Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

dokumen-dokumen yang mirip
APBN 2008 dan Program Kompensasi. Freddy H. Tulung Dirjen SKDI

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

Menyoal Efektifitas APBN-P 2014 Mengatasi Perlambatan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA. Abstrak

Disampaikan: Edy Putra Irawady Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan

Perkembangan Perekonomian, Subsidi BBM, dan Evaluasi Program BLT

Jawa Barat Tahun perlu regional, nasional, dolar AS per. Bahan sangat. menurunkan inflasi. pembangkit listrik diperkirakan III - 1

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Pengalihan Subsidi BBM, Program Pengurangan Kemiskinan, dan Bantuan Langsung Tunai

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

Membangun Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

BAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah

I. PENDAHULUAN. peningkatan penduduk dari tahun 2007 sampai Adapun pada tahun 2009

RINGKASAN TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN MARET 2008 MARET PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN TAHUN

TINJAUAN TENTANG ANGGARAN BANTUAN SOSIAL Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN Setjen DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

REFLEKSI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SATU DASAWARSA TERAKHIR

Pengkajian Pendanaan Pendidikan Secara Masal

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB I PENDAHULUAN. Kesinambungan fiskal (fiscal sustainability) merupakan kunci dari kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

BERALIH DARI SUBSIDI UMUM MENJADI SUBSIDI TERARAH: PENGALAMAN INDONESIA DALAM BIDANG SUBSIDI BBM DAN REFORMASI PERLINDUNGAN SOSIAL

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Filipina, Malaysia dan lainnya yang mengalami distorsi ekonomi yang

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2010 III- 1

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Lintas Bidang Penanggulangan Kemiskinan II.1.M.B-1. (dalam miliar rupiah)

Konsolidasi Fiskal dan Komitmen Indonesia pada G20 1

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

Grafik 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau (y o y) Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara ; **) angka sangat sementara

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SARAN / MASUKAN DARI KADIN KALBAR PADA RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KAMARUDDIN HASAN TENAGA AHLI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN KABUPATEN WONOGIRI

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Jakarta, 10 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

SURVEI PERSEPSI PASAR

Drs. AYIP MUFLICH, SH,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB 16 PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan II-2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PETA JALAN PNPM MANDIRI DAN KEBERLANJUTAN PROGRAM HADI SANTOSO

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

ARAH PEMBANGUNAN PERTANIAN JANGKA PANJANG

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

POINTER SAMBUTAN/ARAHAN GUBENUR KALIMANTAN TENGAH

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

BAB I PENDAHULUAN. ternyata tidak mampu bertahan dengan baik ketika krisis ekonomi yang mengarah pada krisis

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT PERLUASAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM MANDIRI) UNTUK MENGANTISIPASI DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL Paparan: Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan/ Ketua Tim Pelaksana Pengendali PNPM Mandiri Jakarta, 3 November 2008

Krisis Keuangan Global dan Dampaknya di Indonesia Ki Krisis i Keuangan Global ldimulai idari iki krisis i keuangan di AS dimana pada Juli 2007, 2 Hedge Fund ( pengelola dana investasi) yang dikontrol Bear Strearns jatuh bangkrut karena kegagalan di subprime mortgage (kucuran kredit ke sektor perumahan tak kembali). Puncak krisis : 3 Oktober 2008 Parlemen AS menyetujui paket dana talangan 700 miliar dollar AS ke korporasi AS yang menyebabkan efek kerontokan saham di pasar keuangan dunia ( hilang kepercayaan masyarakat). Dampak bagi Indonesia : pelemahan pertumbuhan ekonomi, penurunan ekspor, kenaikan harga-harga barang-barang impor, keuangan, sektor riil, kesulitan likuiditas di perbankan, penurunan daya beli masyarakat dan PHK.

Dampak terhadap Kemiskinan dan Pengangguran Kemiskinan : Penurunan daya beli masyarakat miskin dikarenakan kenaikan harga barang-barang. Peningkatan penduduk miskin dan rentan yang diakibatkan PHK. Dampak sangat terasa pada masyarakat miskin di perkotaan, terutama mulai awal Tahun 2009. Pengangguran : Peningkatan biaya produksi hingga mencapai 25%, khususnya pada industri yang berorientasi ekspor (komoditi pertanian, kehutanan, kerajinan, Tekstil danproduk Tekstil/TPT, elektronika, furniture, dlsb). Peningkatan PHK pada industri-industri yang berorientasi ekspor ( TPT di Jabar sekitar 15.000 pekerja di PHK pada bulan Oktober 2008, di Jateng sekitar 2.000 pekerja, dllsb) Diperkirakan awal Tahun 2009, terdapat 100.000 PHK. Konsentrasi PHK besar-besaran dan pengangguran gg : Sumut, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Kalsel.

Sumber : BPS, Bakosurtanal, 2008 Distribusi Penduduk Miskin, 2007 (%)

Sumber : BPS, Bakosurtanal, 2008 Distribusi Pengangguran Terbuka, 2007 (%)

10 Langkah Pemerintah untuk Atasi krisis 2008 ( 6 Oktober 2008) 1. Pupuk rasa optimisme i dan saling bekerjasama sehingga bisa tetap t menjaga kepercayaan masyarakat. 2. Pertumbuhan ekonomi 6 % terus dipertahankan dengan peluang ekspor dan investasi serta mengembangkan perekonomian domestik. 3. Optimalkan APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan social safety net dengan memperhatikam pembangunan infrastruktur, alokasi penanggulangan kemiskinan (3 klaster), ketersediaan listrik serta pangan dan BBM. 4. Kalangan dunia usaha diminta tetap mendorong sektor riil agar dapat bergerak. 5. mengembangkan pasar di negara-negara tetangga t di kawasan Asia. 6. Galakkan kembali penggunaan produk dalam negeri sehingga pasar domestik akan bertambah kuat. 7. Perkuatan kerjasama lintas sektor antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan serta sektor swasta. 8. Semua kalangan diminta menghindari sikap ego sentris dan memandang remeh masalah yang dihadapi. "Hilangkan budaya ego sentris dan juga kebiasaan bussines as usual. 9. Berkait dengan tahun politik pada 2009, semua pihak diminta memiliki pandangan politik nonpartisan serta mengedepankan kepentingan rakyat. 10. Melakukan komunikasi yang tepat dan baik pada masyarakat. Tak hanya pemerintah dan kalangan pengusaha serta perbankan,

ALOKASI APBN UNTUK BANTUAN PROGRAM DAN BANTUAN SUBSIDI PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2002-2008 90 80 82 70 60 51 60 66.2 50 40 42 30 20 16.5 16 18 23 10 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2008 *)2009**) CATATAN : Jumlah Anggaran dalam triliun rupiah *) Anggaran 2008 setelah di realokasi ke subsidi BBM **) Anggaran 2009 hasil pembahasan dengan DPR

Anggaran APBN PNPM Mandiri Inti dan Serapan Peserta/ Tenaga Kerja 35 30 30 28.5 26 25 Anggaran ( Triliun Rps) 20 15 10 7.6 10.1 9.8 12.8 13.7 15 Peserta aktif perkotaan (kum. dari '99 : juta org.) Perserta aktif perdesaan (kum. dari '98 :juta org.) g) 5 0 2007 2008 2009*) Sumber : Tim Pengendali PNPM Mandiri *) estimasi

TARGET PERCEPATAN PENURUNAN KEMISKINAN PADA 2009 (sebelum ada krisis keuangan AS) 2007: RPJMN = 32 juta Realisasi: 37,17 juta (16,58%) 2008: RPJMN = 30 juta Realisasi : 34, 96 juta (15,42%) Sedikitnya 8 10 juta penduduk d miskin harus dientaskan dari kemiskinan pada akhir 2009 2009: RPJMN: 19 juta (8,2%) RKP**: 31 juta (14 %) PERCEPATAN 2009: 28,75 juta jiwa (12,5-13%) 2009** Angka perhitungan, dengan faktor penentu: pertumbuhan ekonomi dan efektivitas berbagai program yang sudah ada. 9

TARGET PERCEPATAN PENURUNAN KEMISKINAN PADA 2009 (SESUDAH KRISIS KEUANGAN GLOBAL) Antara 2 3 juta 2007: RPJMN = 32 juta Penduduk miskin & Realisasi: 37,17 juta Penganggur akibat dampak (16,58%) Krisis ekonomi global 2008: RPJMN = 30 juta Realisasi : 34, 96 juta (15,42%) 2009: RPJMN: 19 juta (8,2%) RKP**: 31 juta (14 %) Sedikitnya 10.5 15.55 juta penduduk d PERCEPATAN miskin & 2009: penganggur harus 28,75 juta jiwa dientaskan dari (12,5-13%) kemiskinan pada akhir 2009 2009** Angka perhitungan, dengan faktor penentu: pertumbuhan ekonomi dan efektivitas berbagai program yang sudah ada. 10

Situasi Strategis terkait Pengurangan Kemiskinan 2008-2009 1. Tingkat pertumbuhan ekonomi masih terjaga, namun ada ancaman fluktuasi harga komoditas dan inflasi, khususnya BBM dan pangan. 2. Telah terdapat puluhan program pemberdayaan masyarakat dan bantuan bagi kelompok masyarakat sasaran 2. Tekanan harga makanan terhadap daya beli dan pendapatan riil masyarakat Perspektif : April 2008 s/d Desember 2009 Program / Tindakan Stabilisasi Harga Bahan Pokok Sinkronisasi dan Harmonisasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Pangan untuk Rakyat Padat Karya Produktif Program Percepatan Pengurangan Tingkat Kemiskinan 2008-2009 Sasaran: Percepatan 10.5-15.5 juta orang keluar dari kemiskinan

KLASTER PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PAKET BANTUAN PAKET BANTUAN PAKET BANTUAN PROGRAM I : PROGRAM II: PROGRAM III: Bantuan dan Perlindungan Sosial Sasaran 19,1 juta RTS/ Rumah Tangga Sasaran (BLT, Raskin, PKH, BOS, JAMKESMAS, dll) termasuk pemberian layanan khusus bagi 3,9 juta RT Sangat Miskin. Pemberdayaan Masyarakat Program PK berbasis pemberdayaan masyarakat yang tergabung dlm PNPM Mandiri. Bentuk : Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sampai dgn maks. Rp. 3 Milyar/kec./thn. SASARAN : 4.200 kec/26.000 desa/kel (2008) dan seluruh kec. (2009) atau 6.407 kec. Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil Penyaluran kredit oleh bank bagi UMK BENTUK: diarahkan untuk kredit modal kerja Rp. 5 Juta ke bawah. Plus: penyaluran program pendanaan K/L. SASARAN 2008: 14 Trilyun KUR dan 2 Juta nasabah KUR. SASARAN 2009: 24 Trilyun dan 4 Juta nasabah KUR. Rumah Tangga Sangat Kelompok Masyarakat Pelaku Miskin, Miskin dan Miskin dan Usaha Mikro dan Hampir Miskin Hampir Miskin Kecil

Padat Karya Produktif Penciptaan kesempatan kerja jangka pendek bagi peningkatan daya beli masyarakat berpendapatan rendah 1. Ditambahkan pada PNPM Mandiri i khususnya penambahan pada PNPM Perdesaan, PNPM Perkotaan, Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP, Dept. PU), PISEW, P2DTK, Program Usaha Agribisnis Perdesaan/ PUAP ( Deptan), dan program padat karya lainnya; dengan sasaran sekitar 12 juta pencari kerja tidak trampil. 2. Peningkatan jumlah fasilitator dari sekitar 12.000 fasilitator (2008) menjadi 24.000 fasilitator untuk meberikan kesempatan kerja bagi 1,1 juta sarjana penganggur. 2. Dikonsentrasikan pada Kantong-kantong pengangguran dan kemiskinan, terutama di perkotaan besar, sedang dan kecil serta di sentra pertanian. 3. Upah yang diberikan sekitar: Rp 30 60 ribu/orang/hari selama 30 90 hari kerja tergantung jenis pekerjaan 4 Perkiraan kebutuhan tambahan pendanaan : Rp 7 trilyun untuk 4. Perkiraan kebutuhan tambahan pendanaan : Rp 7 trilyun untuk meningkatkan BLM rata-rata 2,2 Milyar/ kecamatan menjadi 3 Milyar/kecamatan di 6.408 kecamatan penerima PNPM mandiri

Grafik 3a: Total jumlah orang miskin penerima manfaat PNPM jika hibah Kecamatan Rp. 3 milyar atau Rp. 1.5 milyar pada tahun 2008 & 2009 Sumber : Gustav Papanek, et.al., 2007

Grafik 3b: Jumlah orang miskin penerima manfaat PNPM dengan meningkatnya jumlah pendapatan atau terlepas dari kemiskinan 25.0 20.0 Juta oran ng 15.0 10.0 5.0 Total orang miskin penerima manfaat 0.0 Orang miskin yang penghasilnya meningkat 10-14% tetapi tetap terjerat kemiskinan Orang miskin yang lepas dari jerat kemiskinan 2006 2007 2008 2009 2010 0.9 2.8 8.7 16.2 20.4 0.6 1.7 5.2 9.8 12.3 0.4 1.1 3.5 6.5 8.2 Sumber : Gustav Papanek, et.al., 2007

LANGKAH PERCEPATAN PADA PNPM MANDIRI Mendesak K/L yang masih belum mengkonsolidasikan ik program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat ke dalam PNPM secepatnya agar efektif dilaksanakan pada tahun 2009. Mendesak pemerintah daerah untuk menyediakan dana daerah untuk BLM APBD dalam PNPM Mandiri : Pemda dengan kapasitas fiskal rendah : 20 % dari anggaran BLM untuk daerah yang bersangkutan Pemda dengan kapasitas fiskal tinggi : 50 % dari anggaran BLM untuk daerah tersebut. Mendorong kelembagaan non pemerintah : lembaga donor dan pihak swasta dalam rangka perwujudan CSR untuk membantu masyarakat di lokasi-lokasi PNPM Mandiri dengan menggunakan pola, mekanisme dan kelompok masyarakat yang telah diberdayakan di PNPM Mandiri. Mempercepat proses negosiasi Pinjaman dan Hibah Luar Negeri untuk 2009 untuk dimulai akhir tahun 2008. Mempercepat p proses pengadaan dan pelelangan konsultan manajemen serta fasilitator pada akhir tahun 2008.

Terima Kasih SEKRETARIAT TIM PELAKSANA PENGENDALI PNPM MANDIRI Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jl. Medan Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat 10110 Telp/Fax: (021) 386-0565, 352-4695 E-MAIL: info@tkpkri.org & tkpkri@yahoo.co.id WEBSITE: http://www.menkokesra.go.id http://www.tkpkri.org http://www.pnpm-mandiri.orgmandiri.org 17