BAB IV LAPORAN PENELITIAN. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti perlu. mengetahui tempat dimana penelitian diadakan dan mempersiapkan

dokumen-dokumen yang mirip
Perpustakaan Unika LAMPIRAN 70

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN ALAT PERAGA DAN METODE DONGENG TERHADAP PERILAKU MENYIKAT GIGI PADA ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSAAN PENELITIAN

Tujuan Umum. Tujuan Khusus

KEPUASAN PERKAWINAN PADA SUAMI ISTRI DITINJAU DARI KUALITAS KOMUNIKASI

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENYULUHAN CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR PADA ANAK DI RT 01 RW 07, GEMBONG SARI, KALIGAWE SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH METODE MEMBEDAKAN HURUF TERHADAP. KEMAMPUAN MEMBEDAKAN HURUF b DAN d, p DAN q PADA ANAK YANG KESULITAN BELAJAR

Sikat Gigi Bersama pada Anak SD

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 17

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN. berada di Jl. Asri Lestari Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

komputer program program Statistical Packages for Social Sciences

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

Eko Winarti, SST.,M.Kes

HASIL PENELITIAN Uji validitas dan reliabilitas Uji signifikansi

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Adapun rancangan O 1 X O 2. Gambar 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

INFORMASI KEPADA ORANG TUA/WALI SUBJEK PENELITIAN. Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu /Sdr dapat mengijinkan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPA BERDASAR METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS III DI SD PIUS PEMALANG SKRIPSI FENI IKA SUSANTI

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum dilakukan pengambilan data penelitian, perlu ditetapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. sesuatu yang berkaitan dengan jalannya penelitian. Penelitian

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

SIKAP SUAMI TERHADAP POLIGAMI DITINJAU DARI EMPATI TERHADAP ISTRI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN PERILAKU KETAATAN MINUM OBAT PADA PENGIDAP HIV/AIDS DI MERAUKE SKRIPSI ROSALINA TOROM

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B SKRIPSI VINCENTIA SUZANA SANTOSO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

EFEKTIFITAS METODE EXPOSITORY TEACHING TERHADAP PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SABUN SKRIPSI. Oleh : PRAYOGA DANUWIRAHADI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

BILANGAN SAMPAI DENGAN 10

SKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh Nurinayah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PRAKTEK MERAWAT GIGI PADA ANAK

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. SLB Widya Bhakti dengan usia 13 tahun sampai 18 tahun dan kelas

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan gigi (Isro in, 2012). Misalnya seorang anak makan makanan yang manis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran dengan menggunakan media poster. Pada hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEKERASAN EMOSIONAL YANG DITERIMA DALAM PACARAN DITINJAU DARI STEREOTIP GENDER PADA MAHASISWI SKRIPSI

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum melakukan penelitian, peneliti perlu mengetahui tempat

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. terletak di Jalan Sultan Agung No. 133 Semarang. Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN ORANGTUA DAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PENSIUN SKRIPSI. Oleh: Anastasia Nia Hardini

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

MOTIVASI BERPRESTASI DITINJAU DARI KOMPETISI DENGAN TEMAN SEBAYA SKRIPSI. Disusun Oleh : Agata Delarosa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. adalah Bank Jateng. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan. teknologi modern, serta jaringan yang luas.

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

PERILAKU AGRESI DITINJAU DARI KONTROL DIRI PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN

Instrumen Tes Intervensi Sesi Pertama 1. Jodohkanlah Kosakata disamping dengan Gambar yang Tepat!

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dtujukan kepada Kepala Sekolah SMP N 2 Pabelan. Sebelumnya, penulis telah meminta izin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. tempat penelitian di SMK PL Tarcisius I Semarang, dikarenakan SMK

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

Transkripsi:

BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti perlu mengetahui tempat dimana penelitian diadakan dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan demi kelancaran jalannya penelitian. Dalam menetukan kancah penelitian, peneliti terlebih dulu melakukan observasi di SDN Purwoyoso 4 Semarang yang dikenal juga oleh masyarakat sebagai SD INPRES (Instruksi Presiden) ini bertempat di jalan Raya Srikaton No. 1 Semarang. Sekolah dasar tersebut memiliki enam tingkatan kelas yang masing masing tingkatan terdiri dari dua kelas, yaitu kelas A dan B. Setiap kelas memiliki satu orang wali kelas yang berperan juga sebagai guru kelas. Pengajar atau guru pada sekolah tersebut ada 20, dua karyawan administrasi, dan satu penjaga sekolah. Fasilitas yang ada dalam sekolah tersebut ialah perpustakaan, lapangan upacara yang digunakan sekaligus sebagai lapangan voli, komputer dan berbagai fasilitas pendukung lainnya seperti lima kamar mandi, mushola serta kantin. Ada dua ruangan lagi yang siap bangun yang nantinya akan digunakan sebagai kelas siswa. Dalam menentukan kancah penelitian, peneliti terlebih dulu melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, dan wali kelas. Landasan peneliti memilih siswa kelas 1 SDN Purwoyoso 4 Semarang sebagai sasaran penelitian adalah: 41

42 a. Peneliti melihat absensi dan keterangan dari guru bahwa siswa siswi kelas 1A sering tidak masuk dengan alasan sakit gigi yang mengakibatkan suhu badan menjadi panas. Secara klasikal peneliti memberikan pertanyaan mengenai sakit gigi ke siswa kelas satu dan mereka menjawab rata-rata dari mereka memiliki masalah mengenai gigi. 38 siswa dari 41 siswa di kelas 1A berani mengacungkan tangan untuk memberitahukan bahwa mereka pernah memiliki masalah dengan gigi yang mengganggu meraka dalam proses belajar. b. SDN Purwoyoso 4 Semarang belum pernah digunakan sebagai kancah penelitian tentang metode pembelajaran menggunakan alat peraga dan metode pembelajaran dongeng. c. Kepala SDN Purwoyoso 4 Semarang dan wali kelas 1A SDN Purwoyoso 4 Semarang memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. Berdasarkan pertimbangan diatas, maka peneliti mengambil siswa kelas 1 SDN Purwoyoso 4 Semarang sebagai subjek penelitian. B. Persiapan Penelitian Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum penelitian dilaksanakan. Berikut ini adalah persiapan yang dilakukan peneliti. 1. Permohonan ijin penelitian Penelitian diawali dengan pengajuan ijin secara informal melalui pembicaraan dengan Kepala SDN Purwoyoso 04 Semarang Ibu Suwarsi, S.Pd., M.Pd dan Wali kelas 1 ibu Puspita

43 Handayani, A. Ma. Setelah mendapatkan ijin informal, maka sesuai prosedur dari Fakultas Psikologi, peneliti mengajukan permohonan secara resmi dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tertanggal 9 Desember 2011 dengan nomor 200/B.7.3/FP/XI/2011. Surat ijin dari Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tersebut ditujukan kepada Kepala SDN Purwoyoso 04 Semarang. Lebih lengkapnya tentang surat tersebut dapat dilihat di lampiran. Berdasarkan surat ijin penelitian dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang tersebut maka pelaksanaan penelitian dapat dilakukan. 2. Penyusunan alat ukur Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat observasi yaitu Rating scale. Variabel yang dipakai dalam alat observasi ini adalah perilaku menyikat gigi pada anak. Rating scale tersebut disusun berdasarkan pada kajian teoritis mengenai dimensi dimensi perilaku menyikat gigi pada anak, yaitu : frekuensi, lamanya berlangsung, dan intensitas. Indikator perilaku menyikat gigi pada anak yang digunakan dalam rating scale tersebut adalah : Mulut terlihat mengatup saat menyikat gigi bagian depan, bagian gigi depan atas dan bawah, sikat digerakkan naik turun, mulut terlihat tidak mengatup saat menyikat gigi semua bagian dalam rongga mulut, bagian gigi luar

44 samping kanan atas disikat secara berputar, bagian gigi luar samping kanan bawah disikat secara berputar, bagian gigi luar samping kiri atas disikat secara berputar, bagian gigi luar samping kiri bawah disikat secara berputar, bagian gigi dalam atas disikat secara berputar, dan bagian gigi dalam bawah disikat secara berputar. Sistem penilaian alat observasi untuk ketiga dimensi perilaku adalah berdasarkan perilaku menyikat gigi pada anak yang dilakukan dengan benar yang sesuai indikator menyikat gigi dan setiap dimensianya memiliki kriteria penilaian sendiri-sendiri. Pada dimensi frekuensi berikan nilai 1 (satu) untuk gerakan yang dilakukan oleh subjek setiap indikatornya sebanyak lebih dari 8 kali gerakan masuk kategori sering, beri nilai 0 (nol) untuk gerakan yang tidak dilakukan dan atau gerakan yang dilakukan kurang dari 8 kali gerakan masuk kategori jarang. Dimensi lamanya berlangsung berikan nilai 1 (satu ) untuk gerakan yang dilakukan oleh subjek setiap indikatornya selama lebih dari 12 detik masuk kategori lama, beri nilai 0 (nol) untuk gerakan yang tidak dilakukan dan atau gerakan yang dilakukan kurang dari 12 detik masuk kategori sebentar. Dimensi intensitas berikan nilai 1 (satu) untuk gerakan yang sesuai dilakukan oleh subjek dengan gerakan yang telah disebutkan disetiap indikatornya dan atau gerakan memutar, maju-mundur, seperti mencukil terlihat jelas masuk kategori sungguh-sungguh, beri nilai 0 (nol) untuk gerakan

45 yang tidak sesuai dengan indikator yang telah disampaikan dan atau gerakan yang terlihat samar masuk kategori asal-asalan. Tabel 1 Alat ukur indikator menyikat gigi pada anak SKORING INDIKATOR PERILAKU Bagian gigi depan atas dan bawah, sikat digerakkan naik turun. Bagian sisi luar gigi samping kanan, miringkan sikat gigi kearah gusi dan gosok dari sisi yang satu ke sisi lain dengan gerakan melingkar. Bagian sisi luar gigi samping kiri, miringkan sikat gigi kearah gusi dan gosok dari sisi yang satu ke sisi lain dengan gerakan melingkar. Pada sisi gigi untuk mengunyah sebelah kanan atas dan bawah, pegang sikat gigi dengan posisi mendatar dan gosok dengan gerakan kedepan dan kebelakang, begitu juga sebaliknya. Pada sisi gigi untuk mengunyah sebelah kiri atas dan bawah, pegang sikat gigi dengan posisi mendatar dan gosok dengan gerakan kedepan dan kebelakang, begitu juga sebaliknya. Pada sisi dalam gigi belakang sebelah kanan atas bawah, pegang sikat gigi dengan posisi horisontal dan gerakan ke depan dan ke belakang. Pada sisi dalam gigi belakang sebelah kiri atas bawah, pegang sikat gigi dengan posisi horisontal dan gerakan ke depan dan ke belakang. Pada sisi dalam gigi depan sebelah bawah, pegang sikat gigi dengan posisi vertikal dan gerakan ke atas. Pada sisi dalam gigi depan sebelah atas, pegang sikat gigi dengan posisi vertikal dan gerakan ke bawah. Gosok lidah lakukan dengan lembut ke depan dan ke belakang. LAMANYA FREKUENSI BERLANGSUNG Jarang Sering Sebentar Lama INTENSITAS Asalasalan Sungguhsungguh

46 3. Penyusunan metode pembelajaran alat peraga dan metode pembelajaran dongeng Metode yang dipakai oleh peneliti adalah metode pembelajaran alat peraga dan metode dongeng yang materinya disusun berdasarkan pada aspek-aspek menyikat gigi pada anak. Dalam menyusun materi, peneliti membuat berdasarkan bimbingan dari seorang dokter gigi yang berprofesi juga sebagai dosen pengajar di salah satu Universitas swasta di Semarang. Pembuatan materi juga didukung dengan buku buku dan referensi internet tentang menyikat gigi pada anak. 4. Survey tempat penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwoyoso 04 Semarang. Survei dilakukan dalam dua tahap, survei tahap pertama dilakukan pada hari Sabtu, 10 Desember 2012 untuk melihat tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen, yaitu tiga ruang kelas dan halaman depan ruang kelas. Survei tahap kedua dilakukan pada hari Selasa, 13 Desember 2012 untuk berkenalan dengan siswa kelas 1A SDN Purwoyoso 04 Semarang, untuk memberikan surat ijin kepada orang tua pada masing-masing subjek penelitian, dan untuk membagi siswa kedalam kelompokkelompok kecil yang diinginkan peneliti. 5. Briefieng rater, pemateri, dan tim teknis Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh tiga orang rater, tiga orang pemateri, dan seorang teknis. Rater (observer),

47 pemateri, dan teknis adalah mahasiswa yang sering terlibat dalam pelaksanaan program kreativitas mahasiswa pengabdian masyarakat dan kegiatan kegiatan organisasi di Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata. Dalam penelitian ini, peneliti bertugas sebagai koordinator pelaksana yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi jalannya eksperimen agar sesuai dengan cara atau prosedur yang telah ditetapkan. Briefing dilakukan pada hari Senin, 12 Desember 2012 dengan maksud untuk menjelaskan lebih terperinci tentang pelaksanaan penelitian selama lima hari. 6. Penentuan subjek penelitian Di dalam penelitian ini terdapat 41 siswa kelas 1 SDN Purwoyoso 04 Semarang yang terhitung sebagai populasi penelitian.. Semua siswa kelas 1 ikut melaksanakan pretes dan postes namun dalam penelitian ini subjek yang akan diskoring atau diberi poin hanya tiga puluh subjek, ini dikarenakan kapasitas rater yang hanya berjumlah empat orang dan juga untuk efektifitas waktu pelaksanaan ekperimen. Dari tiga puluh subjek yang akan diskoring, sebelumnya peneliti mengurutkan peringkat siswa dari peringkat pertama sampai tigapuluh yang kemudian melakukan random atau random assigment kepada 30 siswa kelas satu, untuk menentukan sepuluh subjek masuk ke kelompok ekperimen A, sepuluh subjek masuk ke kelompok eksperimen B, dan sepuluh subjek masuk ke kelompok kontrol. Randomisasi dilakukan

48 dengan menggunakan undian. Kemudian baru dilakukan randomisasi kepada 11 siswa kelas satu yang tidak masuk peringkat tigapuluh besar untuk masuk ke dalam masing-masing kelompok. Penentuan subjek diberitahukan kepada subjek pada hari Selasa, 13 Desember 2012. C. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD Negeri Purwoyoso 04 Semarang dalam 5 hari. Pretes dilakukan oleh peneliti pada hari Rabu, 14 Desember 2011. Pemberian metode pembelajaran alat peraga dan metode pembelajaran dongeng dilakukan dalam tiga hari, yaitu pada hari Kamis, 15 Desember sampai hari Sabtu, 17 Desember 2011. Postes diberikan pada hari Senin, 19 Desember 2011. 1. Kelompok Kontrol Pada hari pertama (pretes) pelaksanaan penelitian pada kelompok Kontrol dimulai pukul 09.00 WIB. Di dalam kelompok kontrol terdapat 14 siswa dan setelah semua siswa masuk ke dalam ruangan siswa diberi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Setelah ice breaking, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan

49 menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan. Pada hari kedua sampai keempat pelaksanaan penelitian pada kelompok Kontrol juga dimulai pukul 09.00 WIB. Di hari kedua sampai hari kelima siswa langsung memasuki kelas sesuai kelompoknya. Setelah masuk ke dalam kelas siswa diajak berdoa bersama dan diberikan absen. Kemudian siswa diberi lagi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Selanjutnya siswa diberikan informasi tentang gigi, yaitu susunan gigi secara utuh, pentingnya menyikat gigi, akibat tidak menyikat gigi sejak dini, kapan harus menyikat gigi, dan kapan harus kontrol gigi ke dokter. Informasi diberikan selama 15 menit. Setelah pemberian informasi selesai, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang

50 kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan. Pada hari kelima (postes) kelompok kontrol diberikan perlakuan yang sama seperti hari pertama, hanya bedanya adalah saat pulang peralatan menyikat gigi bisa dibawa pulang oleh setiap siswa. 2. Kelompok Eksperimen a. Metode pembelejaran alat peraga Pada hari pertama (pretes) pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen A dimulai pukul 09.15 WIB. Di dalam kelompok eksperimen A terdapat 13 siswa dan setelah semua siswa masuk ke dalam ruangan siswa diberi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Setelah ice breaking, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang

51 telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan. Pada hari kedua sampai keempat pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen A juga dimulai pukul 09.15 WIB. Di hari kedua sampai hari kelima siswa langsung memasuki kelas sesuai kelompoknya. Setelah masuk ke dalam kelas siswa diajak berdoa bersama dan diberikan absen. Kemudian siswa diberi lagi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Selanjutnya siswa diberikan treatment berupa informasi tentang indikator menyikat gigi yaitu pertama-tama pemateri mengambil miniature gigi yang telah disiapkan peneliti dan beserta dengan sikat giginya kemudian pemateri menerangkan setiap gerakan menyikat gigi pada setiap sisinya, gerakan yang disampaikan ada sepuluh bagian/sisi dan

52 empat gerakan menyikat. Indikator pertama menyikat gigi bagian depan dengan gerakan naik turun sebanyak 8 kali selama 12 detik. Indikator kedua menyikat gigi bagian samping kanan gigi luar dengan gerakan berputar sebanyak 8 kali dan selama 12 detik dengan gerakan yang sama diberikan pada Indikator ketiga samping kiri gigi luar. Indikator keempat menyikat gigi bagian mengunyah sebelah kanan atas dan bawah dengan mengerakan sikat kebelakang dan ke depan sebanyak 8 kali dan selama 12 detik dengan gerakan yang sama diberikan pada indikator kelima menyikat gigi bagian mengunyah sebelah kiri atas dan bawah. Indikator keenam menyikat gigi bagian dalam samping kanan atas dan bawah dengan menggerakkan sikat ke belakang dan kedepan sebanyak 8 kali dan selama 12 detik dengan gerakan yang sama diberikan pada indikator ketujuh menyikat gigi bagian dalam samping kiri atas dan bawah. Indikator kedelapan menyikat gigi bagian dalam gigi depan sebelah bawah dengan gerakan seperti mencungkil sebanyak 8 kali dan selama 12 detik dengan gerakan yang sama diberikan pada indikator kesembilan menyikat gigi bagian dalam gigi depan sebelah atas. Terakhir indikator kesepuluh menyikat bagian lidah dengan mengerakkan sikat kedepan dan kebelakang. Setelah pemberian treatment selesai, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk

53 keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan. Pada hari kelima (postes) kelompok eksperimen A diberikan perlakuan yang sama seperti hari pertama, hanya bedanya adalah saat pulang peralatan menyikat gigi bisa dibawa pulang oleh setiap siswa. b. Metode pembelajaran dongeng Pada hari pertama (pretes) pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen B dimulai pukul 09.30 WIB. Di dalam kelompok eksperimen B terdapat 13 siswa dan setelah semua siswa masuk ke dalam ruangan siswa diberi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Setelah ice breaking, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang

54 kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan. Pada hari kedua sampai keempat pelaksanaan penelitian pada kelompok eksperimen B juga dimulai pukul 09.30 WIB. Di hari kedua sampai hari kelima siswa langsung memasuki kelas sesuai kelompoknya. Setelah masuk ke dalam kelas siswa diajak berdoa bersama dan diberikan absen. Kemudian siswa diberi lagi ice breaking selama 10 menit. Ice breaking diberikan untuk membuat siswa tidak tegang saat mengikuti jalannya penelitian yang siswa tidak ketahui. Materi ice breaking yang diberikan berupa nyanyian dan tari-tarian. Selanjutnya siswa diberikan treatment berupa informasi tentang indikator menyikat gigi yaitu dengan cara pemateri menyampaikan dongeng yang telah disiapkan oleh peneliti yaitu awal diceritakan tentang raksasa yang baik hati yang suka makan permen dan tidak pernah menyikat gigi. Puncak di dalam dongeng tersebut, raksasa mengalami sakit gigi yang teramat sakit dan ada sahabat raksasa yaitu tukang kayu yang memanggil teman-teman yang lain yaitu

55 tabib dan pemusik. Tukang kayu membuatkan raksasa sikat gigi, tabib memeriksa gigi raksasa, dan pemusik membuatkan syair tentang mengajarkan raksasa menyikat gigi, di dalam syair ada unsur gerakan yang bisa dinyanyikan agar lebih menarik dan diingat. Setelah pemberian treatment selesai, setiap subjek diberikan makanan lengket (wafer coklat caramel) dan minuman (susu). Semua siswa dipersilahkan menikmati makanan dan minuman yang telah diberikan. Setelah selesai makan, semua siswa diberikan alat menyikat gigi (sikat dan cangkir plastik) dan pasta gigi yang kemudian dipersilahkan untuk menyikat gigi. Urutan menyikat gigi dibagi menjadi 5 keloter pada kelompok kontrol, 3 siswa dipersilahkan untuk keluar terlebih dahulu untuk menyikat gigi. Setiap keloter ada 1 subjek yang harus diamati oleh 3 rater. Siswa menyikat gigi di halaman dekat selokan kecil yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Di halaman sudah disiapkan tempat menampung air matang untuk berkumur dan membersihkan sikat gigi dan mulut. Setelah siswa berada di halaman, siswa mengisi air dalam gelas dan rater membantu siswa memberikan pasta gigi di sikat giginya. Setelah semua siswa mendapat giliran menyikat gigi, siswa diminta untuk menyimpan peralatan menyikat gigi ditempat yang telah dipersiapkan Pada hari kelima (postes) kelompok eksperimen B diberikan perlakuan yang sama seperti hari pertama, hanya bedanya adalah saat pulang peralatan menyikat gigi bisa dibawa pulang oleh setiap siswa.

56 D. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Uji validitas alat ukur Pada penelitian ini, peneliti tidak dapat menguji validitas alat ukur dikarenakan alat ukur tidak bisa diuji validitas internalnya maupun validitas eksternalnya yang tidak memiliki kriteria pembanding 2. Uji Reliabilitas Teknik yang digunakan untuk menentukan reliabilitas observasi alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan cara menggunakan orang (observers) yang lebih banyak untuk melihat objeknya dari segi segi tertentu dan mengintegrasikan hasil hasil penyelidikan dari observer tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang keseluruhan objeknya (Hadi, 2002, h 138). Dari hasil uji interater dengan menggunakan metode Kendall s tau_b, diperoleh koefisien reliabilitas untuk rater A terhadap rater B sebesar 0,889 dengan p < 0,01, untuk rater A terhadap rater C sebesar 0,444 dengan p < 0,01, dan untuk rater B terhadap rater C sebesar 0,444 dengan p < 0,01.