BAB I PENDAHULUAN. Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting. Sebagai orang yang paling

dokumen-dokumen yang mirip
21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

SILABUS PEMBELAJARAN

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi pelajaran wajib untuk Taman Kanak-Kanak (TK). Terkadang

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNADAKSA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkitab merupakan pesan dari Allah untuk manusia.alkitab merupakan kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SDLB AUTIS

E. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

Pertemuan 2: Peserta didik mampu: 1. Menerapkan doa-doa agama Buddha sesuai keperluan. 2. Melaksanakan praktik puja bakti.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemandirian penting bagi anak guna membentuk kepribadiannya di masa depan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

28. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SD

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FAKULTAS. Program Studi. Mata Kuliah : PENDIDIKAN AGAMA DAN ETIKA-BUDDHA

BAB I PENDAHULUAN. Kerja praktek merupakan sebuah kesempatan bagi. mahasiswa untuk mendapat pengalaman nyata di bidang yang

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Republika Minggu, 09 Desember 2007 Anak SD sudah menghisap rokok karena ditemukan beberapa rokok pada sakunya.

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

ANUGRAH HASRULLANA, 2015 MARI BERKETERAMPILAN CERITA BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya peningkatan sumber daya

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

35. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang dituntut untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan panduan kepada peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejarah merupakan salah satu pembentuk identitas suatu negara. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan yang tercantum dalam undang-undang no 20 tahun 2003 pasal 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Mengenal sejarah sangat penting, bukan saja karena dari sana orang belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling awal atau pra sekolah. Pendidikan anak usia dini merupakan

SILABUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB II METODE PENULISAN

DHARMA CHARACTER BUILDING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I 1. PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kemampuan teknis atau pun non-teknis lainnya. motivasi guru saat dia di sekolah dasar dan menengah.

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah sebuah anugerah yang diberikan Allah Yang Maha Esa yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting yang dibutuhkan oleh banyak orang ( Teknologi Informasi Merata Adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, masing-masing suku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sangat pesat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

E. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti. Satuan Pendidikan : SD

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan makanan yang beraneka ragam. Terdapat juga nilai negatif apabila

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang memiliki nilai-nilai luhur. Wayang tidak hanya secara artistik memiliki kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting. Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, tentu orang tua lebih mengerti bagaimana karakteristik dan watak seorang anak, maka dari itu orang tua perlu mengajarkan hal-hal positif kepada anak untuk membiasakan diri melakukan kegiatan yang memiliki nilai budi pekerti. Anak-anak membutuhkan contoh dan media pengajaran yang menarik sehingga memudahkan mereka dalam mempelajari sesuatu tanpa harus merasa dipaksa dan diperintah oleh orang tua. Berdana dalam Agama Buddha berarti memberi bantuan kepada yang membutuhkan. Sang Buddha sendiri menganjurkan kepada umat untuk berdana karena dapat memberikan banyak manfaat dan hal ini disebutkan dalam beberapa syair yang terdapat pada kitab suci Agama Buddha yaitu Tipitaka. Namun saat ini nilai kemurahan hati dan aspek belas kasih mulai menghilang dari masyarakat dan berganti dengan semangat berebut. Padahal seharusnya hal-hal inilah yang dikembangkan dalam lingkungan hidup sehari-hari, seperti dikemukakan oleh Komarudin Hidayat, seorang pengamat sosial budaya pada harian Kompas (23/6/13). 1

Cerita Sasa Jataka merupakan sebuah cerita Buddhis yang mengisahkan salah satu kehidupan lampau Sang Buddha. Cerita Sasa Jataka ini mengangkat tema tentang kepedulian terhadap sesama dan memberi bantuan kepada yang membutuhkan. Tema cerita tersebut sebetulnya sederhana tetapi memiliki nilai yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari saat ini dimana rasa saling berbagi dan kepedulian mulai menghilang dari bangsa Indonesia. Kedekatan nilai tersebut dengan kehidupan sehari-hari tentu menjadikannya lebih mudah dipahami dan dipelajari. Namun media untuk menyampaikan cerita Sasa Jataka yang diperuntukkan anak-anak masih belum ada saat ini sehingga cerita tersebut kurang dikenal. Anak-anak sangat menyenangi kegiatan bercerita. Melalui kegiatan bercerita dapat membangun kedekatan antara orang tua dan anak. Selain itu bercerita merupakan sarana untuk memberikan pelajaran yang lebih efektif dibandingkan dengan penuturan dan perintah langsung (Murti Bunanta, 2003). Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, penulis mengangkat tema tentang membantu sesama yang akan disampaikan kepada anak-anak dalam bentuk buku cerita bergambar. Sehingga anak-anak dapat mengenal ajaran Sang Buddha sejak dini dan dapat memetik pelajaran serta nilai berharga dari cerita tersebut. 1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dipaparkan maka yang menjadi pokok masalah dalam penelitian ini adalah berkurangnya rasa berbagi dalam masyarakat karena 2

kurangnya pemupukan nilai tersebut sejak dini. Berikut adalah beberapa rumusan masalah: 1. Bagaimana menyampaikan pesan dalam cerita Sasa Jataka dengan buku ilustrasi kepada anak? 2. Bagaimana merancang visual buku ilustrasi cerita Sasa Jataka untuk anak? 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah perancangan buku ilustrasi untuk anak usia 4-6 tahun beragama Buddha di daerah Jakarta. Target primer dari penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia tersebut sementara target sekundernya adalah anak-anak usia 4-6 tahun. Hubungan antara target primer dan sekunder sangat penting, karena peranan orang tua dalam penggunaan buku ilustrasi ini sebagai pembimbing dan menjembatani nilai-nilai yang ada pada cerita agar dapat dimengerti oleh anak. Buku ilustrasi tersebut akan mengangkat salah satu dari cerita Jataka berjudul Sasa Jataka yang bersumber dari Kitab Suci Tipitaka. 1.4. Definisi Istilah Boddhisatta / Boddhisattva : Boddhisattva (dalam bahasa Sansekerta) atau Boddhisatta (dalam Bahasa Pali) merupakan seseorang yang bertekad untuk mencapai penerangan sempurna. Jataka : Jataka adalah kisah-kisah dari kehidupan lampau Buddha Gotama, ketika Beliau baru menjadi Boddhisatta 3

Tipitaka : Kitab Suci Agama Buddha 1.5. Tujuan Tugas Akhir 1. Merancang sebuah buku ilustrasi yang dapat menyampaikan kisah Sasa Jataka yang dapat dipahami dengan baik sekaligus menarik untuk anak-anak. 2. Menampilkan sebuah buku cerita yang disertai gambar-gambar menarik sesuai dengan survei terhadap target. 1.6. Manfaat Tugas Akhir Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat memotivasi pembaca agar dapat meneladani sikap luhur dan memetik nilai moral yang terkandung dalam cerita Jataka tersebut. Selain itu diharapkan penelitian ini dapat menarik minat dari para peneliti lain untuk ikut mempelajari dan meneliti lebih jauh tentang cerita-cerita lain yang ada di Indonesia. 1.7. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup tinjauan pustaka, wawancara, serta melakukan survei melalui kuisioner. Tinjauan pustaka meliputi buku, artikel koran, dan sumber dari internet bertujuan untuk mendapatkan bahan serta teori pendukung dalam penelitian. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kisah Jataka serta mengenai referensi dan sumber yang bisa dijadikan dasar penelitian. Selain itu untuk mendapat masukan bagaimana menyusun naskah dari sebuah kitab agar dapat disesuaikan menjadi cerita anak yang mengangkat nilai moral. 4

Survei melalui kuisioner dengan target orang tua dari anak-anak beragama Buddha di Jakarta. Bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pandangan orang tua mengenai buku cerita yang cocok untuk anak mereka. Hasil survei ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan panduan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah buku ilustrasi yang tepat untuk anak. Selain itu kuisioner juga diberikan kepada anak-anak dengan pertanyaan yang disesuaikan untuk mengetahui mana alternatif ilustrasi yang lebih disukai oleh anak-anak. 1.8. Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini terbagi dalam lima bab. Adapun isi setiap bab secara ringkas adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini, akan dibahas mengenai latar belakang penulisan tugas akhir, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, definisi istilah, serta sistematika penulisan laporan tugas akhir. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini, diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan perancangan buku ilustrasi untuk anak yang mengangkat cerita Sasa Jataka berdasarkan kitab Jataka. 5

BAB 3 HASIL PENELITIAN Dalam bab ini, akan dibahas tentang gambaran umum dari penelitian yang dilakukan serta hasil penelitian. BAB 4 ANALISIS Dalam bab ini, dibahas mengenai analisis dan evaluasi data yang berkaitan dengan perancangan buku ilustrasi cerita Jataka. BAB 5 PENUTUP Dalam bab terakhir ini, berisi simpulan dari hasil evaluasi yang telah dilakukan sehingga tujuan dan manfaat dari penulisan penelitian ini dapat digunakan secara optimal. 6