Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

dokumen-dokumen yang mirip
Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

VITAMIN DAN MINERAL. Oleh: Isnaini

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Oleh: Isnaini. Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

Vitamin dibagi menjadi 2 golongan: Larut lemak : vit A, D, E dan K Larut air : vit B kompleks dan vit C

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

VITAMIN. Vitamin ada 2 gol :

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

VITAMIN & MINERAL. Makanan atau Nutrisi. Makanan: zat yang biasa dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (gizi)

Konsep Pemberian Cairan Infus

VITAMIN. Rizqie Auliana, M.Kes

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Nutrition in Elderly

DISUSUN OLEH : 1. ISABELLA 2. NURAIDAR 3. SEPTIAN 4. WAHYU NINGSIH LASE 5. YUTIVA IRNANDA 6. ELYANI SEMBIRING. FKep USU 1

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

Pokok Bahasan: GASTROENTEROLOGI dan HEPATOLOGI Sakit perut berulang M. Juffrie

VITAMIN K (MENADION) Dr. Inge Permadhi MS

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

MAKALAH GIZI ZAT BESI

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

Kapasitas Kerja : Tingkat kesehatan Tingkat gizi Jenis keluarga. Fisik Mental

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Sediaan Parenteral Volume Besar Sediaan Parenteral Volume Kecil. 07/10/2013 follow

BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk

menyebabkan air dari cairan ekstraseluler masuk ke dalam sel, sehingga tekanan osmotik dari cairan ekstraseluler meningkat. Volume cairan, termasuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nyeri sering berfungsi untuk mengingatkan dan melindungi dan sering. memudahkan diagnosis, pasien merasakannya sebagai hal yang

Pola buang air besar pada anak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Deskripsi Udang Mantis ( Harpiosquilla raphidea

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DARI ANAK TAMAN KANAK-KANAK TERHADAP PEMILIHAN MULTIVITAMIN DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA

FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI JAMUR. dr. Agung Biworo, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

Profil pasien MRS : 24/02/20014 Nama : Ny. Dartik Umur : 40 tahun Keluhan utama : Sesak nafas Riwayat penyakit sekarang : - batuk sejak 1 bulan

FARMAKOTERAPI PADA PENYAKIT INFEKSI JAMUR

Syarat makanan untuk bayi dan anak :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

2011, No BAB 9 FORMAT

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

VITAMIN & MINERAL. Makanan atau Nutrisi. Makanan: zat yang biasa dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (gizi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

MIKRONUTRISI REVIEW. Makronutrisi PENDAHULUAN. Nutrisi 4/11/2015. Fat. onutri si. Karbohidrat. Protein. onutr isi NUGROHO AGUNG S.

juga mendapat terapi salisilat. Pasien harus diberi pengertian bahwa selama terapi bismuth subsalisilat ini dapat mengakibatkan tinja berwarna hitam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINERAL. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obat adalah unsur aktif secara fisiologi dipakai dalam diagnosis,

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB I PENDAHULUAN. bukanlah zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh melainkan kita harus

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

Transkripsi:

Joharman adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap orgisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Dibagi 2 golongan :larut lemak (A, D, E, K) larut air (B & C) Vit B (tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam nikotinat (niasin), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, kolin, inositol, asam para-aminobenzoat, asam folat dan sianokobalamin (vitamin B12)

Defisiensi : beri-beri - sistem saraf : neuritis - kardiovaskuler : insufisiensi jantung - sal. cerna : konstipasi, nafsu makan ber- Kebutuhan - bayi :0,3-0,4 mg/hari - dewasa : 1,0 mg/hari - wanita hamil : 1,2 mg/hari - parenteral : cepat & sempurna - oral : absorbsi max 8-15 mg/hari dengan pemberian 40 mg Efek samping - anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian IV dosis besar (jarang) Sediaan - tab 5-500 mg, larutan steril 100-200 mg, elixir 2-25 mg/ml

Defisiensi - stomatitis angularis - keilosis, glossitis Kebutuhan : min 0,3 mg/1000 kcal : oral dan parenteral diabsorbsi dengan baik ke seluruh jaringan Defisiensi : Pellagra (gangguan pd kulit, sal cerna dan SSP) Kebutuhan : 4,4 mg/1000 kcal : mudah diabsorbsi,ekskresi bentuk utuh dan metabolitnya Sediaan - tablet 25-750 mg - injeksi 50-100 mg/ml

Defisiensi : - kulit : dermatitis seboroik dan peradangan pada selaput lendir, mulut dan lidah - Kelainan SSP berupa perangsangan, sampai timbulnya kejang - Gangguan sistem eritropoietik berupa anemia hipokrom mikrositik Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal Sediaan - tablet 10-100 mg - larutan steril 100 mg/ml

Kebutuhan : 5 mg/10 mg - oral : absorbsinya baik dan distribusi ke seluruh tubuh dengan kadar 2-45 mcg/g - Ekskresi dalam bentuk utuh 70% melalui urin dan 30% melalui tinja Sediaan - Tablet Ca-pantotenat 10 atau 30 mg - Larutan steril 50 mg/ml Defisiensi : - malaise, mudah tersinggung, gangguan emosi, artralgia, hiperkeratosis folikel rambut, perdarahan hidung dan petekie - Skorbut terlihat bila kadar vitamin C pada leukosit dan trombosit < 2 mg/dl : mudah diabsorbsi,ekskresi melalui urin

Kebutuhan - bayi : 35 mg - dewasa : 60 mg - kebutuhan meningkat 300-500 % pada penyakit infeksi, tuberkulosis, tukak peptik, penyakit neoplasma, pasca bedah atau trauma, hipertiroid - hamil dan laktasi : 10-25 mg/hari Efek samping - 1 gram/hari dapat menyebabkan diare - dosis besar dapat terbentuk batuginjal karena vit C diekskresi sebagai oksalat Sediaan - tablet 50-1500 mg - parenteral 100-500 mg/ml

Defisiensi : - buta senja (gejala awal) - gangguan pada mata yang berupa xeroftalmia, timbulnya bercak Bitot, keratomalasia, dan akhirnya kebutaan Kebutuhan : 500 RE (pria), 600 RE (wanita) - oral : diabsorpsi sempurna melalui saluran cerna dan kadarnya dalam plasma mencapai puncak setelah 4 jam Sediaan : kapsul mengandung 3-15 mg retinol Defisiensi : - gangguan pertumbuhan tulang yang dikenal sebagai penyakit rakiti - Berkurangnya kalsifikasi menyebabkan deformitas tulang, seperti kifosis, skoliosis, tulang tasbeh pada dada Kebutuhan : 400 IU/hari - oral : absorbsi cukup baik, bentuk D3 lebih baik - Gangguan fungsi hati, kandung empedu dan saluran cerna seperti steatore akan mengganggu absorpsi vitamin D - Ekskresi vitamin D terutama melalui empedu dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam urine.

Kebutuhan : 10-30 mg/hari - oral : absorbsi cukup baik - Kebanyakan diekskresi secara lambat ke dalam empedu - sisanya diekskresi melalui urine sebagai glukuronida dari asam tokoferonat atau metabolit lain Sediaan - terdapat dalam bentuk d atau campuran d dan I isomer dari tokoferol, α-tokoferol asetat, α-tokoferol suksinat - Sediaan oral, antara lain dalam bentuk tablet dan kapsul, mengandung 30-1.000 IU - Sediaan parenteral 100 atau 200 IU/ml

2 jenis vitamin K alam, yaitu vitamin K 1 (filokuinon=fitonadion) dan vitamin K 2 (senyawa menakuinon), dan 1 jenis vitamin K sintetik Kebutuhan - Sintesis vitamin K oleh bakteri usus sekitar 50% dari kebutuhan vitamin K per hari. - Sisanya didapat dari makanan Defisiensi : hipoprotrombinemia dan menurunnya kadar beberapa faktor pembekuan darah, sehingga waktu pembekuan darah memanjang dan dapat terjadi perdarahan spontan - Absorpsi filokuinon dan menakuinon hanya berlangsung baik bila terdapat garam-garam empedu - menadion dan derivatnya yang larut air dapat diabsorpsi walaupun tidak ada garam empedu.

Sediaan - Tablet fitonadion (vitamin K 1 ) 5 mg - Tablet menadion 2,5; dan 10 mg - Tablet menadion natrium bisulfit 5 mg - Tablet menadiol natrium difosfat 5 mg Adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia, tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk) Contoh mineral : Kalsium, Fosfor, Magnesium, Kalium, Natrium, Klorida, Sulfur

terapi cairan parenteral dibutuhkan jika asupan melalui oral tidak memadai atau tidak dapat mencukupi, misalnya pada pasien koma, anoreksia berat, perdarahan banyak, syok hipovolemik, mual muntah yang hebat, atau pada keadaan dimana pasien harus puasa lama karena akan dilakukan pembedahan. Cairan hipotonik, mis : NaCl 0,45% dan Dekstrosa 2,5%. Cairan hipotonik, mis : cairan Ringer-Laktat (RL), normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) Cairan hipertonik, mis : Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Memperbaiki dinamika sirkulasi (bila ada syok). Mengganti defisit yang terjadi. Rumatan (maintenance) untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit yang sedang berlangsung (ongoing losses). Dehidrasi ringan (< 5%) Fecesnya seperti air (watery diarrhea) Produksi urine berkurang Selalu merasa haus Permukaan mukosa (bibir, lidah) agak kering Dehidrasi sedang (5-10%) Turgor (keelastisan) kulit berkurang Mata cekung Permukaan mukosa sangat kering Ubun-ubun cekung Dehidrasi berat (>10%) Sama dengan tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan: Denyut nadi cepat dan isinya kurang (hipotensi/tekanan darah menurun) Ekstremitas (lengan dan tungkai) teraba dingin Oligo-anuria (produksi urin sangat sedikit, kadang tidak ada), sampai koma