BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

MIA APRIANTHY ( )

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SPMI dan ISO 9001:2008

MENGGAGAS KUALITAS PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

BAB II LANDASAN TEORI

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

PROSEDUR SISTEM MUTU Tanggal Revisi : SISTEM MUTU Tanggal Berlaku : 01 Oktober 2009 Kode Dokumen : PM-UII-02

Sistem manajemen mutu Persyaratan

KRITERIA PENILAIAN STANDAR 2 : Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu

OLEH : PROF. DR. IR. MOHAMMAD BISRI, MS. REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

KATA PENGANTAR. Segala Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas berkat dan

EVALUASI AUDIT INTERNAL LUB PTBN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI ISO/IEC 17025:2005

Manual Mutu. Jurusan Keperawatan. Jurusan S1 Keperawatan

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

K E B I J A K A N M U T U A K ADEMIK FAKULTAS AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

bpmp.stikesaisyiyah.ac.id

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MANAJEMEN TEKNIK LINGKUNGAN. Pengertian ISO 14000

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

No. 007, April 2015 (Tanggal diunggah 15 April 2015)

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

DOKUMEN KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

Lampiran: 1 PROFILE SEKOLAH. 1. Sejarah Singkat

BAB II KERANGKA TEORI Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Mutu

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

KATA PENGANTAR. menengah.

INTEGRASI ISO 9001:2015 DAN STANDAR AKREDITASI BAN-PT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

PPMI ( Pusat Penjaminan Mutu )

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

MANUAL MUTU. Laboratorium Biosains Universitas Brawijaya Malang Batch PDF Me

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keterkaitan secara sinergis, antara lain kebijakan, kurikulum, tenaga pendidik dan

Tinjauan Manajemen. Oktober 2011

I. HASIL AUDIT MUTU INTERNAL II. HASIL AUDIT MUTU EKSTERNAL ISO 9001:2008 III. IV. V. PENANGANAN TINDAKAN PENCEGAHAN DAN KOREKSI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi

KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Kebijakan Nasional Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

I. KESIMPULAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi SMM ISO 9001:2000 terhadap penjaminan mutu kinerja sekolah yang dilaksanakan di SMK N 3 Palangka Raya penulis mengambil kesimpulan seperti yang diuraikan pada bahasan berikut ini: A. Perencanaan dan desain SMM ISO SMM ISO 9000:2000 dalam penjaminan mutu kinerja SMK Negeri 3 Palangka Raya. Dasar penerapan SMM ISO 9001:2000 di SMK N 3 Palangka Raya adalah dipilihnya SMK N 3 Palangka Raya menjadi salah model RSBI oleh Direktorat Pembinaan SMK pada tahun 2007, yang diharapkan mampu menjadi acuan sekolah lain khususnya SMK yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. SMK Model dalam pengembangannya ditekankan kepada peningkatan pengelolaan manajemen yang dapat diacu/dicontoh oleh sekolah lain baik input, proses dan output yang mampu memenangi persaingan serta mampu menciptakan lapangan atau peluang kerja yang kualitatif baik di dalam maupun luar negeri atau dengan kata lain mampu bersaing secara internasional. Tahapan pengembangan dan perencanaan langkah yang ditempuh oleh SMK N 3 Palangka Raya dalam perencanaan dan pengembangan SMM IS0 9001:2000. 1. Komitmen dari manajemen puncak. Komitmen pimpinan puncak yaitu kepala sekolah mejadi hal yang utama dalam melakukan berbagai upaya untuk membantu pelaksanaan kegiatan penyediaan sumber daya demi mewujudkan keberhasilan dalam pecapaian tujuan mutu. 2. Melakukan pelatihan (training) terhadap semua anggota organisasi. Pelatihan ini bertujuaan memberikan kesadaran mutu (quality awareness) berupa arahan dan pemahaman kepada peserta dalam menyiapkan dan menyusun 233

234 dokumentasi yang teruji sebagai dasar penerapan dan evaluasi, serta strategi penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 3. Membentuk Komite Pengarah (Steering Commitee) atau Koordinator ISO. Tim ini dibekali lebih lanjut untuk melakukan pengembangan dokumen SMM ISO yang meliputi kebijakan mutu, prosedur-prosedur, instruksi kerja, dan dokumen pendukung yang dibutuhkan sebagai dasar penerapan sistem mutu. 4. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001: 2000 Perangkat dokumen yang dikembangkan sesuai persyaratan SMM ISO 9001:2000 mulai diimplementasikan kedalam aktivitas sekolah, yang didahului proses sosialisasi terhadap seluruh personil sekolah. 5. Audit Internal dan Tinjauan Manjemen Audit mutu internal dan tinjauan manajemen merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh Sekolah untuk meninjau kesesuaian dan efektifitas penerapan SMM. 6. Proses Sertifikasi Sistem akreditasi dan sertifikasi ISO 9001 merupakan pengakuan atas konsistensi standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Tanggung jawab dan wewenang pemberian akreditasi dan sertifikasi secara internasional dilakukan oleh suatu badan dunia, yaitu International Accreditation Forum (IAF). B. Impelementasi SMM ISO SMM ISO 9000:2000 dalam penjaminan mutu kinerja SMK Negeri 3 Palangka Raya. SMK N 3 Pahandut Palangka Raya merumuskan kebijakan mutu yang senantiasa berupaya untuk berupaya memberikan pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan, dengan mengacu kepada peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang

235 Sistem Pendidikan Nasional, serta mengacu kepada standar lain yang diakui secara nasional dan internasional yang berdasarkan kepada profesionalisme. Perbaikan terus menerus akan dilaksanakan untuk mencapai pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan yang bermutu tinggi, tepat waktu, dan tepat guna. Manajemen SMK N 3 Palangka Raya bertekad untuk mencapai tujuan tersebut dengan melibatkan seluruh jajaran dan tingkatan organisasi sekolah melalui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000. Upaya menindak lanjuti kebijakan mutu yang telah ditetapkan, SMK N 3 Palangka Raya telah menetapkan visi menjadi lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan unggulan yang berstandar nasional dan internasional dengan berpijak pada semangat Isen Mulang". Isen Mulang merupakan bahasa dayak yang berarti pantang menyerah. Enam prosedur wajib yang disyaratkan SMM ISO 9001:2000 dan 9 prosedur pendukung dikembangkan dalam proses bisnis SMK N 3 Palangka Raya, yaitu: POS Pengendalian Dokumen (POS-ISO-01) POS Pengendalian Catatan Mutu (POS-ISO-02) POS Tinjauan Manajemen (POS-ISO-03) POS Audit Internal (POS-ISO-04) POS Penanganan Ketidaksesuaian Proses (POS-ISO-05) POS Tindakan Perbaikan dan Pencegahan (POS-ISO-06) POS Penerimaan Peserta Didik Baru (POS-ISO-07) POS Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (POS-ISO-08) POS Pembelian (POS-ISO-09) POS Praktek Kerja Industri (POS-ISO-10) POS Bimbingan Konseling (POS-ISO-11) POS Analisa Data (POS-ISO-12)

236 POS Perawatan Sarana dan Prasarana (POS-ISO-13) POS Piket (POS-ISO-14) POS Lingkungan Hidup (POS-ISO-15) Sistem mutu yang dibangun diupayakan untuk mencapai target atau sasaran mutu yang telah ditetapkan bersama yaitu untuk tahun pelajaran 2009/2010 sebagai berikut: 1. 100% siswa berhasil dalam kenaikan kelas bagi kelas X dan kelas XI dan lulus bagi kelas XII 2. Melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada semua kompetensi keahlian (Jasa Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, akomodasi Perhotelan, Usaha Perjalanan Wisata, dan Teknik Komputer Jaringan). 3. 10% bahan ajar menggunakan Bahasa Inggris pada setiap program keahlian. 4. 75% siswa memperoleh nilai Ujian Nasional 6,25. 5. 24% siswa memperoleh skor TOEIC minimal 425. 6. Tamatan 60% dapat diterima oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri. 7. Melaksanakan Program Sekolah Berbudaya Lingkungan. C. Hasil yang dicapai implementasi SMM ISO 9000:2000 dalam penjaminan mutu kinerja SMK Negeri 3 Palangka Raya. SMM ISO 9001:2000 membantu memberi kerangka kerja bagi manajemen sekolah untuk perbaikan berlanjut dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan dan kepuasan pihak berkepentingan lain, dalam hal ini termasuk pemerintah dalam upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan. Konsep siklus PDCA yang menjadi filosofi ISO dalam upaya melakukan perbaikan berkelanjutan dapat dijabarkan kedalam setiap prosesproses yang ada dalam unit kerja dan pada sistem secara keseluruhan dalam lingkungan SMK N 3 Palangka Raya. Penerapannya bukan hanya terbatas pada proses-proses yang

237 bersifat strategis seperti perencanaan sistem manajemen mutu atau tinjauan manajemen, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional seperti proses-proses pada bagian pengajaran dan akademik, bagian tata usaha, bagian sarana prasarana, dan hubungan masyarakat. Prinsip PDCA telah membantu sekolah dalam merumuskan hal-hal berikut: Plan : merumuskan wewenang dan tanggungjawab, mengembangkan rencana mutu, sasaran mutu dan identifikasi aktivitas unit kerja dalam proses-proses yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai rencana mutu, sasaran mutu unit kerja dan kebijakan mutu organisasi. Do : melaksanakan dan menerapkan prosedur-prosedur kerja dan instruksi kerja sesuai aktivitas yang telah terjadi dalam unit kerja bersangkutan. Check : memantau dan mengukur proses dan hasil yang terjadi apakah sesuai dengan rencana mutu, sasaran mutu, persyaratan produk yang telah ditetapkan, mengevaluasi dan melaporkan hasilnya. Act : mengambil tindakan perbaikan terhadap proses-proses yang tidak sesuai hasilnya dan berupaya untuk meningkatkan perbaikan terhadap proses-proses yang tidak sesuai secara berkesinambungan sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja unit kerja yang bersangkutan. Pada desember 2007, setelah melaksanakan implementasi dokumen, melakukan audit internal, dan tinjauan manajemen, SMK N 3 Palangka Raya memilih Lembaga Sertifikasi ISO 9000 TUV NORD melakukan audit perdana yaitu audit pemenuhan sertifikasi penerapan SMM ISO 9001:2000 di SMK N 3 Palangka Raya. Hasilnya adalah Sejak tanggal 04-12-2007, SMKN 3 dianggap layak menyandang Sertikat SMM ISO 9001:2000 dengan lingkup penerapan pada Penyediaan Pendidikan Keterampilan,

238 Manajemen Perhotelan, Pariwisata, Teknologi Informasi, Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Program Khusus Akomodasi Perhotelan. Implementasi SMM ISO dalam masa tiga tahun belum menunjukkan hasil yang signifikan terhadap pencapaian sasaran mutu yang ditetapkan, tetapi telah memberikan panduan bagi langkah langkah perbaikan, untuk menganalisa kinerja yang sedang berlangsung, melalui audit internal dan tinjauan manajemen yang dilakukan sekali dalam setahun. Melalui kegiatan tersebut proses-proses yang tidak efektif ditinjau untuk dilakukan langkah perbaikan. D. Kendala dan Tantangan Yang Ditemui dalam Implementasi SMM ISO 9000:2000 dalam Penjaminan Mutu Kinerja SMK Negeri 3 Palangka Raya. Berikut adalah kendala dan tantangan yang ditemui dalam penerapan SMM ISO 9001:2001 di SMK N 3 Palangka Raya. Rendahnya komitmen bagi sebagian besar personil sekolah, hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya inisiatif dan rasa tanggung jawab untuk melaksanakan dan memelihara serta sistem manajemen mutu yang telah ada. Pemahaman terhadap konsep SMM ISO 9001:2000 bagi personil SMK N 3 Palangka Raya masih perlu ditingkatkan, kurangnya pemahaman mengakibatkan proses-proses persyaratan yang dibutuhkan sistem mutu, seperti proses pengembangan dokumen, pelaksanaan prosedur operasi, pelaksanaan audit internal, dan tinjauan manajemen tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Masalah pendanaan, karena untuk memelihara sistem ISO terutama dalam proses sertifikasi harus melibatkan pihak eksternal, sekolah harus menyiapkan biaya audit sertifikasi dan audit survailance setiap tahunnya.

239 Kurang sinerginya antara kebijakan pemerintah daerah (dinas pendidikan) dengan sistem yang telah dibangun dan diterapkan disekolah. Misalnya pengadaan infrastruktur dan tenaga pendidik dan kependidikan oleh dinas pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. I. REKOMENDASI SMM ISO 9001:2000 dikembangkan dengan tidak bertentangan dengan produk perundang undangan yang berlaku, kebijakan pendidikan kita terkait pencapaian mutu ditetapkan melalui pemenuhan SNP. Sasaran mutu sekolah yang dikembangkan sebaiknya direview kembali sehingga relevansinya dengan pencapaian SNP dapat terwujud dan tergambar dalam sistem mutu sekolah. Sasaran mutu yang sudah ditetapkan belum dievaluasi pencapaiannya karena ketiadaan alat ukur evaluasi yang memadai. Perlu mengembangkan model-model evaluasi dan pemanfaatan teknik statistik untuk mengukur proses-proses yang terjadi dalam sistem manajemen mutu. Pengukuran terhadap efektifitas prosedur yang ada belum ada tindakan revisi dan yang dilaksanakan Secara umum pemahaman mengenai sistem ISO 9001:2000 masih perlu pengembangan dan sosialisasi secara menyeluruh ke setiap unit kerja. Beberapa gap yang mendasar mengenai pemahaman sistem manajemen mutu akan berpengaruh terhadap efektivitas sistem mutu itu sendiri. Frekuensi audit internal yang dilaksanakan cenderung dipersepsikan sebagai pemenuhan syarat untuk menghadapi audit eksternal sehingga hanya dilaksanakan sekali dalam satu tahun menjelang audit eksternal. Prinsip yang dibangun dalam penjaminan mutu ISO adalah lebih mengutamakan tindakan pencegahan dari pada perbaikan. Perlu ditambah jadwal pelaksanaan audit internal misalnya setiap akhir

240 semester, sehingga melalui audit internal potensi-potensi yang menyebabkan ketidaksesuaian proses dapat dideteksi lebih dini, dan diberi langkah tindakan pencegahan. Cakupan audit internal diperluas sampai keseluruh unit kerja, dari observasi penulis dalam kurun tiga tahun sejak implementasi ISO di SMK N 3 cakupan auditnya selalu sama, program keahlian yang di audit masih hanya program keahlian perhotelan, serta masih ada beberapa Dokumen POS yang belum ditinjau kefektifan penerapannya seperti POS Lingkungan. Pernyataan komitmen yang ditandatangani oleh komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan unsur guru sebaiknya juga melibatkan pihak dinas pendidikan kabupaten/kota, sehingga dalam pengambilan kebijakan khususnya yang menyangkut kepentingan SMK N 3 Palangka Raya, dinas pendidikan menjadikan SMM ISO 9001:2000 yang telah diberlakukan disekolah sebagai bahan rujukan, sehingga pengambilan kebijakan dinas yang berhubungan dengan sekolah bisa selaras dengan kebutuhan dan kondisi real disekolah. Implementasi SMM 9001:2000 bukan hanya sebagai pelaksanaan kumpulan prosedur-prosedur terdokumentasi dan upaya pencitraan dengan peraihan sertifikat ISO. Untuk jangka panjang, momentum implementasi SMM ISO 9001:2000 harus dimaknai sebagai upaya menumbuhkembangkan budaya mutu diseluruh aspek operasional sekolah. Pelaksanaa SMM ISO 9001:2000 secara konsisten akan dapat membentuk dan merubah orientasi budaya sekolah menjadi budaya mutu.