum Coulomb ini hanya berlaku untuk muatan titik, yaitu benda-benda bermuatan yang ukurannya jauh lebih kecil dari jarak ntara keduanya. Hukum ini juga hanya berlaku untuk sepasang muatan. Jika terdapat lebih dari sepasang

28 muatan maka besar gaya pada satu muatan merupakan penjumlahan dari gayagaya yang dihasilkan oleh muatan-muatan lainnya terhadap muatan tersebut. F F 12 F 13 14 15 1n F F F (3.4) Karena keterbatasan hukum Coulomb ini, selanjutnya hukum Gauss dipergunakan untuk perhitungan benda-benda bermuatan yang dikelilingi oleh sebuah permukaan tertutup sembarang bentuk dari bentuk geometrik yang sederhana. Menurut hukum Gauss : q D.dA D = kerapatan fluks A = luas permukaan yang bermuatan (3.5) Hukum Gauss ini memperlihatkan bahwa fluks listrik yang melalui sebuah bidang tertutup sama dengan muatan yang terbungkus di dalam bidang tertutup tersebut. Medan listrik pada kabel transmisi listrik dapat dihitung dengan menggunakan hukum Gauss dengan cara memisalkan kabel transmisi listrik sebagai sebuah penghantar lurus dan panjang dengan bentuk geometric seperti sebuah silinder. Bentuk silinder yang simetris dengan sumbu danberjari-jarirdan dengan mengasumsikan tidak ada muatan lain di sekelilingnya maka kerapatan fluks D terhadap permukaan silindedalah konstan.sehingga persamaan(3.5) dapat diturunkan menjadi : q D. da ; A = 2 π r l (3.6) q = D 2 π r l (3.7) q1= E.ε0.2πr (3.8) q1 E 2πr.ε 0 q 1 = muatan persatuan panjang (C/m)] ε0 = permitivitas (3.9) E = medan listrik (N/C) Jika kita anggap ada dua buah titik sepanjang medan listrik, misalnya titik a dan b, maka diantara kedua titik tersebut akan terdapat beda potensial yang

29 membentuk gradien tegangan. Gradien tegangan ini kemudian didefinisikan sebagai kenaikan tegangan ( ) untuk setiap panjang elemen ( l). E = - (3.10) E.dl (3.11) dengan mensubstitusikan persamaan (3.9) ke persamaan (3.11) maka didapatkan : q 1 dr (3.12) 2πε 0 r q 1 ln (3.13) 2πε 0 q 1 2πε ln 0 = beda potensial antara titik a dan b = jarak muatan ke titik a (meter) = jarak muatan ke titik b (meter) (3.14) a q b Gambar 3.4 Beda potensial antara 2 titik yang membentuk gradien tegangan. 3.2.1 Perhitungan Medan Listrik pada Tabir Konduktor (conductor screen) Dari persamaan (3.14) dapat diturunkan rumus untuk mencari medan listrik pada tabir konduktor (conductor screen) yaitu : q 1 ln 2πε 0 dikalikan dengan 1/ sehingga menjadi ln q 1 2πraε 0 (3.15)

30 dengan mensubstitusikan persamaan (3.9) ke persamaan (3.15) akan didapatkan medan listrik pada tabir konduktor (conductor screen) yaitu : ln r Ea rb (3.16) a Ea ln rb ra = tegangan yang diterapkan Ea = medan listrik pada tabir konduktor (conductor screen) = jari-jari konduktor = jari-jari luar isolasi dari titik pusat (3.17) 3.2.2 Perhitungan Medan Listrik pada Tabir Isolasi (insulation screen) Dari persamaan (3.14) juga dapat diturunkan rumus untuk mencari medan listrik pada tabir isolasi (insulation screen) yaitu : q1 2πε ln dikalikan dengan 1/ sehingga menjadi 0 r ln q 1 2πrbε 0 b rb ra (3.18) dengan mensubstitusikan persamaan (3.9) ke persamaan (3.18) akan didapatkan medan listrik pada tabir isolasi (insulation screen) yaitu : r b Eb Eb ln rb (3.19) ln = tegangan yang diterapkan E b = medan listrik pada tabir isolasi (insulation screen) = jari-jari konduktor = jari-jari luar isolasi dari titik pusat (3.20)

31 3.2.3 Perhitungan Medan Listrik Pada Bahan Isolasi [6] Untuk mendapatkan besarnya kuat medan listrik pada bahan isolasi XLPE adalah dengan mengasumsi bahwa rongga udara (void) yang terdapat pada isolasi XLPE berbentuk bola, besar medan listrik di dalam rongga udara (void) adalah : Er 3.εi.E i (ε r 2.εi) Dengan demikian besar medan listrik pada bahan isolasi adalah : Ei E r (ε r 2.εi) 3.ε i (3.21) (3.22) E i E r εi εr = medan listrik pada bahan isolasi = medan listrik pada rongga udara = konstanta dielektrik isolasi XLPE = konstanta dielektrik udara di dalam rongga Untuk mencari besar medan listrik di dalam rongga udara (void) digunakan persamaan sebagai berikut : Er y x x (y x) ε r ε i = tegangan yang diterapkan = tebal isolasi = diameter rongga (3.23) 3.3 PERHITUNGAN MEDAN LISTRIK LOKAL PADA UJUNG TONJOLAN (Protrusion) PADA PERMUKAAN TABIR KONDUKTOR Menurut Mason, perbesaran medan lokal pada ujung tonjolan (protrusion) pada permukaan tabir konduktor dirumuskan dengan persamaan E lokal E rata rata 2d (3.24) 4d rln 1 ln r

32 Dengan demikian, besar medan lokal pada pada ujung tonjolan (protrusion) pada permukaan tabir konduktodalah : Elokal rln 2d 4d 1 ln r E rata rata (3.25) E rata-rata r d = medan listrik pada bahan isolasi = jari-jari ujung tonjolan (protrusion) = jarak antara ujung tonjolan (protrusion) dengan tabir isolasi / ground 3.4 PERHITUNGAN PEMANJANGAN PEMOHONAN (Treeing) AKIBAT DARI MEDAN LISTRIK LOKAL [4] Dari persamaan (2.12), dapat diperoleh besarnya panjang pemohonan (treeing) akibat dari medan listrik lokal. Dengan L L b kt exp hn b 2 Co E kt Uo 1/ df 1/ df t Menurut H.-Z. Ding dan B. R. arlow [4], besarnya αc 0 = 0,56 x 10-28 m 3 = 2,3 x 8,85 x 10-12 Fm -1 T = 300 K U 0 = [1,382-0,0414 x ln (N b )] x 10-19 J L b = diameter rongga udara (void) yang tumbuh Waktu yang diperlukan oleh pertumbuhan pemohonan listrik sampai terjadinya kegagalan isolasi dapat dihitung dengan menurunkan persamaan (2.12), nilai L adalah L C, yaitu panjang pemohonan listrik ketika telah mencapai tabir isolasi/ground. Sehingga persamaannya menjadi : tg df 2 Lc hnb exp U o Co E L b kt kt (3.26) Persamaan ini adalah hubungan dasantara umur isolasi dengan kuat medan listrik, suhu lingkungan, dan dimensi fraktal dari struktur pemohonan.

33 Terlihat jelas bahwa umur isolasi akan menurun secara eksponensial ketika medan listrik E meningkat. Umur isolasi lebih lama dengan dimensi fraktal dari pemohonan listrik yang lebih tinggi. Umur isolasi akan lebih pendek jika suhu lingkungan semakin tinggi.